Volume 4 No. 2, September 2013 ISSN :

dokumen-dokumen yang mirip
Volume 4 No. 1, Maret 2013 ISSN : HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD R.A KARTINI JEPARA INTISARI

HUBUNGAN SENAM HAMIL TERHADAP LAMANYA PROSES PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAYAT KLATEN

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN HUBUNGAN USIA IBU DENGAN KOMPLIKASI KEHAMILAN PADA PRIMIGRAVIDA

SISTEM RUJUKAN BIDAN DENGAN KASUS PRE EKLAMSIA DAN EKLAMSIA DI RSU DR. SAIFUL ANWAR MALANG

Volume 3 No. 1 Maret 2012 ISSN :

HUBUNGAN ANTARA IBU HAMIL PRE EKLAMSI DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RSUD SLEMAN YOGYAKARTA TAHUN

HUBUNGAN KEJADIAN PRE EKLAMSIA DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT ISLAM KLATEN

HUBUNGAN UMUR DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN ABORTUS INKOMPLIT DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAHARIFIN ACHMAD PEKANBARU TAHUN 2012

HUBUNGAN BERAT BADAN BAYI LAHIR DENGAN DERAJAT LASERASI JALAN LAHIR PADA IBU PRIMIPARA DI RSUD SUNAN KALIJAGA DEMAK

HUBUNGAN PERSALINAN LAMA DENGAN KEJADIAN ATONIA UTERI DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA 2009

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS TABONGO KECAMATAN TABONGO KABUPATEN GORONTALO TAHUN

Yeni Yuniarti 2, Suesti 3 INTISARI

Volume 4 No. 2, September 2013 ISSN : HUBUNGAN RIWAYAT PERSALINAN PADA IBU MULTIPARA DENGAN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KOMPLIKASI PASSENGER PADA IBU BERSALIN DI RSUD SUNAN KALIJAGA DEMAK. Yayuk Norazizah, Ristitiati, Ummu Latifah

Ria Yulianti Triwahyuningsih Akademi Kebidanan Muhammadiyah Cirebon, Jawa Barat, Indonesia

HUBUNGAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN BAYI LAHIR. Nofi Yuliyati & Novita Nurhidayati Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali

Agus Byna 1, Laurensia Yunita 2, Indah Ratna Sari * *Korespondensi Penulis, Telepon : ,

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL

PROFIL UMUR DAN PEKERJAAN IBU BERSALIN SECTIO CAESAREA YANG MEMPUNYAI RIWAYAT SECTIO CAESAREA

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN BBLR DI RSUD. PROF. DR. HI. ALOEI SABOE KOTA GORONTALO TAHUN Tri Rahyani Turede NIM

KARAKTERISTIK IBU HAMIL YANG MELAHIRKAN BAYI DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RSU RA KARTINI JEPARA. Gunawan, Anik Sholikah, Aunur Rofiq INTISARI

HUBUNGAN GRAVIDITAS DAN RIWAYAT ABORTUS DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA PADA IBU BERSALIN DI RSUD

HUBUNGAN BERAT BADAN BAYI BARU LAHIR DENGAN KEJADIAN RUPTURE PERINEUM PADA IBU BERSALIN SPONTAN

HUBUNGAN ANTARA ANEMIA IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN BERAT BAYI LAHIR RENDAH DAN PERDARAHAN POSTPARTUM

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA NIFAS BERDASARKAN KARAKTERISTIK IBU DI BPM HJ. MAHMUDAH, S.S.T KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016

HUBUNGAN KEHAMILAN POSTTERM DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD ABDUL MOELOEK

HUBUNGAN PARITAS DAN RIWAYAT SC DENGAN KEJADIAN PLASENTA PREVIA PADA IBU BERSALIN DI RSUD ABDOEL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2016

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI BPS ERNAWATI BOYOLALI

HUBUNGAN BERAT BADAN LAHIR DENGAN DERAJAT RUPTUR PERINEUM PADA PERSALINAN NORMAL DI RSIA KUMALA SIWI PECANGAAN JEPARA. Oleh :

Maulina. Mahasiswi Pada STIKes U Budiyah Banda Aceh D-III Kebidanan

HUBUNGAN UMUR DAN PARITAS DENGAN LAMANYA PELEPASAN PLASENTA PADA IBU BERSALIN DI RUMAH BERSALIN AL-AMIN DONOYUDAN KALIJAMBE SRAGEN

