DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI,

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 50 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 130 TAHUN 2003

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 41 TAHUN TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 121 TAHUN 2014 TENTANG

- 1 - PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI

PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN AGAMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI SUMBAWA, Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PASURUAN NOMOR 39 TAHUN 2015 TENTANG

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

GUBERNUR LAMPUNG PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI KEPULAUAN SELAYAR

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 12 TAHUN 2005 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT JENDERAL DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 39 TAHUN 2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT JENDERAL DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2005 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

NOMOR 01 TAHUN 2009 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI SULAWESI BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 50 TAHUN 2008 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN TENTANG

2017, No Kebudayaan tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat. Mengingat : 1. Un

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 88 TAHUN : 2008 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 7 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR 43 TAHUN 2013 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL,

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 03 TAHUN 2008 TENTANG

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 14 TAHUN 2009 TENTANG

Menteri Perindustrian Republik Indonesia

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

BKN. Organisasi. Tata Kerja. Pencabutan.

PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TENGAH NOMOR : 2 TAHUN 2001 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA BARAT

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 122 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 100 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 15-B TAHUN 2011

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BONE NOMOR 02 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONE

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 36 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2005 TENTANG

MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 86 / HUK / 2010 TENTANG

GUBERNUR SUMATERA BARAT

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 39, Tambahan L

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PASURUAN NOMOR 34 TAHUN 2015 TENTANG

LEMBARAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 1 TAHUN 2012

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 20 TAHUN 2006 TENTANG. RINCIAN TUGAS UNIT KERJA Dl LINGKUNGAN INSPEKTORAT JENDERAL

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 13 TAHUN 2005 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TENGAH,

TENTANG PERUBAHAN KEENAM ATAS PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR P. 13/MENHUT-II/2005 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DEPARTEMEN KEHUTANAN

PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 6 TAHUN 2008

2016, No Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 14 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Penjaminan Mutu Pendidik

PERATURAN DAERAH KOTA MEDAN NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 6 TAHUN 2008

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 06 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 66 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR SUMATERA BARAT,

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perdagangan tent

GUBERNUR PAPUA BARAT

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG

LEMBARAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2008

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.15/MEN/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KABUPATEN SUMBAWA

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA,

2016, No Kebudayaan Nomor 78 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 21 Tahun 2012 tentang O

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 32 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN DI KABUPATEN SUMBAWA.

- 4 - BAB III SEKRETARIAT JENDERAL. Bagian Kesatu Kedudukan, Tugas, dan Fungsi

PERATURAN KEPALA BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA NOMOR : KEP 03 TAHUN 2009 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2015 TENTANG RINCIAN TUGAS UNIT KERJA DI LINGKUNGAN INSPEKTORAT JENDERAL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA,

3. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

PROVINSI LAMPUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMPUNG UTARA NOMOR 02 TAHUN 2015

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 133/PMK.01/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT KOMITE PENGAWAS PERPAJAKAN

- 1 - PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 95 TAHUN 2013 TENTANG

PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TEMANGGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TEMANGGUNG,

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.15/MEN/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG

2017, No Rakyat Nomor 15/PRT/M/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat; Mengingat : 1. Peratura

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 49 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS UNIT KERJA DI LINGKUNGAN LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN

PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG

TUGAS DAN FUNGSI BIRO, BAGIAN, DAN SUBBAGIAN KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA. No BIRO BAGIAN SUB-BAGIAN

Transkripsi:

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 51 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 164 TAHUN 2004 TENTANG ORGANISASI, SEKSI DAN ANG DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN DALAM NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI, Menimbang : a. bahwa untuk mewujudkan akuntabilitas tertib administrasi dan optimalisasi pelaksanaan tugas pengelolaan keuangan dan asset di lingkungan Departemen Dalam Negeri perlu membentuk Pusat Administrasi Keuangan dan Pengelolaan Asset; b. bahwa Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 164 Tahun 2004 tentang Organisasi Subbagian, Seksi dan Subbidang di Lingkungan Departemen Dalam Negeri sudah tidak sesuai dengan perkembangan, sehingga perlu dilakukan perubahan; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Dalam Negeri tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 164 Tahun 2004 tentang Organisasi Subbagian, Seksi dan Subbidang di lingkungan Departemen Dalam dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri. Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang- Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undangundang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844; 2. Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi dan Tatakerja Kementerian Negara Republik Indonesia, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 62 Tahun 2005 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi dan Tatakerja Kementerian Negara Republik Indonesia; 3. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 130 Tahun 2003 tentang Organisasi dan Tatakerja Departemen Dalam Negeri sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 25 Tahun 2008; 3. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 164 Tahun 2004 tentang Organisasi Subbagian, Seksi dan Subbidang di Lingkungan Departemen Dalam Negeri. MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI TENTANG PERUBAHAN PERTAMA ATAS KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 164 TAHUN 2004 TENTANG ORGANISASI, SEKSI DAN ANG DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN DALAM NEGERI

