PENETAPAN BAGIAN VA (KEMENTRIAN PERTANIAN) DARI ANGGARAN REPUBLIK INDONESIA TAHUN DINAS 1954 *) ANGGARAN (BAGIAN VA). KEMENTRIAN PERTANIAN.

dokumen-dokumen yang mirip
UU 37/1957, PENETAPAN BAGIAN VA (KEMENTRIAN PERTANIAN) DARI ANGGARAN REPUBLIK INDONESIA TAHUN DINAS 1954

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PENETAPAN BAGIAN VA (KEMENTERIAN PERTANIAN) DARI ANGGARAN REPUBLIK INDONESIA UNTUK TAHUN DINAS 1955 *) ANGGARAN (BAGIAN VA) KEMENTERIAN PERTANIAN.

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Dengan Persetujuan: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, MEMUTUSKAN:

UU 31/1958, PENETAPAN BAGIAN VA (KEMENTERIAN PERTANIAN) DARI ANGGARAN REPUBLIK INDONESIA UNTUK TAHUN DINAS 1955 *)

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, : pasal 113 Undang-undang Dasar Sementara republik Indonesia; Dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat; MEMUTUSKAN :

PENETAPAN BAGIAN XV (KEMENTRIAN PEKERJAAN UMUM DAN TENAGA) DARI ANGGARAN REPUBLIK INDONESIA TAHUN DINAS 1954 *)

PENETAPAN BAGIAN VIIIB (KEMENTRIAN PERHUBUNGAN JAWATAN PELAYARAN) DARI ANGGARAN REPUBLIK INDONESIA TAHUN DINAS 1954 *)

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Dengan Persetujuan: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, MEMUTUSKAN:

PENETAPAN BAGIAN VB (KEMENTRIAN PEREKONOMIAN) DARI ANGGARAN REPUBLIK INDONESIA TAHUN DINAS 1954 *) ANGGARAN (BAGIAN VB). KEMENTRIAN PEREKONOMIAN.

*) Disetujui D.P.R. dalam rapat pleno terbuka ke-70 tanggal 2 Nopember 1956 pada hari Jum'at, P. 41/

PENETAPAN BAGIAN XV (KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN TENAGA) DARI ANGGARAN REPUBLIK INDONESIA UNTUK TAHUN DINAS 1955 *)


PENETAPAN BAGIAN VB (KEMENTERIAN PEREKONOMIAN) DARI ANGGARAN REPUBLIK INDONESIA UNTUK TAHUN DINAS 1955 *)

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Mengingat: Pasal 113 dari Undang-undang Dasar Sementara Republik Indonesia. Dengan Persetujuan: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PENETAPAN BAGIAN VIIIB (KEMENTRIAN PERHUBUNGAN-JAWATAN PELAYARAN) DARI ANGGARAN REPUBLIK INDONESIA UNTUK TAHUN- TAHUN DINAS 1952 DAN 1953

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Mengingat: Pasal 113 dan 115 Undang-undang Dasar Sementara Republik Indonesia.

UU 56/1954, PENETAPAN BAGIAN XVI (KEMENTRIAN PEKERJAAN UMUM DAN TENAGA) DARI ANGGARAN REPUBLIK INDONESIA UNTUK TAHUN TAHUN DINAS 1952 DAN 1953

UU 56/1954, PENETAPAN BAGIAN XVI (KEMENTRIAN PEKERJAAN UMUM DAN TENAGA) DARI ANGGARAN REPUBLIK INDONESIA UNTUK TAHUN TAHUN DINAS 1952 DAN 1953

PENETAPAN BAGIAN VI (KEMENTRIAN PERTAHANAN) DARI ANGGARAN REPUBLIK INDONESIA TAHUN DINAS 1954 *) ANGGARAN (BAGIAN VI). KEMENTRIAN PERTAHANAN.

