FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IBU DALAM MEMENUHI IMUNISASI DASAR ANAK USIA BULAN DI RW 08 SURONATAN NGAMPILAN YOGYAKARTA TAHUN 2010

dokumen-dokumen yang mirip
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI USIA 9-11 BULAN DI DESA SUMBEREJO KECAMATAN MRANGGEN DEMAK

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TERHADAP KEPATUHAN PEMBERIAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DI DESA MOROREJO KALIWUNGU KABUPATEN KENDAL

FAKTOR RISIKO DENGAN PERILAKU KEPATUHAN IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI

Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu dan Status Ekonomi dengan Kelengkapan Imunisasi Wajib pada Anak Usia 0-12 Bulan di Puskesmas Kampung Sawah

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Balita terhadap Tindakan Imunisasii Dasar Lengkap di Kelurahan Lambung Bukit Kota Padang Tahun 2014

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: AUFARAHMAN

Zakiyah,et al, Hubungan antara Peran Petugas Kesehatan dengan Cakupan Imunisasi per Antigen...

BAB I PENDAHULUAN. melawan serangan penyakit berbahaya (Anonim, 2010). Imunisasi adalah alat yang terbukti untuk mengendalikan dan

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

BAB I PENDAHULUAN. informasi epidemiologi yang valid. Pembangunan bidang kesehatan di Indonesia

Kusnanto*, Elida Ulfiana*, M.Hadarani**

ABSTRAK. Lidia Anestesia Iskandar,2009,Pembimbing I:Donny Pangemanan,drg.,SKM. Pembimbing II:Dani,dr.,M.Kes.

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI USIA 9-11 BULAN DI DESA SUMBEREJO KECAMATAN MRANGGEN DEMAK

BAB I PENDAHULUAN. informasi epidemiologi yang valid. Pembangunan bidang kesehatan di indonesia

ABSTRAK HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TERHADAP STATUS IMUNISASI DASAR BALITA DI PUSKESMAS KARANGAMPEL KOTA INDRAMAYU

Romy Wahyuny*, Linda Fadila**

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN, DUKUNGAN KELUARGA DAN PERAN TENAGA

BAB I PENDAHULUAN. dalam upaya menurunkan angka kematian bayi dan balita. Imunisasi merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Bayi adalah anak usia 0-2 bulan (Nursalam, 2013). Masa bayi ditandai dengan

PERAN ORANG TUA DALAM PEMBERIAN IMUNISASI CAMPAK PADA ANAK SEKOLAH DI SEKOLAH DASAR LUAR BIASA

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN BIDAN TENTANG IMUNISASI DENGAN PERILAKU PENGELOLAAN VAKSIN DI BIDAN PRAKTEK SWASTA SE-WILAYAH RANTING TENGAH BANTUL

STUDI DESKRIPTIF KELENGKAPAN IMUNISASI PADA ANAK USIA 1 TAHUN DI WILAYAH PUSKESMAS KEDUNGUNDU SEMARANG

HUBUNGAN PENGETAHUAN, MOTIVASI DAN AKSES SARANA KESEHATAN TERHADAP PEMBERIAN IMUNISASI HEPATITIS B (0-7 HARI) DI PUSKESMAS PUTRI AYU KOTA JAMBI TAHUN

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu Negara yang berkembang dimana keadaan

Selvina Ismalia Assegaf 2, Fitria Siswi Utami 3 INTISARI

Kata Kunci: Pengetahuan, KIPI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KEPATUHAN IBU TERHADAP PEMBERIAN IMUNISASI DASAR

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI HEPATITIS Bo DENGAN WAKTU PEMBERIAN IMUNISASI HEPATITIS Bo DI PUSKESMAS JETIS YOGYAKARTA

HUBUNGAN KUALITAS VAKSIN DAN STATUS IMUN PENJAMU DENGAN KEBERHASILAN PEMBERIAN IMUNISASI DI PUSKESMAS PEMBINA PALEMBANG TAHUN 2016

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, USIA DAN TINGKAT PENDIDIKAN IBU DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JATINEGARA TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Pembangunan bidang kesehatan di Indonesia saat ini mempunyai beban

BAB I PENDAHULUAN. sekitar 2 juta disebabkan oleh penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.

ABSTRAK PENGARUH PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU IBU TERHADAP KEPATUHAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DI RS SARTIKA ASIH BANDUNG TAHUN 2010

BAB I PENDAHULUAN. bayi dan kematian ibu melahirkan. Menitik beratkan pada pembangunan bidang

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN IBU BALITA DALAM KEGIATAN POSYANDU DI POSYANDU NUSA INDAH DESA JENAR KECAMATAN JENAR KABUPATEN SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. tombak pelayanan kesehatan masyarakat di pedesaan/kecamatan. pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama (Kemenkes, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. Imunisasi merupakan hal yang wajib diberikan pada bayi usia 0-9

BAB I PENDAHULUAN. meninggal karena penyakit yang sebenarnya masih dapat dicegah. Hal ini

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu dari 17 program pokok pembangunan kesehatan adalah program

HUBUNGAN PERILAKU DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PEMBERIAN IMUNISASI CAMPAK DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS POLONIA MEDAN TAHUN 2016 SKRIPSI.

