PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 23 TAHUN 2006 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
L E M B A R A N D A E R A H K O T A S E M A R A N G NOMOR 17 TAHUN 2004 SERI E

PERATURAN DAERAH KOTA MOJOKERTO NOMOR 7 TAHUN 2005 TENTANG KEDUDUKAN PROTOKOLER PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA MOJOKERTO

PEMERINTAH KABUPATEN KARIMUN

PEMERINTAH KABUPATEN PARIGI MOUTONG

LEMBARAN DAERAH KOTA SURAKARTA

Dengan Persetujuan Bersama. DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT dan BUPATI BANDUNG BARAT MEMUTUSKAN:

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 2 TAHUN 2005 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 1 TAHUN 2008

PEMERINTAH KOTA PADANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 8 TAHUN 2004 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 4 TAHUN 2005 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA SURAKARTA

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN TAHUN 2005 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN NOMOR 3 TAHUN 2005 TENTANG

BUPATI BANYUWANGI SALINAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SOLOK SELATAN NOMOR : 9 TAHUN 2005 TENTANG

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

PERATURAN DAERAH KOTA BANJAR NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BREBES

PERATURAN DAERAH KOTA BONTANG NOMOR 2 TAHUN 2005 TENTANG KEDUDUKAN PROTOKOLER DAN KEUANGAN PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA SAMARINDA NOMOR 03 TAHUN 2006

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 1 TAHUN 2005

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA TAHUN 2006 NOMOR 6 SERI E NOMOR SERI 2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 3 TAHUN 2006

PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 8 TAHUN 2004 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG KEDUDUKAN PROTOKOLER DAN KEUANGAN PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 01 TAHUN 2005 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN 2005 NOMOR 20

PEMERINTAH KABUPATEN TAPIN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 03 TAHUN 2005 TENTANG

PEMERINTAH PROPINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH PROPINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG

BUPATI JENEPONTO PERATURAN DAERAH KABUPATEN JENEPONTO NOMOR : 01 TAHUN 2005

SALINAN PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PURBALINGGA NOMOR 9 TAHUN 1995 SERI A NO. 1

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA SALINAN NOMOR : 34 TAHUN 2004 SERI : E PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 34 TAHUN 2004 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG HARI NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG

-1- BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 2 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 29 TAHUN 2007 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU

LEMBARAN DAERAH KOTA DEPOK NO SERI. E PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 03 TAHUN 2005 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 14 TAHUN 1994

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA ================================================================

PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG KEDUDUKAN PROTOKOLER DAN KEUANGAN PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

NOMOR : 36 TAHUN : 2004 SERI : D PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR : 8 TAHUN 2004 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 04 TAHUN 2005 TENTANG

5. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004, tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004

PERATURAN DAERAH KOTA LUBUKLINGGAU NOMOR 5 TAHUN 2006 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JAYAPURA,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II S U M E D A N G NOMOR : 7 TAHUN : 1993 SERI D.4

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 51 TAHUN 2005 SERI : A PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 5 TAHUN 2005 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2004 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA NOMOR : 6 TAHUN : 1994 SERI : D NO : 6 PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 2 TAHUN 2005 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BANTUL NOMOR : 11 TAHUN 1994 T E N T A N G

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI PAPUA

QANUN KOTA SABANG NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG KEDUDUKAN PROTOKOLER DAN KEUANGAN PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA SABANG

BUPATI MAROS PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAROS NOMOR06 TAHUN 2012 TENTANG

PP 24/2004, KEDUDUKAN PROTOKOLER DAN KEUANGAN PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

P E R A T U R A N D A E R A H

TENTANG KEDUDUKAN PROTOKOLER DAN KEUANGAN PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN ALOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

QANUN PROVINSI NANGGROEACEH DARUSSALAM NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG

QANUN KABUPATEN ACEH BESAR NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN KUTAI BARAT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JAYAPURA,

