BAB I PENDAHULUAN. perasaan, dalam berbagai bentuk komunikasi. keterampilan membaca, keterampilan menulis (Tarigan, 1986:1).

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. berkaitan dan saling mengisi (Tarigan, 2013:1). Setiap keterampilan, erat. semakin cerah dan jelas pula jalan pemikiranya.

keinginan, penyampaian informasi tentang suatu peristiwa, dan lain-lain.

BAB I PENDAHULUAN. Kemampuan menulis merupakan kemampuan yang sangat penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi. Bahasa Indonesia merupakan salah satu pelajaran yang diajarkan di

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran adalah sebuah proses, pada proses tersebut adanya perubahan dan

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya belajar berbahasa adalah belajar berkomunikasi. Oleh karena itu,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan dasar bagi pengetahuan manusia. Bahasa juga dikatakan

I. PENDAHULUAN. Penguasaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan yang sangat penting untuk menjamin

BAB I PENDAHULUAN. diberikan di Sekolah Dasar (SD). Mata pelajaran Bahasa Indonesia juga

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi siswa dalam bidang-bidang tertentu. Penguasaan keterampilan dalam

BAB I PENDAHULUAN. langsung tetapi juga dapat memahami informasi yang disampaikan secara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengajaran bahasa Indonesia bertujuan agar siswa terampil berbahasa dan mampu

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa dan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar siswa terampil dalam berbahasa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Rizky Ananda Oktaviani, 2015

BAB I PENDAHULUAN. Pelajaran Bahasa Indonesia memiliki empat aspek keterampilan, yaitu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Yanti Wulan Sari, 2013

BAB I PENDAHULUAN. didik lebih memfokuskan pada teori sastra karena tujuan pembelajaran sastra

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS KARANGAN NARASI

BAB I PENDAHULUAN. untuk memiliki 4 (empat) kompetensi, yakni kompetensi membaca, menulis, menyimak, dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran Bahasa Indonesia menurut Kurikulum Tingkat Satuan

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan tidak pernah lepas dari kegiatan menyimak, berbicara,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mariah Ulfah, 2014

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu tujuan pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia dalam

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. dengan dilakukannya proses pembelajaran manusia akan mampu berkembang.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan guru yang menerapkan komponen-komponen pembelajaran seperti strategi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib diajarkan di sekolah. Pembelajaran bahasa

BAB I PENDAHULUAN. diri yang kuat untuk menepati apa yang telah direncanakan itu.

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum pembelajaran diartikan sebagai suatu sistem yang di

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam pengajaran bahasa dan sastra Indonesia terdapat empat keterampilan

I. PENDAHULUAN. Pembelajaran Bahasa Indonesia meliputi empat aspek ketermpilan, yaitu mendengar,

berpikir logis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif serta kemampuan bekerja

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung saat tulisan tersebut dibaca oleh orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. karena itu, dalam pembelajaran bahasa Indonesia, siswa diarahkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Mata pelajaran Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Atas diarahkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi sehingga bahasa

BAB I PENDAHULUAN. yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Berdasarkan aktivitas

Contoh File KKM, PROTA, PROMES, SILABUS, RPP, SK & KD, PEMETAAN

BAB I PENDAHULUAN. menulis. Menurut Tarigan (2008:21) Proses menulis sebagai suatu cara. menerjemahkannya ke dalam sandi-sandi tulis.

berkonotasi. Kemampuan menulis puisi merupakan salah satu materi pembelajaran sastra yang diajarkan dikelas. Ketrampilan menulis puisi wajib dikuasai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa berpengaruh penting untuk perkembangan intelektual, sosial dan emosional siswa. Materi pelajaran yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Menulis. Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa dan merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya anggapan bahwa keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kompetensinya yaitu mengungkapkan keindahan alam dan pengalaman melalui. kreatif puisi berkenaan dengan keindahan alam.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan di Indonesia menempatkan bahasa Indonesia sebagai salah satu

BAB I PENDAHULUAN. selalu diupayakan pemerintah dengan berbagai cara, seperti penataan guru-guru,

BAB I PENDAHULUAN. sarana untuk berkomunikasi. Setiap anggota masyarakat dan komunitas tertentu

BAB I PENDAHULUAN. peran yang sangat menetukan, bagi perkembangan individu maupun suatu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu faktor penting dalam menjamin

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah sarana interaksi sosial karena memiliki peran sentral dalam

BAB I PENDAHULUAN. dapat menghasilkan bunyi yang disebut dengan bahasa. laku bahkan kebiasaan-kebiasaan tokoh idolanya sendiri. Seperti misalnya jika

BAB I PENDAHULUAN. berekspresi dan salah satunya adalah menulis puisi. Puisi dalam Kamus Besar. penataan bunyi, irama, dan makna khusus; sajak.

