Y O G Y A K A R T A. : Amri Arifin Hidayat NPM : Kelompok : F Program Studi : Strata 1 Jurusan : Teknik Informatika

dokumen-dokumen yang mirip
PLEASE BE PATIENT!!!

Pada pembahasan sebelumnya telah dijelaskan bahwa negara Indonesia adalah negara kepulauan. Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki wilayah laut

PERUBAHAN KEDUA UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN

S a o l a CP C N P S N Te T s e Wa W w a a w s a a s n a Ke K b e a b n a g n s g a s a a n

MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA

FAKTA PANCASILA DALAM KEHIDUPAN

Title? Author Riendra Primadina. Details [emo:10] apa ya yang di maksud dengan nilai instrumental? [emo:4] Modified Tue, 09 Nov :10:06 GMT

WAWASAN NUSANTARA. Dewi Triwahyuni. Page 1

BERPERILAKU PANCASILA

Diskusikan secara kelompok, apa akibat apabila Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 diubah. Bagaimana sikap kalian terhadap hal ini?

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA,

Persatuan Indonesia?

IMPLEMENTASI SISTEM SOSIAL BUDAYA INDONESIA. Adiyana Slamet, S.IP,. M.Si

BAHAN TAYANG MODUL 11 SEMESTER GASAL TAHUN AKADEMIK 2016/2017 RANI PURWANTI KEMALASARI SH.MH.

NILAI-NILAI DASAR SILA-SILA PANCASILA

PANCASILA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT

HAKIKAT PANCASILA TUGAS AKHIR. Disusun oleh : Sani Hizbul Haq Kelompok F. Dosen : Abidarin Rosidi, Dr, M.Ma.

IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA

PANCASILA. Pancasila dalam Kajian Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia (Lanjutan) Poernomo A. Soelistyo, SH., MBA. Modul ke: Fakultas MKCU

PANCASILA. Makna dan Aktualisasi Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia dalam Kehidupan Bernegara. Poernomo A. Soelistyo, SH., MBA.

PEMETAAN SK KD. Indikator Pencapaian Kompetensi. Menjelaskan pengertian norma, kebiasaan dan adat istiadat. Menjelaskan manfaat norma

PANCASILA UNTUK INDONESIA

TUGAS AKHIR DEMOKRASI PANCASILA MENURUT UUD 1945

I. Hakikat Pancasila. 1. Pancasila sebagai dasar Negara

PENGAMALAN SILA KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA TIMPANG TINDIHNYA KEADILAN DI NEGERI KEPULAUAN. Dosen : Drs.

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI BANGSA

TUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA. Rakyat Indonesia

IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA

PERUBAHAN KEDUA UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945

B. Arti Penting Persatuan dan Kesatuan Indonesia

dengan pembukaan Undang Undang Dasar 1945 alinea ke-4 serta ingin mencapai

PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN DALAM MASYARAKAT BERBANGSA DAN BERNEGARA

PANCASILA DAN HAM. Makalah Disusun untuk: Memenuhi tugas akhir Pendidikan Pancasila STMIK AMIKOM

Demokrasi di Indonesia

PANCASILA SEBAGAI DASAR DAN IDEOLOGI NEGARA

MAKALAH HAK ASASI MANUSIA DALAM PANCASILA HAK ASASI MANUSIA

3.2 Uraian Materi Pengertian dan Hakikat dari Dasar Negara Pancasila sebagai dasar negara sering juga disebut sebagai Philosophische Grondslag

AMANDEMEN II UUD 1945 (Perubahan tahap Kedua/pada Tahun 2000)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Pancasila : Persatuan Indonesia. STMIK AMIKOM Yogyakarta

TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PANCASILA PANDU JOKO PRASETYO KELOMPOK F S1 TEKNIK INFORMATIKA. DOSEN : Dr. ABIDARIN ROSYIDI, MMa.

Soal Undang-Undang Yang Sering Keluar Di Tes Masuk Sekolah Kedinasan

IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT

TUGAS AGAMA KLIPING KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA, ANTAR SUKU, RAS DAN BUDAYA

TUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA GOTONG ROYONG SEBAGAI BUDAYA INDONESIA

1. Pancasila sbg Pandangan Hidup Bangsa

LATIHAN SOAL PENDIDIKAN PANCASILA IPB 111 UNIT MATA KULIAH DASAR UMUM

MEMBUMIKAN SILA KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA DI NKRI

PENGAMALAN SILA KE LIMA PANCASILA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT INDONESIA

KONFLIK ANTAR UMAT BERAGAMA

PENERAPAN SILA KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB

26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)

AKU WARGA NEGARA YANG BAIK

MATERI UUD NRI TAHUN 1945

PENTINGNYA PEMIMPIN BERKARAKTER PANCASILA DI KALANGAN GENERASI MUDA

17. Berikut ini yang bukan sebutan identik bahwa Pancasila sebagai dasar negara adalah... a. Ideologi negara

d. Hak atas kelangsungan hidup. Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan Berkembang.

