RANCANGAN WEBSITE DENGAN DUKUNGAN AUGMENTED REALITY SEBAGAI BENTUK INVENTARISASI DAN PENGENALAN TARIAN TRADISIONAL DI JAWA TENGAH

dokumen-dokumen yang mirip
HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING...

BAB 1 PENDAHULUAN. ke media lain untuk mendapatkan informasi. Hasil Survey Media Index yang

AUGMENTED REALITY MEDIA PENDUKUNG PENGENALAN KAMPUS UNIVERSITAS WAHID HASYIM SEMARANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kompleks. Oleh karena itu pada smartphone banyak digunakan berbagai teknologi

STIKOM SURABAYA DAFTAR ISI. Halaman. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... viii BAB I PENDAHULUAN...

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... iii. DAFTAR GAMBAR... vii. DAFTAR TABEL... ix. DAFTAR LAMPIRAN... x Latar Belakang Masalah...

BAB I PENDAHULUAN I - 1

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DESAIN PETA INTERAKTIF LOKASI BANGUNAN BERSEJARAH KOTA PALEMBANG

ABSTRAK. : augmented reality, magic book, CBSE, MVC, frame rate

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS OBJEK WISATA DI KABUPATEN LANGKAT BERBASIS ANDROID

2.9.6 XAMPP Dreamweaver CS Studi Pustaka... 33

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Yasa (2015), mahasiswa STMIK AKAKOM YOGYAKARTA jurusan Teknik

3.9 Peta JSON Android Studio UML (Unified Modeling Language) Use Case Diagram

BAB V PENUTUP Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA xiii

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk memenuhi kebutuhan transportasi mereka sehari-hari. Terutama pada kota Jakarta,

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi suara atau pesan saja. Seiring perkembangan zaman, mobile phone

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS OBJEK WISATA KOTA BANDUNG

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. satu transportasi darat berkelas yang banyak digunakan adalah mobil. Tetapi tidak

Rancang Bangun Aplikasi Location-Based Service Pencarian Lokasi Wisata Di Kota Semarang Berbasis Android

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Tugas Final Task. Mata Kuliah: Analisis dan Desain Sistem. Dosen : Henderi, M. Kom.

BAB II DASAR TEORI...

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

Jurnal Sistem dan Teknologi Informasi (JUSTIN) Vol. 5, No. 3, (2017) 133

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Beberapa acuan yang digunakan dalam pengembangan sistem dan aplikasi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Pengembangan Aplikasi Mobile Peta Jalur Pendakian Gunung Berbasis GIS dan GPS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

1. Pendahuluan. Perkembangan teknologi saat ini telah memberikan pengaruh yang sangat besar bagi dunia teknologi informasi dan telekomunikasi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. terbesar di dunia (Naisbitt, 1994:131). Tidak mengherankan bahwa industri

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam setiap aktivitas kegiatannya. IMK (Interaksi Manusia dan Komputer) merupakan

SKRIPSI INFORMASI PARIWISATA DI PROVINSI MALUKU UTARA BERBASIS ANDROID MENGGUNAKAN METODE LBS (LOCATION BASED SERVICE)

BAB 1 PENDAHULUAN. game. Salah satu perkembangan teknologi informasi yang sedang populer adalah

BAB II LANDASAN TEORI Konsep Dasar Membangun Aplikasi Berbasis Web

BAB II DASAR TEORI...

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI BROSUR INTERAKTIF DENGAN TEKNOLOGI AUGMENTED REALITY BERBASIS ANDROID LAPORAN TUGAS AKHIR

PERANGKAT LUNAK PEMESANAN MAKANAN RESTORAN BERBASIS CLIENT SERVER DENGAN PLATFORM ANDROID

BAB IV ANALISIS DAN RANCANGAN SISTEM Deskripsi Sistem Analisis Sistem Analisis Kebutuhan Fungsional

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Aplikasi Pencarian Informasi Sholat Jumat di Kota Bandar Lampung Menggunakan Location Based Service Berbasis Android

BAB I PENDAHULUAN. dalam arti yang lebih sempit, adalah sistem komputer yang memiliki kemampuan

APLIKASI PEMETAAN JALAN WISATA PANTAI PULAU BATAM DENGAN LAYANAN LOCATION BASED SERVICE BERBASIS ANDROID. Abstrak

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI D3 TEKNIK INFORMATIKA UNS BERBASIS WEB DAN ANDROID

PENERAPAN HAVERSINE FORMULA PADA APLIKASI PENCARIAN LOKASI DAN INFORMASI RUMAH SAKIT TERDEKAT DENGAN USER DI JAKARTA BERBASIS ANDROID

