BAB I PENDAHULUAN. dalam kesehatan dan kesejahteraan manusia (Sumantri, 2010).

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. kesehatan tubuh serta kelangsungan hidup. Dengan demikian menyediakan air

BAB I PENDAHULUAN. manusia, air diperlukan untuk menunjang kehidupan, antara lain dalam kondisi yang

BAB I PENDAHULUAN. dapat bertahan hidup lebih dari 4 5 hari tanpa minum air. Air juga digunakan untuk

BAB 1 : PENDAHULUAN. oleh makhluk lain misalnya hewan dan tumbuhan. Bagi manusia, air diperlukan untuk

BAB I PENDAHULUAN. kimia fisika dan radio aktif (Menteri Kesehatan RI, 2010). Air di dalam tubuh

BAB I PENDAHULUAN. disebut molekul. Setiap tetes air yang terkandung di dalamnya bermilyar-milyar

BAB I PENDAHULUAN. Air tidak pernah lepas dari segala aspek kehidupan manusia, mulai dari hal

BAB I PENDAHULUAN. kesehatannya sendiri, tapi harus dilihat dari segi-segi yang ada pengaruhnya

BAB I PENDAHULUAN. jumlah dan kualitas yang baik. Kehidupan tidak akan berlangsung tanpa air.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. untuk keperluan hidup manusia sehari-harinya berbeda pada setiap tempat dan

BAB I PENDAHULUAN. konsumsi air minum sehari-hari. Berkurangnya air bersih disebabkan karena

BAB I PENDAHULUAN. yang menjadi alternatif makanan dan minuman sehari-hari dan banyak dikonsumsi

BAB 1 PENDAHULUAN. adanya mikroorganisme patogen pada makanan dan minuman sehingga bisa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan keberhasilan program sanitasi makanan dan minuman

HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN, PERSONAL HIGIENE DENGAN JUMLAH BAKTERI Escherichia coli PADA DAMIU DI KAWASAN UNIVERSITAS DIPONEGOROTEMBALANG

BAB 1 PENDAHULUAN. bila dikonsumsi akan menyebabkan penyakit bawaan makanan atau foodborne

BAB 1 PENDAHULUAN. akan dikonsumsi akan semakin besar. Tujuan mengkonsumsi makanan bukan lagi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Makanan merupakan salah satu dari tiga unsur kebutuhan pokok manusia,

BAB I PENDAHULUAN. bersih, cakupan pemenuhan air bersih bagi masyarakat baik di desa maupun

sebagai vector/ agen penyakit yang ditularkan melalui makanan (food and milk

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan salah satu kebutuhan yang sangat vital bagi kehidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. menentukan kualitas sumber daya manusia. Oleh karena itu, kesehatan perlu dijaga dari hal-hal

BAB I PENDAHULUAN. dan dapat langsung diminum (Rumondor et al., 2014). Air minum yang. mengurangi daya kerja serta daya produksi (Widarto, 1996).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Derajat kesehatan masyarakat merupakan salah satu indikator harapan hidup

I. PENDAHULUAN. terkontaminasi baik secara bakteriologis, kimiawi maupun fisik, agar

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan oleh manusia biasanya dibuat melalui bertani, berkebun, ataupun

BAB I PENDAHULUAN. dengan harga yang murah, menarik dan bervariasi. Menurut FAO (Food

I. PENDAHULUAN. Pada era globalisasi keadaan gizi masyarakat yang baik menjadi salah satu cara

BAB 1 PENDAHULUAN. Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

BAB I PENDAHULUAN. Makanan adalah salah satu kebutuhan dasar manusia dan merupakan hak

bahan baku es balok yang aman digunakan dalam pengawetan atau sebagai

BAB I PENDAHULUAN. ekonomis. Untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal diselenggarakan. makanan dan minuman (UU RI No.

BAB I PENDAHULUAN. karena itu, sumber daya air harus dilindungi agar tetap dapat dimanfaatkan

BAB I PENDAHULUAN. persyaratan kesehatan baik persyaratan fisik, kimia, bakteriologis, dan radioaktif.