UU 44/1957, PENETAPAN BAGIAN X (KEMENTRIAN PENDIDIKAN, PENGAJARAN DAN KEBUDAYAAN) DARI ANGGARAN REPUBLIK INDONESIA TAHUN DINAS 1954

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Mengingat: Pasal 113 dari Undang-undang Dasar Sementara Republik Indonesia. Dengan Persetujuan: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT

PENETAPAN BAGIAN VIIIA (KEMENTERIAN PERHUBUNGAN) DARI ANGGARAN REPUBLIK INDONESIA UNTUK TAHUN DINAS 1955 *)

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Mengingat: Pasal 113 dari Undang-undang Dasar Sementara Republik Indonesia. Dengan Persetujuan: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT,

PENETAPAN BAGIAN VI (KEMENTERIAN PERTAHANAN) DARI ANGGARAN REPUBLIK INDONESIA UNTUK TAHUN DINAS 1955 *) ANGGARAN (BAGIAN VI) KEMENTERIAN PERETAHANAN.

Tentang: PENETAPAN BAGIAN XII (KEMENTRIAN SOSIAL) DARI ANGGARAN REPUBLIK INDONESIA UNTUK TAHUN-TAHUN DINAS 1952 DAN 1953

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PENETAPAN BAGIAN IV (KEMENTERIAN KEUANGAN) DARI ANGGARAN REPUBLIK INDONESIA UNTUK TAHUN DINAS 1954 *) ANGGARAN (BAGIAN IV). KEMENTERIAN KEUANGAN.

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, : pasal 113 Undang-undang Dasar Sementara Republik Indonesia; Dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat; MEMUTUSKAN:

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Dengan Persetujuan: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA; MEMUTUSKAN:

PENETAPAN BAGIAN IV (KEMENTERIAN KEUANGAN) DARI ANGGARAN REPUBLIK INDONESIA UNTUK TAHUN DINAS 1955 *) ANGGARAN (BAGIAN IV) KEMENTERIAN KEUANGAN

Indeks: ANGGARAN (BAGIAN IVA). PERUSAHAAN-PERUSAHAAN (PERINTAH). JAWATAN-JAWATAN (PEMERINTAH). Presiden, Republik Indonesia, MEMUTUSKAN: Pasal 1

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Dengan Persetujuan: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA, MEMUTUSKAN:

Tentang: PENETAPAN BAGIAN X (KEMENTERIAN PENDIDIKAN, PENGAJARAN DAN KEBUDAYAAN) DARI ANGGARAN REPUBLIK INDONESIA UNTUK TAHUN DINAS 1955 *)

PENETAPAN BAGIAN XI (KEMENTRIAN KESEHATAN) DARI ANGGARAN REPUBLIK INDONESIA TAHUN DINAS 1954 *) ANGGARAN (BAGIAN XI). KEMENTRIAN KESEHATAN.

PENETAPAN BAGIAN VI (KEMENTRIAN PERTAHANAN) DARI ANGGARAN REPUBLIK INDONESIA UNTUK TAHUN-TAHUN DINAS 1952 DAN 1953


PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PENETAPAN BAGIAN XI (KEMENTERIAN KESEHATAN) DARI ANGGARAN REPUBLIK INDONESIA UNTUK TAHUN DINAS 1955 *) ANGGARAN (BAGIAN XI) KEMENTERIAN KESEHATAN.

Pasal 113 dan 115 Undang-undang Dasar Sementara Republik Indonesia; MEMUTUSKAN : Pasal 1.

Mengingat: pasal 113 Undang-undang Dasar Sementara Republik Indonesia;

UU 44/1954, PENETAPAN BAGIAN VB (KEMENTRIAN PERKONOMIAN) DARI ANGGARAN REPUBLIK INDONESIA UNTUK TAHUN TAHUN DINAS 1952 DAN 1953

PENETAPAN BAGIAN IV (KEMENTRIAN KEUANGAN) DARI ANGGARAN REPUBLIK INDONESIA UNTUK TAHUN-TAHUN DINAS 1952 DAN 1953

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, : pasal 113 Undang-undang Dasar Sementara Republik Indonesia; Dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat; MEMUTUSKAN :

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, : pasal 113 Undang-undang Dasar Sementara Repu- blik Indonesia; Dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat; MEMUTUSKAN:

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, : Pasal 113 Undang-undang Dasar Sementara Republik Indonesia; Dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat; MEMUTUSKAN:

Indeks: SUMBANGAN. BADAN URUSAN TEMBAKAU. PABRIKAN- PABRIKAN ROKOK. PENETAPAN MENJADI UNDANG-UNDANG.

