BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP HADIAH/ UANG YANG DIBERIKAN OLEH CALON ANGOTA DPRD KEPADA MASYARAKAT DI KECAMATAN DIWEK

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SEWA MENYEWA POHON UNTUK MAKANAN TERNAK

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI BARANG SERVIS DI TOKO CAHAYA ELECTRO PASAR GEDONGAN WARU SIDOARJO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI SAWAH BERJANGKA WAKTU DI DESA SUKOMALO KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HAK KHIYA>R PADA JUAL BELI PONSEL BERSEGEL DI COUNTER MASTER CELL DRIYOREJO GRESIK

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP IMPLEMENTASI HUTANG PUPUK DENGAN GABAH DI DESA PUCUK KECAMATAN DAWARBLANDONG KABUPATEN MOJOKERTO

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN POTONGAN TABUNGAN BERHADIAH DI TPA AL- IKHLAS WONOREJO KECAMATAN TEGALSARI SURABAYA

BAB IV ANALISIS TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENUKARAN UANG DENGAN JUMLAH YANG TIDAK SAMA JIKA DIKAITKAN DENGAN PEMAHAMAN PARA PELAKU

BAB IV PERSAMAAN DAN PERBEDAAN ANTARA HUKUM ISLAM DAN UU NO 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP PEMBULATAN HARGA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT MELALUI LAYANAN M-ZAKAT DI PKPU (POS KEADILAN PEDULI UMAT) SURABAYA

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM JUAL BELI IKAN DENGAN PERANTAR PIHAK KEDUA DI DESA DINOYO KECAMATAN DEKET KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN AKAD QARD\\} AL-H\}ASAN BI AN-NAZ AR DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG WARU SIDOARJO

ANALISIS FIQH SIYASAH TENTANG PERAN BADAN ANGGARAN DPRD KOTA SURABAYA DALAM MEREALISASIKAN FUNGSI BUDGETING

BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTIK PEMANFAATAN BARANG TITIPAN. A. Analisis Praktik Pemanfaatan Barang Titipan di Kelurahan Kapasari

BAB IV PRAKTIK UTANG-PIUTANG DI ACARA REMUH DI DESA KOMBANGAN KEC. GEGER BANGKALAN DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP UTANG PIUTANG HEWAN TERNAK SEBAGAI MODAL PENGELOLA SAWAH DI DESA RAGANG

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PINJAM MEMINJAM UANG DENGAN BERAS DI DESA SAMBONG GEDE MERAK URAK TUBAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TRANSAKSI JUAL BELI ALAT TERAPI DI PASAR BABAT KECAMATAN BABAT KABUPATEN LAMONGAN.

BAB II LANDASAN TEORI PEMBIAYAAN EKSPOR IMPOR MELALUI LETTER OF CREDIT (L/C) DALAM HUKUM ISLAM

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PEMBIAYAAN MUDHARABAH DENGAN SISTEM KELOMPOK DI BMT KUBE SEJAHTERA KRIAN SIDOARJO

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP KLAIM ASURANSI DALAM AKAD WAKALAH BIL UJRAH

BAB IV ANALISIS TERHADAP JUAL BELI IKAN BANDENG DENGAN PEMBERIAN JATUH TEMPO DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PEMBIAYAAN MURA<BAH{AH DI BMT MADANI TAMAN SEPANJANG SIDOARJO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI CEGATAN DI DESA GUNUNGPATI KECAMATAN GUNUNGPATI KOTA SEMARANG

BAB IV ANALISIS TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PANDANGAN TOKOH AGAMA ISLAM TENTANG SEWA POHON MANGGA

UNTUK KALANGAN SENDIRI

BAB IV ANALISIS AKAD IJA>RAH TERHADAP PERJANJIAN KERJA ANTARA TKI DENGAN PJTKI DI PT. AMRI MARGATAMA CABANG PONOROGO

BAB IV KONSEP SAKIT. A. Ayat-ayat al-qur`an. 1. QS. Al-Baqarah [2]:

