BAB I PENDAHULUAN. menejemen. Akhir-akhir mulai di perkenalkan sebagai suatu pendekatan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. cipta yang merupakan cerminan untuk manusia, harus dapat diupayakan serta

BAB I PENDAHULUAN. Muslich, Etika Bisnis Pendekatan Substansi dan Fungsional, Yogyakarta: Fakultas Ekonomi Cetakan Ke 1, 1998, hlm. 61.

BAB I PENDAHULUAN. Agama Islam di bawa Nabi Muhammad SAW adalah agama yang dapat

Etos Kerja adalah pandangan bagaimana melakukan kegiatan yang bertujuan mendapatkan hasil atau mencapai kesuksesan ASRORI, MA.

BAB 1 PENDAHULUAN. potensi kerja pada manusia serta menurunkan Islam untuk membuka mata

BAB I PENDAHULUAN. tidak diimbangi dengan lapangan kerja yang banyak akibatnya banyak

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk. khusus memudahkan pencapaian tujuan yang lebih tinggi.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I LATAR BELAKANG. kehidupan manusia, baik terhadap aktivitas jasmaniahnya, pikiran-pikirannya,

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam kegiatan proses belajar mengajar. 1. kegiatan belajar mengajar dipengaruhi oleh guru.

BAB I PENDAHULUAN. kepada sang khalifah agar dipergunakan sebaik-baiknya bagi kesejahteraan

BAB I PENDAHULUAN. banyak para bisnisman yang persaingan secara tidak sehat dengan cara saling

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

BAB I PENDAHULUAN. pada masa lalu dan masa kini, tetapi sudah seharusnya merupakan proses yang. pentingnya pendidikan seperti pada ayat berikut ini:

BAB I PENDAHULUAN. dalam bermasyarakat. Sebagai makhluk sosial di dalam kehidupannya, manusia

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan secara perseorangan ataupun secara kolektif, baik untuk pribadi ataupun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam ajaran agama Islam, umat Islam diperintahkan untuk semangat

PENGAJIAN RAMADAN 1435 H PIMPINAN PUSAT MUHAMMADIYAH

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam suatu perusahaan yang sangat menentukan keberhasilan

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR:

Berkompetisi mencintai Allah adalah terbuka untuk semua dan tidak terbatas kepada Nabi.

BAB V PEMBAHASAN. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi tinggi rendahnya kinerja karyawan.

PENDAPAT IMAM ASY-SYÂFI'I TENTANG PEMBERLAKUAN HUKUM RAJAM BAGI PEZINA KAFIR DZIMMY

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

ج اء ك م ر س ول ن ا ي ب ي ن ل ك م ك ث ير ا م ما ك ن ت م ت خ ف و ن م ن ال ك ت اب و ي ع ف و ع ن ك ث ير ق د ج اء ك م م ن الل ه ن ور و ك ت اب

BAB I PENDAHULUAN. yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Pendidikan pada dasarnya. tidak hanya menyampaikan dan memberi hafalan. Pendidikan yang ideal

Dengan nama Allah yang maha pengasih, maha penyayang, dan salam kepada para Rasul serta segala puji bagi Tuhan sekalian alam.

BAB I PENDAHULUAN. secara sistematis dan terencana dalam setiap jenis dan jenjang pendidikan.

BAB V PEMBAHASAN. bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan antara pengembangan karir dan

BAB I PENDAHULUAN. bertujuan mendapatkan keuntungan sebagai hasil akhir. 1 Dalam Islam kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. formal dimaksudkan untuk mengarahkan perubahan diri siswa secara terencana,

Maka dirikanlah shalat karena Rabbmu; dan berkorbanlah. (QS. al-kautsar:2)

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi pengikut atau karyawan. mempengaruhi perilaku seseorang pengikut atau para pengikut dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN. PT Rineka Cipta, 2000), hlm S. Nasution, Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar, (Jakarta: Bumi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu pondasi utama yang dapat menjadikan

BAB I PENDAHULUAN. tertentu saja, melainkan seluruh individu yang mengaku dirinya muslim. 1

s}ahibul ma>l. Yang digunakan untuk simpanan dengan jangka waktu 12 (dua belas)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan usaha sadar untuk menumbuh kembangkan

