Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO), diare adalah

PHBS yang Buruk Meningkatkan Kejadian Diare. Bad Hygienic and Healthy Behavior Increasing Occurrence of Diarrhea

BAB 1 PENDAHULUAN. saat ini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat dan beban global. terutama di negara berkembang seperti Indonesia adalah diare.

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Oleh : Januariska Dwi Yanottama Anggitasari J

ABSTRAK. Kata Kunci: Karakteristik Umum Responden, Perilaku Mencuci Tangan, Diare, Balita

BAB I PENDAHULUAN. terjadi pada bayi dan balita. United Nations Children's Fund (UNICEF) dan

HUBUNGAN KEPEMILIKAN JAMBAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI DESA JATISOBO KECAMATAN POLOKARTO KABUPATEN SUKOHARJO

ARTIKEL PENELITIAN HUBUNGAN KONDISI SANITASI DASAR RUMAH DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS REMBANG 2

BAB I PENDAHULUAN. prasarana kesehatan saja, namun juga dipengaruhi faktor ekonomi,

BAB I PENDAHULUAN. yang sehat. Gangguan kesehatan yang dapat terjadi pada masa anak-anak dapat

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Penyakit diare merupakan salah satu penyebab. mortalitas dan morbiditas anak di dunia.

Dewiarti AN, Wahyuni A, Dewi AM Faculty of Medicine Lampung University. Keywords: Diarrhea, education, knowledge, mother, prevention

BAB III METODE PENELITIAN. cross sectional. Dalam penelitian cross sectional peneliti melakukan

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

BAB I PENDAHULUAN. Masalah kesehatan anak merupakan salah satu masalah utama dalam

BAB I PENDAHULUAN. yaitu program pemberantasan penyakit menular, salah satunya adalah program

BAB I PENDAHULUAN. lebih dalam sehari. Dengan kata lain, diare adalah buang air besar

BAB I PENDAHULUAN. terjadi pada bayi dan anak. Di negara berkembang, anak-anak menderita diare % dari semua penyebab kematian (Zubir, 2006).

BAB I PENDAHULUAN. WHO (World Health Organization) mendefinisikan Diare merupakan

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Mencapai derajat Sarjana Kedokteran. Diajukan Oleh : JONATHAN EKO A J FAKULTAS KEDOKTERAN

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

BAB 1 : PENDAHULUAN. (triple burden). Meskipun banyak penyakit menular (communicable disease) yang

HUBUNGAN PENANGANAN SAMPAH DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS INGIN JAYA KABUPATEN ACEH BESAR

BAB 1 PENDAHULUAN. anak di negara sedang berkembang. Menurut WHO (2009) diare adalah suatu keadaan

Kata Kunci : Diare, Anak Balita, Penyediaan Air Bersih, Jamban Keluarga

HUBUNGAN PERAN BIDAN DAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS COLOMADU 1

HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN PEKERJAAN IBU HAMIL DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

Bab I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Diare merupakan salah satu penyebab kematian utama pada anak balita

repository.unisba.ac.id

HUBUNGAN FREKUENSI JAJAN ANAK DENGAN KEJADIAN DIARE AKUT. (Studi pada Siswa SD Cibeureum 1 di Kelurahan Kota Baru) TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. Diare adalah sebagai perubahan konsistensi feses dan perubahan frekuensi

BAB I PENDAHULUAN. atau lendir. Diare dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu diare akut dan

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

Volume 3 / Nomor 2 / November 2016 ISSN : HUBUNGAN PEKERJAAN IBU MENYUSUI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS MOJOLABAN SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. ini manifestasi dari infeksi system gastrointestinal yang dapat disebabkan berbagai

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado **Fakultas Perikanan Universitas Sam Ratulangi Manado

I. PENDAHULUAN. bersifat endemis juga sering muncul sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) dan

DAFTAR ISI BAB II TINJAUAN PUSTAKA

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PENATALAKSANAAN DIARE DENGAN KEJADIAN DIARE PADA ANAK BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PUCANGSAWIT SURAKARTA

