TUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA GOTONG ROYONG SEBAGAI BUDAYA INDONESIA

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN SILA KE-3 DALAM KEHIDUPAN GOTONG ROYONG DAN KEKELUARGAAN DI DESA PULE DI SUSUN OLEH : : AGUNG NUGROHO NIM :

Judul GOTONG ROYONG. Mata Pelajaran : PPKn Kelas : I (Satu) Nomor Modul : PPKn.I.04

PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA

BAB I PENDAHULUAN. Pancasila tidak terbentuk begitu saja dan bukan hanya diciptakan oleh

INTI SILA PERTAMA SAMPAI INTI SILA KELIMA

HAKIKAT PANCASILA TUGAS AKHIR. Disusun oleh : Sani Hizbul Haq Kelompok F. Dosen : Abidarin Rosidi, Dr, M.Ma.

PANCASILA. AKTUALISASI NILAI PANCASILA : Implementasi Sila Pertama dalam kaitan dengan Pembangunan Manusia Seutuhnya. Dr. Achmad Jamil M.Si.

PERAN PANCASILA SEBAGAI ALAT PEMERSATU BANGSA

PARADIGMA PANCASILA DILINGKUNGAN MASYARAKAT

IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA

IMPLEMENTASI SILA PERSATUAN INDONESIA PENERAPAN PERILAKU GOTONG ROYONG DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT PEDESAAN DI SRUNI

Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam permusywaratan/perwakilan

Aji Wicaksono S.H., M.Hum. Modul ke: Fakultas DESAIN SENI KREATIF. Program Studi DESAIN PRODUK

Pendidikan Pancasila. Makna dan Aktualisasi Sila Ketuahanan Yang Maha Esa Dalam Kehidupan Bernegara pada Bidang Politik ekonomi, sosial dan hankam

PENGAMALAN SILA KE LIMA PANCASILA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT INDONESIA

IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA

PANCASILA. Makna dan Aktualisasi Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia dalam Kehidupan Bernegara. Poernomo A. Soelistyo, SH., MBA.

PANCASILA Sebagai Paradigma Kehidupan

PANCASILA SEBAGAI PANDANGAN HIDUP

PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA PEMBANGUNAN

TUGAS PENDIDIKAN PANCASILA SEMESTER GANJIL T.A. 2011/2012

Soal Pemahaman Nilai-Nilai Pancasila. 2) Bacalah dengan seksama setiap butir pertanyaan

TUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

I. Hakikat Pancasila. 1. Pancasila sebagai dasar Negara

14TEKNIK. Pendidikan Pancasila. Pancasila dan implementasinya dalam sila ke-4 dan ke-5. Yayah Salamah, SPd. MSi. Modul ke: Fakultas

TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA SEMESTER GANJIL T.A. 2011/2012 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

BUTIR BUTIR PANCASILA YANG TERBARU BESERTA CONTOH PENGAMALAN

PANCASILA DAN IMPLEMENTASINYA

AGENDA DALAM SISTEM EKONOMI INDONESIA

Pancasila dan Budaya. STMIK Amikom Yogyakarta. oleh : Rossidah ( Kelompok A ) D3 Manajemen Informatika. pembimbing :

SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA

PANCASILA PENJABARAN NILAI-NILAI PANCASILA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Hak Asasi Manusia Dalam Pancasila

MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA

MAKALAH HAK ASASI MANUSIA DALAM PANCASILA HAK ASASI MANUSIA

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI BANGSA

TUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA PANCASILA DAN IMPLEMENTASINYA

MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA

Pancasila; sistem filsafat dan ideologi Negara

PANCASILA. Implementasi Sila Keempat dan Kelima. Disampaikan pada perkuliahan Pancasila kelas PKK. H. U. Adil Samadani, SS., SHI.,, MH.

2.4 Uraian Materi Pengertian dan Hakikat dari Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia Sebagai pendangan hidup bangsa Indonesia,

FAKTA PANCASILA DALAM KEHIDUPAN

PEMERINTAH KOTA SEMARANG DINAS PENDIDIKAN SMP NEGERI 37 SEMARANG

PANCASILA. Makna dan Aktualisasi Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab dalam Kehidupan Bernegara. Poernomo A. Soelistyo, SH., MBA.

