KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 550 /KMK.01/2003 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 36 /PMK.06/2006 TENTANG PENJUALAN OBLIGASI NEGARA RITEL DI PASAR PERDANA MENTERI KEUANGAN,

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 2 17/PMK.08/2008 TENTANG PENJUALAN SURAT UTANG NEGARA DALAM VALUTA ASING DI PASAR PERDANA INTERNASIONAL

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 238/PMK.08/2014 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

MENTERI KEUANGAN! REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPATEMEN KEUANGAN. Surat Berharga Syariah Negara. Penerbitan. Penjualan.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN,

MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 / PMK.08 / 2007 TENTANG LELANG SURAT UTANG NEGARA DI PASAR PERDANA

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27/PMK.08/2007 TENTANG LELANG PEMBELIAN KEMBALI OBLIGASI NEGARA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19/PMK.08/2015 TENTANG PENERBITAN DAN PENJUALAN SURAT BERHARGA SYARIAH NEGARA TABUNGAN

2015, No b. bahwa untuk memberikan kepastian hukum sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu dilakukan perubahan atas Peraturan Menteri Keuang

MENTERI KEUANGAN REPUBLII< INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 128 /PMK.08/2012 TENTANG

2013, No menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang Lelang Surat Utang Negara Dalam Mata Uang Rupiah Dan Valuta Asing Di Pasar Perdana Domest

2015, No Mengingat dengan cara private placement di Pasar Perdana Domestik dengan mencabut Peraturan Menteri Keuangan Nomor 192/PMK.08/2013 tent

2018, No Peraturan Menteri Keuangan tentang Penjualan Surat Utang Negara Ritel di Pasar Perdana Domestik; Mengingat : Undang-Undang Nomor 24 Ta

2011, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2008 tentang Surat Berharga Syariah Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 N

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 119 /PMK.08/2011 TENT ANG

MENTERI KEUANGAN, REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 42 /PMK.08/2014 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 /PMK.06 / 2005 TENTANG LELANG SURAT UTANG NEGARA DI PASAR PERDANA

/ MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 7/19/PBI/2005 TENTANG PENERBITAN, PENJUALAN DAN PEMBELIAN SERTA PENATAUSAHAAN SURAT UTANG NEGARA

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 5 / 4 / PBI / 2003 TENTANG PENERBITAN, PENJUALAN DAN PEMBELIAN SERTA PENATAUSAHAAN SURAT UTANG NEGARA

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR :6/3/PBI/2004 TENTANG PENERBITAN, PENJUALAN DAN PEMBELIAN SERTA PENATAUSAHAAN SURAT UTANG NEGARA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44/PMK.06/2005 TENTANG

2 namun acuan yang digunakan adalah indikator indeks; c. bahwa dalam rangka menselaraskan indikator yang digunakan dalam rangka transaksi Surat Utang

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 108/PMK.08/2007 TENTANG SISTEM DEALER UTAMA MENTERI KEUANGAN,

MENTERI I(EUANGAIV REPUOLllC INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 43 /PMK.08/2013 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2002 TENTANG SURAT UTANG NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16/PMK.08/2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 0 8 / PMK.08/ 2009 TENTANG PENJUALAN SLTRAT UTANG NEGARA DENGAN CARA PRIVATE PLACEMENT DI PASAR PERDANA DALAM NEGERI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 9/3/PBI/2007 TENTANG LELANG DAN PENATAUSAHAAN SURAT UTANG NEGARA GUBERNUR BANK INDONESIA,

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 155/PMK.011/2011 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA ANGGOTA DEWAN GUBERNUR BANK INDONESIA,

PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR NOMOR 19/1/PADG/2017 TENTANG PELAKSANAAN LELANG SURAT BERHARGA NEGARA DI PASAR PERDANA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

No. 9/4/DPM Jakarta, 16 Maret 2007 SURAT EDARAN. Tata Cara Lelang Surat Utang Negara di Pasar Perdana dan Penatausahaan Surat Utang Negara

