BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
1. Pendahuluan ABSTRAK:

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

B P L H D P R O V I N S I J A W A B A R A T PENGELOLAAN SAMPAH DI PERKANTORAN

BAB I PENDAHULUAN. kurang tepat serta keterbatasan kapasitas dan sumber dana meningkatkan dampak

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. tahun 2012 memiliki total jumlah penduduk sebesar jiwa (BPS, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. Strategi Nasional Pengembangan Sistem Pengelolaan Persampahan (KSNP-SPP),

BAB I PENDAHULUAN. PPK Sampoerna merupakan Pusat Pelatihan Kewirausahaan terpadu yang

KUESIONER PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latarbelakang

BAB I PENDAHULUAN. (makhluk hidup) dan abiotik (makhluk tak hidup). Kedua komponen itu akan

BAB 1 : PENDAHULUAN. dan pengelolaan yang berkelanjutan air dan sanitasi untuk semua. Pada tahun 2030,

KEBIJAKAN PENGELOLAAN SAMPAH TERPADU UNTUK MENINGKATKAN NILAI EKONOMI BAGI MASYARAKAT DI DAERAH

Perencanaan Material Recovery Facility Di Kecamatan Kedungkandang Kota Malang

PEDOMAN PENGELOLAAN SAMPAH MELALUI 3R UNTUK KADER LINGKUNGAN

ADLN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB I PENDAHULUAN. 13 tahun 2012 tentang pedoman pelaksanaan reduce, reuse, dan recycle melalui

SONNY SAPUTRA PEMBIMBING Ir Didik Bambang S.MT

pendahuluan dilakukan untuk memperoleh hasil pengolahan atau daur ulang yang mengefektifkan pengolahan sampah selanjutnya, termasuk upaya daur ulang.

PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KATINGAN NOMOR : 3 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BONDOWOSO PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONDOWOSO NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KABUPATEN BONDOWOSO

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Peningkatan Jumlah Volume Sampah di Yogyakarta

BERITA NEGARA. No.804, 2012 KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP. Pelaksanaan. Reduce. Reuse. Recycle. Pedoman. PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP

E-WASTE MANAGEMENT. Prepared by Hanna Lestari, M.Eng

BAB I PENDAHULUAN. penduduk yang banyak dan terbesar ke-4 di dunia dengan jumlah penduduk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KAJIAN PELUANG BISNIS RUMAH TANGGA DALAM PENGELOLAAN SAMPAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SATUAN TIMBULAN, KOMPOSISI DAN POTENSI DAUR ULANG SAMPAH PADA TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) SAMPAH TANJUNG BELIT KABUPATEN ROKAN HULU

Potensi Penerapan Pengelolaan Sampah Permukiman Berbasis 3R di Kelurahan Tunjungsekar Kota Malang

PERINGATAN HARI LINGKUNGAN HIDUP

STUDI EMISI KARBON DARI SAMPAH PEMUKIMAN DENGAN PENDEKATAN METODE US-EPA DAN IPCC DI KECAMATAN TEGALSARI SURABAYA PUSAT

PEMBUATAN BATU BATA DENGAN MENGGUNAKAN BERBAGAI MACAM SAMPAH. Oleh: Taufik Dwi Laksono

PENGELOLAAN SAMPAH PERMUKIMAN DI KAWASAN PERDESAAN KABUPATEN PONOROGO ( STUDI KASUS KECAMATAN BUNGKAL )

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

III. METODOLOGI PENELITIAN

POTENSI EKONOMI TIMBUNAN SAMPAH DI TPA NGIPIK KABUPATEN GRESIK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

2016 ANALISIS DESKRIPTIF POTENSI EKONOMI BANK SAMPAH DI KOTA BANDUNG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KABUPATEN JEPARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEPARA.

PERENCANAAN SISTEM REDUCE, REUSE DAN RECYCLE PENGELOLAAN SAMPAH DI KAMPUS UNIVERSITAS ANDALAS LIMAU MANIS PADANG

PENGELOLAAN SAMPAH KERING LAYAK JUAL DENGAN SISTEM BANK SAMPAH DI KAMPUS UNIVERSITAS ANDALAS PADANG

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KOTA KEDIRI WALIKOTA KEDIRI,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Manusia dalam aktivitasnya tidak terlepas dari kebutuhan terhadap ruang

Abstrak. Kata Kunci: tingkat pendidikan, status pekerjaan, usia, kesejahteraan, partisipasi

BANTAENG, 30 JANUARI (Prof. DR. H.M. NURDIN ABDULLAH, M.Agr)

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM LABORATORIUM LINGKUNGAN BERAT JENIS DAN KOMPOSISI SAMPAH

BAB I PENDAHULUAN. penduduk dan meningkatnya kegiatan pembangunan (Thrihadiningrum, 2010).

