BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Undang-undang RI No. 53 tahun 1999.Kabupaten Rokan Hilir terletak di pesisir timur Pulau

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN ha, terletak pada kordinat 101'21 BT. Batas Kabupaten Rokanbb

BAB IV GAMBARAN UMUM KABUPATEN ROKAN HILIR. Rokan Hilir adalah sebuah kabupaten di Provinsi Riau

Sex Ratio Kabupaten Rokan Hilir. Sex Ratio = 106. = 283,7 ribu orang. = 268,7 ribu orang

PERATURAN DAERAH KABUPATEN ROKAN HILIR NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN KECAMATAN PEKAITAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI ROKAN HILIR,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN ROKAN HILIR NOMOR 01 TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN KECAMATAN RANTAU KOPAR KABUPATEN ROKAN HILIR

IV. KONDISI SUB-SEKTOR PERTANIAN TANAMAN PANGAN DI KABUPATEN ROKAN HILIR

BUPATI ROKAN HILIR PERATURAN DAERAH ROKAN HILIR NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN KECAMATAN RANTAU BAIS KABUPATEN ROKAN HILIR

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Kerja Dinas Kesehatan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI ROKAN HILIR PERATURAN DAERAH ROKAN HILIR NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. 1. Struktur Organisasi

DINAS KESEHATAN KABUPATEN KUPANG. Bagian Pertama. Dinas. Pasal 57

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 69 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KEBUMEN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan ketertiban dunia yang

BAB II DESKRIPSI ORGANISASI

BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH

BAB 4 GAMBARAN UMUM KABUPATEN BENGKALIS DAN PERKEMBANGAN PERIKANANNYA

BAB II GAMBARAN UMUM PENGADILAN AGAMA UJUNG TANJUNG KABUPATEN ROKAN HILIR RIAU. A. Keadaan Geografis dan Demografis Pengadilan Agama Ujung Tanjung.

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 27 TAHUN 2008

PENDATAAN PUSKESMAS TAHUN 2006

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 31 TAHUN : 2004 SERI : D NOMOR : 4

Perda Kab. Belitung No. 17 Tahun

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH

BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

STATISTIK DAERAH KECAMATAN BENGKONG

Statistik Daerah Kabupaten Bintan

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA

PEMERINTAH KABUPATEN MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG


IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. kecamatan yang baru dimekarkan dari kecamatan induknya yaitu Kecamatan

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN BELITUNG

STATISTIK DAERAH KECAMATAN KOTA MUKOMUKO

KONDISI UMUM WILAYAH STUDI

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA ( Berita Resmi Kotamadya Daerah Tingkat II Yogyakarta )

KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN PELALAWAN NOMOR :440/SEKT-PROG/DINKES/2016/ TENTANG

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

Tabel 4.1 INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN Formulasi Penghitungan Sumber Data

KEPUTUSAN WALIKOTA TERNATE

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan Pembangunan Kesehatan menuju Indonesia. Sehat mencantumkan empat sasaran pembangunan

BAB IV GAMBARAN UMUM

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. lintang utara dan hingga Bujur Timur. Dengan luas. wilayah 8.881, 59 km2 atau hektar.

RESUME UMPAN BALIK PELKON dan DALLAP 2013 PERWAKILAN BKKBN PROVINSI RIAU

PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS DAN URAIAN TUGAS JABATAN PADA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BARITO UTARA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BERITA DAERAH KABUPATEN KERINCI TAHUN 2010 NOMOR 9 PERATURAN BUPATI KERINCI NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG

1. Pengertian Organisasi Organisasai adalah suatu sistem kerjasama daripada sekelompok orang untuk mencapai tujuan bersama. Sedangkan Struktur

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 72 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA

Statistik Daerah Kabupaten Bintan

Administrasi dan Kebijakan Upaya Kesehatan Perorangan. Amal Sjaaf Dep. Administrasi dan Kebijakan Kesehatan, FKM UI

