STANDAR OPERATING PROCEDURES ( SOP ) PELAYANAN ADMINISTRASI PERIJINAN TAHUN 2012



dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR : 23 /PER/M.KOMINFO/04/2009 TENTANG

Perumusan pengaturan norma, kriteria, pedoman dan prosedur. tarif pos, operasi pos, prangko dan filateli.

Y. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PEMERINTAHAN DAERAH KABUPATEN/KOTA PEMERINTAHAN DAERAH PROVINSI

BUPATI LOMBOK UTARA RANCANGAN PERATURAN DAERAH LOMBOK UTARA NOMOR TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN POS TELEKOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

Y. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA Penyelenggaraan pelayanan pos di perdesaan.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO,

MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 23 /PER/M.

BUPATI SERANG BUPATI SERANG

WALIKOTA MADIUN PERATURAN WALIKOTA MADIUN NOMOR 38 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

BUPATI SERANG PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 38 TAHUN 2012 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK SALINAN PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 42 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 02/PER/M.KOMINFO/3/2008 TENTANG

WALIKOTA TIDORE KEPULAUAN

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 57 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

BERITA DAERAH KOTA BOGOR

MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 33 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERHUBUNGAN, INFORMATIKA DAN KOMUNIKASI

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

PROVINSI JAMBI PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR : TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA WALIKOTA SURAKARTA,

2016, No Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor: 166, Tambahan Le

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

RANCANGAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2015

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 32 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 430 TAHUN 2010 TENTANG

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 86 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 30 TAHUN 2009 TENTANG PELAYANAN PERIZINAN DI BIDANG POS DAN TELEKOMUNIKASI WALIKOTA SURABAYA,

PERATURAN BERSAMA MENTERI DALAM NEGERI, MENTERI PEKERJAAN UMUM, MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 15-F TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 37 TAHUN 2011 TENTANG PENATAAN PEMBANGUNAN MENARA TELEKOMUNIKASI BERSAMA DI KABUPATEN TANGERANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2007 TENTANG

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA. Perubahan Data. Perizinan Penyiaran. Tata Cara. PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

BUPATI BANGKA TENGAH

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA SURABAYA. 2.1 Kedudukan Dinas Komunikasi dan Informatika Surabaya

PEMERINTAH KOTA PADANG PANJANG

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA. Operator Radio. Sertifikasi. PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PENATAAN, PEMBANGUNAN DAN PENGGUNAAN BERSAMA MENARA TELEKOMUNIKASI

BUPATI BANTUL PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 27 TAHUN 2012 TENTANG PENGENDALIAN MENARA TELEKOMUNIKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEBUMEN,

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2012 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 23 TAHUN 2012 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 2 TAHUN 2012 SERI E.2 PERATURAN BUPATI CIREBON NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANGKAJENE DAN KEPULAUAN,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN MENARA TELEKOMUNIKASI

LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON. menetapkan Peraturan Daerah tentang Penyelenggaraan Menara Bersama Telekomunikasi; NOMOR 9 TAHUN 2012 SERI E

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TEGAL

PERATURAN WALIKOTA MEDAN NOMOR TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENATAAN, PEMBANGUNAN DAN PENGGUNAAN MENARA TELEKOMUNIKASI BERSAMA

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR: 45 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA BUPATI KUNINGAN,

W A L I K O T A B A N J A R M A S I N

PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP

Walikota Tasikmalaya

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 24 TAHUN 2010 TENTANG PROSEDUR TETAP PENERBITAN IZIN INSTALATUR KABEL RUMAH/GEDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

BUPATI PASURUAN PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG PENATAAN DAN PEMBANGUNAN MENARA TELEKOMUNIKASI BERSAMA

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BUTON

LEMBARAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 09 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK TENTANG MENARA TELEKOMUNIKASI

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2010 NOMOR 13 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 16 TAHUN 2010

TENTANG TATA CARA PENERBITAN IZIN OPERASIONAL MENARA TELEKOMUNIKASI WALIKOTA SURABAYA,

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2012 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

Melaksanakan Urusan Pemerintah di Bidang Perhubungan, Komunikasi dan Informatika berdasarkan azas Otonomi dan Tugas Pembantuan

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 29 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS UNIT DI LINGKUNGAN DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN TASIKMALAYA

BUPATI GOWA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN GOWA NOMOR 07 TAHUN 2014 TENTANG

LAPORAN KERJA PRAKTIK PERANCANGAN APLIKASI SISTEM ABSENSI PEGAWAI BERBASIS WEB PADA DISKOMINFO KABUPATEN BEKASI DI PEMERINTAHAN KAB.