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Dengan persetujuan: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT; MEMUTUSKAN:

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, : Pasal 113 Undang-undang Dasar Sementara Republik Indonesia; Dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat; MEMUTUSKAN:

Mengingat: pasal 113 Undang-undang Dasar Sementara Republik Indonesia; MEMUTUSKAN:

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Dengan Persetujuan: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, MEMUTUSKAN:

UU 12/1959, KEDUDUKAN KEUANGAN PERDANA MENTERI, WAKIL-WAKIL PERDANA MENTERI, MENTERI DAN MENTERI MUDA REPUBLIK INDONESIA.

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, : pasal 113 Undang-undang Dasar Sementara Republik Indonesia; Dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat; MEMUTUSKAN:

PEMBENTUKAN DAERAH OTONOM KOTA-KECIL DALAM LINGKUNGAN DAERAH PROPINSI SUMATERA TENGAH *) SUMATERA TENGAH. OTONOM KOTA-KECIL PEMBENTUKAN.

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Dengan Persetujuan: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA; MEMUTUSKAN:

SERA DAN VAKSIN. LEMBAGA PASTEUR DI BANDUNG. PENETAPAN MENJADI UNDANG-UNDANG. Presiden Republik Indonesia,

SALINAN KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 373/KMK.04/2004 TENTANG

MENGUBAH DAN MENAMBAH UNDANG-UNDANG PENEMPATAN BAGIAN VIIIA DARI ANGGARAN REPUBLIK INDONESIA UNTUK TAHUN DINAS 1953 *)

Mengingat : Pasal-pasal 73, 89 dan 90 ayat 1 Undang-undang Dasar Sementara Republik Indonesia.

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Dengan Persetujuan: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT MEMUTUSKAN:

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA. Mengingat: pasal 113 Undang-undang Dasar Sementara Republik Indonesia; MEMUTUSKAN:

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UU 3/1996, PERUBAHAN ATAS ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 1995/96

: pasal 113 Undang-undang Dasar Sementara Republik Indonesia; Dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat; MEMUTUSKAN:

Presiden Republik Indonesia,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

DAN PERHITUNGANNYA MENGENAI PERUSAHAAN-PERUSAHAAN DAN JAWATAN-JAWATAN (PEMERINTAH), YANG MEMPUNYAI PENGURUS SENDIRI). TAHUN DINAS 1952 DAN 1953.

Tentang: VETERAN PEJUANG KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA *) VETERAN PEJUANG KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA.

Bentuk: UNDANG-UNDANG (UU) Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA. Nomor: 81 TAHUN 1958 (81/1958) Tanggal: 23 OKTOBER 1958 (JAKARTA)

Indeks: BATAVIASCHE VERKEERS MAATSCHAPPIJ NV. (BVM). NASIONALISASI. PENETAPAN SEBAGAI UNDANG-UNDANG.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Presiden Republik Indonesia,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UU 11/1997, PERUBAHAN ATAS ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 1996/1997

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 1996 TENTANG PERUBAHAN ATAS ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 1995/96

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UU 2/1994, TAMBAHAN DAN PERUBAHAN ATAS ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 1993/94

JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK

KAWAT TEMBAGA. SURAT IDZIN. ANCAMAN HUKUMAN. PENETAPAN SEBAGAI UNDANG-UNDANG.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1959

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 1995 TENTANG TAMBAHAN DAN PERUBAHAN ATAS ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 1994/95

Tentang: MENGUBAH DAN MENAMBAH UNDANG-UNDANG PENEMPATAN BAGIAN IVA DARI ANGGARAN REPUBLIK INDONESIA UNTUK TAHUN DINAS 1953 *)

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG DARURAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 1956 TENTANG KEDUDUKAN KEUANGAN KETUA, WAKIL KETUA DAN ANGGOTA KONSTITUANTE

UU 81/1958, KEDUDUKAN KEUANGAN KETUA, WAKIL KETUA DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT *)

