ARTIKEL SKRIPSI. Oleh : EKO FERI RENDI

dokumen-dokumen yang mirip
S K R I P S I. Oleh : RIDZAL DWI SEPTIAWAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP)

S K R I P S I. Oleh : LILIK EKO PRAYITNO P

S K R I P S I. Oleh : NUGROHO SETYO PRESTANTO

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH:

S K R I P S I. Oleh : HARIS KURNIAWAN

Riono Agung Wibowo 1 *, Agustiyanto 2,

PENGARUH METODE AUDIO VISUAL

BAB III METODE PENELITIAN

Perbedaan Pengaruh Pembelajaran Lempar Lembing dengan Pendekatan Konvensional dan Modifikasi Sarana terhadap Kemampuan Lempar Lembing Gaya Hop Step

PENGARUH KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP KETEPATAN SERVICE ATAS BOLAVOLI PADA SISWA PUTRA SMP PGRI 1 KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015 ARTIKEL SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN

Oleh : Robert Donny Suryawan NIM. K BAB I PENDAHULUAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. 1. Tempat Penelitian

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :

PENGARUH PERBEDAAN LATIHAN TERHADAP KEMAMPUAN SMASH BOLA VOLI. Slamet Riyadi Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan FKIP UNS Surakarta

Oleh : Miswar NPM: P

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Deskripsi Data

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu penelitian. 1. Tempat Penelitian. 2. Waktu Penelitian. B. Populasi dan Sampel 1. Populasi. 2.

PENJASKESREK FKIP UNS JOURNAL OF PHEDHERAL

SKRIPSI OLEH : IWAN MUSLIM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian. Merdeka Jombor yang beralamat Jl. Tentara Pelajar, Kecamatan Sukoharjo.

ARTIKEL SKRIPSI. Oleh : MINARDI

SKRIPSI. Disusun Oleh : NUR AMINSYAH RAMADHAN NPM:

HUBUNGAN PANJANG TUNGKAI DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI DENGAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA MENGGANTUNG PADA SISWA PUTRA SMK PGRI 4 KEDIRI TAHUN 2016

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan. Oleh : AKHMAD HUSNI SYARIFUDIN NPM :

ARTIKEL ILMIAH PENGARUH LATIHAN BEBAN RAKET TERHADAP HASIL PUKULAN LONG FOREHAND

S K R I P S I. Oleh : MOCHAMAD IWAN

Oleh : Aditya Haryanto NPM :

PENGARUH LATIHAN DISTRIBUTE PRACTICE DAN MASSED PRACTICE TERHADAP KEMAMPUAN PUKULAN FOREHAND TENIS MEJA PADA MAHASISWA PUTRA

Oleh : MUHAMMAD NUR SOLIKIN

S K R I P S I. Oleh : LUTFI ZAKARIA NPM:

S K R I P S I. Oleh : EDI SISWANTO NPM : FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP)

III. METODE PENELITIAN. diinginkan. Menurut Arikunto (2006 : 3) penelitian eksperimen adalah suatu penelitian

OLEH DILLA FARID W. T

PENGARUH METODE LATIHAN TERHADAP MINAT MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BOLAVOLI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 DONOROJO KECAMATAN DONOROJO

Kata Kunci: Pembelajaran bermain, konvensional, ADDIE.

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN KELENTUKAN PERGELANGAN TANGAN DENGAN KETEPATAN SMASH PENUH DALAM PERMAINAN BULUTANGKIS

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna Memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan Penjaskesrek.

S K R I P S I. Oleh : LUCIANA ERLINDA R

BAB I PENDAHULUAN. dengan banyaknya yang bermain bulutangkis baik di ruangan tertutup (indoor)

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PJKR OLEH:

USWAN FIRMANSYAH K

ABSTRAK. Kata kunci : KONTRIBUSI, PERMAINAN KECIL, MODIFIKASI, MINAT, TINGKAT KESEGARAN JASMANI

ARTIKEL SKRIPSI. Oleh : GUSTYA YOPIE KURNIAWAN NPM :

JURNAL SKRIPSI PENGARUH PENDEKATAN KETEPATAN DAN PENDEKATAN KECEPATAN TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA UNP KEDIRI 2015

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan Penjaskesrek FKIP UNP Kediri.