2 Pasal I Beberapa ketentuan dalam Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 164 Tahun 2004 tentang Organisasi Subbagian, Seksi dan Subbidang di lingkungan Departemen Dalam Negeri, diubah sebagai berikut : 1. Ketentuan Pasal 41, Pasal 42, Pasal 43, Pasal 44, Pasal 45, Pasal 46, Pasal 47, dan Pasal 48 diubah, sehingga berbunyi sebagai berikut : Pasal 41 Bagian Tatalaksana mempunyai tugas menyiapkan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis serta fasilitasi ketatalaksanaan kantor pusat dan daerah. Pasal 42 Bagian Tatalaksana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 41, menyelenggarakan fungsi : a. penyusunan bahan pedoman dan petunjuk teknis standarisasi pusat dan daerah; b. penyusunan bahan pedoman dan petunjuk teknis sistem, metode, prosedur dan hubungan kerja pusat dan daerah; dan c. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Biro. Bagian Tatalaksana terdiri dari : a. Subbagian Standarisasi; b. Subbagian Sistem dan Prosedur; dan c. Subbagian Tata Usaha Biro. Pasal 43 Pasal 44 (1) Subbagian Standarisasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 43 huruf a, mempunyai tugas menyiapkan bahan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis standarisasi, sarana pemerintahan pusat dan daerah. (2) Subbagian Sistem dan Prosedur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 43 huruf b, mempunyai tugas menyiapkan bahan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis sistem dan prosedur serta hubungan kerja. (3) Subbagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 43 huruf c, mempunyai tugas melakukan urusan surat menyurat, kepegawaian dan rumah tangga Biro. Pasal 45 Bagian Pelaporan Kinerja mempunyai tugas menyiapkan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis serta fasilitasi penyusunan laporan kinerja aparatur departemen, provinsi, kabupaten dan kota. Pasal 46 Bagian Pelaporan Kinerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 45, menyelenggarakan fungsi : a. penyusunan bahan pedoman dan petunjuk teknis serta fasilitasi dan evaluasi penyusunan pelaporan kinerja aparatur departemen dan provinsi; b. penyusunan bahan pedoman dan petunjuk teknis serta fasilitasi dan evaluasi penyusunan pelaporan kinerja aparatur kabupaten dan kota;