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

Pancasila Sebagai Pedoman Hidup Bangsa Indonesia

Modul ke: Fakultas TEKNIK. Program Studi SIPIL.

TUGAS AKHIR PANCASILA SILA- SILA PANCASILA

TUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA. Pancasila Terhadap Dunia Pendidikan

Bartima Oktavia Bahar Nim: E

BAB X PANCASILA DALAM PARADIGMA KEHIDUPAN BERMASYARAKAT, BERBANGSA DAN BERNEGARA

PANCASILA DAN IMPLEMENTASINYA

Nilai Budaya Pancasila Sebagai. Paradigma Sosial

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Pancasila dan Implementasinya

Modul ke: PENDIDIKAN PANCASILA Implementasi Sila Kemanusiaan yang adil dan beradab 12MKCU. Fakultas. Drs. Sugeng Baskoro,M.M. Program Studi Manajemen

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

3.2 Uraian Materi Pengertian dan Hakikat dari Dasar Negara Pancasila sebagai dasar negara sering juga disebut sebagai Philosophische Grondslag

WAWASAN NUSANTARA. Dewi Triwahyuni. Page 1

BAHAN TAYANG MODUL 5

PENERAPAN SILA KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB

Ujian Akhir Sekolah Tahun 2003 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Berilah tanda (X) pada huruf a, b, c, atau d sebagai jawaban yang paling tepat!

I. PENDAHULUAN. yang dicita-citakan. Sejalan dengan Mukadimah Undang Undang Dasar 1945,

PEMIKIRAN EKONOMI PANCASILA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan Pembukaan UUD 1945 dilatarbelakangi oleh realita permasalahan kebangsaan

Tugas Akhir. Penerapan Pancasila Sila Pertama Sampai Sila Keempat di Daerah Gang Waringin 1. Disusun oleh: Nama : Achwan Yusuf NIM :

PANCASILA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT

TUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA. Rakyat Indonesia

29. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB-D)

DINAS PENDIDIKAN SMP NEGERI 3 LAWANG ULANGAN AKHIR SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2007 / 2008

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PENGEMBANGAN ETIKA DAN MORAL BANGSA. Dr. H. Marzuki Alie KETUA DPR-RI

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

KODE ETIK TENAGA KEPENDIDIKAN STIKOM DINAMIKA BANGSA

BAHAN TAYANG MODUL 11 SEMESTER GASAL TAHUN AKADEMIK 2016/2017 RANI PURWANTI KEMALASARI SH.MH.

Pancasila Sebagai Paradigma 0

MODUL 5 PANCASILA DASAR NEGARA DALAM PASAL UUD45 DAN KEBIJAKAN NEGARA

LAPORAN TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI BANGSA DAN DASAR NEGARA

NILAI-NILAI DAN NORMA BERAKAR DARI BUDAYA BANGSA INDONESIA

PANCASILA SEBAGAI DASAR DAN IDEOLOGI NEGARA

PENDIDIKAN PANCASILA. Modul ke: 15TEKNIK. Pancasila dan implementasi terhadap sila pertama. Fakultas. Yayah Salamah, SPd. MSi.

1. Pancasila sbg Pandangan Hidup Bangsa

TUGAS AKHIR DEMOKRASI PANCASILA MENURUT UUD 1945

KEDUDUKAN DAN FUNGSI PANCASILA

TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA

YODI PERMANA PENGAMALAN PANCASILA PENDIDIKAN PANCASILA JURUSAN SISTEM INFORMASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dewasa ini, kesadaran masyarakat untuk melakukan gotong royong sangat

PANCASILA DAN IMPLEMENTASINYA

TUGAS AGAMA KLIPING KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA, ANTAR SUKU, RAS DAN BUDAYA

PANCASILA. Pancasila dalam Kajian Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia (Lanjutan) Poernomo A. Soelistyo, SH., MBA. Modul ke: Fakultas MKCU

PLEASE BE PATIENT!!!