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN PERKEMBANGAN BAYI USIA 9-12 BULAN DI PUSKESMAS GAMPING I SLEMAN NASKAH PUBLIKASI

KOSALA JIK. Vol. 2 No. 2 September 2014

PENGARUH DUKUNGAN MASYARAKAT BAGI KELUARGA TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN KELUARGA DALAM PROGRAM IMUNISASI DASAR DI KELURAHAN DAYEUH LUHUR

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BAYI 0-12 BULAN DENGAN PRAKTIK PEMBERIAN IMUNISASI HEPATITIS B-O DI WILAYAH PUSKESMAS KAYU KUNYIT BENGKULU SELATAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DASAR DENGAN STATUS IMUNISASI PADA BAYI DI DESA SEMOWO KECAMATAN PABELAN KABUPATEN SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat dicegah dengan imunisasi, yakni masing-masing 3 juta orang atau setiap 10

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DASAR DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BENDO KABUPATEN MAGETAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG EFEK SAMPING DPT DENGAN KETEPATAN IMUNISASI ULANG DPT DI DESA KRAJANKULON WILAYAH PUSKESMAS KALIWUNGU

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan dengan cakupan yang diharapkan dalam MDG (Millenium. Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 2009 )

PERBEDAAN CAKUPAN IMUNISASI CAMPAK PADA BAYI ANTARA PUSKESMAS DESA DAN KOTA DI KABUPATEN SUKOHARJO PERIODE JULI JUNI 2016

GAMBARAN TENTANG KETEPATAN PEMBERIAN IMUNISASI DPT COMBO 2 DAN 3 PADA BALITA DI DESA MANUNGGAL KECAMATAN NGUSIKAN KABUPATEN JOMBANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DPT PADA BAYI USIA 0-9 BULAN. Di Posyandu Kelurahan Kadipaten Kecamatan Babadan Kabupaten Ponorogo

KEPATUHAN IBU TERHADAP KUNJUNGAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DI PUSKESMAS PADANG BULAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Perbaikan kualitas manusia di suatu negara dijabarkan secara internasional

GAMBARAN PELAYANAN KUNJUNGAN BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG

PENGARUH PENYULUHAN MANFAAT POSYANDU TERHADAP SIKAP IBU BALITA TENTANG POSYANDU DI DUSUN NGANGKRIK SLEMAN TAHUN 2015 NASKAH PUBLIKASI

Volume 3 No. 1 Maret 2012 ISSN : SURVEI KELENGKAPAN IMUNISASI PADA BAYI UMUR 1-12 BULAN DI DESA PANCUR MAYONG JEPARA INTISARI

BAB 1 PENDAHULUAN. xvi

TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG HEPATITIS B DAN IMUNISASI HEPATITIS B SERTA JADWAL PEMBERIAN VAKSINASINYA PADA BAYI DI PUSKESMAS PADANG BULAN, MEDAN

ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI HEPATITIS B 0-7 HARI

BAB I PENDAHULUAN. Imunisasi adalah prosedur yang dilakukan untuk memberikan kekebalan. tubuh terhadap suatu penyakit dengan memasukkan vaksin

BAB I PENDAHULUAN. Program kesehatan di Indonesia periode adalah Program

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KARTASURA KABUPATEN SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. kelompok bayi dari difteri, pertusis, tetanus dan campak. Cakupan imunisasi di

BAB I PENDAHULUAN. terpajan pada antigen yang serupa tidak terjadi penyakit. Imunisasi yang

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DPT-HB DI PUSKESMAS ALALAK SELATAN BANJARMASIN TAHUN 2012

BAB 1 : PENDAHULUAN. dalam Sustainable Development Goals (SDG S). Tujuan ke ketiga SDGs adalah

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN GIZI KURANG PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PURWOKERTO SELATAN KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2012

BAB 1 PENDAHULUAN. sistem kesehatan nasional (Budioro. B, 2010). Dalam lingkup pelayanan

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN PRAKTIK IMUNISASI CAMPAK PADA BAYI USIA 9-12 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BOJONG II KABUPATEN PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. tidak sedikit yang berujung pada kematian bayi (Achmadi, 2016). harus menyelesaikan jadwal imunisasi (Kemenkes RI, 2010).