PENGARUH METODE PELATIHAN PRAKTIK PADAT DAN PRAKTIK TERDISTRIBUSI TERHADAP HASIL BELAJAR FOREHAND

kegiatan latihan dan atau percobaan-percobaan. Menurut Arikunto (2004 : 5) maksud untuk melihat akibat dari suatu perlakuan.

ARTIKEL SKRIPSI. Oleh: OKTAFIAN NPM

SKRIPSI. Oleh: PURNA ADITYA NPM:

S K R I P S I. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

SKRIPSI OLEH : RADEN GALIH WISNU JATI NPM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah penelitian eksperimen murni diartikan sebagai

PENGARUH BERMAIN SHUTTLE RELAY TERHADAP HASIL BELAJAR LARI SPRINT 60 METER PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 4 KEDIRI TAHUN 2015 ARTIKEL SKRIPSI

PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK SISWA KELAS VIII SMP NEGERI II NAWANGAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT PERUT DENGAN KEMAMPUAN MENYUNDUL BOLA PADA PEMBELAJARAN SEPAK BOLA

SKRIPSI. Disusun Oleh : ENDRA HARFIYANTO NPM :

PENGARUH KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP AKURASI JUMP SERVIS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI. Loan Subarno*) ABSTRAK

PERBANDINGAN PENGARUH LATIHAN PASSING BAWAH BERPASANGAN DENGAN PASSING BAWAH KE DINDING TERHADAP KETERAMPILAN PASSING BAWAH DALAM PERMAINAN BOLA VOLI

SKRIPSI. Oleh : NPM : PROGAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA TANGAN, POWER OTOT LENGAN DAN KEKUATAN OTOT PERUT DENGAN KEMAMPUAN PUKULAN SMASH DALAM PERMAINAN BULUTANGKIS

I Made Suarsana, Addriana Bulu Baan. Pengaruh Latihan Kekuatan Otot Lengan Terhadap Ketepatan Smash dalam Permainan Bola Voli Club Sigma Palu

SKRIPSI. Oleh: SUGIYARNO NPM : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. rancangan true exsperimental design yang bertujuan untuk mengetahui

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT PERUT DENGAN KETRAMPILAN MENYUNDUL BOLA PADA PEMBELAJARAN SEPAKBOLA BAGI PARA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 1 GROGOL TAHUN 2015

PENGARUH PENGGUNAAN RING SESUNGGUHNYA DAN MODIFIKASI TERHADAP KEMAMPUAN TEKNIK DASAR LAY UP SHOOT PADA SISWA SMKN 1 GROGOL TAHUN 2015 S K R I P S I

HUBUNGAN POWER OTOT LENGAN DAN KOORDINASI DENGAN KECEPATAN DAN KETEPATAN SMASH DALAM CABANG OLAHRAGA BULUTANGKIS

ARTIKEL SKRIPSI OLEH : FRANSESAR YUSUF PRADANA NPM :

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT PERUT DENGAN KEMAMPUAN MENYUNDUL BOLA PADA PEMBELAJARAN SEPAK BOLA PADA SISWA KELAS XI SMK PGRI 3 KEDIRI

KETERAMPILAN PUKULAN DROPSHOT PERMAINAN BULUTANGKIS PADA ATLET PB JAYA RAYA METLAND JAKARTA

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN SERVIS ATAS PERMAINAN BOLA VOLI TAHUN PELAJARAN Marwati

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

JURNAL. Oleh: AINU ROHMAT HAFIDI Dibimbing oleh : 1. Drs. Sugito, M.Pd. 2. Mokhammad Firdaus, M.Or.