WALIKOTA SURABAYA PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 30 TAHUN 2009 TENTANG PELAYANAN PERIZINAN DI BIDANG POS DAN TELEKOMUNIKASI

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG PENYIARAN TELEVISI MELALUI KABEL

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA T E N T A N G PENYELENGGARAAN TELEKOMUNIKASI KHUSUS UNTUK KEPERLUAN INSTANSI PEMERINTAH DAN BADAN HUKUM

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 33 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN DAN PENGENDALIAN MENARA TELEKOMUNIKASI

MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 08/P/M.

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR : 17 /PER/M.KOMINFO/9/2005 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR : 05 /PER/M.KOMINFO/I/2006 TENTANG PENYELENGGARAAN WARUNG TELEKOMUNIKASI

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG

PEMERINTAH KABUPATEN POLEWALI MANDAR

PEMERINTAH KABUPATEN REJANG LEBONG

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 33 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN SERTA PEMANFAATAN MENARA TELEKOMUNIKASI

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Dasar Hukum Dinas Perhubungan Informasi dan Komunikasi

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA TENTANG PENYELENGGARAAN TELEKOMUNIKASI KHUSUS UNTUK KEPERLUAN INSTANSI PEMERINTAH DAN BADAN HUKUM

DASAR HUKUM, PERSYARATAN, WAKTU DAN BIAYA PENGURUSAN PELAYANAN PERIZINAN PADA BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2011

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN BUPATI TEMANGGUNG NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA PENEMPATAN MENARA TELEKOMUNIKASI DI KABUPATEN TEMANGGUNG

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR : 63 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 52 TAHUN 2000 TENTANG PENYELENGGARAAN TELEKOMUNIKASI

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 26 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Bagian Kelima Belas DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA. Pasal 446

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 13 TAHUN 2009 T E N T A N G

Transkripsi:

ANDAR OPERATING PROCEDURES ( SOP ) PELAYANAN ADMINIRASI PERIJINAN TAHUN 2012 DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN BIMA I. PENDAHULUAN BIDANG KOMINFO Bahwa pos dan telekomunikasi merupakan salah satu sarana bagi pemerintah, badan usaha, dan masyarakat dalam meningkatkan kualitas pelayanan telekomunikasi dengan membuat pengaturan yang dapat memberikan kejelasan dan ketegasan dalam penyelenggaraan telekomunikasi; II. DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1984 tentang Pos (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1984 Nomor 75, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); 2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 154, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesai Nomor 3881); 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 139, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesai Nomor 4252); 4. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundangan-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); 5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437); 6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 52 Tahun 2000 tentang penyelenggaraan Telekomunikasi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 107, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3980); 7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2000 tentang Penggunaan Spektrum Frekuensi Radio dan Orbit Satelit (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 108; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3981); 8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2005 tentang Penyelenggaraan Penyiaran Lembaga Penyiaran Swasta (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 127; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4566); 9. Peraturan Pemerintah Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antar Pemerintah, Pemerintahan Daerah Propinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4787); 10. Peraturan Daerah Kebupaten Bima Nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Bima Tahun 2006- SOP BIDANG KOMINFO 2011 1

