PRESTASI BELAJAR DITINJAU DARI KREATIVITAS BELAJAR, FASILITAS BELAJAR, DAN CARA BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 2 SULANG REMBANG TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Akuntansi Disusun Oleh: SUISWATI A 210 090 231 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013
ABSTRAK PRESTASI BELAJAR DITINJAU DARI KREATIVITAS BELAJAR, FASILITAS BELAJAR, DAN CARA BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 2 SULANG REMBANG TAHUN AJARAN 2012/2013 Suiswati, A210090231, Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2013. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) apakah ada pengaruh kreativitas belajar terhadap prestasi belajar pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Sulang, 2) apakah ada pengaruh fasilitas belajar terhadap prestasi belajar pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Sulang, 3) apakah ada pengaruh cara belajar terhadap prestasi belajar pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Sulang, dan 4)apakah ada pengaruh kreativitas belajar, fasilitas belajar dan cara belajar terhadap prestasi belajar pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Sulang. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Sulang yang berjumlah 160 siswa yang terdiri dari 6 kelas dengan sampel sebanyak 110 siswa yang diambil dengan teknik proporsional random sampling cara undian. Teknik pengumpulan data menggunakan angket dan dokumentasi. Uji yang digunakan sebelum analisis data adalah uji instrumen, uji prasyarat analisis yang meliputi uji normalitas dan linearitas, analisis regresi linear berganda, uji t, uji F, Uji R 2, sumbangan relatif, dan sumbangan efektif. Berdasarkan hasil analisis diperoleh persamaan regresi linier berganda: Y = 10,028 + 0,335 X 1 + 0,311 X 2 + 0,329X 3, artinya kreativitas belajar, fasilitas belajar dan cara belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar IPS pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Sulang. Kreativitas belajar berpengaruh terhadap prestasi belajar IPS siswa. Hal ini terbukti berdasarkan hasil perhitungan t hitung sebesar 2,566 > t tabel sebesar 1,985 dengan nilai signifikansi 0,012 < 0,05; dengan sumbangan efektif sebesar 21,1%. Fasilitas belajar berpengaruh terhadap prestasi belajar IPS siswa. Hal ini terbukti berdasarkan hasil perhitungan t hitung sebesar 1,986 > t tabel sebesar 1,985 dengan nilai signifikansi 0,050 < 0,05; dengan sumbangan efektif sebesar 19,8%. Cara belajar berpengaruh terhadap prestasi belajar IPS siswa. Hal ini terbukti berdasarkan hasil perhitungan t hitung sebesar 2,043 > t tabel sebesar 1,985 dengan nilai signifikansi 0,022 < 0,05; dengan sumbangan efektif sebesar 21%. Kreativitas belajar, fasilitas belajar dan cara belajar secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar IPS pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Sulang. Hal ini terbukti dari hasil uji F yang memperoleh F hitung sebesar 55,177>F tabel (3,09) dengan nilai signifikansi 0,000<0,05. Hasil analisis R 2 diperoleh nilai sebesar 0,618 berarti kreativitas belajar, fasilitas belajar dan cara belajar siswa memberikan sumbangan sebesar 61,8% terhadap prestasi belajar IPS pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Sulang tahun pelajaran 2012/2013 dan sisanya sebesar 38,2% dipengaruhi oleh faktor lain diluar penelitian ini. Kata Kunci: kreativitas belajar, fasilitas belajar, cara belajar, prestasi belajar 1