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT PERUT DENGAN KETERAMPILAN MENYUNDUL BOLA PADA PEMBELAJARAN SEPAKBOLA BAGI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 4 KEDIRI ARTIKEL SKRIPSI

ARTIKEL SKRIPSI. Oleh : Oleh: ACHMAD HADI PRASTYO NPM

BAB III METODE PENELITIAN. membantu mengungkapkan suatu permasalahan yang akan dikaji kebenarannya,

SKRIPSI. Oleh: TRI SANDI ADI PANGESTU NPM: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

PENGARUH KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP AKURASI JUMP SERVIS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI. Loan Subarno*) ABSTRAK

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Penjaskesrek

KONTRIBUSI ANTARA KECEPATAN DAN KELENTUKAN TERHADAP HASIL MENGGIRING BOLA EKSTRAKURIKULER SEPAK BOLA DI SMK PEMUDA PAPAR

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT PERUT DENGAN KETRAMPILAN MENYUNDUL BOLA PADA PEMBELAJARAN SEPAKBOLA BAGI SISWA PUTRA SMK MUHAMMADIYAH KEDIRI TAHUN 2015

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan suatu cara tertentu yang digunakan untuk

Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi ISSN Vol. 3, No.1, Hal , Juni 2017

BAB III METODE PENELITIAN

TAHUN AJARAN 2015/1016 SKRIPSI. Diajukan Kepada Universitas Nusantara PGRI Kediri untuk memenuhi salah

PERBEDAAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN DAN KOORDINASI MATA TANGAN TERHADAP PENINGKATAN KETEPATAN PUKULAN FOREHAND DRIVE PADA PERMAINAN TENIS MEJA

ARTIKEL S K R I P S I

PENGARUH METODE RESIPROKAL ATAU TIMBAL BALIK TERHADAP HASIL BELAJAR PASSING BAWAH BOLA VOLI PADA SISWA SMPN 6 KEDIRI TAHUN 2015 SKRIPSI

PENGARUH METODE LATIHAN TERHADAP KETRAMPILAN SERVIS ATAS BOLAVOLI DITINJAU DARI JENIS KELAMIN

BAB III METODE PENELITIAN

PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN JARAK

PENGARUH METODE MENGAJAR DAN KELINCAHAN TERHADAP KETERAMPILAN TEKNIK DASAR SEPAKBOLA PADA SISWA PUTRA KELAS VI SD NEGERI PROPPO 1 PAMEKASAN

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN DAN KOORDINASI MATA TANGAN TERHADAP KEMAMPUAN SHOTHING BOLA BASKET PADA MAHASISWA PENJASKESREK IKIP PGRI PONTIANAK

BAB IV HASIL PENELITIAN

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Penjaskesrek

PERBEDAAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR PASSING

Transkripsi:

PERBEDAAN PENGARUH METODE LATIHAN DISTRIBUTED PRACTICE DAN MASSED PRACTICE TERHADAP HASIL BELAJAR SMASH BULUTANGKIS PADA SISWA EKSTRAKURIKULER BULUTANGKIS SMA KATOLIK SANTO AUGUSTINUS KEDIRI TAHUN 2015 ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Oleh : EKO FERI RENDI 11.1.01.09.0158 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA UN PGRI KEDIRI 2015 1

