EFEK BAPTISAN BAYI TERHADAP GEREJA SECARA JANGKA PANJANG

dokumen-dokumen yang mirip
PERBEDAAN ANTARA PERSATUAN ORANG-ORANG KRISTEN SECARA ROHANI DAN SECARA ORGANISASI

INJIL YESUS KRISTUS. Bagi Dunia

INJIL YESUS KRISTUS BAGI DUNIA. melainkan beroleh hidup yang kekal Yohanes 3:16. (Bahasa Indonesian)

SIAPAKAH? ; BAGAIMANAKAH? DAN MENGAPAKAH? sehubungan dengan. baptisan. telah dibaptis dalam kematian-nya? Dengan demikian kita telah dikuburkan

1 Langkah Pertama: Mengakui bahwa Allah adalah Pencipta Langit dan Bumi beserta segala isinya. Alam semesta yang sangat kompleks dan serasi, terutama

INJIL YESUS KRISTUS BAGI DUNIA

Yesus Adalah Juru Selamat Manusia. pertanyaan : Mengapa manusia perlu seorang juru selamat? Apa artinya

SIGNIFIKANSI FIRMAN YANG BERSIFAT TERTULIS

HUBUNGAN HUKUM TAURAT DENGAN ORANG PERCAYA PERJANJIAN BARU

MARILAH KITA PELAJARI RENCANA KESELAMATAN MENURUT ALKITAB BANGUNLAH, BERILAH DIRIMU DIBAPTIS (2)

PENGAKUAN IMAN RASULI. Aku percaya kepada Allah, Bapa yang Mahakuasa, pencipta langit dan bumi

KEBENARAN SEDERHANA untuk yang BARU PERCAYA. (Pertanyaan dan Jawaban)

Siapakah Yesus Kristus? (4/6)

Pertanyaan Alkitab (24-26)

Seri Iman Kristen (7/10)

Bab Duapuluh-Tiga (Chapter Twenty-Three) Sakramen (The Sacraments)

Pdt Gerry CJ Takaria

Rencana Allah untuk Gereja Tuhan

Gereja Membaptis Orang Percaya

Pembaptisan Air. Pengenalan

Pelajaran ini akan menolong saudara... Menerangkan siapa Yesus. Mengerti tujuan kedatangan-nya yang pertama dan kedatangan-nya

MARILAH KITA PELAJARI RENCANA KESELAMATAN MENURUT ALKITAB. Kasih Allah Untuk Orang Berdosa

Baptisan. Mencuci Bersih Dosa HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS

Seri Kedewasaan Kristen (6/6)

Dalam pelajaran ini saudara akan mempelajari... Nama-namanya Peraturannya Tugasnya Masa depannya

PERINTAH YESUS DITURUTI (KISAH 2) contoh orang yang secara tepat menuruti pengaturan Yesus.

GEREJA KRISTEN NAZARENE PASAL-PASAL TENTANG IMAN

SAKRAMEN BAPTISAN KUDUS DALAM GEREJA REFORMED

Pelajaran Sembilan. Yesus Itu Adalah Roti Hidup. rohani. Tentu saja Yesus bukan roti secara harfiah, tetapi kata- kata ini adalah

MENGAPA BAPTISAN ITU PENTING?

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #34 oleh Chris McCann

Keselamatan. Kasih Karunia HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS

MARILAH KITA PELAJARI RENCANA KESELAMATAN MENURUT ALKITAB GEREJA YANG YESUS DIRIKAN

Yesus Adalah Gembala Yang Baik. Kejadian fasal 4,ayat 2, tertulis, " Habel menjadi gembala kambing domba, Kain

Yesus Adalah Korban Pendamaian Manusia. ingin mengikuti kehendak dan kemauan hati diri sendiri. Hal-hal yang dikejar

Surat 1 Yohanes 5 (Bagian 79) Wednesday, October 21, 2015

KETEKUNAN ORANG- ORANG KUDUS

Surat Yohanes yang pertama

Dia bersukacita atas umat- Nya dengan bernyanyi (Zefanya 3:17) Dia senang para pengikut- Nya (Mazmur 147: 11) Kasih-Nya abadi (Yeremia 31:3)

Andaikata Jum at Agung tidak ada, atau andaikata Kristus tidak mati di salib untuk menebus dosa kita, apa yang terjadi?

