III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan September sampai bulan Oktober

dokumen-dokumen yang mirip
MATERI DAN METODE. Penelitian ini akan dilaksanakan selama 5 minggu dimulai dari bulan

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan di Laboratorium. Research and Development Station (UARDS) Universitas Islam Negeri Sultan

I. MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan April sampai dengan Mei 2015 di

I. MATERI DAN METODE. Pelaksanaan penelitian ini bertempat di Laboratarium UIN Agriculture Research and

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan November - Desember 2014 di

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan September-Oktober 2013.

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Nopember sampai dengan

MATERI DAN METODE. Produksi Ternak Fakultas Pertanian dan Peternakan UIN Suska Riau pada bulan

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan di kandang Mutiara Robani Jalan Sekuntum Gang

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan dari bulan Juli - Agustus 2012 di Desa. Alam Panjang Kecamatan Rumbio Jaya Kabupaten Kampar.

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Januari-Februari 2014 di

MATERI DAN METODE di kandang Penelitian Ternak Unggas, UIN Agriculture Research and

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan di Kandang Penelitian Laboratorium UIN. Agriculture Recearch Development Station (UARDS)

MATERI DAN METODE. Pelaksanaan penelitian ini bertempat di Laboratorium UIN Agriculture

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Kabupaten Bogor. Pada umur 0-14 hari ayam diberi ransum yang sama yaitu

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2014 di Laboratorium

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Februari-Maret 2015 di Kandang

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada Bulan Mei sampai Agustus 2015 di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Februari -- Maret 2013 di kandang percobaan

MATERI DAN METODE. Pelaksanaan penelitian ini telah dilakukan pada bulan Mei-Juli 2014.

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. kelompok perlakuan dan setiap kelompok diulang sebanyak 5 kali sehingga setiap

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Mei 2013 di

III BAHAN DAN METODE. dan masing-masing unit percobaan adalah lima ekor puyuh betina fase produksi.

MATERI METODE. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan November 2014-Januari Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

BAB III MATERI DAN METODE. Merah (Hylocereus polyrhizus) terhadap Performa Burung Puyuh Betina Umur 16

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di kandang closed house milik PT. Rama Jaya Farm,

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan selama empat bulan (1 Maret 29 Juni

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. minggu dengan bobot badan rata-rata gram dan koefisien variasi 9.05%

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian adalah ayam kampung jenis sentul

III. MATERI DAN METODE. dilakukan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian Universitas Riau.

MATERI DAN METODE. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sapi Bali betina umur

III. MATERI DAN METODE. Agrostologi, Industri Pakan dan Ilmu Tanah dan 2). Laboratorium Ilmu Nutrisi

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi Ternak Percobaan. Kandang dan Perlengkapan

III.MATERI DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan September - Desember 2014

MATERI DAN METODE PENELITIAN

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Februari sampai dengan Maret

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada 25 September 17 Oktober 2012 di unit kandang

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini bertempat dilahan percobaan Fakultas Pertanian dan

MATERI DAN METODE. Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, terletak di jalan

III. MATERI DAN METODE. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru, selama 3 bulan dimulai dari

OBJEK DAN METODE PENELITIAN. tradisional Babah Kuya yang terletak di pasar baru. Pasak bumi yang digunakan

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak percobaan yang digunakan adalah 100 ekor ayam lokal diperoleh

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. Ransum terhadap Sifat Fisik Daging Puyuh Jantan dilaksanakan bulan Juni

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. starter sampai finisher (1-35 hari) sebanyak 100 ekor dan koefisien variasi kurang

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang diamati dalam penelitian ini adalah ayam broiler strain cobb

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Februari -- Maret 2013 di unit kandang

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Maret - April 2015 bertempat di

III. MATERI DAN METODE. Laboratorium Agrostologi, Industri Pakan dan Ilmu tanah, Fakultas Pertanian dan

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. jenis sentul dengan umur 1 hari (day old chick) yang diperoleh dari Balai

III. MATERI DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama 30 hari pada 16 Maret sampai 15 April 2014,

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dimulai pada bulan Oktober-November 2013, di Laboratorium Ilmu Nutrisi

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan April Juni 2016.

III. MATERI DAN METODE. Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

MATERI DAN METODE. dan Kimia Fakultas Pertanian dan Peternakan UIN Suska Riau. Analisis Fraksi

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan penelitian yang digunakan adalah itik pedaging jantan dengan bobot

Lampiran 1. Skema Penelitian

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April-Mei 2014 di

BAHAN DAN METODE. Alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: cangkul, parang, ajir,

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan tepung

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. jantan dengan bobot badan rata-rata 29,66 ± 2,74 kg sebanyak 20 ekor dan umur

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak penelitian yang digunakan adalah sapi perah FH pada periode

MATERI DAN METODE. Pakan dan Ilmu Tanah sebagai tempat pembuatan silase dan analisis fraksi serat di

MATERI DAN METODE. Sumber : Label Pakan BR-611 PT. Charoen Pokphand Indonesia.

