PRIMA Volume 8, Nomor 1, Juni 2011 ISSN : DESAIN PINTU RUANG PESAWAT SINAR-X DARI BAHAN KOMPOSIT KARET ALAM TIMBAL OKSIDA

dokumen-dokumen yang mirip
PEREKAYASAAN PERISAI RADIASI TIROID MENGGUNAKAN KOMPOSIT LATEKS CAIR TIMBAL OKSIDA DENGAN TEKNOLOGI ULTRA SONIK DAN SUHU SUPER KRITIS

PENENTUAN KEMBALI KOMPOSISI KOMPOSIT KARET ALAM TIMBAL OKSIDA SEBAGAI PERISAI RADIASI SINAR-X SESUAI KETENTUAN BAPETEN

METODA PENENTUAN DAYA SERAP PERISAI RADIASI UNTUK GONAD DARI KOMPOSIT LATEKS CAIR TIMBAL OKSIDA

PENENTUAN DAYA SERAP APRON DARI KOMPOSIT KARET ALAM TIMBAL OKSIDA TERHADAP RADIASI SINAR- X

KARAKTERISASI KACA TIMBAL UNTUK PELINDUNG PENANGKAP CITRA SINAR-X

ANALISIS PERHITUNGAN KETEBALAN KONTAINER PERALATAN BRAKITERAPI MDR UNTUK TERAPI KANKER LEHER RAHIM

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

PERANCANGAN RUANGAN RADIOGRAFI MEDIK DI SEKOLAH TINGGI TEKNIK NUKLIR

PERANCANGAN KONSUL UNTUK OPERATOR PADA PEREKAYASAAN PESAWAT SINAR-X MAMOGRAFI

ANALISIS BAHAN APRON SINTETIS DENGAN FILLER TIMBAL (II) OKSIDA SESUAI SNI UNTUK PPOTEKSI RADIASI SINAR-X

ANALISIS PERHITUNGAN KETEBALAN PERISAI RADIASI PERANGKAT RIA IP10.

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

PERANCANGAN PERISAI RADIASI PADA KEPALA SUMBER UNTUK PESAWAT RADIOTERAPI EKSTERNAL MENGGUNAKAN CO-60 PADA POSISI BEAM OFF

PERANCANGAN RUANGAN RADIOTERAPI EKSTERNAL MENGGUNAKAN SUMBER Co-60

METODA PENENTUAN DAY A SERAP PERISAI RADIASI UNTUK GONAD DARI KOMPOSIT LATEKS CAIR TIMBAL OKSIDA

Perancangan Keselamatan Ruangan Radiologi Pesawat Sinar-X Di PSTA BATAN Yogyakarta

PERANCANGAN RUANGAN RADIOTERAPI EKSTERNAL MENGGUNAKAN SUMBER Co-60

REKAYASA PERISAI RADIASI GAMMA PADA PEMANFAATAN ISOTOP 137 Cs DAN 60CoUNTUK TERAPI KANKER

PENENTUAN TEBAL PERISAI RADIASI PERANGKAT RADIOTERAPI EKSTERNAL Co-60 UNTUK POSISI PENYINARAN

ANALISIS PERHITUNGAN BERAT KONTAINER SUMBER Ir-192 AKTIVITAS 10 Ci UNTUK BRAKITERAPI HDR

PERANCANGAN PERISAI RADIASI PADA KEPALA SUMBER UNTUK PESAWAT RADIOTERAPI EKSTERNAL MENGGUNAKAN CO-60 PADA POSISI BEAM OFF

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan pembuatan

Desain Ulang Shielding Ruangan Linear Accelerator (Linac) untuk Keselamatan Radiasi Di Gedung 14 PSTA-BATAN Yogyakarta

RANCANGAN AWAL PERISAI RADIASI MESIN BERKAS ELEKTRON DUET

BAB I PENDAHAULUAN. mulai dari bidang energi, industri, hidrologi, kesehatan dan lain

BAB I PENDAHULUAN. digunakan di Indonesia dalam berbagai bidang, diantaranya untuk pembangkit

PENGUKURAN LAJU DOSIS PAPARAN RADIASI EKSTERNAL DI AREA RADIOTERAPI RSUD DR. SAIFUL ANWAR MALANG. Diterima: 6 Juni 2016 Layak Terbit: 25 Juli 2016