LEMBARAN DAERAH KOTA SUNGAI PENUH NOMOR 01 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KOTA SUNGAI PENUH NOMOR 01 TAHUN 2010 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SOLOK,

Nomor : 159 Tahun 2004 Seri : D PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA (PERDA KOTA YOGYAKARTA)

- 2 - Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN TOJO UNA-UNA DAN BUPATI TOJO UNA-UNA MEMUTUSKAN :

KEDUDUKAN PROTOKOLER DAN KEUANGAN PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA MAKASSAR

PEMERINTAH KABUPATEN TELUK BINTUNI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI

PERATURAN DAERAH. 2. Undang-undang Nomor 28 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II dalam Daerah Tingkat I Sumatera Selatan;

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 33 TAHUN 2007 TENTANG

WALIKOTA PRABUMULIH,

PERATURAN DAERAH NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG KEDUDUKAN PROTOKOLER DAN KEUANGAN PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN MAROS

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II CIREBON NOMOR 9 TAHUN 1993 SERI D. 6 PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II CIREBON

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 14 TAHUN 2005 TENTANG

LEMBARAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 49 TAHUN 2005

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN TAHUN 2006 NOMOR 4 PERATURAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN NOMOR : 4 TAHUN 2006 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK

PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PESISIR SELATAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG SELATAN,

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 20 TAHUN 2004 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 33 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 04 TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAMBI NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG

PEMERINTAH KOTA TANJUNGPINANG PERATURAN DAERAH KOTA TANJUNGPINANG NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 8 TAHUN 2004 TENTANG KEDUDUKAN PROTOKOLER DAN KEUANGAN PIMPINAN DAN ANGGOTA DPRD KABUPATEN KLUNGKUNG

Transkripsi:

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 23 TAHUN 2006 TENTANG KEDUDUKAN PROTOKOLER PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN KUDUS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUDUS, Menimbang : a. bahwa dengan ditetapkannya Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, sebagaimana diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2005 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan Nomor 25 Tahun 2004 tentang Pedoman Penyusunan Peraturan Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, sebagaimana diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2005 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2004 tentang Pedoman Penyusunan Peraturan Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, maka Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Kudus Nomor 3 Tahun 1993 tentang Kedudukan Protokoler Ketua, Wakil Ketua, dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Kudus sudah tidak sesuai sehingga perlu dicabut dan diganti ; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a, perlu membentuk Peraturan Daerah Kabupaten Kudus tentang Kedudukan Protokoler Pimpinan dan Anggota Dewan Perawakilan Rakyat Daerah Kabupaten Kudus ; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerahdaerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah; 2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1987 tentang Protokol (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1987 Nomor 43, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3363); 3. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2003 tentang Susunan dan Kedudukan Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 92, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4310);

2 4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437 ), sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548) ; 5. Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 1990 tentang Ketentuan Keprotokolan Mengenai Tata Tempat, Tata Upacara dan Tata Penghormatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1990 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3952); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 90, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4416), sebagaimana diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2005 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 94, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4540); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2004 tentang Pedoman Penyusunan Peraturan Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 91, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4417), sebagaimana diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2005 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2004 tentang Pedoman Penyusunan Peraturan Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4569); Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN KUDUS dan BUPATI KUDUS MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG KEDUDUKAN PROTOKOLER PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN KUDUS BAB I KETENTUAN UMUM