III. MATERI DAN METODE

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan utama yang digunakan dalam penelitian adalah daging paha Ayam

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

III. MATERI DAN METODE. Jl. HR. Soebrantas KM 15 Panam, Pekanbaru. Penelitian ini dilaksanakan pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang Pengaruh PenambahanProbiotik Rhizopus oryzae

BAB III MATERI DAN METODE. 10 minggu dilaksanakan pada bulan November 2016 Januari 2017 di kandang

III BAHAN/OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian, yaitu 20 ekor Domba Priangan

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ayam yang digunakan adalah broiler strain cobb sebanyak 200 ekor yang

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. mulai fase starter sampai finisher (1-45 hari) sebanyak 100 ekor. Ayam dibagi

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang menjadi percobaan yaitu puyuh jepang (Coturnix-coturnix

III. MATERI DAN METODE

BAHAN DAN METODE 1.1. Tempat dan Waktu 1.2. Bahan dan Alat 1.3. Metode Penelitian

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telahdilakukan dilaboratorium Teknologi Pasca Panen

MATERI DAN METODE di Laboratorium Teknologi Pasca Panen, Ilmu Nutrisi dan Kimia Fakultas

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ayam petelur yang digunakan adalah ayam petelur yang berumur 27

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan September - Desember 2015 di

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Pengaruh Penggunaan Gathot (Ketela

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan selama 7 minggu dari 12 Februari 29 Maret

MATERI DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September-November 2014 di

BAB III METODE PENELITIAN. selatan kota Gorontalo. Penelitian berlangsung selama dua bulan mulai dari bulan

III METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan 60 itik lokal jantan asal Gunungmanik, Tanjung

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. dari kawasan Universitas Padjadjaran sebanyak 100 kg bahan kering dan untuk

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian yang berjudul Penambahan Air Perasan Jeruk Nipis (Citrus

III. MATERI DAN METODE

MATERI DAN METODE. Materi

III. MATERI DAN METODE. Peternakan UIN Suska Riau, penelitian berlangsung selama 3 bulan, mulai bulan

MATERI DAN METODE. Perlakuan P 0 P 1 P 2 P 3 M 1 M 1 P 0 M 1 P 1 M 1 P 2 M 1 P 3 M 2 M 2 P 0 M 2 P 1 M 2 P 2 M 2 P 3

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai tingkah laku makan sapi Madura jantan yang diberi

MATERI DAN METODE. Materi

MATERI DAN METODE. Materi

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan selama 5 minggu pada tanggal 25 Oktober 2016

Transkripsi:

III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian ini telah dilakukan pada bulan September sampai bulan Oktober 2013, bertempat di Laboratorium UARDS Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. 3.2. Materi Penelitian Bahan yang digunakan dalam penelitian ini berupa Ayam Petelur umur 40 hari sebanyak 28 ekor, tanpa membedakan jenis kelamin, temulawak yang digunakan dalam penelitian ini berupa ekstrak. Pakan yang digunakan dalam penelitian berupa Pakan komersial tipe Hi-Pro vita tipe produk 521. Alat yang digunakan dalam penelitian ini berupa kandang dengan ukuran 70 cm x 70 cm dan tinggi 50 cm sebanyak 4 petak. Setiap petak kandang dilengkapi dengan satu tempat ransum, tempat air minum, dan satu buah lampu sebagai penerangan. Peralatan lain yang digunakan adalah semprotan untuk desinfeksi, timbangan digital, dan koran. 3.3. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) adalah 4 perlakuan dan 7 ulangan. Adapun perlakuan dalam penelitian ini pemberian ekstrak temulawak pada ayam petelurdengan dosis perlakuan sebagai berikut : T0 T1 T2 T3 : Ransum Komersial + 0 ml Ekstrak Temulawak : Ransum Komersial + 1 ml Ekstrak Temulawak : Ransum Komersial + 2 ml Ekstrak Temulawak : Ransum Komersial + 3 ml Ekstrak Temulawak 13

Peubah yang Diamati 1. Konsumsi Ransum (g/ekor) Konsumsi ransum dihitung berdasarkan jumlah ransum yang diberikan dikurangi dengan jumlah ransum yang tersisa dalam g/ekor. 2. Pertambahan Bobot Badan Ayam (g/ekor) Pertambahan bobot badan dihitung dengan cara mengurangi berat badan ayam akhir minggu dengan berat badan awal minggu. 3. Konversi Ransum (g/ekor) Konversi ransum dihitung berdasarkan hasil perbandingan antara jumlah ransum yang dikonsumsi dalam g/ekor dengan pertambahan berat badan ayam yang dicapai dalam g/ekor. 3.4. Prosedur Penelitian - Pembuatan Ekstrak Temulawak Ekstrak temulawak dibuat di Laboratorium Patologi, Entomologi dan Mikrobiologi Fakultas Pertanian dan Peternakan UIN Sultan Syarif Kasim Riau. Ekstraksi dilakukan dengan pemanasan, yaitu dengan cara merebus temulawak, dimana cara ini juga sekaligus dapat mengurangi jumlah mikroba awal (Sihombing, 2007). Untuk mendapatkan 200 ml eks trak temulawak diperlukan 200 g temulawak dan 300 ml aquades. Temulawak dipotong tipis-tipis kemudian dicampurkan dengan 300 ml aquades untuk direbus. Perebusan dilakukan selama 15 menit. Hasil perebusan dimasukan kedalam wadah dan didinginkan. 14

