TADZKIROH DEWAN SYARI AH PUSAT PARTAI KEADILAN SEJAHTERA NOMOR: 10/TK/DSP-PKS/1430H TENTANG FASILITAS KREDIT BANK KONVENSIONAL

dokumen-dokumen yang mirip
KONSEP RIBA SESI III ACHMAD ZAKY

1. Analisis Hukum Islam Terhadap Bentuk Dan Tata Cara Akad Ija>rah Sale. menghadapi resiko-resiko yang disebabkan karena suatu musibah yang

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG MURABAHAH. kata ribh yang artinya keuntungan. Sedangkan secara istilah, pengertian

BAB IV ANALISIS BAGI HASIL PADA AKAD APLIKASI MULTI SUKUK DALAM PRESPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP SALE AND LEASE BACK (BA I DAN IJA>RAH) DI BEI (BURSA EFEK INDONESIA) DI SURABAYA

BAB II KONSEP PEMBIAYAAN MURABAHAH MENURUT FIQIH ISLAM

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENALTI PADA NASABAH YANG MELUNASI HUTANG SEBELUM MASA JATUH TEMPO DI BANK DANAMON SIMPAN PINJAM

IMPLEMENTASI AKAD MURABAHAH DI BMT NU SEJAHTERA MANGKANG KOTA SEMARANG DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI PRULINK. SYARIAH RUPIAH FIXED INCOME FUND di PT PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE SYARIAH SURABAYA

Rikza Maulan Lc., M.Ag.

ANALISIS HUKUM ISLAM DAN UNDANG-UNDANG NO

BAB I PENDAHULUAN. investasi yang membutuhkan modal yang besar tidak mungkin dipenuhi tanpa bantuan

BAB IV. A. Tinjauan Hukum Islam Terhadap Jual Beli Barang Promo di Sophie Martin Bc Kho Pwee Bing Surabaya

BAB I PENDAHULUAN. pelanggan agar tidak berpindah ke perusahaan lain (Susanto, 2008:59). nyata dari sektor perbankan (Lupiyoadi dan Hamdani, 2009).

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP GARANSI DALAM JUAL BELI HARDWARE KOMPUTER

dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus be

JABAT TANGAN ANTARA PRIA DAN WANITA

Riba, Dosa Besar Yang Menghancurkan

BAB IV. Setelah dipaparkan pada bab II tentang fatwa Dewan Syariah Nasional dan

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTIM JUAL BELI HASIL PERKEBUNAN TEMBAKAU DI DESA RAJUN KECAMATAN PASONGSONGAN KABUPATEN SUMENEP

dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus be

BAB I PENDAHULUAN. dan bukan sebagai penolong yang dapat menyelesaikan semua permasalahan,

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya di zaman sekarang kehidupan manusia. tidak terlepas dari kegiatan muamalat, baik itu anatara individu

BAB 1 PENDAHULUAN. perhatian yang cukup serius dari masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan semakin

RIBA DAN BUNGA BANK Oleh _Leyla Fajri Hal. 1

BAB I PENDAHULUAN. dan watak yang berbeda-beda. Namun, kesemuanya itu telah diciptakan dengan

4. Firman Allah SWT tentang perintah untuk saling tolong menolong dalam perbuatan positif, antara lain QS. al- Ma idah [5]: 2:./0*+(,-./ #%/.12,- 34 D

Konversi Akad Murabahah

Religion Pandangan Islam Mengenai Asuransi

BAB I PENDAHULUAN. dirinya sendiri sehingga mampu memenuhi kebutuhan dan memperbaiki

Bismillahirrahmanirrahim

BAB I PENDAHULUAN. menetapkan perbankan syariah sebagai salah satu pilar penyangga dual-banking

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Proses pemenuhan kebutuhan manusia tidak terlepas dari adanya

Pedoman Umum Asuransi Syariah

4. Firman Allah SWT QS. al-baqarah [2]: 275: &$!%#*#$ 234 +#,-.,(/01 '() )5'(2%6.789:;<= & #AB7CDE3" Orang yang makan (mengambil) riba ti

MANAJEMEN KEUANGAN SYARIAH

PONDOK PESANTREN WIRAUSAHA AGROBISNIS ABDURROHMAN BIN AUF

Berhati-Hati Dalam Menjawab Permasalahan Agama

BAB IV ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT MUSLIM SIDOMOJO KRIAN SIDOARJO MENGENAI BUNGA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KEGIATAN EKONOMI

4. Firman Allah SWT QS. al-baqarah (2): dan Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba Firman Allah SWT QS. al-baqarah (2):27

FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL Nomor: 55/DSN-MUI/V/2007 Tentang PEMBIAYAAN REKENING KORAN SYARIAH MUSYARAKAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan jumlah penduduk yang makin meningkat/padat,

BAB I PENDAHULUAN. sangat potensial bagi pengelola bisnis untuk memasarkan produk-produknya.