Volume 08 No. 02. November 2015 ISSN :

Volume 3 No. 1 Maret 2012 ISSN :

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Intra Uterine Fetal Death (IUFD)

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 1, April 2016 ISSN HUBUNGAN UMUR DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN PLASENTA PREVIA PADA IBU BERSALIN

Oleh : Aat Agustini ABSTRAK

PARITAS DENGAN KEJADIAN BERAT BAYI LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT Dr. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN TAHUN Sri Handayani, Umi Rozigoh

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PENDIDIKAN BIDAN DENGAN PENGGUNAAN PARTOGRAF DI PUSKESMAS PAGADEN PERIODE MARET SAMPAI JULI 2008

KONSELING GIZI IBU HAMIL OLEH TENAGA KESEHATAN (BIDAN, PETUGAS GIZI) TERHADAP KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS JOGONALAN I

Elisa Dosen Prodi Keperawatan Poltekkes Kemenkes Semarang ABSTRAK

HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG TANDA BAHAYA PADA KEHAMILAN DI PUSKESMAS SIDOHARJO KABUPATEN SRAGEN

KARAKTERISTIKIBU BERSALIN DENGAN EPISIOTOMI DIRUMAH BERSALIN MARGA WALUYA SURAKARTA PERIODE 1 JANUARI DESEMBER

Cirebon, Jawa Barat, Indonesia, ABSTRAK

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KETUBAN PECAH DINI PADA IBU BERSALIN

PENELITIAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL PADA KEJADIAN ABORTUS. Diana Meti*

STIKES Nani Hasanuddin Makassar 2. STIKES Nani Hasanuddin Makassar 3. STIKES Nani Hasanuddin Makassar

HUBUNGAN KETUBAN PECAH DINI DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD DR. H. MOCH. ANSHARI SALEH BANJARMASIN TAHUN 2014

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERDARAHAN POSTPARTUM PRIMER DI RSUD ROKAN HULU TAHUN 2010

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN RESIKO TINGGI DIPUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL YOGYAKARTA TAHUN NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PELAKSANAAN ASUHAN SAYANG IBU DENGAN PROSES PERSALINAN DI RUANG BERSALIN BLUD RUMAH SAKIT KABUPATEN KONAWE

USIA DENGAN KEJADIAN ABORTUS PADA IBU HAMIL

HUBUNGAN ANTARA PENDAMPINGAN PERSALINAN OLEH KELUARGA DENGAN LAMANYA PERSALINAN KALA II DI BPS HJ. YUSFA F. ZUHDI GEMPOL PADING PUCUK

PENILAIAN STATUS GIZI IBU HAMIL DENGAN PENGUKURAN LILA DI PUSKESMAS KALAMPANGAN, KOTA PALANGKA RAYA

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANC DENGAN KUNJUNGAN ANC DI PUSKESMAS GALUR 2 KULON PROGO DWI SURYANDARI INTISARI

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA PADA IBU BERSALIN

Dinamika Kebidanan vol. 2 no.2. Agustus 2012

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS CIKAMPEK KABUPATEN KARAWANG

HUBUNGAN TINGKAT PENDAPATAN DENGAN JUMLAH PERSALINAN DI WILAYAH PUSKESMAS MAMBURUNGAN KOTA TARAKAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Penyebab tingginya angka kematian ibu terutama disebabkan karena faktor

ANALISIS PENGARUH PENERAPAN STANDART PELAYANAN KEHAMILAN TERHADAP KUNJUNGAN IBU HAMIL DI PUSKESMAS GEMOLONG SRAGEN TAHUN 2011

KARYA TULIS ILMIAH. Oleh : RATNA NURAINI

HUBUNGAN PELAKSANAAN ASUHAN SAYANG IBU DENGAN KECEMASAN PROSES PERSALINAN DI BPM HESTI UTAMI DESA GRANTUNG KECAMATAN BAYAN KABUPATEN PURWOREJO

B AB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam menilai derajat kesehatan masyarakat, terdapat beberapa