2025 (Lembaran Daerah Kabupaten Bima Tahun 2005 Nomor 11) sebagaimana telah di ubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bima Nomor 5 Tahun 2006; 11. Peraturan Daerah Kabupaten Bima Nomor 2 Tahun 2007 tentang Urusan Pemerintahan Daerah Kabupaten Bima (Lembaran Daerah Kabupaten Bima Tahun 2007 Nomor 02, tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Bima Nomor 25); 12. Peraturan Daerah Kabupaten Bima Nomor 3 Tahun 2008 tentang Pembentukan, Susunan Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Bima sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bima Nomor 7 Tahun 2010; III. PENGERTIAN-PENGERTIAN 1. Telekomunikasi adalah setiap pemancaran, pengiriman dan atau penerimaan dari setiap informasi dalam bentuk tanda-tanda, isyarat, tulisan, gambar, suara dan bunyi melalui sistim kawat, optic, radio, atau system elektromagnetik lainnya. 2. Penyelenggara telekomunikasi adalah perseorangan, koperasi, badan usaha milik daerah, badan usaha milik negara, badan usaha swasta, instansi pemerintah, dan instansi pertahanan keamanan Negara. 3. Penyelenggaraan telekomunikasi adalah kegiatan penyediaan dan pelayanan telekomunikasi sehingga memungkinkan terselenggaranya telekomunikasi. 4. Penyelenggaraan telekomunikasi khusus adalah penyelenggaraan telekomunikasi yang sifat, peruntukan, dan pengoperasiannya khusus. 5. Menara telekomunikasi, yang selanjutnya disebut menara, adalah bangunan untuk umum yang didirikan diatas tanah, atau bangunan yang merupakan satu kesatuan kontruksi dengan bangunan gedung yang dipergunakan untuk kepentingan umum yang struktur fisiknya dapat berupa rangka baja yang di ikat oleh berbagai simpul atau berupa bentuk tunggal tanpa simpul, dimana fungsi, desain dan kontruksinya disesuaikan sebagai sarana penunjang menempatkan perangkat telekomunikasi. 6. Penyedia menara adalah perseorangan, koperasi, badan usaha milik daerah, badan usaha milik Negara atau badan usaha swasta yang memiliki dan mengelola menara telekomunikasi untuk digunakan bersama oleh penyelenggara telekomunikasi. 7. Pengelola menara adalah badan usaha yang mengelola dan atau mengoperasikan menara yang dimiliki oleh pihak lain. 8. Jaringan utama adalah bagian dari jaringan infrastruktur telekomunikasi yang menghubungkan berbagai elemen jaringan telekomunikasi yang dapat berfungsi sebagai sentral trunk, Mobile Switching Center (MSC), Base Station Controller (BSC), Radio Network Controller (RNC), dan jaringan transmisi utama (backbone transmission). 9. Penyiaran adalah kegiatan pemancarluasan siaran melalui sarana pemancaran dan/atau sarana transmisi di darat, di laut atau di antariksa dengan menggunakan spektrum frekwensi radio melalui udara, kabel, dan/atau media lainnya untuk dapat diterima secara serentak dan bersamaan oleh masyarakat dengan perangkat penerima siaran; 10. Penyiaran radio adalah media komunikasdi massa dengar, yang menyalurkan gagasan dan informasi dalam bentuk suara secara umum dan terbuka, berupa program yang teratur dan berkesinambungan; 11. Penyiaran televisi adalah media komunikasi massa dengar pandang, yang menyalurkan gagasan dan informasi dalam bentuk suara dan gambar secara umum, baik terbuka maupun tertutup, berupa program yang teratur dan berkesinambungan; 12. Spektrum frekwensi radio adalah gelombang elektromagnetik yang dipergunakan untuk penyiaran dan merambat di udara serta ruang angkasa tanpa sarana penghatar buatan, merupakan rana public dan sumber daya alam terbatas; 13. Ijin penyelenggaraan penyiaran adalah hak yang diberikan oleh Negara kepada lembaga penyiaran untuk menyelenggarakan penyiaraan; SOP BIDANG KOMINFO 2011 2

14. Sub bidang Postel adalah Sub-sub Bidang Pos, Sub-sub Bidang Telekomunikasi, Sub-sub Bidang Frekuensi Radio, Sub-sub Bidang Standarnisasi dan Sub-sub Bidang Kelembagaan Internasional. IV. TUJUAN 1. Sebagai standarisasi cara yang dilakukan pegawai dalam menyelesaikan pekerjaan yang menjadi tugasnya; 2. Mengurangi tingkat kesalahan dan kelalaian yang mungkin dilakukan oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugas; 3. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas pelaksanaan tugas dan tanggungjawab individual pegawai dan organisasi secara keseluruhan; 4. Membantu pegawai menjadi lebih mandiridan tidak tergantung pada intervensi manajemen, sehingga akan mengurangi keterlibatan pimpinan dalam pelaksanaan proses sehari-hari yang mengarah pada pegawai lebih inisiatif; 5. Meningkatkan akuntabilitas pelaksanaan tugas; 6. Menciptakan ukuran standar kinerja yang akan memberikan pegawai cara konkrit untuk memperbaiki kinerja serta membantu mengevaluasi usaha yang telah dilakukan. V. RUANG LINGKUP Kegiatan yang menjadi kewenangan Bidang Kominfo, meliputi : a. penyelenggaraan pelayanan pos diperdesaan; b. pemberian rekomendasi untuk pendirian kantor pusat jasa titipan; c. pemberian ijin jasa titipan untuk kantor agen; d. penertiban jasa titipan untuk kantor agen; e. pemberian ijin penyelenggaraan telekomunikasi khusus untuk keperluan pemerintah dan badan hukum yang cakupan areanya kabupaten sepanjang tidak menggunakan spektrum frekuensi radio; f. pemberian rekomendasi terhadap permohonan ijin penyelenggaraan jaringan tetap lokal wireline (end to end) cakupan kabupaten; g. pemberian rekomendasi wilayah prioritas untuk pembangunan kewajiban pelayanan universal di bidang telekomunikasi; h. pemberian ijin terhadap instalatur kabel rumah/gedung (IKR/G); i. pengawasan/pengendalian terhadap penyelenggaraan telekomunikasi yang cakupan areanya kabupaten, pelaksanaan pembangunan telekomunikasi perdesaan, penyelenggaraan warung telekomunikasi, warung seluler atau sejenisnya; j. pemberian ijin kantor cabang dan loket pelayanan operator; k. penanggung jawab panggilan darurat telekomunikasi; l. pemberian IMB menara telekomunikasi sebagai sarana dan prasarana telekomunikasi; m. pemberian ijin galian untuk keperluan penggelaran kabel telekomunikasi dalam satu kabupaten; n. pemberian ijin Ordonansi Gangguan (Hinder Ordinantie); o. pemberian ijin instalansi penangkal petir; p. pemberian ijin Instalasi Genset; q. pengendalian dan penertiban terhadap pelanggaran standarnisasi pos dan telekomunikasi; r. pemberian ijin usaha perdagangan alat perangkat telekomunikasi; s. pemberian rekomendasi persyaratan administrasi dan kelayakan data tehnis terhadap permohonan ijin penyelenggaraan radio; dan t. pemberian ijin lokasi pembangunan studio dan stasiun pemancar radio dan/atau televisi. SOP BIDANG KOMINFO 2011 3

