BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan sehari-hari, dan dalam hukum Islam jual beli ini sangat dianjurkan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. yang ada sekarang ini. Selain itu sebagai mahluk sosial manusia yang tidak

BAB 1 PENDAHULUAN. mengatur hubungan manusia dan pencipta (hablu min allah) dan hubungan

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP GANTI RUGI DALAM JUAL BELI ANAK BURUNG

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI SAWAH BERJANGKA WAKTU DI DESA SUKOMALO KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTIK BISNIS JUAL BELI DATABASE PIN KONVEKSI. A. Analisis Praktik Bisnis Jual Beli Database Pin Konveksi

BAB IV ANALISIS HUKUM BISNIS ISLAM TENTANG PERILAKU JUAL BELI MOTOR DI UD. RABBANI MOTOR SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI BARANG SERVIS DI TOKO CAHAYA ELECTRO PASAR GEDONGAN WARU SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. hubungan, baik itu hubungan kepada Allah Swt maupun hubungan kepada

BAB IV ANALISIS DATA. A. Proses Akad yang Terjadi Dalam Praktik Penukaran Uang Baru Menjelang Hari Raya Idul Fitri

HILMAN FAJRI ( )

BAB I PENDAHULUAN. saling mengisi dalam rangka mencukupi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Semakin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Islam sebagai Agama yang lengkap dan sempurna telah

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dibicarakan pengertian benda dan macam-macamnya, dengan benda dan macam-macamnya, hubungan

BAB IV ANALISIS TERHADAP JUAL BELI IKAN BANDENG DENGAN PEMBERIAN JATUH TEMPO DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD JASA PENGETIKAN SKRIPSI DENGAN SISTEM PAKET DI RENTAL BIECOMP

BAB IV\ ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP MEKANISME PENGUPAHAN PEMOLONG CABE DI DESA BENGKAK KECAMATAN WONGSOREJO KABUPATEN BANYUWANGI

BAB IV ANALISIS SADD AH TERHADAP JUAL BELI KREDIT BAJU PADA PEDAGANG PERORANGAN DI DESA PATOMAN ROGOJAMPI BANYUWANGI

BAB I PENDAHULUAN. 1 Rachmad Syafei, Ilmu Usul Fiqh, Pustaka Setia, Bandung, 1999, hlm. 283.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perubahan besar yang terjadi. Salah satunya yang menandai. perubahan orientasi masyarakat muslim dari urusan ibadah yaitu

BAB IV. A. Analisis Hukum Islam terhadap Akad Kerjasama antara Pemilik Modal. dengan Pemilik Perahu di Desa Pengambengan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PINJAM MEMINJAM UANG DENGAN BERAS DI DESA SAMBONG GEDE MERAK URAK TUBAN

BAB IV ANALISIS TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PANDANGAN TOKOH AGAMA ISLAM TENTANG SEWA POHON MANGGA

BAB I PENDAHULUAN. tuntunan dalam tuntutan dinamika realitas masyarakat dari segala kompleksitas

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP OPERASIONALISASI DANA DEPOSITO DI BNI SYARI AH CAB. SURABAYA

BAB IV ANALISIS TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENUKARAN UANG DENGAN JUMLAH YANG TIDAK SAMA JIKA DIKAITKAN DENGAN PEMAHAMAN PARA PELAKU

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi maksud-maksudnya yang kian hari makin bertambah. 1 Jual beli. memindahkan milik dengan ganti yang dapat dibenarkan.

