BAB I PENDAHULUAN. bahwa daerah ini terletak antara 95º13 dan 98º17 bujur timur dan 2º48 dan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. melainkan juga dalam literatur Barat (Portugis, Belanda, Inggris, dan. Semeriramis istri dari Raja Babilonia

LAKSAMANA KEUMALAHAYATI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berdasarkan posisi geografisnya Aceh berada di pintu gerbang masuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Aceh memiliki kedudukan yang sangat strategis sebagai pusat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Emansipasi adalah suatu gerakan yang di dalamnya memuat tentang

BAB V KESIMPULAN. Dari pembahasan mengenai Peran Sultan Iskandar Muda Dalam. Mengembangkan Kerajaan Aceh Pada Tahun , maka dapat diambil

MASA KOLONIAL EROPA DI INDONESIA

Disusun Oleh : Kelompok 5. 1.Alma Choirunnisa (02) 2.Anjar Kumala Rani (03) 3.Sesario Agung Bagaskara (31) 4.Umi Milati Chanifa (35) XI MIPA 5

LETAK KERAJAAN ACEH YANG STRATEGIS YAITU DI PULAU SUMATERA BAGIAN UTARA DAN DEKAT JALUR PELAYARAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL MENYEBABKAN KERAJAAN ACEH

BAB V KESIMPULAN. Di dalam aktivitas pelayaran dan perniagaan internasional Nusantara

BAB I PENDAHULUAN. 18, yaitu pada tahun 1750 berpusat di kota dalam. Setelah Raja Kahar wafat

Benteng Fort Rotterdam

BAB IV SULTAN ALI RIAYAT SHAH ( M) Dien Madjid, dalam bukunya yang berjudul Catatan Pinggiran Sejarah

I. PENDAHULUAN. Bangsa Barat datang ke Indonesia khususnya di Bengkulu sesungguhnya adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perjuangan kemerdekaan melawan penjajahan telah terjadi sejak kedatangan penjajah

FAKTA SEJARAH DALAM NOVEL PEREMPUAN KEUMALA KARYA ENDANG MOERDOPO. Wildan *) Mohd. Harun *) Yenni Safrida **)

PERANG BERUJUNG MAKAN BUAH SIMALAKAMA

4 KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

Luncur Buku Mehmet Ozay & Bincang Kebudayaan Aceh dan Turki 19 Nopember 2014

Melacak Perburuan Mutiara dari Timur

: SARJANA/DIPLOMA. PETUNJUK KHUSUS Pilihlah salah satu jawaban yang saudara anggap paling tepat diantara 5 pilihan yang tersedia

BAB I PENDAHULUAN. kontrak perkebunan Deli yang didatangkan pada akhir abad ke-19.

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah dan masyarakat Jepang merupakan hal yang cukup menarik

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa jasa para pahlawannya. Itulah

KERAJAAN DEMAK. Berdirinya Kerajaan Demak

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

DAFTAR PARA PEREMPUAN2 TERHEBAT INDONESIA

MALAHAYATI. Singa Betina dari Aceh

BAB I PENDAHULUAN. Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan negara kepulauan

I. PENDAHULUAN. internasional, adanya kontrol terhadap labour dan hasil tanah serta sudah memilki

BAB I PENDAHULUAN. kerajaan Aceh. Ia menjadi anak beru dari Sibayak Kota Buluh di Tanah Karo.