3 Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Kudus. 2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah. 3. Bupati adalah Bupati Kudus. 4. Wakil Bupati adalah Wakil Bupati Kudus. 5. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkat DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Kudus. 6. Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disebut Pimpinan DPRD adalah Ketua dan Wakil-wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Kudus. 7. Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disebut anggota DPRD adalah Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Kudus. 8. Ketua Pengadilan Negeri adalah Ketua Pengadilan Negeri Kabupaten Kudus. 9. Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disebut Sekretariat DPRD adalah Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Kudus. 10. Sekretaris Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disebut Sekretaris DPRD adalah Sekretaris Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Kudus yang merupakan unsur perangkat daerah. 11. Kedudukan Protokoler adalah kedudukan yang diberikan kepada seseorang untuk mendapatkan penghormatan, perlakuan dan tata tempat dalam acara resmi atau pertemuan resmi. 12. Protokol adalah serangkaian aturan dalam acara kenegaraan atau acara resmi yang meliputi aturan mengenai tata tempat, tata upacara dan tata penghormatan sehubungan dengan penghormatan kepada seseorang sesuai dengan jabatan dan/atau kedudukannya dalam negara, pemerintah atau masyarakat. 13. Acara resmi adalah acara yang bersifat resmi yang diatur dan dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah dan/atau Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dalam melaksanakan tugas dan fungsi tertentu, dihadiri oleh Pejabat Negara, Pejabat Pemerintah, Pejabat Pemerintah Provinsi, Pejabat Pemerintah Daerah dan undangan lainnya. 14. Tata Upacara adalah aturan untuk melaksanakan upacara dalam acara kenegaraan atau acara resmi. 15. Tata Tempat adalah aturan mengenai urutan tempat bagi Pejabat Negara, Pejabat Pemerintah, Pejabat Pemerintah Provinsi, Pejabat Pemerintah Daerah dan tokoh masyarakat tertentu dalam acara kenegaraan atau acara resmi. 16. Tata Penghormatan adalah aturan untuk melaksanakan pemberian hormat bagi Pejabat Negara, Pejabat Pemerintah, Pejabat Pemerintah Provinsi, Pejabat Pemerintah Daerah dan tokoh masyarakat tertentu, dalam acara kenegaraan atau acara resmi.

4 17. Tata Urutan Kendaraan adalah aturan mengenai urutan tempat kendaraan dan nomor polisi kendaraan bagi Pejabat Negara, Pejabat Pemerintah, Pejabat Pemerintah Provinsi, Pejabat Pemerintah Daerah dan tokoh masyarakat tertentu dalam acara kenegaraan atau acara resmi. BAB II KEDUDUKAN PROTOKOLER PIMPINAN DAN ANGGOTA DPRD Bagian Kesatu Acara Resmi Pasal 2 (1) Pimpinan dan Anggota DPRD memperoleh kedudukan protokoler dalam Acara Resmi. (2) Acara resmi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), meliputi : a. Acara resmi Pemerintah dan atau Pemerintah Provinsi yang diselenggarakan di Daerah; b. Acara resmi yang diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah (3) Acara Resmi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), adalah acara resmi yang diselenggarakan di Ibu Kota Kabupaten, Kecamatan dan Kelurahan/Desa. Bagian Kedua Tata Tempat Pasal 3 (1) Tata tempat Pimpinan dan Anggota DPRD dalam acara resmi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) huruf a, dilaksanakan sebagaimana ketentuan tata tempat berdasarkan peraturan perundangundangan yang berlaku. (2) Tata tempat Pimpinan dan Anggota DPRD dalam acara resmi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) huruf b, adalah sebagai berikut : a. Ketua DPRD disebelah kiri Bupati; b. Wakil-wakil Ketua DPRD bersama dengan Wakil Bupati setelah Pejabat instansi vertikal; c. Anggota DPRD ditempatkan bersama dengan Pejabat Pemerintah Daerah lainnya setingkat Asisten Sekretaris Daerah dan Kepala Dinas/Badan dan atau satuan kerja lainnya. Pasal 4 Rapat-rapat DPRD yang memerlukan Pengaturan tata tempat adalah sebagai berikut : a. Rapat Paripurna; b. Rapat Paripurna Istimewa; c. Rapat-rapat DPRD lainnya.