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama universal yang mempunyai sekumpulan aturan dan

BAB IV ANALISIS TERHADAP PENERAPAN SISTEM LOSS / PROFIT SHARING PADA PRODUK SIMPANAN BERJANGKA DI KOPERASI SERBA USAHA SEJAHTERA BERSAMA

BAB I PENDAHULUAN. manusia guna memperoleh kebahagian di dunia dan akhirat. Salah satu aspek

BAB I PENDAHULUAN. Abdurrahman, Masalah Perwakafan Tanah Milik dan Tanah Wakaf di Negara Kita, Alumni, Bandung, 2000, hlm. 2. 2

BAB I PENDAHULUAN. dan keadaan, mengangkat dan menghilangkan segala beban umat. Hukum

BAB I PENDAHULUAN. Muamalah adalah ketetapan-ketetapan Allah SWT yang mengatur hubungan

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP BISNIS PULSA DENGAN HARGA DIBAWAH STANDAR

BAB I PENDAHULUAN. hidup dalam masyarakat dan saling membutuhkan satu sama lain. 2 Firman

BAB I PENDAHULUAN. lain. Sehingga, hidup mereka dapat berjalan sebagaimana mestinya, dan mesin

BAB I PENDAHULUAN. berupa uang atau barang yang akan dibayarkan diwaktu lain sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu dari bentuk kegiatan muamalah adalah utang-piutang untuk

BAB IV ANALISIS METODE ISTINBA<T} HUKUM FATWA MUI TENTANG JUAL BELI EMAS SECARA TIDAK TUNAI

BAB I PENDAHULUAN. tidak bisa hidup sendiri. Baik itu dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan suatu kesatuan hidup yang bersama-sama dan membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Kegiatan ekonomi merupakan suatu hal yang tidak bisa terlepas dari

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PANDANGAN TOKOH AGAMA TENTANG PENAMBAHAN UANG SEWA TAMBAK DI DESA GISIK CEMANDI KEC. SEDATI KAB.

adalah suatu transaksi yang sering terjadi saat masyarakat membutuhkan adalah penjual mencari seorang pembeli melalui jasa makelar.

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PENGEMBALIAN SISA PEMBAYARAN DI KOBER MIE SETAN SEMOLOWARU

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV REKSADANA EXCHANGE TRADED FUND DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB IV ANALISIS TERHADAP HUKUM JUAL BELI CABE TANPA KESEPAKATAN HARGA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP UTANG PIUTANG SISTEM IJO (NGIJO) DI DESA SEBAYI KECAMATAN GEMARANG KABUPATEN MADIUN

BAB I PENDAHULUAN. Islam merupakan agama yang memiliki aturan-aturan untuk mengatur

BAB I PENDAHULUAN. melalui Rasulullah saw yang bersifat Rahmatan lil alamin dan berlaku

BAB I PENDAHULUAN. krisis moneter. Lebih dari itu, lembaga keuangan syariah ini diharapkan mampu membawa

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu usaha untuk mencapai hajat hidup dengan meningkatkan taraf

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TRADISI PELAKSANAAN UTANG PIUTANG BENIH PADI DENGAN SISTEM BAYAR GABAH DI

BAB IV JUAL BELI SEPATU SOLID DI KECAMATAN SEDATI SIDOARJO DALAM PERSPEKTIF MASLAHAH MURSALAH

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HUTANG PIUTANG PUPUK DALAM KELOMPOK TANI DI DESA KALIGAMBIR KECAMATAN PANGGUNGREJO KABUPATEN BLITAR

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG SISTEM PENGUPAHAN BERDASARKAN KELEBIHAN TIMBANGAN

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP IMPLEMENTASI HUTANG PUPUK DENGAN GABAH DI DESA PUCUK KECAMATAN DAWARBLANDONG KABUPATEN MOJOKERTO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PROLIMAN DALAM PENGAIRAN SAWAH DI DESA BEGED KECAMATAN KALITIDU KABUPATEN BOJONEGORO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP UTANG PIUTANG HEWAN TERNAK SEBAGAI MODAL PENGELOLA SAWAH DI DESA RAGANG

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK SIMPANAN WADI AH BERJANGKA DI BMT TEGAL IJO DESA GANDUL KECAMATAN PILANGKENCENG KABUPATEN MADIUN

BAB IV ANALISIS DATA. Yogyakarta, 2008, hlm Dimyauddin Djuwaini, Pengantar fiqh Muamalah, Gema Insani,

waka>lah. Mereka bahkan ada yang cenderung mensunnahkannya dengan

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan kehidupan sehari-hari setiap individu memiliki kepentingan