BAB I PENDAHULUAN. dicapai siswa yaitu menemukan pokok-pokok berita (apa, siapa, mengapa,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mempelajari semua bidang studi (BSNP, 2006). Untuk berbahasa dengan baik dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Aep Suryana, 2013

BAB I PENDAHULUAN. seorang pendidik yang mempunyai kompetensi, baik kompetensi pedagogik,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pelajaran Bahasa Indonesia memiliki peran yang penting dalam

I. PENDAHULUAN. diajarkan agar siswa dapat menguasai dan menggunakannya dalam berkomunikasi

berbahasa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di SD diarahkan untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam berkomunikasi secara lisan maupun tulisan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keterampilan berbahasa mencakup empat aspek yakni,

I. PENDAHULUAN. Menulis merupakan keterampilan yang harus dikuasai oleh seorang melalui proses

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Puisi merupakan karya sastra yang mengandung imajinasi. Bahasa yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. minatnya serta dapat menerapkan keterampilan berbahasa Indonesia secara tepat,

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa dan Sastra Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran umum

BAB I PENDAHULUAN. dalam arti yang luas. Peranan guru bukan semata-mata memberikan informasi, mempelajari suatu kemampuan dan atau nilai yang baru.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mudah dipahami oleh orang lain. Selain itu menulis berarti mengorganisasikan

BAB I PENDAHULUAN. saling berkaitan satu sama lain. pada dasarnya belajar bahasa diawali dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran bahasa mencakup empat aspek keterampilan berbahasa

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi. Oleh karena itu dalam pembelajaran Bahasa Indonesia

2015 KEEFEKTIFAN MODEL SOMATIS, AUDITORIS, VISUAL, INTELEKTUAL (SAVI) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS

2015 PENERAPAN METODE IMAGE STREAMING MELALUI MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PUISI

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran yang penting dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan dan intelektual, sosial,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia dalam kurikulum satuan tingkat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. didik disekolah melalui proses pembelajaran. Namun, mengupayakan

BAB I PENDAHULUAN. suatu masyarakat untuk bekerja sama, berkomunikasi dan mengidentifikasi diri. pembelajaran merupakan tercapainya perubahan.

BAB I PENDAHULUAN. oleh siswa kelas X. Hal ini sesuai dengan kurikulum yang saat ini berlaku di

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat tepat bagi individu. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. pendekatan scientific akan menyentuh tiga ranah, yaitu: sikap (afektif), pengetahuan (kognitif), dan keterampilan (psikomotor).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kesadaran tentang pentingnya pendidikan yang dapat memberikan harapan

BAB I PENDAHULUAN. dibedakan atas empat aspek keterampilan, yaitu keterampilan menyimak,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia memiliki sentral dalam perkembangan intelektual,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa memiliki peran sentral dalam setiap perkembangan intelektual, sosial dan emosional siswa, karena bahasa merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi. Pembelajaran bahasa diharapkan membantu siswa mengenal dirinya dan budaya orang lain. Selain itu, pembelajaran bahasa juga membantu siswa untuk mengemukakan gagasan dan perasaan, dalam berbagai bentuk komunikasi. Bahasa Indonesia merupakan salah satu pelajaran yang diajarkan di semua jenjang pendidikan mulai dari pendidikan dasar sampai perguruan tinggi di Indonesia. Keterampilan berbahasa dalam kurikulum sekolah mencakup empat keterampilan yaitu keterambilan menyimak/mendengar, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, keterampilan menulis (Tarigan, 1986:1). Keterampilan menulis sebagai salah satu dari empat keterampilan berbahasa mempunyai peran penting dalam kehidupan manusia. Dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) di SMP, kompetensi dasar menulis terbagi atas menulis surat, menulis teks berita, menulis drama, menulis puisi lama (syair dan pantun, dan menulis puisi baru). Pembelajaran menulis puisi di SMP mulai diajarkan di kelas VII semester pertama. DenganStandar Kompetensi (SK)Mengungkapkan keindahan alam dan pengalaman melalui kegiatan menulis kreatif puisi, dan kompetensi dasar (KD) Menulis kreatif puisi berkenaan dengan keindahan alam. 1