IDENTIFIKASI SAMPAH ELEKTRONIK (E-WASTE) TELEPON SELULER DI SURABAYA SKRIPSI. Diajukan Oleh : YONIE SATRIA

PENGOLAHAN SAMPAH DENGAN SISTEM 3R (REDUCE, REUSE, RECYCLE)

POTENSI TIMBULAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH ELEKTRONIK RUMAH TANGGA DI WILAYAH SURABAYA BARAT

Kata Kunci: Evaluasi, Masa Pakai, Reduksi, Pengomposan, Daur Ulang

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

KAJIAN MODEL PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT (STUDI KASUS DI KECAMATAN WONOCOLO KOTA SURABAYA)

Profil Orgic's Home Generasi Muda Peduli Sampah

EVALUASI SISTEM PEMBUANGAN AKHIR SAMPAH DI KOTA TRENGGALEK

TUGAS AKHIR Perencanaan Pengolahan Sampah Rumah Tangga di Kecamatan Rungkut Kota Surabaya YOANITA PUSPITA RATIH

Bagian 16: Mengelola limbah

BAB 1 PENDAHULUAN. sekarang maupun masa depan. Banyak negara memperdebatkan masalah ini dan

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN

PERATURAN DESA SEGOBANG NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA DESA SEGOBANG,

Keywords: waste management, Bank Sampah Malang (BSM), RW 3 Sukun Village

BAB I PENDAHULUAN. setinggi-tingginya, sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum dari. tujuan nasional (Depkes RI, 2009).

BAB III PENUTUP. bahwa penerapan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle) dalam pengelolaan. sudah tidak mempunyai nilai ekonomis lagi.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan dari kehidupan manusia, karena pada

BAB I PENDAHULUAN. berisi Unilever sebagai perusahaan multinasional memiliki program Green and

5.1 Area Berisiko Tinggi dan Permasalahan Utamanya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ANALISIS KARAKTERISTIK BIOLOGI SAMPAH KOTA PADANG

BAB I PENDAHULUAN. Pertambahan penduduk dan aktivititas masyarakat di daerah perkotaan makin

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A.

DAMPAK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PROGRAM BANK SAMPAH SKRIPSI

EVALUASI DAN OPTIMALISASI MASA PAKAI TPA SUNGAI ANDOK KOTA PADANG PANJANG

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

ABSTRAK. Kata Kunci : Kabupaten Tabanan, Peran serta masyarakat, pengelolaan sampah, TPS 3R

BERITA DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 46 TAHUN 2016 WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG

Sampah Kota atau Municipal Solid Waste (MSW) dan Penyelesaian Masalahnya

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB VII ANALISIS DAYA DUKUNG LINGKUNGAN UPS MUTU ELOK. Jumlah Timbulan Sampah dan Kapasitas Pengelolaan Sampah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sampah merupakan suatu sisa-sisa benda yang tidak diinginkan setelah berakhirnya

KAJIAN PENGADAAN DAN PENERAPAN TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH TERPADU (TPST) DI TPA km.14 KOTA PALANGKA RAYA

Recovery Logam Ag Menggunakan Resin Penukar Ion

Bab III Metodologi Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.2 Latar Belakang Penelitian

Mulai. Perumusan Masalah. Lengkap? Ya. Menentukan Tujuan Sistem. Identifikasi Output dan Evaluasi Aspek. Interpretasi Black Box Diagram.