BAB IV ANALISIS METODE ISTINBA<T} HUKUM FATWA MUI TENTANG JUAL BELI EMAS SECARA TIDAK TUNAI

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat besar untuk menciptakan masa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha manusia untuk menumbuhkan dan. mengembangkan potensi dan kemampuan anak didik sesuai dengan nilai-nilai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Maju tidaknya peradaban manusia, tidak terlepas dari eksistensi pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. Ekonomi Mikro & Makro Edisi Revisi, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2005), 49

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan dengan makhluk-makhluk yang lain, salah satunya manusia

BAB I PENDAHULUAN. selesai sampai kapanpun, sepanjang ada kehidupan manusia di dunia ini, karena

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dari sekolah, selain mengembangkan pribadinya. Pemberian

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, dan lewat

BAB I PENDAHULUAN. mengerjakan sesuatu yang diinginkan. Menurut T.Hani Handoko pelatihan. (training) dimaksudkan untuk memperbaiki penguasaan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. dari yang diharapkan. Banyak siswa yang mempunyai perilaku menyimpang,

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas akhlak seseorang sangat dipengaruhi oleh kondisi iman dalam

BAB I PENDAHULUAN. dasar. Di tingkat ini, dasar-dasar ilmu pengetahuan, watak, kepribadian, moral,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam arti luas adalah segala pengalaman yang dilalui manusia

BAB I PENDAHULUAN. samawi lain yang datang sebelumnya. Allah Swt. mewahyukan al-quran kepada

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.

ض ذ ل ولا ف ام ش وا ف ي م ن اآ ب ه ا و آ ل وا م ن ر ز ق ه و إ ل ي ه ال نش و ر (الملك: ١٥)

MASYARAKAT. A. Analisis Perubahan Sosial Masyarakat Desa Sambungrejo

BAB I PENDAHULUAN. setiap manusia sangat membutuhkannya dan tidak bisa dilepaskan darinya.

Dunia telah menjadi DESA BESAR, Dunia tanpa Batas (pelaksanaan Haji, Pertandingan Sepak Bola dll, bisa dilihat secara langsung ASRORI, MA.

BAB I PENDAHULUAN. * Seluruh Teks dan terjemah Al-Qur`ān dalam skripsi ini dikutip dari Microsoft Word Menu Add-Ins

BAB IV ANALISIS PENENTUAN NISBAH BAGI HASIL PEMBIAYAAN MUDHARABAH PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM DI BMT BINTORO MADANI DEMAK

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Agama Islam merupakan salah satu aspek penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. berbangsa dan bernegara. Maju mundur suatu bangsa sebagian besar ditentukan

HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH ORANGTUA DENGAN SIKAP BIRRUL WALIDAIN REMAJA DI DUSUN WONOREJO BANYUWANGI BANDONGAN MAGELANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Firman Allah SWT. Dalam Surat Al-Mujaadilah [58:11]:

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan di masa sekarang dan masa mendatang sangat dipengaruhi

BAB V PEMBAHASAN. terhadap minat berwirausaha mahasiswa program studi Ekonomi Syariah UIN

STUDI ANALISIS TERHADAP PASAL 105 KOMPILASI HUKUM ISLAM TENTANG PEMELIHARAAN ANAK YANG BELUM/SUDAH MUMAYYIZ

BAB I PENDAHULUAN. Karenanya, manusia akan selalu berusaha memperoleh harta kekayaan itu.

CARA PRAKTIS UNTUK MENGHAFAL AL-QUR AN

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Definisi Operasional. membudayakan manusia. Melalui pendidikan segala potensi sumber daya manusia

BAB IV KONSEP SAKIT. A. Ayat-ayat al-qur`an. 1. QS. Al-Baqarah [2]:

Sunnah menurut bahasa berarti: Sunnah menurut istilah: Ahli Hadis: Ahli Fiqh:

BAB I PENDAHULUAN. secara eksak berbagai ide dan kesimpulan. 1 Matematika tidak lepas dari. sebagaimana yang ada dalam QS. Mujadilah ayat 11 :

BAB I PENDAHULUAN. sering diterjemahkan dengan tarbiyah yang berarti pendidikan. 1 Istilah

BAB I PENDAHULUAN. jati diri dan membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai dalam masyarakat.