B. Peran Daerah dalam Kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia

Arsip dan Naskah Banten yang tersimpan di Luar Negeri. Titik Pudjisatuti 1

RIWAYAT SINGKAT PERJUANGAN SULTAN ISKANDAR MUDA

I. PENDAHULUAN. Palembang muncul sebagai Kesultanan Palembang sekitar pada tahun 1659 dan

BAB V KESIMPULAN. dituliskan dalam berbagai sumber atau laporan perjalanan bangsa-bangsa asing

KISI-KISI SOAL PENILAIAN AKHIR SEMESTER 1

BAB I PENDAHULUAN. Sisingamangaraja XII merupakan raja ke 12 dari dinasti Sisingamangaraja

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan

commit to user BAB I PENDAHULUAN

PENDAHULUAN. Jepang dan Italia melawan Sekutu membawa pengaruh terhadap perubahan situasi negara-negara

BAB II KONDISI DAERAH SEKITAR TEMPAT TINGGAL PANGLIMA BESAR JENDERAL SOEDIRMAN

BAB 10 PROSES KEDATANGAN DAN KOLONIALISME BANGSA BARAT DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kabupaten Langkat merupakan salah satu Kabupaten yang terdapat di

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari dalam negeri maupun luar negeri. Selain itu, Kota Sibolga juga memiliki kapalkapal

BAB I PENDAHULUAN. transportasi dan komunikasi yang sangat diandalkan dalam mewujudkan

PERKEMBANGAN TRANSPORTASI SUMATERA SELATAN MARET 2016

KOLONIALISME DAN IMPERIALISME

BAB I PENDAHULUAN. wilayah Hindia Belanda. Setelah Verenigde Oost-Indische Compagnie (VOC) 31. besar di daerah Sumatera Timur, tepatnya di Tanah Deli.

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. dengan DKI Jakarta yang menjadi pusat perekonomian negara.

BAB I PENDAHULUAN. Surabaya dikenal sebagai Kota Pahlawan karena terjadinya peristiwa

BAB I PENDAHULUAN. juta km2 terdiri dari luas daratan 1,9 juta km2, laut teritorial 0,3 juta km2, dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan

BAB I STRATEGI MARITIM PADA PERANG LAUT NUSANTARA DAN POROS MARITIM DUNIA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Proses menurut Koentjaraningrat (1984:24) adalah berlangsungnya pristiwa dalam

BA B I PENDAHULUAN. menjadi panutan dalam masyarakatnya. Pri-kehidupan tokoh ini dapat di telisik. dengan menelaah kehidupannya dalam suatu bagian.

BAB IV BUDAYA DAN ALAM PIKIR MASA PENGARUH KEBUDAYAAN ISLAM DAN BARAT

V. KESIMPULAN DAN SARAN. Indonesia di Desa Panggungrejo sebagai berikut: 1. Perlawanan Terhadap Belanda Di Lampung ( )

BAB I PENDAHULUAN. Dalam mengamati sejarah perkembangan ekonomi Indonesia sejak

REDESAIN PELABUHAN ULEE LHEUE SEBAGAI PELABUHAN FERRY INTERNASIONAL DI BANDA ACEH

BAB III AKHIR KEKUASAAN SULTAN ALAUDDIN RIAYAT SHAH ( M) A. Kondisi Kesultanan Aceh Darussalam Saat Dipimpin Oleh Sultan Alauddin

Pembukaan. Semoga berkenan, terima kasih.

BAB I PENDAHULUAN. adimistratif Nias merupakan kabupaten yang termasuk dalam Propinsi Sumatera Utara.

BAB I PENDAHULUAN. utara dan timurnya terdapat Selat Malaka, mulai dari Salahadi di pantai timur

tanggal 19 Januari Perjanjian Renville antara lain mengenai garis demarkasi dan TNI yang masih berada dalam daerah pendudukan Belanda.

BAB I PENDAHULUAN. Aceh secara geografis terletak di jalur perdagangan Internasional yaitu

ANDY WASIS - MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN INPRES NOP TAHUN ( ) A ACEH DI LAUT MERAH

BAB I. PENDAHULUAN. bangsa Indonesia setelah lama berada di bawah penjajahan bangsa asing.