SATUAN KERJA : BIDANG KOMINFO DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN BIMA Nomor SOP 550.009/ /VII/2011 Tanggal Pembuatan 25 Juli 20011 Tanggal Revisi - Tanggal Efektif - Disahkan Oleh Kepala Bidang Kominfo Nama SOP Pelayanan Administrasi Perijinan Dasar Hukum : 1 Telekomunikasi adalah setiap pemancaran, pengiriman dan atau penerimaan dari setiap informasi dalam bentuk tanda-tanda, isyarat, tulisan, gambar, suara dan bunyi melalui sistim kawat, optic, radio, atau system elektromagnetik lainnya. 2 Penyelenggara telekomunikasi adalah perseorangan, koperasi, badan usaha milik daerah, badan usaha milik negara, badan usaha swasta, instansi pemerintah, dan instansi pertahanan keamanan Negara. 3 Penyelenggaraan telekomunikasi adalah kegiatan penyediaan dan pelayanan telekomunikasi sehingga memungkinkan terselenggaranya telekomunikasi. 4 Penyelenggaraan telekomunikasi khusus adalah penyelenggaraan telekomunikasi yang sifat, peruntukan, dan pengoperasiannya khusus. 5 Menara telekomunikasi, yang selanjutnya disebut menara, adalah bangunan untuk umum yang didirikan diatas tanah, atau bangunan yang merupakan satu kesatuan kontruksi dengan bangunan gedung yang dipergunakan untuk kepentingan umum yang struktur fisiknya dapat berupa rangka baja yang di ikat oleh berbagai simpul atau berupa bentuk tunggal tanpa simpul, dimana fungsi, desain dan kontruksinya disesuaikan sebagai sarana penunjang menempatkan perangkat telekomunikasi. 6 Penyedia menara adalah perseorangan, koperasi, badan usaha milik daerah, badan usaha milik Negara atau badan usaha swasta yang memiliki dan mengelola menara telekomunikasi untuk digunakan bersama oleh penyelenggara telekomunikasi. 7 Pengelola menara adalah badan usaha yang mengelola dan atau mengoperasikan menara yang dimiliki oleh pihak lain. 8 Jaringan utama adalah bagian dari jaringan infrastruktur telekomunikasi yang menghubungkan berbagai elemen jaringan telekomunikasi yang dapat berfungsi sebagai sentral trunk, Mobile Switching Center (MSC), Base Station Controller (BSC), Radio Network Controller (RNC), dan jaringan transmisi utama (backbone transmission). 9 Penyiaran adalah kegiatan pemancarluasan siaran melalui sarana pemancaran dan/atau sarana transmisi di darat, di laut atau di antariksa dengan menggunakan spektrum frekwensi radio melalui udara, kabel, dan/atau media lainnya untuk dapat diterima secara serentak dan bersamaan oleh masyarakat dengan perangkat penerima siaran; 10 Penyiaran radio adalah media komunikasdi massa dengar, yang menyalurkan gagasan dan informasi dalam bentuk suara secara umum dan terbuka, berupa program yang teratur dan berkesinambungan; 11 Penyiaran televisi adalah media komunikasi massa dengar pandang, yang menyalurkan gagasan dan informasi dalam bentuk suara dan gambar secara umum, baik terbuka maupun tertutup, berupa program yang teratur dan berkesinambungan; Spektrum frekwensi radio adalah gelombang elektromagnetik yang dipergunakan untuk penyiaran dan merambat di udara serta ruang angkasa tanpa sarana penghatar buatan, merupakan rana public dan sumber daya alam terbatas; 12 Ijin penyelenggaraan penyiaran adalah hak yang diberikan oleh Negara kepada lembaga penyiaran untuk menyelenggarakan penyiaraan; Sub bidang Postel adalah Sub-sub Bidang Pos, Sub-sub Bidang Telekomunikasi, Sub-sub Bidang Frekuensi Radio, Sub-sub Bidang Standarnisasi dan Sub-sub Bidang Kelembagaan Internasional. SOP BIDANG KOMINFO 2011 4

