BAB I PENDAHULUAN. Umum dan Bank Perkreditan Rakyat. Bank Umum terdiri dari Bank milik

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat. Bank Umum terdiri dari bank. milik pemerintah maupun swasta, dan masih terbagi menjadi bank

BAB I PENDAHULUAN. kembali dana tersebut ke masyarakat yang kekurangan dana dalam jangka

BAB I PENDAHULUAN. 1 Nur S. Buchori, Koperasi Syariah Teori dan Praktik, Jakarta: Aufa Media, 2012, h. 4

BAB I PENDAHULUAN. dengan perkembangan perdagangan. Bila ditelusuri asal mula timbulnya

BAB I PENDAHULUAN. juga aspek ekonomi. Dalam aspek ekonomi Islam melarang adanya praktek. menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perbankan syariah pada era reformasi ditandai dengan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Pada awal periode 1980-an, diskusi mengenai bank syari ah

BAB I PENDAHULUAN adalah Bank Muamalat (BMI). Walaupun perkembangannya agak. terlambat bila dibandingkan dengan Negara-negara muslim lainnya,

BAB I PENDAHULUAN. pada keuntungan riil yang dikehendaki (margin) ataupun bagi hasil (profit

BAB I PENDAHULUAN. Krisis keimanan dan ketakwaan melahirkan krisis politik sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan salah satu urat nadi perekonomian sebuah negara,

BAB I PENDAHULUAN. dicapai. Pertumbuhan ekonomi diartikan sebagai peningkatan kemampuan suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembiayaan murabahan..., Claudia, FH UI, 2010.

BAB I PENDAHULUAN. berpengaruh ke Indonesia. Pada awal periode 1980-an, diskusi mengenai

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Perbankan di Indonesia yang diatur dalam Undang-undang

BAB I PENDAHULUAN. sebagai organisasi perantara antara masyarakat yang kelebihan dana dengan

BAB I PENDAHULUAN. Operasionalisasi BMI kurang menjangkau usaha masyarakat kecil. untuk mengatasi hambatan operasionalisasi BMI tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan meningkatnya pendapatan ekonomi masyarakat membuat rasa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1 Priyono dan Teddy Candra, Esensi Ekonomi Makro, Surabaya: Zifatama Publisher,

BAB I PENDAHULUAN. Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) terdiri dari dua istilah, yaitu bait almaal

BAB I PENDAHULUAN. terdiri dari dua istilah, yaitu Baitul mall dan Baitul Tamwil. Pengertian BMT

BAB I PENDAHULUAN. Nur Rianto Al Arif, LembagaKeuanganSyariah, CV PustakaSetia, Bandung,2012, hlm. 198.

BAB I PENDAHULUAN. lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Dilihat dari

BAB I PENDAHULUAN. bidang keuangan yang berfungsi melakukan penghimpunan dan penyaluran dana

BAB I PENDAHULUAN. melakukan berbagai aktivitas keuangan. Aktivitas keuangan yang. bank tidak hanya terbatas pada penyimpanan dana dan penyaluran

BAB I PENDAHULUAN. keterbatasan saran pemenuhan kebutuhan yang berpedoman pada nilai-nilai Islam. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. dan tingkat pertumbuhan ekonomi yang optimal, keadilan sosial ekonomi,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang giat-giatnya

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran Bank Muammalat Indonesia (BMI) pada tahun 1992, telah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Setelah berdirinya Bank Muamalat Indonesia (BMI) timbul peluang

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai peranan penting dalam perekonomian. Keberadaan perbankan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan yang bergerak dalam dunia bisnis terdiri dari beragam

BAB I BAB V PENUTUP PENDAHULUAN. Bab ini merupakan bab penutup yang berisi. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. bagi hasil. Balas jasa atas modal diperhitungkan berdasarkan keuntungan atau

BAB I PENDAHULUAN. Bank syariah pertama yang berdiri `di Indonesia adalah Bank Muamalat

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Dalam upaya meningkatkan kualitas perekonomian masyarakat, dana

BAB I PENDAHULUAN. pinggiran, atau biasa dikenal dengan rural banking. Di Indonesia, rural banking

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan pesat. Bahkan keberadaan bank syari ah saat ini menjadi salah

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan keuangan yang berbasis syari ah sumber-sumber ekonomi. yang tersedia secara terarah dan terpadu serta dimanfaatkan bagi

BAB I PENDAHULUAN. lebih dikenal dengan nama Bank Syariah di Indonesia bukan merupakan hal

Manusia selalu dihadapkan pada masalah ekonomi seperti kesenjangan. ekonomi, kemiskinan, dan masalah-masalah lainnya. Namun banyak masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. yang menjalankan sebagian besar sistem operasional perbankan syariah.