3 Pasal 47 Bagian Pelaporan Kinerja terdiri dari : a. Subbagian Pelaporan Kinerja Departemen dan Provinsi; b. Subbagian Pelaporan Kinerja Kabupaten/Kota Wilayah I; dan c. Subbagian Pelaporan Kinerja Kabupaten/Kota Wilayah II. Pasal 48 (1) Subbagian Pelaporan Kinerja Departemen dan Provinsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 47 huruf a, mempunyai tugas menyiapkan bahan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis serta fasilitasi dan evaluasi penyusunan pelaporan kinerja aparatur departemen dan provinsi. (2) Subbagian Pelaporan Kinerja Kabupaten/Kota Wilayah I sebagaimana dimaksud dalam Pasal 47 huruf b, mempunyai tugas menyiapkan bahan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis serta fasilitasi dan evaluasi penyusunan pelaporan kinerja aparatur kabupaten/kota yang meliputi wilayah Sumatera, Jawa dan Kalimantan. (3) Subbagian Pelaporan Kinerja Kabupaten/Kota Wilayah II sebagaimana dimaksud dalam Pasal 47 huruf c, mempunyai tugas menyiapkan bahan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis serta fasilitasi dan evaluasi penyusunan pelaporan kinerja aparatur kabupaten/kota yang meliputi wilayah Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku dan Papua. 2. Ketentuan Pasal 69, Pasal 70, Pasal 71, dan Pasal 72 diubah, sehingga berbunyi sebagai berikut: Pasal 69 Bagian Rumah Tangga mempunyai tugas melakukan urusan dalam, kesejahteraan pegawai, pengelolaan perlengkapan, perawatan sarana dan prasarana fisik di lingkungan kantor pusat departemen. Pasal 70 Bagian Rumah Tangga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 69, menyelenggarakan fungsi : a. pelaksanaan urusan dalam; b. pelaksanaan pembinaan kesejahteraan pegawai, mental dan spiritual; dan c. pelaksanaan inventarisasi, perawatan dan pemeliharaan sarana dan prasarana fisik. Pasal 71 Bagian Rumah Tangga terdiri dari : a. Subbagian Urusan Dalam; b. Subbagian Kesejahteraan Pegawai; dan c. Subbagian Inventarisasi dan Pemeliharaan. Pasal 72 (1) Subbagian Urusan Dalam sebagaimana dimaksud dalam Pasal 71 huruf a, mempunyai tugas melakukan pengelolaan rumah tangga kantor, rumah jabatan, penyiapan sarana rapat-rapat, persiapan sarana upacara, dan mengurus perjalanan dinas. (2) Subbagian Kesejahteraan Pegawai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 71 huruf b, mempunyai tugas melakukan melakukan pembinaan kesejahteraan pegawai, mental dan spiritual, penyelenggaraan olah raga dan kesenian.

4 (3) Subbagian Inventarisasi dan Pemeliharaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 71 huruf c, mempunyai tugas melakukan inventarisasi, perawatan dan pemeliharaan sarana dan prasarana fisik kantor pusat dan rumah dinas. 3. Ketentuan Pasal 77, Pasal 78, Pasal 79, dan Pasal 80 diubah, sehingga berbunyi sebagai berikut : Pasal 77 Bagian Protokol mempunyai tugas melakukan urusan keprotokolan dan pengkoordinasian kegiatan acara keprotokolan pimpinan departemen dengan instansi terkait. Pasal 78 Bagian Protokol dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 77, menyelenggarakan fungsi : a. penyusunan bahan penyiapan acara keprotokolan pimpinan departemen; b. penyusunan bahan penyiapan tamu keprotokolan pimpinan departemen; c. pengoordinasian kegiatan acara keprotokolan pimpinan departemen dengan Instansi terkait. Bagian Protokol terdiri dari : a. Subbagian Acara; b. Subbagian Tamu Pimpinan; dan c. Subbagian Hubungan Keprotokolan. Pasal 79 Pasal 80 (1) Subbagian Acara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 79 huruf a, mempunyai tugas menyiapkan dan mengatur acara pimpinan departemen dan menyiapkan bahan pembinaan teknis keprotokolan. (2) Subbagian Tamu Pimpinan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 79 huruf b, mempunyai tugas mengatur penerimaan tamu dan kunjungan pimpinan departemen. (3) Subbagian Hubungan Keprotokolan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 79 huruf c, mempunyai tugas mengatur penerimaan tamu dan kunjungan pimpinan departemen. 4. Diantara Pasal 128 dan Pasal 129 disisipkan 1 (satu) bagian, yakni Bagian Keenam, sehingga berbunyi sebagai berikut: Bagian Keenam Pusat Administrasi Keuangan dan Pengelolaan Asset 5. Diantara Pasal 128 dan Pasal 129 disisipkan 16 (enam belas) pasal, yakni Pasal 128A, Pasal 128B, Pasal 128C, Pasal 128D, Pasal 128E, Pasal 128F, Pasal 128G, Pasal 128H, Pasal 128I, Pasal 128J, Pasal 128K, Pasal 128L, Pasal 128M, Pasal 128N, Pasal 128O, dan Pasal 128P, sehingga berbunyi sebagai berikut: Pasal 128A Bagian Tata Usaha melakukan penyusunan program, urusan kepegawaian dan urusan umum. Pasal 128B