KISI KISI PENULISAN SOAL ULANGAN KENAIKAN KELAS SEMESTER GENAP (II) TAHUN PELAJARAN

Level 3 Pelajaran 6. RAJA DAN KERAJAAN-NYA Oleh Don Krow

Pertumbuhan Iman Menuju Kesempurnaan

KRISTUS TURUN DALAM KERAJAAN MAUT

Diberikan Allah dengan senang hati.

MARILAH KITA PELAJARI RENCANA KESELAMATAN MENURUT ALKITAB BANGUNLAH, BERILAH DIRIMU DIBAPTIS (1)

KEPASTIAN KESELAMATAN DALAM YESUS KRISTUS KEMATIAN ORANG PERCAYA PERSEKUTUAN PENDALAMAN ALKITAB

Yesus Itu Adalah Hakim Agung. ketika dunia ini berakhir, yaitu di akhir zaman, akhir segala sesuatu. " Tetapi

Seri Iman Kristen (6/10)

Kitab Mazmur : Kumpulan Tulisan Nubuatan

KARUNIA TUHAN UNTUK KESELAMATAN

Gereja Memberitakan Firman

Bab Sembilan-Belas (Chapter Nineteen) Realitas dalam Kristus (In-Christ Realities)

Surat 1 Yohanes 5 (Bagian 43) Sunday, July 19, 2015

YESUS KRISTUS, ANAK TUHAN

Sistematika Teologia Ordo Salutis PERPALINGAN PENDALAMAN ALKITAB POS PI AMANAT AGUNG

Pdt. Gerry CJ Takaria

SAKRAMEN (Pertemuan keempat) Membandingkan pelaksanaan sakramen di berbagai gereja dengan pengajaran Alkitab (C.4)

KEBENARAN SEDERHANA untuk ORANG PERCAYA BARU (Pertanyaan dan Jawaban)

Pertanyaan Alkitabiah Pertanyaan Bagaimanakah Orang Yang Percaya Akan Kristus Bisa Bersatu?

Pelajaran Enam. Yesus Adalah Kebenaran. mendengar kepalsuan, kesalahan, atau kebohongan; kita tidak mau hidup atau

Firman Tuhan Datang Kepada Nabi William Marrion Branham

Surat 3 Yohanes (Bagian 123) Friday, August 11, 2017

Yohanes 1. Buku Pembimbing: Injil Yohanes

PENGENALAN AKAN ROH KUDUS

Orang benar mendapati tempat penggembalaannya (Amsal 12 : 26) - Warta jemaat 03 Februari 2013

Orang Kristen Dan Dirinya Sendiri

IBRANI 6:4-8 SEBAGAI PERINGATAN TERHADAP BAHAYA KEMURTADAN

PEKERJAAN ROH KUDUS Lesson 12 for March 25, 2017

B: Believe in Christ/Percaya akan Kristus Kis 16:31, Luk 5:32, Luk 13:3, Rom 2:4, Yoh 3:16, Yoh 20:31, Ibr 11:6, Rom 10:17, Kis 10:43

Yohanes 3 YESUS DAN NIKODEMUS. Dalam pelajaran ini saudara akan mempelajari..

oleh Gereja Iuhan Apayang Dilakukan untuk Allah

LANGKAH-LANGKAH MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI

Penderitaan. 1 Petrus 2: Kebangkitan. 1 Petrus 1:3-4, 21; 3:21. Mesias [Kristus]. 1 Petrus 1:11. Allah. 2 Petrus 1:1.

Kesalahan Membaptiskan Bayi

Alkitab menyatakan Allah yang menaruh perhatian atas keselamatan manusia. Anggota Keallahan bersatu dalam upaya membawa kembali manusia ke dalam

BUKU KESATU HIDUP BARU DI DALAM KRISTUS KEMANUSIAAN-NYA

KEPASTIAN KESELAMATAN DALAM YESUS KRISTUS JAMINAN KEKAL PERSEKUTUAN PENDALAMAN ALKITAB

Pendidikan Agama Kristen Protestan

Surat Yohanes yang pertama

Siapakah orang Kristen Baptis dan Apa yang mereka percayai?