PERAN PANCASILA SEBAGAI ALAT PEMERSATU BANGSA

TUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA. Pancasila Terhadap Dunia Pendidikan

CONTOH SOAL DAN JAWABAN UKG PKN SMP Berikut ini contoh soal beserta jawaban Uji Kompetensi Guru PKn SMP

PANCASILA DAN EMPAT PILAR KEHIDUPAN BERBANGSA. Oleh Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie, SH 1.

SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS) II 2016

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PENGEMBANGAN ETIKA DAN MORAL BANGSA. Dr. H. Marzuki Alie KETUA DPR-RI

Berkomitmen terhadap Pokok Kaidah Negara Fundamental

IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA

PENDIDIKAN PANCASILA PANCASILA SEBAGAI DASAR HUKUM

ANALISIS UUD 1945 SEBELUM DAN SESUDAH AMANDEMEN. Pasal 19 s/d 37. Tugas untuk memenuhi Mata Kulia Pendidikan Kewarganegaraan

FORMATIF 1 I. Isilah tiitk-titik di bawah ini dengan jawaban yang benar! II. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!

BAB 1 KEUTUHAN NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA

I. PENDAHULUAN. yang dicita-citakan. Sejalan dengan Mukadimah Undang Undang Dasar 1945,

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

PANCASILA SEBAGAI PANDANGAN HIDUP

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

RUANG LINGKUP MATA KULIAH PANCASILA

TUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA

Urgensi Memahami Kembali Pancasila Oleh : Bambang Trisutrisno Ketua Lembaga Kajian Pertahanan untuk Kedaulatan NKRI KERIS

14TEKNIK. Pendidikan Pancasila. Pancasila dan implementasinya dalam sila ke-4 dan ke-5. Yayah Salamah, SPd. MSi. Modul ke: Fakultas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Negara Republik Indonesia sebagai Negara Kesatuan menganut asas

29. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB-D)

PENDIDIKAN PANCASILA TUGAS AKHIR

RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 35/PUU-XII/2014 Sistem Proporsional Terbuka

PERUMUSAN PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

1. Arti pancasila sebagai way of life (pandangan hidup)

KEWARGANEGARAAN WAWASAN NUSANTARA. Modul ke: Fakultas FEB. Syahlan A. Sume. Program Studi MANAJEMEN.

TUGAS AKHIR KONFLIK DI INDONESIA DAN MAKNA PANCASILA

26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menampilkan sikap saling menghargai terhadap kemajemukan masyarakat

R U J U K A N UNDANG UNDANG DASAR 1945 DALAM PUTUSAN-PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI

EKSISTENSI PANCASILA DALAM KONTEKS MODERN DAN GLOBAL PASCA REFORMASI

STRUKTUR KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA DAN SMK/MAK

TUGAS PENDIDIKAN PANCASILA SEMESTER GANJIL T.A. 2011/2012

TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA

PENDIDIKAN PANCASILA. Modul ke: 15TEKNIK. Pancasila dan implementasi terhadap sila pertama. Fakultas. Yayah Salamah, SPd. MSi.

PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI BANGSA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

PENDIDIKAN PANCASILA

Mata Kuliah : Ilmu Budaya Dasar Dosen : Muhammad Burhan Amin. Topik Makalah. RUH 4 PILAR KEBANGSAAN DIBENTUK OLEH AKAR BUDAYA BANGSA Kelas : 1-IA21

BUTIR BUTIR PANCASILA YANG TERBARU BESERTA CONTOH PENGAMALAN

KEDUDUKAN DAN FUNGSI PANCASILA

Transkripsi:

Meningkatkan Rasa Persatuan dan Kesatuan Warga Negara Republik Indonesia Untuk Mencapai Kehidupan yang Lebih Baik STMIK AMIKOM Y O G Y A K A R T A Nama : Amri Arifin Hidayat NPM : 11.11.5536 Kelompok : F Program Studi : Strata 1 Jurusan : Teknik Informatika Dosen Matakuliah : Dr. Abidarin Rosyidi, M.M.A