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PROSEDUR DAN APLIKASI PERFORMANCE BOND DI BANK BUKOPIN SYARIAH CABANG SURABAYA

الل ه ك ث ير ا BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu kebanggaan bagi setiap orang tua adalah memiliki anak-anak

ZAKAT PENGHASILAN. FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 3 Tahun 2003 Tentang ZAKAT PENGHASILAN

BAB I PENDAHULUAN. Bank Syariah atau lembaga keuangan berbasis syariah dewasa ini

BAB I PENDAHULUAN. berarti, bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu sangat

BAB I PENDAHULUAN. dan Teknologi (IPTEK) merupakan salah satu faktor penunjang yang penting

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Berdasarkan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU

BAB I PENDAHULUAN. terbelakang. Pendidikan harus benar-benar diarahkan untuk menghasilkan

ي ا أ ي ه ا ال ذ ين آم ن وا إ ذ ا ق يل ل ك م ت ف سح وا في ال م ج ال س ف اف س ح وا ي ف س ح ا ل ك م و إ ذ ا ق ي ل ان ش ز وا ف ان ش ز وا ي ر ف ع ا

Akal Yang Menerima Al-Qur an, dan Akal adalah Hakim Yang Adil

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PEMBIAYAAN MUDHARABAH DENGAN SISTEM KELOMPOK DI BMT KUBE SEJAHTERA KRIAN SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. bidang pendidikan tersebar hampir di seluruh nusantara. Amal usaha. perguruan tinggi yang berjumlah 172 buah 1.

(Studi Komparatif Antara Al-Maraghi dan Al-Ghazali)

BAB I PENDAHULUAN. Fungsi pendidikan di Indonesia telah dijabarkan dalam Undang-Undang. Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. rizki guna memenuhi kebutuhan kehidupannya. Agama telah menganjarkan

A. LATAR BELAKANG MASALAH

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Undang-Undang RI No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal

BAB I PENDAHULUAN. negara. 1 Di atas sudah jelas bahwa pendidikan hendaknya direncanakan agar

BAB I PENDAHULUAN. pembinaan kepada anak-anaknya dengan memberikan bimbingan, perintah,

Khutbah Pertama. Jamaah Jum'at yang dirahmati Allah.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Manajemen sumber daya manusia sebagai salah satu cabang ilmu menejemen. Akhir-akhir mulai di perkenalkan sebagai suatu pendekatan baru. Pada dasarnya pendekatan sumber daya manusia menekankan pada pendapat, bahwa manusia adalah titik pusat dari segala keberhasilan setiap usaha yang akan di lakukan. Sehingga tenaga manusia baik fikiran, kreatifitas dan daya cipta yang merupakan cerminan untuk manusia, harus dapat di upayakan serta di gunakan seoptimal mungkin. 1 Dalam pengelolaan perusahaan atau instansi di butuhkan tenaga yang ahli dan memiliki motivasi bekerja yang tinggi. Di samping itu, juga di perlukan tenaga yang memiliki kreativitas, ketekunan dan ketrampilan. 2 Keberhasilan suatu organisasi sangat di pengaruhi oleh kinerja individu karyawan. Setiap organisasi atau perusahaan akan selalu berusaha untuk meningkatkan kinerja karyawan dengan harapan apa yang menjadi tujuan perusahaan akan tercapai. Berbagai cara akan di tempuh oleh perusahaan dalam meningkatkan kinerja karyawan. Misalnya dengan melalui pendidikan, pelatihan, pemberian motivasi dan menciptakan lingkungan kerja yang kondusif. 3 1 Muslich, Etika Bisnis Pendekatan Substansi dan Fungsional, Yogyakarta: Fakultas Ekonomi Cetakan Ke 1, 1998, hlm. 61. 2 T. Hani Handoko, Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, Yogyakarta: BPFE, 2001, hlm. 104. 3 Faustino Cardosa Games, Manajemen Sumber Daya Manusia, Yogyakarta: Andi Offset, 2002, hlm. 2. 1