PENGUKURAN DOSIS PAPARAN RADIASI DI AREA RUANG CT SCAN DAN FLUOROSKOPI RSUD DR. SAIFUL ANWAR MALANG. Novita Rosyida

PENENTUAN NILAI KOEFISIEN SERAPAN BAHAN DAN DOSIS RADIASI PADA VARIASI KOMBINASI KAYU DAN ALUMINIUM

PEMERIKSAAN KUALITAS BOOM FOOT MENGGUNAKAN TEKNIK UJI TAK RUSAK

PUBLIKASI ILMIAH. Disusun Sebagai salah satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata I Pada Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik.

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME... ii. HALAMAN PENGESAHAN... iii. HALAMAN TUGAS... iv. HALAMAN PERSEMBAHAN...

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa radiasi berbahaya karena dapat mengionisasi bahan yang dilaluinya,

KARAKTERISASI KACA TIMBAL UNTUK PENANGKAP CITRA SINAR-X

OPTIMASI SHIELDING NEUTRON PADA THERMALIZING COLUMN REAKTOR KARTINI

PENGUKURAN DOSIS RADIASI RUANGAN RADIOLOGI II RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT (RSGM) BAITURRAHMAH PADANG MENGGUNAKAN SURVEYMETER UNFORS-XI

PENENTUAN NILAI KOEFISIEN SERAPAN BAHAN PADA BESI, TEMBAGA DAN STAINLESS STEEL SEBAGAI BAHAN PERISAI RADIASI

ANIM NUR FAID NIM : D

Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata I. Pada Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik. Oleh: ANIM NUR FAID D

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

NASKAH PUBLIKASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA PUBLIKASI ILMIAH

VII. PELURUHAN GAMMA. Sub-pokok Bahasan Meliputi: Peluruhan Gamma Absorbsi Sinar Gamma Interaksi Sinar Gamma dengan Materi

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

HUBUNGAN TEGANGAN DAN CITRA RADIOGRAFI REAL TIME PADA PESAWAT SINAR-X RIGAKU RADIOFLEX-250EGS3

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. produksi karet alam dunia 8,307 juta ton. Diprediksi produk karet alam

PELURUHAN GAMMA ( ) dengan memancarkan foton (gelombang elektromagnetik) yang dikenal dengan sinar gamma ( ).

: ARIF ADI WIBOWO NIM : D

UJI KESESUAIAN PESAWAT CT-SCAN MEREK PHILIPS BRILIANCE 6 DENGAN PERATURAN KEPALA BAPETEN NOMOR 9 TAHUN 2011

STANDAR NASIONAL INDONESIA (SNI) BIDANG NUKLIR

Analisis Persamaan Respon Dosis Thermoluminescent Dosimeter (TLD) Pada Spektrum Sinar-X Menggunakan Metode Monte Carlo

PENENTUAN KOEFISIEN SERAPAN KAYU BANGKIRAI (SHOREA LAEVIFOLIA) DAN PERBANDINGANNYA TERHADAP TIMBAL (Pb) SEBAGAI DINDING RUANG RADIOLOGI DIAGNOSTIK

PENGARUH KOMPOSIT PARTIKEL IJUK MESH 100 MENGGUNAKAN KARET TERHADAP RADIASI SINAR GAMMA DENGAN KOMPOSISI IJUK 0 PHR, 15 PHR, 25 PHR

EVALUASI TEBAL DINDING RUANGAN PESAWAT LINEAR ACCELERATOR (LINAC) SINAR-X DI INSTALASI RADIOTERAPI RUMAH SAKIT UNIVERSITAS HASANUDDIN

PELURUHAN RADIOAKTIF

KIMIA INTI DAN RADIOKIMIA. Stabilitas Nuklir dan Peluruhan Radioaktif

KARAKTERISTIK KOMPOSIT PARTIKEL IJUK MESH 100 MENGGUNAKAN MATRIK KARET DENGAN KOMPOSISI 0PHR, 10PHR, 20PHR TERHADAP RADIASI SINAR GAMMA

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

Analisa Kualitas Sinar-X Pada Variasi Ketebalan Filter Aluminium Terhadap Dosis Efektif

BAB II RADIASI PENGION

PENENTUAN FRAKSI FILLER SERBUK ALUMINIUM DALAM PEMBUATAN KOMPOSIT EPOKSI SEBAGAI BAHAN ALTERNATIF BALING-BALING KINCIR ANGIN TUGAS AKHIR.