No Aktivitas Pelaksana Mutu Baku Pelaksana 1 Pelaksana 2 Pelaksana 3 Persyarakan/ Waktu Output Ket. Kelengkapan 1 penyelenggaraan Muhaymin, SH Ramadhan Jumiati Tersendir 7 Hari Ijin pelayanan pos dibawah diperdesaan Format ini 2 pemberian rekomendasi untuk pendirian kantor Muhaymin, SH Ramadhan Suherman,. sda 7 Hari Rekom endasi pusat jasa titipan 3 pemberian ijin jasa Muhaymin, SH Suherman, Jumiati Sda 7 Hari Ijin titipan untuk kantor agen; 4 penertiban jasa titipan Muhaymin, SH Suherman, Ramadhan Sda 7 Hari Ijin untuk kantor agen 5 pemberian ijin Chayril, SE Dedi Chaerunisyah Sda 7 Hari Ijin penyelenggaraan telekomunikasi khusus Indrawan, SE untuk keperluan pemerintah dan badan hukum yang cakupan areanya kabupaten sepanjang tidak menggunakan spektrum frekuensi radio; 6 pemberian rekomendasi M. Irfan,.M.Eng. M. Syahdan, Hermansyah Sda 7 Hari Rekom terhadap permohonan endasi ijin penyelenggaraan jaringan tetap lokal wireline (end to end) cakupan kabupaten; 7 pemberian rekomendasi wilayah prioritas untuk Chayril, SE Malik Badarudin, Chaerunisyah, SE Sda 7 Hari Rekom endasi pembangunan kewajiban pelayanan universal di bidang telekomunikasi 8 pemberian ijin terhadap Chayril, SE Dedi Malik Sda 7 Hari Ijin instalatur kabel Indrawan Badaruddin, rumah/gedung (IKR/G). 9 pengawasan/pengendali M. Irfan,.M.Eng Farida Sahruramadh Sda 7 Hari Keama an terhadap an na dan penyelenggaraan telekomunikasi yang Ketertib an cakupan areanya pelaksa kabupaten, pelaksanaan pembangunan telekomunikasi perdesaan, penyelenggaraan naan dan penyele nggara an warung telekomunikasi, warung seluler atau sejenisnya 10 pemberian ijin kantor M. Irfan,.M.Eng Hermansyah Farida Sda 7 Hari Ijin cabang dan loket pelayanan operator; 11 penanggung jawab Chayril, SE Malik Chaerunisyah Sda 7 Hari Tangga panggilan darurat Badarudin,, SE. p telekomunikasi Darurat 12 pemberian IMB menara Muhaymin, SH Ramadhan Suherman, Sda 7 Hari Ijin telekomunikasi sebagai sarana dan prasarana telekomunikasi 13 pemberian ijin galian Muhaymin, SH Suherman, Jumiati Sda 7 Hari Ijin untuk keperluan penggelaran kabel telekomunikasi dalam satu kabupaten 14 pemberian ijin Ordonansi Muhaymin, SH Ramadhan Suhermasn, Sda 7 Hari Ijin Gangguan (Hinder Ordinantie); 15 pemberian ijin instalansi Chayril, SE Dedi Malik Sda 7 Hari Ijin penangkal petir Indrawan Badarudin, 16 pemberian ijin Instalasi Genset Chayril, SE Malik Badarudin, Chaerunisyah, SE Sda 7 Hari Ijin SOP BIDANG KOMINFO 2011 5

