BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI

dokumen-dokumen yang mirip
KONDISI UMUM BANJARMASIN

IV. INVENTARISASI. Tabel 4 Luas, Nama Ibukota Kecamatan, dan Jumlah Desa/ Kelurahan di Kota Banjarmasin Tahun 2008

28 antara 20º C 36,2º C, serta kecepatan angin rata-rata 5,5 knot. Persentase penyinaran matahari berkisar antara 21% - 89%. Berdasarkan data yang tec

IV. KONDISI UMUM WILAYAH

IDENTIFIKASI MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK SEBARAN RUANG TERBUKA HIJAU DI KOTA BANJARMASIN

BAB III TINJAUAN WILAYAH BANTUL

III. KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

Rencana Tata Ruang Wilayah kota yang mengatur Rencana Struktur dan

BAB III Data Lokasi 3.1. Tinjauan Umum DKI Jakarta Kondisi Geografis

KELURAHAN SELINDUNG BARU

BAB IV GAMBARAN LOKASI

BAB II KAJIAN PUSTAKA...

BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI

BAB IV KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

V. ANALISIS DAN SINTESIS

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

KETIKA MELIHAT BANJIR DI KOTA BALIKPAPAN

GEOGRAFI. Sesi PENGINDERAAN JAUH : 5. A. IDENTIFIKASI CITRA PENGINDERAAN JAUH a. Identifikasi Fisik

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Administrasi

BAB III TINJAUAN WILAYAH KABUPATEN SLEMAN

BAB III TINJAUAN WILAYAH YOGYAKARTA

BAB III TINJAUAN WILAYAH

Bab 3. Deskripsi Daerah Penelitian

IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

Disajikan oleh: LIA MAULIDA, SH., MSi. (Kabag PUU II, Biro Hukum, Kemen PU)

BAB I PENDAHULUAN. dalam pemenuhannya masih sulit dijangkau terutama bagi penduduk berpendapatan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang adalah kabupaten yang terdapat di Provinsi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ARAHAN POLA PENYEBARAN RUANG TERBUKA HIJAU IBUKOTA KECAMATAN TADU RAYA KABUPATEN NAGAN RAYA, NAD. Oleh : Linda Dwi Rohmadiani

IDENTIFIKASI PEMANFAATAN DAERAH SEMPADAN SUNGAI TUKAD AYUNG

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan pesat di seluruh wilayah Indonesia. Pembangunan-pembangunan

IV. GAMBARAN UMUM KOTA DUMAI. Riau. Ditinjau dari letak geografis, Kota Dumai terletak antara 101 o 23'37 -

BAB 2 GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. 2.1 Geografi dan Demografi Kabupaten Sidoarjo

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan, kawasan industri, jaringan transportasi, serta sarana dan prasarana

BAB 3 TINJAUAN WILAYAH

BAB IV KONDISI UMUM KOTA BOGOR

2016 KEBUTUHAN RUANG TERBUKA HIJAU BERD ASARKAN JUMLAH PEND UD UK D I KECAMATAN JATINANGOR KABUPATEN SUMED ANG

memerintahkan untuk merancang Banjarbaru sebagai alternatif ibukota Provinsi Kalimantan Selatan.

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.2. Tipologi kota-kota perairan di Pulau Kalimantan Sumber: Prayitno (dalam Yudha, 2010)

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI

IV KONDISI UMUM KAWASAN PERENCANAAN

V KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM. Kabupaten Lampung Tengah adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Lampung.

BAB III TINJAUAN LOKASI. 3.1 Tinjauan Umum Kabupaten Kulon Progo sebagai Wilayah Sasaran Proyek

KAJIAN PENATAAN POHON SEBAGAI BAGIAN PENGHIJAUAN KOTA PADA KAWASAN SIMPANG EMPAT PASAR MARTAPURA TUGAS AKHIR. Oleh: SRI ARMELLA SURYANI L2D

BAB III TINJAUAN KAWASAN WILAYAH

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan - 1 -

I. PENDAHULUAN. Keberadaan ruang terbuka hijau saat ini mengalami penurunan yang

IV. ANALISIS SITUASIONAL DAERAH PENELITIAN

PENDAHULUAN. banyaknya daerah yang dulunya desa telah menjadi kota dan daerah yang