Pendahuluan Pendidikan adalah usaha sadar dalam rangka menyiapkan siswa melalui bimbingan pengajaran dan latihan agar siswa dapat memainkan peranannya dalam kehidupan bermasyarakat dimasa yang akan datang. Pendidikan merupakan suatu proses bahwa pengalaman atau informasi yang diperoleh sebagai hasil belajar pendidikan tersebut mencakup pengalaman pengetahuan dan penyesuaian diri dari pihak terdidik sebagai rangsangan yang diberikan kepadanya kearah pertumbuhan dan perkembangan. Tujuan pendidikan adalah seperangkat hasil pendidikan yang dicapai oleh peserta didik setelah diserlenggarakannya setelah kegiatan pendidikan.seluruh kegiatan pendidikan, yakni bimbingan pengajaran dan latihan diarahkan untuk mencapai tujuan pendidikan. Dalam kontesk ini, pemerintah merumuskan dalam Undang-Undang Republik Indonesia No 20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional yang menjelaskan bahwa pedidikan dilakukan agar mendapatkan tujuan yang diharapkan bersama. Menurut Sukmadinata (2003:101), Prestasi belajar adalah realisasi dari kecakapan-kecakapan potensial atau kapasitas yang dimiliki seseorang. Prestasi belajar merupakan cerminan dari usaha belajar, semakin baik usaha belajarnya maka semakin baik pula prestasinya. Prestasi yang diraih seseorang dapat dilihat dari seberapa besar kuantitas pengetahuan yang dimilikinya. Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan Ibu Rubiatun S.Pd selaku guru IPS di SMP Negeri 2 Sulang yang dilakukan pada tanggal 19 April 2013 mengatakan bahwa, nilai ulangan dan semesteran kurang memuaskan itu dilihat dari banyaknya siswa yang mengulang untuk nilai ulangan harian sebanyak 30% dan untuk nilai semesteran kurang 35%. Kondisi ini sangat memprihatinkan karena siswa belum bisa memahami mata pelajaran ips yang seharusnya dikuasai. Keberhasilan seorang siswa dalam kegiatan pembelajaran tidak lepas dari beberapa faktor, yaitu adaya kreativitas, fasilitas dan cara belajar yang baik itu sebagai penunjang kegiatan pembelajaran. 2
Kreativitas mencerminkan pemikiran yang berbeda yaitu kemampuan yang dapat memberikan bermacam-macam alternatif jawaban. Kreativitas dapat digunakan untuk memprediksi keberhasilan belajar. Namun sebenarnya setiap orang adalah kreatif. Untuk mendapatkan orang yang demikian perlu adanya latihan dan bimbingn dari orang tua ataupun guru. Menurut Suharman (2005:375): Kreativitas tidak hanya dilakukan oleh orang-orang yang memang pekerjaanya menuntut pemikiran kreatif (sebagai suatu profesi), tetapi juga dapat dilakukan oleh orang-orang biasa di dalam menyelesaikan tugas-tugas dan mengatasi masalah. Agar mutu pendidikan yang dikembangkan tetap baik, maka perlu diadakan dan diciptakan suatu fasilitas yang dapat membantu dan mendorong prestasi belajar siswa. Sebagai realisasinya, pemerintah membuat beberapa peraturan dan perundang-undangan, diantaranya UUSPN No.20 Tahun (2003:9) yang mengatur tentang sistem Pendidikan Nasional. Sistem Pendidikan Nasional adalah Keseluruhan Pendidikan yang saling terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan Nasional. Dalam undang-undang Sistem Pendidikan Nasional juga disebutkan fasilitas pendidikan diatur dalam pasal 45 ayat 1 yang berbunyi: setiap satuan pendidikan fomal dan non formal menyediakan fasilitas yang memenuhi keperluan pendidikan sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan potensi fisik, kecerdasan intelektul, sosial, emosional, dan kewajiban peserta didik. Menurut The Liang Gie (2002:33): Untuk belajar yang baik hendaknya tersedia fasilitas belajar yang memadai antara lain tempat belajar, alat, waktu dan lain-lain. Jadi pada intinya fasilitas belajar adalah semua yang diperlukan dalam proses belajar mengajar baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak agar tujuan pendidikan dapat berjalan dengan lancar, teratur, efektif dan efisien.fasilitas belajar merupakan kelengkapan alat-alat belajar baik yang ada di rumah maupun di sekolah. Fasilitas belajar juga sangat penting dalam prose pembelajaran, selain mendukung jalannya proses pembelajaran juga dapat mendorong cara belajar siswa. 3