17 pengendalian dan penertiban terhadap pelanggaran standarnisasi pos dan telekomunikasi 18 pemberian ijin usaha perdagangan alat perangkat telekomunikasi; 19 pemberian rekomendasi persyaratan administrasi dan kelayakan data tehnis terhadap permohonan ijin penyelenggaraan radio; 20 pemberian ijin lokasi pembangunan studio dan stasiun pemancar radio dan/atau televisi. M. Irfan,.M.Eng M.Syahdan, Muhaymin, SH Ramadhan Suherman, Chayril, SE Chayril, SE Dedi Indrawan Malik Badarudin, Farida Sda 7 Hari Terpen uhinyan Standar Nasion al Malik Badaruddin, Chaerunisyah, SE Sda 7 Hari Ijin Sda 7 Hari Rekom endasi Sda 7 Hari Ijin 1. PELAYANAN POS DI PEDESAAN 1. Memliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) dengan melampirkan Kartu Keluarga (KK) atau identitas yang lain bagi pemohon Perorangan; 2. Memliki anggaran dasar perusahaan yang merupakan akta pendirian akta perusahaan berikut perubahan-perubahannya sampai dengan yang terakhir untuk badan usaha; 3. Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP); 4. Memiliki Surat Ijin Tempat Usaha (SITU) yang dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah 5. Rekomendasi desa; dan 6. Rekomendasi camat. 2. REKOMENDASI PENDIRIAN KANTOR CABANG JASA TITIPAN a. Surat pengangkatan pimpinan kantor cabang oleh kantor pusat penyelenggara jasa titipan; b. Foto copy surat ijin penyelenggaraan jasa titipan (SIPJT) kantor pusat yang dilegalisir oleh Direktorat Jenderal dalam rangkap 2 (dua); c. Memliki anggaran dasar perusahaan yang merupakan akta pendirian akta perusahaan berikut perubahan-perubahannya sampai dengan yang terakhir untuk badan usaha; d. Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP); e. Memiliki Surat Ijin Tempat Usaha (SITU) yang dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah f. Rekomendasi desa; dan g. Rekomendasi camat. 3. IJIN JASA TITIPAN KANTOR AGEN a. Memliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) dengan melampirkan Kartu Keluarga (KK) atau identitas yang lain bagi pemohon Perorangan; b. Memliki anggaran dasar perusahaan yang merupakan akta pendirian akta perusahaan berikut perubahan-perubahannya sampai dengan yang terakhir untuk badan usaha; c. Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP); SOP BIDANG KOMINFO 2011 6

d. Memiliki Surat Ijin Tempat Usaha (SITU) yang dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah e. Melampirkan surat perjanjian kerja sama antara kantor cabang penyelenggaraan jasa titipan dengan kantor agen penyelenggaraan jasa titipan; f. Rekomendasi desa; dan g. Rekomendasi camat. 4. PEMBERIAN REKOMENDASI ATAS IJIN PENYELENGGARAAN JARINGAN TETAP LOKAL WIRELINE (END TO END) CAKUPAN KABUPATEN a. Persyaratan administrasi meliputi : 1. Dokumen rencana penyelenggaraan jaringan tetap local wireline (end to end); 2. Peta lokasi penggelaran jaringan kabel; 3. Salinan akta pendirian perusahaan yang berbadan hukum; 4. Foto copy Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP); 5. Memiliki Surat Ijin Tempat Usaha (SITU) yang dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah 6. Rekomendasi desa; dan 7. Rekomendasi camat. b. Persyaratan tehnis meliputi : 7. Menggunakan perangkat lunak/software standar nasional; dan 8. Menggunakan perangkat keras /hardware standar nasional; 5. PEMBERIAN REKOMENDASI PELAYANAN UNIVERSAL a. Memliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) dengan melampirkan Kartu Keluarga (KK) atau identitas yang lain bagi pemohon Perorangan; b. Salinan akta pendirian perusahaan yang berbadan hukum; c. Foto Copy Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP); b. Memiliki Surat Ijin Tempat Usaha (SITU) yang dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah c. Rekomendasi desa yang disertai dengan data potensi desa sekurang-kurangnya jalan, transportasi, energi, dan potensi ekonomi masyarakat; dan d. Rekomendasi camat mengenai desa yang belum mendapatkan jaringan telekomunikasi. 6. PEMBERIAN IJIN INALATUR KABEL RUMAH/GEDUNG c. Surat pernyataan memiliki sekurang kurangnya 3 (tiga) orang instalatur; d. Memiliki Surat Ijin Tempat Usaha (SITU) yang dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah e. Rekomendasi desa; dan f. Rekomendasi camat. 7. PEMBERIAN IJIN KANTOR CABANG DAN LOKET PELAYANAN OPERATOR c. Memiliki Surat Ijin Tempat Usaha (SITU) yang dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah d. Rekomendasi desa; dan e. Rekomendasi camat. 8. PEMBERIAN IJIN MENDIRIKAN MENARA TELEKOMUNIKASI SOP BIDANG KOMINFO 2011 7