5 Bagian Tata Usaha dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 128A, menyelenggarakan fungsi : a. pelaksanaan penyusunan rencana dan program; b. pelaksanaan urusan kepegawaian; c. pelaksanaan urusan pelayanan administrasi; dan d. pelaksanaan urusan perlengkapan dan urusan umum. Bagian Tata Usaha terdiri dari : a. Subbagian Program; b. Subbagian Kepegawaian; dan c. Subbagian Umum. Pasal 128C Pasal 128D (1) Subbagian Program sebagaimana dimaksud dalam Pasal 128C huruf a, mempunyai tugas menyiapkan bahan penyusunan rencana dan program kerja serta monitoring dan evaluasi. (2) Subbagian Kepegawaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 128C huruf b, mempunyai tugas melakukan urusan kepegawaian. (3) Subbagian Umum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 128C huruf c, mempunyai tugas melaksanakan urusan rumah tangga, tata usaha, perjalanan dinas dan perlengkapan. Pasal 128E Bidang Keuangan Sekretariat Jenderal mempunyai tugas melaksanakan urusan pengelolaan anggaran di lingkungan Sekretariat Jenderal dan pembinaan perbendaharaan. Pasal 128F Bidang Keuangan Sekretariat Jenderal dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 128E, menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan bahan pembinaan bendaharawan; b. pelaksanaan verifikasi anggaran; dan c. penyusunan anggaran. Pasal 128G Bidang Keuangan Sekretariat Jenderal terdiri dari : a. Subbidang Perbendaharaan; b. Subbidang Verifikasi; dan c. Subbidang Anggaran. Pasal 128H (1) Subbidang Perbendaharaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 128G huruf a, mempunyai tugas menyiapkan bahan penyelesaian masalah perbendaharaan dan pembinaan bendaharawan. (2) Subbidang Verifikasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 128G huruf b, mempunyai tugas menyiapkan bahan verifikasi pelaksanaan anggaran, di lingkungan Sekretariat Jenderal.

6 (3) Subbidang Anggaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 128G huruf c, mempunyai tugas melakukan penyusunan anggaran di lingkungan Sekretariat Jenderal. Pasal 128I Bidang Akuntansi mempunyai tugas melaksanakan tugas pembinaan pembukuan dan perhitungan anggaran dilingkungan Departemen Dalam Negeri. Pasal 128J Bidang Akuntansi dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 128I, menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan bahan pelaksanan pembukuan; b. penyiapan bahan perhitungan anggaran; dan c. penyusunan laporan keuangan. Bidang Akuntansi terdiri dari : a. Subbidang Akuntansi Lingkup I; b. Subbidang Akuntansi Lingkup II; dan c. Subbidang Akuntansi Lingkup III. Pasal 128K Pasal 128L (1) Subbidang Akuntansi Lingkup I sebagaimana dimaksud dalam Pasal 128K huruf a, mempunyai tugas menyiapkan bahan pelaksanaan pembukuan dan perhitungan anggaran serta penyusunan laporan keuangan di lingkungan Sekretariat Jenderal, Direktorat Jenderal Kesatuan Bangsa dan Politik, Direktorat Jenderal Pemerintahan Umum dan Direktoral Jenderal Otonomi Daerah. (2) Subbidang Akuntansi Lingkup II sebagaimana dimaksud dalam Pasal 128K huruf b, mempunyai tugas menyiapkan bahan pelaksanaan pembukuan dan perhitungan anggaran serta penyusunan laporan keuangan di lingkungan Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah, Direktorat Jenderal Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, dan Direktorat Jenderal Administrasi Kependudukan. (3) Subbidang Akuntansi Lingkup III sebagaimana dimaksud dalam Pasal 128K huruf c, mempunyai tugas menyiapkan bahan pelaksanaan pembukuan dan perhitungan anggaran serta penyusunan laporan keuangan di lingkungan Direktorat Jenderal Bina Administrasi Keuangan Daerah, Inspektorat Jenderal, Badan Penelitian dan Pengembangan dan Badan Pendidikan dan Pelatihan serta Unit Pelaksana Teknis Departemen Dalam Negeri. Pasal 128M Bidang Inventarisasi Kekayaan Milik Negara mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan kekayaan milik negara di lingkungan departemen dalam negeri. Pasal 128N Bidang Inventarisasi Kekayaan Milik Negara dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 128M, menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan bahan pelaksanaan inventarisasi kekayaan milik negara; b. penyiapan bahan penyusunan laporan kekayaan milik negara; dan c. penyiapan bahan penghapusan inventarisasi kekayaan milik negara.