3 Metodologi Penelitian

ANALISA PENGARUH GRID RASIO DAN FAKTOR EKSPOSI TERHADAP GAMBARAN RADIOGRAFI PHANTOM THORAX

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

LAPORAN AKHIR. Disusun untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya.

BAB I. Penggunaan plastik pada umumnya berdampak negatif. sampah plastik, Sebagaimana yang diketahui bahan plastik yang mulai

KARAKTERISASI DIFRAKSI SINAR X DAN APLIKASINYA PADA DEFECT KRISTAL OLEH: MARIA OKTAFIANI JURUSAN FISIKA

Jurnal Radioisotop dan Radiofarmaka ISSN Journal of Radioisotope and Radiopharmaceuticals Vol 10, Oktober 2007

PENGARUH VARIABEL KOMPAKSI TERHADAP MODULUS ELASTISITAS KOMPOSIT Al/SiC p DENGAN PERMUKAAN PARTIKEL SiC TERLAPISI ZnO

PENENTUAN KOEFISIEN ABSORBSI BUNYI DAN IMPEDANSI AKUSTIK DARI SERAT ALAM ECENG GONDOK (EICHHORNIA CRASSIPES) DENGAN MENGGUNAKAN METODE TABUNG

ANALISIS KESELAMATAN PESAWAT SINAR-X DI INSTALASI RADIOLOGI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SLEMAN YOGYAKARTA

SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN RADIASI

Youngster Physics Journal ISSN : Vol. 5, No. 4, Oktober 2016, Hal

RENCANA PROGRAM KEGIATAN. Prasyarat : 1. Deteksi Dan Pengukuran Radiasi 2. Fisika Atom Dan Inti

TUGAS AKHIR. Disusun Sebagai Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Teknik Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

KARAKTERISTIK KOMPOSIT PARTIKEL IJUK MESH 40 MENGGUNAKAN MATRIK KARET DENGAN VARIASI KOMPOSISI SERBUK IJUK

PENGARUH BATIKAN LURUS TERHADAP KOEFISIEN GRIP BAHAN BAN PADA DAN JALAN SEMEN UNTUK KONDISI JALAN KERING DAN BASAH

PENGARUH VARIASI FRAKSI VOLUME KARET IJUK TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS PADA KOMPOSISI SERBUK IJUK

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PERBANDINGAN KARAKTERISTIK KELUARAN ANTARA PESAWAT SINAR-X TOSHIBA MODEL DRX-1824B DAN TOSHIBA MODEL DRX-1603B. Skripsi

PELURUHAN SINAR GAMMA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah

TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWA D3 POLITEKNIK KESEHATAN GIGI MAKASSAR MENGENAI PROTEKSI RADIASI PADA FOTO ROENTGEN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

PERANCANGAN KONTAINER LIMBAH REFLEKTOR PADA PROGRAM DEKOMISIONING REAKTOR RISET TRIGA MARK II BANDUNG

PENERAP AN SIMULASI KOMPOSISI TIMBAL OKSIDA P ADA PEREKA Y ASAAN KACA TIMBAL PERISAI RADIASI SINAR-X

Rekayasa Bahan untuk Meningkatkan Daya Serap Terhadap Gelombang Elektromagnetik dengan Matode Deposisi Menggunakan Lucutan Korona

Sinar x memiliki daya tembus dan biasa digunakan dalam dunia kedokteran. Untuk mendeteksi penyakit yang ada dalam tubuh.

SPEKTROMETRI SINAR X. Divisi Kimia Analitik Departemen Kimia FMIPA IPB

KARAKTERISTIK KOMPOSIT PARTIKEL IJUK MESH 50 DENGAN MATRIK KARET TERHADAP DAYA SERAP RADIASI SINAR GAMMA

Pengukuran Dosis Radiasi dan Estimasi Efek Biologis yang Diterima Pasien Radiografi Gigi Anak Menggunakan TLD-100 pada Titik Pengukuran Mata dan Timus

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Staf pengajar Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta. Jl. A. Yani Tromol Pos 1, Pabelan Kartasura Surakarta.

