BAB I PENDAHULUAN. (Dilansir dari meltingpotinternational.com, Indonesia: A multicultural melting

dokumen-dokumen yang mirip
PERANCANGAN KESENIAN ONDEL-ONDEL DALAM BUKU ILUSTRASI ANAK

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan yang diberikan kepadanya. Menurut Peraturan Pemerintah Republik

BAB I PENDAHULUAN. Membiasakan anak untuk membaca memiliki banyak manfaat, seperti membantu

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang memiliki aneka ragam buah. Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan karakter, watak, dan moralitas anak. Seperti yang dikemukakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Khususnya di Provinsi Jawa Barat, terdapat banyak objek wisata yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Sejak revolusi industri, seni dan desain merupakan dua hal yang memiliki kaitan.

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak selalu sehat. Menurut Asteria Aritonang seperti dikutip melalui

BAB I PENDAHULUAN. sangat menggiurkan untuk sektor konsumsi dan Food and Beverages.

BAB I PENDAHULUAN. konvensional ke media digital online. Teknologi memiliki internet sebagai media

BAB I PENDAHULUAN. yang kemudian menghambat perkembangan perilaku. Autisme bisa dideteksi

BAB I PENDAHULUAN. Menurut (n.d.) yang diakses pada tanggal 17 September

BAB I PENDAHULUAN. melalui penampilan fisik, bila keduanya bersatu maka seorang wanita dapat

BAB I PENDAHULUAN. Jakarta sebagai kota metropolis menjadi sebuah melting pot bagi industri kuliner,

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang mengajarkan hakikat karakter dalam ketiga aspek yaitu cipta,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Anak usia dini merupakan generasi penerus bangsa sehingga orang tua perlu

BAB I PENDAHULUAN. dimana anak-anak akan memasuki usia pra-remaja. Pada usia pra-remaja ini anakanak

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kemandirian penting bagi anak guna membentuk kepribadiannya di masa depan.

BAB I PENDAHULUAN. penduduk cukup beragam suku bangsanya. Suku Minahasa yang paling banyak

BAB I PENDAHULUAN. daerah di Indonesia mempunyai kebudayaan dan adat istiadatnya sendiri. Dari

BAB I PENDAHULUAN. Fabel adalah cerita singkat yang tokohnya berupa binatang dan bertujuan

BAB I PENDAHULUAN. tempat yang sangat penting dalam pembentukan sejarah negara Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. dengan gaya tipografi Swiss yang dikenal dengan International Typographic Style

BAB I PENDAHULUAN. populasi kucing bahkan mencapai ekor ( 5 Mei 2014).

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB I PENDAHULUAN. dengan istilah baby blues (Ida Ahdiah, 2014, hlm. 97). dosen kampus Atmajaya dengan Wieka Dyah Partasari, Psi., M.Si.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam masa pertumbuhan dan perkembangan, anak - anak membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki banyak kisah cerita rakyat dari berbagai daerah di tanah air,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Membaca dapat dikategorikan sebagai kegiatan yang digemari oleh mayoritas

BAB II METODOLOGI. 2. Manfaat Perancangan

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi nya yang kita kenal sebagai profil perusahaan (company profile /

BAB I PENDAHULUAN. Tiga per empat permukaan bumi terdiri dari lautan yang menjadikan lautan

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Membuat balita untuk melakukan sesuatu untuk kali pertama adalah hal

BAB I PENDAHULUAN. UNESCO, warisan budaya merupakan warisan yang diturunkan dari generasi ke

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Indonesia lekat dengan cerita rakyat. Salah satu cerita rakyat yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Kota Cirebon dan banyak diminati wisatawan-wisatawan lokal maupun mancanegara

BAB I PENDAHULUAN. tersebut menjadi pelajaran wajib untuk Taman Kanak-Kanak (TK). Terkadang

BAB I PENDAHULUAN. mendorong banyak orang untuk beralih mengonsumsi nasi ke roti.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

II. METODOLOGI. Budaya Lokal Betawi. Ondel-ondel. Bentuk Ondel-ondel. Data. Video, Artikel, Buku dan lain-lain. Macam-macam aplikasi ondel-ondel

BAB I PENDAHULUAN. pertukaran antar budaya dan bahasa. Kenichi Takeyama, selaku direktur