Roh Kudus. Penolong dan Penghibur HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS

Level 1 Pelajaran 14

FIRMAN ALLAH. Ujian. Nama Alamat Kota Bangsa Kode Pos. Nilai. Lipat pada garis-garis ini

FIRMAN ALLAH Ujian. Nama Alamat Kota Bangsa Kode Pos. Nilai. Lipat pada garis-garis ini

BAB III Tuntutan Ketaatan terhadap Pertumbuhan Gereja

MARILAH KITA PELAJARI RENCANA KESELAMATAN MENURUT ALKITAB APAKAH YANG HARUS KUPERBUAT?

Seri Iman Kristen (10/10)

SAUDARA BELAJAR BERJALAN

The State of incarnation : Exaltation

LANGKAH-LANGKAH MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI

Cerita besar hidup manusia

Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: Lihatlah Anak Domba Allah, yang menghapus dosa dunia.

Injil Dari Dosa menuju Keselamatan

Surat 2 Yohanes (Bagian 102) Wednesday, September 21, 2016

Dalam-pelajaran ini saudara akan mempelajari...

Gereja untuk Apa? Ef.1:1-14. Pdt. Andi Halim, S.Th.

*MAKNA PERJAMUAN KUDUS. Pdm. Freddy Siagian,

Seri Iman Kristen (4/10)

MENGHAKIMI ATAU TIDAK MENGHAKIMI?

Transkripsi:

EFEK BAPTISAN BAYI TERHADAP GEREJA SECARA JANGKA PANJANG SEBUAH KARYA TULIS ILMIAH DITUJUKAN KEPADA Dr. Suhento Liauw, S.Th., M.R.E., D.R.E., Th.D DOSEN GRAPHE INTERNATIONAL THEOLOGICAL SEMINARY UNTUK MEMENUHI TUNTUTAN PELAJARAN EKKLESIOLOGI/M.Div Oleh: Marudut Tua Sianturi Jakarta, Maret 2013

BAB I PENDAHULUAN Tuhan Yesus menciptakan manusia dan malaikat dengan memberikannya akal budi, hati nurani dan kehendak bebas. Manusia tidak diciptakan seperti robot, melainkan mahluk yang dapat memuji Allah atau menghujatnya. Namun Tuhan mengharapkan manusia dapat memuji Tuhan dengan menuruti segala perintahnya. Pada zaman sekarang ini, kita melihat sudah banyak denominasi gereja yang mengatakan dirinya adalah gereja yang benar dan alkitabiah. Tetapi apakah semua gereja dapat dikatakan alkitabiah sedangkan pengajarannya saling bertentangan? Misalnya dalam hal baptisan. Pada saat ini sedikitnya kita temukan ada dua macam baptisan yang dilaksanakan yaitu dengan cara percik (bayi) dan selam. Sebagai orang yang diberikan Tuhan akal budi, maka kita harus memakainya dengan sebaik-baiknya untuk mencari kebenaran masalah tersebut melalui Alkitab. Dalam mencari kebenaran tersebut, tentu kita harus mempergunakan dua alat yang telah Tuhan berikan kepada kita yaitu akal budi dan Alkitab. Tanpa salah satu alat tersebut sepertinya mustahil seseorang akan sampai pada kebenaran yang absolut itu. Jika kita pelajari sejarah perjalanan gereja tenyata perbedaan cara baptisan bukanlah masalah sepele di mana sudah banyak darah tertumpah dan nyawa melayang akibat mempertahankan baptisan yang benar tersebut yaitu dengan cara selam. Akibat kesalahan pengajaran tentang baptisan tersebut sehingga melahirkan orang-orang yang tidak cinta kebenaran, sebab dia sendiri juga tidak mengerti mengapa ia harus dibaptis. 1