HUBUNGAN TEGANGAN DAN CITRA RADIOGRAFI REAL TIME PADA PESAWAT SINAR-X RIGAKU RADIOFLEX-250EGS3

PENENTUAN KARAKTERISASI CERROBEND SEBAGAI WEDGE FILTER PADA PESAWAT TELETERAPI 60 Co

RANCANGAN SISTEM CATU DAYA DAN RUMAH PENANGKAP CITRA PADA PESAWAT SINAR-X FLUOROSCOPY

KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR REPUBLIK INDONESIA

SIMULATION FOR RADIATION SHIELDING DESIGN OF EBM-LATEX USING MCNP5

Transkripsi:

ABSTRAK DESAIN PINTU RUANG PESAWAT SINAR-X DARI BAHAN KOMPOSIT KARET ALAM TIMBAL OKSIDA Sri Mulyono Atmojo*Krismawan*Abdul Jalil* *Pusat Rekayasa Perangkat Nuklir-BATAN Telah dilakukan perancangan pintu ruang pesawat sinar-x dari bahan komposit karet alam timbal oksida.tujuan dari desain ini untuk menguasai teknologi dan memperoleh optimasi proses pembuatannya. Perancangan meliputi penentuan nilai daya serap perisai yang didasarkan pada komposisi dan ketebalan daun pintu perisai radiasi sinar-x memakai energi 100 kev. Hasil perhitungan diperoleh nilai daun pintu perisai radiasi sinar-x dengan tebal 2mm dapat diganti dengan komposit karet alam timbal oksida komposisi antara 75phr (part per one hundred rubber) sampai 150phr, dengan ketebalan antara 3,4cm sampai 1,85cm Untuk daun pintu dengan tebal 3mm, dapat diganti dengan komposit komposisi antara 100phr sampai 175phr dengan ketebalan antara 3,40cm sampai 2,44cm. Kata kunci : sinar-x, perisai radiasi ABSTRACT The door leaf design for X-rays room from the composite material of natural rubber lead oxide has been carried out. The purpose of this design is to mastery in manufacture technology and to gain optimalization of fabrication proses of the composite. The design include the absorption strength which is based on the composition of lead oxide in the composite and thickness of the door leaf for X-ray by using 100keV energy.result of this calculation show that X-ray door leaf in 2 mm thickness can be change by the composite natural rubber lead oxide in the range 75 150 part per one hundred rubber composition and 3,4 1,85 cm thickness. The door leaf which is has 3mm thickness can be changed by the composite having 100 175 part per one hundred rubber composition and 3,40 2,5 cm thickness. Key words : X-ray, radiation shields 1. PENDAHULUAN Pada pemanfaatan radiasi sinar-x, selalu diperlukan suatu perlengkapan perisai yang mampu mengurangi paparan radiasi sedemikian sehingga operator, pasien, dan lingkungan terhindar dari paparan radiasi yang berlebihan, sehingga pemanfaatan sinar-x atau sejenis aman digunakan. Dalam suatu ruangan yang digunakan untuk peng-operasian pesa-wat sinar-x di bidang kesehatan di ru-mah sakit, dinding ruangan dibuat sede-mikian rupa, sehingga mampu menahan radiasi sinar-x. Syarat yang harus dipe-nuhi agar kondisi lingkungan diluar ru-angan menjadi aman bagi orang lain, ditetapkan sebesar 0,25 mrem/jam [1]. Selain dinding, daun pintu yang diguna-kan juga harus mampu menahan radiasi sinar-x seperti halnya dinding ruangan tersebut. Daun pintu biasanya dibuat dari pelat timbal 44 tebal 2-3 mm, yang ditempelkan pada suatu kerangka [1]. Pelat timbal ini bisa diganti dengan lembaran komposit karet alam timbal oksida. Dalam rangka meningkatkan pemanfaatan sumber daya alam yang terbarukan yang dimiliki Indonesia, seharusnya Indonesia dapat memanfaatkan kesempatan untuk membuat daun pintu ini, karena Indonesia merupakan peng-hasil karet alam dunia, sehingga secara tidak langsung sumber daya alam be-rupa karet dapat ditingkatkan nilai jual-nya. Karet alam berfungsi sebagai matrik komposit, sedangkan timbal oksida ber-fungsi sebagai bahan pengisi (filler) dan sebagai bahan yang cukup baik menye-rap radiasi sinar-x dan gamma. Bebera-pa hal penting yang merupakan dasar dalam melakukan perancangan perisai radiasi, antara lain: komposisi timbal ok-sida di