Prosedur ekstraksi temulawak sebagai berikut : Temulawak Temulawak ditimbang dan dicuci bersih Dipotong tipis-tipis Direbus selama 15 menit - Persiapan Kandang Gambar 3.1. Proses Pembuatan Ekstrak Temulawak Sumber: Dokumentasi penelitian (2013) Air rebusan dipisahkan dan di dinginkan Sebelum ayam petelur datang, terlebih dahulu kandang disanitasi, yakni pembersihan kandang. Selanjutnya, kandang didesinfeksi dengan menggunakan desinfektan dengan cara disemprotkan ke seluruh bagian kandang hingga merata. Peralatan kandang yang dipersiapkan seperti tempat ransum dan tempat air minum. Penerangan dan pemanas kandang digunakan lampu pijar yang ditempatkan pada satu unit kandang. Penentuan letak satu unit kandang dilakukan secara acak dan untuk memudahkan pencatatan pada masing-masing unit kandang yang diberikan tanda sesuai dengan sperlakuan yang diberikan. 15

- Pemberian Pakan dan Minum Pemberian pakan dan minum kepada ayam dilakukan dengan cara pemberian secara berulang, dimana kebutuhan pakan ayam petelur untuk ayam petelur diberikan berdasarkan pada periode umur pemeliharaan yang mengacu pada standar pemberian ransum ayam petelur, jika ransum habis ditambah dan ditimbang. Pemberian air minum diberikan 2 kali sehari. - Pemberian Vaksinasi Pemberian vaksin Avian Influenza ( AI) dilakukan pada umur 54 hari. Vaksinasi diberikan melalui aplikasi suntik daging (Intramuscular). - Pemberian Ekstrak Temulawak Pemberian Ekstrak Temulawak dimulai pada umur 43 hari, pemberian bisa dilakukan dengan cara mencekokkan kepada ayam, pencekokan bisa dilakukan dengan cara penyuntikan kepada ayam. - Pengambilan Data Penelitian Pengambilan data dilakukan secara acak, ayam ditimbang sebanyak 60 ekor untuk diambil rata-ratanya. Setelah diambil rata-ratanya ayam dimasukkan kedalam kandang yang telah disediakan. Untuk pakan ditimbang sesuai kebutuhan, sisa pakan juga ditimbang, berat badan ditimbang. 3.5. Pengacakan Perlakuan Penempatan perlakuan ayam petelur pada sebuah penelitian ini dilakukan secara acak. 16

Metode penempatan ayam petelur dara pada unit kandang penelitian dilakukan sebagai berikut: 1. Ayam petelur ditimbang secara acak. Selanjutnya dicari berat badan ratarata ayam petelur dara. 2. Ayam petelur dimasukkan ke dalam kotak yang telah disediakan 3. Selanjutnya ayam petelur dimasukkan ke dalam kandang yang telah disediakan. 4. Pengisian kandang dilakukan secara bolak balik sampai semua unit kandang itu terisi dengan masing-masing 7 ekor ayam petelur. 3.6. Analisis Data Datapenelitian yang dihasilkan kemudian diolah secara statistic dengan menggunakan analisis ragam Rancangan Acak Lengkap (RAL). Model matematis rancangan menurut Steel and Torrie (1993) adalah : Yij = µ + τi + εij Dimana : Yij = Nilai pengamatan dari hasil perlakuan ke- i ulangan ke- j µ = Nilai tengah umum (population mean) τi εij = Pengaruh taraf perlakuan ke- i = Pengaruh galat perlakuan ke- i ulangan ke- j 17

Tabel 3.1 Analisis Sidik Ragam Sumber Keragaman Derajat Bebas Jumlah Kuadrat Perlakuan t-1 JKP Galat t (r-1) JKG Total tr-1 JKT Kuadrat Tengah KTP KTG F hitung KTP/KTG F Tabel 5% 1% Keterangan : t : perlakuan r : ulangan Jkp : Jumlah kuadrat Perlakuan JKG : Jumlah Kuadrat Galat JKT : Jumlah Kuadrat Total KTP : Kuadrat Tengah Perlakuan KTG : Kuadrat Tengah Galat 18