2015, No b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, dan dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 4 ayat (3) huruf

UU No. 8/1995 : Pasar Modal

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

No. 15/12/DASP Jakarta, 8 April SURAT EDARAN Kepada BANK, PERUSAHAAN EFEK, DEALER UTAMA DAN LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN

MENTEHI I(EUANGAN IEPUULIIC INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 192 /PMK.08/2013 TENTANG

GUBERNUR BANK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2002 TENTANG SURAT UTANG NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2002 TENTANG SURAT UTANG NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

No.14/ 14 /DASP Jakarta, 18 April SURAT EDARAN Kepada BANK, PERUSAHAAN EFEK, DAN LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN KOMODITI BERJANGKA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

TENTAIVG PERUBAHAN KETIGA ATAS PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 36/PMK.O6/2006 TENTANG PENJUALAN OBLIGASI NEGARA RITEL DI PASAR PERDANA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2008, No c. bahwa potensi sumber pembiayaan pembangunan nasional yang menggunakan instrumen keuangan berbasis syariah yang memiliki peluang besa

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2008 TENTANG PAJAK PENGHASILAN ATAS DISKONTO SURAT PERBENDAHARAAN NEGARA

MENTERIKEUANGAN P1EPUBLlK INDONESIA SALIN AN

No. 11/ 32 /DPM Jakarta, 7 Desember 2009 SURAT EDARAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2009 TENTANG PAJAK PENGHASILAN ATAS PENGHASILAN BERUPA BUNGA OBLIGASI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2009 TENTANG PAJAK PENGHASILAN ATAS PENGHASILAN BERUPA BUNGA OBLIGASI

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

218jPMK.08j2008 TENTANG PENERBITAN DAN PENJUALAN SURAT

No. 11/ 6 /DPM Jakarta, 10 Februari 2009 SURAT EDARAN KEPADA SEMUA BANK, PERUSAHAAN EFEK DAN LEMBAGA KUSTODIAN BUKAN BANK DI INDONESIA

SURAT EDARAN Kepada BANK, PERUSAHAAN EFEK, DEALER UTAMA DAN LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN DI BIDANG PASAR MODAL

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 77 /PMK.08/2012 TENTANG

No. 17/32/DPSP Jakarta, 13 November SURAT EDARAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23 /POJK.04/2016 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN DI BIDANG PASAR MODAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PT PHILLIP SECURITIES INDONESIA

NOMOR 24 TAHUN 2002 TENTANG SURAT UTANG NEGARA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 64, Tambahan

Kamus Pasar Modal Indonesia. Kamus Pasar Modal Indonesia

SURAT EDARAN. Tata Cara Lelang Surat Utang Negara di Pasar Perdana

SURAT EDARAN. Tata Cara Lelang Surat Utang Negara di Pasar Perdana

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 64 /POJK.04/2017 TENTANG DANA INVESTASI REAL ESTAT BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF

TENTANG. Keuangan Nomor 75/ PMK. 08/2009 tentang Penerbitan Dan Penjualan Surat Berharga Syariah Negara Dengan Cara Penempatan Langsung

2017, No b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, dan melaksanakan ketentuan Pasal 4 ayat (3) huruf b Undang-Und

Afiliasi 1 hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal;

- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

Kamus Istilah Pasar Modal

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP-45/PM/2000 TENTANG

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN DI BIDANG PASAR MODAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 33 /POJK.04/2017 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN REKSA DANA BERBENTUK PERSEROAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN DI BIDANG PASAR MODAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

No. 18/29/DPM Jakarta, 29 November 2016 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA PERANTARA DI INDONESIA

*13423 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 24 TAHUN 2002 (24/2002) TENTANG SURAT UTANG NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

Menteri Keuangan Nomor 118/PMK.08/2008 tentang. Peratural Menteri Keuangan tentang Penerbitan Dan. 117, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Transkripsi:

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 550 /KMK.01/2003 TENTANG PENJUALAN OBLIGASI NEGARA DALAM VALUTA ASING DI PASAR PERDANA INTERNASIONAL MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang Mengingat : a. bahwa dalam rangka pengelolaan Surat Utang Negara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 Undang-undang Nomor 24 Tahun 2002 tentang Surat Utang Negara, Menteri Keuangan dapat melakukan penjualan Obligasi Negara melalui lelang dan/atau tanpa lelang; b. bahwa penjualan Obligasi Negara dalam valuta asing dapat dilakukan tanpa lelang di Pasar Perdana Internasional melalui agen penjual; c. berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan b di atas, perlu menetapkan Keputusan Menteri Keuangan tentang Penjualan Obligasi Negara Dalam Valuta Asing Di Pasar Perdana Internasional; : 1. Undang-undang Nomor 24 Tahun 2002 tentang Surat Utang Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 110 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4236); 2. Keputusan Presiden Nomor 228/M Tahun 2001; 3. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 15/KMK.01/2003 tentang Pembentukan Komite Kebijakan Pengelolaan Surat Utang Negara; MEMUTUSKAN: Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN TENTANG PENJUALAN OBLIGASI NEGARA DALAM VALUTA ASING DI PASAR PERDANA INTERNASIONAL. BAB I KETENTUAN UMUM

- 2 - Pasal 1 Dalam Keputusan Menteri Keuangan ini yang dimaksud dengan : 1. Surat Utang Negara adalah surat berharga yang berupa surat pengakuan utang sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Nomor 24 tahun 2002 tentang Surat Utang Negara, yang terdiri atas Surat Perbendaharaan Negara dan Obligasi Negara. 2. Obligasi Negara adalah Surat Utang Negara yang berjangka waktu lebih dari 12 (dua belas) bulan dengan kupon dan/atau dengan pembayaran bunga secara diskonto. 3. Pasar Perdana Internasional adalah kegiatan penawaran dan penjualan Obligasi Negara dalam valuta asing di luar wilayah Indonesia untuk pertama kali. 4. Pihak adalah orang perseorangan Warga Negara Indonesia maupun Warga Negara Asing dimanapun mereka bertempat tinggal, perusahaan, usaha bersama, asosiasi, atau kelompok yang terorganisasi, baik Indonesia ataupun asing dimanapun mereka berkedudukan. 5. Investment Bank adalah lembaga keuangan yang memperoleh izin dari otoritas dimana lembaga keuangan tersebut melakukan kegiatan sebagai penjamin emisi efek, perantara pedagang efek, dan atau manajer investasi. 6. Agen Penjual adalah Investment Bank yang ditunjuk oleh Menteri Keuangan untuk melaksanakan penjualan Obligasi Negara dalam valuta asing. 7. Pemesanan Pembelian adalah pengajuan pemesanan pembelian Obligasi Negara dalam valuta asing oleh investor kepada Agen Penjual. 8. Prospektus adalah informasi tertulis mengenai penawaran Obligasi Negara dalam valuta asing kepada publik dengan tujuan agar Pihak membeli Obligasi Negara dalam valuta asing dimaksud. 9. Penjatahan adalah penetapan alokasi Obligasi Negara yang diperoleh setiap pemesan sesuai dengan hasil penjualan Obligasi Negara dalam valuta asing. 10. Imbal Hasil (Yield) adalah keuntungan yang diharapkan oleh investor dalam persentase per tahun. 11. Hari Kerja adalah hari kliring pada lembaga kliring yang ditunjuk.