Relation between Indoor Air Pollution with Acute Respiratory Infections in Children Aged Under 5 in Puskesmas Wirobrajan

Keywords: Attitude of mother, diarrhea, participation mother in posyandu

Predictor Factors Related Diarrhea Incidence on Children Age 0-3 Years

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Diare merupakan penyakit dengan tanda - tanda perubahan frekuensi buang air

PERILAKU IBU DALAM MENGASUH BALITA DENGAN KEJADIAN DIARE

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara. Pada usia balita merupakan masa perkembangan tercepat

BAB I PENDAHULUAN. kematian bayi (AKB) masih cukup tinggi, yaitu 25 kematian per 1000

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit diare adalah kondisi dimana terjadi buang air besar atau defekasi

HUBUNGAN PEMBERIAN AIR SUSU IBU (ASI) EKSKLUSIF DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI UMUR 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GADANG HANYAR

BAB 1 PENDAHULUAN. utama kematian balita di Indonesia dan merupakan penyebab. diare terjadi pada 2 tahun pertama kehidupan. 1

ANALISIS DEMAND MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN RAWAT INAP DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEDAN DELI, PUSKESMAS BROMO DAN PUSKESMAS KEDAI DURIAN TAHUN 2013

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TERJADINYA ISPA PADA BAYI (1-12 BULAN) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAJABASA INDAH BANDAR LAMPUNG TAHUN 2013

FAKTOR RISIKO DENGAN PERILAKU KEPATUHAN IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

BAB 1 PENDAHULUAN. World Health Organization (WHO) tahun 2013 diare. merupakan penyebab mortalitas kedua pada anak usia

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG HYGIENE MAKANAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI PUSKESMAS JATIBOGOR TAHUN 2013

Kata kunci: Hipertensi, Aktivitas Fisik, Indeks Massa Tubuh, Konsumsi Minuman Beralkohol

BAB I PENDAHULUAN. disertai perubahan bentuk dan konsistensi tinja (Manalu, Marsaulina,

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI BAYI 0-12 BULAN (BB/PB) DENGAN PEMBERIAN ASI DI RUMAH SAKIT GOTONG ROYONG SURABAYA

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG DIARE TERHADAP PERILAKU IBU DALAM PENCEGAHAN DIARE PADA BALITA DI PUSKESMAS GAMPING 1 SLEMAN YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Laporan WHO tahun 2015 menyebutkan bahwa diare masih merupakan

TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI PUSKESMAS HALMAHERA DAN PUSKESMAS ROWOSARI SEMARANG DI ERA JKN LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DALAM PENCEGAHAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI KELURAHAN KARANG TENGAH KECAMATAN SRAGEN KABUPATEN SRAGEN

HUBUNGAN ANTARA CODER (DOKTER DAN PERAWAT) DENGAN KEAKURATAN KODE DIAGNOSIS BERDASARKAN ICD-10 DI PUSKESMAS GONDOKUSUMAN II KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2012

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN IBU DENGAN SIKAP PEMBERIAN ASI EKSLKLUSIF DI WILAYAH PUSKESMAS KARTASURA KABUPATEN SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN DIARE PADA BATITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BARANGLOMPO KECAMATAN UJUNG TANAH TAHUN 2012

POLA PENGGUNAAN OBAT ANTIHIPERTENSI DAN KESESUAIANNYA PADA PASIEN GERIATRI RAWAT JALAN DI RSUD ULIN BANJARMASIN PERIODE APRIL

FAKTOR LINGKUNGAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI DESA SUMBER BENING KECAMATAN BRINGIN KABUPATEN NGAWI ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH

ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA TERHADAP PENANGANAN DIARE PADA BALITA DI PUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS WIROBRAJAN KOTA YOGYAKARTA

ABSTRAK PREVALENSI DIABETES MELITUS TIPE 2 DENGAN HIPERTENSI DI RSUP SANGLAH DENPASAR TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas di masa yang akan datang.

HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE DIDUGA AKIBAT INFEKSI DI DESA GONDOSULI KECAMATAN BULU KABUPATEN TEMANGGUNG

ARTIKEL ILMIAH. Disusun Oleh : TERANG AYUDANI J

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana Kedokteran. Diajukan Oleh : Ratna Diani Kusumasari J

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN GIZI ORANG TUA DENGAN OBESITAS PADA BALITA DI PUSKESMAS PENUMPING SURAKARTA

Ika Setyaningrum *), Suharyo**), Kriswiharsi Kun Saptorini**) **) Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro

BAB I PENDAHULUAN. sampai dengan 2010 bahwa kejadian diare pada bayi terus meningkat dan

HUBUNGAN SKOR APRI DENGAN DERAJAT VARISES ESOFAGUS PASIEN SIROSIS HATI KARENA HEPATITIS B

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi

Oleh: Esti Widiasari S

SKRIPSI. HUBUNGAN KUALIFIKASI CODER DENGAN KEAKURATAN KODE DIAGNOSIS RAWAT JALAN BERDASARKAN ICD-10 DI RSPAU dr S HARDJOLUKITO YOGYAKARTA 2015

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN GIZI KURANG PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PURWOKERTO SELATAN KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2012

serangan diare dan 3,2 juta kematian per tahun pada balita disebabkan oleh diare.

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

: DESI SETIYANI J

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan rancangan penelitian

Hubungan Tingkat Pendidikan dan Status Ekonomi terhadap Tingkat Pengetahuan Tentang Penggunaan Antibiotik

ABSTRAK GAMBARAN BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INSIDENSI DIARE PADA BALITA DI RSU SARASWATI CIKAMPEK PERIODE BULAN JULI 2008

JUMAKiA Vol 3. No 1 Agustus 2106 ISSN

UNIVERSITAS UDAYANA PENGARUH PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP KEJADIAN DIARE PADA BAYI USIA 6 12 BULAN DI PUSKESMAS KUTA SELATAN TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. terkontaminasi akibat akses kebersihan yang buruk. Di dunia, diperkirakan sekitar

HUBUNGAN STATUS EKONOMI DAN PENDIDIKAN IBU TERHADAP OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA FACTORS INFLUENCES WITH DIARHEA IN THE CHILDREN UNDER FIVE

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) MASYARAKAT DI LINGKUNGAN VII KELURAHAN SEI SIKAMBING B MEDAN SUNGGAL

STUDI KASUS KEJADIAN DIARE PADA ANAK BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAYANAN TAHUN 2015

PROFIL PENDERITA DIARE PADA ANAK BALITA DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT HAJI ADAM MALIK MEDAN PADA TAHUN Oleh : AHMAD SYAFIQ AKMAL BIN ISHAK

Transkripsi:

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: 2460-657X Perbedaan Faktor Lingkungan, Perilaku Ibu dan Faktor Sosiodemografi Pasien Diare Anak di Poli Rawat Jalan Rumah Sakit Al Islam Bandung pada Peserta BPJS dan Non BPJS Difference Of Environmental Factors, The Behavior Of The Mother And Sosiodemography Factors In Child Diarrhea Patients In Outpatient Poly Al Islam Hospital Bandung On Participants of BPJS And Non BPJS 1 Rifana Kaniawati Waryono, 2 Caecielia Wagiono, 3 Ismet M. Nur 1,2,3 Prodi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Bandung Jl. Tamansari No.1 Bandung 40116 email: 1 rifanakania@gmail.com, 2 caecieliafkunisba@yahoo.com, 3 ismet.mnur@yahoo.com Abstract. Diarrhea is a emergency disease which should immediately be addressed because it can lead to death. Difficulty handling diarrhea due to the large number of risk factors such as environmental factors, maternal behavior, and sosiodemography. This research aims to look at the difference of environmental factors, maternal behavior, and child diarrhea patients in sosiodemography poly outpatient RS Al Islam Bandung. The research method used is the method of observational analytic design with cross sectional study. The population of this research are patients of diarrhea children BPJS and non participants who came to poli outpatient Hospital Al Islam Bandung. Samples were taken using consecutive random sampling. The number of samples in this study i.e. 33 people from member of BPJS and non BPJS. Engineering data collection done by distributing questionnaires and see medical record. Technique of data analysis used in the study was chi square test. The results of the analysis of the data showed that there was no meaningful difference in environmental factors, maternal behavior, and factors of sosiodemografi in patients of diarrhea children BPJS and non participants who came to poli outpatient Hospital Al Islam Bandung. Keywords : Diarrhea, Sociodemography, Environment, BPJS. Abstrak. Diare merupakan penyakit kegawatan yang harus segera ditangani karena dapat menyebabkan kematian. Kesulitan penanganan diare disebabkan banyaknya faktor risiko seperti faktor lingkungan, perilaku ibu, dan faktor sosiodemografi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat faktor lingkungan, perilaku ibu, dan faktor sosiodemografi pasien diare anak di poli rawat jalan RS Al Islam Bandung. Metode penelitian yang digunakan adalah metode observasional analitik dengan desain cross sectional study. Populasi penelitian ini adalah pasien diare anak peserta BPJS dan non BPJS yang datang ke poli rawat jalan Rumah Sakit Al Islam Bandung. Sampel diambil dengan menggunakan consecutive random sampling. Jumlah sampel dalam penelitian ini masing masing baik peserta BPJS dan non BPJS sebanyak 33 orang. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan membagikan kuesioner dan melihat rekam medis. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah chi square test. Hasil analisis data menunjukan bahwa tidak terdapat faktor lingkungan, perilaku ibu, dan faktor sosiodemografi pada pasien diare anak peserta BPJS dan non BPJS yang datang ke poli rawat jalan Rumah Sakit Al Islam Bandung. Kata Kunci : Diare, Sosiodemografi, Lingkungan, BPJS 17

18 Rifana Kaniawati Waryono, et al. A. Pendahuluan Diare merupakan penyakit kedua di dunia yang menyebabkan kematian pada anak berusia kurang dari 5 tahun. Diare merupakan penyakit yang mudah dicegah dan ditangani dengan baik. Setiap tahunnya diare membunuh sekitar 760.000 anak usia kurang dari 5 tahun. Secara global, sekitar 1,7 miliar penyakit diare terjadi setiap tahun. Menurut WHO (2016), di negara berkembang anak berusia kurang dari 3 tahun sekurang-kurangnya mengalami 3 kali episode diare setiap tahunnya. Diare merupakan penyakit kegawatan yang harus segera ditangani namun kelemahannya faktor risiko diare terbanyak adalah kemiskinan sehingga penanganannya terhambat. Dalam upaya penanggulangan diare pemerintah memberlakukan Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) berdasarkan UU No.40 tahun 2004 tentang SJSN. Upaya penanggulangan tersebut kemudian dikelola oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) sesuai dengan UU No. 23/1992 tentang Kesehatan bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan seluruh masyarakat Indonesia. Salah satu keunggulan BPJS adalah mampu mengendalikan biaya kesehatan melalui pengaturan tarif layanan sehingga memungkinkan semua penduduk terjamin kesehatannya dan terciptanya keadilan sosial. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka perumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut: Apakah terdapat faktor lingkungan, perilaku ibu, dan faktor sosiodemografi pada pasien diare anak peserta BPJS dan non BPJS di poli rawat jalan RS Al Islam Bandung?. Selanjutnya, tujuan dalam penelitian ini diuraikan dalam pokok-pokok sbb. Mengetahui bagaimana faktor lingkungan pada pasien diare anak peserta BPJS di poli rawat jalan RS Al Islam Bandung. 1. Mengetahui bagaimana perilaku ibu pada pasien diare anak peserta BPJS di poli rawat jalan RS Al Islam Bandung. 2. Mengetahui bagaimana faktor sosiodemografi pada pasien diare anak peserta BPJS di poli rawat jalan RS Al Islam Bandung. 3. Mengetahui bagaimana faktor lingkungan pada pasien diare anak non BPJS di poli rawat jalan RS Al Islam Bandung. 4. Mengetahui bagaimana perilaku ibu pada pasien diare anak non BPJS di poli rawat jalan RS Al Islam Bandung. 5. Mengetahui bagaimana faktor sosiodemografi pada pasien diare anak non BPJS di poli rawat jalan RS Al Islam Bandung. 6. Mengetahui apakah terdapat faktor lingkungan pada pasien diare anak peserta BPJS dan non BPJS di poli rawat jalan RS Al Islam Bandung. 7. Mengetahui apakah terdapat perilaku ibu pada pasien diare anak peserta BPJS dan non BPJS di poli rawat jalan RS Al Islam Bandung. 8. Mengetahui apakah terdapat faktor sosiodemografi pada pasien diare anak peserta BPJS dan non BPJS di poli rawat jalan RS Al Islam Bandung. B. Landasan Teori Diare menurut WHO (2016) diartikan sebagai suatu kondisi terjadi perubahan konsistensi tinja menjadi cair dengan atau tanpa darah dan lendir yang disertai dengan frekuensi buang air besar lebih dari biasanya (lebih dari 3 kali dalam 24 jam). Menurut penelitian Zubir (2016), pada bayi dan balita diare di definisikan sebagai pengeluaran feses lebih dari 10 g/kg berat badan per 24 jam sementara normal pengeluaran tinja bayi rata-rata sebesar 5 sampai 10 g/kg berat badan per 24 jam. Di Indonesia dalam beberapa kejadian atau wabah, diare telah menjadi penyebab kematian terutama pada balita. Hal ini dapat dilihat dari meningkatnya Volume 2, No.2, Tahun 2016