Faktor lain adalah cara belajar. Cara belajar merupakan suatu cara bagaimana siswa melaksanakan kegiatan belajar misalnya bagaimana mereka mempersiapakan belajar, mengikuti pelajaran, aktivitas belajar mandiri yang dilakukan, pola belajar dan cara mengikuti ujian. Kualitas cara belajar akan menentukan hasil belajar yang diperoleh. Cara belajar yang baik akan menyebabkan berhasilnya belajar, sebaliknya cara belajar yang buruk akan menyebabkan kurang berhasil atau gagalnya belajar. Masalah cara belajar perlu mendapat perhatian karena cara belajar siswa cukup memprihatinkan. Dapat dilihat bahwa umumnya, siswa hanya belajar saat menghadapi ujian, jarang sekali melakukan studi atau belajar secara rutin. Untuk mengetahui lebih jelas apakah kreativitas belajar, fasilitas belajar dan cara belajar akan mempengaruhi prestasi belajar, maka penulis tertarik mengadakan penelitian dengan judul PRESTASI BELAJAR DITINJAU DARI KREATIVITAS BELAJAR, FASILITAS BELAJAR DAN CARA BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL KELAS VIII SMP NEGERI 2 SULANG REMBANG TAHUN AJARAN 2012/2013. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) pengaruh kreativitas belajar terhadap prestasi belajar pada siswa kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Sulang, (2) pengaruh fasilitas belajar terhadap prestasi belajar pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Sulang, (3) pengaruh cara belajar terhadap prestasi belajar pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Sulang, (4) pengaruh kreativitas belajar, fasilitas belajar dan cara belajar terhadap prestasi belajar pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Sulang. Metode Penelitian Menurut Sutrisno (2004: 4) Penelitian adalah suatu usaha untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan dengan menggunakan metode ilmiah. Sedangkan menurut Sugiyono (2008: 3) Metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dari penjelasan diatas maka penelitian 4
ini termasuk jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif atau bisa disebut deskriptif kuantitatif karena pada penelitian ini peneliti menganalisis dan mengklasifikasi dengan menggunakan angket dan mencoba mengungkapkan suatu fenomena dengan menggunakan dasar perhitungan angka. Penelitian dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama dengan populasi semua siswa kelas VIII yang berjumlah 160 siswa. Menurut Sugiyono (2009:116) Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel diambil berdasarkan Isaac dan Michael dengan populasi 160 maka taraf signifikan 5% sampelnya adalah 110. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan Proporsional Random Sampling dengan undian. Teknik pengumpulan data menggunakan angket dan dokumentasi. Menurut Suharsimi Arikunto (2006:151) Angket adalah pernyataan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadi atau hal hal yang ia ketahui. Menurut Arikunto (2006:158) Dokumentasi adalah mencari dan mengumpulkan data mengenai hal-hal yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, notulen, rapot, agenda dan sebagainya. Proporsional Random Sampling ini digunakan karena populasi mempunyai anggota/unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional. Setiap kelas dalam populasi diberikan kesempatan untuk dijadikan sampel. Variabel penelitian di dalam penelitian ini ada dua, yang pertama yaitu variabel terikatnya yaitu prestasi belajar IPS (Y), sedangkan variabel bebasnya atau yang mempengaruhi adalah kreativitas belajar (X 1 ), fasilitas belajar (X 2 ) dan cara belajar (X 3 ). Menurut Suharmini Arikunto (2006: 160) mengemukakan bahwa Instrumen Penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. Instrumen penelitian berupa item-item pernyataan dalam bentuk angket yang sebelumnya sudah diuji cobakan pada subjek uji coba yang berjumlah 20 siswa. Hasil uji coba 5