Menulis puisi yang sesuai dengan syarat-syarat puisi. Tujuan pembelajaran yaitu siswa mampu menyebutkan unsur-unsur puisi, siswa mampu menuliskan puisi bertema alam.puisi merupakan karya sastra yang dipakai oleh penulisnya untuk mengungkapkan pikiran dan perasaannya berdasarkan pengalamannya dan bersifat imajinatif. Pada pembelajaran menulis puisi dibutuhkan kreativitas dan ide-ide siswa dalam merangkai sebuah puisi. Saat ini, menulis karya sastra merupakan kegiatan yang dianggap sulit bagi siswa, contohnya dalam pembelajaran menulis puisi, banyak masalah-masalah yang kita temukan, misalnya ketika ditugaskan membuat sebuah puisi, siswa malas befikir, pikiran mereka melayang kesana kemari, sehingga ide mereka tidak tereksplorasi. Hal ini dikarenakan pembelajaran yang diterapkan guru bersifat konvensional. Melihat kenyataan ini, dibutuhkan teknik pembelajaran yang mampu mengakomodinasikan kebutuhan pembelajaran dalam meningkatkan kemampuan menulis puisi siswa. Adapun teknik yang penulis tawarkan adalah teknik pengamatan objek secara langsung. Teknik pengamatan objek secara langsung merupakan sebuah metodeyang dilakukan dengan mengamati sebuah objek secara langsung. Proses pengamatan objeknya itu bisa sebuah benda, peristiwa, lingkungan, atau kejadian secaralangsung.dalam pengamatan, objeknya itu bervariasi sesuai dengan tema pembelajaran. Teknik ini dapat dijalankan secara perseorangan maupunkelompok (Suyatno, 2004 : 82). Melalui teknik ini siswa akan lebih mudah berimajinasi dan menuangkannya dalam bentuk sebuah puisi. 2

Berdasarkan penjelasan tersebut, teknik pengamatan objek secara langsung sangat tepat untuk mengatasi permasalahan tentang kemampuan menulis puisi siswa SMP Samanhudi Tanjung Pura. Menurut Sudjana dan Rivai, (2010 : 208) Banyak keuntungan yang diperoleh dari melakukan pembelajaran diluar kelas. Misalnya, untuk menghilangkan tingkat kejenuhan siswa selama proses belajar mengajar di kelas, kegiatan belajar akan lebih menarik, hakikat belajar akan lebih bermakna dengan siswa dihadapkan pada objek-objek, peristiwa, serta kejadian yang nyata. Berbeda dengan teknik yang dikembangkan secara konvensional, teknik pengamatan objek secara langsunglebih mencangkup materi yang diajarkan yaitu dengan cara merangsang daya imajinasi siswa dan megekpresikan pikirannyanya ke dalam sebuah tulisan. Teknik pembelajaran konvensional seperti Ekspositori lebih mementingkan (Materi) tentang kemampuan menulis puisi, memahami inti dari materi, lalu memberikan pertanyaan yang relevan dan kemudian memberikan tes yang sesuai dengan materi pembelajaran yang telah disampaikan. Dalam upaya ini, teknik ekspositori juga dapat diterapkan dalam meningkatkan kemampuan menulis puisi, secara umum teknik eksposiori adalah merupakan proses yang bervariasi meliputi imajinasi penulis, membuat sebuah puisi berupa realita dari kehidupan sehari hari maupun puisi menarik sepanjang sejarah. Ketidak mampuan siswa dalam menulis, berarti kegagalan bagi siswa dari salah satu keterampilan berbahasa. Oleh karena itu, penelitian ini penting dilakukan untuk siswa SMP Samanhudi Tanjung Pura. Melihat kenyataan ini, dibutuhkan teknik pembelajaran yang mampu mengakomodinasikan kebutuhan 3