dalam komposit, dan ketebalan bahan perisai. Secara umum, semakin tinggi komposisi timbal oksida, maka komposit akan semakin baik sebagai perisai radiasi sinar-x atau gamma, tetapi jika bahan pengisi terlalu besar, maka fungsi matrik bisa berubah. Oleh karena itu, harus dicari optimasi yang tepat antara besarnya komposisi, ketebalan, dan yang memenuhi persya-ratan sebagai daun pintu. Proses pembuatan komposit dapat dilakukan dengan metoda konvensional, yaitu karet alam fase padat dan serbuk timbal oksida dicampur dengan cara blending. Karet alam fase padat digiling, kemudian serbuk bahan pengolah dan timbal oksida dimasukkan ke dalam karet. Selanjutnya dibuat lembaran dan divulkanisasi dengan belerang. Secara umum, pembuatan komposit karet alam timbal oksida sudah dikuasai oleh pa-brikan di dalam negeri, sehingga jika diproduksi, pabrikan sudah familier de-ngan proses pembuatannya. Pengujian daya serap terhadap radiasi sinar-x dilakukan dengan energi sinar-x sebesar 100 kev, sehingga semua perhitungan dalam perancangan yang terkait dengan daya serap di lakukan dengan tegangan operasi sinar-x setinggi 100 kv. Berikut disampaikan disain pintu perisai radiasi sinar-x tersebut. 2. TEORI DAN METODA PERHITUNGAN Proses pengurangan paparan radiasi tidak lain adalah adanya interaksi radiasi sinar-x atau gamma dengan materi, dan menyebabkan tidak semua radiasi yang datang pada daun pintu dapat lolos keluar daun pintu. Hal ini disebabkan karena energinya diserap oleh elektron atom orbital bahan daun pintu. Jika energi yang diserap cukup besar, maka elektron dapat terlepas dari lintasannya dan menjadi elektron bebas, atau digunakan untuk naik ketingkat tereksitasi bila energi yang diserap tidak terlalu tinggi [2]. Kemampuan penyerapan energi dapat dinyatakan dengan daya serap bahan terhadap radiasi sinar-x, yang setara dengan daya serap pelat timbal tebal tertentu terhadap radiasi yang sama. dan tergantung pada koefisien serapan linier bahan. Komposit yang terdiri dari karet alam dan timbal oksida, yang masingmasing mempunyai rumus kimia C 10 H 16 dan Pb 3 O 4, maka kemampuan penyerapannya tergantung pada koefisien serapan linier unsur C, H, Pb, dan O. [3,4] Untuk menentukan koefisien serap-an linier karet alam C 10 H 16 atau timbal oksida Pb 3 O 4, digunakan Persamaan 1 [5].. (µ/ρ) senyawa = Σ w i (µ/ρ) i. (1) dengan : µ = koefisien serapan linier unsur, cm -1 ρ = massa jenis unsur,gram/cm 3 w = fraksi berat molekul unsur dalam senyawa Tabel 1 merupakan tabel koefisen serapan massa unsur pembentuk komposit untuk energi sinar-x 100 kev dan 150 kev. Berdasar pada tabel tersebut dapat ditentukan nilai koefisien serapan linier komposit. Tabel 1a. Koefisien serapan massa µ/ρ, dan massajenis ρ [6] Nama µ/ρ, cm 2 /gram ρ, gr/cm 3 unsur E, kev 100 150 H 0,294 0,265 0,00008988 O 0,152 0,134 0,001429 C 0,149 0,134 2,25 Pb 5,62 1,990 11,34 Tabel 1b. Koefisien serapan linier µ [6] Nama µ/ρ, cm 2 /gram unsur E= 100keV E= 150 kev H 0,000026 0,000024 O 0,00022 0,00019 C 0,3353 0,3015 Pb 63,7308 22,5667 Berdasar pada Tabel 1a, dan 1b, serta Persamaan 1, dapat dihitung koefisen serapan linier karet alam dengan cara sebagai berikut: Berat atom H=1, C=12, maka berat molekul karet alam adalah = 10 x 12 + 16 x 1 = 136 gram mol 45