instrumen dianalisis dengan menggunakan uji validitas dan reliabilitas. Itemitem yang tidak masuk dalam kategori valid dan reliabel didrop atau dibuang. Sedangkan item-item yang dinyatakan valid dan reliable digunakan sebagai instrumen pengumpulan data penelitian. Hasil pengumpulan data inilah yang kemudian dianalisis. Tahap pertama yaitu dilakukan uji prasarat analisis yang terdiri dari uji normalitas dan uji linearitas. Setelah memenuhi kriteria pada uji prasyarat analisis langkah selanjutnya adalah melakukan analisis untuk menguji hipotesis yang telah diajukan. Teknik analisis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linear berganda. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Sulang Kabupaten Rembang. Kecamatan Sulang adalah salah satu dari 14 kecamatan yang ada di Rembang. Letak Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Sulang tidak terlalu jauh dari pusat kota Rembang tepatnya di jalan Rembang-Sumber Km. 6 desa Seren kecamatan Sulang No telfon (0295) 5503123 hanya sekitar 6 km ke arah tenggara kota Rembang dengan jalan aspal mulus serta mudah dijangkau menggunakan angkutan desa dan angkutan tradisional yaitu dokar. Berdasarkan hasil uji prasyarat analisis pertama yaitu uji normalitas yang digunakan untuk mengetahui apakah data data berasal dari populasi yang memiliki sebaran atau distribusi normal. Uji normalitas dilakukan menggunakan teknik uji Lilliefors atau dalam program SPSS for Windows 16.0 disebut juga dengan Kolmogorov-Smirnov. Kriteria dari uji normalitas adalah, bahwa data berdistribusi normal jika nilai L hitung < L tabel atau nilai signifikansi > 0,05. Adapun ringkasan hasil uji normalitas menyimpulkan bahwa fasilitas belajar, motivasi belajar, dan prestasi belajar berdistribusi normal dengan nilai L hitung < L tabel berturut-turut yaitu variabel kreativitas belajar 0,081 < 0,084 atau nilai signifikansi sebesar 0,073. Variabel fasilitas belajar 0,070 < 0,084 atau nilai signifikansi sebesar 0,063. Variabel cara belajar 0,063 < 0,084 atau nilai signifikansi 6
sebesar 0,051. Variabel prestasi belajar 0,080 < 0,084 atau nilai signifikansi 0,071. Hasil uji prasyarat analisis kedua yaitu uji linearitas. Tujuan uji Linieritas adalah untuk mengetahui bagaimana bentuk hubungan antara satu variabel bebas dengan satu variabel terikat. Adapun ringkasan hasil uji linearitas dan keberartian regresi linear yang dilakukan menggunakan alat bantu program SPSS 16.0 for windows. Variabel kreativitas belajar terhadap prestasi belajar memberikan hasil yang linear, dengan F hitung < F tabel yaitu 0,707 < 1,65 dan nilai signifikansi 0,555 > 0,05. Variabel fasilitas belajar terhadap prestasi belajar memberikan hasil yang linear, dengan F hitung < F tabel yaitu 1,511 < 1,59 dan nilai signifikansi 0,067 > 0,05.Variabil cara belajar terhadap presasi belajar memberikan hasil yang linear, dengan F hitung < F tabel yaitu 1,113 < 1,59 dan nilai signifikansi 0,343 > 0,05. Setelah uji prasarat analisis terpenuhi selanjutnya dilakukan analisis regresi linear berganda dilakukan dengan bantuan SPSS 16.0 for windows dengan langkah-langkah sebagai berikut: (1) menentukan nilainilai a, b 1, dan b 2, b 3 (2) uji t, (3) uji F, (4) mencari koefisien determinasi dan, (4) mencari sumbangan relatif dan sumbangan efektif. Berdasarkan hasil perhitungan menunjukkan bahwa kreativitas belajar, fasilitas belajar dan cara belajar berpengaruh terhadap prestasi belajar baik secara bersama-sama atau serempak maupun secara parsial. Dari pernyataan tersebut dapat dilihat nilai koefisien regresi masingmasing variabel bebas bernilai positif, seperti terlihat pada persamaan regresi linier ganda sebagai berikut : Y = 10,028 + 0,335 X 1 + 0,311 X 2 + 0,329X 3. Dari hasil analisis data dengan menggunakan bantuan program SPSS 16.0 maka diperoleh koefisien determinasi (R 2 ) sebesar 0,618 atau 61,8%. Dari sini dapat dijelaskan bahwa pengaruh kreativitas belajar, fasilitas belajar dan cara belajar terhadap prestasi belajar IPS pada siswa kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Sulang tahun ajaran 2012/2013 adalah 7