KONFLIK ANTAR UMAT BERAGAMA

Pancasila dan Implementasinya

Mata Kuliah Kewarganegaraan

IMPLEMENTASI SISTEM SOSIAL BUDAYA INDONESIA. Adiyana Slamet, S.IP,. M.Si

AKU WARGA NEGARA YANG BAIK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. beragam mempunyai perbedaan antar wilayah. Hubungan hidup antar sesama

A. Pengertian Pancasila

Transkripsi:

TUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA GOTONG ROYONG SEBAGAI BUDAYA INDONESIA DISUSUN OLEH : Nama : GUNTUR DUTA PENATAS NIM : 11.11.4700 Kelompok Program Studi Jurusan : C : STRATA SATU : Teknik Informatika DOSEN PEMBIMBING : TAHAJUDIN SUDIBYO Drs UNTUK MEMENUHI TUGAS AKHIR PANCASILA STIMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011

ABSTRACT Pancasila adalah pandangan hidup bangsa dan dasar negara Republik Indonesia. Pancasila juga merupakan sumber kejiwaan masyarakat dan negara Republik Indonesia. Maka manusia Indonesia menjadikan pengamalan Pancasila sebagai perjuangan utama dalam kehidupan kemasyarakatan dan kehidupan kengaraan. Oleh karena itu pengalamannya harus dimulai dari setiap warga negara Indonesia, setiap penyelenggara negara yang secara meluas akan berkembang menjadi pengalaman Pancasila oleh setiap lembaga kenegaraan dan lembaga kemasyarakatan, baik dipusat maupun di daerah. Dari uraian diatas, perlunya budaya gotong royong dalam bermasyarakat dan bernegara. Pemulihan kembali semangat berkerja sama, membentuk kelompok untuk memajukan dan mensejahterakan lingkungan hidup setiap warga masyarakat itu sangatlah penting dan memang harus segera diwujudkan.

BAB I LATAR BELAKANG MASALAH Keluarga merupakan suatu wadah dimana orang-orang berkumpul dan membentuk suatu kesatuan, keluarga sebagai tempat orang-orang bisa bercerita, berckita, dan melakukan aksiaksi sosial lainnya. Biasanya kita mengenal keluarga sebagai saudara yang terikat secara lahiriah dan batiniah, seperti contoh : ayah, ibu, dan anak. Mereka disebut keluarga terikat secara lahiriah dan batiniah. Akan tetapi, dalam suatu masyarakat, keluarga memiliki peranan penting, mereka berkumpul dan membentuk suatu kelompok/komunitas yang akhirnya mereka anggap sebagai keluarga. Keluarga juga merupakan suatu komunitas kecil sebelum menjadi masyarakat. Mereka dapat berkembang atau menghasilkan keturunan secara terus-menerus sehingga membentuk keluarga besar. Di Indonesia dikenal dengan penduduk yang ramah tamah dan memiliki sikap kekeluargaan yang kuat, gotong royong serta kepedulian terhadap sesama bangsa Indonesiadari Sabang sampai Merauke, dalam arti khusus keluarga dapat diartikan untuk membantu satu sama lainnya, tidak memiliki sikap ego, pelit, dan sombong, berarti keluarga bukan hanya diartikan sebagai satu perkumpulan kecil anggota masyarakat tetapi dapat diartikan sebagai sikap toleransi dan menjunjung tinggi kebersamaan yang kuat.

RUMUSAN MASALAH Dari latar belakang di atas, maka rumusan masalahnya adalah sebagai berikut 1.Apa pengertian dari Gotong Royong itu? 2. Apa hubungan kekeluargaan dan gotong royong? 3. Bagaimana perkembangan budaya gotong royong di Indonesia? 4. Bagaimana implementasi gotong royong sebagai perwujudan kedaulatan rakyat di Era `Reformasi?