Bentuk: UNDANG-UNDANG (UU) Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA. Nomor: 1 TAHUN 1959 (1/1959) Tanggal: 14 JANUARI 1959 (JAKARTA)

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 7 TAHUN 1958 (7/1958) TENTANG PERALIHAN TUGAS DAN WEWENANG AGRARIA *) Presiden Republik Indonesia,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1997 TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 1995/96 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 1997 TENTANG PERUBAHAN ATAS ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 1996/1997

b. Pasal-pasal 38 ayat 3 dan 89 Undang-undang Dasar Sementara Republik Indonesia;

Transkripsi:

Bentuk: Oleh: UNDANG-UNDANG (UU) PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Nomor: 37 TAHUN 1957 (37/1957) Tanggal: 26 OKTOBER 1957 (JAKARTA) Sumber: LN 1957/112 Tentang: Indeks: PENETAPAN BAGIAN VA (KEMENTRIAN PERTANIAN) DARI ANGGARAN REPUBLIK INDONESIA TAHUN DINAS 1954 *) ANGGARAN (BAGIAN VA). KEMENTRIAN PERTANIAN. Presiden Republik Indonesia, Mengingat: Pasal 113 dari Undang-undang Dasar Sementara Republik Indonesia; Dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat; MEMUTUSKAN : Pasal 1 Bagian V A (Kementerian Pertanian) dari Anggaran Republik Indonesia untuk tahun dinas 1954 ditetapkan seperti berikut: BAGIAN V A KEMENTERIAN PERTANIAN BAB I (Pengeluaran) 5A.1 Kementerian dan pengeluaran umum... 9 517 100 5A.2 Jawatan Perikanan Laut... 10 405 200 5A.3 Jawatan Penyelidikan Alam... 6 726 400 5A.4 Pusat Jawatan Pertanian Rakyat... 22 847 000 5A.5 Jawatan Perkebunan... 3 053 900 5A.6 Jawatan Kehewanan... 12 798 900 5A.7 Jawatan Kehutanan... 259 552 000 5A.8 Balai Besar Penyelidikan Pertanian... 16 282 700 5A.9 Balai Penyelidikan Perikanan Darat di Jakarta dan di Bogor... 1 407 300

5A.10 Kantor Pendidikan Pertanian... 7 904 400 5A.11 Kantor Perancang Tata Bumi... 1 269 600 5A.12 Jawatan Karet Rakyat... 10 762 300 5A.13 Jawatan Perikanan Darat... 5 038 900 5A.14 Jawatan Pembangunan Usaha Tani... 8 745 000 5A.15 Pengeluaran tak tersangka... 150 000 RENCANA KESEJAHTERAAN: 5A.1A Rencana Kesejahteraan Kementerian dan pengeluaran umum... 3 445 500 5A.2A Rencana Kesejahteraan Jawatan Perikanan Laut... 19 266 700 5A.3A Rencana Kesejahteraan Pusat Jawatan Per tanian Rakyat... 46 757 000 5A.4A Rencana Kesejahteraan Jawatan Kehewanan 10 489 200 5A.5A Rencana Kesejahteraan Jawatan Kehutanan 53 750 000 5A.6A Rencana Kesejahteraan Jawatan Karet Rakyat... 7 877 500 5A.7A Rencana Kesejahteraan Jawatan Perikanan Darat... 3 298 900 5A.8A Rencana Kesejahteraan Balai Besar Penye lidikan Pertanian... 9 990 600 5A.9A Rencana Kesejahteraan Pengeluaran tak tersangka... Memori Jumlah... 531 154 100 Diantaranya : ==== ======== (Lima ratus tiga puluh satu juta seratus lima puluh empat ribu seratus rupiah). Jumlah rencana biasa... 376 460 700 Jumlah rencana kesejahteraan... 154 693 400 BAB II (Penerimaan) 5A.1 KEMENTERIAN DAN PENERIMAAN UMUM. 5A.1.1 Kementerian dan penerimaan umum. 5A.1.1.1 Pendapatan penjualan penerbitan-penerbitan Kementerian. 2 Pembayaran kembali persekot-persekot. 3 Penerimaan penjualan buku-buku standaardwerk "De Nuttige planten van Indonesie - Heyne".