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG IMUNISASI DI PUSKESMAS PEMBANTU BATUPLAT

* Program Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi Manado

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT IBU DALAM PELAKSANAAN PROGRAM LIMA IMUNISASI DASAR LENGKAP DI WILAYAH PUSKESMAS BANGETAYU KOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Demikian pula dari segi ekonomi dikatakan bahwa pencegahan adalah suatu

FACTORS RELATED TO THE UTILIZATION OF HEALTH SERVICES BASIC IMMUNIZATION IN REGION PUSKESMAS SP II SEKUTUR JAYA IN TEBO DISTRICT 2015

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN, USIA DAN PEKERJAAN IBU DENGAN STATUS IMUNISASI DASAR BAYI DI DESA JAPANAN KECAMATAN CAWAS KABUPATEN KLATEN TAHUN 2012

ANALISIS PENGETAHUAN DENGAN POLA ASUH PADA IBU BALITA UMUR 4-5 TAHUN DI TK DHARMA WANITA DESA SAMBIROBYONG KECAMATAN KAYEN KIDUL KABUPATEN KEDIRI

ABOUT PARTOGRAPH WITH APPLICATION IN DIII STUDY PROGRAM OF MIDWIFERY AT STIKES A. YANI YOGYAKARTA

HUBUNGAN MOTIVASI DAN PERAN KELUARGA DENGAN TINDAKAN MENDAPATKAN IMUNISASI CAMPAK PADA BAYI DI

ARTIKEL ILMIAH. Disusun Oleh : TERANG AYUDANI J

BAB I PENDAHULUAN. 1

Erma Prihastanti, Puji Hastuti Prodi DIII Kebidanan Purwokerto Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Semarang

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DI DESA TRUKO KECAMATAN KANGKUNG KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. Faktor-faktor yang..., Lienda Wati, FKM UI, 2009 UNIVERSITAS INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. meneruskan pembangunan nasional jangka panjang tersebut (Ranuh, 2008).

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS UNGARAN KABUPATEN SEMARANG ARTIKEL

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG EFEK SAMPING IMUNISASI BCG DENGAN SIKAP IBU TENTANG IMUNISASI DASAR LENGKAP DI PUSKESMAS NGESREP SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. agar terhindar dari penyakit sehingga tercapai kekebalan masyarakat

Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Dasar Lengkap Anak Dengan Kepatuhan Melaksanakan Imunisasi

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR BALITA DI DESA BALEGONDO KECAMATAN NGARIBOYO KABUPATEN MAGETAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DASAR DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BENDO KABUPATEN MAGETAN

KAJIAN TINGKAT PARTISIPASI IBU BALITA DI POS PELAYANAN TERPADU (POSYANDU)

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

2. Apa saja program imunisasi dasar lengkap yang ibu ketahui? a. BCG b. DPT c. Polio d. Campak e. Hepatitis B

HUBUNGAN PENGETAHUAN PEMANFAATAN BUKU KIA DENGAN KEMAMPUAN PERAWATAN BALITA PADA IBU BALITA DI POSYANDU LARAS LESTARI NOGOTIRTO SLEMAN

BAB I PENDAHULUAN. ditimbulkannya akan berkurang (Cahyono, 2010). Vaksin yang pertama kali dibuat adalah vaksin cacar (smallpox).

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DALAM PEMENUHAN NUTRISI DENGAN TEKANAN DARAH LANSIA DI MANCINGAN XI PARANGTRITIS KRETEK BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

Transkripsi:

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI IBU DALAM MEMENUHI IMUNISASI DASAR ANAK USIA 10-36 BULAN DI RW 08 SURONATAN NGAMILAN YOGYAKARTA TAHUN 2010 NASKAH UBLIKASI Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Mencapai Gelar Sarjana Keperawatan ada rogram endidikan Ners-rogram Studi Ilmu Keperawatan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiyah Yogyakarta Disusun Oleh : FITRIYA NUR HIDAYATI NIM: 060201050 ROGRAM STUDI ILMU KEERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AISYIYAH YOGYAKARTA 2010 i