Perbedaan Faktor Lingkungan, Perilaku Ibu dan Faktor Sosiodemografi 19 morbiditas dan mortalitas diare dari tahun ke tahun. Dari hasil data statistik Profil Data Kesehatan Indonesia (2011) dinyatakan bahwa kejadian diare setiap tahun menyerang 45 juta penduduk Indonesia, duapertiganya menyerang balita dan menyebabkan kematian sekitar 500.000 jiwa. Salah satu faktor risiko dari diare adalah ekonomi yang rendah. Diare merupakan penyakit kegawatan yang harus segera ditangani namun kelemahannya faktor risiko diare terbanyak adalah kemiskinan sehingga penanganannya terhambat. Dalam upaya penanggulangan diare pemerintah memberlakukan SJSN. Salah satu prinsip pada SJSN adalah : Prinsip kegotongroyongan adalah prinsip kebersamaan yang berarti peserta yang mampu dapat membantu peserta yang kurang mampu, peserta yang sehat membantu yang sakit atau berisiko tinggi. Hal ini dapat terwujud karena kepersertaan SJSN yang bersifat wajib dan pembayaran iuran sesuai dengan tingkat gaji, upah dan penghasilan sehingga dapat terwujud keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Oleh karena itu, dalam pelaksanaannya menjamin kesejahteraan nasional, pemerintah membentuk BPJS (Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial). BPJS Kesehatan adalah badan hukum yang dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan kesehatan. BPJS Kesehatan mulai beroperasi sejak tanggal 1 Januari 2014. Berdasarkan Panduan Layanan bagi Peserta BPJS Kesehatan (2014), jaminan kesehatan adalan jaminan berupa perlindungan kesehatan agar peserta memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatan yang diberikan kepada setiap orang yang telah membayar iuran atau iurannya dibayar oleh pemerintah. Dalam pelaksanaannya, BPJS menerapkan alur pelayanan BPJS yang menggunakan sistem rujukan berjenjang yang dilaksanakan secara berjenjang sesuai kebutuhan medis. Alur pelayanan BPJS dapat digambarkan seperti piramida yang terdiri dari: Gambar 2.1 Alur Pelayanan BPJS. Sumber: Pusat Layanan Informasi BPJS Kesehatan, 2014, Panduan Praktis Sistem Rujukan Berjenjang Dari gambar di atas dapat dijelaskan bahwa alur pelayanan BPJS terdiri dari tiga tingkatan yaitu: 1. dimulai dari pelayanan kesehatan tingkat pertama oleh fasilitas kesehatan tingkat pertama 2. jika diperlukan pelayanan lanjutan oleh spesialis, maka pasien dapat dirujuk ke Pendidikan Dokter, Gelombang 2, Tahun Akademik 2015-2016