BAB 1 PENDAHULUAN. selama hidupnya selalu memerlukan air. Tubuh manusia sebagian besar terdiri dari air.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. dari tahun ke tahun. Hal ini dapat dilihat dari jumlah pendatang terutama pelajar. mencapai Rp /galon (Athena, 2004).

BAB I PENDAHULUAN. yang dimasak, kini masyarakat mengkonsumsi air minum isi ulang (AMIU).

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEBERADAAN BAKTERI Escherichia coli PADA JAJANAN ES BUAH YANG DIJUAL DI SEKITAR PUSAT KOTA TEMANGGUNG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Ancaman penyakit yang berkaitan dengan higiene dan sanitasi khususnya

BAB I PENDAHULUAN. kecenderungan yang terjadi sekarang ini adalah berkurangnya ketersediaan air

BAB 1 PENDAHULUAN. mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia, dan benda-benda yang

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk air minum (Meidhitasari, 2007). Air minum aman untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. meningkatkan derajat kesehatan dengan cara memelihara dan melindungi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. penyakit dengan cara menghilangkan atau mengatur faktor-faktor lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. prasarana kesehatan saja, namun juga dipengaruhi faktor ekonomi,

BAB I PENDAHULUAN. Bakteri ini merupakan indikator kualitas air karena keberadaannya menunjukan bahwa

KUALITAS AIR MINUM ISI ULANG PADA DEPOT AIR MINUM (DAMIU) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS OEPOI KOTA KUPANG

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Kota Gorontalo merupakan salah satu wilayah dari provinsi Gorontalo yang

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian berada di DAMIU Kecamatan Kota Utara Kota Gorontalo.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Coliform adalah bakteri gram negatif berbentuk batang bersifat anaerob

UJI BAKTERIOLOGI AIR BAKU DAN AIR SIAP KONSUMSI DARI PDAM SURAKARTA DITINJAU DARI JUMLAH BAKTERI Coliform

BAB I PENDAHULUAN. dari protein, karbohidrat, lemak, dan mineral sehingga merupakan salah satu

KONDISI SUMUR GALI dan KANDUNGAN BAKTERI Escherichia coli PADA AIR SUMUR GALI DI DESA BOKONUSAN KECAMATAN SEMAU KABUPATEN KUPANG TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dapat melangsungkan kehidupan selain sandang dan perumahan. Makanan, selain mengandung nilai gizi, juga merupakan media untuk dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. hari yang kualitasnya memenuhi syarat-syarat kesehatan dan dapat diminum

BAB 1 PENDAHULUAN. Air dalam keadaan murni merupakan cairan yang tidak berwarna, tidak

BAB 1 PENDAHULUAN. Air adalah materi esensial di dalam kehidupan. Tidak satupun makluk hidup

DAFTAR GAMBAR. Gambar 2.7 Kerangka Teori Gambar 3.1 Kerangka Konsep... 24

BAB I PENDAHULUAN. Bakso merupakan makanan jajanan yang paling populer di Indonesia.

BAB 1 : PENDAHULUAN. aman dalam arti tidak mengandung mikroorganisme dan bahan-bahan lain yang

BAB I PENDAHULUAN. bisa melaksanakan rutinitasnya setiap hari(depkesri,2004).

RENCANA TINDAK LANJUT

BAB I PENDAHULUAN.

I. PENDAHULUAN. sebagai kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah pangan dari

I. PENDAHULUAN. pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum 1. Pada

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia telah melakukan pembangunan berwawasan kesehatan untuk

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A.