DATA DASAR PUSKESMAS KONDISI DESEMBER 2014 KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA JAKARTA, 2015

Rekapitulasi Anggaran Belanja Langsung Berdasarkan Program dan Kegiatan. Sumber Dana

Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

PEMERINTAH KABUPATEN LABUHANBATU SELATAN DINAS KESEHATAN UPTD PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT CIKAMPAK JLN. Lintas Sumatera-Riau kode Pos 21465

PERATIJRAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 5 TAHUN 2001 TENTANG. PEMBENTUKAN ORGANISASl DAN TATA KERJA PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT KABUPATEN JEMBRANA

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Kampar terletak antara 1º 02' Lintang Utara dan 0º 20' Lintang

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 SERI D NOMOR 9 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS KESEHATAN. Sekretaris Daerah. Dinas Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan

LAMPIRAN PENETAPAN KINERJA DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013

STATISTIK DAERAH KECAMATAN BULANG

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 84 TAHUN 2013 TENTANG

2016, No Indonesia Nomor 4431); 2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144,

GAMBARAN UMUM. dan berpenduduk jiwa dengan luas wilayah 90,58 km 2. Kecamatan Raman. Utara memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut :

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

BUPATI PAMEKASAN TENTANG BUPATI PAMEKASAN, pembangunan perdesaan sehat, diperlukan

PERATURAN BUPATI BINTAN

BAB II PROFIL DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN. Dinas Kesehatan adalah unsur pelaksana Pemerintah Kota Medan dalam

WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA SINGKAWANG NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG PERSALINAN AMAN

PERLUKAH RAWAT INAP DI PUSKESMAS

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 08 TAHUN 2000 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN WALIKOTA TARAKAN,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS KESEHATAN

KELOMPOK KERJA SANITASI KABUPATEN ROKAN HILIR BUKU PUTIH SANITASI BAB IV PROGRAM PENGEMBANGAN SANITASI SAAT INI DAN YANG DIRENCANAKAN

PEMERINTAH KOTA PRABUMULIH DINAS KESEHATAN

STATISTIK DAERAH KECAMATAN BUNGURAN BARAT 2015

STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT.

file/perbub/upt-puskesmas/2009 2

BUPATI BURU PROVINSI MALUKU PERATURAN BUPATI BURU NOMOR 69 TAHUN 2016 TENTANG

BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN RAJA AMPAT.

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 55 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

A. RENCANA STRATEGIS : VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, KEBIJAKAN DAN PROGRAM

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

pekanbarukota.bps.go.id

STATISTIK DAERAH KECAMATAN BATU AMPAR 2015

STATISTIK DAERAH KECAMATAN LEMBEH UTARA

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 73 TAHUN 2008 TENTANG

BAB. III AKUNTABILITAS KINERJA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA

BAB IV GAMBARAN UMUM KOTA SUKABUMI. Kota Sukabumi terletak pada bagian selatan tengah Jawa Barat pada

PERATURAN WALIKOTA BALIKPAPAN

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN KABUPATEN TEBO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 8 TAHUN 2007 TENTANG

BAB. IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Secara geografis wilayah Kabupaten Mesuji terletak pada arah

KATALOG BPS:

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 45 TAHUN 2016 TENTANG

Transkripsi:

34 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Luas Wilayah Kabupaten Rokan Hilir merupakan sebuah Kabupaten baru yang merupakan wilayah pemekaran dari Kabupaten Bengkalis. Dibentuk pada tanggal 4 Oktober 1999 berdasarkan Undang-undang RI No. 53 tahun 1999.Kabupaten Rokan Hilir terletak di pesisir timur Pulau Sumatera pada koordinat 1 0 14 sampai 2 0 30 LU dan 100 0 16 hingga 101 0 21 BT dan berhadapan dengan Selat Melaka. Luas wilayah Kabupaten Rokan Hilir adalah 8.881,59 Km², dimana Kecamatan Tanah Putih merupakan kecamatan terluas yaitu 1.915,23 Km² dan kecamatan yang terkecil adalah Kecamatan Tanah Putih Tanjung Melawan dengan luas wilayah 198,39 Km². Kabupaten Rokan Hilir memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut : 1. Sebelah Utara berbatasan dengan Propinsi Sumatera Utara dan Selat Melaka 2. Sebelah Timur berbatasan dengan Kota Dumai 3. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Bengkalis dan Kabupaten Rokan Hulu 4. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Labuhan Batu, Propinsi Sumatera Utara Berikut ini adalah jarak antara ibukota kabupaten dengan setiap ibukota kecamatan dan tinggi ibukota kecamatan dari permukaan laut : 34