ii

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI IBU DALAM MEMENUHI IMUNISASI DASAR ADA ANAK USIA 10-36 BULAN DI RW 08 SURONATAN NGAMILAN YOGYAKARTA TAHUN 2010 1 Fitriya Nur Hidayati 2, Diyah Candra Anita K 3 INTISARI adalah suatu cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu antigen. rogram imunisasi nasional dilaksanakan di Indonesia sejak tahun 1977. Namun kejadian penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi masih ada. Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar rovinsi Daerah Istimewa Yogyakarta 2007 cakupan imunisasi hepatitis masih sekitar 75,9% dan imunisasi lengkap balita masih sekitar 67,3%, sedangkan target nasional imunisasi 2010 sebesar 100%. enelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan ibu dalam memenuhi imunisasi dasar anak. Jenis penelitian deskripsi korelasional dengan pendekatan waktu retrospektif. Responden sebanyak 26 orang dengan sampel jenuh. Instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah kuesioner serta uji statistik chi-square. Hasil analisa data menunjukkan pendidikan, pengetahuan, dan dukungan keluarga dengan nilai p p=0,000 (p<0,05). Hasil ini menunjukkan terdapat hubungan antara pendidikan, pengetahuan, dan dukungan keluarga dengan pemenuhan imunisasi dasar anak. Oleh karena itu diharapkan ibu untuk meningkatkan pengetahuan dengan mencari informasi dan mengikuti penyuluhan, khususnya imunisasi dan keluarga memberikan dukungan kepada ibu agar dapat meningkatkan cakupan imunisasi dasar pada anak. Kata kunci : Faktor-faktor yang mempengaruhi ibu, pemenuhan imunisasi dasar Kepustakaan : 21 buku, 5 artikel, 6 internet Jumlah halaman : xi, 77 halaman, lampiran 1 Judul skripsi 2 Mahasiswa Stikes Aisyiyah Yogyakarta 3 Dosen Stikes Aisyiyah Yogyakarta iii

THE FACTORS INFLUENCING MOTHERS IN FULFILLING THE BASIC IMMUNIZATION ON CHILDREN OF 10-36 MONTHS OLD IN RW 08 SURONATAN NGAMILAN YOGYAKARTA YEAR 2010 1 Fitriya Nur Hidayati 2, Diyah Candra Anita K 3 ABSTRACT Immunization is a way to improve someone s immunity actively towards one antigen. The national immunization program has been conducted in Indonesia since 1977. However, the occurrence of the preventable diseases by immunization still exist. Based on the research of the basic health of special region province of Yogyakarta 2007, the hepatitis immunization coverage is around 75,9% and the complete communication for toddlers is around 67,3%. The national target for the immunization 2010 is 100%. This research was aimed at exploring the factors which deal with mothers in fulfilling the children s basic immunization. It is a descriptive correlation with the retrospective time approach. There were 26 respondents with saturation samples. The instrument applied in this research was questionnaires as well as chi-square statistical test. The result of the data analysis showed that education, knowledge, and family support with the p is p=0,000 (p<0,05). It indicated that there was a correlation between education, knowledge, family support and the fulfillment of the children s basic immunization. Therefore, mothers are expected to improve the knowledge by looking for information and joining counseling, especially immunization and the family gives support for mothers so that they can increase the basic immunization coverage on children. Keywords : Factors Influencing Mothers, the Basic Immunization Fulfillment Reference : 21 Books, 5 Articles, 6 Internet Resources Number of age : Xi, 78 ages, Enclosures 1 The Title of the Thesis 2 The Student of School of Nursing, STIKES Aisyiyah Yogyakarta 3 The Lecturer of School of Nursing, STIKES Aisyiyah Yogyakarta iv

THE FACTORS INFLUENCING MOTHERS IN FULFILLING THE BASIC IMMUNIZATION ON CHILDREN OF 10-36 MONTHS OLD IN RW 08 SURONATAN NGAMILAN YOGYAKARTA YEAR 2010 1 Fitriya Nur Hidayati 2, Diyah Candra Anita K 3 ABSTRACT Immunization is a way to improve someone s immunity actively towards one antigen. The national immunization program has been conducted in Indonesia since 1977. However, the occurrence of the preventable diseases by immunization still exist. Based on the research of the basic health of special region province of Yogyakarta 2007, the hepatitis immunization coverage is around 75,9% and the complete communication for toddlers is around 67,3%. The national target for the immunization 2010 is 100%. This research was aimed at exploring the factors which deal with mothers in fulfilling the children s basic immunization. It is a descriptive correlation with the retrospective time approach. There were 26 respondents with saturation samples. The instrument applied in this research was questionnaires as well as chi-square statistical test. The result of the data analysis showed that education, knowledge, and family support with the p is p=0,000 (p<0,05). It indicated that there was a correlation between education, knowledge, family support and the fulfillment of the children s basic immunization. Therefore, mothers are expected to improve the knowledge by looking for information and joining counseling, especially immunization and the family gives support for mothers so that they can increase the basic immunization coverage on children. Kata kunci : Faktor-faktor yang mempengaruhi ibu, pemenuhan imunisasi dasar ENDAHULUAN embangunan bidang kesehatan di Indonesia saat ini mempunyai beban ganda (double burden). enyakit menular masih merupakan masalah, sementara penyakit degeneratif juga muncul sebagai masalah. enyakit menular tidak mengenal batas wilayah administrasi, sehingga menyulitkan pemberantasannya. Dengan tersedianya vaksin, maka tindakan untuk mencegah berpindahnya penyakit dari satu daerah atau negara lain dapat dilakukan dalam waktu relatif singkat dengan hasil yang efektif. (Anonim, 2004, Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1059/MENKES/SK/IX/2004 tentang edoman enyelenggaraan http://www.desentralisasi kesehatan.net/id, diperoleh tanggal 3 November 2009) yang dilakukan dengan memberikan vaksin tertentu akan melindungi anak terhadap penyakitpenyakit tertentu. Tanpa imunisasi, kirakira 3 dari 100 kelahiran anak akan meninggal karena batuk rejan. 1 dari 100 kelahiran anak akan meninggal karena penyakit tetanus. Dan dari setiap 200.000 anak, 1 akan menderita penyakit polio. Walaupun pada saat ini fasilitas pelayanan untuk vaksinasi ini telah tersedia di masyarakat, tetapi tidak semua bayi telah dibawa untuk mendapatkan imunisasi yang lengkap. (Anonim, 2009, http://www. infeksi.com/articles, diperoleh tanggal 4 Desember 2009) 1 Judul skripsi 2 Mahasiswa Stikes Aisyiyah Yogyakarta 3 Dosen Stikes Aisyiyah Yogyakarta 1