PENGELOLAAN SAMPAH KANTOR SECARA TERPADU: (Studi Kasus Kantor BPPT)

Pengaruh Reduksi Sampah di Tempat Penampungan Sementara (TPS) terhadap Produksi Gas Rumah Kaca di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Kota Madiun

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

Pengelolaan Sampah Terpadu. Berbasis Masyarakat Kelurahan Karang Anyar

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN NEGARA LINGKUNGAN HIDUP Sampah rumah tangga. Raperda. Pedoman. PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PERENCANAAN MATERIAL RECOVERY FACILITY DI KECAMATAN SUKOLILO- SURABAYA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sampah adalah kumpulan berbagai material buangan (limbah) berbentuk cair,

ISO untuk meminimalkan limbah, by Sentral Sistem Consulting

BAB I. PENDAHULUAN. Pengelolaan lingkungan hidup merupakan bagian yang tak terpisahkan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penggunaan peralatan elektronik akan semakin meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk dan perkembangan teknologi peralatan elektronik. Selama 10 tahun terakhir jumlah peralatan elektronik di Indonesia mengalami peningkatan yang cukup drastis. Peningkatan ini mengakibatkan sampah elektronik juga meningkat (Pramono, 2006). Menurut estimasi Badan Program Lingkungan Hidup PBB (UNEP), setiap tahun dihasilkan 20-50 juta ton sampah elektronik dari seluruh penjuru dunia. Tingkat kemampuan daur ulangnya tak lebih dari 10 persen. Sementara, peningkatan volume sampah elektronik per tahunnya diperkirakan mencapai 3-5 persen, atau tiga kali lebih cepat dari pada sampah umum. Barang-barang elektronik yang nantinya menjadi sampah elektronik ini memiliki komponen-komponen yang berbahaya bagi lingkungan seperti komputer dan mobile phone (Robinson, 2009). Komputer sebagai salah satu contoh, mengandung komponen yang berbahaya yakni plastik, logam, besi, cadmium dan merkuri (Widmer dkk., 2005). Sampah elektronik tidak hanya mengandung komponen yang berbahaya, tetapi komponen yang juga bernilai ekonomi. Dibutuhkan sistem daur ulang dengan metoda baru untuk mengelola sampah elektronik tersebut. Pengelolaan daur ulang terhadap sampah elektronik akan seiring dengan proses produksi barang, penggunaan, penyimpanan dan pembuangan dari barang elektronik tersebut. Pengelolaan dengan menggunakan sistem daur ulang untuk sampah elektronik merupakan suatu hal yang positif untuk mengurangi emisi sampah serta menekan efek rumah kaca (Widyarsana dkk, 2010). Negara maju seperti negara Jepang mengolah sampah elektronik dengan cara memisah-misahkan tiap bagian dan mengelompokkannya, kemudian mengolah sampah berdasarkan komponen sampah yang telah dipisahkan. Industri-industri di

negara ini telah bertanggungjawab terhadap sampah elektronik dari produk yang dihasilkan dengan cara ikut berperan dalam mendaur ulang sampah elektronik. Di Indonesia secara formal, belum ada peraturan tingkat nasional maupun lokal untuk mengelola sampah elektronik ini di Indonesia. Industri sebagai penghasil alat-alat elektronik belum ada kewajiban untuk mengelola sampah elektroniknya. Pengelolaan sampah elektronik perkotaan belum menjadi bagian dari pengelolaan sampah perkotaan. Daur ulang dilakukan oleh sektor informal, seperti lapak. Pengolahan yang dilakukan oleh sektor informal ini tidak ada perhatian terhadap B3, sehingga mengkontaminasi lapak dan sekitarnya. Langkah awal untuk pengelolaan daur ulang sampah elektronik adalah mobilisasi sampah elektronik dari sumber, pemisahan atau pemilahan, hal ini mungkin dilakukan melalui bank sampah. Menurut Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No.13 Tahun 2012 bank sampah adalah tempat pemilahan dan pengumpulan sampah yang dapat didaur ulang dan/atau diguna ulang yang memiliki nilai ekonomi. Namun hingga saat ini, bank-bank sampah di Indonesia belum ada yang menerima sampah elektronik. Bank sampah pertama didirikan oleh Bambang Suwerda seorang dosen Politeknik Kesehatan Lingkungan Yogyakarta. Idenya tercetus saat kasus demam berdarah di Bantul menduduki peringkat pertama di desanya. Kasus tersebut meningkat tajam seiring dengan makin banyaknya tumpukan sampah di Bantul. Akhirnya ia mendirikan Bank Sampah Gemah Ripah di Dusun Badegan yang terletak di wilayah perkotaan Kabupaten Bantul pada tanggal 23 Februari 2008 (Merina, 2013). Untuk mengimplementasikan konsep 3R pengelolaan sampah di lingkungan kampus Universitas Andalas Limau Manis dibangun Pusat Pengelolaan Sampah Terpadu yang diresmikan oleh rektor Universitas Andalas pada tanggal 24 September 2014. Operasional PPST meliputi pengomposan sampah basah layak kompos dan pengelolaan sampah kering layak jual dengan penerapan Bank Sampah. Bank Sampah yang ada di Universitas Andalas bernama Bank Sampah Enviro Andalas. Bank sampah ini belum mengelola sampah elektronik. Sementara itu, Universitas Andalas sebagai institusi pendidikan menghasilkan sampah elektronik yang cukup potensial, sehingga diperlukan suatu penelitian yang I-2