35 Tabel V.1 Jarak Antara Ibu Kota Kabupaten dengan Setiap Ibu Kota Kecamatan dan Tinggi Ibu Kota Kecamatan dari Permukaan Laut No Kecamatan Jarak Lurus dari Ibu Ibu Kota Tinggi Kota Kabupaten Kecamatan (Meter) (Km) 1 Tanah Putih Sedinginan 73.75 40 2 Pujud Pujud 85 20 3 Tanah Putih Tj Melawan Melayu Besar 60 12 4 Rantau Kopar Rantau Kopar 87 16 5 Bagan Sinembah Bagan Batu 68 50 6 Simpang Kanan Simpang Kanan 66 32 7 Kubu Teluk Merbau 21.25 4 8 Pasir Limau Kapas Panipahan 62.5 1.5 9 Bangko Bagansiapiapi 0 2 10 Sinaboi Sinaboi 26.5 6 11 Batu Hampar Bantaian 30 5 12 Rimba Melintang Rimba Melintang 53 10 13 Bangko Pusako Bangko Kanan 56 14 14 Pekaitan Pekaitan 45 3 Sumber : BPS Kab. Rohil Kondisi wilayah Kabupaten Rokan Hilir terdiri dari beberapa sungai dan pulau. Kabupaten Rokan Hilir memiliki 16 sungai yang dapat dilayari olah pompong, sampan dan perahu. Sungai Rokan merupakan sungai terbesar sebagai sarana perhubungan utama dalam perekonomian masyarakat yang melintas sejauh 350 km 2 dari muaranya di Rokan Hilir hingga ke hulunya di Rokan Hulu. Berikut ini adalah nama-nama pulau yang ada di Kabupaten Rokan Hilir : 1. Pulau Halang : Kecamatan Kubu 2. Pulau Jemur : Kecamatan Pasir Limau Kapas 3. Pulau Berkey : Kecamatan Bangko 4. Pulau Pedamaran : Kecamatan Pekaitan 5. Pulau Sinaboi : Kecamatan Sinaboi Sebagian besar wilayah Rokan Hilir terdiri dari dataran rendah dan rawa-rawa, terutama di sepanjang Sungai Rokan hingga ke muaranya. Wilayah ini memiliki tanah yang sangat subur dan menjadi lahan persawahan padi terkemuka di Propinsi Riau.

36 4.2 Jumlah Penduduk Secara administratif, Kabupaten Rokan Hilir terdiri dari 14 Kecamatan yang terbentang sedemikian luasnya. Penduduk yang jarang dan tersebar tidak merata menyebabkan Pelayanan Kesehatan kepada masyarakat dibeberapa tempat sulit dijangkau. Menurut data terbaru dari BPS Kab. Rokan Hilir, jumlah penduduk Kabupaten Rokan Hilir Tahun 2011 adalah 580.262 jiwa. Dimana kelompok umur terbanyak terdapat pada kelompok umur produktif yaitu kelompok umur 15 44 tahun sebanyak 272.496 jiwa atau sekitar 49,39 % dari keseluruhan penduduk Kabupaten Rokan Hilir yang ada (Data tahun 2010). Gambar 4.1 Jumlah Penduduk Kabupaten Rokan Hilir Tahun 2007 s.d 2011 600000 580000 560000 540000 520000 500000 480000 460000 440000 420000 400000 504,963 538,425 Jumlah Penduduk 574,248 551,708 2007 2008 2009 2010 2011 580,262 Sumber : BPS Kab. Rohil Dari gambar diatas terlihat bahwa jumlah penduduk Kabupaten Rokan Hilir terus meningkat kecuali pada tahun 2010. Hal ini disebabkan karena pada tahun 2010 jumlah penduduknya didapatkan dari hasil SENSUS. 4.3 Kepadatan Penduduk Kepadatan penduduk Kabupaten Rokan Hilir tahun 2011 yaitu 65,33 orang per Km 2 meningkat dibandingkan tahun 2010 (62,12 orang per Km 2 ).Kecamatan Bagan Sinembah memiliki kepadatan penduduk tertinggi sebesar 160,67 orang per Km 2. Rata-rata jiwa per