BAB II EFEK BAPTISAN BAYI TERHADAP GEREJA SECARA JANGKA PANJANG A. Permulaan Pelaksanaan Baptisan Upacara baptisan ini sebenarnya suatu simbol yang menyimbolkan bahwa Yesus telah mati di kayu salib lalu dikuburkan dan bangkit pada hari ke tiga. Hal ini mirip dengan upacara penyembelihan domba korban pada zaman ibadah simbolik Perjanjian Lama, di mana domba disembelih sebagai gambaran bahwa suatu hari kelak Mesias akan datang dan mati untuk menebus dosa manusia. Perbedaan antara baptisan dengan penyembelihan domba korban adalah bahwa domba korban dilaksanakan pada masa yang disimbolkan tersebut (Yesus) akan datang sedangkan baptisan menyimbolkan Yesus yang telah datang dan mati menebus dosa manusia. Jadi sebagaimana Tuhan menginginkan domba sembelihan dilaksanakan dengan setepat-tepatnya demikian juga upacara pembaptisan itu harus dilakukan dengan setepat-tepatnya. Di dalam Alkitab kita temukan bahwa yang pertama sekali melaksanakan upacara baptisan adalah Yohanes pembaptis (Mat. 3:6). Yohanes menyerukan agar orangorang yang akan dibaptis haruslah betobat terlebih dahulu dan mengakui dosa-dosanya. Kita juga menemukan bahwa Petrus membaptis (Kis. 2:38, 10:48), Filipus membaptis sida-sida Etiopia (Kis. 8:37), Paulus membaptis ulang murid-murid (Kis. 19:1-5) dan sebagainya. Semua upacara baptisan yang dilaksanakan terlebih dahulu melalui pembelajaran kemudian seseorang menjadi bertobat dan percaya. Pada masa rasul-rasul masih hidup sepertinya masih belum terdapat kesalahan tentang cara baptisan, Alkitab 2

hanya menceritakan bahwa ada beberapa orang murid yang dibaptis namun tanpa pengertian yang benar (Kis. 19:1-5). Oleh karena itu rasul Paulus membaptis ulang mereka. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa walaupun seseorang sudah menerima baptisan dengan cara yang benar tetapi jikalau itu dilaksanakan tanpa pengertian yang benar maka harus di ulang. B. Cara Pelaksanaan Baptisan Sebelum Tuhan Yesus terangkat ke Sorga, Ia memerintahkan murid-muridnya (para rasul) untuk menjadikan semua bangsa murid-nya, membaptiskan dalam nama Bapa, Anak dan Roh kudus dan mengajarkan mereka tentang kebenaran (Mat. 28:16-20). Perintah Tuhan Yesus untuk membaptiskan setiap orang yang sudah bertobat dan percaya dan yang ingin menjadi murid-nya adalah perintah yang sangat penting. Oleh karena perintah ini sangat penting tentu ada aturan yang diberikan Tuhan yang harus dilaksanakan dengan setepat-tepatnya. Jadi, jika ada orang yang berkata dia adalah murid Kristus tentu dia harus mengerti dengan baik bagaimana cara melaksanakannya. Untuk melaksanakan upacara baptisan ada beberapa syarat mutlak yang harus dipenuhi, yaitu: 1. Kondisi penerima baptisan. Seseorang yang akan menerima baptisan haruslah orang yang sudah bertobat dan percaya (Mat. 3:11; Kis. 8:37), harus mengakui bahwa ia adalah orang berdosa yang seharusnya mati dihukumkan di Neraka, namun Tuhan Yesus telah rela mengambil posisinya yang berdosa dengan cara mati menggantikannya di kayu salib (Gal. 3:13). Oleh karena Tuhan Yesus telah menggantikan posisinya dihukumkan, maka dia juga harus mau menggantikan 3

Yesus hidup di bumi (1 Yoh. 2:3,6) demikianlah proses transaksi rohani itu dapat berlangsung. Jadi jika seseorang hanya mau menerima Yesus mati baginya tetapi dia sendiri tidak rela hidup sebagaimana Yesus telah hidup maka transaksi tersebut tidak berlaku. Artinya seseorang tersebut hanya ikut-ikutan tetapi tanpa pengertian yang benar. 2. Konsep baptisan. Konsep baptisan yang benar yaitu bahwa baptisan tidaklah menyelamatkan, karena tidak ada satu upacara apapun yang dapat ditambahkan agar manusia diselamatkan selain penebusan Yesus di kayu salib yang adalah sempurna (Efesus 2:8-9). Konsep baptisan adalah: a. Sebagai tanda pertobatan (Mat.3:11; Kis. 8:37). Jadi, hanya orang yang sudah bertobat dan percayalah yang pantas menerima baptisan. Orang-orang yang belum dapat percaya (bayi) ataupun yang telah cacat mental dari sejak lahirnya tidak perlu untuk dibaptis. b. Sebagai tanda injil (Mat. 3:15). Yesus dibaptis bukan sebagai tanda pertobatan sebab Yesus tidak pernah berbuat dosa, tetapi Yesus adalah pribadi Allah yang akan menggenapi upacara baptisan tersebut yaitu mati, dikuburkan dan bangkit. Kematian dan kebangkitan Yesuslah yang menjadi berita injil (kabar suka cita) tersebut di mana orang berdosa memiliki pengharapan bahwa siapapun yang bertobat dan percaya kepada-nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal (Yoh. 3:16). c. Sebagai tanda iman (Roma 6:1-5). Hal ini dilakukan agar sesama saudara yang menyebut dirinya murid/pengikut Kristus tidak bertanya-tanya tentang iman saudaranya karena mereka sudah saling mengerti dan sepaham bahwa 4