sebesar 0,618 atau 61,8%, sedangkan sisanya sebesar 38,2 % dipengaruhi oleh variabel yang lain. 1. Variabel kreativitas belajar Hasil uji hipotesis pertama yaitu Ada pengaruh kreativitas belajar terhadap prestasi belajar IPS pada siswa kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Sulang tahun ajaran 2012/2013. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan diperoleh koefisien arah regresi kreativitas belajar (b 1 ) adalah sebesar 0,335; hal ini dapat disimpulkan bahwa variabel kreativitas belajar berpengaruh positif terhadap prestasi belajar IPS pada siswa kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Sulang tahun ajaran 2012/2013. Berdasarkan hasil analisis regresi linear berganda untuk variabel kreativitas belajar (b 1 ) diperoleh t hitung > t tabel, yaitu 2,566 > 1,985 dan nilai signifikansi 0,012 < 0,05, dengan sumbangan relatif sebesar 34,1% dan sumbangan efektif sebesar 21,1%. Berdasarkan hasil perhitungan ini dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi kreativitas belajar siswa maka akan semakin tinggi pula prestasi belajar IPS-nya, namun sebaliknya jika semakin rendah kreativitas belajar siswa maka akan semakin rendah pula prestasi belajar IPS-nya. Kreativitas belajar merupakan kemampuan untuk menciptakan kombinasi baru atau gagasan baru berdasarkan pengetahuan yang dimiliki yang dibutuhkan dan digunakan dalam proses terjadinya perubahan tingkah laku atau yang disebut sebagai proses belajar. 2. Variabel fasilitas belajar Hasil uji hipotesis kedua yaitu Ada pengaruh fasilitas belajar terhadap prestasi belajar IPS pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Sulang tahun ajaran 2012/2013. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan diperoleh koefisien arah regresi fasilitas belajar (b 2 ) adalah sebesar 0,311. Hal ini dapat disimpulkan bahwa variabel fasilitas belajar berpengaruh positif terhadap prestasi belajar IPS pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Sulang tahun ajaran 2012/2013. Berdasarkan hasil analisis regresi linear 8
1,986 > 1,985 dan nilai signifikansi 0,050 < 0,05; dengan sumbangan relatif sebesar 32% dan sumbangan efektif sebesar 19,8%. Berdasarkan hasil perhitungan ini dapat disimpulkan bahwa semakin baik fasilitas belajar siswa maka akan semakin tinggi prestasi belajar IPS-nya, namun sebaliknya jika semakin tidak baik fasilitas belajar siswa maka akan semakin rendah prestasi belajar IPS-nya. Fasilitas belajar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi belajar. Menurut Dimyanti dan Mudjiono (2006:249) menyatakan bahwa Kelengkapannya prasarana dan sarana pembelajaran merupakan kondisi pembelajaran yang baik. Dengan tersedianya sarana dan prasarana belajar berarti memudahkan siswa dalam belajar, sehingga prestasi belajar siswa dapat ditingkatkan dengan sarana dan prasarana yang baik, maka siswa akan semakin semangat dalam belajar. Hal inilah yang dapat membantu meningkatnya prestasi belajar siswa, khususnya untuk mata pelajaran IPS. 3. Variabel cara belajar Hasil uji hipotesis ketiga yaitu ada pengaruh yang signifikan cara belajar terhadap prestasi belajar IPS pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Sulang tahun pelajaran 2012/2013. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan diperoleh nilai koefisien regresi cara belajar (b 3 ) adalah sebesar 0,329. Hal ini dapat disimpulkan bahwa variabel cara belajar berpengaruh positif terhadap prestasi belajar dasar IPS pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Sulang tahun pelajaran 2012/2013. Berdasarkan hasil analisis regresi linear berganda untuk variabel cara belajar (b 3 ) diperoleh t hitung > t tabel, yaitu 2,043 > 1,985 dan nilai signifikansi 0,022 < 0,05; dengan sumbangan relatif sebesar 33,9% dan sumbangan efektif sebesar 21%. Berdasarkan hasil perhitungan ini dapat disimpulkan bahwa semakin baik cara belajar siswa maka akan semakin tinggi pula prestasi belajarnya, namun sebaliknya jika semakin tidak baik cara belajar siswa maka akan semakin rendah pula prestasi belajarnya. 9