37 rumah tangga pada tahun 2011 di Kabupaten Rokan Hilir adalah 4,33 (4 s/d 5 jiwa per rumah tangga). Keadaan ini dapat dilihat pada tabel lampiran (tabel 1). Dari tabel dilihat bahwa ratarata jiwa/rumah tangga tertinggi sebesar 4.63 yaitu di Bangko dan Kecamatan Pasir Limau Kapas dan terendah adalah Kecamatan Pekaitan (4,10 jiwa/rumah tangga). Gambar 4.2 : Rata-rata Jiwa per Rumah Tangga Menurut Kecamatan Kabupaten Rokan Hilir Tahun 2011 4.7 4.63 4.6 4.5 4.4 4.3 4.2 4.1 4 3.9 3.8 4.1 4.35 4.244.25 4.16 4.55 4.26 4.63 4.17 4.6 4.47 4.43 4.33 4.29 Sumber : BPS Kab. Rohil Berdasarkan data BPS 2012, pada tahun ajaran 2012/2013 di Kabupaten Rokan Hilir terdapat 901 sekolah yang terdiri dari 217 Taman Kanak-kanak (TK), 402 Sekolah Dasar (SD)/sederajat, 177 SLTP/sederajat dan 105 SMU/sederajat, dimana Kecamatan Bagan Sinembah mempunyai sekolah yang terbanyak dengan jumlah murid yang juga paling banyak. Sedangkan jumlah sekolah paling sedikit dimiliki oleh Kecamatan Rantau Kopar dan Kecamatan Tanah Putih Tanjung Melawan. Hal ini sesuai dengan luas wilayah dan kepadatan penduduk diwilayah tersebut. Sebagian besar sekolah berstatus sekolah swasta yaitu berjumlah 548 (60,82 %), yang terdiri dari 215 TK, 129 SD/sederajat, 129 SMP/sederajat dan 75 SMA/sederajat sedangkan sekolah berstatus sekolah negeri berjumlah 353 (39,18 %), yang terdiri dari 2 TK, 273 SDN, 48 SMP Negeri, dan 30 SMA Negeri.

38 Dari data BPS Kabupaten Rokan Hilir tahun 2013, persentase penduduk berusia 15 tahun ke atas menurut tingkat pendidikan yang ditamatkan yang paling besar adalah tamat SD/sederajat (34,38%), SMP/sederajat (20,07 %), SLTA/sederajat (14,01) dan yang terkecil adalah tamat S2/S3 (0,05 %) dan dan D III (0,5 9 %), untuk lebih jelas dapat dilihat pada lampiran tabel 5. Faktor pendidikan merupakan faktor terpenting untuk kemajuan seluruh aspek kehidupan termasuk perilaku sehat. 4.4 Sarana Kesehatan 1. Rumah Sakit Rumah Sakit di Kabupaten Rokan Hilir berjumlah 3 unit. 1 unit merupakan Rumah Sakit Pemerintah dan 2 unit lain merupakan Rumah Sakit Swasta. Rumah Sakit Pemerintah ini bernama Rumah Sakit Umum Daerah Dr. R.M. Pratomo Bagansiapiapi yang merupakan Rumah Sakit type C. Sedangkan rumah sakit swasta yang keduanya bertempat di Kecamatan Bagan Sinembah yaitu Rumah Sakit Indah dan Rumah Sakit Agung. 2. Puskesmas Jumlah Puskesmas di Kab. Rokan Hilir sebanyak 16 unit, dari 16 Puskesmas terdapat 8 Puskesmas dengan RRI (Ruang Rawat Inap) dan 8Puskesmas dengan NRRI (Non R uang Rawat Inap). 3. Puskesmas Pembantu (Pustu) Jumlah Puskesmas Pembantu di Kabupaten Rokan Hilir tahun 2011 yaitu 66 buah. Ratio Pustu terhadap Puskesmas tahun 2011 sebesar 4,13 yang berarti dalam 1 Puskesmas di Kabupaten Rokan Hilir mempunyai 4-5 Pustu. Ratio Pustu terhadap Puskesmas menggambarkan luasnya jangkauan pelayanan Puskesmas kepada masyarakat. Semakin tinggi rationya maka semakin luas jangkauan pelayanan Puskesmas kepada masyarakat. 4. Puskesmas Keliling