20 Rifana Kaniawati Waryono, et al. fasilitas kesehatan tingkat kedua 3. pelayanan kesehatan tingkat kedua di faskes sekunder hanya dapat diberikan atas rujukan dari faskes primer. 4. pelayanan kesehatan tingkat ketiga di faskestersier hanya dapat diberikan atas rujukan dari faskes sekunder dan faskes primer. C. Hasil Penelitian dan Pembahasan Perbedaan Faktor Lingkungan, Perilaku Ibu, dan Faktor Sosiodemografi pada Pasien Diare Anak Peserta BPJS dan Non BPJS di Poli Rawat Jalan RS Al Islam Bandung Berikut adalah penelitian mengenai faktor lingkungan, perilaku ibu, dan faktor sosiodemografi pada pasien diare anak peserta BPJS dan non BPJS di poli rawat jalan RS Al Islam Bandung yang dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 1. Perbedaan Faktor Lingkungan, Perilaku Ibu, dan Faktor Sosiodemografi pada Pasien Diare Anak Peserta BPJS dan non BPJS di Poli Rawat Jalan RS Al Islam Bandung Faktor Lingkungan Perilaku Ibu Faktor Sosiodemografi Variabel Pengetahuan air bersih tidak berasa Pengetahuan air bersih tidak berbau Pengetahuan air bersih bebas dari hama penyakit Status kepemilikan air Sumber air minum Jenis pembuangan feses Tempat membuang feses anak Jenis lantai rumah Pemberian ASI eksklusif Lama pemberian ASI eksklusif Kebiasaan mencuci tangan sebelum menyuapi anak Kebiasaan mencuci tangan sebelum memberikan ASI pada anak Pendidikan Ibu Pasien Diare Anak Peserta BPJS Non BPJS Kesimpulan Keputusan Volume 2, No.2, Tahun 2016

Perbedaan Faktor Lingkungan, Perilaku Ibu dan Faktor Sosiodemografi 21 Pekerjaan Ibu Usia Ibu Sumber: Data Penelitian yang Sudah Diolah, 2016. Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa tidak terdapatnya faktor lingkungan, perilaku ibu, dan faktor sosiodemografi pada pasien diare anak peserta BPJS dan non BPJS di poli rawat jalan RS Al Islam Bandung. Berdasarkan hasil uji statistik menggunakan chi square test pada derajat kepercayaan 95% menunjukkan bahwa secara statistik tidak terdapat pada faktor lingkungan, perilaku ibu dan faktor sosiodemografi pada pasien diare anak peserta BPJS dan non BPJS di Poli Rawat Jalan RS Al Islam Bandung dengan nilai p=1,000 (nilai p>0,05). Penelitian Wulandari (2009) di Desa Blimbing, Kecamatan Sambirejo, Sragen menunjukan faktor lingkungan yang meliputi sumber air minum, kepemilikan jamban, jenis lantai rumah, kondisi lantai rumah, kondisi jamban serta kualitas fisik air minum, bahwa faktor lingkungan yang buruk memiliki faktor risiko yang tinggi dengan kejadian diare pada balita di Wilayah Desa tersebut. Menurut UNICEF Indonesia (2012), mencuci tangan secara tepat dengan menggunakan sabun dapat mengurangi resiko penyakit diare sebesar 42% sampai 47%. Hal ini didukung oleh penelitian yang di laksanakan oleh Sartje Sorah (2013) dalam mengetahui faktor perilaku ibu yang mempengaruhi angka munculnya diare dimana salah satu faktor yang merupakan faktor dari perilaku ibu adalah faktor kebersihan yang berhubungan dengan peningkatan angka kejadian diare diantaranya kebiasaan mencuci tangan terutama ketika sebelum makan. Menurut Wiku Adisasmito (2007) terdapat peningkatan prevalensi diare pada sosiodemografi yang buruk yang diantaranya diakibatkan karena tingkat pendidikan yang rendah, usia ibu dan pekerjaan ibu. D. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan dalam penelitian ini, peneliti menyimpulkan beberapa hasil penelitian sebagai berikut: 1. Faktor lingkungan pasien diare anak pada peserta BPJS di RS Al Islam Bandung memiliki kondisi yang baik. 2. Perilaku ibu pasien diare anak pada peserta BPJS di RS Al Islam Bandung memiliki kondisi yang baik. 3. Faktor sosiodemografi pasien diare anak pada peserta BPJS di RS Al Islam Bandung memiliki kondisi yang baik. 4. Faktor lingkungan pasien diare anak pada non BPJS di RS Al Islam Bandung memiliki kondisi yang baik. 5. Perilaku ibu pasien diare anak pada non BPJS di RS Al Islam Bandung memiliki kondisi yang baik. 6. Faktor sosiodemografi pasien diare anak pada non BPJS di RS Al Islam Bandung memiliki kondisi yang baik. 7. faktor lingkungan antara pasien diare anak peserta BPJS dan non BPJS di poli rawat jalan RS Al Islam Bandung. 8. perilaku ibu antara pasien diare anak peserta BPJS dan non BPJS di poli rawat jalan RS Al Islam Bandung. Pendidikan Dokter, Gelombang 2, Tahun Akademik 2015-2016