5 Pasal 5 Tata tempat dalam rapat Paripurna DPRD adalah sebagai berikut : a. Ketua DPRD didampingi oleh Wakil-wakil Ketua DPRD ; b. Bupati dan Wakil Bupati ditempatkan sejajar di sebelah kanan Ketua DPRD ; c. Wakil-wakil Ketua DPRD di sebelah kiri Ketua DPRD ; d. Anggota DPRD menduduki tempat yang disediakan untuk anggota DPRD ; e. Sekretaris DPRD duduk di belakang Pimpinan DPRD atau menyesuaikan dengan kondisi ruang rapat ; f. Sekretaris Daerah duduk di depan Asisten Sekretaris Daerah atau menyesuaikan dengan kondisi ruang rapat ; g. Peninjau dan undangan diatur sesuai dengan kondisi ruang rapat. Pasal 6 (1) Tata tempat dalam Acara Pengambilan Sumpah/Janji dan pelantikan Bupati dan Wakil Bupati sebagai berikut: a. Ketua DPRD di sebelah kiri pejabat yang akan mengambil sumpah/janji dan melantik Bupati dan Wakil Bupati ; b. Wakil-wakil Ketua DPRD duduk disebelah kiri Ketua DPRD ; c. Anggota DPRD menduduki tempat yang telah disediakan untuk anggota ; d. Bupati dan Wakil Bupati yang lama, duduk di sebelah kanan Pejabat yang akan mengambil sumpah/janji dan melantik Bupati dan Wakil Bupati ; e. Calon Bupati dan Wakil Bupati yang akan dilantik duduk disebelah kiri Wakil-wakil Ketua DPRD ; f. Sekretaris DPRD duduk di belakang Pimpinan DPRD atau menyesuaikan dengan kondisi ruang rapat ; g. Sekretaris Daerah, peninjau dan undangan sesuai dengan kondisi Ruangan Rapat ; h. Mantan Bupati dan Wakil Bupati setelah pelantikan duduk di sebelah kiri Wakil-wakil Ketua DPRD ; i. Bupati dan Wakil Bupati yang baru dilantik duduk di sebelah kanan Pejabat yang mengambil sumpah/janji dan melantik Bupati; j. Pers / Kru TV / Radio disediakan tempat tersendiri. (2) Tata tempat sebagaimana dimaksud pada ayat (1), berlaku apabila pelantikan Bupati dan Wakil Bupati berlangsung di Gedung DPRD. (3) Apabila pelantikan Bupati dan Wakil Bupati dilaksanakan di luar Gedung DPRD, maka tata tempatnya menyesuaikan dengan kondisi yang ada. Pasal 7 Tata tempat dalam Acara Pengucapan Sumpah/Janji Anggota DPRD meliputi : a. Pimpinan DPRD duduk di sebelah kiri Bupati dan Ketua Pengadilan Negeri atau Pejabat yang ditunjuk duduk di sebelah kanan Bupati; b. Anggota DPRD yang akan mengucapkan sumpah/janji duduk di tempat yang telah disediakan ;