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh globalisasi perdagangan pangan sudah mulai meluas ke berbagai

BAB I PENDAHULUAN. asasi setiap rakyat Indonesia dalam mewujudkan sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan komponen esensial bagi makhluk hidup akan tetapi, air juga merupakan

ASPEK KUALITAS AIR DAN HYGIENE SANITASI DEPOT AIR MINUM ISI ULANG (DAMIU) DI KECAMATAN KOTA UTARA KOTA GORONTALO TAHUN 2012

Sanitation and Drinking Water Quality on Drinking Water Station. Sanitasi dan Kualitas Air Minum pada Depot Air Minum (DAM)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. adanya makanan maka manusia tidak dapat melangsungkan hidupnya. Makanan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan media untuk dapat berkembang biaknya mikroba atau kuman.

TINJAUAN PUSTAKA. melindungi kebersihan tangan. Sanitasi adalah upaya kesehatan dengan cara

Kata Kunci: Analisis Kuantitatif, Bakteri E. Coli, Air Minum Isi Ulang

1. Pengertian Makanan

BAB 1 PENDAHULUAN. termasuk makanan dari jasaboga. Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Penyelenggaraan makanan yang sehat dan aman merupakan salah satu

KATA KUNCI : Analisis Kuantitatif, Bakteri Coliform, Air Minum Isi Ulang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Air merupakan kebutuhan dasar setiap manusia. Untuk pemenuhan kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. untuk digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Manusia menggunakan air untuk

I. PENDAHULUAN. diolah maupun yang tidak diolah, yang diperuntukkan sebagai makanan atau

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat menyebabkan setiap orang memiliki bermacam-macam kebutuhan

BAB 1 PENDAHULUAN. Air merupakan kebutuhan sangat vital bagi mahkluk hidup. Air yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. makanan dan minuman yang cukup, kehidupan manusia akan terganggu sehingga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Air merupakan kebutuhan dasar bagi kehidupan. Tanpa air kehidupan di

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air merupakan zat yang memiliki peranan sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia.tanpa air, berbagai proses kehidupan tidak dapat berlangsung. Oleh karena itu, penyediaan air merupakan salah satu kebutuhan utama bagi manusia untuk kelangsungan hidup dan menjadi faktor penentu dalam kesehatan dan kesejahteraan manusia (Sumantri, 2010). Penggunanaan air untuk memenuhi kebutuhan setiap orang tentunya bervariasi, hal ini tergantung dari jenis aktivitas yang dilakukannya, adanya perbedaan kebututuhan air tersebut dapat dilihat dari perbedaan kebutuhan air di negar maju dan negara berkembang. Di negara maju kebutuhan air yang harus dipenuhi 500 liter per orang hari, sedangkan di negara berkembang seperti Indonesia untuk kebutuhan air di kota besar dibutuhkan 200-400 liter/orang /hari sedang di daerah pedesaan hanya dibutuhkan 60 liter/org/hari (Depkes, 2006). Air merupakan kebutuhan dasar dipergunakan sehari-hari untuk masak, mandi, mencuci peralatan dapur dan sebagainya. Diantara kegunaan- kegunaan air tersebut yang sangat penting adalah kebutuhan untuk minum. Seiring dengan peningkatan taraf kehidupan, maka penyediaan air akan semakin meningkat. Sumber air seperti air tanah dan air permukaan mulai tercemar oleh berbagai buangan limbah industri maupun rumah tangga, oleh karena hal tersebut usaha depot air minum mulai berkembang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat (Prihatini, 2012). 1