BAB V PENUTUP. di Cilacap untuk mempertahankan pengaruhnya di kota tersebut. Pembangunan

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA SELATAN JUNI 2015

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945

Naskah Drama. Sejarah Kerajaan Samudera Pasai

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA SELATAN JULI 2015

Perkembangan Pariwisata dan Transportasi Sumatera Selatan Agustus 2017

BAB XIII PERKEMBANGAN MASYARAKAT PADA MASA KOLONIAL EROPA PETA KONSEP. Kata Kunci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Monumen Palagan Dan Museum Isdiman Di Ambarawa

PERATURAN DAERAH KOTA TANJUNGPINANG NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG HARI JADI KOTA OTONOM TANJUNGPINANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Kota Tanjung Balai adalah salah satu kota di provinsi Sumatera Utara.

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. demikian ini daerah Kabupaten Lampung Selatan seperti halnya daerah-daerah

BAB I PENDAHULUAN. Cikal bakal lahirnya TNI (Tentara Nasional Indonesia) pada awal

Nama Kelompok: Agnes Monica Dewi Devita Marthia Sari Dilla Rachmatika Nur Aisah XI IIS 1

BAB I PENDAHULUAN. Utara yang berjarak ± 160 Km dari Ibu Kota Provinsi Sumatera Utara (Medan). Kota

I. PENDAHULUAN. telah menjadi bangsa yang merdeka dan terbebas dari penjajahan. Namun pada. khususnya Belanda yang ingin menguasai kembali Indonesia.

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Westget Mall diperkirakan merupakan supermarket milik Israel yang sering dikunjungi orang-orang asing.

tidak langsung, mereka mengakui Utsman sebagai penguasa tertinggi dengan gelar Padiansyah Ali Utsman 4 B.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 1959 TENTANG PANGKAT-PANGKAT MILITER KHUSUS, TITULER DAN KEHORMATAN

Strategi Perlawanan Bangsa Indonesia Terhadap Bangsa Barat Sebelum dan Setelah Abad 20

I. PENDAHULUAN. 105º50 dan 103º40 Bujur Timur. Batas wilayah Provinsi Lampung sebelah

BAB IV DAMPAK PERANG PALEMBANG A. Kemenangan Sultan Mahmud Badaruddin II. maupun dampak yang buruk bagi kehidupan manusia di daerah yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA SELATAN SEPTEMBER 2016

BAB I PENDAHULUAN. Amerika Serikat masih berupa non-intervensi. Namun ketika Perang Dunia Kedua

I. PENDAHULUAN. telah berlangsung sejak zaman purba sampai batas waktu yang tidak terhingga.

BAB 6 : KEMEROSOTAN MELAKA

PERJUANGAN SULTAN ISKANDAR MUDA DALAM MENCAPAI KEJAYAAN KERAJAAN ACEH DI NUSANTARA

BAB I PENDAHULUAN. di Katulistiwa. Sejak awal abad Masehi, Pulau Sumatera telah

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

Revolusi Fisik atau periode Perang mempertahankan Kemerdekaan. Periode perang

BAB I PENDAHULUAN. tujuan pendidikan nasional. Pendidikan nasional menuntut adanya sumber daya

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Aceh terletak di ujung bagian utara pulau Sumatera, bagian paling barat dan paling utara dari kepulauan Indonesia. Secara astronomis dapat ditentukan bahwa daerah ini terletak antara 95º13 dan 98º17 bujur timur dan 2º48 dan 5º40 lintang utara. Dengan melihat posisinya yang demikian, Aceh dapat disebut sebagai pintu gerbang sebelah barat kepulauan Indonesia. Karena letaknya yang strategis ini, dalam perjalanan sejarahnya, Aceh banyak didatangi oleh berbagai bangsa asing dengan berbagai macam kepentingan seperti kepentingan perdagangan, diplomasi, dan sebagainya. Kedatangan berbagai bangsa asing itu (Turki, Portugis, Belanda dan lain sebagainya) merupakan hal yang penting bagi perkembangan Aceh sendiri, baik secara kultural, politis, maupun ekonomis. Meskipun demikian, di antara para pendatang asing itu terdapat pula pendatang yang melakukan tindakan-tindakan yang didorong oleh kolonialisme dan imperialisme, baik di Aceh sendiri maupun di kawasan sekitarnya. Oleh karena itu timbullah sikap perlawanan dan reaksi dari berbagai pihak yang dirugikan, misalnya pihak Aceh, dalam bentuk perlawanan-perlawanan terhadap bangsa asing yang melakukan tindakan di atas.