2 Tujuan perusahaan akan dapat tercapai dengan baik, apabila karyawan dapat menjalankan tugas-tugasnya dengan efektif dan efisien. Oleh karena itu diperlukan tenaga yang berpendidikan dan mempunyai motivasi yang tinggi. Pelatihan dan motivasi akan mempengaruhi karyawan dalam pelaksanaan tugas, karena sangat menentukan berhasil tidaknya pelaksanaan tugas dengan baik. Karyawan yang kurang memiliki pengetahuan yang cukup tentang bidang kerjanya (lebih-lebih karyawan baru) akan bekerja tersendat-sendat, pemborosan waktu dan faktor produksi yang lain akan diperbuat oleh golongan karyawan yang belum memiliki pengetahuan yang cukup tentang bidang kerjanya. Pemborosan ini akan berpengaruh pada kinerja pegawai dan mempertinggi biaya pencapaian tujuan perusahaan. Pengetahuan dan ketrampilan saja belum cukup untuk mencapai tujuan organisasi. Motivasi karyawan dalam bekerja, juga merupakan faktor kunci dalam mencapai kinerja pegawai dan mencapai sukses. 4 Di dalam memotivasi pegawai para pemimpin di samping harus memperhatikan dan mempertimbangkan secara kualitatif kemampuan dan potensi pegawai, agar dapat di sumbangkan semaksimal mungkin. Untuk keberhasilan perusahaan atau instansi, juga perlu memperhatikan apa yang menjadi kebutuhan para pegawai, kebutuhan kesehatan lingkungan kerja (upah atau gaji) antar pegawai, kondisi kerja dan kebijaksanaan perusahaan. 5 Apabila mendapat pemuasan akan menimbulkan motivasi dalam bekerja dan menimbulkan out put. Sedangkan pemenuhan kebutuhan yang dapat 4 T, Hani Handoko, op. cit, hlm. 63. 5 Ibid, hlm. 64.

3 memotivasi pegawai atau karyawan (seperti: prestasi, pengakuan, penghargaan dan tanggung jawab), akan menimbulkan motivasi kerja yang tinggi. Seorang pemimpin dituntut mampu mengendalikan faktor-faktor motivasi dan memotivasi pegawai. 6 Pada setiap manusia niscaya melekat etos kerja, yaitu: sikap strategik terhadap diri dan lingkunganya. Sikap strategik ini merupakan refleksi dari kebutuhan manusia, yang pada dasarnya merupakan bagian integral dari sistem nilai budaya sebagai keseluruhan cara hidupnya. Oleh karena itu, kebutuhan akan menjadi senyawa dalam kehidupan manusia. 7 Bekerja adalah segala aktivitas dinamis dan mempunyai tujuan untuk memenuhi kebutuhan tertentu (jasmani dan rohani), dan di dalam mencapai tujuannya tersebut karyawan berupaya dengan penuh kesungguhan untuk mewujudkan prestasi yang optimal sebagai bukti pengabdian dirinya kepada Allah SWT. 8 Di dalam Al-Quran di temukan banyak ayat yang menyuruh dan memotivasi manusia untuk bekerja. Dengan bekerja dan berpenghasilan manusia dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. Dalam surat Al-Jum ah ayat 62:10 Allah telah menegaskan: ف ا ذ ا ق ض ي ت الص لا ة ف ان ت ش ر وا في الا ر ض و اب ت غ وا م ن ف ض ل الل ه و اذ ك ر وا الل ه ك ث ير ا ل ع ل ك م ت ف ل ح ون 2010 6 Ibid, hlm. 64. 7 Jusmaliani Dkk, Bisnis Berbasis Syariah, Jakarta: Bumi Aksara, 2008, hlm.70. 8 http//:www.jurnal etos kerja bagi masyarakat muslim.co.id, di kutip tanggal 20 juni