39 Jumlah Puskesmas Keliling Tahun 2011 di Kab. Rokan Hilir yaitu sebanyak 10 unit, semuanya dalam keadaan baik. 4.5 Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) Dalam rangka meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan kepada masyarakat berbagai upaya telah dilakukan dengan memanfaatkan potensi dan sumber daya yang di masyarakat. Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat (UKBM) diantaranya adalah Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu), Polindes (Pondok Bersalin Desa), Poskesdes dan Desa Siaga. 1. Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) Jumlah Posyandu di Kabupaten Rokan Hilir Tahun 2013 sebanyak 450 Posyandu dimana persentase posyandu aktif sebesar 23,11 %. Posyandu dilihat dari tingkat kemandirian : Posyandu Pratama 30 %, Posyandu Madya 46,89 %, Posyandu Purnama 19,33 % dan Posyandu Mandiri 3,78 %. Di Kabupaten Rokan Hilir masih banyak Posyandu pada tingkatan Pratama dan Madya, untuk itu perlu dilakukan pembinaan, penyegaran kader, meninjau kembali kelengkapan peralat posyandu sehingga diharapkan jumlah Posyandu Purnama dan Mandiri meningkat. 2. Pondok Bersalin (Polindes) Polindes merupakan salah satu bentuk peran serta masyarakat dalam penyediaan tempat pertolongan persalinan dan pelayanan kesehatan ibu dan anak lainnya, termasuk KB di desa. Polindes hanya dapat dirintis di desa yang telah mempunyai bidan yang tinggal di desa tersebut. Polindes di Kabupaten Rokan Hilir tahun 2013 berjumlah 46 buah. 3. Poskesdes dan Desa Siaga Aktif Desa siaga adalah desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya dan kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah-masalah kesehatan, bencana dan kegawatdaruratan kesehatan secara mandiri. Sebuah desa telah menjadi Desa Siaga apabila desa tersebut telah memiliki sekurang-kurangnya sebuah Pos Kesehatan Desa

40 (Poskesdes) yang dikelola oleh seorang bidan dan 2 (dua) orang kader (minimal), diadakannya pelatihan bagi bidan kader dan tokoh masyarakat (Toma) dan fasilitator kecamatan. Desa Siaga di Kabupaten Rokan Hilir tahun 2013 berjumlah 151 buah (100 %), dan jumlah desa siaga aktif sebanyak 50 buah (33,11 %). Cakupan desa siaga aktif di Kabupaten Rokan Hilir masih sangat jauh dibawah target SPM (80%). 4.6 Tenaga Kesehatan 1. Tenaga Medis Jumlah dokter spesialis di Kabupaten Rokan Hilir tahun 2013 sebanyak 8 orang, dimana 7 orang jenis kelamin laki-laki dan 1 orang perempuan. Rasio dokter spesialis terhadap 100.000 penduduk adalah 1,38 menurun jika dibandingkan dengan tahun 2012 (1,63 per 100.000 penduduk). Rasio dokter ini masih jauh dibawah standar nasional (6 : 100.000). Jumlah dokter umum 78 orang, dengan rasio dokter umum terhadap 100.000 penduduk pada tahun 2013 adalah 13,10. Jika dibandingkan dengan target nasional masih sangat jauh ( yaitu 40 per 100.000 penduduk). Hal ini berarti penambahan penduduk tidak dibarengi dengan penambahan jumlah dokter di daerah.pada tahun 2013 jumlah dokter gigi di Kabupaten Rokan Hilir adalah 21 orang. Rasio dokter gigi terhadap 100.000 penduduk tahun 2011 adalah 2,93. Angka ini masih jauh dibawah target nasional (11 : 100.000). 2. Tenaga Keperawatan Rasio bidan terhadap 100.000 penduduk tahun 2013 adalah 80,65 dengan jumlah bidan 471 orang. Jika dibandingkan dengan target nasional masih dibawah target (100 : 100.000 penduduk). Untuk yang masa akan datang perlu ditambahkan lagi tenaga bidan, khususnya tenaga bidan di desa.