Meningkatkan Rasa Persatuan dan Kesatuan Warga Negara Republik Indonesia Untuk Mencapai Kehidupan yang Lebih Baik Abstraksi Bangsa Indonesia adalah sebuah bangsa yang besar, sebuah bangsa yang memiliki banyak sekali keanekaragaman budaya, suku, bangsa, agama dan banyak yang lainnya. Menanggapi banyaknya masalah yang sering menimpa warga negara di Indonesia yang menyangkut perbedaan pandangan hidup, sudah sepantasnya para pemimpin negeri ini mengkoordinir warga negaranya agar supaya menjadi warga negara yang patuh terhadap pemimpinnya, taat terhadap hukum, dapat saling percaya antar elemen pemerintahan, dan saling gotong-royong secara bersamasama ikut membangun negara tercinta ini menjadi negara yang makmur, negara yang penuh dengan ketenangan, dan yang paling penting adalah dapat mensejahterakan rakyatnya. Mengamalkan Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa (Filsafat Hidup Bangsa), berarti melaksanakan Pancasila dalam hidup sehari-hari, menggunakan Pancasila sebagai petunjuk sehari-hari agar hidup kita mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan lahir dan batin. Pengamalan Pancasila dalam hidup sehari-hari adalah sangat penting, karena dengan demikian diharapkan adanya tata-kehidupan yang serasi (harmonis) antara hidup kenegaraan dan hidup kemasyarakatan dalam negara.

1. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia adalah sebuah bangsa yang besar, sebuah bangsa yang memiliki banyak sekali keanekaragaman budaya, suku, bangsa, agama dan banyak yang lainnya. Tapi seringkali keanekaragaman tersebut dijadikan sebagai alat pemicu perpecahan antar golongan yang ada di Indonesia. Banyak sekali kasus-kasus kerusuhan ataupun perpecahan golongan yang terjadi di Indonesia mayoritas disebabkan adanya perbedaan suku dan agama. Untuk itulah, Pancasila sila ke-tiga yang berbunyi Persatuan Indonesia ini dibutuhkan. Setiap masyarakat Indonesia seharusnya mempunyai rasa ini, rasa saling tolong menolong, rasa bersatu, baik jiwa maupun raga. Marilah kita bersama-sama memupuk dan memperkuat rasa persatuan kita agar bangsa kita menjadi bangsa yang maju, menjadi bangsa yang dapat dijadikan contoh oleh bangsa lain. Bukan seharusnya kita yang mencontoh peradaban bangsa lain, mencontoh kebudayaan bangsa lain. Kita bisa membuat peradaban sendiri, kita harus menjadi sebaliknya, bangsa lain meniru gaya peradaban kita. Dan juga kita mempunyai kebudayaan yang sangat banyak, banyak orang dari bangsa lain ingin mempelajari kebudayaan bangsa kita, tetapi malah kita sebagai bangsa sendiri lupa kalau kita mempunyai keanekaragaman kebudayaan yang bisa diperdalam budaya-nya untuk kira pelajari.

2. Rumusan Masalah Menanggapi banyaknya masalah yang sering menimpa warga negara di Indonesia yang menyangkut perbedaan pandangan hidup, sudah sepantasnya para pemimpin negeri ini mengkoordinir warga negaranya agar supaya menjadi warga negara yang patuh terhadap pemimpinnya, taat terhadap hukum, dapat saling percaya antar elemen pemerintahan, dan saling gotong-royong secara bersamasama ikut membangun negara tercinta ini menjadi negara yang makmur, negara yang penuh dengan ketenangan, dan yang paling penting adalah dapat mensejahterakan rakyatnya. Tapi, bagaimana itu bisa terjadi jika para pemimpin rakyat khususnya para penyalur aspirasi pikiran pendapat rakyat di negeri ini yang masih mengandalkan kekuasaannya untuk menindas rakyat kecil, mengerogoti uang-uang rakyat (baca:korupsi) secara terus-menerus, dan hal ini mengakibatkan kesenjangan ekonomi antar pegawai pemerintahan, misalnya gaji seorang guru yang telah mengabdi selama belasan tahun sama dengan gaji yang diterima oleh anggota DPR selama setahun, hal ini tidak sepadan dengan pekerjaan yang mereka terima, seorang guru dengan sabar, susah payah mengajari muridnya. Sedangkan anggota DPR yang kerjaannya hanya duduk santai di gedung mewah yang katanya akan direnovasi (dan tentu sudah pasti akan dimewahkan lagi) mendapat imbalan yang lebih tinggi dari guru. Untuk itu marilah kita mulai dari diri sendiri ubah sikap diri kita, yang niscaya pada akhirnya kelak kitalah yang akan mengubah Indonesia ini.

