BAB I PENDAHULUAN. keharusan bagi bangsa Indonesia. Apalagi pada era globalisasi yang menuntut

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN KOMPETENSI GURU DENGAN PEMANFAATAN ICT MELALUI APLIKASI PROTEUS DI SMK SETIA BUDI BALIKPAPAN

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas pendidikan. Perubahan dan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sebuah proses belajar yang tiada henti dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Salah satu lembaga pendidikan formal pada jenjang pendidikan menengah

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Sejalan perkembangan dunia

BAB I PENDAHULUAN. Mata Diklat Menggunakan Hasil Pengukuran (MHP) diberikan di tahun

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dinamis, serta syarat akan perkembangan yang memang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Guru adalah salah satu orang yang mengantarkan anak didiknya menjadi lebih

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan IPTEK adalah bidang pendidikan, di mana pada dasarnya

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan menjadi memiliki keterampilan. Arismantoro yang dikutip oleh

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan untuk aktif terlebih mental maupun emosional (Gandi, 2014).

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan kebutuhan pokok setiap manusia untuk menjadi manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. demi kelangsungan hidup dan kemajuan bangsa tersebut khususnya bagi negara

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi menuntut. berkembangnya ilmu di bidang pendidikan. Berbagai cara dan metode

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang menuntut manusia terus mengembangkan wawasan dan kemampuan di

2015 PENERAPAN BUKU AJAR PADA MATA PELAJARAN DASAR PENGENDALIAN MUTU HASIL PERTANIAN DAN PERIKANAN UNTUK KELAS X TPHP SMKN 2 INDRAMAYU

BAB I PENDAHULUAN. maksimal, hendaknya guru mempunyai kompetensi yang memadai.

BAB I PENDAHULUAN. Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 : Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana

BAB I PENDAHULUAN. prasarana, guru, siswa serta model dan metode pengajarannya.

BAB I PENDAHULUAN. terdiri atas murid, guru, pegawai serta sarana dan prasarana sekolah.

, 2016 PENGARUH PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA KELAS XI JURUSAN TPHP DI SMKN 4 GARUT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas merupakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

MODUL PRAKTIK TEKNIK DIGITAL DENGAN SOFTWARE SIMULASI PROTEUS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pelaku pembangunan pendidikan berupaya untuk menaikkan derajat mutu

BAB I PENDAHULUAN. sebagai sarana dalam mencerdaskan manusia tersebut. hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

MODUL 02 SIMULASI RANGKAIAN ELEKTRONIKA

Media Informatika Vol. 15 No. 2 (2016) SIMULASI ROBOT LINE FOLLOWER DENGAN PROTEUS. Sudimanto

BAB I PENDAHULUAN. UU RI No. 20 Tahun 2003 SISDIKNAS Bab II Pasal 3 yaitu :Pendidikan nasional

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan pemerintah, diantaranya dengan melakukan perbaikan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah suatu usaha untuk mewujudkan pembangunan di masa

BAB I PENDAHULUAN. atas sesudah program pendidikan dasar sembilan tahun, secara umum sistem

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU SPN) Pasal 3 mengenai

MODUL 11 PRAKTIKUM SUSULAN B

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN. baik sebagai individu maupun sebagai warga negara. Upaya yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting dalam meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini semakin pesat

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat berpengaruh untuk

BAB I PENDAHULUAN. seamkin baik pula kualitas sumber daya manusianya.

I. PENDAHULUAN. Kondisi siswa SMA PGRI 2 Marga Tiga, kelas XI IPS, sebelum diadakan

1. PENDAHULUAN. dikarenakan sasaran dari pendidikan adalah peningkatan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tata boga merupakan pengetahuan di bidang boga (seni mengolah

BAB I PENDAHULUAN. mampu bertahan hidup dan ikut berperan pada era globalisasi. dilakukan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang dihadapi bangsa Indonesia adalah rendahnya mutu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. diharuskan memiliki profesionalisme yang tinggi dalam proses belajar- mengajar.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu lembaga pendidikan yang diisyaratkan untuk menciptakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Oleh karena itu, berbagai lembaga pendidikan baik formal maupun. menghasilkan siswa dengan prestasi yang baik.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. SMK NEGERI 1 Surabaya yang bertempat di Jl.Smea No. 4