mereka telah sama-sama dibaptis dalam kematian-nya, dikuburkan bersamasama dengan-nya dan telah dibangkitkan oleh kemuliaan Bapa. d. Cara Pembaptisan. Selain kondisi orang tersebut sudah dibenarkan, dengan konsep yang benar tentu harus dilakukan juga dengan cara yang benar yaitu diselamkan seperti yang tertulis pada Mat. 3:16, Yesus keluar dari air dan pada ; Kis. 8:39, setelah mereka keluar dari air, ayat-ayat ini memberitahukan kita bahwa baik Tuhan Yesus maupun sida-sida itu sebelumnya berada di dalam air dan kemudian keluar dari dalam air tersebut. Secara etomologi makna kata baptis itu adalah selam, Misalnya di dalam Matius 26:23, yaitu, Dia yang bersama dengan Aku mencelupkan tangannya kata bahasa Yunani mencelupkan adalah baptiso. Kata baptiso menjadi baptism dalam bahasa Inggris dan menjadi baptis dalam bahasa Indonesia pada beberapa ayat tidak diterjemahkan, melainkan hanya diganti hurufkan. Hal ini disebabkan pada masa penerjemahan Alkitab dari bahasa Yunani ke bahasa Inggris yang diperintahkan oleh Raja James, saat itu Raja James sedang mempraktekkan baptisan percik, yaitu pada tahun 1611. Para penerjemah takut kehilangan nyawanya jika harus menerjemahkan kata baptiso menjadi selam dan juga mereka takut menerjemahkannya dengan kata percik sebab jika demikian berarti mereka berdosa di mata Tuhan. Sehingga kata tersebut hanya diganti hurufkan (transliterate) saja. Selain itu makna dibalik baptisan itu harus jelas yaitu menggambarkan Tuhan Yesus yang mati, dikuburkan dan dibangkitkan. 5

e. Pelaksana Upacara Baptisan. Upacara baptisan yang benar pastinya dilaksanakan oleh gereja yang benar dan gereja yang benar pastinya akan melaksanakan baptisan yang benar. C. Upacara Baptisan Bayi Apabila seseorang melakukan pembaptisan terhadap bayi, maka pertanyaan mendasar yang perlu ditanyakan adalah, untuk apa dia dibaptis? Lalu jika bayi dibaptis, dengan cara seperti apa baptisan itu dilakukan? Apakah seorang bayi yang dibaptis akan menjadi kebal? Atau apakah jika seorang bayi sudah dibaptis maka dia akan pasti diselamatkan? Dengan pertanyaan-pertanyaan tersebut maka kita akan tahu bahwa sebenarnya mereka memiliki kesalahan dalam konsep keselamatan. Saat ini telah banyak gereja memiliki konsep keselamatan yang kabur, mereka tidak tahu apabila seorang bayi meninggal akan masuk kemana. Apakah ke Surgaa atau ke Neraka? Akibat kebingungan inilah mereka akhirnya membaptiskan seseorang sejak masih bayi. Gereja Roma Katholik menyebut upacara ini sebagai suatu sacrament. Gereja Roma Katholik menciptakan dan mempertahankan istilah sacrament karena itu sesuai dengan theologi mereka yang mengajarkan bahwa upacara-upacara itu membawa khasiat pengudusan. 1 Oleh karena kesalahan pemakaian istilah itulah maka makna yang dihasilkan juga menjadi menyimpang. Alkitab sama sekali tidak mengajarkan bahwa setelah seseorang dibaptis maka ia menjadi kudus, tetapi Alkitab mengajarkan bahwa oleh penebusan darah Yesus kristuslah kita dikuduskan sekali untuk selama-lamanya (Ibr. 10:10). 1 Suhento Liauw, Doktrin Gereja Alkitabiah (Jakarta: GBIA Graphe, 1996), hal. 133 6