SISTEM MANAJEMEN SPARE PART FASE ANALISA DAN DESAIN SISTEM MENGGUNAKAN METODE WATERFALL

BAB 1 PENDAHULUAN. berdampak di dalam segala aspek kehidupan manusia. Internet dapat membantu

PENGEMBANGAN APLIKASI BERGERAK UNTUK PENYEDIAAN INFORMASI LOKASI RUMAH SAKIT DI WILAYAH GARUT

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN. kepada pihak yang membutuhkan. Permasalahan lainnya adalah kurangnya

1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Gambar 4.1 Flowchart

BAB III METODE PENELITIAN

4.4.7 Halaman kategori.php Halaman update_kategori.php Halaman pembeli.php Halaman pembayaran.php...

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam berbagai bidang industri, tidak terkecuali dalam industri game.

3. BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN BROSUR AUGMENTED REALITY MENGGUNAKAN SMARTPHONE ANDROID. Muhammad Budi Prasetyo

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III PERANCANGAN PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

1. PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

IMPLEMENTASI FRAMEWORK LARAVEL PADA SISTEM INFORMASI PEMESANAN PENGGUNAAN LAPANGAN FUTSAL BERBASIS WEB DI ZONA6 FUTSAL SEMARANG

PENERAPAN KONSEP SAAS (SOFTWARE AS A SERVICE) PADA APLIKASI PENGGAJIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. kaya akan rempah-rempah serta hasil laut yang berlimpah. Kepulauan

Jurnal Sistem dan Teknologi Informasi (JUSTIN) Vol. 1, No. 2, (2017)

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Metode Pengembangan Sistem

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. membuat aplikasi-aplikasi baru yang bertujuan untuk memberikan informasi yang

1. Pendahuluan Perangkat Internet dan mobile dalam beberapa tahun belakangan ini mengalami perkembangan yang sangat pesat. Hal ini disebabkan karena k

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

DAFTAR ISI. Halaman HALAMAN JUDUL LEMBAR PERSETUJUAN LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERSEMBAHAN MOTTO ABSTRAK ABSTRACK

PEMBANGUNAN APLIKASI MOBILE GAME TEBAK KATA BERBASIS LOKASI TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. diusulkan dari sistem yang ada di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota

BAB I PENDAHULUAN. electronic map yang ditunjukkan oleh garis lintang dan bujur sehingga

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

DESAIN DAN IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI DAN ADMINISTRASI PADA SMA NEGERI 12 PALEMBANG MENGGUNAKAN WEBSITE DESIGN METHOD (WSDM)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

APLIKASI PENGINGAT KREDIT BERBASIS ANDROID TUGAS AKHIR

BAB 1 PENDAHULUAN. menambah pengetahuan maupun melepaskan rasa jenuh. menyajikan hiburan semata. Selain menyajikan hiburan yang hanya

BAB I PENDAHULUAN. Adapun masalah yang dihadapi oleh SMK ISLAM PLUS YAPIA dalam belajar mengajar dan dapat menumbuhkan semangat adalah :

ANALISIS PEMODELAN CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT UNTUK PEMASARAN OBAT TRADISIONAL

BAB I PENDAHULUAN. metode transaksi yang di lakukan secara online mulai berkembang pesat,

Rancang Bangun Sistem Informasi Geografis Pendataan Paud Di Indonesia Berbasis Web

Transkripsi:

Rancangan Website dengan Dukungan Augmented Reality sebagai (Usada) RANCANGAN WEBSITE DENGAN DUKUNGAN AUGMENTED REALITY SEBAGAI BENTUK INVENTARISASI DAN PENGENALAN TARIAN TRADISIONAL DI JAWA TENGAH Elisa Usada 1* 1 Program Studi Informatika, Sekolah Tinggi Teknologi Telematika Telkom Jl. DI. Panjaitan No. 128, Purwokerto 53147. * Email: elisa@st3telkom.ac.id Abstrak Tarian tradisional merupakan salah satu hasil kebudayaan rakyat yang perlu dilindungi, namun belum ada Peraturan Perundangan yang memuat ketentuan mengenai bagaimana mekanisme perlindungan kebudayaan rakyat. Hal tersebut memunculkan beberapa kasus terkait klaim budaya asli Indonesia yang dilakukan oleh bangsa lain. Pendokumentasian atau inventarisasi yang juga memberikan fungsi informatif perlu dilakukan sebagai salah satu upaya perlindungan kebudayaan. Inventarisasi dapat dilakukan menggunakan media konvensional maupun media elektronik. Data hasil inventarisasi kemudian dapat disajikan kepada masyarakat sebagai bentuk informasi atau pengenalan budaya. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat sebuah rancangan sistem inventarisasi dan informasi tarian tradisional berbasis website dengan dukungan AR (Augmented Reality). Media website memiliki wilayah cakupan global sedangkan AR diharapkan dapat meningkatkan persepsi dan interaksi pengguna dalam lingkungan dunia nyata. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis kebutuhan dilanjutkan dengan perancangan. Perancangan menggunakan diagram UML (Unified Modelling Language) dan ERD (Entity Relationship Diagram) dengan bantuan CASE (Computer Aided Software Engineering) tools. Hasil penelitian berupa sebuah rancangan sistem inventarisasi dan informasi tarian tradisional berbasis website dengan dukungan AR. Kata kunci: AR tari tradisional, Augmented Reality tarian, pengenalan tari tradisional, website AR, website tari tradisional. 1. PENDAHULUAN Menurut UU Hak Cipta No 19 Tahun 2002 tarian tradisional merupakan salah satu hasil kebudayaan rakyat yang perlu dilindungi. Namun belum ada Peraturan Pemerintah yang memuat ketentuan mengenai bagaimana mekanisme perlindungan kebudayaan rakyat. Hal tersebut memunculkan beberapa kasus terkait klaim budaya asli Indonesia yang dilakukan oleh bangsa lain. Upaya perlindungan budaya tradisional selain melalui jalur hukum juga perlu dilakukan pendokumentasian atau inventarisasi yang juga memberikan fungsi informatif (BPHN RI, 2011). Inventarisasi dapat dilakukan menggunakan media konvensional maupun media elektronik. Data hasil inventarisasi kemudian dapat disajikan kepada masyarakat sebagai bentuk informasi atau pengenalan budaya. Website telah banyak digunakan sebagai media penyampaian informasi maupun inventarisasi. Website adalah sekumpulan halaman web, yaitu halaman-halaman yang saling terhubung satu sama lain dengan teknologi hyperlink, yang mengacu pada sebuah domain. Sebuah website terletak pada satu server atau lebih dan dapat diakses melalui jaringan komputer lokal maupun global (internet) dengan menggunakan alamat tertentu yang disebut URL (Uniform Resource Locator). Pengenalan tarian tradisional kepada masyarakat perlu dilakukan seluasluasnya. Media website dapat menjadi sarana yang tepat untuk digunakan karena penyebaran informasi melalui website dapat menjangkau seluruh belahan dunia. Saat ini telah ada beberapa website yang berisi informasi mengenai budaya atau tari tradisional Indonesia, namun informasi yang ada di dalamnya masih berupa teks dan gambar dua dimensi. Augmented Reality (AR) merupakan teknologi yang menggabungkan tampilan dunia nyata dengan objek virtual yang dihasilkan oleh komputer sehingga menghasilkan realitas campuran (Fuhrt, 2011). Masih menurut Fuhrt (2011), objek virtual dalam AR bertujuan untuk memberikan informasi yang tidak dapat dijangkau secara langsung oleh pengguna. Informasi tersebut dapat membantu pengguna untuk memahami sesuatu dan dapat juga berfungsi sebagai sarana hiburan. 26 ISBN 978-602-99334-4-4

E.5 Penerapan AR telah merambah berbagai bidang kehidupan yaitu bidang pendidikan, kesehatan, militer, iklan, hiburan atau game dan sebagainya. Cara kerja AR digambarkan dalam blok diagram pada Gambar 1. Gambar 1. Cara Kerja AR Marker dalam AR digunakan sebagai acuan penempatan dan orientasi objek virtual yang akan ditampilkan. Berdasarkan jenis marker, AR dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu marker-based AR dan markerless AR. Marker-based AR memerlukan simbol fisik dunia nyata sebagai acuan penempatan objek virtual. Simbol fisik yang digunakan sebagai marker dapat berupa gambar atau foto 2D yang dicetak pada kertas. Kertas tersebut kemudian diarahkan ke kamera. Contoh penerapan marker-based AR digambarkan pada Gambar 2. Gambar 2. Contoh Marker-Based AR (Apps Playground, 2013) Markerless-AR merupakan teknologi AR yang berkembang seiring dengan perkembangan teknologi mobile (smartphone dan tablet). Mobile AR dapat memanfaatkan data yang dihasilkan oleh sensor-sensor seperti akselerometer, kompas dan data GPS (Global Positioning System) sebagai penentu posisi penempatan objek virtual (Alem, 2011). Oleh karena itu, mobile AR sering dimanfaatkan dalam LBS (Location Based Service), misalnya sebagai aplikasi tourist guide atau aplikasi panduan dalam museum. Contoh penerapan mobile AR digambarkan pada Gambar 3 dan Gambar 4. Gambar 3. AR pada Handphone sebagai Penunjuk Lokasi (IEEE, 2015) Prosiding SNST ke-6 Tahun 2015 Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim Semarang 27