PENDAHULUAN Latar Belakang

IV. KONDISI UMUM 4.1 Kondisi Fisik Wilayah Administrasi

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENJELASAN PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KOTA CIMAHI TAHUN

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Geografis LS dan BT. Beriklim tropis dengan

BAB III TINJAUAN KAWASAN / WILAYAH 3.1 TINJAUAN UMUM KOTA MAGELANG MAGELANG

BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

PETA SUNGAI PADA DAS BEKASI HULU

BAB III TINJAUAN WILAYAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV GAMBARAN UMUM

Tabel 3 Kecamatan dan luas wilayah di Kota Semarang (km 2 )

BAB I PENDAHULUAN. Provinsi DKI Jakarta terletak pada posisi Lintang Selatan dan Bujur

BAB 3 TINJAUAN WILAYAH YPCM

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Posisi wilayah Kota Metro berada di tengah Provinsi Lampung, secara

WALIKOTA BANJARMASIN

KARAKTERISTIK WILAYAH

MATA KULIAH PRASARANA WILAYAH DAN KOTA I (PW ) Jur. Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Letak Geografis. 08º00'27" Lintang Selatan dan 110º12'34" - 110º31'08" Bujur Timur. Di

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Geografis. dari luas Provinsi Jawa Barat dan terletak di antara Bujur Timur

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan. Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105.

BAB III TINJAUAN KAWASAN/WILAYAH YOGYAKARTA

V. GAMBARAN UMUM. administratif terletak di Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Provinsi Jawa Timur.

PROFIL SANITASI SAAT INI

BAB II RUANG TERBUKA HIJAU DI KOTA BINJAI. 2.1 Penggunaan Lahan Di Kota Binjai

KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

BAB III TINJAUAN WILAYAH

IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. heterogen serta coraknya yang materialistis (Bintarto,1983:27). Kota akan selalu

Rawa pasang surut adalah rawa yang terletak di pantai atau dekat pantai, di muara atau dekat muara sungai sehingga dipengaruhi oleh pasang surutnya

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III TINJAUAN KOTA YOGYAKARTA

Studi Peran & Efektifitas RTH Publik di Kota Karanganyar Isnaeny Adhi Nurmasari I BAB I PENDAHULUAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penggunaan lahan di Kabupaten Serang terbagi atas beberapa kawasan :

BAB 1 KONDISI KAWASAN KAMPUNG HAMDAN

BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH PULAU BURUNG. wilayah administratif Kabupaten Indragiri Hilir, Propinsi Riau yang memiliki luas 531,22 km²

IV. KONDISI UMUM WILAYAH STUDI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kota Kendari dengan Ibukotanya Kendari yang sekaligus Ibukota Propinsi

3.3 KONSEP PENATAAN KAWASAN PRIORITAS

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI A. Letak Geografis

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ruang Terbuka Hijau (RTH) adalah suatu bentuk ruang terbuka di kota (urban

IV. KONDISI UMUM 4.1 Letak Geografis dan Aksesibilitas

PERENCANAAN LANSKAP RIPARIAN SUNGAI MARTAPURA UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS LINGKUNGAN ALAMI KOTA BANJARMASIN LISA ANISA A

Transkripsi:

BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI Pada bab ini akan dibahas mengenai gambaran umum Kota Banjarmasin yang terdiri dari kondisi fisik dasar, pemanfaatan lahan dan kependudukan. Selain itu, dibahas pula mengenai gambaran umum RTH di Kota Banjarmasin yang tersebar di lima (5) Kecamatan. 3.1 Gambaran Umum RTH Kota Banjarmasin Ruang Terbuka Hijau(RTH) di wilayah Kota Banjarmasin tersebar dengan luas yang beragam pada masing-masing kecamatan. Ruang Terbuka Hijau di Kota Banjarmasin terdiri dari RTH privat dan RTH publik. Ruang Terbuka Hijau di Kota Banjarmasin terdiri dari taman kota, hutan kota, RTH pemakaman, sempadan sungai, jalur hijau jalan, sedangkan RTH Privat terdiri dari RTH kawasan permukiman, pendidikan, kawasan militer, kawasan perdagangan dan jasa, dan RTH perkantoran dan gedung komersial. Luas Ruang Terbuka HIjau (RTH) di Kota Banjarmasin setiap tahun semakin berkurang, disebabkan terjadinya perubahan fungsi yang semula berupa lahan RTH menjadi area terbangun untuk berbagai keperluan seperti perumahan, industri, pertokoan, kantor dan lain-lain. Hal tersebut lambat laun dapat menimbulkan berbagai masalah, baik dari segi ekologi, social, hingga ekonomi, sekaligus juga menurunkan kualitas ruang kota. 3.2 Gambaran Umum Kota Banjarmasin 3.2.1 Batas Administrasi Kota Banjarmasin adalah ibukota dari Provinsi Kalimantan Selatan yang terletak di bagian selatan Pulau Kalimantan dan berbatasan langsung dengan Laut Jawa. Dengan luas 98,46 Km 2, kota ini dibagi menjadi 5 wilayah administrasi kecamatan, yaitu Kecamatan Banjarmasin Tengah, Banjarmasin Barat, Banjarmasin Timur, Banjarmasin Utara dan Banjarmasin Selatan dengan total 52 kelurahan. Kota Banjarmasin secara geografis terletak antara 3 16 46 sampai dengan 3 22 54 lintang selatan dan 114 31 40 sampai dengan 114 39 55 bujur timur. Berada pada ketinggian rata-rata 0,16 m dibawah permukan laut dengan kondisi daerah berpaya-paya dan relatif datar. Kota Banjarmasin berada di sebelah selatan Provinsi Kalimantan Selatan, berbatasan dengan : 32

33 Di sebelah utara dengan Kabupaten Barito Kuala Di sebelah timur dengan Kabupaten Banjar Di sebelah barat dengan Kabupaten Barito Kuala Di sebelah selatan dengan Kabupaten Banjar. 3.2.2 Kondisi Fisik Dasar Kota Banjarmasin terletak di sisi Sungai Barito dan dibelah oleh Sungai Martapura, secara umum lokasi morfologi Banjarmasin didominasi oleh daerah yang relatif datar dan berada di dataran rendah. Secara umum Kota Banjarmasin merupakan kawasan rawa yang dipengaruhi pasang surut, pada musim hujan tergenang, berada pada ketinggian 0,16 m di bawah permukaan air laut, berair payau, bertopografi relatif datar, beriklim panas (28-35 C), bercurah hujan tinggi (2.400-3.500 mm/tahun), dan didominasi oleh tanah alluvial. Wilayah Banjarmasin dilintasi oleh 2 (dua) sungai besar (sungai Barito dan Sungai Martapura), 7 sungai sedang dan puluhan sungai kecil. Kondisi hidrologi Kota Banjarmasin dikelilingi oleh sungai-sungai besar beserta cabang-cabangnya, mengalir dari arah utara dan timur laut ke arah barat daya dan selatan. Sungai-sungai tersebut mengalir dan membentuk pola aliran mendaun (dendritic drainage patern). Sungai utama yang besar adalah Sungai Barito dengan cabang utama seperi Sungai Martapura dan Sungai Alalak, muka air Sungai Barito dan Sungai Martapura dipengaruhi oleh pasang surut Laut Jawa sehingga mempengaruhi drainase kota dan apabila air laut pasang sebagian wilayah kota digenangi air. Rendahnya permukaan lahan (0.16 m di bawah permukan laut) menyebabkan air sungai menjadi payau dan asin di musim kemarau, karena terjadi institusi air laut. Kondisi fisik alamaiah Kota Banjarmasin sebagai wilayah yang banyak dialiri oleh sungai-sungai besar dan cabang-cabangnya mengalir dari arah utara dan timur laut ke arah barat daya dan selatan, menyebabkan kota ini dikenal dengan julukan Kota Seribu Sungai. 3.2.3 Kependudukan Jumlah penduduk Kota Banjarmasin pada tahun 2013 berjumlah sebanyak 648.029 jiwa yang terdiri dari laki-laki sebanyak 323.880 jiwa dan perempuan