- 3 - BAB II KEGIATAN PENJUALAN OBLIGASI NEGARA DALAM VALUTA ASING DI PASAR PERDANA INTERNASIONAL Pasal 2 Penjualan Obligasi Negara dalam valuta asing di Pasar Perdana Internasional dapat dilakukan melalui Agen Penjual. Pasal 3 Tahap-tahap kegiatan dalam melaksanakan penjualan Obligasi Negara dalam valuta asing sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, adalah sebagai berikut: a. Pengumuman melalui media massa mengenai rencana penjualan Obligasi Negara dalam valuta asing; b. Identifikasi Investment Bank yang telah menunjukan minatnya untuk menjadi Agen Penjual dan identifikasi Konsultan Hukum yang telah menunjukan minatnya sebagai Konsultan Hukum; c. Penyampaian surat permintaan proposal (Request for Proposal) kepada: 1. Investment Bank yang telah memiliki reputasi internasional sebagai agen dalam melakukan penjualan surat utang negara dalam valuta asing yang diterbitkan suatu negara; 2. Konsultan Hukum yang telah memiliki reputasi dalam bidang pasar modal; d. Penerimaan dan penelitian dokumen proposal dari calon Agen Penjual dan calon Konsultan Hukum; e. Penentuan calon Agen Penjual dan calon Konsultan Hukum untuk ikut dalam tahap pemilihan; f. Pemilihan Agen Penjual dan Konsultan Hukum, dengan cara membandingkan proposal dan meminta penjelasan tambahan dari beberapa calon Agen Penjual dan Konsultan Hukum yang memenuhi persyaratan; g. Penunjukan Agen Penjual dan Konsultan Hukum; h. Pembahasan bersama untuk mempersiapkan dokumen-dokumen yang berkaitan dengan penjualan Obligasi Negara dalam valuta asing, yang antara lain meliputi; 1. Prospektus; 2. Perjanjian dengan Agen Penjual dan Konsultan Hukum;

- 4-3. Perjanjian dengan Agen Fiskal; 4. Perjanjian Pencatatan di bursa; i. Pelaksanaan Penjualan Obligasi Negara dalam valuta asing. BAB III KETENTUAN DAN PERSYARATAN Pasal 4 (1) Setiap Pihak dapat membeli Obligasi Negara dalam valuta asing di Pasar Perdana Internasional. (2) Pembelian Obligasi Negara sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan melalui Agen Penjual. (3) Untuk dapat ditunjuk menjadi Agen Penjual, calon Agen Penjual harus: a. menyampaikan dokumen proposal dan bukti-bukti pendukungnya; b. memenuhi kriteria yang ditetapkan; dan c. lulus seleksi calon Agen Penjual yang dilaksanakan panitia seleksi. (4) Kriteria sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) huruf b sekurangkurangnya meliputi: a. Memiliki pengalaman sebagai agen dalam melakukan penjualan surat utang negara dalam valuta asing yang diterbitkan suatu negara selama 3 (tiga) tahun terakhir; b. Memiliki anggota tim yang mempunyai pengetahuan dan pengalaman dalam melakukan penjualan surat utang negara dalam valuta asing yang diterbitkan suatu negara; c. Memiliki rencana kerja, strategi, dan metodologi penjualan Obligasi Negara dalam valuta asing; dan d. Memiliki jaringan distribusi yang luas. Pasal 5 (1) Dalam rangka penjualan Obligasi Negara dalam valuta asing, Menteri Keuangan dapat menunjuk Konsultan Hukum.