6 c. Setelah Pengucapan Sumpah/Janji, Pimpinan Sementara DPRD duduk di sebelah kiri Bupati; d. Pimpinan DPRD yang lama dan Ketua Pengadilan Negeri atau Pejabat yang ditunjuk duduk di tempat yang telah disediakan; e. Sekretaris DPRD duduk di belakang Pimpinan DPRD atau menyesuaikan kondisi ruangan; f. Wakil Bupati, Sekretaris Daerah, Undangan dan Anggota DPRD lainnya duduk di tempat yang telah disediakan; g. Pers / Kru TV / Radio disediakan tempat tersendiri. Pasal 8 Tata tempat dalam acara Pengambilan Sumpah/Janji serta Pelantikan Ketua dan Wakil-wakil Ketua DPRD hasil Pemilihan Umum sebagai berikut : a. Pimpinan Sementara DPRD duduk di sebelah kiri Bupati dan Wakil Bupati ; b. Pimpinan Sementara DPRD duduk di sebelah kanan Ketua Pengadilan Negeri ; c. Ketua dan Wakil-wakil Ketua DPRD yang akan mengucapkan sumpah/janji duduk di tempat yang telah disediakan ; d. Anggota DPRD duduk di tempat yang telah disediakan ; e. Setelah pelantikan, Ketua DPRD duduk di sebelah kiri Bupati dan Wakil Bupati, Wakil-wakil Ketua DPRD duduk di sebelah kiri Ketua DPRD ; f. Mantan Pimpinan Sementara DPRD dan Ketua Pengadilan Negeri Kudus duduk di tempat yang telah disediakan ; g. Sekretaris Daerah dan Undangan duduk di tempat yang telah disediakan; h. Pers / Kru TV / Radio disediakan tempat tersendiri. Pasal 9 Tata tempat dalam rapat-rapat DPRD lainnya adalah sebagai berikut : a. Ketua DPRD didampingi oleh Wakil-Wakil Ketua DPRD; b. Bupati dan Wakil Bupati ditempatkan sejajar di sebelah kanan Ketua DPRD; c. Wakil-wakil Ketua DPRD di sebelah kiri Ketua DPRD ; d. Anggota DPRD menduduki tempat yang disediakan untuk anggota DPRD ; e. Sekretaris DPRD, Sekretaris Daerah, dan Undangan diatur sesuai kondisi ruang rapat. Bagian Ketiga Tata Upacara dan Tata Penghormatan Pasal 10 (1) Tata Upacara dalam acara resmi dapat berupa upacara bendera atau bukan upacara bendera. (2) Dalam acara resmi, Ketua, Wakil Ketua dan Anggota DPRD mendapat penghormatan sesuai dengan penghormatan yang diberikan kepada Pejabat Pemerintah.

7 (3) Penghormatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) selain pemberian tata tempat, juga berupa penghormatan jenazah apabila meninggal dunia, serta pemberian sarana yang diperlukan untuk melaksanakan acara tersebut. (4) Untuk keseragaman, kelancaran, ketertiban dan kekhidmatan jalannya acara resmi, diselenggarakan tata upacara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Bagian Keempat Tata Pakaian Pasal 11 (1) Pimpinan dan Anggota DPRD disediakan pakaian dinas. (2) Dalam melaksanakan tugas sehari-hari Pimpinan DPRD dan Anggota DPRD mengenakan Pakaian Sipil Harian (PSH) atau Pakaian Dinas Harian Lengan Panjang (PDHLP). (3) Dalam menghadiri Rapat Paripurna untuk mengambil Keputusan tentang Penetapan Peraturan Daerah dan Penetapan APBD, Pimpinan DPRD dan Anggota DPRD mengenakan Pakaian Sipil Resmi (PSR). (4) Dalam hal menghadiri Pengambilan sumpah / janji Pimpinan / Anggota DPRD dan menghadiri Pelantikan Bupati dan Wakil Bupati, Pimpinan DPRD dan Anggota DPRD mengenakan Pakaian Sipil Lengkap (PSL) dengan Peci Nasional dan bagi wanita berpakaian nasional. (5) Selain pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3), pada acara-acara tertentu Pimpinan DPRD dan Anggota DPRD dapat mengenakan pakaian adat dan atau batik/bordir. Pasal 12 (1) Dalam menghadiri Rapat Paripurna yang tidak mengambil keputusan dan Rapat-rapat DPRD lainnya, Pimpinan dan Anggota DPRD mengenakan Pakaian Sipil Harian (PSH) atau sesuai undangan. (2) Dalam menghadiri Rapat Paripurna Istimewa, Pimpinan dan Anggota DPRD mengenakan Pakaian Sipil Lengkap (PSL) dengan Peci Nasional dan bagi wanita berpakaian nasional. Bagian Kelima Tata Urutan Kendaraan Pasal 13 (1) Pengaturan Tata Urutan Kendaraan Ketua DPRD adalah setelah Kendaraan Dinas Bupati. (2) Tata Urutan Kendaraan Wakil-wakil Ketua DPRD diatur setelah Kendaraan Dinas Ketua Pengadilan Negeri dan Wakil Bupati.