2

3

PERBEDAAN PENGARUH METODE LATIHAN DISTRIBUTED PRACTICE DAN MASSED PRACTICE TERHADAP HASIL BELAJAR SMASH BULUTANGKIS PADA SISWA EKSTRAKURIKULER BULUTANGKIS SMA KATOLIK SANTO AUGUSTINUS KEDIRI TAHUN 2015 Eko Feri Rendi NPM. 11.1.01.09.0158 Dosen Pembimbing 1 : Yulingga Nanda Hanief, M.Or. Dosen Pembimbing 2 : Drs. Sugito, M.Pd. UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Perbedaan pengaruh metode latihan distributed practice dan massed practice terhadap hasil belajar smash bulutangkis siswa ekstrakurikuler bulutangkis SMA Katolik Santo Augustinus Kediri tahun pelajaran 2014/2015, 2) Metode latihan manakah yang lebih baik pengaruhnya terhadap hasil belajar smash bulutangkis siswa ekstrakurikuler bulutangkis SMA Katolik Santo Augustinus Kediri tahun 2015. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan rancangan Pretest-Posstest Design. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa ekstrakurikuler bulutangkis yang berjumlah 40 siswa. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel: variabel independen yakni latihan distributed practice dan massed practice, variabel dependent yakni hasil belajar smash bulutangkis. Seluruh data yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh melalui tes dan pengukuran terhadap kemampuan pukulan smash bulutangkis diperoleh melalui tes pukulan smash bulutangkis dari Frank M. Verducci. Teknik analisis data dengan menggunakan uji perbedaan (t-test) dengan taraf signifikansi. Berdasarkan hasil penelitian dapat menunjukkan bahwa : 1) Ada perbedaan pengaruh antara metode latihan distributed practice dan massed practice terhadap hasil belajar smash bulutangkis siswa ekstrakurikuler bulutangkis SMA Katolik Santo Augustinus Kediri tahun 2015 (t hitung = 6,27273 > t tabel = 2,262); 2) Metode latihan distributed practice lebih baik pengaruhnya daripada massed practice terhadap hasil belajar smash bulutangkis siswa ekstrakurikuler bulutangkis SMA Katolik Santo Augustinus Kediri tahun 2015. Peningkatan hasil belajar smash bulutangkis kelompok I (latihan distributed practice) = 698,182% > Kelompok II (latihan massed practice) = 58,974%. Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah: 1) Ada perbedaan pengaruh metode latihan distributed practice dan massed practice terhadap hasil belajar smash bulutangkis siswa ekstrakurikuler bulutangkis SMA Katolik Santo Augustinus Kediri tahun 2015; 2) Metode latihan distributed practice lebih baik pengaruhnya daripada massed practice terhadap hasil belajar smash bulutangkis siswa ekstrakurikuler bulutangkis SMA Katolik Santo Augustinus Kediri tahun 2015. Kata Kunci : Latihan distributed practice, Latihan massed practice, Hasil belajar smash bulutangkis I. LATAR BELAKANG Bulutangkis merupakan salah satu cabang olahraga permainan yang dalam pelaksanaan permainannya menggunakan raket sebagai pemukul dan shuttlecock sebagai obyek yang dipukul. Hal yang mendasar agar dapat bermain bulutangkis yaitu menguasai macam-macam teknik 4

dasar. Dengan menguasai teknik-teknik dasar bulutangkis maka akan dapa mendukung penampilannya menjadi lebih baik sehingga prestasi yang lebih tinggi dapat dicapai. Adapun macam-macam teknik dasar bulutangkis menurut Sumarno dkk (2002:164) mengklasifikasi teknik dasar bulutangkis menjadi empat macam, yaitu: (1) Teknik memegang raket (grips), (2) Teknik mengatur kerja kaki (footwork), (3) Teknik menguasai pukulan (strokes), dan (4) Teknik menguasai pola-pola pukulan. Seluruh permainan bulutangkis dilakukan dengan memukul bola. Pukulanpukulan dalam permainan bulutangkis di antaranya pukulan service, lob, drive, dropshot, netting, dan smash. Salah satu pukulan yang penting dalam permainan bulutangkis adalah pukulan smash. Pukulan smash merupakan pukulan overhead yang keras dengan kecepatan tinggi arahnya menukik ke bawah bidang lapangan lawan. Upaya menguasai teknik dasar pukulan smash harus dilakukan latihan secara sistematis dan kontinyu. Untuk mencapai hasil latihan yang optimal dibutuhkan metode latihan yang baik dan tepat. Metode latihan merupakan suatu cara yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan bagi siswa yang dilatih. Tuntutan terhadap metode latihan yang efektif dan efisien didorong oleh kenyataan-kenyataan atau gejala-gejala yang timbul dalam pelatihan. Banyaknya macam-macam metode latihan, maka dalam pelaksanaan latihan harus mampu menerapkan metode latihan yang baik dan tepat. Menurut Andi Suhendro (2004:3.56) bahwa, Metode latihan yang dapat dikembangkan untuk meningkatkan keterampilan teknik di antaranya dengan metode massed practice dan distributed practice. Metode distributed practice merupakan metode latihan yang pada pelaksanaan praktiknya diselingi dengan waktu istirahat diantara waktu latihan. Sedangkan metode massed practice adalah pengaturan giliran latihan yang dilakukan secara terus-menerus tanpa diselingi istirahat. Baik metode distributed practice maupun massed practice memiliki karakteristik yang berbeda dan masingmasing memiliki kelebihan dan kelemahan, sehingga belum diketahui efektifitasnya terhadap peningkatan kemampuan pukulan smash dalam permainan bulutangkis. Untuk mengetahui dan menjawab permasalahan yang muncul, maka perlu dikaji dan diteliti lebih mendalam melalui penelitian eksperimen di ekstrakurikuler SMA Katolik Santo Augustinus Kediri. Sisi menarik untuk melakukan penelitian pada ekstrakurikuler SMA Katolik Santo Augustinus Kediri yaitu, ekstrakurikuler tersebut cukup eksis dan latihan dilaksanakan dengan baik. Ekstrakurikuler SMA Katolik Santo Augustinus Kediri juga telah beberapa kali mengikuti tournamen atau pertandingan di berbagai daerah. Dari hasil pertandingan 5