3. Pendekatan Secara Historis Dahulu, para pejuang Indonesia seluruh Nusantara bersatu melawan penjajah untuk segera hengkang dari tanah Ibu Pertiwi ini, perjuangan dalam rangka me-merdeka-kan rakyat Indonesia tidak serta merta tanpa pengorbanan jiwa raga dan materi, seluruh kemampuan apapun yang dimiliki rakyat Indonesia digunakan dengan penuh keyakinan untuk mengusir penjajah. Waktu yang digunakan untuk mengusir penjajah ini tidak hanya berlangsung selama puluhan tahun, tetapi lebih dari 350 tahun para nenek moyang kita yang seorang pejuang bersatu padu mengusir penjajah. Oleh karena itulah, semangat perjuangan persatuan dan kesatuan Indonesia yang jaman dulu digunakan untuk mengusir penjajah sangat dibutuhkan pada jaman sekarang, bukan mengusir penjajah dalam arti militer, tetapi mengusir penjajah-penjajah rakyat Indonesia sendiri, semisal peng-korup uang-uang rakyat. Sekarang mungkin para wakil rakyat yang seharusnya menjadi pejuang-pejuang aspirasi dan keinginan rakyat malah menjadi penjajah rakyat Indonesia sendiri. Sudah waktunya Indonesia butuh perubahan yang signifkan menuju Indonesia yang lebih baik. Butuh rombakan tata pemerintahan yang bersih dari kolusi, korupsi, dan nepotisme. Butuh pemimpin yang mengerti keinginan rakyat untuk makmur dan sejahtera. Coba saja bandingkan gaya kepemimpinan para pemimpin dulu dengan pemimpin sekarang, walaupun dulu sudah ada yang namanya kolusi korupsi dan nepotisme masih terjadi dikalangan elite parawakil rakyat dan masih mudah dapat diberantas, tapi sekarang bagaimana coba? Korupsi terjadi malah makin parah, terjadi dari elite wakil rakyat sampai pegawai negeri biasa, dan sangat sulit diberantas. Para aparat penegak hukumnya secara bersama-sama bersekongkol untuk menutupi kasus-kasus korupsi, kolusi dan nepotisme tersebut. Dan sudah tak terelakkan lagi, rasa persatuan yang dimiliki para pejuan aspirasi takyat malah seolah-olah mempermainkan rakyat, membuat sandiwarasandiwara untuk menipu mata rakyat. Hal ini mengakibatkan rasa kepercayaan masyarakat Indonesia terhadap berbagai institusi permerintah, khususnya institusi penegak hukum secara drastis berkurang.

Dahulu, para pemimpin negeri ini dengan berbagai cara mengupayakan agar rakyat yang bermukim di negeri ini dapat dengan nyaman hidup, hidup dengan sejahtera. Walaupun pada akhirnya ada beberapa elite pejabat negeri ini melakukan korupsi kolusi dan nepotisme, tetapi dampak diluar hal negatif itu adalah masyarakat Indonesia hidunya nyaman, merasa tercukupi. Berbanding terbalik dengan saat sekarang, korupsi kolusi dan nepotisme semakin banyak, semakin parah dan dibarengi dengan kemerosotan ekonomi rakyat Indonesia. Rakyat Indonesia banyak yang menderita atas perlakuan sebagian besar insitusi pemerintah. Kesejahteraan rakyat diabaikan, para pejuang aspirasi keinginan rakyat memilih untuk mementingkan diri sendiri beserta keluarganya saja. Tidak memikirkan hak-hak rakyat yang telah memilih dan memberikan kepercayaan sepenuhnya kepada pejuang aspirasi dan keinginan rakyat tersebut. Sudah seharusnya para elite pejabat melihat sejarah kebelakang, bagaimana semangat persatuan dan kesatuan pejang jaman dahulu dalam rangka mengusir penjajah dari tanah Nusantara. Pejaba sekarang seharunya meniru sikapsikap persatuan dan kesatuan bangsa dari pejuang-pejuan kemerdekaan itu.