BAB IV PENERAPAN AKAD BAYʽ BITHAMAN AJIL DALAM PENINGKATAN KEUNTUNGAN USAHA DI KOPONTREN NURUL HUDA BANYUATES SAMPANG MADURA

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

BAB II TABUNGAN ZAKAT AL-WADI< AH DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

A. Analisis Tradisi Standarisasi Penetapan Mahar Dalam Pernikahan Gadis dan. 1. Analisis prosesi tradisi standarisasi penetapan mahar

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENAHANAN SAWAH SEBAGAI JAMINAN PADA HUTANG PIUTANG DI DESA KEBALAN PELANG KECAMATAN BABAT KABUPATEN LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. ajaran yang sangat sempurna dan memuat berbagai aspek-aspek kehidupan

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PENGULANGAN PEKERJAAN BORONGAN PEMBUATAN TAS DI DESA KRIKILAN KECAMATAN DRIYOREJO KECAMATAN GRESIK

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

BAB IV. A. Analisis Hukum Islam Terhadap Praktek Utang Piutang Dengan Jaminan. bab sebelumnya, bahwa praktek utang piutang dengan jaminan barang

A. Analisis Tentang Tata Cara Akad Manusia tidak bisa tidak harus terkait dengan persoalan akad

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI RIGHT ISSUE DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBULATAN TIMBANGAN PADA PT. TIKI JALUR NUGRAHA EKAKURIR DI JALAN KARIMUN JAWA SURABAYA

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Yang Diizinkan Tidak Berpuasa

BAB IV. A. Mekanisme Penundaan Waktu Penyerahan Barang Dengan Akad Jual Beli. beli pesanan di beberapa toko di DTC Wonokromo Surabaya dikarenakan

BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTIK BISNIS JUAL BELI DATABASE PIN KONVEKSI. A. Analisis Praktik Bisnis Jual Beli Database Pin Konveksi

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN WASIAT DENGAN KADAR LEBIH DARI 1/3 HARTA WARISAN KEPADA ANAK ANGKAT

BAB IV ANALISIS METODE ISTINBA<T} HUKUM FATWA MUI TENTANG JUAL BELI EMAS SECARA TIDAK TUNAI

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PEMOTONGAN HARGA JUAL BELI BESI TUA DAN GRAM BESI DI PT. FAJAR HARAPAN CILINCING JAKARTA UTARA

BAB IV PEMANFAATAN GADAI SAWAH PADA MASYARAKAT DESA SANDINGROWO DILIHAT DARI PENDAPAT FATWA MUI DAN KITAB FATH}UL MU I<N

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN HIBAH DALAM KEADAAN SAKIT DI DUSUN MOYORUTI DESA BRENGKOK KECAMATAN BRONDONG KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP GANTI RUGI DALAM JUAL BELI ANAK BURUNG

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD JASA PENGETIKAN SKRIPSI DENGAN SISTEM PAKET DI RENTAL BIECOMP

BAB IV ANALISIS SADD AH TERHADAP JUAL BELI KREDIT BAJU PADA PEDAGANG PERORANGAN DI DESA PATOMAN ROGOJAMPI BANYUWANGI

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PENGEMBALIAN SISA PEMBAYARAN DI KOBER MIE SETAN SEMOLOWARU

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TAMBAHAN HARGA DARI HARGA NORMAL YANG DIMINTA TUKANG BANGUNAN DALAM PRAKTEK JUAL BELI BAHAN BANGUNAN

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

BAB IV ANALISIS TRANSAKSI JUAL BELI BBM DENGAN NOTA PRINT BERBEDA SPBU PERTAMINA DI SURABAYA UTARA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP OPERASIONALISASI DANA DEPOSITO DI BNI SYARI AH CAB. SURABAYA

waka>lah. Mereka bahkan ada yang cenderung mensunnahkannya dengan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Keutamaan Akrab Dengan Al Qur an

BAB 1V ANALISIS DATA. A. Analisis Sistem Pemberian Komisi Penjualan Kepada SPB (Sales Promotion Boy) Di Sumber Rizky Furniture Bandar Lampung