yang telah diikuti prestasi yang dicapai belum maksimal. Hal ini disebabkan oleh beberapa permasalahan, antara lain: (1) Kemampuan pukulan smash siswa ekstrakurikuler SMA Katolik Santo Augustinus Kediri masih rendah dan perlu ditingkatkan. Pukulan smash yang dilakukan sering tidak sesuai dengan harapan, misalnya bola yang dipukul sering keluar lapangan, menyangkut net, bahkan pukulan smash tidak tajam sehingga lawan justru mudah mengembalikannya. (2) Pelaksanaan latihan di ekstrakurikuler SMA Katolik Santo Augustinus Kediri kurang maksimal. Waktu yang tersedia tidak dimanfaatkan untuk melakukan pengulangan pukulan secara maksimal. Siswa hanya melakukan pengulangan beberapa kali, kemudian berhenti dan kelihatan lelah. Selain itu, pengaturan antara waktu latihan dan istirahat kurang diperhatikan. Jika ambang rangsang telah dicapai dan waktu istirahat terlalu lama, maka kondisi tersebut akan pulih kembali dan keterampilan akan lambat dicapai. Permasalahan yang telah dikemukakan di atas yang melatar belakangi judul penelitian, Perbedaan Pengaruh Latihan dengan Metode Disrtributed Practice dan Massed practice terhadap Kemampuan Smash Bulutangkis Pada Siswa Ekstrakurikuler SMA Katolik Santo Augustinus Kediri Tahun 2015. II. METODE Sesuai dengan judul Perbedaan Pengaruh Metode Latihan Distributed Practice dan Massed Practice terhadap Hasil Belajar Smash Bulutangkis Siswa Ekstrakurikuler Bulutangkis SMA Katolik Santo Augustinus Kediri Tahun 2015. Peneliti menggunakan 2 jenis variabel, yaitu variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y). Variabel bebas merupakan variabel yang memepengaruhi atau menjadi sebab terjadinya perubahan atau timbulnya variabel terikat. Sedangkan variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karenaadanya variabel bebas. Dengan demikian, di dalam penelitian ini terdapat 3 variabel, yaitu: 1. Variabel bebas (X 1 ) adalah latihan distributed practice. 2. Variabel bebas (X 2 ) adalah latihan massed practice. 3. Variabel terikat (Y) adalah hasil belajar smash bulutangkis. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen. Penelitian eksperimen adalah kegiatan percobaan yang diawali dengan memberikan perlakuan kepada subjek yang diakhiri dengan suatu bentuk tes guna mengetahui pengaruh perlakuan yang telah diberikan. Adapun rancangan penelitian yaitu: Pretest Posstest Design. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa ekstrakurikuler bulutangkis SMA Katolik Santo Augustinus Kediri berjumlah 40 orang. 6