Di Indonesia bayi mati setiap tahun. Itu berarti setiap harinya ada 421 bayi mati yang sama dengan 2 bayi mati setiap menit, hal ini salah satunya disebabkan cakupan imunisasi yang kurang lengkap, bahkan ada yang sama sekali tidak diimunisasi (Suara muhammadiyah, 2009, kesehatan, http:// suaramuhammadiyah.com/2009, diperoleh tanggal 4 desember 2009) Menurut Undang-Undang Kesehatan Nomor 23 tahun 1992, aradigma Sehat dilaksanakan melalui beberapa kegiatan antara lain pemberantasan penyakit. Salah satu upaya pemberantasan penyakit menular adalah upaya pengebalan (imunisasi). Di seluruh Indonesia, vaksin yang termasuk ke dalam program imunisasi dasar diberikan secara gratis dalam arti tidak perlu membayar harga vaksin. Dalam pelaksanaannya di berbagai unit pelayanan hanya diperlukan membayar kartu masuk puskesmas atau rumah sakit. Hal ini sangat tergantung kebijakan daerah. Vaksin yang diberikan secara gratis oleh pemerintah hanya untuk tujuh antigen imunisasi dasar, yakni Hepatitis B, diphteri, ertusis, Tetanus, olio, BCG, dan vaksin campak. (Achmadi, 2006) Berdasarkan hasil Rriset Kesehatn Dasar (RISKESDAS) rovinsi Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2007cakupan imunisasi balita mencapai di atas 85%, kecuali cakupan imunisasi hepatitis masih sekitar 75,9%. Untuk cakupan imunisasi lengkap pada balita masih sekitar 67,3%. Target Nasional UCI (Universal Child Imunization) tahun 2010 adalah sebesar 100% dan rata-rata cakupan bayi dengan imunisasi lengkap di provinsi DIY adalah 94,69%. (Anonim, 2007, Hasil Riset Kesehatan Dasar ropinsi D.I Yogyakarta http://www.litbang.depkes.go.id, diperoleh tanggal 3 November 2009) Di masyarakat sering terdengar pendapat yang salah atau miskonsepsi mengenai imunisasi. jarang dijumpai orang tua yang ragu atau bahkan menolak imunisasi dengan berbagai alasan. Ketakutan atau penolakan imunisasi mungkin berdasarkan Ketakutan atau penolakan imunisasi mungkin berdasarkan pandangan religi, filosofi tertentu, anggapan imunisasi sebagai intervensi pemerintah. Alasan lain adalah berhubungan dengan keamanan dan efikasi vaksin atau pandangan bahwa penyakit yang dapat dicegah oleh vaksinasi tidak menimbulkan masalah kesehatan yang berbahaya. (Ranuh et al., 2008) Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 22 desember 2009, cakupan imunisasi dasar di puskesmas Ngampilan yaitu BCG (82%), DT1 (85%), DT II (85%), DT III (79%), HB1 (52%), HB II (85%), HB III (79%), polio1 (84%), polioii (82%), polio III (83%), polio IV (68%), dan campak (74%). Dari hasil studi pendahuluan tersebut masih ada cakupan imunisasi yang belum memenuhi target. Hal inilah yang menarik perhatian penulis untuk mengangkat permasalahan ini dalam penelitian karena wilayah Ngampilan berada di pusat kota Yogyakarta. Faktor yang berperan penting dan sangat berpengaruh terhadap kelengkapan imunisasi imunisasi dasar pada anak adalah orang tua. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi ibu dalam memenuhi imunisasi dasar pada anak seperti pendidikan, pekerjaan, pengetahuan, sikap, jarak fasilitas kesehatan, dukungan keluarga, pendapatan dan ketersediaan informasi terhadap imunisasi dasar. METODE ENELITIAN enelitian ini bersifat deskriptif, korelasi. Hal ini dilakukan untuk melihat hubungan antara gejala satu dengan gejala yang lain, atau variabel satu dengan variabel lain. (Notoatmojo, 2005). endekatan waktu yang digunakan pada penelitian ini adalah retrospektif (Notoatmojo, 2002). engambilan sampel dengan teknik sample jenuh Cara ini dilakukan bila populasinya kecil yaitu bila sampel 2