34 sebanyak 324.129 jiwa. Kecamatan yang penduduknya terbanyak adalah Kecamatan Banjarmasin selatan yakni 151.175 jiwa dan penduduknya paling sedikit adalah Kecamatan Banjarmasin Tengah yakni sebanyak 93.167 jiwa. Untuk Jumlah penduduk Kota Banjarmasin dapat dilihat pada Tabel dan Gambar 3.1. Tabel 3.1 Jumlah Penduduk Kota Banjarmasin Tahun 2013 Kecamatan Luas Km2 Jumlah Penduduk Kepadatan Penduduk per Km2 Banjarmasin Selatan 38,27 151.175 3.950 Banjarmasin Timur 23,86 115.147 4.826 Banjarmasin Barat 13,13 146.448 11.154 Banjarmasin Tengah 6,66 93.167 13.989 Banjarmasin Utara 16,54 142.092 8.591 Sumber : Kota Banjarmasin Dalam Angka 2014 160000 140000 120000 100000 80000 60000 40000 20000 0 Jumlah Penduduk Kota Banjarmasin Tahun 2012 Gambar 3.1 Jumlah Penduduk Kota Banjarmasin Tahun 2012 Laju pertumbuhan penduduk secara alami dipengaruhi oleh jumlah penduduk lahir, mati dan migrasi. Berdasarkan hasil sensus laju pertumbuhan penduduk di wilayah Kota Banjarmasin mengalami penurunan sejak dua dawarsa ini. Tercatat laju pertumbuhan penduduk tahun 1980-1990 sebesar 2,36% dan turun menjadi 1,02% pada periode tahun 1990-2000. Sebaran lokasi studi di Kota Banjarmasin terdiri dari 5 Kecamatan yang dapat dilihat pada gambar

35 3.2.4 Pemanfaatan lahan Pemanfaatan lahan di Kota Banjarmasin pada umumnya beraneka ragam di setiap kecamatan. Untuk lebih jelasnya sebagai berikut : a. Kecamatan Banjarmasin Utara lahan didominasi oleh permukiman, terdapat juga lahan kosong yang ditanami oleh semak belukar dan pertanian. b. Kecamatan Banjarmasin Tengah lahan sepenuhnya digunakan untuk lahan permukiman dan perkantoran pemerintah. c. Kecamatan Banjarmasin Barat lahan dimanfaatkan untuk permukiman, industri dan pertanian. d. Kecamatan Banjarmasin Timur pemanfaatan lahan didominasi oleh permukiman, terdapat juga lahan pertanian dan lahan kosong yang ditanami oleh semak belukar. e. Kecamatan Banjarmasin Selatan pemanfaatan lahan didominasi oleh pertanian dan lahan kosong yang ditanami oleh semak belukar dan terdapat juga lahan yang dimanfaatkan untuk permukiman. Berdasarkan hasil penafsiran (interprestasi) citra Geoeye 1 tahun 2009 dan world view tahun 2010 serta kondisi lapang, luas kawasan terbangun mencapai 48%. Pola perkembangan mengikuti pola sungai dan jalan, perdagangan dan pemerintah terpusat di tengah kota. Kepadatan bangunan pada bagian utara tergolong berkepadatan rendah, tengah berkepadatan tinggi dan selatan berkepadatan sedang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 3.2.

Gambar 3.2 Peta Batas Administrasi Kota Banjarmasi 36

37 Tabel 3.2 Penggunaan Lahan Kota Banjarmasin Tahun 2010 No. Fungsi Prosentase 1. Kawasan Terbangun 48 % 2. Kawasan Tidak Terbangun 52 % Sumber : RTRW Kota Banjarmasin Total 100 % Berdasarkan Tabel 3.3 dapat diketahui bahwa kawasan terbangun di Kota Banjarmasin mencapai 48% dari total luas wilayah sedangkan untuk kawasan tidak terbangun mencapai 52% dari total luas wilayah. 3.3 Sebaran RTH di Kota Banjarmasin per Kecamatan Jenis RTH yang tersebar di Kota Banjarmasin adalah RTH atau taman kota, taman siring atau taman sempadan sungai, jalur hjau dan taman pekarangan. Jalur hijau terdiri dari jalur hijau jalan berbagai kelas, baik jalur hijau median dan pulau jalan maupun jalur hijau di sepanjang sisi jalur pejalan kaki. 3.3.1 Kecamatan Banjarmasin Utara Sebaran RTH di Kecamatan Banjarmasin Utara terdiri dari dua jenis RTH yaitu RTH Publik dan RTH Privat. RTH Publik yang terdapat pada Kecamatan Banjarmasin Utara adalah RTH Unlam, taman siring AKB, pulau jalan taman bundaran kayu tangi, jalur hijau jalan depan Unlam, jalur hijau jalan depan Jamsostek, jalur hijau jalan depan tulip, jalur hijau jalan depan SMKN 2 dan 4, jalur hijau jalan depan Gedung Sultan Suriansyah, dan lapangan olahraga. Sedangkan RTH Privat yang terdapat di Kecamatan Banjarmasin Utara adalah taman pekarangan. Berikut adalah sampel pengambilan foto jenis RTH publik dan privat di Kecamatan Banjarmasin Utara yang dapat dilihat pada gambar 3.3 3.10.