$!%#&#$ /0.#'()'*+, *4% :;< 63*?%: #E Orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya

Hukum Sebab Dan Akibat, Serta Bergantung Kepada Sebab

BAB IV. A. Analisis Aplikasi Akad Mura>bah}ah di BMT Mandiri Sejahtera Jl. Raya Sekapuk Kecamatan Ujung Pangkah Kabupaten Gresik.

Hukum Menunaikan Haji dan Umrah Dengan Pembayaran Melalui Kartu Kredit

:

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan-perusahaan, terutama perbankan, banyak mengeluarkan produk

Suap Mengundang Laknat

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP MANAJEMEN RISIKO DALAM PRAKTEK MANAJEMAN RISIKO DI BRI SYARIAH SIDOARJO

A. Analisis Terhadap Sanksi Pidana Pelanggaran Program Komputer / Software. Tanpa Izin dalam Pasal 72 UU No. 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta

Dan Janganlah kamu mendekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih baik (bermanfa at) sampai ia dewasa penuhilah janji; sesungguhnya janji

4. Firman Allah SWT QS. al-baqarah (2):278 45)& %*('! Hai orang yang beriman! Bertaqwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba jika kamu orang yang b

(dari mengambil riba), maka bagiannya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang me

BAB I PENDAHULUAN. alam yang dimilikinya, untuk itu diperlukan spesialisasi. Jika tidak memiliki

Halal Guide.INFO - Guide to Halal and Islamic Lifestyle

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGANTAR BISNIS SYARIAH

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 13 Tahun 2011 Tentang HUKUM ZAKAT ATAS HARTA HARAM

BAB I PENDAHULUAN. dunia maupun di akhirat. Secara garis besar ajaran Islam berisi kandungankandungan

Menjauhi Dosa Sihir dan Cara Terleas dari Pengaruhnya

BAB II KONSEP JUAL BELI DALAM HUKUM ISLAM. Secara etimologi, jual beli (البيع) adalah proses tukar menukar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Kegiatan ekonomi merupakan suatu hal yang tidak bisa terlepas dari

BAB IV DASAR PERTIMBANGAN MAHKAMAH AGUNG TERHADAP PUTUSAN WARIS BEDA AGAMA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

Nilai Harta Seorang Muslim

Jangan Taati Ulama Dalam Hal Dosa dan Maksiat

BAB I PENDAHULUAN. Sejak manusia mengenal hidup bergaul, timbullah suatu masalah yang

BAB I PENDAHULUAN. Allah SWT menciptakan manusia sebagai makhluk sosial, di mana

Dan barangsiapa yang bersyukur, maka sesungguhnya ia bersyukur demi (kebaikan) dirinya sendiri [An-Naml : 40]

MEMAKAN HARTA HARAM. Dr. Amin Abdullah Asy-Syaqawy. Terjemah : Muzaffar Sahid Mahsun. Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad. [ Indonesia Indonesian

BAB IV ANALISIS TERHADAP PENERAPAN SISTEM LOSS / PROFIT SHARING PADA PRODUK SIMPANAN BERJANGKA DI KOPERASI SERBA USAHA SEJAHTERA BERSAMA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PANDANGAN TOKOH AGAMA TENTANG JUAL BELI NELETHONG DI DESA TERGAMBANG KECAMATAN BANCAR KABUPATEN TUBAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada hakikatnya Allah menciptakan manusia di dunia ini tidak lain

BAB I PENDAHULUAN. Diantara larangan Allah yang tertulis di Al-Qur an adalah tentang larangan

??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 43 Tahun 2012 Tentang PENYALAHGUNAAN FORMALIN DAN BAHAN BERBAHAYA LAINNYA DALAM PENANGANAN DAN PENGOLAHAN IKAN

BAB IV ANALISIS PENGEMBANGAN BISNIS MELALUI MODEL WARALABA SYARI AH DI LAUNDRY POLARIS SEMARANG

Menjual Rokok HUKUM SEORANG PEDAGANG YANG TIDAK MENGHISAP ROKOK NAMUN MENJUAL ROKOK DAN CERUTU DALAM DAGANGANNYA.