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 284

Solution Rungkut Pesantren Surabaya Perspektif Hukum Islam

KAIDAH FIQH. Perubahan Sebab Kepemilikan Seperti Perubahan Sebuah Benda. حفظو هللا Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBAYARAN KODE UNIK DALAM JUAL BELI ONLINE DI TOKOPEDIA. A. Analisis Status Hukum Kode Unik di Tokopedia

PENGERTIAN TENTANG PUASA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI IKAN TANGKAPAN NELAYAN OLEH PEMILIK PERAHU DI DESA SEGORO TAMBAK KECAMATAN SEDATI KABUPATEN SIDOARJO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN UU PERLINDUNGAN KONSUMEN NOMOR 8 TAHUN 1999 TERHADAP JUAL BELI BARANG REKONDISI

adalah suatu transaksi yang sering terjadi saat masyarakat membutuhkan adalah penjual mencari seorang pembeli melalui jasa makelar.

BAB IV NASAB DAN PERWALIAN ANAK HASIL HUBUNGAN SEKSUAL SEDARAH (INCEST) DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB II KERJASAMA USAHA MENURUT PRESPEKTIF FIQH MUAMALAH. Secara bahasa al-syirkah berarti al-ikhtilath (bercampur), yakni

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI HANDPHONE (HP) SERVIS YANG TIDAK DIAMBIL OLEH PEMILIKNYA

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Mengganti Puasa Yang Ditinggalkan

ISLAM IS THE BEST CHOICE

BAB IV ANALISIS DATA. A. Proses Akad yang Terjadi Dalam Praktik Penukaran Uang Baru Menjelang Hari Raya Idul Fitri

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

BAB IV ANALISIS PERSAMAAN, PERBEDAAN, DAN AKIBAT HUKUM ANTARA HUKUM ISLAM DAN HUKUM PERDATA DALAM MENGATUR OBJEK JAMINAN GADAI

BAB I PENDAHULUAN. manusia guna memperoleh kebahagian di dunia dan akhirat. Salah satu aspek

BAB I PENDAHULUAN. satu sama lain agar mereka tolong-menolong dalam semua kepentingan hidup

Hijab Secara Online Menurut Hukum Islam

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PERPANJANGAN SEWA- MENYEWA MOBIL SECARA SEPIHAK DI RETAL SEMUT JALAN STASIUN KOTA SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PENETAPAN HARGA PADA JUAL BELI AIR SUMUR DI DESA SEBAYI KECAMATAN GEMARANG KABUPATEN MADIUN

Pengertian Istilah Hadis dan Fungsi Hadis

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBIAYAAN LETTER OF CREDIT PADA BANK MANDIRI SYARI AH

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN TARIF JUAL BELI AIR PDAM DI PONDOK BENOWO INDAH KECAMATAN PAKAL SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK MURA>BAH}AH PROGRAM PEMBIAYAAN USAHA SYARIAH (PUSYAR) (UMKM) dan Industri Kecil Menengah (IKM)

KAIDAH FIQH. Sebuah Ijtihad Tidak Bisa Dibatalkan Dengan Ijtihad Lain. حفظه هللا Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBAHARUAN AKAD NIKAH SEBAGAI SYARAT RUJUK

BAB VI ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TRADISI GADAI SAWAH DI DESA MORBATOH KECAMATAN BANYUATES KABUPATEN SAMPANG

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PROSEDUR DAN APLIKASI PERFORMANCE BOND DI BANK BUKOPIN SYARIAH CABANG SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. ingin tahu, Man is corious animal. Dengan keistimewaan ini, manusia dengan

BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTEK JUAL BELI LEGEN. A. Analisis Hukum Islam Terhadap Pandangan Tokoh Agama Tentang Praktek

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI BUNGA KAMBOJA KERING MILIK TANAH WAKAF DI DESA PORONG KECAMATAN PORONG KABUPATEN SIDOARJO

BAB IV ANALISIS HUKUM BISNIS ISLAM TENTANG PERILAKU JUAL BELI MOTOR DI UD. RABBANI MOTOR SURABAYA

PENARIKAN KEMBALI HARTA WAKAF OLEH PEMBERI WAKAF (Study Analisis Pendapat Imam Syafi'i)

