PROSEDUR PENYUSUTAN BARANG MILIK NEGARA PADA DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN Nama : Nilamsari Putri Silitonga Npm : 56213441 Program Studi : Manajemen Keuangan Pembimbing : Iman Murtono Soenhadji Ph.D
BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Setiap Instansi Pemerintah dalam melakukan kegiatan operasionlnya tidak akan lepas dari penggunaan BMN ( Barang Milik Negara ) berupa Aset tetap. Menurut PSAP Nomor 07 tentang Akuntansi Aset Tetap dalam Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010, penyusutan merupakan alokasi yang sistematis atas nilai perolehan suatu aset tetap yang dapat disusutkan (depreciable assets) selama masa manfaat aset yang bersangkutan. Barang Milik Negara berupa aset tetap yang dimiliki instansi pemerintah dan digunakan untuk kegiatan operasional instansi pemerintah yang semakin lama semakin berkurang manfaatnya. Oleh karena penggunaannya yang secara terus menerus itu, maka aktiva tetap berwujud mengalami penyusutan secara fisik karena dipakai terus menerus, karena umur dan kerusakan.
Dalam setiap kegiatan oprasionalnya, Barang Milik Negara memiliki langkahlangkah yang harus dilewati yaitu : Mengidentifikasi aset tetap yang dapat disusutkan dengan yang tidak dapat disusutkan Mengelompokan aset, Penerapan nilai awal aset tetap yang wajar Penetapan metode penyusutan Perhitungan penyusutan Pencatatan penyusutan Menyajikan penyusutan di neraca Ungkapan penyusutan di catatan laporan keuangan Data yang diperlukan dalam pengoperasiannya adalah sebagai berikut Kwitansi/Faktur SPM/SP2D Bukti Kepemilikan SK Penghapusan Ba-Opsik Ds Lainnya
BAB III METODE PRAKTIK Metode yang digunakan oleh penulis adalah studi lapangan, guna mengumpulkan data dan berkas yang diperlukan penulis memperoleh data langsung dari Sekretariat Direktorat Jenderal Perkerbunan Bagian Keungan dan Perlengkapan, meliputi : Pengamatan (observasi) Merupakan riset yang dilakukan penulis untuk memperoleh data dengan melakukan pengamatan secara langsung mengenai kegiatan operasional Sekretariat Direktorat Jenderal Perkebunan serta mencari data yang dibutuhkan dalam penulisan Laporan Kerja Praktik. Wawancara (interview) Melakukan wawancara langsung dengan pegawai yang menangani penyusutan aset tetap pada bagian perlengkapan. Langsung (Field Research) Pengumpulan data yang dilakukan secara langsung dengan cara melakukan magang pada Sekretariat Direktort Jenderal Perkebunan guna menambah pengetahuan penulis mengenai pelaporan Penyusutan Aset Tetap Berwujud
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BARANG MILIK NEGARA (BMN) Barang Milik Negara merupakan bagian dari aset pemerintah pusat yang berwujud. Aset pemerintah adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi dan/atau sosial di masa depan diharapkan dapat diperoleh, baik oleh pemerintah maupun masyarakat, serta dapat diukur dalam satuan uang, termasuk sumber daya non keuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumber-sumber daya yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya. Barang Milik Negara meliputi unsur-unsur aset lancar,aset tetap, aset lainnya dan aset bersejarah. Penyusutan Barang Milik Negara Penyusutan adalah alokasi yang sistematis atas nilai suatu aset tetapyang dapat disusutkan selama masa manfaat yang bersangkutan. Kapasitas atau manfaat suatu aset tetap semakin lama semakin menurun karena digunakan dalam kegiatan operasi pemerinth dan sejalan dengan itu maka nilai aset tetap tersebut juga semakin menurun. Penyusutan Barang Milik Negara berupa Aset Tetap, yang selanjutnya disebut Penyusutan Aset Tetap, adalah penyesuaian nilai sehubungan dengan penurunan kapasitas dan manfaat dari suatu aset.
CATATAN DAN TUJUAN PENYUSUTAN Catatan Atas Penyusutan Objek Penyusutan Pasal 4 No 1 menurut Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 1/PMK.06/2013 Tentang Penyusutan Barang Milik Negara Berupa Aset Tetap Pada Entitas Pemerintah Pusat, dan klasifikasiny menurut PSAP07. Penyusutan dilakukan terhadap Aset Tetap berupa: Gedung dan Bangunan; Peralatan dan Mesin Jalan, Irigasi, dan Jaringan Aset Tetap lainnya berupa Aset Tetap renovasi dan alat musik modern. Tujuan Penyusutan Menyajikan nilai Aset Tetap secara wajar sesuai dengan manfaat ekonomi aset dalam laporan keuangan pemerintah pusat; Mengetahui potensi Barang Milik Negara dengan memperkirakan sisa Masa Manfaat suatu Barang Milik Negara yang masih dapat diharapkan dapat diperoleh dalam beberapa tahun ke depan; Memberikan bentuk pendekatan yang lebih sistematis dan logis dalam menganggarkan belanja pemeliharaan atau belanja modal untuk mengganti atau menambah Aset Tetap yang sudah dimiliki.
PROSEDUR PENYUSUTAN BARANG MILIK NEGARA 1. IDENTIFIKASI ASET TETAP YANG DAPAT DISUSUTKAN 2. PENGELOMPOKAN ASET 3. PENETAPAN NILAI ASET TETAP YANG WAJAR 4. PENETAPAN NILAI YANG DAPAT DISUSUTKAN 5. PENETAPAN METODE PENYUSUTAN 6. PERHITUNGAN DAN PENCATATAN PENYUSUTAN 7. PENYAJIAN PENYUSUTAN 8. UNGKAPAN PENYUSUTAN DI CATATAN LAPORAN KEUANGAN
BAB V PENUTUP Simpulan Pada penulisan Laporan Kerja Praktik ini penulis memberikan kesimpulan dari teori yang telah dipelajari yang telah dilakukan di Sekertariat Direktorat Jenderal Perkebunan. Menganai Barang Milik Negara merupakan bagian dari aset pemerintah pusat yang berwujud Penyusutan Barang Milik Negara berupa Aset Tetap, yang selanjutnya disebut Penyusutan Aset Tetap, adalah penyesuaian nilai sehubungan dengan penurunan kapasitas dan manfaat dari suatu aset Pengindetifiksisan Aset tetap yang dapat disusutkan menjadi sebuah kelompok, lalu menetapkan nilai aset yang wajar dan penetapan nilai yang dapat disusutkan. Menetapkan metode apa yang dapat di gunakan lalu melakukan perhitungan dan pencatatan penyusutan. Kemudian mnyajikan penyusutan didalam catatan atas Laporan keuangan. Saran Dalam pelaksanaan prosedur Penyusutan BMN terdapat beberapa kendala yang menyebabkan perbedaan hasil penyusutan dari bagian perlengkapan ke bagian keuangan,dan sebaiknya lebih di perhatikan kembali agar pelaksanaan dan perhitungannya bisa balance.