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK GADAI TANAH SAWAH DI DESA ULULOR KECAMATAN PRACIMANTORO KABUPATEN WONOGIRI

c. QS. al-ma idah [5]: 6: 78.9&:;8&<,-.,, &DEF2 4A0.0BC 78#1 #F7"; 1, 4&G5)42 # % J5#,#;52 #HI Hai orang yang beriman, janganlah ke

Berpegang kepada Al-Qur'an dan As-Sunnah, dan tidak bertaqlid kepada seseorang

FATWA FIQIH JINAYAH : BOM BUNUH DIRI Oleh: Nasruddin Yusuf ABSTRAK

TADZKIROH DEWAN SYARI AH PUSAT PARTAI KEADILAN SEJAHTERA NOMOR: 14/TK/DSP-PKS/1434 H TENTANG MENGHINDARI HAL-HAL YANG MENIMBULKAN FITNAH

BAB I PENDAHULUAN. sedang menjamur di kalangan masyarakat desa Sidomulyo kecamatan. Silo kabupaten Jember, di mana kasab (penghasilannya) mereka

Pendidikan Anak Dimulai dari Rumah

BAB I PENDAHULUAN. dan keadaan, mengangkat dan menghilangkan segala beban umat. Hukum

Halal Guide.INFO - Guide to Halal and Islamic Lifestyle

Barang Dagangan Yang Haram Diperjual-Belikan

Dosa-dosa Besar Yang Dianggap Biasa

MENDIDIK ANAK DENGAN NASEHAT. Muzdalifah M Rahman* 1

FATWA DEWAN SYARI AH NASIONAL

Pendidikan Agama Islam

BAB I PENDAHULUAN. kepatuhan kepada ajaran islam yang diturunkan Allah SWT melalui Nabi. 2. Adanya tujuan atau cita-cita yang hendak dicapai

Perbedaan Antara Bank Syariah dan Bank Konvensional

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perbankan Islam sekarang ini telah dikenal luas di belahan dunia

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP TRANSAKSI PEMBAYARAN DENGAN CEK LEBIH PADA TOKO SEPATU UD RIZKI JAYA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT NASABAH MUSLIM DAN NON MUSLIM TERHADAP TRANSAKSI PEMBIAYAAN PADA PERBANKAN SYARIAH. Oleh: Ikin Ainul Yakin

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi. Setiap manusia selalu berusaha agar kebutuhannya terpenuhi. ALLAH SWT sangat menganjurkan kepada umat manusia untuk selalu

b. Undang-undang RI. Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal. c. Surat dari PT. Danareksa Investment Management, nomor S-09/01/DPS- DIM. d. Pendapat pe

Transkripsi:

TADZKIROH DEWAN SYARI AH PUSAT PARTAI KEADILAN SEJAHTERA NOMOR: 10/TK/DSP-PKS/130H TENTANG FASILITAS KREDIT BANK KONVENSIONAL Muqaddimah { } Setiap manusia, termasuk orang-orang beriman, apalagi rujukan umat, pemimpin dan pejabat publik sangat membutuhkan tadzkiroh (pengingatan) dan taushiyah (nasehat). Mengingat manusia memiliki potensi lupa, salah dan khilaf. Oleh karena itu Allah memerintahkan hamba-nya untuk terus-menerus saling melakukan tadzkiroh dan taushiyah. Pilar inilah yang akan tetap menjaga orang-orang beriman terhindar dari kesalahan dan kekhilafan. Allah Ta ala berfirman: š ÏΖÏΒ σßϑø9$# ßìx Ζs? 3 t ø.ïe%!$# βî*sù ö Ïj.sŒuρ Dan tetaplah memberi peringatan, karena sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang yang beriman. (QS Adz-Dzariaat 55). Berusaha Mendapatkan yang Halal Di antara bentuk tadzkiroh kepada orang-orang beriman, khususnya mereka yang mendapat amanah jabatan publik, yaitu komitmen dalam menjaga kehalalan dalam bermuamalah maaliyah (bertransaksi keuangan), baik untuk tujuan yang bersifat 1