38 Gambar 3.3 RTH Publik Unlam Gambar 3.4 RTH pekarangan SMKN 2 dan 4 Gambar 3.5 RTH Jalur hijau jalan depan Gedung Susu Gambar 3.6 RTH jalur hijau jalan Kayu Tangi

39 Gambar 3.7 Gambar 3.8 RTH Privat pekarangan RTH Privat pekarangan Gambar 3.9 Lapangan Olahraga Gambar 3.10 Lapangan Olahraga 3.3.2 Kecamatan Banjarmasin Tengah Sebaran RTH di Kecamatan Banjarmasin Tengah terdiri dari RTH publik dan privat. Sebaran RTH publik di Kecamatan Banjarmasin Tengah adalah RTH Sabilal, taman Kamboja, hutan Kota Korem, taman Percontohan PKK, taman Tower PDAM, taman siring (sempadan sungai) depan pemko Banjarmasin, taman

40 siring depan Sabilal, taman siring sudirman, taman siring Ujung Murung, pulau jalan taman bundaran Gila Bola, pulau jalan taman bundaran KB, pulau jalan taman bundaran Close Up, pulau jalan taman bundaran Koran, pulau jalan taman bundaran Panin, pulau jalan taman segitiga Antasari, pulau jalan taman segitiga Taman Sari, pulau jalan taman segitiga Sudimampir, pulau jalan taman segitiga Tampekong, pulau jalan taman segitiga depan Rumah Kapolda, pulau jalan taman segitiga Haryono MT, pulau jalan taman segitiga S.Parman, pulau jalan taman segitiga Lambung Mangkurat, pulau jalan taman segitiga Hasanuddin HM, taman relief I, taman relief II, taman oprit Jembatan Dewi, taman oprit RK. Ilir, taman median Jl.P.Antasari, taman median jalan Samudera, taman median jalan Lambung Mangkurat, taman median jalan Jendral Sudirman, taman median jalan Kayu Tangi, taman median jalan jembatan Merdeka, taman median jalan Mulawarman, taman tepi jalan depan Kanwil Diknas, taman tepi jalan depan Yayasan Kristen, taman tepi jalan Keramaian dan taman tepi jalan Batung Batulis. Sedangkan sebaran RTH privat yang terdapat di Kecamatan Banjarmasin Tengah hanya taman pekarangan yang terdapat pada bebapa wilayah permukiman dan perkantoran. Tersedianya taman-taman yang dominan berada pada Kecamatan Banjarmasin Tengah membuat masyarakat yang berada dari luar kecamatan berdatangan ke taman-taman yang terdapat di Kecamatan Banjarmasin Tengah. Berikut adalah sampel pengambilan foto jenis RTH publik dan privat di Kecamatan Banjarmasin Tengah yang dapat dilihat pada gambar 3.11 3.26. Gambar 3.11 R TH Publik Sabilal

41 Gambar 3.12 RTH Publik Taman Kamboja Gambar 3.13 RTH Publik Hutan Kota Korem Gambar 3.14 RTH Publik Taman Tower PDAM Gambar 3.15 RTH Publik Taman Percontohan PKK Gambar 3.16 Taman Siring Depan Pemko Banjarmasin Gambar 3.17 Taman Siring Depan Sabilal

42 Gambar 3.18 Taman Siring Sudirman Gambar 3.19 Taman Siring Ujung Murung Gambar 3.20 Taman Bundaran KB Gambar 3.21 Taman Bundaran Koran Gambar 3.22 Taman Pulau Jalan Kecil Sudimampir

43 Gambar 3.23 Taman Relief I dan II Gambar 3.24 Taman Oprit Jembatan Dewi Gambar 3.25 Median Jalan Lambung Mangkurat Gambar 3.26 RTH Privat Pekarangan RTH Sabilal dan RTH Unlam memiliki pepohonan yang rimbun dengan luasan yang cukup luas. Taman kota yang ada dimanfaatkan oleh pengunjung untuk berbincang-bincang dan bercengkerama. Pemanfaatan taman kota yang ada sampai saat ini termasuk optimal (RTH Sabilal dan RTH Unlam), kecuali taman tower PDAM yang jarang dikunjungi, bahkan seringkali sepi akan pengunjung.