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah total sampling. Yaitu keseluruhan populasi dijadikan sampel penelitian, sehingga disebut sebagai sampel populasi. Menurut Suharsimi Arikunto (1998: 120) bahwa Untuk sekedar ancerancer maka apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua, sehingga penelitian ini merupakan penelitian populasi. 1. Mencari Reliabilitas Tingkat keajegan hasil tes yang dilakukan dalam penelitian, dilakukan uji reliabilitas dengan menggunakan korelasi interklas, dengan rumus sebagai berikut: R = Keterangan : R = Koefisien reliabilitas = Jumlah rata-rata dalam kelompok = Jumlah rata-rata antar kelompok 2. Uji Prasyarat Analisis Uji prasyarat analisis yang digunakan dalam kelompok ini meliputi normalitas dan uji homogenitas. Adapun langkah-langkah uji prasyarat penelitian sebagai berikut : a. Uji Normalitas Uji prasyarat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji normalitas. Uji normalitas data dalam penelitian ini menggunakan metode Lilliefors dari Sudjana (2002: 466). Prosedur pengujian normalitas tersebut sebagai berikut : 1) Pengamatan,, dijadikan bilangan baku,. dengan menggunakan rumus : zi = Keterangan : sampel = Dari variabel masing-masing X = Rata-rata S = Simpangan Baku 2) Untuk tiap bilangan baku menggunakan daftar distribusi normal baku, kemudian dihitung peluang F = P. 3) Selanjutnya dihitung proporsi,, yang lebih kecil atau sama dengan oleh S.. Jika proporsi dinyatakan Maka S = 4) Hitung selisih F - S kemudian ditentukan harga mutlaknya. 5) Ambil harga yang paling besar diantara harga-harga mutlak selisih tersebut. Sebutlah harga terbesar ini Lo. b. Uji Homogenitas Dalam uji homogenitas dilakukan dengan cara membagi varians yang lebih besar dengan varians yang lebih kecil. Menurut Sutrisno Hadi (1982: 386) rumusnya adalah : 7

= Keterangan : = Derajat kebebasan KE1 dan KE2 = Standart deviasi KE1 = Standart deviasi KE2 c. Uji Perbedaan Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan uji perbedaan dari Sutrisno Hadi (1995 : 457) sebagai berikut : t = Keterangan : t = Nilai uji perbedaan Md = Mean perbedaan dari pasangan = Jumlah deviasi kuadrat tiap sampel dari mean perbedaan N = Jumlah pasangan Untuk mencari mean deviasi digunakan rumus sebagai berikut : = Keterangan : D = Perbedaan masing-masing subjek N = Jumlah pasangan Prosentase peningkatan kemampuan pukulan smash bulutangkis antara metode latihan distributed practice dan massed practice menggunakan rumus sebagai berikut : Prosentase peningkatan = Mean different = Mean posttest mean pretest. III. HASIL DAN KESIMPULAN A. Hasil 1. Mencari Reliabilitas Adapun hasil perhitungan reliabilitas tes kemampuan teknik dasar lay up shoot dapat dilihat dalam tabel berikut. Tabel Hasil Uji Reliabilitas Tes kemampuan teknik dasar lay up shoot Tes Reliabilitas Kategori Tes Awal Smash Bulutangkis 0,799 Tinggi Tes Akhir Smash Bulutangkis 0,752 Tinggi 2. Pengujian Persyaratan Analisis a. Uji Normalitas Berdasarkan hasil uji normalitas yang dilakukan pada kelompok 1 diperoleh hilai L hitung = 0,1709. Nilai tersebut lebih kecil dari angka penerimaan hipotesis nol pada taraf signifikansi 5% yaitu 0,258. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data pada kelompok 1 termasuk berdistribusi normal. Sedangkan dari hasil uji normalitas yang dilakukan pada kelompok 2 diperoleh hilai L hitung = 2,42. Nilai tersebut lebih kecil dari angka penerimaan hipotesis nol pada taraf signifikansi 5% yaitu 0,258. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data pada kelompok 2 termasuk berdistribusi normal. 8