5A.2 JAWATAN PERIKANAN LAUT. 5A.2.1 Jawatan Perikanan Laut. 5A.2.1.1 Hasil-hasil dari percobaan perikanan. 2 Penjualan dan langganan-langganan majalah bulanan "Visserij Nieuws". 5A.3 JAWATAN PENYELIDIKAN ALAM. 5A.3.1 Jawatan Penyelidikan Alam. 5A.3.1.1 Uang masuk dari Akuarium bertalian dengan Laboratorium Penyelidikan Laut. 2 Pendapatan Balai Pemotretan dan Penggambaran. 3 Hasil penerbitan Kebun Raya Indonesia. 4 Hasil penjualan bahan tanaman. 5A.3.1.5 Uang masuk bertalian dengan Museum Zoologicum Bogoriensie. 6 Uang pembayaran masuk Kebun Raya Indonesia. 7 Hasil penjualan anggrek. 8 Penghasilan dari Laboratorium Treub, dan lain-lain. 9 Uang pembayaran masuk Kebun Pegunungan Cibodas. 10 Penerimaan berhubung dengan sewa ruangan rumah Negeri. 5A.4 PUSAT JAWATAN PERTANIAN RAKYAT. 5A.4.1 Pusat Jawatan Pertanian Rakyat. 5A.4.1.1 Pendapatan penjualan biji-biji bahan tanaman dan sebagainya dari Anak Bagian Perkebunan. 2 Hasil-hasil penjualan alat-alat pertanian, bahan-bahan pupuk dan sebagainya. 3 Pendapatan langganan/penjualan majalah-majalah dan brosur-brosur. 4 Pendapatan lain-lain. 5A.5 JAWATAN PERKEBUNAN. 5A.5.1 Jawatan Perkebunan. 5A.5.1.1 Pendapatan dari pekerjaan-pekerjaan berhubung dengan pemeriksaan contoh kulit kina. 2 Pembayaran kembali dengan cara iuran dari pabrik teh dan penanaman teh rakyat. 3 Penerimaan iuran mahasiswa College Gula Negara di Yogyakarta. 4 Penerimaan kembali belanja pegawai yang dibayarkan kepada pegawaipegawai yang dipekerjakan pada PPRI dan PERRIN. 5 Penerimaan dari pengangkutan tebu rakyat. 5A.6 JAWATAN KEHEWANAN. 5A.6.1 Jawatan Kehewanan. 5A.6.1.1 Pendapatan berhubung dengan penjualan ternak dan sebagainya. 2 Uang pemeriksaan.

3 Pembayaran kembali oleh mahasiswa dalam ikatan jabatan untuk mikroskopmikroskop yang diberikan padanya. 4 Hasil penjualan alat-alat laboratorium. 5 Pendapatan penjualan obat-obat. 6 Hasil penjualan vaccin dan lain-lain oleh Balai Penyelidikan Penyakit Mulut dan Kuku. 7 Hasil penjualan vaccin dan lain-lain oleh Lembaga Penyakit Hewan di Bogor. 8 Penerimaan dari SKMA Malang. 5A.6.1.9 Pendapatan dari penjualan ternak hewan dan lain-lain dari Balai Penyelidikan Peternakan Bogor. 10 Pendapatan dari penjualan ternak hewan dan lain-lain dari Bagian Dependances Balai Penyelidikan Peternakan Grati. 11 Hasil penjualan hewan-hewan dan ayam-ayam yang tidak dapat dipergunakan lagi beserta lain-lain pendapatan dari LPS di Bogor. 5A.7 JAWATAN KEHUTANAN. 5A.7.1 Jawatan Kehutanan. 5A.7.1.1 Pendapatan dari kayu dan lain-lain hasil-hasil kehutanan dan penerimaan yang bersangkutan dengan itu. 2 Pembayaran kembali mengenai pengeluaran untuk kepentingan instansiinstansi kehutanan otonom. 5A.8 BALAI BESAR PENYELIDIKAN PERTANIAN. 5A.8.1 Balai Besar Penyelidikan Pertanian. 5A.8.1.1 Pendapatan berhubung dengan pemeriksaan biji-biji buah- buahan dan tanam-tanaman. 2 Penjualan hasil-hasil Balai Penyelidikan Pertanian dan penjualan alat-alat pertanian Balai Teknik Pertanian. 3 Pendapatan berhubung dengan hasil/sewaan bangunan-bangunan Balai Besar Penyelidikan Pertanian yang bersifat setengah permanen. 4 Hasil penjualan barang-barang tercetak dan buku-buku dari Balai Besar Penyelidikan Pertanian. 5A.8.1.5 Pendapatan penjualan hasil-hasil kebun percobaan serta kebun-kebun benih dari Balai Penyelidikan Teknik Pertanian. 6 Penerimaan-penerimaan untuk pemeriksaan contoh tanah dari Balai Penyelidikan Tanah. 7 Pendapatan penjualan hasil kebun Percobaan Mapanget Bagian Cabang Makasar. 5A.9 BALAI PENYELIDIKAN PERIKANAN DARAT. 5A.9.1 Balai penyelidikan Perikanan Darat. 5 A.9.1.1 Penjualan ikan. 2 Penerimaan lain-lain. 5A.10 KANTOR PENDIDIKAN PERTANIAN.