c. Memiliki Surat Ijin Tempat Usaha (SITU) yang dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah d. Memiliki Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) yang dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah e. Surat persetujuan masyarakat sekitar setinggi menara; f. Memiliki dokumen rencana tehnis menara; g. Rekomendasi desa; dan h. Rekomendasi camat. 9. PEMBERIAN IJIN GALIAN PENGGELARAN KABEL TELEKOMUNIKASI c. Memiliki Surat Ijin Tempat Usaha (SITU) yang dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah d. Menggunakan cable duct; e. Memiliki peta lokasi penggelaran jaringan kabel; f. Surat pernyataan bersedia memperbaiki jalan yang digunakan untuk penggelaran kabel ke kondisi semula; g. Rekomendasi desa; dan h. Rekomendasi camat. 10. PEMBERIAN IJIN INALASI PENANGKAL PETIR a. Persyaratan administrasimeliputi : 1. Foto copy Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP); 2. Memiliki Surat Ijin Tempat Usaha (SITU) yang dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah 3. Memiliki jaringan kabel intalasi; 4. Rekomendasi desa; dan 5. Rekomendasi camat. b. Persyaratan tehnis meliputi : 1. Menggunakan kabel tembaga BC 50 Mm; 2. Impedansi 0,5-5 Ohm; 3. Menggunakan plat lembaga/grounding standar nasional; dan 4. Whip penangkal standar nasional. 11. PEMBERIAN IJIN INALASI GENSET a. Syarat administrasi meliputi : 2. Foto copy Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP); 3. Memiliki Surat Ijin Tempat Usaha (SITU) yang dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah 4. Rekomendasi desa; dan 5. Rekomendasi camat. 1. Memiliki control panel; 2. Memiliki ruangan peredam suara; 3. Memiliki jaringan kabel intalasi genset; 4. Grounding/arder. 12. IJIN USAHA PERDAGANGAN ALAT PERANGKAT TELEKOMUNIKASI SOP BIDANG KOMINFO 2011 8

a. Foto copy Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP); b. Rekomendasi desa; dan c. Rekomendasi camat. 13. IJIN USAHA PEMASANGAN ANTENA PARABOLA SIEM DIRIBUSI a. Foto copy Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP); b. Rekomendasi desa; dan c. Rekomendasi camat. 14. IJIN USAHA PENJUALAN BENDA POS a. Foto copy Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP); b. Rekomendasi desa; dan c. Rekomendasi camat. 15. IJIN USAHA JASA MULTI MEDIA / INTERNET c. Foto copy Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP); d. Rekomendasi desa; dan e. Rekomendasi camat. 16. REKOMENDASI PENYELENGGARAAN PENYIARAN PUBLIK Persyaratan permohonan penyelenggaraan penyiaran publik sebagaimana dimaksud pada ayat (2) meliputi : a. syarat administrasi meliputi : 1. Foto copy Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP); 2. Memiliki Surat Ijin Tempat Usaha (SITU) yang dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah 3. Rekomendasi desa; dan 4. Rekomendasi camat. 1. Belum ada stasiun penyiaran RRI dan/atau TVRI di wilayah tersebut; 2. Tersedianya alokasi frekuensi; 3. Alokasi frekuensi dibatasi (7, 15, 23, 31, 74, 82, 90, 98, 141, 149, 157, 167, 175); 4. Tersedianya sumber daya manusia yang profesional dan sumber daya lainnya sehingga Lembaga Penyiaran Publik Lokal mampu melakukan paling sedikit 12 (dua belas) jam siaran per hari untuk radio dan 3 (tiga) jam siaran per hari untuk televisi dengan materi siaran yang proporsional; 5. Operasional siaran diselenggarakan secara berkesinambungan. 17. REKOMENDASI PENYELENGGARAAN PENYIARAN SWAA a. syarat administrasi meliputi : 1. Foto copy Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP); 2. Memiliki Surat Ijin Tempat Usaha (SITU) yang dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah 3. Rekomendasi desa; dan 4. Rekomendasi camat. SOP BIDANG KOMINFO 2011 9