BAB I PENDAHULUAN. untuk meminjam uang atau kredit bagi masyarakat yang membutuhkannya.

BAB I PENDAHULUAN. 2004, h Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, Yogyakarta: Ekonosia, 2003, h 96.

BAB I PENDAHULUAN. pada penciptaan kesejahteraan bagi masyarakat. Dimana fungsi dan peranan

BAB I PENDAHULUAN. keadilan sesama dalam persaingannya didunia ekonomi. Hal tersebut sudah

BAB I PENDAHULUAN. keberlanjutan entitas bisnis dan untuk mengukur kemampuan bersaing dalam

BAB I PENDAHULUAN. dunia dan juga terjadi di Indonesia. 1. meminjamkan uang serta memberikan jasa-jasa pembiayaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum, bank adalah lembaga yang melaksanakan tiga fungsi

BAB I PENDAHULUAN. hal Ahmad Hasan Ridwan, Manajemen Baitul Mal Wa Tamwil, Bandung: Pustaka Setia, 2013,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perekonomian pasti ada hubungannya dengan dunia keuangan dan

BAB I PENDAHULUAN. 1 Hermansyah, Hukum Perbankan Nasional Indonesia, (Jakarta: Kencana, 2006), hlm.3

BAB 1 PENDAHULUAN. Perbankan syariah atau yang dikenal dengan Islamic Banking, pada awalnya

BAB I PENDAHULUAN. Rumah merupakan kebutuhan dasar dan mempunyai fungsi yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. untuk investasi, modal kerja, maupun konsumsi. Salah satu sumber

BAB I PENDAHULUAN. bank syariah dan Unit Usaha Syariah belum banyak seperti sekarang.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. dengan pola bagi hasil yang merupakan landasan utama dalam segala

BAB I PENDAHULUAN. seperti yang sudah diatur dalam Undang-undang Perbankan. Namun pada

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peranan penting didunia

BAB I PENDAHULUAN. yang terdiri atas perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam berbagai bidang usaha

BAB I PENDAHULUAN. syariah di Indonesia terus menunjukkan perkembangan yang begitu cepat. Hal

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan sendiri maupun lembaga. Dengan kata lain, pembiayaan adalah

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan akad-akad yang sesuai dengan syari at Islam. Dengan. apakah sudah seperti yang mereka inginkan.

BAB I PENDAHULUAN. Di samping itu, bank juga dikenal sebagai tempat untuk menukarkan uang,

BAB I PENDAHULUAN. yaitu menerima simpanan uang, meminjamkan uang, serta memberikan jasa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV BMT SEPAKAT DALAM PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT. A. Fungsi BMT Sepakat Kasui dalam Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. dalam menunjang pertumbuhan ekonomi negara. Hukum perbankan adalah

BAB I PENDAHULUAN. Sistem perbankan di Indonesia didominasi oleh sistem bunga. Hampir semua

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan usahanya. Perbankan Syariah dalam menjalankan fungsinya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Terhadap Obyek Studi Gambaran Umum Bank BNI dan Unit Usaha Syariah

BAB I PENDAHULUAN Muhammad Ridwan, Manajemen Baitul Maal Wat Tamwil (BMT), Yogyakarta: UII. Press, 2005, h. 1.

BAB I PENDAHULUAN. periode 5 tahun terakhir ini telah muncul bank-bank yang menjalankan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. tidak sedikit pula hambatan yang harus dihadapi, terutama dalam hal. Adanya perkembangan dalam industri perbankan serta terbukanya

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dari waktu ke waktu. Diawali dengan berdirinya bank syariah di

BAB I PENDAHULUAN. dengan masyarakat yang berkekurangan dana disebut bank. Tahun 1999

BAB I PENDAHULUAN. mengalami peningkatan yang cukup pesat dan memberikan pengaruh yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. memperlancar jalannya pembangunan suatu bangsa. Indonesia, yang

BAB II GAMBARAN UMUM BPRS BEN SALAMAH ABADI PURWODADI. Sabilul Muttaqiin yang kantornya berada di Purwokerto. Kemudian

BAB I PENDAHULUAN. perbankan dalam mengendalikan negara tersebut. Indonesia adalah Bank Sentral Republik Indonesia sebagaimana dimaksud

BAB I PENDAHULUAN. of founds) dengan pihak yang mengalami kekurangan dana. Sehingga

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk penyimpanan dana, pembiayaan kegiatan usaha atau kegiatan lainnya yang sesuai dengan

BABl PENDAHULUAN. Industri perbankan memiliki peranan yang sangat penting dalam. pembangunan nasional, salah satunya sebagai pengatur urat nadi

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan, hal ini dikarenakan adanya fungsi utama dari perbankan

memenuhi kriteria kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan serta diatur dalam Pasal 1 Undang-Undang No.20 Tahun 2008.