Robot Line Follower Berbasis Mikrokontroler Atmega 16 dengan Menampilkan Status Gerak Pada LCD

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan optimal sesuai dengan potensi pribadinya sehingga menjadi

BAB I PENDAHULUAN. memudahkan kegiatan menusia menjadi lebih efisien dan lebih efektif. Hal

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia yang pada umumnya wajib dilaksanakan. globalisasi, maka pendidikan juga harus mampu menjawab kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. dengan lingkungan dan tidak dapat berfungsi maksimal dalam lingkungan

I. PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin modern pada era globalisasi menuntut adanya

I. PENDAHULUAN. watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan

BAB I PENDAHULUAN. di dunia usaha/industri (DU/DI). Hal ini dilatarbelakangi oleh Peraturan

BAB I PENDAHULUAN. paradigma yang lama atau cara-cara berpikir tradisional. Dalam dunia pendidikan,

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sejak awal Millenium ketiga Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)

BAB I PENDAHULUAN. mengimplementasikannya dalam proses belajar mengajar.

BAB I PENDAHULUAN. peralatan praktik, penyempurnaan kurikulum maupun peningkatan. profesionalisme guru yang dilakukan secara nasional.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam aktivitas kehidupan sehari-hari, manusia hampir tidak pernah dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di era globalisasi yang ditandai dengan berkembangnya ilmu pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai jenjang pendidikan yang berada

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan kaum wanita. Salah satu faktor pendukung berkembangnya. Dengan semakin berkembangnya dunia mode rambut yang sangat maju

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pengembangan sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. suatu bangsa, karena dengan pendidikan suatu bangsa dapat mempersiapkan masa

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu aspek yang mempengaruhi kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. melakukan banyak cara untuk meningkatkan mutu pendidikan Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,kecerdasan,akhlak

BAB I PENDAHULUAN. dasar dan struktur kurikulum sekolah menengah kejuruan/ madrasah aliyah kejuruan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. tercapainya manusia dan masyarakat berkualitas yang memiliki kecerdasan

BAB I PENDAHULUAN. dan efisien untuk mencapai tujuan yang telah diprogramkan dan tetap

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. memasuki lapangan pekerjaan baik melalui jenjang karier, menjadi tenaga kerja di

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan dan perkembangan aspek kehidupan perlu direspon dengan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas sumber daya manusia, pendidikan adalah usaha sadar

BAB I PENDAHULUAN. adalah dengan pembaharuan sistem pendidikan. kurikulum yakni dari CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif), KBK (Kurikulum

BAB I PENDAHULUAN. yang sedang berkembang. Maju tidaknya pendidikan dapat mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan wadah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, melalui

BAB I PENDAHULUAN. Peran pemerintah dalam mencapai tujuan pendidikan Nasional adalah. diharapkan dapat memberikan perhatian secara langsung terhadap

I. PENDAHULUAN. Bagian ini akan membahas beberapa hal yang berkaitan dengan latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha untuk mengembangkan potensi sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Belajar merupakan proses yang dapat ditandai dengan perubahan perilaku

BAB I PENDAHULUAN. reaksi dan sikap secara mental dan fisik.tingkah laku yang berubah sebagai hasil

BAB I PENDAHULUAN. menyeluruh. Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sumber Daya Manusia (SDM) yang terampil, aktif dan siap kerja adalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Topan Febrinata, 2014

MODULE PROTEUS PROFESIONAL 7.5 ISIS DIGITAL SIMULATION

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi yang semakin pesat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan kejuruan memiliki peran strategis dalam mendukung secara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pesatnya laju perkembangan ilmu dan teknologi pada saat ini membuat