Rancangan Website dengan Dukungan Augmented Reality sebagai (Usada) Gambar 4. AR sebagai Media Edukasi Museum (Jackson, 2014) Aplikasi AR dapat dibuat menggunakan berbagai macam SDK (Software Development Kit), salah satunya adalah In2AR. In2AR merupakan SDK yang bersifat cross-platform. In2AR diprodukasi oleh perusahaan di Belanda bernama Beyond Reality. Salah satu keunggulan In2AR adalah In2AR dapat digunakan untuk membuat aplikasi AR berbasis website. Aplikasi AR berbasis website memungkinkan diakses oleh penguna kapan saja dan dimana saja. Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana merancang sebuah sistem yang memanfaatkan website dengan dukungan AR sebagai bentuk visualisasi dan berfungsi sebagai sarana inventarisasi dan pengenalan tarian tradisional kepada masyarakat. Ruang lingkup data tarian tradisional di Indonesia sangatlah luas sehingga dalam rancangan ini diberikan batasan permasalahan tarian tradisional di Propinsi Jawa Tengah. 2. METODOLOGI Penelitian ini bertujuan membuat sebuah rancangan media website yang didukung oleh teknologi AR untuk inventarisasi dan pengenalan tarian tradisional Banyumas. Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini mengambil dari langkah-langkah dalam SDLC (Software Development Life Cycle), sampai pada langkah perancangan sistem. Langkah yang dilakukan yaitu (IRMA, 2013): 1. Analisa Kebutuhan (Requirement Gathering Phase) Tahap ini bertujuan untuk memberikan batasan (outline) kepada pengembang aplikasi mengenai hal-hal yang diperlukan oleh pengguna aplikasi nantinya. Outline yang dihasilkan dapat digunakan untuk mengetahui fitur apa saja yang harus ada dalam aplikasi serta bagaimana data akan diproses dan dikelola (IRMA, 2013). Selain itu langkah analisa kebutuhan juga diperlukan untuk mengetahui batasan software dan hardware yang diperlukan. Langkah analisa kebutuhan dilakukan dengan melakukan studi literatur mengenai tari tradisional dan studi literatur mengenai teknologi AR. 2. Fase Perancangan (Designing Phase) Fase perancangan bertujuan mendeskripsikan fitur aplikasi serta proses-proses di dalamnya secara lebih mendetail termasuk juga layout yang akan ditampilkan kepada pengguna. Perancangan dilakukan menggunakan diagram UML (Unified Modelling Language) dan ERD (Entity Relationship Diagram) dengan bantuan CASE (Computer Aided Software Engineering) tools. Diagram UML yang digunakan adalah diagram use case dan activity diagram. Use case dan activity diagram digunakan untuk menggambarkan proses bisnis yang terjadi. ERD digunakan untuk memvisualisasikan struktur dan relasi dari basis data yang akan dipergunakan. Sedangkan perancangan AR menggunakan SDK In2AR dengan bantuan FlashDevelop sebagai IDE (Integrated Development Environment). 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Sistem yang dirancang dalam penelitian ini adalah sebuah sistem berbasis website dengan dukungan AR sebagai bentuk visualisasi. Website difungsikan sebagai antarmuka pengelolaan dan penyajian data tarian tradisional Banyumas. Data tarian berupa data teks, gambar, model tiga 28 ISBN 978-602-99334-4-4