BAB 1 PENDAHULUAN. Abdul Ghafur Anshori, Perbankan Syariah di Indonesia, (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2009), hlm. 31.

BAB 1 PENDAHULUAN. mendominasi kegiatan perekonomian Indonesia. Kegiatan sektor perbankan

BAB I PENDAHULUAN. dan Jawa Timur menjadikan Koperasi Simpan Pinjam (KOSPIN) JASA

BAB I PENDAHULUAN. akhibat krisis moneter yang melanda pada pertengahan Penyebab dari

BAB I PENDAHULUAN. juga sebagai perantara (financial intermediary) bagi mereka yang memiliki dana

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Akad Pembiayaan Mudharabah Pada KJKS-BMT Ummat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Keberadaan bank syariah di Indonesia membawa angin segar bagi para

BAB I PENDAHULUAN. ini, telah mendorong munculnya berbagai jenis produk dan system usaha

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan Syari ah atau Bank Islam yang secara umum pengertian Bank Islam

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan manusia tanpa terkecuali dalam kegiatan di perbankan. Hal ini dapat

BAB I PENDAHULUAN. dalam kurun waktu akhir-akhir ini banyak bermunculan lembaga keuangan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di Indonesia lembaga perbankan dibedakan menjadi dua, yaitu Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat. Bank Umum terdiri dari Bank milik pemerintah maupun swasta, dan masih terbagi menjadi Bank konvensional dan Bank Syari ah. Selain Bank Syari ah yang akhir-akhir ini banyak bermunculan di Indonesia, banyak pula bermunculan lembaga keuangan mikro yang berprinsip Syari ah. Dalam pelaksanaan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) sama dengan lembaga keuangan Syariah yang lain berdasarkan prinsip-prinsip Syariah. Keberadaan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) ini merupakan usaha untuk memenuhi keinginan khususnya sebagian umat Islam yang menginginkan jasa layanan Bank Syariah untuk mengelola dan menghimpun danannya. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) adalah lembaga ekonomi rakyat yang berupaya meningkatkan usaha-usaha produktif dan investasi dengan sistem bagi hasil untuk meningkatkan kualitas ekonomi pengusaha kecil bawah dan kecil dalam upaya pengentasan kemiskinan. Berdirinya Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) dengan gagasan fleksibilitas dalam menjangkau masyarakat kalangan bawah, yaitu lembaga ekonomi rakyat kecil. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) berupaya mengembangkan usaha- 1

2 usaha produktif dan investasi dalam meningkatkan kegiatan ekonomi pengusaha menengah ke bawah berdasarkan prinsip Syari ah. Bagi usaha kecil dengan omset kurang dari Rp. 50 juta per bulan atau lebih dikenal dengan usaha mikro, umumnya kendala yang dihadapi adalah bagaimana menjaga kelangsungan hidup usaha mereka. Pada umumnya para pengusaha tersebut tidak membutuhkan modal yang besar untuk meningkatkan usahanya, biasanya modal yang diperlukan sekedar membantu kelancaran cash flow. Berkembangnya perekonomian suatu negara diikuti pula dengan peningkatan kebutuhan Masyarakat akan permodalan bagi suatu usaha maupun berinvestasi, namun sedikit Bank Umum yang menyetuh permodalan usaha mikro. Usaha mikro diangap tidak memiliki potensi dana dan di nilai tidak layak karena tidak memiliki agunan, serta di asumsikan kemampuan mengembalikan pinjaman rendah, kebiasaan menabung yang rendah dan mahalnya biaya transaksi. 1 Dalam prakteknya Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS)bergiat mengembangkan usaha-usaha produktif dan investasi dalam meningkatkan kualitas kegiatan pengusaha menegah kebawah dengan mendorong kegiatan menabung dan menunjang pembiayaan. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) diperlukan masyarakat dengan pertimbangan-pertimbangan: Pertama, masih terdapat kurang lebih 34,8 juta pengusaha kecil di Indonesia. Kedua, 1 Muhammad, BANK SYARIAH. Problem Dan Prospek Perkembanga di Indonesia, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2005. hlm. 125