Diundangkan di Kudus pada tanggal 21 Oktober 2006 8 BAB III KETENTUAN PENUTUP Pasal 14 Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini, sepanjang mengenai pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut oleh Bupati. Pasal 15 Pada saat Peraturan Daerah ini mulai berlaku, Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Kudus Nomor 3 Tahun 1993 tentang Kedudukan Protokoler Ketua, Wakil Ketua, dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Kudus (Lembaran Daerah Kabupaten Kudus Tahun 1993 Nomor 14), dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 16 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Kudus. SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN KUDUS, Ttd. BADRI HUTOMO Ditetapkan di Kudus pada tanggal 20 Oktober 2006 BUPATI KUDUS, Ttd. MUHAMMAD TAMZIL LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUDUS TAHUN 2006 NOMOR 23

9 PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 23 TAHUN 2006 TENTANG KEDUDUKAN PROTOKOLER PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN KUDUS I. PENJELASAN UMUM Bahwa dalam rangka acara kenegaraan dan/atau acara resmi pemerintahan, setiap Pejabat Negara, Pejabat Pemerintahan, dan tokoh masyarakat tertentu memperoleh kedudukan protokoler sesuai dengan kedudukan dan jabatannya. Kedudukan protokoler merupakan penghormatan dan perlakuan terhadap seorang yang meliputi tata tempat, tata upacara, tata penghormatan, tata pakaian, dan tata urutan kendaraan. Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2003 tentang Susunan dan Kedudukan Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, telah menegaskan bahwa Dewan Perwakilan Rakyat Daerah merupakan Lembaga Pemerintahan Daerah sebagai wahana demokrasi dalam penyelenggaraan Pemerintahan Daerah. Sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah mempunyai kedudukan setara dan memiliki hubungan kerja bersifat kemitraan dalam Pemerintahan Daerah. Kedudukan setara bermakna bahwa antara Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan Pemerintah Daerah memiliki kedudukan yang sama dan sejajar dalam arti tidak saling membawahi. Hubungan bersifat kemitraan berarti Dewan Perwakilan Rakyat Daerah merupakan mitra kerja Pemerintah Daerah dalam membuat kebijakan daerah sesuai tugas dan fungsi masingmasing. Untuk terjalinnya hubungan kerja yang harmonis dan saling mendukung diperlukan adanya pengaturan tentang hak-hak protokoler Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Pengaturan tentang Kedudukan Protokoler Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah merupakan pedoman pelaksanaan acara kenegaraan dan/atau acara resmi yang diselenggarakan di Kabupaten sehubungan dengan jabatannya sebagai Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Pengaturan dimaksud meliputi tata tempat, tata upacara, tata penghormatan, tata pakaian, dan tata urutan kendaraan. Selanjutnya dengan diundangkannya Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, sebagaimana diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2005 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, maka Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Kudus Nomor 3 Tahun 1993 tentang Kedudukan Protokoler Ketua, Wakil Ketua, dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Kudus (Lembaran Daerah Kabupaten Kudus Tahun 1993 Nomor 14), dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

II. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Pasal 2 Pasal 3 Pasal 4 Huruf a Huruf b Huruf c Pasal 5 Pasal 6 Pasal 7 Pasal 8 Pasal 9 Pasal 10 Pasal 11 Pasal 12 Pasal 13 Pasal 14 Pasal 15 Pasal 16 10 Yang dimaksud rapat-rapat DPRD lainnya adalah rapat-rapat DPRD yang dihadiri oleh Bupati, Wakil Bupati, Ketua dan Wakilwakil Ketua DPRD. TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 96