5A.10.1 Kantor Pendidikan Pertanian. 5A.10.1.1 Pendapatan penjualan potret-potret dan diktat-diktat dan sebagainya dari Kantor Pendidikan Pertanian dan sekolah-sekolah. 2 Pendapatan Sekolah Pertanian Menengah dan Sekolah Per tanian Menengah Atas. 3 Penghasilan Kebun. 4 Penghasilan Asrama. 5 Penerimaan kembali uang ikatan dinas dari murid-murid/ bekas murid yang membatalkan ikatan dinasnya. 5A.11 JAWATAN KARET RAKYAT. 5A.11.1 Jawatan Karet Rakyat. 5A.11.1.1 Penerimaan eksploitasi kebun percobaan penyadapan. 2 Penerimaan lain-lain. 3 Penjualan biji-biji karet. 4 Penjualan bibit-bibit karet (stumps). 5 Penjualan mangels. 5A.12 JAWATAN PERIKANAN DARAT. 5A.12.1 Jawatan Perikanan Darat. 5A.12.1.1 Penjualan ikan. 2 Penjualan bahan-bahan perikanan. 5A.13 JAWATAN PEMBANGUNAN USAHA TANI. 5A.13.1 Jawatan Pembangunan Usaha Tani. 5A.13.1.1 Penerimaan kembali berhubung dengan pembelian alat-alat untuk badan ketiga. 5A.14 PENERIMAAN LAIN-LAIN. 5A.14.1 Penerimaan lain-lain. 5A.14.1.1 Hasil sarang burung dan gula-gula rabuk*). 2 Pendapatan berhubung dengan penangkapan mutiara. 3 Surat izin untuk memburu, menangkap atau membunuh bina tang-binatang liar. 4 Surat izin untuk mengumpulkan telur-telur penyu*). 5 Penjualan barang-barang yang masih dapat dipakai untuk keperluan Badanbadan Pemerintah. 6 Penjualan barang-barang yang tidak dapat dipakai lagi dan yang berkelebihan. 7 Penerimaan lain-lain sepanjang tidak termasuk penerimaan lain dari pelbagai jawatan dan perusahaan. *) Dalam tahun 1954 dipindahkan ke Kementerian Dalam Negeri (Desentralisasi).