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TRANSAKSI QARD} UNTUK USAHA TAMBAK IKAN DI DESA SEGORO TAMBAK KECAMATAN SEDATI KABUPATEN SIDOARJO

Transkripsi:

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP HADIAH/ UANG YANG DIBERIKAN OLEH CALON ANGOTA DPRD KEPADA MASYARAKAT DI KECAMATAN DIWEK A. Pelaksanaan Pemberian Hadiah/ Uang yang Diberikan oleh Calon anggota DPRD kepada Masyarakat di Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang Ditinjau dari Hukum Islam Sebagaimana telah dikemukakan dalam permasalan dalam skripsi ini khususnya yang berkenaan dengan masalah pemberian hadiah/ uang yang diberikan oleh calon-calon anggota DPRD kepada masyarakat di Kecamatan Diwek, maka bab ini penulis ketengahkan beberapa konsepsi pemecahan masalah dengan jalan analisis terhadap uraian pembahasan sebelumnya. 1. Kadar Hibah Hukum Islam membolehkan seseorang melakukan hibah, baik menghibahkan seluruh harta atau sebagian hartanya. Sebagaimana dikemukakan oleh jumhur ulama bahwa seseorang boleh menghibahkan semua hartanya yang dimilikinya kepada orang lain. 1 Dari pendapat Jumhur Ulama tersebut dapat dipahami, bahwa memberi hadiah kepada orang lain itu boleh. 1 Sayyid Sabiq, Fiqh Sunnah 14, h 181 55

56 Pendapat Muhammad ibnu Hasan dan sebagian pentahqiq mazhab Hanafi. Mereka menganggap orang yang berbuat demikian itu sebagian orang dungu yang wajib dibatasi tindakannya. Hal ini di qiyaskan dengan pembahasan wasiat, yang lebih baik dari pada sepertiga harta. 2 Dari pendapat tersebut diatas, kalau melihat kenyataan ysng terjadi pada calon-calon anggota DPRD di kecamatan Diwek, pelaksanaan hibah atau pemberian hadiah hanya diberikan kepada masyarakat sebab untuk kepentingan dalam partai. Dengan demikian penghibah bisa saja merasa tidak dirugikan dan merasa dirugikan, karena penghibah masih belum tentu dalam pemilihannya nanti menang atau kalah. Hal ini boleh dilakukan asalkan dilakukan dengan maksud baik, tidak ada yang merugikan dan tidak ada yang dirugikan. 2. Pemberi Hibah Pada dasarnya setiap orang dapat memberikan hibah manakala ia memiliki barang yang dihibahkan. Namun demikian penghibah harus memenuhi syarat antara lain, mampu bertindak, memiliki harta, baligh dan berakal, serta tidak dipaksa. Kalau ditinjau dari hukum Islam, maka pelaksanaan hibah atau pemberian hadiah/ uang yang dilakukan oleh calon anggota DPRD kepada masyarakat boleh dilakukan asalkan sesuai dengan syariat Islam, dan niatnya. 2 Ibid, h 181

57 Namun permasalahannya adalah praktik hibah atau pemberian itu tidak sesuai dengan syariat Islam, seperti halnya memberi hadiah dengan menginginkan imbalan lain yang diberikan. Dalam hal ini, pemberian tersebut tidak sesuai dengan syariat Islam karena dalam pemberian hadiah itu tidak boleh mengharapkan imbalan sedikitpun dari orang yang diberi, harus ikhlas dengan tulus. Pada dasarnya, hibah adalah pemberian sesuatu kepada orang lain tanpa mengharapkan ganti sesuatu dari orang yang diberi. Adapun syarat pemberian hibah dari ayah kepada anaknya harus adil dan tidak boleh ditarik kembali kecuali pemberian ayah kepada anaknya. 3 Hadiah adalah pemberian dengan tujuan untuk menghormati orang yang diberi. Disamping untuk mendapat ganjaran dari Allah, dengan demikian bentuk hadiah adalah seperti sedekah dan hibah (hukumnya sunnah). 4 Shadaqah atau sedekah yaitu pemberian sesuatu yang bermanfaat kepada orang lain misalnya makanan, minuman atau harta yang tidak mengharapkan balasan dari orang yang menerimanya kecuali orang yang mengharapkan pahala dari Allah. Pada prinsipnya hadiah dan sedekah dapat dirumuskan : Hadiah ialah memberikan zat dengan tidak ada tukarannya serta dibawa ke tempat yang diberi karena tidak memuliakannya. 3 Sudarsono, Pokok-pokok Hukum Islam, h 499 4 Ibid, h 499