41 Jumlah perawat di Kabupaten Rokan Hilir tahun 2013 sebanyak 612 orang. Rasio perawat terhadap 100.000 penduduk adalah 104,95. Rasio perawat belum mencapai target nasional (117,5 per 100.000 penduduk). 3. Tenaga Kefarmasian Tenaga kefarmasian di Kabupaten Rokan Hilir tahun 2013 berjumlah 37 orang. Rasio tenaga kefarmasian terhadap 100.000 penduduk di Kab. Rokan Hilir tahun 2013 adalah 5,17. Bila dibandingkan dengan target nasional rasio tenaga kefarmasian ini masih jauh dibawah standar nasional (yaitu 10 per 100.000 penduduk). 4. Tenaga Gizi Jumlah tenaga gizi di Kabupaten Rokan Hilir tahun 2013 adalah 8 orang. Rasio tenaga gizi terhadap 100.000 penduduk sebesar 1,03. Jika dibandingkan dengan target nasional rasio tenaga gizi ini masih sangat jauh (yaitu 22 per 100.000 penduduk). Ini berarti di Kabupaten Rokan Hilir masih kekurangan tenaga gizi. Untuk dimasa akan datang diharapkan agar adanya penempatan dan pengangkatan tenaga gizi dapat menjadi prioritas pemenuhan tenaga kesehatan. 5. Tenaga Kesehatan Masyarakat Rasio tenaga kesehatan masyarakat terhadap 100.000 penduduk di Kabupaten Rokan Hilir tahun 2013 adalah 3,45 dengan jumlah tenaga kesehatan masyarakat sebanyak 41 orang. Angka ini masih sangat jauh jika dibandingkan dengan target nasional (yaitu 40 per 100.000 penduduk). 6. Tenaga Sanitasi

42 Jumlah tenaga sanitasi di Kabupaten Rokan Hilir tahun 2013 adalah 16 orang. Rasio tenaga sanitasi terhadap 100.000 penduduk sebesar 2,07. Jika dibandingkan dengan target nasional masih sangat jauh (yaitu 40 per 100.000 penduduk). 7. Tenaga Teknisi Medis Jumlah teknisi medis di Kabupaten Rokan Hilir tahun 2013sebanyak 32 orang dan ratio tenaga teknisi medis terhadap 100.000 penduduk sebesar 5,51 dan tenaga fisioterapis 1 orang dengan ratio terhadap 100.000 penduduk sebesar 0,17. Dari data-data diatas secara umum dapat diambil kesimpulan bahwa secara kuantitas tenaga kesehatan di kabupaten Rokan Hilir masih belum mencukupi, disamping itu distribusi tenaga kesehatan belum merata, sehingga di daerah terpencil masih banyak yang belum tersedia tenaga-tenaga kesehatan yang utama. Kemudian secara umum kuantitas tenaga kesehatan di Kabupaten Rokan Hilir masih belum mencukupi, disamping itu distribusi belum merata. 4.7 Tugas Pokok dan Fungsi Kewenangan Organisasi 1. Tugas Pokok Sesuai dengan peraturan Daerah Kabupaten Rokan Hilir Nomor 12 Tahun 2007 tentang Pembentukan Organisasi, Kedudukan dan Tugas Pokok Dinas Daerah Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir, Dinas Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan urusan Pemerintahan Kabupaten Rokan Hilir berdasarkan asas otonomi dan pembantuan dibidang kesehatan. 2. Fungsi Untuk menyelenggarakan tugas tugas tersebut Dinas Kesehatan mempunyai fungsi sebagai berikut : a. Pembinaan teknis di bidang pelayanan kesehatan serta upaya pelayanan kesehatan rujukan dan farmasi,