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BERSALIN DENGAN INISIASI MENYUSU DINI DI BIDAN PRAKTEK SWASTA BENIS JAYANTO NGENTAK KUJON CEPER KLATEN. Wahyuningsih ABSTRAK

DAFTAR PUSTAKA. Annisa, M. Faktor-faktor yang mempengaruhi Persalinan. (online) avaible;

FAKTOR RISIKO KEJADIAN PERSALINAN PREMATUR (STUDI DI BIDAN PRAKTEK MANDIRI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GEYER DAN PUSKESMAS TOROH TAHUN 2011)

Frekuensi Kunjungan ANC (Antenatal Care) Pada Ibu Hamil Trimester III

Oleh : Desi Evitasari, S.ST ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DAN KETERATURANANTENATAL CAREPADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN

Volume 4 No. 1, Maret 2013 ISSN : HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL DENGAN KESEHATAN JANIN TRIMESTER II DI RSIA KUMALA SIWI JEPARA

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 12, No. 2 Juni 2016 HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN LAMA PERSALINAN KALA II PADA PRIMIGRAVIDA DI PUSKESMAS

KARAKTERISTIK PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG PERAWATAN PAYUDARA DI BPM HJ. A BANJARMASIN ABSTRAK

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA BBLR PERIODE JANUARI SAMPAI DESEMBER 2012 DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. ZAINOEL ABIDIN TAHUN 2012

Kurnia Mutiara. Prodi D-III Kebidanan STIKes U Budiyah ABSTRAK

KETUBAN PECAH DINI DI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2011

HUBUNGAN ANTARA USIA IBU DAN RIWAYAT ABORTUS DENGAN KEJADIAN ABORTUS INKOMPLETUS DI RSB UMMI KOTA TASIKMALAYA TAHUN 2015

HUBUNGAN UMUR, PARITAS DAN MANAJEMEN AKTIF KALA III DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA. Abstrak

ISSN No Media Bina Ilmiah 29

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan pada 2007 sebesar 228 per kelahiran hidup. Kenyataan

Hubungan antara Umur dan Paritas Ibu dengan Kejadian Retensio Plasenta Eufrasia Zau, Endang BS Akbid Griya Husada Surabaya

BAB 1 PENDAHULUAN. perempuan, setiap ibu hamil harus mendapatkan pelayanan antenatal care

PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN TALI PUSAT BERHUBUNGAN DENGAN WAKTU LEPAS TALI PUSAT

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PLASENTA PREVIA DI RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH PALEMBANG TAHUN 2009

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN FORMAL DENGAN KEPATUHAN IBU DALAM PEMERIKSAAN ANTENATAL CARE (ANC) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS AMPEL I BOYOLALI

HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN KOMPLIKASI PERSALINAN DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2012 NASKAH PUBLIKASI

Suparni, Milatun Khanifah, Fitriyani

GAMBARAN PENGETAHUAN PRIMIPARA TENTANG PERDARAHAN POST PARTUM Sri Sat Titi Hamranani* ABSTRAK

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 6, No. 3 Oktober 2010

NURLAILA RAMADHAN Tenaga Pengajar Pada StiKes Ubudiyah Banda Aceh

BAB I PENDAHULUAN. dapat digunakan sebagai indikator dalam penilaian keberhasilan pelayanan

Sri Wahyuni, Endang Wahyuningsih ABSTRAK

Nunung Nurjanah Akademi Kebidanan Muhammadiyah Cirebon, Jawa Barat, Indonesia, ABSTRAK

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia

Hubungan Pengetahuan Bidan Dengan Penerapan Penggunaan Partograf di Ruang Kebidanan RSUD Toto Kabila Kabupaten Bone Bolango

HUBUNGAN FAKTOR RESIKO IBU BERSALIN DENGAN KEJADIAN PARTUS LAMA DI RSIA NORFA HUSADA BANGKINANG TAHUN 2013

FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEMATIAN PERINATAL DI KABUPATEN LAMPUNG UTARA TAHUN 2014

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) antenatal care selama

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 8, No. 3, Oktober 2012

Transkripsi:

PERBEDAAN PARITAS IBU HAMIL TM I ANTARA IBU YANG MENGALAMI ABORTUS DAN TIDAK MENGALAMI ABORTUS DI RSI SULTAN HADLIRIN JEPARA Goenawan Waloejo S 1., dan Ita Rahmawati 2 Abstrak Departemen Kesehatan RI (2010) menyatakan tingkat abortus di Indonesia masih cukup tinggi bila dibandingkan dengan negara-negara maju di dunia, yakni mencapai 2,3 juta Abortus pertahun. Risiko abortus spontan meningkat seiring dengan paritas serta usia ibu, peningkatannya adalah dari 12-20%. Akhirnya, insiden abortus meningkat apabila wanita yang bersangkutan hamil dalam 3 bulan setelah melahirkan bayi Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui perbedaan paritas Ibu Hamil TM I antara Ibu hamil yang mengalami Abortus dan yang tidak mengalami Abortus di RSI Sultan Hadlirin Jepara Jenis penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan restrospektif. Populasi seluruh ibu hamil TM I, sampel sebanyak 106 ibu. Teknik sampling yang digunakan adalah teknik total sampling. Jenis data sekunder dari rekam medik mengenai paritas ibu hamil TM I tentang kejadian abortus dan tidak abortus di RSI Sultan Hadlirin Jepara periode Januari 2012 - Desember 2012 kemudian diolah secara editing, coding, tabulating data, entry dan dianalisa menggunakan uji Chi-square. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan hasil sebagian besar ibu hamil TM I memiliki paritas multipara sebanyak 57 responden (53,8%), sebagian besar ibu hamil TM I tidak abortus sebanyak 63 responden (59,4%), mayoritas ibu hamil TM I multipara tidak abortus sebanyak 31 responden (29,2%), sedangkan paling sedikit ibu hamil TM I grandemultipara tidak abortus sebanyak 6 responden (5,7%). Dapat disimbulkan terdapat perbedaan paritas ibu hamil TM I antara ibu yang mengalami abortus dan tidak mengalami abortus di RSI Sultan Hadlirin Jepara dengan nilai p = 0,012. Diharapkan tenaga kesehatan memberikan penyuluhan kepada ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan diantaranya abortus melalui kegiatan posyandu maupun di PKK desa. Kata Kunci : paritas ibu hamil TM I, abortus Latar belakang Berdasarkan data profil Jawa Tengah tahun 2010 didapatkan pada tahun 2010 jumlah AKI sebesar 114,42/100.000 KH dan AKB sebesar 9,17/1.000 KH, Angka Kematian Ibu (AKI) di Provinsi Jawa Tengah tahun 2011 sebesar 116,01 per 100.000 KH dan Angka Kematian Bayi (AKB) sebesar 10,34 per 1.000 KH (Profil Jateng, 2011). Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah angka kejadian abortus didalamnya di Jawa Tengah pada tahun 2010 masih tinggi yaitu sebesar 125.841 atau 20% dari jumlah ibu hamil (Dinas Kesehatan Jawa Tengah, 2010). Angka Kematian Ibu (AKI) di Kabupaten Jepara pada tahun 2010 sebesar 21/23,077 KH, untuk AKB di Kabupaten Jepara tahun 2010 sebesar 165/23,967 KH. Kematian tersebut HIKMAH 36