22 Rifana Kaniawati Waryono, et al. 9. sosiodemografi antara pasien diare anak peserta BPJS dan non BPJS di poli rawat jalan RS Al Islam Bandung. E. Saran Saran Akademis Penelitian ini dapat ditindak lanjuti dengan menambah faktor-faktor risiko diare lainnya diluar penelitian ini seperti faktor sosial ekonomi, faktor pengetahuan ibu dan status gizi balita dan menambah sumber pada penelitian lain. Saran praktis Upaya penyuluhan dari Dinas Kesehatan dan Puskesmas mengenai faktor risiko diare lainnya seperti faktor sosial ekonomi, status gizi balita, faktor pengetahuan dan pendidikan ibu agar masyarakat mengerti faktor-faktor risiko diare lainnya sehingga dapat menurunkan terjadinya penyakit diare pada balita. Daftar Pustaka Adisasmito,W. 2007. Faktor Risiko Diare Pada Bayi dan Balita di Indonesia: Systematic review Penelitian Akademik Bidang Kesehatan Masyarakat. The Computer Journal, 1-10. BPJS Kesehatan. 2014. Panduan Layanan bagi Peserta BPJS Kesehatan. Profil Data Kesehatan Indonesia. 2011. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Sartje Sorah, Dominggos Gonsalve. 2013. Hubungan Antara Perilaku Ibu Tentang Hidup Bersih dan Sehat dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Puskesmas Pacarkeling Surabaya. Surabaya: Politeknik Kesehatan Surabaya. UNICEF Indonesia. 2012. Air Bersih, Sanitasi dan Kebersihan. Jakarta. World Health Organization. 2006. Geneva:Diarrhoeal disease[updated 2013 April; diunduh 1 Januari 2016]Tersedia dari: doi:/entity/mediacentre/factsheets/fs330/en/index.html. Wulandari P.A. 2009. Hubungan antara Faktor Lingkungan dan Faktor Sosiodemografi dengan Kejadian Diare Pada Balita di Desa Blimbing Kecamatan Sambirejo Kabupaten Sragen tahun 2009. Surakarta : Universitas Muhammadiyah Surakarta. Zubir, Juffrie M, Wibowo T. 2006. Faktor-faktor kejadian diare akut pada anak 0-35 bulan (BATITA) di Kabupaten Bantul. Sains Kesehatan. VOL 19. No.3. ISSN 1411-6197 : 319-332. Volume 2, No.2, Tahun 2016