PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2OO5 TENTANG PERUBAHAN KEENAM ATAS KEPUTUSAN PRESIDE NOMOR 110 TAHUN 2OO1 TENTANG UNIT ORGANISASI DAN TUGAS ESELON I LEMBAGA PEMERTNTAH NON DEPARTEMEN. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang : bahwa dalarn rangka mendukung terselenggaranya tertib adrninistrasi pemerintahan dan peningkatan ltinerja Kabinet Indonesia Bersatu dipandang perlu to.ny"rop.r'*akan I(eputusan Presiden Nornor ll0 Tahun 2001 tentang Unit Organisasi Dan Tugas Eselon I Lembaga Pemerintah Non Depaftemen. sebagaimana telah beberapa kali diubah tirakhir dengan Keputusan presiden Nomor l l rahun 2004; Mengingat : 1. Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahrrn 1945; a undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan Daerah (Lenbar.r^ llcgara Ponrrhlik Indonesia Tahun 2004 Nornor 125 Taml''han Lenrbaran Negara Republik Indonesia Nomor 4a3T; Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan Tugas Fungsi Kewenangan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Departeman sebagaimi.na telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor l1 Tahun 2005;
Wl 'tt E!:l I D F. rrl Rt:.t)LJf:-11-l l( f ldof\l I-:;lA - 2 4. Kepu{usan Presiden Nomor 110 Tahun 2001 tentang Unit Organisasi Dan Tugas Eselon I Lembaga Pernerintah Non Departemen sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Keputusan Presiden Nornor 1l Tahun 2004: MEMUTUSI(AN: MenetapKan: PERATURAN PRESIDEN TENTANG PERUBAHAN KEENAIvI ATAS KEPUTUSAN PRESIDEN NOMOR 110 TAHUN 2OO1 TENTANG UNIT ORGANISASI DAN TUGAS ESELON I LEMBAGA PEMERINTAH NON DPPARTEMEN. Pasal I Beberapa kctentuan dalam Keputusan Presiden Nomor 110 Tahun 2001 tentang unit organisasi dan Tugas Eselon I Lernbaga pemerintah Non Departcmen yang telah beberapa kali diubah dengan Keputusan Presiden : a. Nomor 5 Tahun 2A02; b. Nomor 48 Tahun 2002; c. Nomor 32 Tahun 2003; d. Nomor 62 Tahun 2003; e. Nomor 11 Tahun 2004; diubah sebagai berikut :
rffi T.)i;+d"* l)l'irr l.r;ldl:n fi l: t)\.t1.{.t }{. I l..lf )()t.i i::!.iia - 3 1. Ketentuan Pasal 10 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut : BAPPENAS terdiri dari : a. Kepala; b. Sekretariat Utama: "Pasal 10 c. Deputi Bidang Sumber Daya Manusia dan Kebudayaan; d. Deputi Bidang Politik Hukum Pertahanan dan Keamanan; e. Deputi Bidang Kerniskinan Ketenagakerjaan dan Usaha Kecil I\{enengah; ' f. Deputi Bidang Ekonomi; g. Deputi Bidang Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup; h. Deputi Bidang Sarana dan Prasarana; i Deputi Bidang Pengembangan Regional dan Otonomi Daerah; j. Deputi Bidang Pendanaan Pembangunan; k. InspektoratlJtama." 2. Ketentuan Pasal 1l diubah sehingga berbunyi sebagai berikut : "Pasal 11 (1) Kepala mempunyai tugas : a. memimpin BAPPENAS sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-rtndattgan berlaku ;
lfji'ft:ir lfi-t$-h-.# i{pr. ".1;i.-1; ii"\1[1;i' rllif' lll::;ll)i.rl fli.:f"'1jf'tl.-ri( r''{l )( if.il:l'iii't. - 4 b. menyiapkan kebijakan nasional dan kebijakan umum sesuai dengan tugas BAPPENAS; c. menetapkan kebijakan teknis pelaksanaan tugas BAPPENAS yang rnenjadi tanggung jawabnya; d. membina dan melaksanakarr L..ja sama dengan instansi dan organisasi lain. (2) sekretariat utarna mempunyai tugas mengkoordinasikan perencanaan pembinaan dan pengendalian terhadap prograrn administrasi dan sumber'daya di lingkungan BAPPENAS. (3) Deputi Bidang surnber Daya Manusia dan Kebudayaan mernpunyai tugas melaksanakan perumusan kebijakan dan pelaksanaan p enyusunan'rencana p emb anguna nasional di bidan g sumber daya manusia dan kebudayaan. (1) Deputi Bioang Politik Hukum Pertahanan dan Keamanan mempunyai tugas melaksanakan perumusan kebijakan dan pelaksanaan penyusunan rencana pembangunan nasional di bidang politik hukum pertahanan dan keamanan. (5) Deputi Bidang Kemiskinan I(etenagakerjaan Jan usaha Kecil ' Menengah rnempunyai tugas melaksanakan perumusan kebijakan dan pelaksanaan penyusunan rencana pernbangunanasional di bidang kemiskinan ketenagakerjaan dan usaha kecil rnenengah. (6) Deputi Bidang Ekonomi rnempunyai tugas rnelaksanakan pemmusan kebijakan dan pelaksanaan penyusunan rencana pernbangunan nasional di bidang ekonomi.
.'tftji-*. $ r: w;19q355' *ti o{$rtf - 5 (7) Deputi Bidang Surnber Daya Alam dan Lingkungan Hidup rnempunyai tugas rnelaksanakan perumusan kebijakan dan pelaksanaan penyusunan rencana pembangunan nasional di bidang sumber daya alam dan lingkungan hidup. (B) Deputi Bidang Sarana dan Prasarana mempunyai tugas melaksanakan perumusan kebij akan dan pelaksanaan penyusunan rencana pembangunan uasional di bidang s uana dan prasarana. (9) Deputi Bidang Pengembangan Regional dan Otonomi Daerah mempunyai tugas melaksanakan perumusan kebijakan dan p.elaksanaan penyusunan rencaha pembangunanasional di bidang pengembangan regional dan otonomi daerah. (10) Deputi Bidang Pendanaan Pembangunan mempunyai tugas rr.elaksanakan perumusan kebij akan dan pelaksanaan penyusunan rencana pembangunan nasional di pembangunan. bidang pendanaan (11) Inspektorat Utama mempunyai tugas rnelaksanakan pengawasan ' terhadap pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian Negara Perencanaan PembangunanlBAPPENAS." 3. Ketentuan Pasal 46 dan Pasal47 dihapus.
Pasal II Peratnran Presic en ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta paca tanggal 31 Januari 2005 PRESIDEN RFPUBLIK INDONESIA ' ttd. Dr. H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO Salinan sesuai dengan aslinya ti Sekretaris Kabinet Hukum dan -undangan 4--z- V. Nahattands