Cara belajar adalah kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan siswa pada situasi belajar tertentu, kegiatan tersebut merupakan pencerminan usaha belajar yang dilakukannya. Dalam belajar seseorang membutuhkan cara yang tepat guna memperoleh hasil belajar yang optimal. Menurut Djamarah (2008:15-27), bahwa Cara belajar yang baik adalah belajar dengan teratur, disiplin dan bersemangat, konsentrasi, pengaturan waktu yang benar, istirahat dan tidur. 4. Variabel kreativitas belajar, fasilitas belajar dan cara belajar Hasil uji hipotesis keempat yaitu ada pengaruh yang signifikan kreativitas belajar, fasilitas belajar dan cara belajar terhadap prestasi belajar IPS pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Sulang tahun pelajaran 2012/2013. Berdasarkan hasil perhitungan uji F diketahui bahwa nilai F hitung > F tabel, yaitu 755,177 > 3,09 dan nilai signifikansi 0,000 < 0,05. Hal ini berarti bahwa kreativitas belajar, fasilitas belajar dan cara belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar IPS pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Sulang tahun pelajaran 2012/2013. Kesimpulan 1. Kreativitas belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar IPS pada siswa kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Sulang tahun ajaran 2012/2013. Hal ini dapat dibuktikan dengan uji t diketahui bahwa t hitung > t tabel, yaitu 2,566 > 1,985 dan nilai signifikansi 0,012 < 0,05; dengan sumbangan efektif sebesar 21,1%. 2. Fasilitas belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar IPS pada siswa kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Sulang tahun ajaran 2012/2013. Hal ini dapat dibuktikan dengan uji t diketahui bahwa t hitung > t tabel, yaitu 1,986 > 1,985 dan nilai signifikansi 0,050 < 0,05; dengan sumbangan efektif sebesar 19,8%. 3. Cara belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar IPS pada siswa kelas VIII Seklah Menengah Pertama Negeri 2 Sulang tahun ajaran 2012/2013. Hal ini dapat dibuktikan dengan uji t diketahui 10
bahwa t hitung > t tabel, yaitu 2,043 > 1,985 dan nilai signifikansi 0,022 < 0,05; dengan sumbangan efektif sebesar 21%. 4. Kreativitas belajar, fasilitas belajar dan cara belajar berpengaruh positif dan signifikan secara bersama-sama terhadap prestasi belajar IPS pada siswa kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Sulang tahun ajaran 2012/2013. Hal ini dapat dibuktikan dengan uji F diketahui bahwa F hitung (55,177) > F tabel (3,09) dan nilai signifikansi 0,000 < 0,05; dengan memberikan sumbangan sebesar 0,618 atau 61,8%, hal ini berarti kreativitas belajar, fasilitas belajar dan cara belajar terhadap prestasi belajar IPS pada siswa kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Sulang tahun ajaran 2012/2013 memberikan sumbangan efektifnyanya sebesar 0,618 atau 61,8% sedangkan sisanya 38,2% dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian ini. 11
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu pendekatan Praktek. Jakarta: Rhineka Cipta. Depdiknas. 2003. Undang-undang Sisdiknas 2003 (UU RI No. 20 Th. 2003) Jakarta: Sinar Grafika. Dimyanti, Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajran. Jakarta: Rhineka Cipta. Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta: Rhineka Cipta. Gie, The Liang. 1998. Cara Belajar Efisien. Yogyakarta: Liberty. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV. Alfa Beta. Sukmadinata. 2003. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Sutresno, Hadi. 2004. Penelitian Research. Yogyakarta: BPFE. 12