b. Uji Homogenitas Berdasarkan hasil uji homogenitas yang dilakukan diperoleh nilai F hitung = 0,8477564. Sedangkan db= 9 lawan 9, angka F tabel = 3,179, ternyata nilai F hitung = 0,8477564 lebih kecil dari F tabel5% = 3,179. Karena F hitung < F tabel5%, maka hipotesis nol diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kelompok 1 dan kelompok 2 memiliki varians yang homogen. 3. Uji Hipotesis a. Uji Sebelum Perlakuan Berdasarkan hasil pengujian perbedaan tes awal dengan t-test antara kelompok 1 dan kelompok 2 diperoleh nilai sebesar 1,86052 dan t tabel 5% dengan N= 10, db =10-1 = 9 pada taraf signifikansi 5% sebesar 2,262. Hal ini menunjukkan bahwa t hitung < t tabel. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis nol diterima. Hal ini artinya antara kelompok 1 dan kelompok 2 sebelum diberi perlakuan tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar smash bulutangkis pada awalnya. b. Uji Perbedaan Sesudah Perlakuan Berdasarkan hasil pengujian perbedaan dengan analisis statistik t-test kelompok 1 antara tes awal dan tes akhir diperoleh nilai sebesar 9 dan t tabel dengan N=10, db=10-1 = 9 dengan taraf signifikansi 5% adalah sebesar 2,262. Hal ini menunjukkkan bahwa t hitung > t tabel, sehingga dapat disimpulkan bahwa antara hipotesis nol ditolak. Berdasarkan hasil tersebut menunjukkan bahwa tes awal dan tes akhir pada kelompok 1 terdapat perbedaan yang signifikan. Berdasarkan hasil pengujian perbedaan dengan analisis statistik t-test kelompok 2 antara tes awal dan tes akhir diperoleh nilai sebesar 6,27273 dan t tabel dengan N=10, db=10-1 = 9 dengan taraf signifikansi 5% adalah sebesar 2,262. Hal ini menunjukkkan bahwa t hitung > t tabel, sehingga dapat disimpulkan hipotesis nol ditolak. Berdasarkan hasil tersebut menunjukkan bahwa antara tes awal dan tes akhir pada kelompok 2 terdapat perbedaan yang signifikan. Berdasarkan hasil pengujian perbedaan dengan analisis statistik t-test antara kelompok 1 dan kelompok 2 diperoleh nilai sebesar 2,88231 dan t tabel dengan N=10, db=10-1 = 9 dengan taraf signifikansi 5% adalah sebesar 2,262. Hal ini menunjukkkan bahwa t hitung > t tabel, sehingga dapat disimpulkan hipotesis nol ditolak. Berdasarkan hasil tersebut bahwa hasil tes akhir antara kelompok 1 dan kelompok 2 terdapat perbedaan yang signifikan. Berdasarkan hasil perhitungan persentase peningkatan hasil belajar smash Bulutangkis diketahui bahwa kelompok 1 memilki peningkatan 9

sebesar 68,182%. Sedangkan kelompok 2 memiliki peningkatan sebesar 58,974%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kelompok 1 memiliki persentase peningkatan hasil belajar Smash Bulutangkis yang lebih baik daripada kelompok 2. 4. Pembahasan a. Perbedaan Pengaruh Latihan Distributed Practiced dan Latihan Massed Practiced Terhadap Hasil Belajar Smash Bulutangkis Berdasarkan hasil pengujian perbedaan yang dilakukan pada data tes akhir antara kelompok 1 dan kelompok 2 diperoleh hasil t hitung sebesar 6,27273, sedangkan t tabel pada taraf signifikansi 5% sebesar 2,262. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa, terdapat perbedaan yang signifikan antara tes kelompok 1 dan kelompok 2. Perbedaan hasil tersebut karena kedua metode latihan tersebut memilki karakteristik yang berbeda. Latihan distributed practiced menekankan waktu istirahat pada saat latihan. Pemberian waktu istirahat ini dimaksudkan untuk menghindari terjadinya overtraining, memberikan kesempatan organisme atlet untuk beradaptasi terhadap beban latihan dan pemulihan tenaga kembali bagi atlet dalam proses latihan. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan, ada perbedaan pengaruh metode latihan distributed practice dan massed practice terhadap kemampuan pukulan smash siswa ekstrakurikuler bulutangkis SMA Katolik Santo Augustinus Kediri tahun 2015, dapat diterima kebenarannya. b. Latihan Distributed Practiced Lebih Baik Pengaruhnya terhadap Hasil Belajar Smash Bulutangkis. Berdasarkan hasil penghitungan persentase peningkatan hasil belajar smash bulutangkis diketahui bahwa, kelompok 1 memiliki nilai persentasi peningkatan smash bulutangkis sebesar 68,182%. Sedangkan kelompok 2 memiliki peningkatan smash bulutangkis sebesar 58,974%. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa, kelompok 1 memiliki persentase peningkatan hasil belajar smash bulutangkis yang lebih besar daripada kelompok 2. Latihan pukulan smash dengan metode distributed practice memiliki pengaruh yang baik antara lain: penguasaan terhadap teknik gerakan akan lebih baik, perbaikan terhadap kesalahan tehnik dasar dapat dilakukan lebih dini, akan terhindar dari kelelahan yang berlebihan, penampilan kondisinya akan selalu stabil karena adanya istirahat yang cukup. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan metode latihan distributed practice lebih baik pengaruhnya 10