BAB I PENDAHULUAN. penting yang dibutuhkan oleh banyak orang ( Teknologi Informasi Merata Adalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Memelihara hewan peliharaan merupakan kegiatan yang semakin digemari oleh

BAB I PENDAHULUAN. Wayang, dan Museum Seni Rupa dan Keramik menurut Gubernur Jakarta, Basuki

BAB I PENDAHULUAN. dari Banten tentang asal usul suatu daerah Pandeglang. telah menjadi hal yang dominan dalam sebuah buku Livre De Peintre (Triyadi,

BAB II METODOLOGI. 2.1 Relevansi dan Konsekuensi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I. Game mobile saat ini sudah menjadi alternatif hiburan bagi semua kalangan baik

BAB I PENDAHULUAN. bahwa sejak tahun 1978, pemerintah terus berusaha untuk memajukan dan

BAB I PENDAHULUAN. Hal tersebut sudah ditanamkan dalam benak anak sejak kecil oleh orang tuanya.

BAB I PENDAHULUAN. Diecast adalah salah satu bentuk teknik cor pada mainan berkategorikan

BAB I PENDAHULUAN. utama sebagai pengganti nasi bagi masyarakat perkotaan, salah satunya di

BAB I PENDAHULUAN. transportasi yang dapat digunakan pelajar untuk menuju ke sekolah. Transportasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. peringatan bahaya kepada kita. Silent killer, itulah sebutan untuk hipertensi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ditetapkan UNESCO pada tanggal 2 Oktober 2009 sebagai Masterpiece of Oral

BAB I PENDAHULUAN. Anak pada usia dini tumbuh dengan cepat, sehingga mereka sering melewatkan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) jumlah

1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Wisata museum menjadi salah satu pilihan masyarakat untuk menghabiskan masa

BAB II METODE PENULISAN

BAB I PENDAHULUAN. depan bangsa yang lebih baik pendidikan anak anak harus diperhatikan. Tidak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERANCANGAN BIOGRAFI VISUAL RAMINTEN. Anisa Bella

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masa kanak-kanak dapat dikatakan sebagai masa yang penting dalam

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dasar, materi tata surya diberikan saat anak duduk dibangku kelas 6. Materi

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Publikasi

BAB I PENDAHULUAN. Ekonomi Kreatif dalam situs tempo.co (2014: 29 April 2014) bahwa pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. sekarang anak-anak banyak belajar melalui gadget yang ada, melalui gadget

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, cerita rakyat atau folklor adalah adatistiadat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada usia dini anak mengalami masa keemasan yang merupakan masa dimana

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan teknologi pada era ini menjadi sebuah fenomena yang tidak

BAB II DATA DAN ANALISA

BAB I PENDAHULUAN. Agama mengajarkan tentang nilai-nilai kebaikan dan pesan moral agar terciptanya

BAB 1 PENDAHULUAN. Di era digital ini, teknologi semakin berkembang. Banyak teknologi baru

PERANAN DESAIN GRAFIS DALAM MENGGALI POTENSI LOKAL MELALUI KEGIATAN COLLABORATION PROJECT

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL. informasi terhadap individu satu dengan lainnya. Penyampaian pesan

BAB I PENDAHULUAN. hlm. 4). Pada pengelolaan usahanya, catering menangani penyediaan makanan

BAB I PENDAHULUAN. mencakup daerah kepulauan seperti daerah Kepulauan Seribu dan Raja Ampat.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pada umumnya banyak manusia yang takut pada ular, karena memiliki racun atau

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kebun Binatang Ragunan didirikan pada 19 September 1864 di Batavia yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan

BAB I PENDAHULUAN. baru, maka keberadaan seni dan budaya dari masa ke masa juga mengalami

Universitas Kristen Maranatha BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. mengeksplor bawah laut dengan durasi yang lebih lama (hlm. 1)

BAB 2 DATA 2.1 STATE OF THE ART

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan

IV. KONSEP PERANCANGAN

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. diperbaharui sesuai jaman. USDA (United States Department of Agriculture)