akibat terjadinya Perdarahan (28%), Eklamsi (24%), Infeksi (11%), Partus Lama (5%), Abortus (5%), dan lain-lain (27%). Angka Kematian Ibu (AKI) di Kabupaten Jepara pada tahun 2011 sebesar 24/23,402 KH, untuk AKB di kabupaten Jepara tahun 2011 sebesar 165/23,967 KH. Adapun penyebab langsung kematian ibu di Jepara 47% karena penyakit pada masa kehamilan, eklamsi, perdarahan 14%, emboli air ketuban 5%, infeksi nifas 5%, lain-lain 20% (Data DKK Jepara, 2011). Abortus adalah berakhirnya suatu kehamilan oleh sebab-sebab tertentu pada atau sebelum kehamilan tersebut berusia 22 minggu atau buah kehamilan belum mampu untuk hidup diluar kandungan (Saifuddin AB, dkk, 2006; h 145). Diperkirakan angka abortus di dunia sekitar 10.000.000 orang per tahun. Angka kejadian abortus tersebut diakibatkan penanganan yang kurang bersih dan kurang aman sekitar 400.000 jiwa per tahun, bahkan WHO memperkirakan 15-20% kematian maternal disebabkan oleh komplikasi abortus. Departemen Kesehatan RI (2002) setiap tahun diperkirakan 1,5-3 juta abortus, spontan atau tidak spontan, terjadi di Indonesia dengan komplikasi utama berupa perdarahan dan infeksi yang dapat berakhir dengan kematian (Depkes RI, 2002). Berdasarkan Studi Pendahuluan yang dilakukan peneliti di RSI Sultan Hadlirin Jepara pada tanggal 25 November 2012, didapatkan data jumlah ibu hamil TM I pada periode 1 Januari sampai 31 Desember 2011 berjumlah 82 pasien. Diantaranya yaitu 32 ibu hamil TM I yang mengalami abortus, dan 50 ibu hamil TM I yang tidak mengalami abortus. Dari 32 ibu hamil TM I yang mengalami abortus 8 primipara, 14 multipara dan 10 grandemultipara. Dari fenomena di atas, maka penulis tertarik melakukan penelitian tentang ada tidaknya Perbedaan Paritas Ibu Hamil TM I antara ibu hamil yang mengalami abortus dan tidak mengalami abortus di RSI Sultan Hadlirin Jepara. Metode penelitian Hasil Penelitian Jenis penelitian ini yang akan dilakukan menggunakan metode penelitian study survey analitik komparatif yaitu meneliti hal yang sudah ada perlakuan sengaja untuk membangkitkan atau menimbulkan suatu gejala atau keadaan (Notoatmodjo, 2005;h. 151). Rancangan penelitian menggunakan pendekatan retrospektif yaitu penelitian yang berusaha melihat kebelakang (backword looking). a. Paritas Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi paritas ibu hamil TM I di RSI Sultan Hadlirin Jepara Paritas Frekuensi Prosentase (%) Primipara Multipara Grandemultipara 33 57 16 31,1 53,8 15,1 Total 106 100,0 Berdasarkan Tabel 4.1 di atas menunjukkan sebagian besar ibu hamil TM I memiliki paritas multipara sebanyak 57 responden (53,8%), sedangkan sebagian kecil memiliki paritas grandemultipara sebanyak 16 responden (15.1%). HIKMAH 37

b. Kejadian Abortus Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi kejadian abortus ibu hamil TM I di RSI Sultan Hadlirin Jepara Kejadian Abortus Frekuensi Prosentase (%) Tidak Abortus Abortus 63 43 59,4 40,6 Total 106 100,0 Berdasarkan Tabel 4.2 di atas menunjukkan sebagian besar ibu hamil TM I yang tidak abortus sebanyak 63 responden (59,4%), sedangkan sebagian kecil ibu hamil TM I yang abortus sebanyak 43 responden (40,6%). 1. Analisis Bivariat Untuk mengetahui perbedaan paritas Ibu Hamil TM I antara Ibu hamil yang mengalami Abortus dan yang tidak mengalami Abortus di RSI Sultan Hadlirin Jepara, maka dilakukan Chi-square dengan hasil sebagai berikut : Tabel 4.3. Perbedaan paritas ibu TM I dengan kejadian abortus di RSI Sultan Hadiri Jepara Paritas Kejadian Abortus Tidak Abortus Abortus Total Primipara 26 (78,8%) 7 (21,2%) 33 (100%) Multipara 31 (54,4%) 26 (45,6%) 57 (100%) Grandemultipara 6 (37,5%) 10 (62,5%) 16 (100%) Total 63 (59,4%) 43 (40,6%) 106 (100%) ρ value 0,012 Pembahasan a. Paritas Responden dalam penelitian ini memiliki paritas primipara sebanyak 33 responden (31,1%), memiliki paritas multipara sebanyak 57 responden (53,8%) dan memiliki paritas grandemultipara sebanyak 16 responden (15,1%). b. Kejadian Abortus Responden dalam penelitian ini memiliki kejadian tidak abortus sebanyak 63 responden (59,4%), dan memiliki kejadian abortus sebanyak 43 responden (40,6%). Abortus adalah berakhirnya suatu kehamilan oleh sebab-sebab tertentu pada atau sebelum kehamilan tersebut berusia 22 minggu atau buah kehamilan belum mampu untuk hidup diluar kandungan (Saifuddin AB, dkk, 2006; h 145). 1. Bivariat Mayoritas ibu hamil TM I primipara mayoritas tidak abortus sebanyak 26 responden (78,8%) dari 33 responden primipara, ibu hamil TM I multipara mayoritas tidak abortus sebanyak 31 responden (54,4%) dari 57 responden multipara, sedangkan ibu hamil TM I grandemultipara mayoritas abortus sebanyak 10 responden (62,5%) dari 16 responden grandemultipara. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas ibu hamil TM I primipara dan multipara tidak mengalami abortus, sedangkan mayoritas ibu hamil TMI HIKMAH 38