Perlawanan-perlawanan itu terutama dilakukan hanya demi mempertahankan kedudukan pihak yang bersangkutan. Bangsa asing pertama, tepatnya barat, yang melakukan kontak, dan kemudian berkonflik dengan Aceh adalah bangsa Portugis. Kedatangaannya yang pertama sekali di Aceh pada awal abad XVI, usahanya merebut kota Malaka dari tangan orang-orang Islam pada tahun 1511, dan intervensinya dalam kerajaan-kerajaan di sekitar Selat Malaka, telah membuahkan konflik dengan Aceh. Aceh yang sudah tumbuh sebagai sebuah kerajaan besar, sebagai pengganti Malaka yang telah direbut oleh Portugis, mencoba melawan dan mengusir bangsa asing tersebut dari kawasan Selat Malaka. Hal ini dilakukan karena Portugis dianggap agresor yang telah merusak keharmonisan kehidupan dan jaringan perdagangan yang sudah mentradisi di kawasan tersebut. Konflik Aceh-Portugis ini berlangsung sepanjang abad XVI hingga akhir perempatan abad XVII. Dalam konflik yang berlangsung relatif lama ini muncullah figur-figur atau tokoh terkemuka dari kedua pihak yang bersangkutan. Dari karya-karya penulis asing dan penulis dari bangsa Indonesia sendiri tentang sejarah Aceh dapat ditemukan sejumlah nama yang pernah menjadi figur semacam itu. Diantaranya adalah Keumalahayati yang secara tradisional disebut oleh orang Aceh Malahayati atau Hayati saja.

Keumalahayati adalah wanita yang berpangkat laksamana (admiral) kerajaan Aceh dan merupakan salah seorang pemimpin armada laut pada masa pemerintahan Sultan Alaidin Riayatsyah Al Mukammil (1589-1604) yang populer disebut Sultan Al Mukkamil saja. Sebelum diangkat sebagai admiral, Keumalahayati pernah menjabat sebagai pemimpin pasukan ketentaraan wanita di Kerajaan Aceh. Karena keberhasilannya dalam memimpin pasukan wanita tersebut dan juga karena mendapat kepercayaan dari sultan yang pada waktu itu kurang percaya pada laki-laki sebagai pemegang jabatan, wanita itu pun diangkat sebagai laksamana. Menurut sebuah Manuskrip (M.S.) yang tersimpan di Universiti Kebangsaan Malaysia dan berangka tahun 1254 H atau sekitar tahun 1875 M, Keumalahayati berasal dari kalangan sultan-sultan Aceh terdahulu. Ayahnya bernama Mahmud Syah, seorang laksamana. Kakeknya, dari garis ayahnya, adalah juga laksamana yang bernama Muhammad Said Syah, putra Sultan Salahuddin Syah yang memerintah tahun 936-945 H atau sekitar 1530-1539 M Sultan Salahuddin Syah sendiri putra Sultan Ibrahim Ali Mughayat Syah (1513-1530), pendiri Kejaan Aceh Darussalam. (Ibrahim Alfian 1994:45) Dilihat dari asal keturunan Keumalahayai seperti yang terdapat dalam M.S. di atas bahwa ayahnya dan kakeknya pernah menjabat sebagai laksamana. Selain merupakan orang kepercayaan sultan, karena memang dianggap mampu, pengangkatan Keumalahayati sebagai laksamana mungkin pula disebabkan oleh adanya semangat kebaharian yang tumbuh atau kelautan yang ada dalam dirinya, yang diwariskan oleh ayah dan kakeknya kepada dirinya meskipun dirinya