58 Sedekah ialah memberikan zat dengan tidak ada tukarannya dan tidak ada karenanya. 5 Adanya hibah, hadiah dan shadaqah didasarkan kepada nash Al- Qur an dan Hadis Rasulullah SAW. Dalil-dalil tersebut sebagai berikut : Firman Allah SWT. Surat Al-Baqarah ayat177: و ء ات ى ال م ال ع ل ى ح به ذ و ي ال ق ر ب ى و ال ي ت ام ى و ال م س اآ ين و اب ن ال سب يل و الس اي ل ين Artinya: Diantara beberapa kebaikan yang tersebut dalam ayat ini yaitu : memberikan harta benda yang dikasihi kepada keluarganya yang miskin, kepada anak yatim, kepada orang dalam perjalanan, dan kepada orang yang meminta-minta (karena tidak punya). (Al-Baqarah :177) 6 Menurut istilah agama Islam, hibah itu semacam akad atau perjanjian yang menyatakan pemindahan milik seseorang kepada orang lain diwaktu ia masih hidup tanpa mengharapkan penggantian sedikitpun. Jadi, dalam hibah itu pemberian yang tidak mengharapkan penggantian sedikitpun 7 Akan tetapi, dalam pelaksanaan hadiah/ uang yang dilakukan oleh calon-calon anggota DPRD kepada masyarakat di Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang menurut hukum Islam tidak sesuai, dikarenakan dalam 5 Ibid, h 499 6 Depag RI, Al Quran dan Terjemahan, h 43 7 Asymuni, dkk, Ilmu Fiqh 3, h 198

59 pemberian hadiah tersebut ada maksudnya yaitu mengharapkan penggantian imbal jasa dari hadiah yang diberikan. Maksud dari penggantian imbal jasa tersebut adalah supaya dalam pemilihan partai nanti masyarakat mau memilihnya dan mendukungnya. 3. Penerima Hibah Dalam hukum Islam tidak ada ketentuan tentang siapa pihak yang berhak menerima hibah, hanya saja penerima hibah benar-benar ada waktu diberi hibah. Apabila tidak ada maka hibahnya tidak sah. 8 Mengenai anak yang masih kecil dan belum mampu menguasai barang yang dihibahkan, menurut hukum Islam tidak sah, kecuali bila memenuhi dua syarat : a. Telah mencapai usia dewasa (baligh) b. Mempunyai kecerdasan dalam mempergunakan hartanya Apabila orang yang diberi hibah itu ada waktu pemberian hibah, akan tetapi masih kecil atau gila, maka hibah itu diambil oleh walinya, pemeliharanya, atau orang yang mendidiknya sekalipun dia orang asing. Allah SWT. Berfirman dalam surat An-Nisa ayat 6 و اب ت ل وا ال ي ت ام ى ح تى إ ذ ا ب ل غ وا ال نك اح ف ا ن ء ان س ت م م ن ه م ر ش د ا ف اد ف ع وا إ ل ي ه م أ م و ال ه م Artinya : 8 Sayyid Sabiq, Fiqh Sunnah 14, h 179

