BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Dalam penelitian ini pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Artinya data yang dikumpulkan bukan berupa angka-angka, melainkan data tersebut berasal dari naskah wawancara, catatan lapangan, dokumen pribadi, catatan memo, dan dokumen resmi lainnya. Sehingga yang menjadi tujuan dari penelitian kualitatif ini adalah ingin menggambarkan realita empirik di balik fenomena secara mendalam, rinci dan tuntas. Oleh karena itu penggunaan pendekatan kualitatif dalam penelitian ini adalah dengan mencocokkan antara realita empirik dengan teori yang berlaku dengan menggunakan metode deskriptif. Adapun jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif yakni peneliti bermaksud menggambarkan fenomena-fenomena sosialyang terjadi saat penelitian dilakukan, yaitu mengenai hal-hal yang berhubungan dengan implementasi Kebijakan Light on di wilayah Kabupaten Bantul. B. Lokasi dan Waktu Penelitian Penentuan lokasi penelitian ini dimaksudkan untuk mempersempit ruang lingkup penelitian sehingga penelitian yang akan dilakukan diharapkan akan lebih mendalam. Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Bantul, tepatnya di kantor Satlantas Polres Bantul dan kantor Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul, dan di wilayah sekitar kabupaten Bantul antara Bulan Juli sampai dengan September 2013. 37
38 C. Jenis dan Sumber Data Data merupakan faktor penting dalam penelitian. Data-data yang terkumpul akan dianalisa guna memecahkan masalah.lofland dan Lofland (1984) dalam Moleong (2009:157) menegaskan bahwa sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. 1. Data Primer Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari narasumber. Dalam hal ini yang dimaksud narasumber ialah pihak Satlantas Polres Bantul, pihak Dishub Kabupaten Bantul dan pihak kelompok sasaran. 2. Data Sekunder Data sekunder ialah data yang diperoleh dari sumber lain selain dari narasumber. Data tersebut berupa dokumen-dokumen terkait dan dokumen pribadi peneliti. Dalam penelitian ini dara sekunder berasal dari surat kabar, blog, dokumen-dokumen yang berkaitan dengan kebijakan Light on dan lain sebagainya. D. Teknik Pengumpulan Data Teknik yang digunakan penulis dalam mengumpulkan data yang diperlukan adalah sebagai berikut: 1. Wawancara Metode wawancara dilakukan untuk memperoleh informasi secara langsung dari narasumber atau informan yang dianggap representatif dalam implementasi kebijakan menyalakan lampu motor pada siang hari
39 di Kabupaten Bantul. Teknik yang digunakan melalui wawancara terstruktur dimana peneliti sudah menyiapkan pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan serta wawancara bebas yang bertujuan untuk melengkapi apa yang tidak terdapat dalam wawancara terstruktur. Wawancara dilakukan dengan Kanit Dikyasa Saltantas Polres Bantul, anggota Unit Dikyasa Satlantas Polres Bantul, anggota Unit Bin Ops Satlantas Polres Bantul, anggota Unit Laka Satlantas Polres Bantul, Anggota Unit Turjawali Satlantas Polres Bantul, kepala bidang lalu lintas Dishub Kabupatan Bantul dan 55 orang pengendara sepeda motor di Bantul. 2. Observasi Metode observasi ini merupakan pengamatan terhadap perilaku individu dalam situasi atau selang waktu tertentu tanpa memanipulasi atau mengontrol dimana perilaku ini ditampilkan. Peneliti mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomenafenomena yang berhubungan dengan kebijakan Light on di Kabupaten Bantul. Sebagai contohnya adalah peneliti mengamati dan mencatat berapa persentase pengendara yang menyalakan lampu motornya pada siang hari di beberapa lampu merah dan di jalan-jalan utama yang ada di Bantul.Selain mencatat dan mengamati peneliti juga mengabadikan momen tersebut dalam bentuk foto-foto. Hasil pengamatan langsung tersebut selanjutnya dibandingkan denganhasil wawancara yang
40 dilakukan dengan informan sehingga menghasilkan data yang dapat dipertanggungjawabkan. 3. Studi Dokumentasi Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang tidak langsung ditujukan kepada subjek penelitian. Metode dokumentasi ini digunakan untuk memperoleh data yang telah tersedia dalam bentuk arsip atau buku yang mendukung penelitian. Dalam penelitian ini peneliti melihat secara langsung diperoleh melalu buku-buku, dokumen-dokumen tertulis, peratunan-peraturan, website, blog internet, surat kabar serta penelitian yang berhubungan dengan kebijakan Light on di Wilayah Kabupaten Bantul dan kemudian mengkajinya untuk dibandingkan dengan hasil observasi dan wawancara. Selain itu, data dokumentasi ini dapat diperoleh melalui foto-foto yang didapatkan langsung oleh peneliti maupun dari pihak Satlantas Polres Bantul. E. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri. Dalam penelitian kualitatif, peneliti sendiri atau dengan bantuan orang lain merupakan alat pengumpul data utama (Moleong, 2010: 9). Peneliti mempunyai peranan yang sangat besar dalam proses pengumpulan data sehingga seakan-akan peneliti menjadi instrumen tunggal dalam penelitian ini. Selain itu peneliti juga dapat beradaptasi dengan perubahan fenomena yang ada dilapangan serta dapat berhubungan dengan responden atau objek lainnya sehingga dapat memperoleh informasi sesuai dengan yang