seorang perempuan. Sebagaimana telah disinggung, sebelum diangkat sebagai laksamana, Keumalahayati telah pernah menduduki jabatan sebagai komandan suatu pasukan wanita. Menurut sumber yang merupakan tradisi lisan, pasukan wanita yang dipimpin oleh Malahayati terdiri oleh para janda yang suaminya gugur dalam peperangan-peperangan yang terjadi antara Kerajaan Aceh dengan Portugis, termasuk suami Keumalahayati sendiri. Pembentukan pasukan ini juga atas ide dari Keumalahayati, permintaannya kepada sultan. Maksudnya adalah agar para wanita janda itu dapat menuntut balas atas kematian suami mereka. Ternyata permohonan ini mendapat sambutan baik dari Sultan Al Mukammil. Selanjutnya dibentuklah pasukan wanita yang dinamakan armada Inong Bale (wanita janda). Untuk kepentingan pasukan ini dan juga sebagai tempat pangkalan mereka, didirikanlah sebuah benteng yang dalam istilah Aceh disebut Kuta Inong Bale ( Benteng Wanita Janda). Hingga sekarang bekas benteng tersebut masih bisa ditemukan di Teluk Krueng Raya, dekat pelabuhan Malahayati. Setelah memangku jabatan sebagai laksamana, Keumalahayati mengkoordinasikan sejumlah pasukan laut, mengawasi pelabuhan-pelabuhan yang berada di bawah syahbandar dan juga kapal-kapal jenis galley (kapal perang) milik Kerajaan Aceh. John Davis seorang nahkoda kapal Belanda yang mengunjungi Kerajaan Aceh pada masa Keumalahayati menjadi seorang laksamana, menyebutkan bahwa kerajaan Aceh pada masa itu mempunyai perlengkapan armada laut yang terdiri dari 100 buah kapal perang (Galley),

diantaranya ada yang berkapasitas muatan sampai 400-500 penumpang. Yang menjadi pemimpinnya adalah laksamana wanita, Keumalahayati. Waktu itu awal abad ke XVII, Kerajaan Aceh dapat dikatakan memiliki angkatan perang yang kuat. Kekuatannya yang terpenting adalah kapal-kapal galley yang dimiliki oleh armada lautnya, di samping pasukan gajah yang dimiliki oleh pasukan daratnya. selain di Kerajaan Aceh sendiri yang beribu kotakan Bandar Aceh Darussalam, kapal-kapal itu juga ditempatkan di pelabuhanpelabuhan yang berada dibawah kuasa atau pengaruh kerajaan tersebut, misalnya Daya dan Pedir. Diantara kapal-kapal tersebut terdapat kapal yang besarnya bahkan melebihi kapal-kapal yang dibuat di Eropa pada kurun waktu yang sama. Kekuatan Keumalahayati sebagai laksamana mulai memasuki ujian berat ketika untuk pertama kalinya terjadinya kontak antara Kerajaan Aceh dengan Belanda. Pada tanggal 21 Juni 1599 dua buah kapal Belanda yang bernama de Leeuw dan de Leeuwin berlabuh di ibu kota Kerajaan Aceh. Kedua kapal tersebut masing-masing dipimpin oleh dua bersaudara, yaitu Cornelis de Houtman dan Frederick de Houtman. Mulanya, kedua kapal Belanda tersebut mendapat sambutan yang baik dari pihak Kerajaan Aceh karena darinya diharapkan akan dapat dibangun pasaran yang baik bagi hasil-hasil bumi Kerajaan Aceh, khususnya lada.