1. Didirikan oleh WNI; 2. Badan Hukum Indonesia, dalam bentuk PT; 3. Bidang usahanya hanya menyelenggarakan jasa penyiaran radio atau TV; 4. Alokasi frekuensi dibatasi (7, 15, 23, 31, 74, 82, 90, 98, 141, 149, 157, 167, 175); 5. Seluruh modal awalnya dimiliki oleh WNI dan/atau Badan Hukum Indonesia yg seluruh sahamnya dimiliki WNI. 18. REKOMENDASI PENYELENGGARAAN PENYIARAN KOMUNITAS a. syarat administrasi meliputi : 1. Foto copy Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP); 2. Memiliki Surat Ijin Tempat Usaha (SITU) yang dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah 3. Rekomendasi desa; dan 4. Rekomendasi camat. 1. Didirikan oleh WNI; 2. Badan hukum koperasi atau perkumpulan; 3. Lembaga penyiaran non-partisan; 4. Khusus menyelenggarakan siaran komunitas; 5. Pengurusnya berkewarganegaraan RI; 6. Seluruh modal usahanya berasal dari anggota komunitas; 7. Persetujuan tertulis min 51% jumlah penduduk dewasa atau min 250 orang dewasa Radius maks 2,5 km atau ERP 50 W; 8. Alokasi frekuensi dibatasi (107,7 107,8 107,9); 9. Cakupan wilayah siaran meliputi wilayah di tempat kedudukan lembaga penyiaran yang bersangkutan; 10. Acara siaran : pendidikan, budaya, informasi, hiburan, kesenian, dan iklan layanan masyarakat; 11. Relai siaran hanya terhadap acara kenegaraan RI, IPTEK sesuai dengan kepentingan komunitasnya; 12. Dilarang melakukan siaran iklan dan/atau siaran komersial, lainnya, kecuali iklan layanan masyarakat; dan 13. Warga negara asing dilarang menjadi pengurus Lembaga Penyiaran Komunitas. 19. REKOMENDASI PENYELENGGARAAN PENYIARAN BERLANGGANAN a. syarat administrasi meliputi : 1. Foto copy Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP); 2. Memiliki Surat Ijin Tempat Usaha (SITU) yang dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah 3. Rekomendasi desa; dan 4. Rekomendasi camat. 1. Didirikan oleh WNI; 2. Badan Hukum Indonesia, dalam bentuk PT; 3. Bidang usahanya hanya menyelenggarakan jasa penyiaran radio atau TV; 4. Seluruh modal awalnya dimiliki oleh WNI dan/atau Badan Hukum Indonesia yg seluruh sahamnya dimiliki WNI; 6. Mendistribusikan siaran; 7. Distribusi hanya untuk pelanggan; dan 8. Mempunyai izin atas setiap program yang disalurkan 20. IJIN USAHA TV KABEL SOP BIDANG KOMINFO 2011 10

c. Dokumen rencana perangkat penyiaran/tv Kabel; d. Peta lokasi jaringan kabel; e. Rekomendasi desa; dan f. Rekomendasi camat. g. Surat pernyataan masyarakat sekitar jaringan kabel; 21. IJIN USAHA WARUNG TELEKOMUNIKASI a. Foto copy Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP); b. Rekomendasi desa; dan c. Rekomendasi camat. 22. IJIN USAHA PELAYANAN TELEKOMUNIKASI c. Rekomendasi desa; dan d. Rekomendasi camat. 23. IJIN USAHA COUNTER HP / PULSA / ASESORIS c. Rekomendasi desa; dan d. Rekomendasi camat. 24. IJIN USAHA WARUNG INTERNET a. Syarat administrasi meliputi : 1. Foto copy Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP); 2. Konfigurasi jaringan; 3. Rekomendasi desa; dan 4. Rekomendasi camat. 1. Menggunakan software legal; 2. Menggunakan perangkat keras yang berlisensi. 25. IJIN USAHA PRODUKSI / PENGGANDAAN VCD / DVD a. Syarat administrasi meliputi : 2. Foto copy Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP); 3. Rekomendasi desa; dan 4. Rekomendasi camat. 1. Menggunakan software legal; 2. Menggunakan perangkat keras yang berlisensi. SOP BIDANG KOMINFO 2011 11

26. IJIN USAHA PENGGARAPAN LAGU Persyaratan permohonan penyelenggaraan usaha penggarapan lagu sebagaimana dimaksud pada ayat (2) meliputi : c. Rekomendasi desa; dan d. Rekomendasi camat. 27. IJIN USAHA PENGGARAPAN FILM Persyaratan permohonan penyelenggaraan usaha penggarapan film sebagaimana dimaksud pada ayat (2) meliputi : c. Rekomendasi desa; dan d. Rekomendasi camat. Bima, 25 J u l I 2011 Kepala Bidang Kominfo, N U R D I N, S.Sos. Pembina Tk. I (IV/B) Nip. 196412311986031342 SOP BIDANG KOMINFO 2011 12