PENDEKATAN SOSIOLOGIS Pancasila pada hakikatnya bersifat humanistik karena memang pancasila bertolak dari hakikat dan kedudukan kodrat manusia itu sendiri. Hal ini sebagaimana tertuang dalam sila Kemanusiaan yang adil dan beradab. Oleh karena itu, pembangunan sosial budaya harus mampu meningkatkan harkat dan martabat manusia, yaitu menjadi manusia yang berbudaya dan beradab. Pembangunan sosial budaya yang menghasilkan manusia-manusia biadab, kejam, brutal dan bersifat anarkis jelas bertentangan dengan cita-cita menjadi manusia adil dan beradab. Manusia tidak cukup sebagai manusia secara fisik, tetapi harus mampu meningkatkan derajat kemanusiaannya. Manusia harus dapat mengembangkan dirinya dari tingkat homo menjadi human. Berdasar sila persatuan Indonesia, pembangunan sosial budaya dikembangkan atas dasar penghargaan terhadap nilai sosial dan budaya-budaya yang beragam di seluruh wilayah Nusantara menuju pada tercapainya rasa persatuan sebagai bangsa. Perlu ada pengakuan dan penghargaan terhadap budaya dan kehidupan sosial berbagai kelompok bangsa Indonesia sehingga mereka merasa dihargai dan diterima sebagai warga bangsa. Dengan demikian, pembangunan sosial budaya tidak menciptakan kesenjangan, kecemburuan, diskriminasi, dan ketidakadilan sosial. Paradigma-baru dalam pembangunan nasional berupa paradigma pembangunan berkelanjutan, yang dalam perencanaan dan pelaksanaannya perlu diselenggarakan dengan menghormati hak budaya komuniti-komuniti yang terlibat, di samping hak negara untuk mengatur kehidupan berbangsa dan hak asasi individu secara berimbang (Sila Kedua). Hak budaya komuniti dapat sebagai perantara/penghubung/penengah antara hak negara dan hak asasi individu. Paradigma ini dapat mengatasi sistem perencanaan yang sentralistik dan yang mengabaikan kemajemukan masyarakat dan keanekaragaman kebudayaan Indonesia.

BAB II PEMBAHASAN Gotong royong merupakan suatu istilah asli Indonesia yang berarti bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu hasil yang didambakan. Bersama-sama dengan musyawarah, pantun, Pancasila, hukum adat, ketuhanan, dan kekeluargaan, gotong royong menjadi dasar Filsafat Indonesia seperti yang dikemukakan oleh M. Nasroen. Sikap gotong royong adalah bekerja bersama-sama dalam menyelesaikan pekerjaan dan secara bersama-sama menikmati hasil pekerjaan tersebut secara adil. Atau suatu usaha atau pekerjaan yang dilakukan tanpa pamrih dan secara sukarela oleh semua warga menurut batas kemampuannya masing-masing. Sifat gotong royong dan kekeluargaan di daerah pedesaan lebih menonjol dalam polakehidupan mereka, seperti memperbaiki dan membersihkan jalan, atau membangun/ emperbaiki rumah.sedangkan di daerah perkotaan gotong royong dapat dijumpai dalam kegiatan kerja bakti di RT/RW, di sekolah dan bahkan di kantor-kantor, misalnya pada saat memperingati ari-hari besar nasional dan keagamaan, mereka bekerja tanpa imbalan jasa, karena demi kepentingan bersama. Dari sini timbullah rasa kebersamaan, kekeluargaan, tolong menolong sehingga dapat terbina rasa kesatuan dan persatuan Nasional. Coba Kita berikan contoh gotong royong yang pernah Kita lakukan di lingkungan keluarga Kita! Semangat gotong royong didorong oleh suatu pkitangan yaitu: a. bahwa manusia tidak hidup sendiri melainkan hidup bersama dengan orang lain atau lingkungan sosial; b. pada dasarnya manusia itu tergantung pada manusia lainnya; c. manusia perlu menjaga hubungan baik dengan sesamanya; dan d. manusia perlu menyesuaikan dirinya dengan anggota masyarakat yang lain.