- 5 - (2) Untuk dapat ditunjuk menjadi Konsultan Hukum, calon Konsultan Hukum harus: a. menyampaikan dokumen proposal dan bukti-bukti pendukungnya; b. memenuhi kriteria yang ditetapkan; dan c. lulus seleksi calon Konsultan Hukum yang dilaksanakan panitia seleksi. (3) Kriteria sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) huruf b sekurangkurangnya meliputi: a. Memiliki pengalaman sebagai Konsultan Hukum di bidang pasar modal; b. Memiliki anggota tim yang mempunyai keahlian dan pengalaman di bidang pasar modal; Pasal 6 (1) Tahap kegiatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf a, b, c, d, e, f, dan g dilaksanakan oleh panitia seleksi. (2) Panitia seleksi ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan. (3) Penunjukan sebagai Agen Penjual dan Penunjukan sebagai Konsultan Hukum ditetapkan dengan surat Menteri Keuangan dan ditindaklanjuti dengan Perjanjian Kerja. Pasal 7 (1) Pembahasan bersama untuk mempersiapkan dokumen-dokumen penjualan Obligasi Negara dalam valuta asing sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf h dikoordinasikan oleh Sekretariat Jenderal c.q. Pusat Manajemen Obligasi Negara. (2) Kepala Pusat Manajemen Obligasi Negara melalui Sekretaris Jenderal bertanggungjawab kepada Menteri Keuangan atas pelaksanaan kegiatan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1). Pasal 8 Dalam rangka penjualan Obligasi Negara dalam valuta asing, Pemerintah dapat melakukan Road Show sebagai sarana memberikan informasi kepada investor. Pasal 9

- 6 - Tata cara Pemesanan Pembelian, Penjatahan, dan setelmen Obligasi Negara dalam valuta asing dimuat dalam Prospektus. Pasal 10 Menteri Keuangan berhak menolak seluruh atau sebagian dari penawaran pembelian Obligasi Negara dalam valuta asing. BAB IV PENETAPAN HASIL PENJUALAN DAN PENJATAHAN OBLIGASI NEGARA DALAM VALUTA ASING Pasal 11 (1) Menteri Keuangan menetapkan hasil penjualan dan penjatahan Obligasi Negara dalam valuta asing dalam suatu rapat penetapan. (2) Dalam hal Menteri Keuangan berhalangan hadir dalam rapat penetapan, maka hasil penjualan dan penjatahan Obligasi Negara dalam valuta asing sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) ditetapkan oleh Sekretaris Jenderal atas nama Menteri Keuangan berdasarkan pertimbangan dari Komite Kebijakan Pengelolaan Surat Utang Negara. (3) Penetapan hasil penjualan Obligasi Negara dalam valuta asing didasarkan atas pertimbangan Yield penawaran pembelian yang terendah. Pasal 12 (1) Menteri Keuangan mengumumkan hasil penjualan Obligasi Negara dalam valuta asing kepada publik. (2) Pengumuman hasil penjualan Obligasi Negara dalam valuta asing kepada publik sekurang-kurangnya meliputi : a. nilai nominal; b. seri Obligasi Negara; c. tingkat bunga (kupon); dan d. tanggal jatuh tempo. BAB V SETELMEN OBLIGASI NEGARA DALAM VALUTA ASING

- 7 - Pasal 13 Setelmen Obligasi Negara dalam valuta asing kepada Agen Penjual dilakukan pada 5 (lima) Hari Kerja setelah penetapan hasil penjualan Obligasi Negara dalam valuta asing (T+5). Pasal 14 Mekanisme mengenai teknis pelaksanaan pencatatan kepemilikan, kliring dan setelmen, serta agen pembayar bunga dan pokok Obligasi Negara dimuat dalam Prospektus, dengan berpedoman pada Undangundang Nomor 24 tahun 2002 tentang Surat Utang Negara. BAB VI PENYETORAN DANA HASIL PENJUALAN OBLIGASI NEGARA DALAM VALUTA ASING Pasal 15 (1) Seluruh dana hasil penjualan Obligasi Negara dalam valuta asing, disetorkan ke rekening Kas Negara. (2) Biaya-biaya yang timbul dalam rangka pelaksanaan penjualan Obligasi Negara merupakan beban negara. (3) Pembayaran seluruh biaya-biaya yang menjadi beban negara sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) wajib mendapat persetujuan Menteri Keuangan. BAB VII KETENTUAN PENUTUP Pasal 16 Keputusan Menteri Keuangan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengumuman Keputusan Menteri Keuangan ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta

- 8 - pada tanggal MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, BOEDIONO