7 Pasal 128O Bidang Inventarisasi Kekayaan Milik Negara terdiri dari : a. Subbidang Inventarisasi; b. Subbidang Penghapusan; dan c. Subbidang Pelaporan. Pasal 128P (1) Subbidang Inventarisasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 128O huruf a, mempunyai tugas menyiapkan bahan inventarisasi kekayaan milik Negara. (2) Subbidang Penghapusan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 128O huruf b, mempunyai tugas menyiapkan bahan penghapusan inventarisasi kekayaan milik Negara. (3) Subbidang Pelaporan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 128O huruf c, mempunyai tugas menyiapkan bahan pelaporan pelaksanaan pengelolaan kekayaan milik Negara. 6. Ketentuan Pasal 932, Pasal 933, Pasal 934, Pasal 935, Pasal 936, Pasal 937, Pasal 938, Pasal 939, Pasal 940, dan Pasal 941 diubah, sehingga berbunyi sebagai berikut: Pasal 932 Bagian Evaluasi Laporan Pengawasan terdiri atas: a. Subbagian Wilayah I; dan b. Subbagian Wilayah II. Pasal 933 (1) Subbagian Wilayah I sebagaimana dimaksud dalam Pasal 932 huruf a, mempunyai tugas menyiapkan, mengumpulkan, menganalisa data, melaksanakan pemantauan tindak lanjut hasil pengawasan kasus-kasus pengaduan, dan melaksanakan pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pengawasan internal pemerintah dan rekonsiliasi data tindak lanjut hasil pengawasan eksternal di lingkup wilayah I dan wilayah III. (2) Subbagian Wilayah II sebagaimana dimaksud dalam Pasal 932 huruf b, mempunyai tugas menyiapkan, mengumpulkan, menganalisa data, melaksanakan pemantauan tindak lanjut hasil pengawasan kasus-kasus pengaduan, dan melaksanakan pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pengawasan internal pemerintah dan rekonsiliasi data tindak lanjut hasil pengawasan eksternal di lingkup wilayah II dan wilayah IV. Pasal 934 Bagian Tata Usaha dan Keuangan mempunyai tugas pengelolaan urusan tata usaha dan pengelolaan keuangan. Pasal 935 Bagian Tata Usaha dan Keuangan dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 934, menyelenggarakan fungsi: a. Pengelolaan urusan tata usaha surat menyurat dan kearsipan; dan b. Pengelolaan urusan keuangan. Pasal 936

8 Bagian Tata Usaha dan Keuangan terdiri atas: a. Subbagian Tata Usaha; dan b. Subbagian Keuangan. Pasal 937 (1) Subbagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 936 huruf a, mempunyai tugas melakukan pengelolaan dan pengadministrasian dan surat menyurat. (2) Subbagian Keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 936 huruf b, mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan keuangan, melakukan verifikasi anggaran dan melaksanakan pembukuan dan penyusunan laporan keuangan dilingkungan Inspektorat Jenderal Departemen Dalam Negeri. Pasal 938 Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan urusan perlengkapan dan rumah tangga, pengelolaan kepegawaian dan pengelolaan administrasi jabatan fungsional auditor. Pasal 939 Bagian Umum dalam melaksanakan tugas sebagaiman dimaksud dalam Pasal 938, menyelenggarakan fungsi: a. pengeolaan urusan perlengkapan dan rumah tangga; b. pengelolaan urusan kepegawaian; dan c. pengelolaan administrasi jabatan fungsional auditor. Pasal 940 Bagian Umum terdiri atas: a. Subbagian Perlengkapan dan Rumah Tangga; dan b. Subbagian Kepegawaian. Pasal 941 (1) Subbagian Perlengkapan dan Rumah Tangga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 940 huruf a, mempunyai tugas melakukan pengelolaan perlengkapan dan urusan rumah tangga. (2) Subbagian Kepegawaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 940 huruf b, mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan urusan kepegawaian. 7. Diantara Pasal 1060 dan Pasal 1061 disisipkan 1 (satu) pasal, yakni Pasal 1060A sehingga berbunyi sebagai berikut: Pasal 1060A Bagan Susunan Organisasi pada Biro Organisasi, Biro Umum dan Inspektorat Jenderal dalam Lampiran IC, Lampiran IE dan Lampiran IX, diubah sebagaimana tercantum dalam Lampiran I, Lampiran II dan Lampiran III, serta Bagan Susunan Organisasi Pusat Administrasi Keuangan dan Pengelolaan Asset tercantum dalam Lampiran IV Peraturan Menteri ini. Pasal II