60 Dan ujilah anak-anak yatim itu sampai mereka cukup umur. Kemudian jika menurut pendapatmu merka telah cerdas (pandai memelihara harta), maka serahkanlah kepada mereka harta mereka. ( An-Nisa :6) 9 Namun jika pemberian hadiah / uang yang diberikan oleh calon anggota DPRD kepada masyarakat di kecamatan Diwek Jombang yang secara langsung atau tidak langsung diberikan kepada masyarakat dengan adanya syarat, dan syaratnya yaitu harus mendukung partai tersebut dan orang yang mencalonkannya. Dengan demikian, maka pemberian hadiah/ uang yang diberikan oleh calon anggota DPRD kepada masyarakat bertentangn dengan hukum Islam dikarenakan pemberian hadiah tersebut sama artinya dengan risywah (sogok). Dalam perjalanan sejarah, Umar bin Abdul Aziz pernah mengharamkan hadiah. Kenapa demikian? Karena pada masa itu Umar melihat bahwa gejala yang terjadi di masyarakat dalam pemberian dan penerimaan hadiah bukan lagi murni hadiah, tetapi sudah mengarah kepada risywah (sogok). 10 Jadi hibah yang seperti ini dilarang,menurut hukum Islam, karena pemberian hadihnya bukan murni hadiah akan tetapi ada maksud dari pemberian hadiah tersebut. Telah dijelaskan di dalam hadis : Tentang pemberi dan penerima uang suap 9 Depag RI, Al Qur an dan terjemahnya, h 115 10 Helmi karim, Fiqh muamalah, h 81

61 الراش والمرتشى فى النار (رواه الطبرانى) Artinya : Orang yang memberikan uang suap dan menerimanya keduanya masuk neraka. (Diriwayatkan oleh thabrani). 11 Hadis tentang pemberi dan penerima uang suap dikutuk لعن االله الراشى والمرتشى والري س الذى يمشى بينهما (رواه أحمد عن ثوبان) Artinya : Allah mengutuk orang yang memberi uang suap, orang yang menerima suap dan pengantara yang berjalan (memperhitungkan) antara keduanya. (Diriwayatkan oleh ahmad dari tsauban) 12 4. Ijab qabul Sebagaimana telah dijelaskan dalam bab III, bahwa ijab qabul merupakan salah satu rukun hibah. Dalam melakukan transaksi hibah, diperlukan adanya serah terima secara nyata sebagai suatu penyerahan, dan bagi penerima bersedia menerima barang hibah dengan ucapan balasan menerima. 11 Zainuddin, 254 Hadis Qudsi, h 26 12 Ibid, h 361-362

62 Menurut pendapat Syafi iah dan Malikiyah, setiap orang yang melakukan hibah harus dengan ijab qabul. Sedang Hanafi berpendapat lain, bahwa hibah itu cukup dengan ijab saja. 13 Kenyataan yang ada di daerah penelitian dalam prakteknya, bahwa calon-calon anggota DPRD memberikan hadiah/ uang yang diberikan kepada masyarakat dengan syarat bahwa nanti dalam pemilihan partai, masyarakat mau memilihnya. Dalam hal ini, tinjauan dari pemberian hadiah/ uang yang diberikan kepada masyarakat yaitu untuk mendapatkan dukungan dan partisipasi dari masyarakat, supaya dalam pemilihannya sukses. Jadi para calon-calon anggota DPRD selaku wahib memberikan hadiah kepada masyarakat dengan adanya syarat. Mengenai qabul yang biasanya tidak diucapkan oleh masyarakat selaku penerima, hal ini juga diperbolehkan. Seperti pendapat ulama hanafi yang menyatakan bahwa hibah itu sah hanya dengan ijab saja. Dengan demikian praktik pemberian hadiah/ uang yang diberikan oleh calon-calon anggota DPRD kepada masyarakat di Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang adalah disebut pemberian hadiah menurut tradisi atau kebiasaan, dikarenakan dalam masyarakat tersebut kalau ada seseorang yang mencalonkan anggota DPRD dan tidak memberikan hadiah / uang kepada masyarakat, maka tidak akan mendapat dukungan dari masyarakat. Dalam hal ini juga tidak sesuai dengan syari at Islam. 13 Sayyid Sabiq, Fiqh Sunnah 14, h 170