4 Artinya: Apabila sholat telah dilaksanakan, maka bertebarlah kamu di bumi, carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak agar kamu beruntung.( Al-jum ah/62:10) 9 Setiap muslim selayaknya tidak asal bekerja, mendapat gaji, atau sekedar menjaga gengsi agar tidak dianggap sebagai penganggur. Karena, kesadaran bekerja secara produktif serta dilandasi semangat tauhid dan tanggung jawab merupakan salah satu ciri khas dari karakter atau kepribadian seorang muslim. Tidak ada alasan bagi seorang muslim untuk menganggur, apalagi menjadi manusia yang kehilangan semangat inovatif. Karena sikap hidup yang tak memberikan makna, apalagi menjadi beban dan peminta minta, pada hakekatnya merupakan tindakan yang tercela. Di samping itu, kita harus selalu menanamkan keyakinan bahwa bekerja adalah amanah Allah, sehingga ada beberapa sikap mental yang tegas pada diri setiap pribadi muslim bahwa bekerja harus dilandasi dengan tujuan yang jelas agar pekerjaannya memberikan hasil yang maksimal serta selalu berusaha menumbuhkan kreativitas dan inovasi yang berguna bagi orang lain dan diri sendiri. Dengan cara pandang seperti ini, maka setiap pribadi muslim adalah tipikal manusia yang terus meronta, dan berpikir keras untuk secara dinamis mencari terobosan, inovasi serta aktivitas yang penuh arti dalam bentuk dinamika kreativitas yang terus mengalir tak mengenal lelah. 10 9 Lembaga Lajnah Penerjemah, Al-Qur an dan Terjemahannya, Bandung, CV. Diponegoro, 2006, hlm. 442 10 http://beranda.blogsome.com/2006/etos-kerja-dalam-islam, di kutip tanggal 20 januari 2011.

5 Membudayakan kebiasaan bekerja akhirnya akan menjadi salah satu ciri utama setiap pribadi muslim yang menjadikannya sebagai semangat yang terus memberikan ilham dalam perjalanan kehidupannya, dimana mereka akan mengukir sejarah dengan tapak tapak prestatif. Karyawan yang mempunyai etos kerja Islami memiliki semangat untuk memberikan pengaruh positif kepada lingkungannnya. Keberadaan dirinya diukur oleh sejauh mana potensi yang dimilikinya memberikan makna dan pengaruh yang mendalam pada orang lain. Sehingga, amal yang diciptakan memberikan makna bagi kehidupan. Sedangkan keberhasilan suatu organisasi sangat dipengaruhi oleh kinerja pegawai. 11 Kinerja atau prestasi kerja merupakan hasil kerja yang di capai oleh seseorang pegawai dalam melakukan tugas sesuai tanggung jawab yang di berikan kepadanya. Oleh karena itu, beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja di antaranya adalah kemampuan (ability) dan faktor motivasi. 12 Di samping motivasi juga di butuhkan etos kerja Islam, agar perusahan bisa bersaing dengan perusahaan lain. Hasil wawancara awal yang peneliti lakukan, pada kenyataanya apa yang terjadi di KJKS BMT Fastabiq, bahwa karyawanya sudah bekerja secara maksimal dan selalu termotivasi, meskipun kompensasi karyawan KJKS BMT Fastabiq tergolong minim, dibandingkan kompensasi karyawan lembaga keuangan syari ah yang lain. 13 Padahal 11 Toto Tasmara, Membudayakan Etos Kerja Islam, Jakarta:Gema Insani Press, 2002, hlm. 3 12 Anwar Prabu Mangkunegara, Evaluasi Kinerja SDM, Bandung: Refika Aditama, 2005, hlm.13. 13 Hasil wawancara yang di lakukan dengan Bapak Arif Sholihul Fais selaku senior marketing karyawan pada KJKS BMT Fastabiq pada tanggal 29 desember 2010.