43 b. Pembinaaan kesehatan dibidang promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif, serta kebijakan yang ditetapkan oleh Bupati c. Pusat Pemberdayaan Masyarakat dibidang kesehatan, d. Pusat penggerak masyarakat dalam pembangunan berwawasan kesehatan di Kabupaten. 4.8 StrukturOrganisasi Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Rokan Hilir dibentuk berdasarkan perda Nomor 12 Tahun 2007 tentang Pembentukan Organisasi, Kedudukan dan Tugas Pokok Dinas Daerah Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir, susunan Organisasi Dinas Kesehatan terdiri dari : Kepala Dinas Kesehatan mempunyai tugas : 1. Membantu Bupati dalam melaksanakan Urusan Pemerintah Kabupaten berdasarkan asas otonomi dan pembantuan dibidang kesehatan. 2. Merumuskan dan melaksanakan kebijakan dibidang kesehatan. 3. Memberikan usulan dan saran dibidang kesehatan kepada Bupati, serta membantu Bupati dibidang tugasnya. 4. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan Bupati. Sekretaris mempunyai tugas : 1. Melaksanakan urusan penyusunan perencanaan dibagian umum dan kepegawaian. 2. Melaksanakan urusan penyusunan perencanaan dibagian keuangan. 3. Melaksanakan urusan penyusunan perencanaan dibagian perencanaan program. 4. Membantu laporan dan data secara berkala. 5. Membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan tugasnya. 6. Melaksankan tugas-tugas lain yang diperintahkan Kepala Dinas. Sekretariat terdiri atas :

44 1. Subbag umum dan kepegawaian 2. Subbag Keuangan 3. Subbag perencanaan program Bidang Bina Pelayanan Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan upaya kesehatan, peningkatan mutu kesehatan, pembinaan pelayanan Rumah Sakit dan Puskesmas, pelayanan kesehatan khusus dan farmasi serta pengawasan dan pengendalian pelayanan kesehatan dan lingkungan. Bidang Bina Pelayanan Kesehatan terdiri dari : 1. Seksi Pelayanan Rumah Sakit dan Puskesmas 2. Seksi Pelayanan Kesehatan Khusus dan Farmasi 3. Seksi Pengawasan dan Pengendalian Pelayanan Kesehatan dan Lingkungan. Bidang Pencegahan, Pemberantasan Penyakit dan Penanggulangan Bantuan Kesehatan mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam bidang penyelenggaraan Pencegahan, Pemberantasan Penyakit dan Penanggulangan Bantuan Kesehatan. Untuk melaksanakan tugas tersebut Kepala Bidang Pencegahan, Pemberantasan Penyakit dan Penanggulangan Bantuan Kesehatan menyelenggarkan fungsi : 1. Penyusunan, pengendalian, pelaksanaan rencanan tahunan pengembangan dan peningkatan bidang pencegahan, pemberantasan penyakit dan penanggulangan bantuan kesehatan; 2. Pengkoordinasian dan kerjasama dengan berbagai pihak terkait dalam pengembangan pemberantasan, pencegahan penyakit, penanggulangan bantuan kesehatan; 3. Pembinaan, evaluasi dan monitoring pelaksanaan usaha pencegahan, pemberantasan penyakit dan penanggulangan dan bantuan kesehatan; 4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai bidang tugas dab fungsinya;