Dari pkitangan inilah timbul suatu kesadaran bahwa kita tidak boleh hanya mementingkan diri sendiri atau kelompok sendiri. Oleh karena itu perlu ditumbuhkan suatu kesadaran dan tanggung jawab terhadap kepentingan bersama. Prinsip kekeluargaan dan kegotongroyongan dalam tata kehidupan ekonomi adalah prinsip kehidupan ekonomi berdasarkan azas kerjasama atau usaha bersama. Hal ini berarti dalam kegiatan usaha ekonomi digunakan prinsip kerjasama, saling membantu dalam suasana demokrasi ekonomi untuk mencapai kesejahteraan bersama secara adil (adil dalam kemakmuran dalam bidang ekonomi, prinsip kegotongroyongan dan kekeluargaan terlihat dalam pasal 33 UUD 1945). Silahkan Kita buka UUD 1945, bagaimana bunyi Pasal 33 tersebut? Pasal 33 UUD 1945 terdiri dari 3 ayat: (1) Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas azas kekeluargaan. (2) Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara. (3) Bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Dalam pasal 33 UUD 1945 tersebut tercantum dasar demokrasi ekonomi produksi dikerjakan oleh semua, untuk semua di bawah pimpinan atau pemilikan anggota-anggota masyarakat. Kemakmuran masyarakat yang diutamakan, bukan orang-seorang. Sebab itu perekonomian disusun sebagai usaha bersama atas azas kekeluargaan. 2.5. Sikap Kekeluargaan dan Gotong Royong dalam Menyelesaikan Ekonomi Untuk melaksanakan semangat pasal 33 UUD 1945 ada tiga lembaga atau organisasi perekonomian yang dibentuk yaitu. - K o p e r a s i - Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan - Usaha Swasta (wiraswasta) seperti CV atau PT Bila kita kaitkan dengan pasal 33 ayat (1) UUD 1945, bahwa bentuk perusahaan yang paling sesuai ialah Koperasi, karena koperasi merupakan suatu badan usaha yang melaksanakan perekonomian yang didasarkan atas azas kekeluargaan.

Kebaikan atau kelebihan Koperasi antara lain: 1. adanya dasar persamaan artinya setiap anggota dalam koperasi mempunyai hak suara yang sama; 2. adanya persatuan, artinya dalam koperasi setiap orang dapat diterima menjadi anggota, tanpa membedakan, agama, suku bangsa dan jenis kelamin; 3. adanya unsur pendidikan, artinya koperasi mendidik anggotanya untuk hidup sederhana, tidak boros dan suka menabung; 4. adanya demokrasi ekonomi, artinya imbalan jasa yang disesuaikan dengan jasa masingmasing anggota berdasarkan keuntungan yang diperoleh; dan 5. adanya demokrasi kooperatif artinya koperasi dibentuk oleh para anggota dijalankan oleh anggota dan hasilnya untuk kepentingan anggota. Berdasarkan kelebihan ini koperasi sangat baik dikembangkan dengan sungguh-sungguh, jujur dan baik, sebagai wahana yang ampuh untuk mencapai suatu masyarakat yan adil dan makmur. Dan perlu Kita ketahui bahwa pasal 33 ayat (1) UUD 1945 merupakan lkitasan siste perekonomian di Indonesia. Sebagaimana diuraikan di atas, bahwa koperasi merupakan soko guru perekonomian Indonesia berdasarkan pasal 33 ayat (1) UUD 1945, namun dalam kenyataan keberadaa koperasi belum mampu bersaing dengan lembaga perekonomian yang lain baik perusahaan swasta maupun BUMN. Semua itu terjadi tidak lepas dari pemberlakuan liberalisasi perdagangan dunia yang juga masuk ke Indonesia. Oleh karenanya perlu dituntut keseriusan pemerintah dan masyarakat untuk terus mengembangkan koperasi agar dapat sejajar dengan bentuk perusahaan yang lain (Swasta dan BUMN). Namun perlu ditegaskan lagi bahwa koperasi bukanlah organisasi usaha untuk mencari keuntungan, melainkan bentuk usaha yang bertujuan untuk mensejahterakan seluruh anggotanya. Nah, demikianlah uraian kegiatan belajar 1, yaitu pengertian, isi dan prinsip kekeluargaan dan kegotongroyongan dalam tata kehidupan dan sistem ekonomi Indonesia. Untuk mengukur keberhasilan belajar Kita kerjakan tugas berikut dan setelah selesai, cocokkanlah jawaban Kita dengan kunci jawaban yang terdapat pada bagian akhir modul ini. Jika jawaban Kita cocok dengan kunci jawaban, selamat! Kita telah memahami pengertian, isi, dan prinsip kekeluargaan dan kegotongroyongan dalam tata kehidupan dan sistem ekonomi Indonesia.