bertujuan untuk mendayagunakan peran bank sampah dalam pengelolaan sampah elektronik. Penelitian kali ini dimaksudkan untuk menyusun pengembangan sistem bank sampah dalam upaya pengelolaan sampah elektronik sehingga bisa diadopsi oleh seluruh bank sampah di Indonesia. Sistem yang dikembangkan tersebut meliputi: harga tukar (exchange price) sampah elektronik berdasarkan mekanisme pasar, prosedur kerja bank sampah dalam pembongkaran dan pemilahan bagian-bagian sampah elektronik, prosedur pemasaran yang menguntungkan. Untuk memahami potensi pengelolaan sampah elektronik melalui bank sampah, maka studi kasus dilakukan di Universitas Andalas meliputi: analisis timbulan, komposisi dan potensi daur ulang sampah elektronik di Kampus UNAND dan menghitung keuntungan bisnis yang diperoleh Bank Sampah Enviro Andalas jika mengelola sampah elektronik tersebut. 1.2 Maksud dan Tujuan Penelitian Maksud dari penelitian ini adalah mengembangkan sistem bank sampah dalam upaya daur ulang sampah elektronik. Tujuan penelitian ini adalah: 1. Menganalisis kondisi eksisting pengelolaan sampah elektronik di Kampus Universitas Andalas Limau Manis; 2. Menganalisis timbulan, komposisi dan potensi daur ulang sampah elektronik di Kampus Universitas Andalas Limau Manis; 3. Menyusun pengembangan sistem bank sampah dalam upaya pengelolaan sampah elektronik: a. Harga tukar sampah elektronik (Rp/unit); b. Prosedur kerja bank sampah; c. Keuntungan daur ulang sampah elektronik dan pemasarannya. 4. Menghitung potensi daur ulang sampah elektronik Universitas Andalas melalui bank sampah. I-3

1.3 Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah memberikan masukan kepada pemerintahan, praktisi bank sampah dan pihak-pihak terkait tentang cara pengambangan sistem bank sampah dalam upaya daur ulang sampah elektronik. 1.4 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian daur ulang sampah elektronik dari sumber institusi melalui penerapan sistem bank sampah adalah: 1. Lokasi penelitian di Kampus Universitas Andalas Limau Manis, yaitu unitunit kerja yang ada di Universitas Andalas yang merupakan sumber sampah elektronik seperti monitor computer, Central Processing Unit (CPU) dan printer, serta Bank Sampah Enviro Andalas sebagai wadah untuk menerima sampah elektronik kampus; 2. Analisis timbulan sampah elektronik di Kampus Universitas Andalas Limau Manis berdasarkan data sekunder tahun 2008 bagian asset dan survei ke unit kerja untuk data tahun 2008-2015 berdasarkan survei wawancara dengan unitunit kerja; 3. Analisis komposisi dan potensi daur ulang sampah elektronik di Kampus Universitas Andalas Limau Manis berdasarkan komponen penyusun sampah elektronik; 4. Penentuan harga tukar dari suatu sampah elektronik berdasarkan mekanisme pasar; 5. Mekanisme pasar dibatasi pada lapak-lapak atau pengepul sampah bernilai jual. 1.5 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan laporan tugas akhir ini adalah sebagai berikut. BAB I PENDAHULUAN Berisi latar belakang, maksud dan tujuan, manfaat dan ruang lingkup penelitian serta sistematika penulisan. I-4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menguraikan referensi dan acuan tertulis yang berhubungan dengan sampah elektronik, pengelolaan sampah, sistem 3R (reuse, recycle and recorvery) dan bank sampah. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Berisi tahapan dan metode penelitian serta waktu dan lokasi penelitian. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Menguraikan data-data yang diperoleh dari hasil penelitian berupa timbulan, komposisi dan potensi daur ulang sampah berdasarkan komponen sampah. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Berisi kesimpulan dan saran berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah diuraikan. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN I-5