Solution Rungkut Pesantren Surabaya Perspektif Hukum Islam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sebagaimana firman Allah Qs. An- Nisa ayat 29 :

BAB I PENDAHULUAN. manusia disebut sebagai makhluk sosial. Islam mengajarkan kita untuk saling

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP TRANSAKSI PEMBAYARAN DENGAN CEK LEBIH PADA TOKO SEPATU UD RIZKI JAYA

GAME RISING FORCE ONLINE

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN KOMISI KEPADA AGEN PADA PRULINK SYARIAH DI PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE NGAGEL SURABAYA

BAB IV ANALISIS TENTANG AKAD QIRAD}{ DI GERAI DINAR SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK JUAL BELI EMAS DI TOKO EMAS ARJUNA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Allah SWT telah menjadikan manusia masing-masing saling. membutuhkan satu sama lain, supaya mereka saling tolong menolong, tukar

BAB I PENDAHULUAN. Fitrah manusia bahwa mereka diciptakan oleh Allah dengan bersukusuku. dan berbangsa-bangsa sehingga satu sama lain saling mengenal.

BAB I PENDAHULUAN. Rasulullah saw. diberi amanat oleh Allah swt. untuk menyampaikan kepada. tercapainya kehidupan yang bahagia dunia dan akhirat.

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SEWA- MENYEWA TANAH FASUM DI PERUMAHAN TNI AL DESA SUGIHWARAS CANDI SIDOARJO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PERJANJIAN BAGI HASIL PENGOLAHAN TANAH DI DUSUN DARAH DESA SADENGREJO KEC. REJOSO KAB.

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PERSEPSI NASABAH TENTANG APLIKASI MURA<BAH}AH DI BMS FAKULTAS SYARIAH

BAB I PENDAHULUAN. ini, karena manusia diberi kelebihan akal untuk berpikir dan menjalankan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PERUBAHAN HARGA JUAL BELI SAPI SECARA SEPIHAK DI DESA TLOGOREJO KECAMATAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBIAYAAN LETTER OF CREDIT PADA BANK MANDIRI SYARI AH

BAB I PENDAHULUAN. barang dan/atau jasa yang dapat dikonsumsi. Disamping itu, globalisasi dan

BAB IV. A. Mekanisme Penundaan Waktu Penyerahan Barang Dengan Akad Jual Beli. beli pesanan di beberapa toko di DTC Wonokromo Surabaya dikarenakan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN STANDARISASI TIMBANGAN DIGITAL TERHADAP JUAL BELI BAHAN POKOK DENGAN TIMBANGAN DIGITAL

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SEWA MENYEWA POHON UNTUK MAKANAN TERNAK

BAB VI ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TRADISI GADAI SAWAH DI DESA MORBATOH KECAMATAN BANYUATES KABUPATEN SAMPANG

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HUTANG PIUTANG PETANI TAMBAK KEPADA TENGKULAK DI DUSUN PUTAT DESA WEDUNI KECAMATAN DEKET KABUPATEN LAMONGAN

Hijab Secara Online Menurut Hukum Islam

BAB IV. dan pemborong cat yang dilakukan masyarakat Tambak wedi. Musha>rakah

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN UU PERLINDUNGAN KONSUMEN NOMOR 8 TAHUN 1999 TERHADAP JUAL BELI BARANG REKONDISI

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK AKAD JUAL BELI IKAN NELAYAN (STUDI KASUS DI DESA PANGKALAN KECAMATAN SLUKE KABUPATEN REMBANG)

BAB I PENDAHULUAN. Sejak manusia lahir ke dunia sudah memerlukan materi (harta) sebagai bekal

BAB IV ANALISIS SEWA MENYEWA TAMBAK YANG DIALIHKAN SEBELUM JATUH TEMPO MENURUT HUKUM ISLAM. A. Analisis Terhadap Akad Sewa Menyewa Tambak

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM JUAL BELI IKAN DENGAN PERANTAR PIHAK KEDUA DI DESA DINOYO KECAMATAN DEKET KABUPATEN LAMONGAN