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peningkatan kualitas sumber daya manusia sudah merupakan suatu keharusan bagi bangsa Indonesia. Apalagi pada era globalisasi yang menuntut kesiapan setiap bangsa untuk saling bersaing secara bebas. Pada era globalisasi hanya bangsa yang berkualitas yang mampu bersaing atau berkompetisi dipasar bebas. Bidang pendidikan memegang peranan yang sangat strategis karena merupakan salah satu bidang untuk menciptakan kualitas sumber daya manusia, pendidikan juga merupakan salah satu cara untuk membenahi dan meningkatkan mutu hidup seseorang. Interaksi belajar mengajar dapat berlangsung dalam lingkungan keluarga dan masyarakat. Pendidikan sekolah lebih bersifat formal karena di sekolah ada kurikulum sebagai rencana pendidikan dan pengajaran, Pendidik yang profesional dan prasarana pendidikan sebagai pendukung kegiatan pendidikan. Lembaga pendidikan formal merupakan subsistem pendidikan nasional yang mempunyai peranan penting dalam mengembangkan sumber daya manusia untuk modal utama bagi pembangunan nasional. Untuk itu diperlukan upaya meningkatkan kualitas pendidikan melalui pendidikan formal, salah satunya yaitu peningkatan kualitas pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Salah satu indikator pendidikan berkualitas adalah hasil belajar siswa, hasil belajar siswa sangat ditentukan oleh keberhasilan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh pendidik dan siswa. 1

Kegiatan belajar mengajar yang dilakukan secara dikte maupun ceramah tanpa adanya media yang tepat untuk menyampaikan pelajaran kepada siswa, menjadikan mereka tidak serius dalam melakukan kegiatan belajar mengajar yang mengakibatkan hasil belajar mereka rendah. Penggunaan media sangat berperan dalam kegiatan belajar mengajar, siswa akan mudah memahami pelajaran yang disampaikan dari guru dengan adanya media pembelajaran. Ketika guru mampu memilih media yang tepat untuk materi yang akan diajarkan kepada siswa, maka hal tersebut akan sangat membantu guru dan siswa pada saat melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Banyak penelitian dalam bidang pendidikan yang meneliti penggunaan media dalam kegiatan belajar mengajar dan hasilnya menunjukkan bahwa media sangat mempengaruhi siswa untuk lebih mudah memahami pelajaran yang sedang diajarkan yang berdampak pada meningkatkan hasil belajar siswa. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu lembaga pendidikan yang bertujuan untuk mempersiapkan lulusannya menjadi tenaga kerja yang mempunyai pengetahuan dan keterampilan tingkat menengah sesuai dengan bidangnya. Untuk mencapai tujuan tersebut pembinaan siswa yang akan terjun ke masyarakat harus dilakukan seoptimal mungkin, baik mengenai kompetensi kejuruan maupun bidang disiplin ilmu. Kegiatan belajar mengajar di SMK harus dipersiapkan secara total menyangkut segala komponen dan fasilitas yang dibutuhkan siswa sesuai bidang keahlian masing-masing, agar tercapainya tujuan yang telah ditetapkan oleh lembaga pendidikan SMK. 2

Sekolah Menengah Kejuruan Telkom Sandhy Putra adalah salah satu lembaga pendidikan SMK yang memiliki dalam mencerdaskan dan meningkatkan sumber daya manusia yang memiliki kemampuan dalam bidang keteknikan. SMK Telkom Sandhy Putra Medan menawarkan 4 jurusan yang dapat dipilih siswa sesuai dengan minat dan bakat yang dimiliki oleh siswa yaitu Multimedia (MM), Teknik Jaringan Akses (TJA), Teknik Komputer dan Jaringan (RPL), dan Teknik Jaringan Ases (TJA). Berdasarkan wawancara dengan salah satu guru bidang studi di SMK Telkom Sandhy Putra Medan yaitu Bapak Drs.Benhur Samosir, S. Pd bahwa nilai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) pada kompetensi Sistem Komputer materi pelajaran gerbang logika adalah 75, akan tetapi hasil belajar siswa kelas X TJA masih dibawah rata-rata standar kelulusan yaitu <75. Siswa kelas X TJA yang masih dibawah rata-rata standar kelulusan diwajibkan untuk mengikuti ujian remedial. Hal ini terjadi dari beberapa faktor di antaranya adalah daya kemampuan siswa memahami materi dalam kegiatan belajar mengajar dengan media yang digunakan oleh guru didalam kelas, tingkat kepedulian siswa dalam memperhatikan guru ketika melakukan kegiatan belajar mengajar didalam kelas, serta sikap (attitude) yang kurang terhadap guru. Untuk mengatasi masalah rendahnya hasil belajar siswa, perlu dilakukan upaya melalui pengkajian terhadap berbagai permasalahan didalam kelas, penulis berniat melakukan penelitan tindakan kelas di SMK Telkom Sandhy Putra Medan pada kompetensi Sistem Komputer. Hasil dari penelitian tindakan kelas dapat segera diterapkan oleh guru untuk mengatasi permasalahan yang terjadi didalam kelas sehingga peneliti merasa perlu melakukan penelitian tindakan kelas. 3

Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di kelas, guru harus memperhatikan media pembelajaran yang akan digunakan untuk melakukan kegiatan belajar mengajar di kelas sesuai materi yang akan guru ajarkan kepada siswa. Dengan demikian seorang guru dituntut untuk menemukan media pembelajaran yang efektif dan efisien agar siswa serius dan tetap bersemangat dalam melakukan kegiatan belajar mengajar didalam kelas untuk tercapainya tujuan pembelajaran. Melalui pembelajaran hanya dengan ceramah dan menggunakan media buku, laptop, spidol, LCD dan whiteboard dalam mengajarkan materi gerbang logika tidak menjadikan siswa aktif dan serius dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar. Siswa susah dalam memahami materi yang disampaikan guru di karenakan siswa tidak dapat langsung praktek dengan alat yang mereka bisa langsung gunakan untuk membuktikan tabel kebenaran dari setiap gerbang logika yang sedang mereka pelajari. Berdasarkan pendapat di atas, hasil belajar siswa yang rendah dipengaruhi oleh media pembelajaran yang kurang lengkap untuk memahamkan siswa pada materi gerbang logika. Peneliti melihat kurangnya pemanfaatan media pembelajaran berbasis simulasi dalam bentuk software yang saat ini sudah banyak tersedia dan mudah mendapatkannya. Laptop guru dan siswa yang digunakan untuk membuka modul dapat dikombinasikan dengan software simulasi yang dapat membantu siswa untuk merancang rangkaian logik dalam kompetensi Sistem Komputer materi gerbang logika. Peneliti memilih salah satu software simulasi yaitu Proteus ISIS 7 Profesional yang dapat mendukung siswa untuk merancang rangkaian logik yang mereka butuhkan pada materi gerbang logika untuk meningkatkan hasil belajar siswa. 4

Media pembelajaran Proteus ISIS 7 Profesional merupakan kelompok software elektronik yang digunakan untuk membantu dalam merancang dan mensimulasikan suatu rangkaian elektronik. Software ini memiliki dua fungsi sekaligus dalam satu paket, paket satu sebagai software untuk menggambar skematik rangkaian elektronik dan dapat disimulasikan yang diberi nama ISIS. Paket kedua digunakan sebagai merancang gambar Printed Circuits Board (PCB) yang diberi nama ARES. Secara langsung pengubahan dari skematik ke PCB dapat dilakukan dalam software Proteus ISIS 7 Profesional. Proteus ISIS 7 Profesional memiliki versi yang selalu diperbaharui mulai dari versi 7.0 sampai dengan 7.8. Setiap kenaikan versi memiliki penambahan akan library komponen yang dapat diambil dan digunakan dalam penggambaran atau perancangan. Sebagai perancang rangkaian elektronik terlebih dahulu menggunakan ISIS sebagai media yang memudahkan dalam perancangan dan simulasi. Banyaknya library dari Proteus ISIS 7 Profesional menjadikan software ini dikatakan software simulasi lengkap, yaitu dari komponen-komponen pasif, a nalog, t rasistor, SCR, FET, jenis button/tombol, jenis saklar/relay, IC digital, IC penguat, IC programmable (mikrokontroller) dan IC memory. Selain didukung dengan kelengkapan komponen, juga didukung dengan kelengkapan alat ukur seperti Voltmeter, Ampere meter, Oscilloscope, Signal Analyzers, serta pembangkit Frekuensi. Kelengkapan fitur yang disediakan ini menjadikan Proteus ISIS 7 Profesional menjadi salah satu software simulasi elektronik yang banyak dipakai. 5