2 Depot air minum (DAM) adalah usaha yang melakukan proses pengolahan air baku menjadi air minum dalam bentuk curah dan menjual langsung kepada konsumen. Air minum yang dihasilkan harus memenuhi standart baku mutu atau persyaratan kualitas air minum dan persyaratan higiene sanitasi dalam pengelolaan Air minum (Permenkes RI, 2014). Tingginya permintaan terhadap air minum isi ulang oleh banyak rumah tangga menyebabkan banyaknya kegiatan penjualan air minum isi ulang yang bermunculan dan semakin mudah ditemukan, meskipun harga yang ditawarkan murah, ternyata tidak semua produk air minum isi ulang terjamin produknya, terutama dari ancaman kontaminasi biologi yang perlu dibina dan diawasi kualitasnya agar selalu aman dan sehat untuk dikonsumsi masyarakat (Indirawati, 2009). Pengelolaan air minum isi ulang rentan terhadap kontaminasi dari berbagai mikroorganisme terutama bakteri coliform, semakin tinggi tingkat kontaminasi bakteri coliform, semakin tinggi pula risiko kehadiran bakteri-bakteri patogen lain yang biasa hidup dalam kotoran manusia dan hewan. Salah satu contoh bakteri patogen yang kemungkinan terdapat dalam air terkontaminasi kotoran manusia atau hewan berdarah panas ialah bakteri Escherichia coli, yaitu mikroba penyebab gejala diare, demam, kram perut, dan muntah-muntah (Entjang, 2003). Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI) menguji mutu air produksi depot air minum isi ulang di 5 kota (95 depot) memperoleh hasil ada 19 depot yang tidak memenuhi syarat mikroba (E.coli/coliform/Salmonella) dan menemukan 9 produk mengandung cadmium yang melebihi batas yang diperbolehkan.

3 Hasil penelitian Athena,et, al., menyatakan bahwa 38 depot air minum isi ulang (DAMIU) di daerah Jakarta, Tangerang, dan Bekasi yang diteliti ternyata terdapat 28,9 % sampel air minum isi ulang yang tercemar oleh bakteri coliform dan 18,4% tercemar oleh E. coli. Penelitian lain yang dilakukan oleh Pracoyo, et, al., tahun 2004 didapatkan hasil bahwa dari 240 depot air minum di Jabotabek yang menjadi sampel, sekitar 2 % air minum isi ulang dari DKI Jakarta, 11% air minum isi ulang dari daerah Tangerang dan 6% air minum isi ulang dari daerah Bogor masih mengandung kuman coliform dan E.coli, sedangkan yang berasal dari Bekasi tidak ditemukan kuman coliform dan E.coli ( Pracoyo, 2004) Permenkes RI No. 492/ Menkes/Per/IV/2010 yang mengatur tentang persyaratan kualitas air minum menyebutkan bahwa yang dimaksud air minum adalah air yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum. Air minum yang aman bagi kesehatan adalah yang memenuhi persyaratan fisika, mikrobiologis, kimiawi dan radioaktif. Parameter mikrobiologis yang dimaksud adalah keberadaan bakteri coliform ataupun E. coli sebagai indikator pencemar biologis yang jumlahnya harus 0/100ml sampel. Kontaminasi bakteri pada air minum bisa diakibatkan oleh terkontaminasinya air baku oleh berbagai bahaya fisik, kimia, biologi, maupun radioaktif, tangan karyawan, peralatan pengolahan air minum isi ulang, dan pakaian kerja terutama jika keadaan sanitasi dan hygiene yang buruk (Prihartini, 2012).

4 Higiene sanitasi merupakan salah satu upaya kesehatan untuk mengurangi atau menghilangkan faktor-faktor yang menjadi penyebab terjadinya pencemaran terhadap air minum serta sarana yang digunakan untuk proses pengolahan, penyimpanan, dan penyaluran air minum (Depkes, 2006). Pemilik depot air minum harus mengetahui higiene sanitasi depot air minum, hal ini diperlukan agar pemilik depot air minum dapat lebih memahami dan menerapkan cara produksi yang baik, sehingga masyarakat tidak dirugikan oleh beredarnya air minum dari depot air minum yang tidak memenuhi persyaratan kesehatan. Pemilik juga harus melakukan pengawasan terhadap higiene sanitasi pada setiap tahap-tahap yang dianggap kritis sehingga dapat terjamin keamanan dan kelayakan air minum untuk dikonsumsi (Purba, 2011). Kecamatan Simpang Kanan merupakan salah satu daerah yang pada saat ini tengah berkembang pesat dalam usaha depot air minum, dimana sumber air minum penduduknya sebagian besar berasal dari depot air minum isi ulang. Berdasarkan survey awal yang dilakukan jumlah depot air minum isi ulang di kecamatan simpang kanan sebanyak 7 depot dengan jumlah penjualan setiap harinya rata-rata 20-40 galon pada konsumen. Berdasarkan survey awal yang dilakukan ditemukan adanya penjamah depot air minum yang belum melaksanakan higiene dan sanitasi setiap melayani konsumen seperti mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir serta menggunakan pakaian kerja yang bersih dan rapi. Kurangnya kesadaran penjamah depot air minum ini karena masih adanya penjamah depot air minum padausia remaja yang masih kurang mengetahui pentingnya menjaga higiene sanitasi pada saat melayani konsumen.