BAB I PEDAHULUAN. peluang terjadinya jual-beli dengan sistem kredit atau tidak tunai dalam

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK TRANSAKSI BISNIS DI PASAR SYARIAH AZ-ZAITUN 1 KUTISARI SELATAN TENGGILIS MEJOYO SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP INVESTASI HIGH YIELD INVESTMENT PROGRAM (HYIP) DENGAN SISTEM ONLINE

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI IKAN TANGKAPAN NELAYAN OLEH PEMILIK PERAHU DI DESA SEGORO TAMBAK KECAMATAN SEDATI KABUPATEN SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. atas dasar suka sama suka atau bisa juga memindahkan hak milik kepada orang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jual beli merupakan salah satu cara manusia dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, dan dalam hukum Islam jual beli ini sangat dianjurkan dan diperbolehkan. Sebagaimana firman Allah s.w.t, dalam Surat Al-Baqarah ayat 275;...... Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan Riba 1. 1 Q.S. Al-Baqarah (2): 275 Al-Qur an dan Terjemahnya, Departemen Agama Republik Indonesia. 1

2 Islam sebagai agama yang sempurna yang telah memberikan aturanaturan secara menyeluruh dalam rangka mengatur kegiatan manusia dimuka bumi ini. Aturan-aturan tersebut semuanya telah di tentukan dalam Al- Qur an dan dijelaskan oleh Rasulullah dengan Sunnahnya. Dengan demikian, maka tidak ada sesuatu kegiatan manusia yang lepas dari aturan Islam, baik masalah ibadah maupun muamalah. Salah satu masalah dari kegiatan muamalah adalah kegiatan yang berkaitan dengan masalah perekonomian. Sebagai Agama yang sempurna sangatlah patut jika Islam dapat memberikan pedoman yang menyeluruh bagi umat manusia dalam menjalankan kegiatan ekonomi. Salah satu masalah yang sangat dilarang Allah dalam Al-Qur an adalah persoalan riba. Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba, sebagai cara manusia untuk memenuhi kebutuhan dan menjalankan kegiatan ekonomi secara baik dan dibenarkan oleh Syari at Islam. Namun dengan seiring berkembangnya pemikiran manusia yang selalu ingin memenuhi kebutuhan dengan menghalalkan segala cara, kadangkala melakukan jual beli dengan memasukkan unsur riba dan gharar. Pada dasarnya hukum dari bermuamalah adalah boleh, namun sebelum ada dalil yang mengharamkannya. Sesuai dengan kaidah fiqih yang mengatakan: ها يف ال م ع ام ل ة ا ل ب اح ة ح ت ل ال ل ي ل ع ل ى ت ر ي ا أل ص ل Hukum asal dari muamalat adalah boleh, sehingga ada dalil yang mengharamkanya. 2 2 A.Djazuli,kaidah-kaidah fikih, (Jakarta:Kencana Prenda Media Group, 2007), h. 10.

3 jual beli yang dibenarkan oleh Islam adalah jual beli antara pihak yang melakukan transaksi tersebut saling ridha, terciptanya suatu kesepakatan dan persetujuan antara kedua belah pihak, dan tidak menimbulkan bahaya. Oleh karena itu para ahli Hukum Islam (Jumhur Ulama) memberikan definisi Akad sebagai: pertalian antara ijab dan kabul yang dibenarkan oleh Syariat yang menimbulkan akibat hukum terhadap objeknya. 3 Pada umumnya aspek akad jual beli semuanya telah terpenuhi baik adanya ijab dan kabul, persetujuan dan kesepakatakan antara kedua belah pihak, namun semuanya itu masih tidak cukup untuk menjamin praktik jual beli yang sehat dan halal menurut Syariat. Dalam buku yang ditulis oleh Hendi Suhendi yang berjudul Fiqh Muamalah jual beli didefinisikan sebagai sesuatu perjanjian tukar-menukar benda atau barang yang mempunyai nilai secara sukarela diantara kedua belah pihak dengan perjanjian atau ketentuan yang telah dibenarkan oleh Syara dan disepakati. 4 Dalam Islam, tuntutan bekerja adalah merupakan sebuah keniscayaan bagi setiap muslim agar kebutuhan hidupnya sehari-hari bisa terpenuhi. 5 Salah satu jalan untuk memenuhi kebutuhan itu antara lain melalui aktivitas bisnis sebagaimana telah dicontohkan oleh baginda Rasullah SAW sejak beliau masih usia muda. Hanya saja beliau dalam melaksanakan bisnis benarbenar menerapkan standar moral yang digariskan dalam al- Qur an. 3 Gemala Dewi, Hukum Perikatan Islam di Indonesia, (Jakarta: Kencana, 2007), h. 46. 4 Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah,(Jakarta:Rajawali Pers, 2010), h. 68-69. 5 Muhammad Djakfar, Etika Bisnis Dalam Perspektif Islam,(Malang:UIN-Malang Press, 2007), h. 22.