3 masih sangat sedikit lembaga perbankan yang mampu berhubungan langsung dengan pengusaha menengah ke bawah. Kalaupun ada lembaga-lembaga keuangan yang dapat berhubungan langsung dengan pengusaha menengah kebawah yang bersifat profit oriented sehingga ada kecenderungan mereka selalu menjadi pihak yang dirugikan,dan juga kurangnya kepedulian pemerintah daerah dalam mendorong perkembangan usaha mikro. 2 Bank Pembiayaan Rakyat syariah (BPRS) BSA Purwodadi ada beberapa produk pembiayaan yang terdiri dari pembiayaan musyarakah, mudharabah, murabahah, ijarahdanqardh. Yang masing-masing mempunyai manfaat tersendiri yang berguna bagi yang membutuhkanya. Selain produk pembiayaan diatas Bank Pembiayaan Rakyat syariah (BPRS) BSA Purwodadi juga memiliki produk penghimpunan dana melalui Tabungan Wadi ah Salamah,tabungan pendidikan salamah, Tabungan qurban Barokah, Deposito Mudharabah Abadi (Tabungan ini dikelola dengan menggunakan prinsip akad mudharabah muthalaqah), Tabungan Haji Ummat/ Tabungan Umroh (Tabungan ini dikelola dengan mengunakan prinsip mudharabah). Dengan produk-produk yang dikeluarkan oleh Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) BSA Purwodadi bertujuan dapat mendukung sektor mikro terutama di sekitar wilayah Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) BSA Purwodadi yang kita ketahui banyak sekali pedagang mikro dan para petani. Kurangnya perhatian pemerintah daerah akan perkembangan sektor mikro di daerah Purwodadi sehingga menyebabkan lambatnya perkembangan 2 Wawancara dengan bpk Sugeng, Pimpinan BPRS Ben Salamah Purwodadi, Tanggal 19-02-2014

4 dan kesejahteraan para pedagang mikro dan petani di wilayah tersebut. 3 Untuk itu penulis mengangkat judul PERAN BPRS BEN SALAMAH ABADI DALAM MENINGKATKAN PEREKONOMIAN DI SEKTOR MIKRO. B. Rumusan Masalah Berdasarkan penjelasan di atas maka penulis merumuskan permasalahan yang akan dibahas antara lain: 1. Langkah apa yang dilakukan Bank Pembiayaan Rakyat syariah (BPRS) BEN SALAMAH ABADI Purwodadi dalam meningkatkan perekonomian di sektor mikro? 2. Bagaimana peran Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) BEN SALAMAH ABADI Purwodadi dalam meningkatkan perekonomian di sektor mikro? C. Tujuan Penulisan Adapun tujuan penulisan antara lain: 1. Untuk mengetahui strategi apa saja yang dilakukan Bank Pembiayaan Rakyat Syari ah (BPRS) BEN SALAMAH ABADI PURWODADI dalam meningkatkan perekonomian disektor mikro. 2. Untuk mengetahui tentang peran Bank Pembiayaan Rakyat syariah (BPRS) BEN SALAMAH ABADI Purwodadi dalam meningkatkan perekonomian di sektor Mikro. 3 Wawancara Bapak Mahsum nasabah BPR Ben Salamah Abadi Purwodadi 25-02-2014

5 D. Manfaat Adapun manfaat yang bisa diambil antara lain: 1. Secara teoritis penelitian ini dapat menambah informasi, wawasan pemikiran dan pengetahuan dalam kajian prinsip Syariah demi kemasyarakatan dalam fungsi BPRS guna mendorong sektor Mikro 4. 2. Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan wacana dan motivasi peranan PBRS dalm mendukung sektor Mikro 5. E. Metode Penelitian Metode penelitian adalah sekumpulan teknik atau cara yang digunakan dalam penelitian yang meliputi proses, pelaksanaan dan pelaporan hasil penelitian 6. 1. Jenis Penelitian Penelitian ini mengunakan pendekatan kualitatif yaitu jenis penelitian yang menghasilkan penemuan yang tidak dapat dicapai dengan menggunakan prosedur statistik atau dengan cara kualifikasi lainnya. Badgon Taylor (1975) mendefinisikan metode penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. 7 4 Saifuddin Azwar,Metode penelitian, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1998,hlm 26 5 Ibid 6 Ibid. hlm 67 7 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja RosdaKarya, 1993, hlm. 3