E.5 dimensi dan suara akan disimpan dalam sistem basis data server yang dikelola menggunakan MySQL. 3.1 Rancangan Arsitektur Sistem Penyajian data dalam halaman website berupa data teks dan gambar. Data gambar tarian akan difungsikan sebagai marker untuk AR. Bentuk visualisasi AR akan didapatkan pengguna dengan cara mencetak gambar jenis tarian tertentu dari dalam website kemudian mengarahkan gambar tersebut ke webcam sambil mengakses halaman khusus AR. Bentuk visualisasi AR yang akan ditampilkan adalah model tiga dimensi dari tarian yang dimaksud. Gambaran rancangan arsitektur sistem dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 5. Komputer Pengguna Internet Server Side Script Tampilan Website Tampilan AR Basis Data Server Marker Pengguna Gambar 5. Rancangan Arsitektur Sistem Website AR Tarian Tradisional 3.2 Pengguna Aplikasi (User Levelling) Tingkatan hak akses pengguna aplikasi yang direncanakan adalah dua tingkatan yaitu: 1. Pengunjung website Pengunjung website memiliki hak akses untuk memilih kabupaten atau kota, melihat informasi tari tradisional dari kabupaten/kota baik dalam bentuk gambar, teks maupun tampilan Augmented Reality serta mengisi buku tamu. 2. Administrator website Administrator website memiliki hak akses ke semua halaman website. Administrator bertugas memasukkan data baru, mengubah data dan menghapus data apabila diperlukan. Diagram use case untuk masing-masing pengguna digambarkan dalam Gambar 6. Gambar 6. Use Case Pengguna Sistem Prosiding SNST ke-6 Tahun 2015 Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim Semarang 29

Rancangan Website dengan Dukungan Augmented Reality sebagai (Usada) 3.3 Struktur Aplikasi Struktur aplikasi digambarkan dalam Gambar 7 sedangkan tata letak website digambarkan dalam Gambar 8. Gambar 7. Struktur Aplikasi Gambar 8. Tata Letak Website 3.4 Struktur Database Struktur basis data dibuat menggunakan ERD (Entity Relationship Diagram) seperti pada Gambar 9. Gambar 9. ERD 3.5 Perancangan AR Langkah-langkah perancangan AR, yaitu: 1) Mengunduh SDK In2AR 2) Membuat marker dari gambar 2D yang diinginkan secara online melalui in2ar.com 30 ISBN 978-602-99334-4-4

E.5 3) Meletakkan marker dengan ekstensi.ass ke dalam folder assets/in2ar_logo di dalam folder SDK In2AR 4) Membuka SDK In2AR menggunakan FlashDevelop 5) Membuat class TariTradisional 6) Menambahkan marker pada class TariTradisional di baris kode: [Embed(source=../assets/nama_marker.ass, mimetype= application/octet-stream )] 7) Sesuaikan jumlah referensi objek marker yang akan ditangkap oleh kamera yaitu dengan mengganti nilai variabel maxreferenceobjects menjadi bernilai sama dengan jumlah marker. 8) Ubah indeks array dalam fungsi onmodeldetected menjadi ref.id. 9) Membuat class baru untuk setiap objek yang ingin ditampilkan. Class ini mendefinisikan objek yang akan ditampilkan. 10) Menambahkan inisialisasi objek baru pada class Away3DliteWorld 11) Menambahkan objek ke class TariTradisional untuk ditampilkan. 4. KESIMPULAN DAN SARAN 1. Rancangan website berbasis AR mengimplementasikan dua tingkat user levelling yaitu pengunjung dan administrator. Pengunjung adalah masyarakat umum sebagai sasaran pengenalan tari tradisional sedangkan administrator berfungsi mengolah data website. 2. Perancangan basis data menghasilkan empat tabel yang akan diimplementasikan yaitu tabel tarian, tabel detail_tarian, tabel marker_tarian dan tabel kab_kota. 3. Aplikasi AR berhasil disisipkan ke dalam website sehingga dapat diakses oleh pengguna website untuk melihat objek 3D tarian, dengan mencetak marker terlebih dahulu. 4. Objek 3D yang digunakan masih berupa objek contoh, belum berupa objek 3D tarian yang sebenarnya, pada pengembangan selanjutnya akan dibuat model objek 3D tarian menggunakan perangkat lunak 3D. DAFTAR PUSTAKA Alem, L., and Huang, W., (2011), Recent Trends of Mobile Collaborative Augmented Reality, Springer, London, pp. 7-173. Badan Pembinaan Hukum Nasional Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI (BPHN RI), (2011), Perlindungan Hukum Kebudayaan Daerah, BPHN, Jakarta, pp. 5-7. Fuhrt, B., (2011), Handbook of Augmented Reality, Springer, USA, pp. 3-4. Information Resources Management Associations (IRMA), (2013), Software Design and Development: Concepts, Methodologies, Tools, and Applications, IGI Global, USA, pp. 628-638. Republik Indonesia, (2002), Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta, Sekretariat Negara, Jakarta, Pasal 12 Ayat 1. Prosiding SNST ke-6 Tahun 2015 Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim Semarang 31