41 dibutuhkan. Dalam hal ini adalah informasi mengenai implementasi KebijakanLight on di wilayah Kabupaten Bantul. F. Pengujian Kredibilitas Pengujian kredibilitas atau uji keabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan teknik triangulasi. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Teknik triangulasi yang paling banyak digunakan ialah pemeriksaan melalui sumber lainnya. Denzin Dalam Moleong (2010 : 330) membedakan empat macam triangulasi sebagai teknik pemeriksaan yang memanfaatkan penggunaan sumber, metode, penyidik, dan teori. Triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi dengan sumber. Triangulasi dengan sumber berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda. Hal itu dapat dicapai dengan jalan: (1) membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara; (2) membandingkan apa dikatakan orang di depan umum dan apa yang dikatakan orang secara pribadi; (3) membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu; (4) membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang, seperti rakyat biasa, orang berada, orang pemerintahan; (5) membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan (Moleong, 2009:330-331).Sumber yang dimaksudkan dalam hal ini
42 adalah pihak Satlantas Polres Bantul, Dinas perhubungan Kabupaten Bantul serta pihak kelompok sasaran. Dari ketiga sumber tersebut selanjutnya dilakukan kroscek untuk mendapatkan informasi yang dapat dipertanggungjawabkan kebenaran atau keabsahannya. G. Teknik Analisis Data Teknik analisis data dalam penelitian ini dilakukan menggunakan model analisis interaktif seperti yang diungkapkan Miles dan Huberman (1992:15-20), yaitu proses analisis yang dilakukan bersamaan dengan proses pengumpulan data. Proses analisis data ini dilakukan melalui empat tahap, yaitu: tahap pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Agar lebih jelas, maka akan dipaparkan keempat tahap dalam proses analisis data sebagai berikut: Sumber : Herdiansyah, (2010:164) Gambar 6. Komponen analisis data model Miles & Huberman
43 1. Pengumpulan Data Data yang diperoleh dari hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi dicatat dalam catatan lapangan yang berisi tentang apa yang dilihat, didengar, dirasakan, disaksikan, dialami, dan temuan tentang apa yang dijumpai selama penelitian yang merupakan bahan rencana pengumpulan data untuk tahap berikutnya. Data yang dimaksudkan adalah datayang berhubungan dengan permasalahan tentang implementasi Kebijakan Light on di wilayah Kabupaten Bantul. 2. Reduksi Data Reduksi data diartikan sebagai proses dimana peneliti melakukan pemilihan serta pemusatan perhatian pada penyederhanaan data hasil penelitian. Proses ini juga dinamakan sebagai proses transformasi data, yaitu perubahan dari data yang bersifat kasar yang muncul dari catatancatatan tertulis di lapangan menjadi data yang siap pakai. catatan-catatan lapangan itu kemudian disusun secara sistematis agar memberikan gambaran yang lebih tajam serta mempermudah pelacakan kembali apabila sewaktu-waktu data diperlukan kembali. 3. Display atau Penyajian Data Penyajian data dapat berupa bentuk tulisan atau kata-kata hasil wawancara dengan puihak implementor maupun kelompok sasaran kebijakan Light on, gambar atau foto-foto hasil dari observasi peneliti maupun yang berasal dari dokumentasi-dokumentasi milik implementor, serta grafik dan tabel yang berhubungan dengan implementasi kebijakan
44 Light on di Bantul. Tujuan penyajian data adalah untuk menggabungkan informasi sehingga dapat menggambarkan keadaan yang terjadi serta mempermudah peneliti dalam melihat keseluruhan hasil penelitian. 4. Penarikan Kesimpulan Tahap penarikan kesimpulan ini menyangkut interpretasi peneliti, yaitu penggambaran makna dari data yang ditampilkan. Peneliti berupaya mencari makna dibalik data yang dihasilkan dalam penelitian serta menganalisa data kemudian membuat kesimpulan. Data-data yang sudah di reduksi dan disajikan dalam susunan yantg sistematis tersebut kemudian dianalisa guna menghasilkan sebuah kesimpulan dari penelitian mengenai implementasi kebijakan Light on di Bantul ini.