kurang dari tiga puluh maka anggota populasi diambil seluruhnya (Hidayat, 2006) jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 26 responden. Analisa data dengan menggunakan chi-square. Responden dalam penelitian ini yaitu ibu-ibu yang mempunyai anak usia 10-36 bulan yang berada di RW 08 Suronatan Ngampilan Yogyakarta. HASIL DAN EMBAHASAN 1) Hubungan ekerjaan Ibu dengan emenuhan Dasar Anak Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Variabel ekerjaan dan Variabel emenuhan Dasar Anak Tot ekerjaan Bekerja 7 5 12 0,249 5 9 14 dengan menggunakan uji chi square diperoleh harga sinifikan perhitungan sebesar 0,249. Harga signifikan ini lebih besar dari 0,05 (p>0,05) yang berarti tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pekerjaan dengan pemenuhan imunisasi dasar anak. Hal ini dapat disebabkan oleh tidak jelasnya pengelompokkan pekerjaan dan ibu-ibu yang bekerja pada sektor non formal, atau sebagai ibu rumah tangga saja. ekerjaan orang tua erat kaitannya dengan kesibukan, aktivitas, serta keadaan ekonomi keluarga. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Ridho Ladifre (2006) membuktikan bahwa tidak terdapat hubungan antara pekerjaan ibu dengan status imunisasi dasar lengkap pada anak di kabupaten tangerang tahun 2006. 2)Hubungan endidikan Ibu dengan emenuhan Dasar Anak Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Variabel endidikan dan Variabel emenuhan Dasar Anak endidikan Rendah 10 1 11 0,000 Sedang 2 11 13 Tinggi 0 2 2 3 Harga signifikan ini lebih kecil dari 0,05 (p<0,05) yang berarti terdapat hubungan yang signifikan antara pendidikan dengan pemenuhan imunisasi dasar anak. endidikan orang tua mencerminkan wawasan dan pengetahuan orang tua, yang dapat mempengaruhi dalam pengambilan berbagai keputusan, ternasuk memberikan imunisasi dasar pada anak. endidikan merupakan upaya pembelajara kepada masyarakat agar mau melakukan tindakan-tindakan atau praktek untuk memelihara kesehatannya. Dengan pendidikan ibu yang baik, maka ibu akan mengimunisasikan anaknya secara lengkap sebagai upaya untuk memelihara kesehatan. Notoatmodjo (2003) 3) Hubungan engetahuan Ibu dengan emenuhan Dasar Anak Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Variabel engetahuan dan Variabel emenuhan Dasar Anak engetahuan Cukup 11 2 13 0,000 Sedang 1 12 13 Berdasarkan tabel diatas, perhitungan dengan menggunakan uji chi square diperoleh harga sinifikan perhitungan sebesar 0,000. Harga signifikan ini lebih kecil dari 0,05 (p<0,05) yang berarti terdapat hubungan. Faktor pengetahuan ibu mempunyai hubungan yang signifikan dengan pemenuhan imunisasi dasar anak. Hal ini berarti semakin tinggi pengetahuan ibu, maka imunisasi dasar anaknya akan semakin lengkap. Hal ini sesuai dengan teori Notoatmodjo (2003) yang menyatakan bahwa dengan pengetahuan yang baik maka seseorang akan meampu mengaplikasikan apa yang mereka ketahui dan pahami.