44 Hal tersebut dikarenakan taman tower PDAM kurang tertata rapi dan tergolong dalam luasan yang kecil. 3.3.3 Kecamatan Banjarmasin Timur Ruang Terbuka Hijau di Kecamatan Banjarmasin Timur terdiri dari RTH publik dan privat. Pada Kecamatan Banjarmasin Timur terdapat RTH privat pekarangan di beberapa kawasan permukiman dan kantor serta pertanian seperti taman tepi jalan depan HBI, taman tepi jalan depan Ford, sedangkan untuk RTH Publik yang terdapat di Kecamatan Banjarmasin Timur adalah taman median jalan A.Yani, taman tepi jalan depan PDAM, taman tepi jalan depan Distran, taman tepi jalan Simpang Terminal, taman tepi jalan depan Asrama Tentara, taman tepi jalan depan Komplek Bunyamin dan taman tepi jalan Rumah Sakit Ulin. Berikut adalah sampel pengambilan foto jenis RTH Publik dan Privat di Kecamatan Banjarmasin Timur yang dapat dilihat pada Gambar 3.27 3.29. Gambar 3.27 RTH Publik Median Jalan Sudimampir dan Taman Pulau jalan A.Yani Gambar 3.28 RTH Privat Pekarangan Hotel

45 Gambar 3.29 RTH Privat Pekarangan Permukiman 3.3.4 Kecamatan Banjarmasin Selatan RTH yang terdapat di Kecamatan Banjarmasin selatan terdiri dari RTH Publik dan Privat. Ruang Terbuka Hijau publik yang terdapat pada Kecamatan Banjarmasin Selatan terdiri dari jalur hijau jalan dan sempadan sungai (taman siring) sedangkan RTH Privat yang terdapat di Kecamatan Banjarmasin Selatan adalah RTH taman pekarangan dan pertanian.berikut adalah sampel pengambilan foto jenis RTH Publik dan Privat di Kecamatan Banjarmasin Selatan yang dapat dilihat pada Gambar 3.30 3.32. Gambar 3.30 RTH Publik Jalur Hijau Jalan A.Yani Gambar 3.31 RTH Privat Pertanian

46 Gambar 3.32 RTH Privat Pekarangan Permukiman 3.3.5 Kecamatan Banjarmasin Barat Sebaran RTH di Kecamatan Banjarmasin Barat terdiri dari dua jenis RTH yaitu RTH Publik dan Privat. RTH Publik yang terdapat pada Kecamatan Banjarmasin Barat adalah taman siring Jafri zam-zam, taman median jalan R.E. Martadinata sedangkan untuk RTH Privat yang terdapat di Kecamatan Banjarmasin Barat adalah RTH pekarangan dan pertanian. Berikut adalah sampel pengambilan foto jenis RTH Publik dan Privat di Kecamatan Banjarmasin Barat yang dapat dilihat pada Gambar 3.33 3.36. Gambar 3.33 RTH Publik Taman Siring Jafri Zam-Zam

47 Gambar 3.34 RTH Privat Pertanian Gambar 3.35 RTHPublik Jalur Hijau Jalan R.E. Martadinata Gambar 3.36 RTH Privat Pekarangan Perumahan

Gambar 3.37 Peta Sebaran RTH di Kecamatan Banjarmasin Barat 48

Gambar 3.38 Peta Sebaran RTH di Kecamatan Banjarmasin Selatan 49

Gambar 3.39 Peta Sebaran RTH di Kecamatan Banjarmasin Tengah 50

Gambar 3.40 Peta Sebaran RTH di Kecamatan Banjarmasin Timur 51

Gambar 3.41 Peta Sebaran RTH di Kecamatan Banjarmasin Utara 52

Gambar 3.42 Peta Sebaran RTH Kota Banjarmasin 53