Dengan cara yang sama dapat diten-tukan pula koefisien serapan massa (µ/ρ) sebesar 5,1091 cm -1. Untuk menghitung (µ/ρ) komposit dapat digunakan Persamaan 1, tetapi dengan fraksi berat w yang digunakan adalah fraksi berat masing-masing senyawa di dalam komposit. Sedangkan massa jenis yang digunakan untuk menghitung µ adalah massa jenis karet alam dan timbal ok-sida, dimana masing-masing massa jenis mempunyai nilai 0,90 gram/cm 3 dan 9,34 gram/cm 3. Sebagai contoh untuk komposit dengan komposisi 100 phr (part per one hundred rubber) nilai µ dan ρ dapat ditentukan sebagai berikut : = 2,6350 cm 2 /gram Karena campuran karet alam dan timbal oksida merupakan komposit, maka masing-masing sifat fisis yaitu berat dan volume masih tetap. Oleh karena itu, perhitungan massa jenis dapat dilakukan sebagai berikut. Berat masing-masing campuran adalah 100 gram, jadi berat total = 200 gram. Volume karet alam = 100 : 0,90 = 108,69 cm 3 Volume timbal oksida = 100 : 9,34 = 0,71 cm 3 Volume total = V karet alam +V Pb3O4 = 108,69 + 10,71 46 10 x 12 (µ/ρ) karet alam = ------------- x 0,149 + 136 16 x 1 ------------ x 0,294 136 = 0,1661 cm 2 /gram 100 (µ/ρ) ko 100 = ------------- x 5,1091 + 200 100 ------------- x 0,1608 200 = (2,5546 + 0,0804) = 119,4 cm 3 Massa jenis komposit komposisi 100 phr = 200 :119,4 = 1,6751 gram/cm 3 Jadi µ komposit komposisi 100 phr = 2,6350, x 1,6751 = 4,4139 cm -1 Jika tebal komposit ditetapkan, maka daya serap komposit untuk setiap kompo-sisi dapat ditentukan menggu-nakan Persamaan 2 [2]. Daya serap (DS) = ( 1 e -µx ) x 100%... (2) dengan : µ = koefisien serapan linier bahan, cm -1 x = tebal bahan, cm Pada bab sebelumnya telah dinyatakan bahwa untuk keperluan ruang radiografi/ radiologi, daun pintu harus diberi pelat timbal tebal 2-3 mm agar paparan radiasi sinar-x tidak membahayakan lingkungan. Berdasar pada besarnya nilai koefisien serapan massa timbal pada tegangan operasi tabung pesawat sinar-x 100kV, maka daya serap pelat timbal dapat dihitung. Daya serap = (1 e -5,62 x 11,34 x 0,2 ) x 100% (3) = ( 1 e -12,75 ) x 100% Daya serap daun pintu yang terbuat dari komposit harus sama dengan daya serap daun pintu yang dibuat dari pelat timbal tebal 2-3mm tersebut. Dengan demikian pangkat eksponen pada Persamaan 3, akan sama dengan pangkat eksponen untuk perhitungan ketebalan dan komposisi komposit. Dari hasil perhitungan tebal dan komposisi komposit, maka dapat ditetapkan komposisi komposit yang memenuhi persyaratan.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN Dengan menggunakan Persamaan 1 dapat diperoleh massa jenis dan koefisien serapan linier komposit seperti pada Tabel 2. Jika satu daun pintu itu diberi pelat timbal tebal 2mm atau 3 mm, area diluar ruangan pesawat sinar-x aman untuk orang awam, maka dari persamaan 2 dan persamaan 3 dapat diturunkan ekivalensi daya serap komposit komposisi tertentu dan tebal tertentu, dengan daya serap pelat timbal tebal 2mm atau 3mm. Daya serap pelat timbal 2mm = (1 e -5,62 x 11,34 x 0,2 ) x 100% Daya serap komposit komposisi dan tebal tertentu = ( 1 e -µx ) x 100% Dari dua persamaan diatas akan diperoleh turunan persamaan seperti pada persamaan 4. (1 e -µx )x100% = (1 e -5,62 x 11,34 x 0,2 )x 100% Sehingga : µx = 5.62 x 11,34 x 0,2... (4) Dengan menggunakan persamaan 4, dapat dihitung komposit dengan komposisi tertentu dan tebal tertentu yang memenuhi kriteria. Hasil perhitungan selengkapnya seperti dalam Tabel 3. Dari tabel tersebut terlihat bahwa bila daun pintu ruang operasi pesawat sinar-x cukup dengan tebal 2mm, maka daun pintu tersebut dapat diganti dengan kom posit komposisi 75phr, 100phr, 125phr, 150phr, masing-masing dengan ketebalan sekitar 3,40cm, 2,63cm, 2,17cm, dan 1,85cm. Sedangkan bila daun pintu aman dengan tebal 3mm, maka daun pintu tersebut dapat diganti dengan komposit komposisi 100 phr, 125phr, 150phr, 175phr, dengan masing-masing ketebalan sekitar 3,40cm, 3,25cm, 2,78cm, 2,44cm. Tabel 2. Hasil perhitungan massa jenis dan koefisien serapan linier komposit Komposisi komposit, phr Massa jenis, gram/cm 3 Koef.serapan linier, cm -1 50 1,3153 2,6050 75 1,5000 3,7508 100 1,6750 4,8414 125 1,8432 5,8867 150 2,0040 6,8864 175 2,1581 7,8440 200 2,3059 8,7630 225 2,4335 9,5886 Tabel 3. Hasil perhitungan ketebalan dan komposisi komposit, yang dihitung ber-dasar persamaan 2 dan 3. Berdasar tebal pelat 2mm Kompo- Tebal, sisi, phr cm Berdasar tebal pelat 3mm Komposisi, Tebal, phr cm 50 4,8430 50 7,3394 75* 3,3983* 75 5,0974 100 2,6327 100* 3,9491* 125 2,1652 125 3,2479 150* 1,8510* 150 2,7764 175 1,6300 175* 2,4374* 200 1,4550 200 2,1818 225 1,3293 225 1,9940 * komposisi komposit yang direkomendasikan untuk digunakan 47