Sekarang mari kita lihat pengamalan azas gotong royong dalam berbagai kehidupan! Perwujudan partisipasi rakyat dalam reformasi merupakan pengabdian dan kesetiaan masyarakat terhadap program reformasi yang mana senantiasa berbicara, bergotong royong dalam kebersamaan melakukan suatu pekerjaan. Sikap gotong royong memang sudah menjadi kepribadian bangsa Indonesia yang harus benar-benar dijaga dan dipelihara, akan tetapi arus kemajuan ilmu dan teknologi ternyata membawa pengaruh yang cukup besar terhadap sikap dan kepribadian suatu bangsa, serta selalu diikuti oleh perubahan tatanan nilai dan norma yang berlaku dalam suatu masyarakat. Adapun nilai-nilai gotong royong yang telah menjadi bagian dari kebudayaan bangsa Indonesia, tentu tidak akan lepas dari pengaruh tersebut. Namun syukurlah bahwa sistem budaya kita dilandasi oleh nilai-nilai keagamaan yang merupakan benteng kokoh dalam menghadapi arus perubahan jaman. Untuk dapat meningkatkan pengamalan azas kegotongroyongan dalam berbagai kehidupan perlu membahas latar belakang dan alasan pentingnya bergotong rotong yaitu: a. Bahwa manusia membutuhkan sesamanya dalam mencapai kesejahteraan baik jasmani maupun rohani. b. Manusia baru berarti dalam kehidupannya apabila ia berada dalam kehidupan sesamanya. c. Manusia sebagai mahluk berbudi luhur memiliki rasa saling mencintai, mengasihidan tenggang rasa terhadap sesamanya. d. Dasar keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa mengharuskan setiap manusia untuk bekerjasama, bergotong royong dalam mencapai kesehjahteraan hidupnya baik di dunia maupun di akhirat. e. Usaha yang dilakukan secara gotong royong akan menjadikan suatu kegiatan terasa lebih ringan, mudah dan lancar.

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Gotong Royong merupakan budaya bangsa Indonesia sejak jaman dahulu yang mencerminkan adanya kesatuan yang bercirikan kekeluargaan. Salah satu bentuk usaha yang cocok dalam sistem ekonomi kita adalah koperasi; sebab berwatak sosial dan mempunyai nilai lebih dan keunggulan bila dibandingkan dengan sistem ekonomi liberal/bebas dan sosialis komunis/menghalalkan berbagai cara untuk mencapai sesuatu serta mengutamakan anggota dan kemakmuran bersama tanpa mengabaikan hak-hak pribadi. Pasal 33 UUD 1945 adalah landasan sistem perekonomian kita, memiliki ciri-ciri positif yang bermanfaat dan berguna bagi kepentingan masyarakat dan tidak ada persaingan bebas serta tidak untuk mencari keuntungan untuk sebagian kecil orang (free fight liberalisme). Pembangunan nasional berlandaskan pada Pancasila, UUD 1945 dan GBHN. Hasil pembangunan harus dapat dinikmati secara adil dan merata oleh seluruh rakyat Indonesia dalam bentuk peningkatan kesejahteraan lahir dan batin. Saran Meningkatkan sikap persatuan dalam bermasyarakat Membiasakan bergotong royong dalam menyelesaikan masalah Selalu bekerja sama dalam mengatasi kesulitan bersama.

REFERENSI 1. Buku Lahirnya Pancasila, Pidato 1 Juni 1945,(Ir. Soekarno). Thn 2006 2. Buku Etika Jawa, Sebuah Analisa Falsafati tentang Kebijaksanaan Hidup Jawa. Frans Magnis Suseno. Thn 2003. 3. Buku Politik Multikulturalisme, Menggugat Realitas Kebangsaan. Robert W. Hefner. Thn 2007.