produktif maupun konsumtif, terkait dengan pendapatan ataupun belanja, terkait dengan kebutuhan diri dan keluarganya maupun terkait dengan instansinya. Hal ini sangat penting, karena pada merekalah diberikan amanah pengelolaan harta. Allah berfirman: οt pgïb šχθä3s? βr& HωÎ) È ÏÜ t6ø9$$î/ Μà6oΨ t/ Νä3s9 uθøβr& (#þθè=à2ù's? Ÿω (#θãψtβ#u š Ï%!$# $yγ ƒr' tƒ $VϑŠÏmu öνä3î/ tβ%x.!$# βî) öνä3 à Ρr& (#þθè=çfø)s? Ÿωuρ öνä3ζïiβ <Ú#t s? tã Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang Berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu. (QS an-nisaa 29). Para pejabat publik, baik eksekutif maupun legislatif harus mengetahui dan menjamin kehalalan dalam bermuamalah maliyah (transaksi finansial). Karena disinilah letak keberkahan yang didambakan. Dan mereka dilarang melangkah terlebih dahulu untuk bermuamalah sebelum mengetahui dan memastikan apa yang dilakukannya adalah halal. Allah melarang seseorang melakukan sesuatu tanpa mengetahui status hukumnya, ragu atau masih belum jelas baginya. Allah Ta ala: çµ Ψtã tβ%x. y7í s9'ρé& ä. yš#xσà ø9$#uρ u Çt7ø9$#uρ yìôϑ 9$# βî) íοù=ïæ ϵÎ/ y7s9 } øšs9 $tβ ß#ø)s? Ÿωuρ Zωθä ó tβ Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya (QS Al- Israa 36). Dari An-Nu man bin Basyir berkata, saya mendengar Rasulullah saw, bersabda, Sesungguhnya yang halal itu jelas dan yang haram itu jelas dan di antara keduanya adalah sesuatu yang syubhat, sebagian manusia tidak mengetahuinya. Siapa yang menghindarkan diri dari syubhat, maka dia telah menjaga agama dan kehormatannya. Siapa yang jatuh pada yang syubhat, maka jatuh pada yang haram. (Muttafaqun alaihi). 2

Jika belum mengetahui atau belum jelas status hukum apa yang akan dilakukan, maka setiap orang wajib bertanya kepada ahlinya, baik kepada individu lebih-lebih lembaga yang berkompeten. Allah Ta ala berfirman: tβθçηs> ès? Ÿω óοçgψä. βî) Ì ø.ïe%!$# Ÿ δr& (#þθè=t ó sù öνíκö s9î) û ÇrθœΡ Zω%ỳ Í ωî) y7î=ö6s% ÏΒ $uζù=y ö r&!$tβuρ Dan Kami tidak mengutus sebelum kamu, kecuali orang-orang lelaki yang Kami beri wahyu kepada mereka; maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui (QS An-Nahl 3) Terkait dengan muamalah maliyah, ada empat bentuk muamalah mendasar yang harus diketahui deskripsinya sehingga mengetahui status hukumnya, yaitu: bisnis atau jual-beli (buyu ) dan turunannya seperti bagi hasil (mudhorobah), riba dan turunannya, judi (maisir) dan turunannya serta korupsi (ghulul), dan turunannya seperti suap-menyuap (risywah). Jika para pejabat publik mengetahui hal ini, maka mereka akan selamat dalam muamalah maliyahnya. Tadzkiroh tentang Bahaya Riba Tadzkiroh ini dikeluarkan terkait dengan penawaran bank konvensional kepada anggota DPR/DPRD untuk mendapat fasilitas KTA (Kredit Tanpa Agunan) dan fasilitas loan (pinjaman lainnya), oleh karena itu, tadzkiroh ini lebih spesifik membahas tentang riba dan turunannya yang diharamkan Allah. Allah Ta ala berfirman: (#θt/ìh 9$# tπ ymuρ yìø t7ø9$# ª!$# ymr&uρ Dan Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. (QS Al Baqarah 275) Riba secara bahasa berarti tambahan dan secara istilah berarti tambahan yang disyaratkan dalam transaksi tukar-menukar antara harta dengan harta. Islam dan semua agama samawi pada hakekatnya telah mengharamkan riba karena sangat zhalim dan tidak memberi kemaslahatan dalam kehidupan bermasyarakat. Allah SWT. berfirman:. Maka disebabkan kezaliman orang-orang Yahudi, Kami haramkan atas mereka (memakan makanan) yang baik-baik (yang dahulunya) dihalalkan bagi mereka, dan karena mereka banyak menghalangi (manusia) dari jalan Allah, dan disebabkan mereka memakan riba, padahal sesungguhnya mereka telah dilarang daripadanya, dan karena 3