6 2. Sumber Data Adapun cara kerja teknis metode penelitian ini dengan mengunakan sumber data yang dibagi menjadi dua, yaitu: a. Data Primer Data primer adalah data yang didapat dari sumber pertama baik dari individu maupun atau perseorangan. 8 Sumber data primer dalam penelitian ini adalah buku referensi dan hasil wanwancara dengan Pimpinan BPRS BSA Purwodadi serta pihak-pihak yang terkait dengan penelitian ini. b. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang mendukung data primer dan dapat diperoleh dari luar objek penelitian. Data sekunder dalam penelitian ini adalah segala data yang berasal dari luar data primer yang dapat diberikan dan melengkapi serta mendukung informasi terkait dengan objek penelitian baik yang karya tulis maupun buku yang berkaitan dengan objek penelitian. 9 3. Metode Pengumpulan Data Dalam penelitian ini, karena jenis penelitianya mengunakan field research, maka metode pengumpulan datanya dilakukan melalui: a) Wawancara Wawancara adalah salah satu teknik pengumpulan data yang dapat dilakukan secara langsung berhadapan dengan yang 8 Husein Umar, Research Methotds in financing and Banking, Jakartaa: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2002, hlm. 82 9 Ibid. hlm.82-83

7 diwawancarai, dan dapat pula dengan cara tidak langsung yaitu dengan cara memberikan daftare pertanyaan. 10 Wawancara ini dilakukan dengan bpk Sugeng selaku pimpinan Bank Pembiayaan Rakyat syariah (BPRS) BEN SALAMAH ABADI Purwodadidan juga beberapa penggerak sektor mikro yang telah menjadi nasabah Bank Pembiayaan Rakyat syariah (BPRS) BEN SALAMAH ABADI Purwodadi. b) Observasi. Observasi adalah teknik yang menuntut adanya pengamatan baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap obyek penelitian. 11 Observasi ini dilakukan dengan mengamati, memcermati dan menganalisis ditempat lembaga keuangan yang disini diperoleh dari Bank Pembiayaan Rakyat syariah (BPRS) BEN SALAMAH ABADI Purwodadi. c) Dukumentasi. Penulusuran terhadap bahan-bahan pustaka yang menjadi sumber data penelitian. 12 4. Metode Analisa penelitian. Analisis data merupakan faktor yang penting dalam suatu Analisis adalah suatu proses menghubunh-hubungkan, memisahkan, dan mengelompokkan antara fakta satu dengan fakta yang lain sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan sebagai akhir pembhasan 13. 10 Husein Umar, Op.cit., hlm 116 11 Ibid, hlm. 116 12 Ibid, hlm. 117

8 Untuk itu, digunakan metode deskriptif analisis yakni mengambarkan dan pendekatan ini maka peran Bank Pembiayaan Rakyat syariah (BPRS) BEN SALAMAH ABADI Purwodadi dalam mendukung pengerak sektor mikro dapat menjadi penelitian. F. Sistematika Penulisan BAB I : PENDAHULUAN Dalam bab ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuanpenelitian, manfaat penelitian, metode penelitian, sistematika penulisan. BAB II : GAMBARAN UMUM BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH (BPRS) BEN SALAMAH ABADI PURWODADI Dalam bab ini berisi sejarah singkat berdirinya BPRS Ben Salamah Abadi Purwodadi, visi, misi, dan tujuan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) BEN SALAMAH ABADI Purwodadi. BAB III : PEMBAHASAN Dalam bab ini meliputi : Kajian terhadap langkah-langkah yang telah dilakukan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) BEN SALAMAH ABADI Purwodadi, guna mendorong sektor mikro, seberapa besar pengaruh Bank Pembiayaan Rakyat syariah (BPRS) BEN SALAMAH ABADI Purwodadi yang dapat mendukung 13 Ibid. hlm.40

9 terhadap terwujudnya pertumbuhan sektor mikro,serta analisis hasil yang telah di capai Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) BEN SALAMAH ABADI Purwodadi dalam mencakup hasil yang telah dicapai dalam mendorong sektor mikro sampai sejauh ini, serta analisis yang mencakup hasil keseluruhan Tugas Akhir (TA) tersebut, dll. BAB IV : PENUTUP Dalam bab ini berisi tentang kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dibahas pada bab sebelumnya, keterbatasan penelitian dan saran-saran pembaca yang diharapkan berguna bagi penulis, nasabah, pengelola Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) BEN SALAMAH ABADI Purwodadidan pihak lain.