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kota Jakarta merupakan ibukota Republik Indonesia yang merupakan pusat pemerintahan, perdagangan, kebudayaan serta hiburan. Karena hal tersebut, kota Jakarta menjadi melting pot bagi kebudayaan lain baik lokal maupun mancanegara. Banyaknya pendatang ke kota Jakarta dengan keanekaragamannya perlahan-lahan menggerus kebudayaan asli kota Jakarta yaitu kebudayaan Betawi. (Dilansir dari meltingpotinternational.com, Indonesia: A multicultural melting pot of peoples and cultures ). Dalam kebudayaan Betawi, terdapat maskot yang dikenal masyarakat yaitu Ondel-ondel. Ondel-ondel adalah boneka raksasa yang memiliki tinggi 2.5 meter dan terdapat dua tipe yaitu laki-laki dan perempuan (Rosyadi, 2006). Ondel laki-laki memiliki wajah merah dan berkumis sementara ondel perempuan memiliki warna muka putih atau kuning. Berdasarkan hasil pembagian kuesioner yang dilakukan kepada anak keturunan betawi umur 9-11 tahun di Jakarta diketahui bahwa sekitar 90% anak-anak tidak paham mengenai sejarah dan pengetahuan mengenai Ondel-ondel, walau pengetahuan tersebut didapat di sekolah. Mereka kurang tertarik dengan pelajaran mengenai Ondelondel karena menggunakan buku pelajaran yang menyuguhkan banyak tulisan dan kurang bergambar. Dibalik itu, menurut Cianciolo (1997) buku ilustrasi adalah bentuk literatur yang menarik terutama untuk anak-anak dari kecil hingga remaja. Buku 1

ilustrasi menyediakan gambar dan menampilkan plot, karakter, dan tema yang menarik, sehingga dapat memperkaya pengalaman estetik dan literal anak (Hlm. 1). Menurut Stoppard (2014), pengalaman membaca menggunakan buku fisik dan menggunakan gadget sangatlah berbeda. Penggunaan gadget dalam membaca membuat otak cenderung malas karena informasinya dapat kita cerna tanpa harus berpikir tentang apa yang ditulis, dan sebaliknya membaca menggunakan buku fisik dapat lebih menggugah pembaca untuk terus ke halaman selanjutnya (par. 7). Maka berdasarkan masalah yang tertulis di atas, penulis merencanakan solusi dengan melakukan pembuatan buku ilustrasi sebagai Tugas Akhir mengenai Ondel-ondel untuk anak usia 9-11 tahun. Pembuatan buku ilustrasi ini berdasarkan lansiran dari www.telegraph.co.uk yang mengadakan penelitian dan menemukan data bahwa membaca buku lebih memunculkan imajinasi anak-anak dibandingkan membaca menggunakan gadget. Selain itu anak-anak dapat lebih mengkoneksikan apa yang dia baca dengan kehidupan sehari-hari. (Old-fashioned story books 'better for children than electronic learning gadgets', Beckford, 2008, par. 1-4) dan hasil wawancara yang penulis lakukan dengan anak kecil keturunan betawi bahwa mereka lebih tertarik membaca disbanding memainkan gadget. Selain itu buku ilustrasi ini diharapkan dapat menjadi salah satu upaya membantu melestarikan kesenian ondel-ondel. 2

1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan di atas maka masalah utama dalam penelitian ini adalah Bagaimana merancang buku ilustrasi bertema ondel-ondel untuk anak usia 9-11 tahun? 1.3. Batasan Masalah Untuk membatasi permasalahan agar menjadi tepat sasaran, penulis menjabarkan sebagai berikut: Perancangan buku ilustrasi ini ditujukan kepada anak usia 9-11 tahun, lakilaki dan perempuan, strata sosial menengah. Target utama adalah anak-anak keturunan Betawi, target sekunder adalah anak-anak Indonesia lainnya. Topik yang dibahas hanya mencakup mengenai sejarah, tipe Ondel-ondel, alat musik yang mengiringi, bahan pembuat ondel-ondel, dan di acara apa saja pertunjukkan ondel-ondel dilangsungkan. Jenis ilustrasi akan disesuaikan dengan target usia begitupun dengan pemilihan warna dan tipografi yang cocok. 1.4. Tujuan Tugas Akhir Berdasarkan permasalahan di atas, tujuan umum permasalahan dari penulisan Tugas Akhir ini adalah : Bertujuan sebagai syarat kelulusan bagi mahasiswa/i Desain Komunikasi Visual Universitas Multimedia Nusantara. 3