Kesimpulan Saran grandemultipara mengalami abortus, dengan nilai p = 0,012 berarti terlihat ada perbedaan yang signifikan jumlah paritas ibu hamil TM I yang tidak abortus dan abortus. 1. Sebagian besar ibu hamil TM I di RSI Sultan Hadlirin Jepara adalah multipara sebanyak 57 responden (53,8%). 2. Sebagian besar ibu hamil TM I di RSI Sultan Hadlirin Jepara tidak mengalami abortus sebanyak 63 responden (59,4%) 3. Terdapat perbedaan yang bermakna paritas ibu hamil TM I antara ibu yang mengalami abortus dan tidak mengalami abortus di RSI Sultan Hadlirin Jepara. 1. Bagi Masyarakat Diharapkan pada ibu hamil dapat mengetahui tentang tanda-tanda bahaya kehamilan, khususnya tentang tanda bahaya abortus dengan rajin memeriksakan kehamilannya ke tenaga kesehatan. 2. Bagi Tenaga Kesehatan Dapat meningkatkan pelayanan kesehatan khususnya pada ibu hamil TM I dengan cara memberikan pendidikan kesehatan tentang tanda-tanda bahaya kehamilan dan kejadian abortus, melalui leaflet, pamphlet. 3. Bagi Institusi Diharapkan karya tulis ini dapat menjadi khasanah pustaka dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan dalam bidang kesehatan. 4. Bagi Peneliti Selanjutnya Diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai data awal untuk melakukan penelitian lebih lanjut dan dapat melakukan penelitian secara maksimal dengan cara menambah jumlah sampel. Daftar Pustaka Hidayat, Aziz Alimul. Penelitian Kebidanan dan Teknis Analisis Data. Jakarta Salemba Medika: 2010. Bejo. Hubungan Usia Pernikahan Dengan Kejadian Abortus Spontaneus Komplitus di Desa Ngenep Kecamatan Karangploso Kabupaten Malang. 20 Juli 2012 (Diakses tanggal 2 Agustus 2012). Didapat dari: http://bejocommunity.com. Bensol RC, Pernol ML. Buku Saku Obstetri dan Genekologi. Jakarta: EGC ; 2008 Ikatan Bidan Indonesia. 50 Tahun IBI Bidan Menyongsong Masa Depan. Cetakan ketujuh. Jakarta: PP IBI; 2006. Manuaba IBG, Manuaba IAC, Manuaba IBGF. Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta: EGC; 2007. Mochtar Rustam, Sinopsis obstetric. Jakarta: ECG; 2002 HIKMAH 39

Murkoff H dkk. Kehamilan Apa Yang Anda Hadapi Bulan Perbulan Edisi ketiga. Jakarta: Arcan ; 2006 Narbuko C. Metodologi Penelitian. Jakarta : PT Aksara; 2008 Notoadmojo S. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta; 2010. Ratna, D. Perawatan Ibu Hamil. Yogyakarta: Panji Pustaka; 2010. Riwidikdo, Handoko. Statistik Kesehatan. Jogjakarta Mitra Cendekia Press; 2009. Saifudin AB dkk. Buku Asuhan Nasional Pelayanan Maternal dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwan. Prawiroharjo; 2006. Salmah, Rusmiati, Maryanah, Susanti NN. Asuhan Kebidanan Antenatal. Jakarta: EGC; 2006. Sugiyono. Statitik Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta; 2011. Suryanto. Riset Kebidanan. Jogjakarta: Mitra Cendikia Pres ;2009 HIKMAH 40