terhadap kemampuan pukulan smash siswa ekstrakurikuler bulutangkis SMA Katolik Santo Augustinus Kediri tahun 2015, dapat diterima kebenarannya. B. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dari hasil analisis data yang telah dilakukan ternyata hipotesis yang diajukan dapat diterima. Dengan demikian dapat diperoleh simpulan sebagai berikut: 1. Ada perbedaan pengaruh metode latihan distributed practice dan massed practice terhadap kemampuan pukulan smash siswa ekstrakurikuler bulutangkis SMA Katolik Santo Augustinus Kediri tahun 2015. 2. Metode latihan distributed practice lebih IV. baik pengaruhnya terhadap kemampuan pukulan smash siswa ekstrakurikuler bulutangkis SMA Katolik Santo Augustinus Kediri tahun 2015. DAFTAR PUSTAKA A.Hamidsyah Noer. 1996. Materi Pokok Kepelatihan Dasar. Jakarta: Depdikbud. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Direktorat Pendidikan Guru dan TenagaTeknis Bagian Proyek Peningkatan Mutu Guru Pendidikan Jasmani dan Kesehatan SD Setara D- II. Andi Suhendro. 2004. Dasar-Dasar Kepelatihan. Jakarta: Universitas Terbuka. Dalimin & M. Furqon H. 1994. Teori dan Praktek Permainan Bulutangkis. Surakarta: UNS Press. Donald A. Chu. 1992. Jumping Into Plyometrics. Illinois. Leisure Press Champaign. Herman Subardjah. 2000. Bulutangkis. Jakarta: Depdiknas. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Bagian Proyek Penataran Guru SLTP Setara D-III. Ismaryati. 2006. Tes dan Pengukuran Olahraga. Surakarta: Lembaga Pengembangan Pendidikan (LPP) dan UPT UNS Press. James, Poole. 1986. Pembelajaran Bulutangkis. Bandung: Pionir Jaya. 2005. Belajar Bulutangkis. Bandung: Pionir Jaya. John, N. Drowatzky. 1981. Motor Learning Principles and Practice. Minnesota: Burgess Publishing Company. Moekarto Mirman. 1996/1997. Pembelajaran Bulutangkis. Jakarta: Depdikbud. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Direktorat Pendidikan Menengah Umum. Bagian Proyek Peningkatan Mutu Sekolah Menengah Umum. Pate R. R,. Mc. Clenaghan B & Rotella R. 1993. Dasar-dasar Ilmiah Kepelatihan. Alih bahasa Kasip Dwijowinoto. Semarang: IKIP Semarang Press. Rusli Lutan. 1988. Belajar Keterampilan Motorik Pengantar Teori dan Metode. Jakarta: Depdikbud. Dirjendikti. Sadoso Sumosardjuno. 1994. Pengetahuan Praktis Kesehatan Dalam Olahraga. Jakarta: PT.Gramedia. Schmidt, Richard A. 1988. Motor Learning and Control : A Behavioral 11

Emphasis Champaign. Illionis: Human Kinetics Soemarno dkk. 2004. Olahraga Pilihan Bulutangkis. Jakarta: Universitas Terbuka. Sudjana. 2002. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito. Sugiyanto dan Agus Kristiyanto. 1998. Belajar Gerak II. Surakarta: UNS Press. Suharno HP. 1992. Ilmu Kepelatihan Olahraga. Yogyakarta: IKIP Yogyakarta. Sutrisno Hadi. 1982. Statistik Jilid 2. Yogyakarta: Andi Offset. 1995. Metodologi Research Jilid IV. Yogyakarta: Andi Offset. Verducci F. M. 1980. Measurement Concept in Physical Education. St. Louis : The C. V. Mosby Company. Yusuf Adisasmita & Aip Syarifuddin. 1996. Ilmu Kepelatihan Dasar. Jakarta: Depdikbud. 12