4 Pada zaman sekarang ini praktik jual beli di masyarakat mulai berkembang dengan sangat cepat. Mulai yang dahulu pada awalnya hanya dengan cara yang sangat sederhana seperti halnya tukar-menukar antara barang yang biasanya kita sebut dengan praktik Barter, sekarang semakin berkembang dengan adanya jual beli, pinjam-meminjam, sewa-menyewa dan masih banyak lagi praktik cara berbisnis manusia modern saat ini. Pada dasarnya tujuan utama dari transaksi tersebut adalah mencapai keinginan yang diharapkan yaitu kehidupan yang sejahtera, aman tentram antara manusia yang satu dengan yang lainya. Dengan adanya praktik jual beli tanpa kita sadari akan memberikan dampak positif yang sangat besar bagi kehidupan sehari-hari. Namun setiap ada dampak positif maka tidak lepas pula adanya dampak negatif yang seiringan akan berjalan sejajar. Tidak semua transaksi akad jual beli yang kita jumpai dalam masyarakat itu terbebas dari hal-hal yang dilarang Syari at Islam. Misalnya adanya praktik jual beli yang berbau penipuan, gharar, Riba, pengurangan maupun penambahan jenis dan jumlah barang tersebut. Salah satu praktik jual beli yang dilakukan oleh masyarakat Desa Padangmentoyo, Kecamatan Kapas, Bojonegoro adalah dengan jual beli bayar panen atas hasil panennya yang berupa padi kering. Bentuk jual beli tersebut melibatkan petani sebagai pihak penjual hasil panen, sedangkan terdapat dua pembeli yang saling bersangkutan dalam jual beli bayar panen tersebut. Pihak pertama menjual padi yang telah di panen oleh petani kepada pihak kedua sebagai pembeli pertama dengan persyaratan akad jika pihak

5 kedua membeli secara tunai maka harga yang ditentukan akan sesuai harga pasar pada saat itu pula. Akan tetapi jika pihak kedua ingin membeli dengan cara tangguh atau tempo pembayarannya maka harganya akan lebih mahal dari harga pasar pada waktu itu. Setelah itu pihak kedua sepakat untuk membeli padi dari pihak pertama karena pihak kedua merasa tidak mempunyai cukup modal dalam usahanya. Melainkan dia harus tetap menjalankan usahanya dengan cara membeli padi tanpa menggunakan uang, setelah itu dia menjual lagi padi yang di beli dari pihak pertama kepada pihak ketiga dengan cara tunai. Terjadinya suatu praktik transaksi jual beli bayar panen yang dimungkinkan terdapat adanya unsur penipuan dan riba, sedangkan peran tokoh Agama tersebut diharapkan memberikan penerangan hukum agar bisa merubah kebiasaan dengan cara perlahan-lahan namun pasti. Sehingga masyarakat tersebut bisa hidup dan bermuamalah secara benar dan sesuai Syari at Islam. Masalah-masalah ini yang mendorong penulis untuk menulis judul Pendapat Tokoh Agama Terhadap Akad Jual Beli Bayar Panen Perspektif Konsep Gharar dan Riba (Studi Kasus di Desa Padangmentoyo, Kecamatan Kapas, Bojonegoro). B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana praktik akad jual beli bayar panen di Desa Padangmentoyo, Kecamatan Kapas, Bojonegoro perspektif konsep Gharar dan Riba?