Sementara tujuan khusus dari penulisan Tugas Akhir ini adalah : Bertujuan untuk membuat perancangan buku ilustrasi mengenai Ondel-ondel untuk anak usia 9-11 tahun. Bertujuan agar di masa mendatang anak-anak dapat menaruh minat pada ondel-ondel sehingga dapat melestarikan kesenian tersebut. Bertujuan untuk menjual desain buku/buku di pasaran. 1.5. Manfaat Tugas Akhir Manfaat Tugas Akhir bagi penulis yaitu penulis menjadi semakin paham mengenai ondel-ondel. Sementara manfaat bagi sesama mahasiswa agar Tugas Akhir ini menjadi ilmu bagi mahasiswa DKV. Selain itu manfaat untuk orang lain agar Tugas Akhir ini dapat meningkatkan kesadaran mengenai ondel-ondel bagi anak-anak sehingga kedepannya dapat melestarikan kesenian asli kota Jakarta ini. 1.6. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data menurut Basuki (2006:155) antara lain: 1.6.1. Metode Pengumpulan Data Primer Wawancara mendalam Wawancara mendalam bertujuan untuk mendapatkan informasi yang kompleks, seperti pendapat, sikap, dan pengalaman pribadi. Sasarannya agar responden dapat membahas subjek pembicaraan secara mendalam. Maka sebisa mungkin responden dan pewawancara memiliki minat yang sama terhadap suatu subjek. Dalam wawancara mendalam sebaiknya dibangun rasa percaya untuk menjawab pertanyaan yang sensitif. 4

Wawancara dilakukan dengan Bapak Andi Yahya Saputra selaku Wakil Ketua Lembaga Kesenian Betawi untuk mengetahui sejarah ondel-ondel serta pengetahuan terkait lainnya. Selain itu juga dengan pengrajin ondelondel dan guru SD, serta pengurus anjungan Betawi di TMII. Kuesioner Menurut Basuki (2006), kuesioner dilakukan dengan memberi pertanyaan terstruktur untuk responden isi sendiri atau diisi oleh pewawancara yang membacakan pertanyaan (hlm. 155). Penulis menyebarkan kuesioner kepada anak usia 9-11 tahun di Jakarta untuk mengetahui sejauh mana mereka mengerti tentang ondel-ondel dan gaya gambar yang sesuai. 1.6.2. Metode Pengumpulan Data Sekunder Kepustakaan Penulis mencari data melalui buku Profil Budaya Betawi karangan Drs. Rosyadi tahun 2006, artikel, surat kabar, dan dokumen mikro yang berhubungan mengenai perancangan media interaktif untuk anak-anak yang tepat sasaran, serta mencari data mengenai objek dari media interaktif ini yaitu Ondel-ondel. Referensi Buku Ilustrasi Penulis akan melakukan metode dokumentasi dengan meneliti desaindesain yang telah dihasilkan oleh pihak lain. 5

1.7. Metode Perancangan Berdasarkan teori dari Adi (2003:5-6) metode perancangan dapat dimulai dengan menganalisis data dengan mencari masalah mengenai ketidaktertarikan anak-anak terhadap ondel-ondel karena metode pembelajaran yang kurang menarik. Penulis melakukan pengumpulan data kepada anak keturunan betawi usia 9-11 tahun di Jakarta dengan membagikan kuesioner untuk membuktikan masalah tersebut dan memperkuat alasan. Dengan terkumpulnya data, penulis memutuskan solusinya dengan membuat buku ilustrasi. Setelah itu, penulis mencari teori-teori menggunakan metode pengumpulan data sekunder yaitu bukti literatur dan dengan metode pengumpulan primer yaitu dengan wawancara dengan Lembaga Kesenian Betawi. Setelah data-data terkumpul, maka data akan dianalisis. Penganalisisan data menghasilkan konsep dan rencana perancangan dari karya. Dari data tersebut juga dapat diketahui bentuk visual apa yang cocok untuk target market. Langkah kedua menurut Adi adalah membuat alur cerita. Konsep kemudian penulis kembangkan melalui mindmapping dan brainstorming. Dari brainstorming dapat ditemukan bentuk visual/ sketsa kasar, typeface apa yang akan dipakai, warna yang cocok dan seperti apa layout yang akan dipakai. Apabila telah mendapat asistensi dari dosen pembimbing sketsa kemudian di digitalisasikan. Setelah itu buku dicetak dan dijilid. 6

1.8. Skematika Perancangan Gambar 1.1. Bagan Sistematika 7