mereka memakan harta orang dengan jalan yang batil. Kami telah menyediakan untuk orang-orang yang kafir di antara mereka itu siksa yang pedih. (QS an-nisaa 160-161).... Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang mengulangi (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya. Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran, dan selalu berbuat dosa. Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman. Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba), maka ketahuilah, bahwa Allah dan Rasul-Nya akan memerangimu. Dan jika kamu bertaubat (dari pengambilan riba), maka bagimu pokok hartamu; kamu tidak menganiaya dan tidak (pula) dianiaya. (QS al-baqarah 275,276, 278,279) Sesuai ayat di atas, Imam As-Sarkhasi berkata, Allah menyebutkan bagi pemakan harta riba, 5 hukuman atau sanksi: Pertama, at-takhobbut (kesetanan), Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. (QS : 2/275). Kedua, al-mahq (kehancuran), Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah. (QS: 2/276). Ketiga, al-harb (diperangi Allah), Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba), maka ketahuilah, bahwa Allah dan Rasul-Nya akan memerangimu. (QS : 2/279). Keempat, kufur, Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran, dan selalu berbuat dosa. (QS : 2/276). Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman. (QS : 2/278). Kelima, kekal di neraka, Orang yang mengulangi (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya. (QS : 2/275).

Semua Yang Terlibat Dalam Transaksi Riba Terkutuk Dunia Akhirat Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam bersabda: Dari Jabir berkata: Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam melaknat pemakan riba, yeng memberi makan, pencatatnya dan kedua orang saksinya. (HR Muslim) Haramnya Bunga Bank Ulama telah sepakat bahwa bunga bank adalah riba yang diharamkan. Ketetapan ini sebagaimana yang dinyatakan secara resmi melalui berbagai institusi ulama internasional dan nasional, yaitu: Lembaga Riset Islam Al-Azhar di Kairo tahun 1965, Lembaga Fiqh Islam OKI di Jeddah tahun 1985, Lembaga Fiqh Islam Rabithah Alam Islami di Mekkah tahun 106 H, Keputusan Muktamar Bank Islam Kedua di Kuwait tahun 1983, Fatwa Mufti Mesir tahun 1989. Secara spesifik dan lebih tegas syekh Yusuf Al-Qaradawi telah menulis buku dengan judul Fawaidul Bunuk Hiyar Riba Al-Muharram (Bunga bank adalah Riba dan Haram). Bahkan secara nasional MUI mengeluarkan fatwa, pada 2 Januari 200 bahwa bunga bank itu riba dan haram. Tidak ada ruang untuk wacana bahwa bunga bank dapat ditoleransi jika untuk modal produktif. Sebab, wacana itu tidak logis dan ahistoris. Karena, masyarakat Quraisy Mekkah dimana mayoritas mereka adalah pedagang yang biasa melakukan perdagangan luar negeri antara Yaman dan Syam, dan mereka bermuamalah dengan riba untuk tujuan dagang atau bisnis. : ( ) : Dari Jabir berkata, Rasulullah saw, bersabda, Riba yang pertama yang saya tolak adalah Riba Abbas bin Abdil Muttaolib. Demikian juga tidak ada ruang bagi wacana bahwa riba yang diharamkan yang memiliki suku bunga tinggi, dengan dalih kata-kata adh afan mudha afah (QS Ali Imran 130). Sebab, pendapat ini tidak memiliki landasan ilmiyah. Tidak ada satu kitab tafsirpun yang mendukung pendapat ini. Pendapat ini juga tertolak karena ungkapan adh afan mudha afah adalah dalam konteks merekam realita sosiologis masyarakat Arab jahiliyah waktu itu. Dimana mereka suka memperpanjang tenggat waktu pinjaman sehingga bunga yang asalnya kecil menjadi berlipat ganda (bunga berbunga), model inilah yang berlaku pada bank konvensional dengan istilah compound interest. Penutup Demikianlah menjadi jelas bahwa tidak ada alasan bagi seorang muslim apalagi da i bermuamalah (bertransaksi) yang menggunakan instrumen bunga baik dengan perbankan konvensional maupun lembaga keuangan non-bank. Dan untuk menghindari perang (harb) dari Allah dan Rasul-Nya, maka tinggalkanlah apapun yang tersisa dari riba dan hanya mengambil pokok pinjaman. Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-orang 5

yang beriman. Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba), maka ketahuilah, bahwa Allah dan Rasul-Nya akan memerangimu. Dan jika kamu bertaubat (dari pengambilan riba), maka bagimu pokok hartamu; kamu tidak menganiaya dan tidak (pula) dianiaya. (QS Al-Baqarah 278-279) Jakarta, 2 Dzulqo dah 130 H/ 21 Oktober 2009 DEWAN SYARI AH PUSAT PARTAI KEADILAN SEJAHTERA DR. KH. SURAHMAN HIDAYAT, MA KETUA 6