4) Hubungan Sikap Ibu dengan emenuhan Dasar Anak Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Variabel Sikap dan Variabel emenuhan Dasar Anak Sikap Baik 2 3 5 0,759 Cukup 10 11 21 Berdasarkan hasil uji chi square diperoleh harga sinifikan perhitungan sebesar 0,759. Harga signifikan ini lebih besar dari 0,05 (p>0,05) yang berarti tidak terdapat hubungan yang signifikan antara sikap dengan pemenuhan imunisasi dasar anak. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Sari Febriana (2008). Sikap orang tua terhadap imunisasi dipengaruhi banyak hal, seperti latar belakang pendidikan, maupun penerimaan program imunisasi. 5) Hubungan Ketersediaan Informasi dengan emenuhan Dasar Anak Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Variabel Dukungan Keluarga dan Variabel emenuhan Dasar Anak Dukungan keluarga Tot Tinggi 12 3 15 0,000 Sedan g 0 11 11 diperoleh harga sinifikan perhitungan sebesar 0,000. Harga signifikan ini lebih kecil dari 0,05 (p<0,05) yang berarti terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan pemenuhan imunisasi dasar anak. Hal ini sesuai dengan pendapat Subekti (2005) yang menyatakan bahwa keluarga mempunyai peran yang vital dalam upaya peningkatan kesehatan. eran keluarga disini sangat penting dimana imunisasi melibatkan keputusan dan partisipasi dari keluarga. 6) Hubungan Ketersediaan Informasi dengan emenuhan Dasar Anak Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Variabel Ketersediaan Informasi dan Variabel emenuhan Dasar Anak Ketersediaan informasi Tinggi 12 11 23 0,088 Sedang 0 3 3 diperoleh harga sinifikan sebesar 0,088. Harga signifikan ini lebih besar dari 0,05 (p>0,05) berarti tidak terdapat hubungan yang signifikan antara ketersediaan informasi dengan pemenuhan imunisasi dasar anak. Hal ini disebabkan karena informasi juga didasari pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki ibu tentang informasi yang diterima dan diperlukan lebih dari satu macam media informasi. Kemampuan penyampaian informasi masing-masing alat yang dipergunakan berbeda dalam meningkatkan pengetahuan.(machfoedz, 2003) 7) Hubungan Jarak elayanan Kesehatan dengan emenuhan Dasar Anak Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Variabel Jarak dan Variabel emenuhan Dasar Anak Jarak Dekat 1 4 5 0,417 Sedang 5 5 10 Jauh 6 5 11 diperoleh harga sinifikan sebesar 0,417. (p>0,05) yang berarti tidak terdapat hubungan yang signifikan antara jarak rumah ke tempat pelayanan kesehatan dengan pemenuhan imunisasi dasar anak. Hal disebabkan karena jarak juga dipengaruhi oleh jenis jalan, jenis kendaraan, dan biaya transportasi. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Ridho Ladifre (2006) 4

8) Hubungan endapatan Keluarga dengan emenuhan Dasar Anak dengan menggunakan uji chi square diperoleh harga sinifikan perhitungan sebesar 0,310. Harga signifikan ini lebih besar dari 0,05 (p>0,05) yang berarti tidak terdapat hubungan. Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Variabel endapatan Keluarga dan Variabel emenuhan Dasar Anak endapatan keluarga Tinggi 3 6 9 0,310 Sedang 7 4 11 Rendah 2 4 6 ada penelitian ini tidak terdapat hubungan yang bermakna antara pendapatan keluarga dengan pemenuhan imunisasi dasar. Hal ini disebabkan karena hampir seluruh orang tua mengimunisasikan anaknya di puskesmas, dimana pada unit pelayanan kesehatan tersebut vaksin yang termasuk dalam program imunisasi dasar diberikan secara gratis, dan masyarakat hanya perlu membayar biaya administrasi yang murah dan terjangkau. (Achmadi, 2006). Hasil penelitian yang sesuai juga ditunjukkan pada penelitian yang dilakukan Sari Febriana (2008). KESIMULAN Berdasarkan hasil penelitian terhadap 26 responden dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Faktor yang berhubungan dengan pemenuhan imunisasi dasar anak di RW 08 Suronatan Ngampilan Yogyakarta adalah pendidikan, pengetahuan, dan dukungan keluarga. 2. Faktor yang tidak berhubungan dengan pemenuhan imunisasi dasar anak di RW 08 Suronatan Ngampilan Yogyakarta adalah pekerjaan ibu, sikap ibu, ketersediaan informasi, jarak fasilitas kesehatan dan pendapatan keluarga. SARAN Berdasarkan adanya faktor-faktor yang berhubungan dalam memenuhi imunisasi dasar anak di RW 08 Suronatan Yogyakarta, maka peneliti mengajukan saran-saran sebagai berikut : 1. Kepada ihak uskesmas, dengan mengetahui informasi tentang faktor yang berhubungan dengan pemenuhan imunisasi dasar anak diharapkan pihak puskesmas agar dapat mengoptimalkan pemberian imunisasi dasar anak. 2. Bagi orang tua, sebaiknya mencari informasi dan pengetahuan mengenai imunisasi pada tempat dan orang yang tepat seperti mengikuti penyuluhan atau bertanya pada petugas kesehatan, serta memahami pentingnya imunisasi dan meningkatkan kesadaran untuk mau membawa anaknya diimunisasi mengingat pentingnya imunisasi agar tidak terjangkit penyakit infeksi. 3. Bagi institusi pendidikan, hasil penelitian ini agar dapat digunakan sebagai bahan informasi untuk penelitian selanjutnya, selain itu dapat menambah referensi perpustakaan STIKES Aisyiyah Yogyakarta. 4. Bagi peneliti selanjutnya, masih perlu diadakan penelitian dengan pendekatan waktu prospektif. Memasukkan faktor-faktor lain yang belum diteliti dalam penelitian ini seperti ketersediaan sarana dan prasarana kesehatan serta faktor sosial lain yang berhubungan dengan menggunakan teknik wawancara selain kuesioner untuk mendapatkan data yang lebih akurat. Selain itu diharapkan untuk meneliti faktor yang paling dominan, sampel yang digunakan diharap untuk lebih banyak dari yang peneliti lakukan, dan tempat yang lebih luas. 5