6 kompensasi berpengaruh terhadap motivasi. 14 Di samping karyawan mempunyai motivasi yang tinggi, dia juga harus mempunyai kepribadian yang baik. Agar para nasabah tertarik dengan KJKS BMT Fastabiq dan nasabahnya bertambah semakin banyak. Selain karyawan di beri motivasi oleh perusahaan dia juga harus memotivasi dirinya untuk berbuat baik. Karena seorang karyawan muslim selayaknya tidak asal bekerja mendapatkan gaji atau sekedar mendapatkan gengsi agar tidak di anggap sebagai pengangguran. Karena kesadaran bekerja secara produktif serta di landasi semangat tauhid dan tanggung jawab merupakan salah satu kepribadian seorang muslim. Oleh sebab itu, kepribadian seorang muslim harus diperlihatkan sedemikian rupa, sehingga bisa meyakinkan dan menarik para nasabahnya, dan otomatis nasabah akan bertambah banyak, meskipun KJKS BMT Fastabiq menitikberatkan kesejateraan para nasabah, sedangkan kesejahteraan karyawan kurang terjamin. Padahal mensejahterakan karyawan sebagai salah satu tanggung jawab perusahaan, karena karyawan merupakan aset terpenting dalam perusahaan. Tanpa karyawan, perusahaan itu tidak akan maju dan mampu bersaing dengan perusahaan lain. Oleh karena itu mensejahterakan karyawan harus lebih diperhatikan sedemikian rupa, sehingga semangat dan totalitas dalam bekerja akan muncul dengan sendirinya. Sejalan dengan itu KJKS BMT Fastabiq berhak menuntut semaksimal mungkin kinerja karyawan untuk menciptakan prestasi yang lebih baik, agar 14 Malayu S.P Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia Dasar Dan Kunci Keberhasilan, Jakarta: Haji Massagung, 1994, hlm. 137.

7 KJKS BMT Fastabiq tidak kalah saing dengan lembaga keuangan syariah yang lain. Dan tentu saja perusahaan mengharapkan para karyawan memiliki etos kerja yang tinggi agar dapat memberikan kontribusi bagi perkembangan perusahaan secara keseluruhan. 15 Yang menjadi ganjalan peneliti, apa yang menyebabkan karyawan tetap semangat menjalankan pekerjaanya? 1.2. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana pengaruh Motivasi terhadap Kinerja Karyawan di KJKS BMT Fastabiq Pati? 2. Bagaimana pengaruh Etos Kerja Islam terhadap Kinerja Karyawan di KJKS BMT Fastabiq Pati? 3. Bagaimana pengaruh Motivasi dan Etos Kerja Islam terhadap Kinerja Karyawan di KJKS BMT Fastabiq pati? 1.3. Tujuan Penelitian untuk: Berdasarkan pada pokok permasalahan di atas peneliti ini bertujuan 1. Untuk mengetahui pengaruh Motivasi terhadap Kinerja Karyawan di KJKS BMT Fastabiq Pati 2. Untuk mengetahui pengaruh Etos Kerja Islam terhadap Kinerja karyawan di KJKS BMT Fastabiq Pati 15 Istijanto, Riset Sumber Daya Manusia Cara Praktis Mendeteksi Dimensi-Dimensi Kerja Karyawan, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2005, hlm. 240.

8 3. Untuk mengetahui pengaruh Motivasi dan Etos Kerja Islam terhadap Kinerja Karyawan di KJKS BMT Fastabiq Pati 1.4. Manfaat Penelitian 1. Untuk memperluas dan mengkaji ilmu kesyari atan. 2. Hasil penelitian di harapkan dapat berguna bagi semua pihak dalam menambah pengetahuannya dalam bidang perbankan syariah. 1.5. Sistematika Penelitian Dalam metode penelitian ini di bagi dalam beberapa bab, dan tiap bab terdapat beberapa sub bab, dengan harapan agar pembahasan dapat terungkap secara rinci dan teratur. Adapun sistematikanya sebagai berikut: BAB I : Pendahuluan Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II : Tinjauan Pustaka Pada bab dua ini berisi tentang pengertian msdm, pengertian motivasi, pengertian etos kerja Islam dan pengertian kinerja karyawan, penelitian terdahulu, kerangka teoritik serta hipotesis.

9 BAB III : Metode Penelitian Bab ini berisi tentang jenis dan sumber data penelitian, populasi dan sample, metode pengumpulan data, variable penelitian dan pengukuran, dan teknik analisis data. BAB IV : Analisis Data dan Pembahasan Bab ini berisi tentang penyajian data, analisis data dan interprestasi data. BAB V : Kesimpulan dan Saran Pada bagian ini merupakan rangkaian dari penelitian yang terdiri dari kesimpulan dan saran. Setelah itu di lampirkan daftar pustaka, lampiran lampiran dan daftar riwayat pendidikan.