5 Berdasarkan uraian di atas penulis ingin mengetahui pelaksanaan higiene sanitasi depot dan analisis cemaran mikroba coliform dan E.coli serta melihat tingkat pengetahuan, sikap dan tindakan penjamah depot air minum tentang higiene sanitasi pada air minum isi ulang di Kecamatan Simpang Kanan Kabupaten Aceh Singkil Tahun 2015. 1.2 Permasalahan Penelitian Adapun permasalahan dalam penelitian ini adalah masih adanya penjamah depot air minum yang belum melaksanakan higiene dan sanitasi setiap melayani konsumen seperti mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir serta menggunakan pakaian kerja yang bersih dan rapi. Kurangnya kesadaran penjamah/ pengelola depot air minum ini karena masih adanya ditemukan penjamah depot air minum yang masih usia remaja yang masih kurang mengetahui pentingnya menjaga higiene sanitasi pada saat melayani konsumen. Pelaksanaan higiene sanitasi depot air minum juga perlu memperhatikan tempat, peralatan produksi dan air baku yang digunakan telah memenuhi persyaratan. Peneliti tertarik untuk mengetahui bagaimana gambaran higiene sanitasi depot air minum dan menganalisis ada tidaknya cemaran bakteri coliform dan E.coli pada air minum isi ulang di Kecamatan Simpang Kanan Kabupaten Aceh Singkil Tahun 2015?

6 1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum Mengetahui gambaran higiene sanitasi depot dan analisis cemaran mikroba coliform dan E.coli pada air minum isi ulang di Kecamatan Simpang Kanan Kabupaten Aceh Singkil Tahun 2015. 1.3.2 Tujuan Khusus 1. Mengetahui pengetahuan pemilik depot air minum tentang pelaksanaan higiene sanitasi depot air minum di Kecamatan Sp.Kanan Kabupaten Aceh Singkil 2. Mengetahui sikap pemilik depot air minum tentang pelaksanaan higiene sanitasi depot air minum di Kecamatan Sp.Kanan Kabupaten Aceh Singkil 3. Mengetahui tindakan pemilik depot air minum tentang pelaksanaan higiene sanitasi depot air minum di Kecamatan Sp.Kanan Kabupaten Aceh Singkil 4. Mengetahui pelaksanaan higiene sanitasi depot air minum sesuai dengan Permenkes RI No.43 Tahun 2014 tentang Higiene Sanitasi Depot Air Minum di Kecamatan Sp.Kanan Kabupaten Aceh Singkil 5. Mengalisis cemaran bakteri coliform dan E.coli pada air minum isi ulang di Kecamatan Sp.Kanan Kabupaten Aceh Singkil.

7 1.4 Manfaat Penelitian 1. Menambah informasi bagi pengelola depot air minum isi ulang pentingnya menerapkan higiene sanitasi pada depot air minum serta menjaga kualitas produk air minum yang memenuhi syarat kesehatan. 2. Sebagai bahan masukan bagi Pemerintah Daerah melalui Dinas Kesehatan dalam pengawasan kesehatan pada depot air minum Isi ulang 3. Memberikan informasi kepada masyarakat tentang gambaran kualitas air pada depot air minum isi ulang di Kecamatan Simpang Kanan Kabupaten Aceh Singkil sehingga dapat dijadikan pedoman dalam memilih dan mengkonsumsi air minum isi ulang 4. Sebagai bahan referensi untuk peneliti selanjutnya.