63 5. Barang Hibah Barang-barang yang dihibahkan itu harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut : a. Barangnya benar-benar ada b. Harta yang bernilai c. Dapat dimiliki zatnya, yakni bahwa yang dihibahkan itu adalah apa yang biasanya dimiliki, diterima peredarannya, dan pemilikannya dapat berpindah tangan. Maka tidak sah menghibahkan air di sungai, ikan di laut, burung di udara, masjid-masjid, atau pesantren-pesantren. d. Tidak berhubungan dengan tempat milik penghibah, seperti menghibahkan tanaman, pohon atau bangunan tanpa tanahnya. Akan tetapi yang dihibahkan itu wajib dipisahkan kepada yang diberi hibah sehingga menjadi milik baginya. e. Dikhususkan, yakni yang dihibahkan itu bukan untuk umum, sebab pemegangan dengan tangan itu tidak sah kecuali bila ditentukan (dikhususkan) seperti halnya jaminan. Malik, Asy-Syafi I, Ahmad dan Abu Tsaur berpendapat tidak disyaratkan syarat ini. Mereka berkata : seseungguhnya hibah untuk umum yang tidak dibagi-bagi itu sah. Bagi golongan maliki, boleh menghibahkan apa yang tidak sah dijual seperti unta liar, buah sebelum nampak hasilya, dan barang hasil ghasab. 14 14 Sayyid Sabiq, Fiqh Sunnah 14, h 179

64 Dalam hal ini, praktek pemberian hadiah yang diberikan oleh calon anggota DPRD kepada masyarakat di Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang hanyalah sebagai pemberian bersyarat, pada dasarnya hadiah (hibah) yaitu akad pemberian harta milik seseorang kepada orang lain pada saat ia masih hidup, tanpa adanya imbalan. Apabila seseorang memberikan hartanya kepada orang lain untuk dimanfaatkan tetapi tidak diberi kepadanya hak miliknya, maka hal itu disebut I aarah (pinjaman). Demikian pula apabila seseorang memberikan apa yang bukan harta, seperti khamar atau bangkai, hal seperti ini tidak layak untuk dijadikan sebagai hadiah, dan pemberian ini bukanlah hadiah. Apabila hak pemilikan itu belum terselenggarakan di waktu pemberiannya hidup, akan tetapi diberikan sesudah dia nati, maka itu adalah wasiat. Apabila pemberian itu disertai dengan imbalan, maka itu adalah penjualan, dan padanya berlaku jual-beli. Yakni bahwa hibah itu dimiliki semata-mata hanya setelah terjadinya akad, sesudah itutidak dilaksanakan tasharruf penghibah kecuali atas izin dari orang yang diberi hibah. Di dalam hibah bisa terjadi khiyar dan syuf ah. Dan disyaratkan agar imbalan itu diketahui. Bila tidak, maka hibah itu batal. B. Tinjauan terhadap motivasi pelaksanaan pemberian hadiah/ uang yang diberikan oleh calon anggota DPRD kepada masyarakat di Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang Telah dijelaskan dalam bab III, tentang hal-hal yang mendorong caloncalon anggota DPRD melakukan pemberian hadiah kepada masyarakat adalah

65 1. Ingin mendapatkan dukungan sepenuhnya dari masyarakat 2. Ingin mendapatkan partisipasi dari masyarakat 3. Ingin pencalonannya sukses 4. Ingin mendapatkan kedudukan Dalam kehidupan masyarakat di Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang ada semacam keharusan untuk membagikan atau memberikan hadiah/ uang kepada masyarakat oleh calon anggota DPRD, dikarenakan sudah tradisi atau kebiasaan supaya dalam pemilihan partai nanti dapat dukungan sepenuhnya dari masyarakat. Dalam hal ini, menurut hukum Islam kurang sesuai karena hadiah tersebut bersyarat dan tidak murni yang mengharuskan adanya imbalan / jasa yang diberikan oleh calon-calon anggota DPRD kepada masyarakat. Sistem pemberian hadiah/ uang tersebut sudah menjadi tradisi turun temurun di Kecamatan Diwek. Para calon anggota DPRD merasa berkewajiban memberikan harta kekayaan kepada masyarakat dengan cara memberikan hadiah.