pembelajaran dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis puisi. Adapun teknik yang penulis tawarkan adalah teknik pengamatan objek secara langsung. Teknik pengamatan objek secara langsung merupakan salah satu teknik pembelajaran yang mengubah pandangan proses belajar-mengajar siswa dari pembelajaran berpusat pada guru menjadi pembelajaran berpusat kepada siswa. Berdasarkan penjelasan tersebut, teknik pengamatan objek secara langsung untuk mengatasi permasalahan tentang menulis puisi siswa SMP Samanhudi Tanjung Pura. Berbeda dengan teknik-teknik yang berkembang secara konvensional selama ini, teknik konvensional lebih memperhatikan pengembangan keterampilan. Teknik pembelajaran konvensional seperti ekspositori lebih mementingkan penyampaian ilmu (materi) tentang kemampuan menulis puisi. Teknik pengamatan objek secara langsung juga berfungsi sebagai meningkatakan motivasi siswa dalam menulis puisi. Dalam upaya ini, teknik ekspositori juga dapat diterapkan dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis puisi. Secara umum teknik ekspositori yaitu guru menyampaikan informasi mengenai bahan pengajaran dalam bentuk penjelasan dan penuturan secara lisan lalu guru meminta siswa menuliskan sebuah puisi. Sehingga kemampuan siswa dalam menulis puisi pasif dan tidak maksimal. Ada beberapa kelemahan dalam menerapkannya yaitu (1) Interaksi yang digunakan oleh guru menggunakan satu arah, oleh sebab itu kegiatan belajar mengajar kurang optimal sebab terbatas pada mendengarkan uraian guru. (2) Guru memaksa siswa cepat menerima,mengingat informasi yang telah di berikan. 4

Atas dasar pemikiran demikian, maka teknik pembelajaran ekspositori dianggap lemah dalam pembelajaran menulis puisi. Rendahnya kemampuan siswa dalam menulis puisi dikaitkan dengan teknik mengajar sebagaimana diberikan diatas, muncul permasalahan, apakah kemampuan menulis puisi siswa yang dibimbing teknik pengamatan objek secara langsung lebih baik di bandingkan teknik ekspositori? Penelitian ini membutuhkan penelitian yang luas dan mendalam. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah, maka identifikasi masalah dalan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Kurangnya kemampuan siswa SMP Samanhudi Tanjung Pura dalam menulis puisi, 2. Siswa masih sulit menuangkan ide dalam bentuk puisi 3. Model yang bersifat konvensional masih sering di terapkan dalam pembelajaran menulis puisi C. Pembatasan Masalah Mengingat luasnya ruang lingkup masalah diatas, perlu dilakukan pembatasan terhadap masalah yang diteliti. Hal itu akan menghindarkan peneliti dari kesulitan akibat permasalahan yang kurang spesifik, Nazar (1993:87). Surakhmad (1982:26) mengatakan bahwa Pembatasan penelitian perlu di rumuskan agar mendapat kemudahan dan penyederhanaan yang dikaji. Sebagai upaya memperoleh gambaran yang jelas dan terhindari penafsiran yang 5

menyimpang tentang masalah dalam penelitian, maka diadakan pembatasan masalah dalam penelitian Evektifitas Teknik Pengamatan Objek Secara Langsung dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Siswa SMP Kelas VII Samanhudi Tanjung Pura. D. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah diatas dirumuskan masalah penelitian sabagai berikut: 1. Berapa rata-rata kemampuan menulis puisisiswa kelas VII SMP Samanhudi Tanjung Pura dengan menggunakan teknik pembelajaranekspositori? 2. Berapa rata-rata kemampuan menulis puisi siswa kelas VII SMP Samanhudi Tanjung Pura dengan menggunakan teknik pengamatan objek secara langsung? 3. Bagaimanakah efektivitas hasil belajar siswa dalammenulis puisi yang dibimbing dengan teknik pengamatan objek secara langsung dengan hasil belajar menulis puisi siswa yang sudah dibimbing dengan teknik Ekspositori? E. Tujuan Penelitian 6

Ada beberapa tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan peneliatian ini. Tujuan tersebut akan diuraikan seperti di bawah ini: 1. Menggambarkan rata-rata kemampuan menulis puisi dengan menggunakan teknik pengamatan objek secara langsungpada siswa kelas VII SMP Samanhudi Tanjung Pura Tahun Pembelajaran 2013/2014. 2. Mengambarkan rata-rata kemampuan menulis puisi dengan menggunakan teknik ekspositori. 3. Menjelaskan perbedaan hasil belajar dengan menggunakan teknik pengamatan objek secara langsunghasil belajar dengan teknik pembelajran ekspositori dalam siswa kelas VII SMP Samanhudi Tanjung Pura Tahun Pembelajaran 2013/2014. F. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini antara lain adalah sebagai berikut: 1. Untuk guru, meningkatkan keterampilan guru dalam penerapan teknik pembelajaran menulis puisi, 2. Untuk siswa, hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan menulis puisi 3. Bagi peneliti, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai kemampuan menulis puisi setelah menggunakan teknik pengamatan objek secara langsungdalam pembelajaran menulis puisi. 7