9 Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 27 Oktober 2008 MENTERI DALAM NEGERI ttd H. MARDIYANTO

10 LAMPIRAN I : PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR : 51 TAHUN 2008 TANGGAL : 27 OKTOBER 2008 BAGAN SUSUNAN ORGANISASI BIRO ORGANISASI BIRO ORGANISASI KELEMBAGAAN ANALISA JABATAN TATALAKSANA PELAPORAN KINERJA KELEMBAGAAN DEP & PROV ANJAB DEP & PROV STANDARDISASI PELAP. KINERJA DEP & PROV KELEMBAGAAN KAB/KOTA WIL I ANJAB KAB/KOTA WIL I SISTEM DAN PROSEDUR PELAP. KINERJA KAB/KOTA WIL I KELEMBAGAAN KAB/KOTA WIL II ANJABKAB/KOTA WIL II TATA USAHA PELAP. KINERJA KAB/KOTA WIL II MENTERI DALAM NEGERI, ttd H. MARDIYANTO

11 LAMPIRAN II : PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR : 51 TAHUN 2008 TANGGAL : 27 OKTOBER 2008 BAGAN SUSUNAN ORGANISASI BIRO UMUM BIRO UMUM TATA USAHA PIMPINAN RUMAH TANGGA KEAMANAN DALAM PROTOKOL TATA USAHA MENTERI & SEKJEN URUSAN DALAM PENGAMANAN KANTOR PST & KOMPLEKS PERUMAHAN ACARA TATA USAHA STAF AHLI KESEJAHTERAAN PEGAWAI PENGAMANAN PERSONIL TAMU PIMPINAN PERSURATAN & KEARSIPAN INVENTARISASI & PEMELIHARAAN TATA USAHA BIRO HUBUNGAN KEPROTOKOLAN MENTERI DALAM NEGERI, ttd H. MARDIYANTO

12 LAMPIRAN III : PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR : 51 TAHUN 2008 TANGGAL : 27 OKTOBER 2008 BAGAN SUSUNAN ORGANISASI BIRO ORGANISASI INSPEKTORAT JENDERAL SEKRETARIAT PERENC. & ANGGARAN EVALUASI LAP. PENGAWASAN TATA USAHA & KEUANGAN UMUM PENYUSUNAN PROGRAM DOK PERAT PER-UU-AN DAN LAP WILAYAH I WIL. II TATA USAHA KEUANGAN PERLENGKAPAN & RUMAH TANGGA KEPEGAWAIAN INSPEKTORAT WILAYAH I INSPEKTORAT WILAYAH II INSPEKTORAT WILAYAH III INSPEKTORAT WILAYAH IV INSPEKTORAT KHUSUS TATA SAHA TATA SAHA TATA SAHA TATA SAHA TATA SAHA KELOMPOK JAFUNG AUDITOR KELOMPOK JAFUNG AUDITOR KELOMPOK JAFUNG AUDITOR KELOMPOK JAFUNG AUDITOR KELOMPOK JAFUNG AUDITOR MENTERI DALAM NEGERI, ttd H. MARDIYANTO

13 LAMPIRAN IV : PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR : 51 TAHUN 2008 TANGGAL : 27 OKTOBER 2008 BAGAN SUSUNAN ORGANISASI PUSAT ADMINISTRASI KEUANGAN DAN PENGELOLAAN ASSET PUSAT ADMINISTRASI KEUANGAN DAN PENGELOLAAN ASSET TATA USAHA SUB PROGRAM SUB KEPEGAWAIAN SUB UMUM BIDANG KEUANGAN SEKRETARIAT JENDERAL BIDANG AKUNTANSI BIDANG INVENTARISASI KEKAYAAN MILIK NEGARA PERBENDAHARAAN AKUNTANSI LINGKUP I INVENTARISASI VERIFIKASI AKUNTANSI LINGKUP II PENGHAPUSAN ANGGARAN AKUNTANSI LINGKUP III PELAPORAN KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL MENTERI DALAM NEGERI, ttd H. MARDIYANTO