6 2. Bagaimana pendapat para tokoh agama terhadap praktik akad jual beli bayar panen di Desa Padangmentoyo, Kecamatan Kapas, Bojonegoro perspektif konsep Gharar dan Riba? C. Tujuan Penelitian Tujuan dari adanya penelitian ini, sesuai dengan rumusan masalah di atas, adalah: 1. Untuk mengetahui praktik akad jual beli bayar panen di Desa Padangmentoyo, Kecamatan Kapas, Bojonegoro perspektif konsep Gharar dan Riba. 2. Untuk mengetahui pendapat para tokoh agama terhadap praktik akad jual beli bayar panen di Desa Padangmentoyo, Kecamatan Kapas, Bojonegoro perspektif konsep Gharar dan Riba. D. Manfaat Penelitian Penelitian mengenai praktik jual beli bayar panen ini, di harapkan memberikan dan membawa manfaat. Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari hasil penelitian ini meliputi dua hal, yaitu manfaat teoritis atau akademis dan manfaat praktis. 1. Teoritis a. Manfaat teoritis atau akademis, dalam penelitian ini nantinya diharapkan dapat menambah, memperdalam, dan memperluas khazanah ilmu pengetahuan kepustakaan Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, khususnya Fakultas Syari ah.

7 b. Diharapkan dapat menjadi rujukan bagi peneliti selanjutnya. 2. Praktis a. Bagi penulis, dengan melakukan penelitian ini untuk meraih gelar Sarjana Hukum Islam. b. Bagi lembaga akademik, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan suatu ilmu pengetahuan untuk menambah wawasan bagi para mahasiswa dan para dosen Fakultas Syari ah. E. Tinjauan Pustaka 1. Penelitian Terdahulu Pembahasan mengenai jual beli Gharar dan Riba secara umum banyak terdapat di kitab-kitab fiqh Muamalah dan kitab klasik serta literature keislaman yang lainnya. Akan tetapi sejauh pengamatan dan pengetahuan penyusun belum ada suatu penelitian yang membahas mengenai Pendapat Tokoh Agama terhadap Fenomena Jual Beli Bayar Panen Perspektif Konsep Gharar dan Riba. Penelitian mengenai jual beli gharar dan riba telah banyak dilakukan sebelumnya antara lain oleh: a. Skripsi karya Anna Dwi Cahyani, alumni fakultas Syaria ah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Jurusan Muamalah, Tahun 2010, Hasil penelitiannya yang berjudul, Jual beli Bawang Merah dengan Sistem Tebasan di Desa Sidapurna, kec. Dukuh Turi, Tegal Menyatakan bahwa sistem tebasan dalam jual beli bawang merah dalam praktiknya memungkinkan adanya praktik Gharar, yang dilarang dalam hukum Islam. Dalam praktiknya

8 dengan menggunakan sistem tebasan tersebut dilakukan denagn cara lisan tanpa adanya perjanjian tertulis. Hal itu akan mengakibatkan penipuan atau perselisihan dikemudian hari. Selanjutnya pembayaranya dilakukan dengan cara panjar sekitar 25%-50%. Sisa pembayaranya dilakukan diberikan pada tempo kemudian hari. b. Skripsi karya Ahmad Syaifudin, alumni fakultas Syari ah UIN Maliki Malang, Tahun 2007, Hasil penelitiannya yang berjudul Tinjauan fiqih Muamalah terhadap pelaksanaan jual beli hasil pertanian dengan cara borongan di desa Kolomayan kec, Wonodadi, kab Blitar Menyatakan bahwa Akad dan pelaksanaan jual-beli dengan cara borongan yang dilakukan oleh masyarakat di Desa Kolomayan Wonodadi Blitar sebenarnya adalah salah satu sistem jual-beli yang dibawa oleh seorang pedagang yang berasal dari daerah Kandat Kediri dan sudah melekat pada masyarakat Desa Kolomayan. Jadi akad dan pelaksanaan jual-beli hasil pertanian dengan cara borongan di Desa Koloamayan tidak ada bedanya dengan jual-beli yang lain, cuma hak khiyar dalam jual-beli ini sepertinya tidak begitu kental, karena memang sekali akad, juga barangnya sekli diambil sekalian. Kedua belah pihak mengutamakan unsur saling percaya, saling ridha, serta menghindari adanya pertentangan dan perselisihan. Kedudukan jual-beli hasil pertanian dengan cara borongan dalam fiqih muamalah sebenarnya tidak terlalu dipermasalahkan, akan tetapi dalam pelaksanaannya saja yang mungkin ada sedikit permasalahan, akan tetapi masalah itu tidak menyebabkan jual-beli tersebut menjadi batal, karena