Laksamana Keumalahayati telah berhasil menggagalkan percobaan pengacauan, oleh Angkatan Laut Belanda di bawah pimpinan Cornelis de Houtman dan Frederick de Houtman tahun 1599. Cornelis de Hotman tewas terbunuh oleh Malahayati satu lawan satu di atas gelada kapal, sementara Frederick de Hotman dijebloskan ke dalam tahanan Kerajaan Aceh. Selain sebagai laksamana, Malahayati juga merupakan seorang diplomat handal. Pada saat dibentuknya pasukan armada inong bale sesuai dengan permintaannya kepada Sultan Al Mukammil, Keumalahayati telah bersumpah di hadapan sultan atas nama Tuhan ia bersumpah akan berjuang sampai titik darah penghabisan melawan musuh-musuh Kerajaan Aceh. Ia membuktikan ucapannya tersebut, Malahayati gugur dalam pertempuran yang dimenangan oleh Aceh. Bersama dengan pasukannya dan Darma Wangsa yang nantinya bergelar Iskandar Muda berhasil mengusir Portugis pada pertempuran di Teluk Krueng Raya. Jenazah Keumalahayati dmakamkan di Lereng Bukit Kota Dalam, sebuah bukit yang terletang di Desa Nelayan Krueng Raya, jauhnya sekitar 34 Km dari Banda Aceh. Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk mengangkat judul penilitian dengan judul Laksamana Keumalahayati Simbol Perempuan Aceh (Peranan Dan Perjuanganya Dalam Lintasan Sejarah Kerajaan Aceh Darussalam1589-1604).

1.2 Identifikasi Masalah 1. Latar belakang kehidupan Laksamana Keumalahayati 2. Latar belakang peranan dan perjuangan Laksamana Keumalahayatimelawan segala bentuk kolonialisme dan imperialisme yang di lakukan oleh pihak-pihak yang ingin menguasai Kerajaan Aceh. 1.3 Batasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka penelitian ini dibatasi agar lebih terpusat dan tidak terlalu luas, maka peneliti membatasi masalah penelitian mengenai Laksamana Keumalahayati Simbol Perempuan Aceh (Peranan Dan Perjuangannya Dalam Lintasan Sejarah Kerajaan Aceh Darussalam1589-1604). 1.4 Rumusan Masalah 1. Bagaimanakah latar belakang kehidupan Laksamana Keumalayati? 2. Bagaimanakah peranan dalam perjuangan yang dilakukan oleh Laksamana Keumalahayati? 1.5 Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui latar belakang kehidupan Laksamana Keumalahayati 2. Untuk mengetahui latar belakang perjuangan Laksamana Keumalahayati berjuang melawan segala bentuk kolonialisme dan

imperialisme terhadap pihak-pihak yang ingin menguasai Kerajaan Aceh Darussalam 1.5 Manfaat Penelitian 1. Untuk memberikan pengetahuan kepada peneliti sendiri sebagai perempuan Aceh dan pembaca bahwa ada begitu banyak wanita agung yang terdapat di Aceh salah satunya adalah Laksamana Keumalahayati yang menjabat sebagai laksamana dan seorang diplomat kerajaan, sebuah propesi yang pada saat ini masih dianggap tabu di jabati oleh wanita ternyata telah dijabati oleh perempuan Aceh pada abad ke-16. 2. Sebagai bahan informasi kepada generasi muda Aceh. 3. Sebagai bahan informasi bagi peneliti lain yang ingin meneliti lebih lanjut tentang Laksamana Keumalayati. 4. Menambah sumber kajian mahasiswa Pendidikan Sejarah Universitas Negeri Medan tentang sejarah lokal dalam cakupan sejarah nasional. 5. Menambah pembendaharaan karya ilmiah bagi lembaga pendidikan khususnya Universitas Negeri Medan. 6. Penelitian ini diharapkan menambah referensi hasil penelitian yang dapat dijadikan sebagai bahan rujukan untuk penelitian selanjutnya.