Alkitab berkata bahwa oleh satu pelanggaran (Adam) semua orang beroleh penghukuman, demikian pula oleh satu perbuatan kebenaran (Yesus) semua orang beroleh pembenaran untuk hidup (Rom 5:18). Jadi Yesus telah menebus dosa dunia (Yoh. 1:29) tanpa terkecuali. Hal yang perlu diketahui bahwa dosa yang ditebus Yesus adalah dosa hubungan dengan Adam, dosa yang dilakukan seseorang setelah ia dapat membandingkan mana yang benar dana mana yang salah harus dipertanggung jawabkan di hadapan Tuhan. Oleh karena itulah orang yang sudah dewasa dituntut untuk bertobat dan percaya supaya ia diselamatkan. Kita tahu bahwa seorang bayi yang meninggal tentu belum pernah melakukan dosa perbuatan melainkan dosa turunan, tetapi akan dosa ini Allah telah menyelesaikannya. Sebenarnya Tuhan telah menggaransi bayi yang meninggal pasti masuk surga, bayi siapapun itu, seperti pada 2 Raja-raja 14:12-13. Bayi seorang Yerobeam sendiri yang merupakan seorang yang jahat di mata Tuhan, Tuhan berkata bahwa hanya padanyalah terdapat sesuatu yang baik di mata-nya. Iblis sangatlah hebat, sabar dan tidak pernah berhenti untuk menyesatkan umat manusia. Iblis sabar menyimpangkan kebenaran itu satu-persatu. Akibat kesalahan konsep baptisan ini, maka akan runtuhlah kebenaran yang dibangun di atasnya. Apabila konsep keselamatan dari suatu gereja sudah mulai kabur, maka gereja tersebut tidak akan menyelamatkan jiwa lagi melainkan menyesatkan umatnya. Predikat sesat itu hanya akan melekat kepada gereja yang doktrin keselamatannya kabur. 7

BAB III KESIMPULAN Setelah menguraikan beberapa hal pada bab sebelumnya, maka kita dapat memberikan kesimpulan tentang EFEK BAPTISAN BAYI TERHADAP GEREJA SECARA JANGKA PANJANG adalah sebagai berikut: 1. Dengan melakukan pembaptisan terhadap bayi, maka hal ini membuktikan bahwa gereja tersebut telah mengalami penyimpangan dalam doktrin keselamatan, karena selain caranya salah, konsepnya juga salah dan akhirnya upacara baptisan ini tidak memiliki makna apa-apa lagi. 2. Karena seseorang dibaptis pada saat dia masih bayi, dia tidak mengerti apa-apa tentang makna baptisan tersebut sehingga menghasilkan umat yang belum benarbenar bertobat. Apabila hal ini terus-menerus berlangsung maka gereja akan penuh dengan orang-orang yang tidak bertobat. Jika gereja sudah penuh dengan orang-orang yang belum bertobat, maka satu hal yang pasti adalah gereja tersebut akan bergeser sedikit demi sedikit dan akhirnya tidak lagi menyelamatkan jiwa melainkan menyesatkan umat. Mengkompromikan suatu kebenaran berarti memberikan peluang buat kebenaran lainnya untuk dikompromikan. Amsal 14:12 Ada jalan yang disangka orang lurus, tetapi ujungnya menuju maut. Jadi, gereja manapun juga yang menganggap cara dan konsep baptisan tidak penting maka akhir dari gereja tersebut adalah maut. 8

DAFTAR PUSTAKA Liauw, Suhento. Doktrin Gereja Alkitabiah. Jakarta: GBIA Graphe,1996. Liauw, Suhento. Sudahkah Anda Melaksanakan Baptisan Alkitabiah?. Jakarta: GBIA Graphe, 2005. LAPORAN TUGAS BACA 1. Judul : Doktrin Gereja Alkitabiah Pengarang : Dr. Suhento Liauw Jlh. Halaman : 198 halaman 2. Judul : Sudahkah Anda Melaksanakan Baptisan Alkitabiah? Pengarang : Dr. Suhento Liauw Jlh. Halaman : 44 halaman 9