9 jual-beli dengan cara borongan ini sudah sesuai dengan rukun dan syarat jual-beli yang sudah ditetapkan dalam muamalah sendiri. Selain itu juga perlu diketahui bahwa pada dasarnya dalam suatu akad dalam jual-beli yang terpenting adalah adanya unsur saling ridha dan menghindari perselisihan. Dalam fiqih muamalah sendiri juga disebutkan bahwa jualbeli yang baik adalah jual-beli yang memenuhi rukun, syarat dan adanya unsur saling suka, serta meninngalkan kebiasaaan orang-orang jahiliyah. Berdasarkan penelaahan karya tulis di atas, maka skripsi ini berbeda dengan karya tulis atau hasil penelitian yang sudah ada, sebab dalam skripsi ini peneliti meneliti tentang pendapat tokoh Agama mengenai jual beli bayar panen, yang dalam hal ini peneliti menggunakan konsep Gharar dan konsep Riba yang mana lebih memfokuskan pada pendapat tokoh Agama dalam menganalisa hukum tentang praktik jual beli bayar panen. F. Sistematika Pembahasan Sistematika pembahasan merupakan rangakain urutan dari beberapa uraian suatu sistem pembahasan dalam suatu karangan ilmiah. Dalam kaitannya dengan penulisan ini secara keseluruhan terdiri lima bab, yang disusun secara sistematis sebagai berikut: Bab I : Bab ini berisi tentang Pendahuluan, Bab ini menguraikan tentang alasan pemilihan judul, latar belakang masalah, pembatasan masalah. perumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian, tela ah pustaka, kerangka teoritik, dan sistematika pembahasan.

10 Bab II : merupakan kepustakaan mengenai penelitian yang sudah dilakukan oleh penelitian terdahulu dan kerangka teori yaitu kajian kepustakaan yang berisi tentang teori-teori yang mempunyai relevansi terhadap masalah penelitian. pada bab ini menguraikan tentang konsep jual beli gharar, dan konsep jual beli riba meliputi pengertian Riba, sebabsebab haramnya Riba, jenis-jenis Riba serta hal-hal yang menyebabkan riba. Bab III : merupakan bab yang menjelaskan tentang metode penelitian yang akan digunakan untuk penelitian ini yang meliputi jenis penelitian, pendekatan penelitian, lokasi penelitian, sumber dan jenis data, metode pengumpulan data, metode analisis data serta metode keabsahan data. Bab IV : memaparkan data yang didalamnya berisikan data dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, baik data primer maupun sekunder. Analisis data dari hasil penelitian yang telah diperoleh oleh peneliti, meliputi data tentang praktik jual beli bayar panen serta pendapat tokoh Agama setempat mengenai jual beli bayar panen yang di tinjau dari konsep gharar dan riba. Bab V : merupakan kesimpulan dari seluruh rangkaian pembahasan, baik dalam bab pertama, kedua, maupun ketiga. Sehingga pada bab lima ini berisikan kesimpulan-kesimpulan dan saran-saran yang bersifat konstruktif agar semua upaya yang pernah dilakukan serta segala hasil yang telah dicapai bisa ditingkatkan lagi kepada arah yang lebih baik.