45 5. Pemberian masukan yang perlu kepada Kepala Dinas sesuai tugas danfungsinya; 6. Pelaporan dan pertanngung-jawaban atas pelaksanaan tugas dan fungsinya kepada Kepala Dinas sesuai dengan standar yang ditetapkan dalam bidang Pencegahan, Pemberantasan Penyakit, dan Penanggulangan Bantuan kesehatan. Untuk melaksanakan tugas dan fungsinya Kepala Bidang Pencegahan, Pemberantasan Penyakit dan Penanggulanag Bantuan Kesehatan dibantu oleh: 1. Kepala Seksi Pencegahan dan Imunisasi 2. Kepala Seksi Pemberantasan Penyakit 3. Kepala Seksi Penanggulangan dan Bantuan Kesehatan. Bidang Bina Kesehatan Keluarga terdiri dari : 1. Seksi Kesehatan Keluarga dan Masyarakat 2. Seksi Gizi 3. Seksi Pengawasan Obat, Makanan dan Minuman Bidang Bina Kesehatan Keluarga mempunyai tugas pokok : menyelenggarakan pembinaan dan bimbingan Kesehatan Ibu dan Anak kepada keluarga dan masyarakat, melakukan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang gizi serta pengawasan terhadap obat, makanan dan minuman. Tugas tersebut diatas meliputi : 1. Mengusulkan penempatan tenaga yang ada di Bidang Kesehatan Keluarga serta mendelegasikan tugas-tugas kepada seksi-seksi dibawah Bidang Bina Kesehatan Keluarga yang meliputi Seksi Kesehatan Keluarga dan Masyarakat, Seksi Gizi dan Seksi Pengawasan Obat, Makanan dan Minuman. 2. Memberikan bimbingan teknis secara terpadu mengenai hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan masing-masing seksi.

46 3. Menyusun dan menganalisa rencana program dan anggaran dari masing-masing seksi dan merapitulasinya serta,mengirimkannya ke seksi perencanaan program. 4. Menindak lanjut surat-surat yang masuk ke Bidang Bina Kesga baik yang telah didisposisi oleh Kepala Dinas. 5. Melakukan pengawasan dan bimbingan teknis secara terpadu terhadap pelaksanaan kegiatan dari masing-masing seksi. 6. Menyusun dan mengirimkan laporan secara berkala. 7. Menjalin kerja sama lintas program dengan bidang lain dan lintas sektoral dengan instansi terkait. 8. Menyusun laporan hasil kegiatan seksi Kesehatan Keluarga dan Masyarakat, Seksi Gizi dan Seksi Pengawasan Obat, Makanan dan Minuman secara berkala. 9. Melaksanakan tugas-tugas lain berdasarkan kebijakan Kepala Dinas. Bidang Penyuluhan dan Promosi Kesehatan terdiri dari : 1. Seksi Peran Serta Masyarakat dan Usaha 2. Seksi Penyuluhan dan Penyebarluasan Informasi Kesehatan 3. Seksi Bina Sarana dan Metode Bidang Penyuluhan dan Promosi Kesehatan mempunyai tugas pokok yaitu mendukung program-program dibidang kesehatan dalam rangka mencegah dan mengatasi masalah-masalah yang berkaitan dengan keberhasilan program kesehatan. Tugas tersebut diatas meliputi : 1. Melakukan rapat-rapat atau pembahasan antara pengelola program Promosi Kesehatan dengan pengelola progran Kesehatan 2. Melakukan koordinasi melalui 3 sentra, yaitu Dinas Kesehatan, rumah Sakit dan Puskesmas 3. Merumuskan tujuan dari Program Kesehatan dan kegiatan Promosi Kesehatan

47 4. Mengevaluasi segala kegiatan promosi yang telah dilaksanakan dan melaporkan secara berkala kepada atasan melalui sekretaris 5. Menyusun rencana kegiatan anggaran secara berkala untuk kemudian dikirimka 6. Seksi perencanaan program untuk direkapitulasi.