RENCANA KESEJAHTERAAN 5A.1A RENCANA KESEJAHTERAAN JAWATAN PERIKANAN LAUT. 5A.1A.1 Rencana Kesejahteraan Jawatan Perikanan Laut. 5A.1A.1.1 Hasil penjualan benang-benang perikanan dan jaring-jaring ikan. 2 Hasil penjualan perahu-perahu dan kapal-kapal. 3 Penerimaan kembali dari penjualan pencicilan kendaraan bermotor. 4 Hasil dari pabrik es. 5 Hasil dari diepvries-installatie. 5A.2A RENCANA KESEJAHTERAAN PUSAT JAWATAN PERTANIAN RAKYAT. 5A.2.A.1 Rencana Kesejahteraan Jawatan Perikanan Laut. 5A.2A.1.1 Hasil penjualan benang-benang perikanan dan jaring-jaring ikan. 2 hasil penjualan alat-alat pembikinan gula tebu rakyat. 3 Penerimaan kembali dari penjualan pacol, benih, dan lain-lain. 5A.3A.1 Rencana Kesejahteraan Jawatan Kehewanan. 5A.3A.1.1 Penerimaan dari penjualan hewan ternak kecil. 2 Penerimaan dari penjualan hewan ternak besar. 5A.3A.1.3 Penerimaan dari penjualan ternak pembajak. 4 Penerimaan berhubung dengan penyuntikan ayam-ayam terhadap pesudopes. 5 Penerimaan dari penjualan diktat-diktat guna pendidikan mantri-mantri hewan dan kirmister-kirmister dan lain-lain. 6 Penerimaan dari penjualan ternak unggas yang dipelihara. 7 Penerimaan dari penangkapan sampai/kerbau yang menjadi liar (buas). 8 Pendapatan dari Perusahaan susu dan Centrale di Grati dan Pasar Minggu. 9 Penerimaan kembali untuk pemeriksaan anjing-anjing. 10 Penerimaan dari penetasan telur. 11 Pendapatan dari penjualan obat-obatan. 12 Pendapatan-pendapatan dari stasiun pemeliharaan ternak (fokstation). 5A.4A. RENCANA KESEJAHTERAAN JAWATAN KEHUTANAN. 5A.4A.1 Rencana Kesejahteraan Jawatan Kehutanan. 5A.4A.1.1 Pembayaran kembali dari pembagian sepeda-sepeda. 2 Pembayaran kembali dari penjualan perkakas-perkakas kepada orang-orang kontrak perkebunan. 3 Hasil dari penjualan minyak kayu putih, terpentin, gondorukem dan lain-lain. 5A.5A RENCANA KESEJAHTERAAN JAWATAN KARET RAKYAT. 5A.5A.1 Rencana Kesejahteraan Jawatan Karet Rakyat. 5A.5A.1.1 Penerimaan mangers. 2 Penerimaan lain-lain dari Jawatan Karet Rakyat.

5A.6A RENCANA KESEJAHTERAAN JAWATAN PERIKANAN DARAT. 5A.6A.1 Rencana Kesejahteraan Jawatan Perikanan Darat. 5A.6A.1.1 Hasil penjualan ikan, alat-alat penangkap ikan dan sebagainya. 2 Penerimaan lain-lain. 5A.7A RENCANA KESEJAHTERAAN PENERIMAAN LAIN-LAIN. 5A.7A.1 5A.7A.1.1 Rencana Kesejahteraan Penerimaan lain-lain. Penerimaan lain-lain Rencana Kesejahteraan sepanjang tidak termasuk penerimaan lain-lain dari pelbagai jawatan dan perusahaan. Pasal 2 Undang-undang ini mulai berlaku pada hari diundangkan dan berlaku surut sampai pada tanggal 1 Januari 1954. Agar supaya setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan undangundang ini dengan penempatan dalam Lembaran-Negara Republik Indonesia. Disahkan di Jakarta pada tanggal 26 Oktober 1957 Presiden Republik Indonesia, SOEKARNO Diundangkan pada tanggal 13 Nopember 1957 Menteri Kehakiman, G.A. MAENGKOM Menteri Pertanian, SAJARWO -------------------------------- CATATAN Di dalam dokumen ini terdapat lampiran dalam format gambar.

*) Disetujui DPR dalam rapat pleno terbuka ke-70 pada hari Senen tangga 22 Nopember 1956, P. 38/1956. *) Disetujui D.P.R. dalam rapat pleno terbuka ke-70 pada hari Jum'at tanggal 2 Nopember 1956, P.38/1956. Kutipan: LEMBARAN NEGARA TAHUN 1957 YANG TELAH DICETAK ULANG