Berdasarkan permasalahan diatas, media pembelajaran merupakan salah satu faktor yang sangat mempengaruhi hasil belajar siswa dalam kegiatan belajar mengajar di dalam kelas. Untuk itu peneliti mengadakan suatu penelitian tindakan kelas yang nantinya berguna bagi lembaga pendidikan khususnya kalangan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Dalam hal ini yang akan diteliti adalah peningkatan hasil belajar siswa X TJA pada kompetensi Sistem Komputer materi gerbang logika dengan menggunakan media pembelajaran Proteus ISIS 7 Profesional di SMK Telkom Sandhy Putra Medan. B. Identifikasi Masalah Dari latar belakang yang dikemukakan diatas dapat diidentifikasi beberapa masalah, yaitu: 1. Pemanfaatan media pembelajaran siswa kelas X TJA pada Kompetensi Sistem Komputer materi pelajaran gerbang logika di SMK Telkom Sandhy Putra Medan. 2. Hasil belajar siswa kelas X TJA masih dibawah rata-rata standar kelulusan pada Kompetensi Sistem Komputer materi pelajaran gerbang logika di SMK Telkom Sandhy Putra Medan. 3. Tingkat pemahaman siswa kelas X TJA masih kurang pada Kompetensi Sistem Komputer materi pelajaran gerbang logika di SMK Telkom Sandhy Putra Medan. 4. Keseriusan siswa kelas X TJA dalam kegiatan belajar mengajar masih kurang pada Kompetensi Sistem Komputer materi pelajaran gerbang logika di SMK Telkom Sandhy Putra Medan. 6

C. Batasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dipaparkan di atas, terlihat banyaknya masalah yang di temukan untuk di teliti. Oleh karena itu perlu di lakukan pembatasan masalah agar penelitian lebih fokus dan terarah, maka penelitian ini dapat di batasi pada Peningkatan hasil belajar kognitif siswa kelas X TJA pada kompetensi Sistem Komputer materi pelajaran gerbang logika melalui penggunaan media pembelajaran Proteus ISIS 7 Profesional di SMK Telkom Sandhy Putra Medan. D. Rumusan Masalah Berdasarkan pada uraian dalam Identifikasi dan Pembatasan masalah di atas, maka masalah penelitian ini dapat dirumuskan Apakah penggunaan media pembelajaran Proteus ISIS 7 Profesional dapat meningkatkan hasil belajar kognitif siswa kelas X TJA pada kompetensi Sistem Komputer materi pelajaran gerbang logika di SMK Telkom Sandhy Putra Medan Medan? E. Tujuan Penelitian Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini untuk meningkatkan hasil belajar kognitif siswa kelas X TJA dengan menggunakan media pembelajaran Proteus ISIS 7 Profesional pada kompetensi Sistem Komputer materi pelajaran gerbang logika di SMK Telkom Sandhy Putra Medan. 7

F. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Manfaat teoritis adalah manfaat yang diperoleh setelah penelitian ini. Adapun manfaatnya bagi guru dan siswa, yaitu akan memberikan wawasan keilmuan dalam penggunaan media pembelajaran berbasis software simulasi khususnya software Proteus ISIS 7 Profesional. 2. Manfaat Praktis Manfaat praktis merupakan manfaat yang dapat dipraktikkan atau digunakan untuk tindakan selanjutnya. Adapun itu adalah: A. Bagi guru, dengan penggunaan media pembelajaran Proteus ISIS 7 Profesional dimungkinkan dapat menjadi alternatif lain dalam variasi media pembelajaran untuk kompetensi Sistem Komputer, dengan itu guru dapat memanfaatkan banyak media pembelajaran berbasis simulasi yang sudah banyak tersedia dan tidak sulit untuk mendapatkan dan mengaplikasikannya yang sesuai dengan kriteria pembelajaran termasuk diantaranya yaitu software Proteus ISIS 7 Profesional. B. Bagi siswa, dengan adanya media pembelajaran Proteus ISIS 7 Profesional diharapkan siswa dapat memanfaatkan semaksimal mungkin software ini, guna mendukung pembelajaran yang berkaitan dengan software ini, karena masih terdapat fungsi-fungsi lainnya dari software Proteus ISIS 7 Profesional ini. Dengan modul dan software yang diberikan kepada masing-masing siswa diharapkan siswa dapat mempelajarinya lebih lanjut secara otodidak. 8