4. KESIMPULAN Dari hasil dan pembahasan tersebut dapat disimpulkan bahwa daun pintu ruang operasi pesawat sinar-x dengan tebal 2mm, dapat diganti dengan komposit karet alam timbal oksida komposisi antara 75 phr sampai 150 phr, ketebalan antara 3,40 cm sampai 1,85 cm. Sedang-kan bila daun pintu dilapisi dengan pelat timbal tebal 3 mm, pelat tersebut dapat diganti dengan komposit karet alam timbal oksida komposisi 100 phr sampai 175 phr, ketebalan antara 3,40 cm sampai 2,44 cm. 5. DAFTAR PUSTAKA [1.] M, A. COWD, Kimia Polimer, Penerbit ITB, Bandung, 1991 [2.] MARTHA WINDHOLZ, An Encyclpedia of Chemicals, Drug, AND Biologicals, The Merck Index, Merck & Co. New York, USA, 1963 [3.] R.G.JAEGER DKK, Engineering Compendium on Radiatin Shielding, Volume 1, Shielding Fundamentals and Methods, Springer,Verlag, Berlin Heidelberg, New York, 1979 [4.] SRI MULYONO ATMOJO, Rekayasa Celemek Perisai Radiasi Sinar-X Berbasis Komposit Karet Alam Timbal Oksida, Presentasi Ilmiah Peneliti Utama PRPN, Jakarta, 2008 [5.] SK KA BAPETEN: Nomor 08/KA/BAPETEN/V-99, Ketentuan Keselamatan Radiografi Industri, Badan Pengawas Tenaga Nuklir, 1999 [6.] WISNU ARYA WARDHANA, TEKNOLOGI NUKLIR, Proteksi Radiasi Dan Aplikasinya, Penerbit Andi, YOGYAKARTA, 2007 48