KEUSTAKAAN Achmadi, F.. 2006. Mengapa erlu. Kompas. Jakarta Anonim, 2004, Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1059/MENKES/SK/IX/ 2004 tentang edoman enyelenggaraan http://www.desentralisasikesehat annet/id, diperoleh tanggal 3 November 2009 Anonim, 2007, Hasil Riset Kesehatan Dasar ropinsi D.I Yogyakarta http://www.litbang. depkes.go.id, diperoleh tanggal 3 November 2009) Anonim, 2009, http://www. infeksi.com/articles, diperoleh tanggal 4 Desember 2009 Febriana, Sari. 2008. Kelengkapan Dasar Anak Balita dan Faktor-faktor yang Berhubungan di oliklinik Anak Rumah Sakit Umum Daerah Tarakan Jakarta tahun 2008. Hidayat, A. Aziz Aimul. 2008. engantar Ilmu Kesehatan Anak untuk endidikan Kebidanan. Salemba Medika. Jakarta. IGN, Ranuh. Suyitno, H. Hadinegoro, S. Kartasasmita, C Ismoedijanto. Dan Soedjatmiko. 2008. edoman di Indonesia, Ikatan Dokter Indonesia, Jakarta. Ircham, Machfoedz. 2003. Kesehatan Keluarga Bagian Dari Kesehatan. Fitrimaya. Yogyakarta Ladifre, Ridho. 2006. Hubungan Karakteristik Ibu, Jarak ke elayanan Kesehatan Dan pengeluaran Keluarga dengan Status Dasar pada Balita di Kabupaten Tangerang tahun 2006 Metodologi enelitian Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta 5) Hubungan Ketersediaan Informasi dengan emenuhan Notoatmodjo, Dasar Anak soekidjo. 2002. Metode enelitian Tabel Kesehatan. 4.6 Cetakan Distribusi Kedua. Frekuensi Rineka Variabel Cipta. Ketersediaan Jakarta. Informasi dan Variabel emenuhan Dasar Anak. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Rineka Cipta. Jakarta. Ketersediaan Tinggi 12 11 23 0,088. 2005. informasi Metodologi Sedang enelitian 0 3 Kesehatan. 3 Rineka Cipta. Jakarta 12 14 26 Suara muhammadiyah, 2009, kesehatan, http:// suaramuhammadiyah.com/2009, diperoleh harga sinifikan sebesar 0,088. diperoleh tanggal 4 desember 2009 Harga signifikan ini lebih besar dari 0,05 Subekti, I., Hariyanto, T., Wiyono, J.. (p>0,05) berarti tidak terdapat hubungan 2005. Asuhan Keperawatan yang signifikan antara ketersediaan Keluarga Konsep dan roses. informasi dengan pemenuhan imunisasi Buntara Media. Malang. dasar anak. Hal ini disebabkan karena informasi juga didasari pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki ibu tentang informasi yang diterima dan diperlukan lebih dari satu macam media informasi. Kemampuan penyampaian informasi masing-masing alat yang dipergunakan berbeda dalam meningkatkan pengetahuan.(machfoedz, 2003) 7) Hubungan Jarak elayanan Kesehatan dengan emenuhan Dasar Anak Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Variabel Jarak dan Variabel emenuhan Dasar Anak Jarak Dekat 1 4 5 0,417 Sedang 5 5 10 Jauh 6 5 11 diperoleh harga sinifikan sebesar 0,417. (p>0,05) yang berarti tidak terdapat hubungan yang signifikan antara jarak rumah ke tempat pelayanan kesehatan dengan pemenuhan imunisasi dasar anak. Hal disebabkan karena jarak juga dipengaruhi oleh jenis jalan, jenis kendaraan, dan biaya transportasi. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Ridho Ladifre (2006) 6