4. Pembahasan A. Pengamalan Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa Mengamalkan Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa (Filsafat Hidup Bangsa), berarti melaksanakan Pancasila dalam hidup sehari-hari, menggunakan Pancasila sebagai petunjuk sehari-hari agar hidup kita mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan lahir dan batin. Pengamalan Pancasila dalam hidup sehari-hari adalah sangat penting, karena dengan demikian diharapkan adanya tata-kehidupan yang serasi (harmonis) antara hidup kenegaraan dan hidup kemasyarakatan dalam negara. Namun demikian, karena hidup sehari-hari itu meliputi bidang yang sangat luas dan selalu berkembang, maka dalam prakteknya peraturan hidup Pancasila dalam hidup sehari-hari tidak mungkin dibuat dalam peraturan-peraturan secara menyeluruh dan terperinci. Berhubung dengan itu pada asasnya pengamalan Pancasila dalam hidup sehari-hari diserahkan kepada kesadaran kita masingmasing terhadap Pancasila. Secara umum sekali dapat dirumuskan, bahwa mengamalkan Pancasila dalam hidup sehari-hari adalah apabila kita mempunyai sikap mental, pola pikir dan tingkah laku (amal perbuatan) yang dijiwai sila-sila Pancasila secara kebulatan kepada Pembukaan dan Batang Tubuh ndang Undang Dasar 1945, tidak bertentangan dengan nilai-nilai dan norma-norma agama, sopan-santun dan adat istiadat serta tidak bertentangan dengan nilai-nilai dan norma-norma hukum yang berlaku. B. Pengamalan Pancasila sebagai Dasar Negara Sesuai dengan pasal 1 ayat 1 UUD 1945, negara kita ialah Negara Kesatuan yang berbentuk Republik. Mengenai bentuk negara, kita mengenal bentuk Negara Serikat (Bondstaat) dan Serikat Negara (Statenbond), disamping bentuk yang lain. Bagi negara kita paling tepat ialah bentuk Negara Kesatuan (Eenheidstaat). Ini sesuai dengan sejarah perjuangan dan perkembangan bangsa dan negara kita yang mempunyai wawasan nsaional atau wawasan nusantara. Wawasan Nusantara

yakni Kepulauan Nusantara sebagai satu kesatuan Politik, satu kesatuan Ekonomi, satu-kesatuan Sosial-Budaya, dan satu-kesatuan Pertahanan dan Keamanan. Disamping itu, karena Negara kita terdiri atas banyak pulau dan suku bangsa serta golongan warga negara, maka kita menjunjung Bhinneka Tunggal Ika. Dalam hubungan ini kita tidak boleh mempertentangkan perbedaan bentuk dan wujud kebudayaan yang beraneka ragamyang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat kita, tetapi keanekaragaman itu hendaknya saling melengkapi satu sama lain dan semuanya itu merupakan khasanah kebudayaan kita. Kepulauan Nusantara kita sebagai kesatuan sosial dan budaya berarti bahwa masyarakat Indonesia adalah satu, berkehidupan serasi, menuju tingkat kemajuan yang sama, merata dan seimbang. Corak ragam budaya menggambarkan kekayaan budaya bangsa, yang harus dikembangkan untuk dapat kita nikmati bersama. C. Sistem Pemerintahan Demokrasi yang menjelaskan bahwa Indonesia ialah negara yang berdasar atas Hukum. Negara Indonesia berdasar atas hukum (rechtsstaat) tidak berdasarkan kekuasaan belaka (machtsstaat). Demikianlah keterangan dari Penjelasan UUD 1945 mengenai prinsip pertama di atas. Maksud dari Penjelasan UUD 1945 di atas adalah bahwa pengertian pokok daripada negara hukum ialah bahwa kekuasaan negara dibatasi oleh dan juga berdasarkan atas hukum, jadi bukanlah berdasarkna atas kekuasaan semata-mata. Sedang maksud dan tujuan daripada pembatasan terhadap kekuasaan negara oleh hukum ini ialah agar kepentingan rakyat atau hakhak asasi rakyat dapat terjamin atau dijaga terhadap kemungkinan tindakan sewenang-wenang dari penguasa yang sedang memerintah. Hal ini pernah pula ditegaskan oleh Ketua Presidium Kabinet Ampera, Bapak Soeharto waktu itu, pada sidang paripurna kabinet tanggal 19 April 1967, dengan kata-kata: bahwa Orde Baru dan atau Negara Hukum adalah satu tertib masyarakat dan negara yang berdasarkan hukum, di mana terdapat keseimbangan antara kepentingan individu dan masyarakat dan dimana warga negara maupun penguasa tunduk terhadap kekuasaan yang berlaku.

5. Kesimpulan Dari uraian di atas dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut : Berdasarkan Sila III yang berbunyi Persatuan Indonesia a. Membina perasatuan sesama suku-suku bangsa di Indonesia. b. Membina persatuan Wilayah Indonesia dan Kebudayaan yang Bhinneka Tunggal Ika. c. Mencintai Tanah Air dan Bangsa, dan menempatkan kepentingan umum, bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi dan golongan. d. Memperhatikan Pembukaan dan pasal 1, 32, 35, dan 36 UUD 1945. Dalam Penjelasan Otentik UUD 1945 dirumuskan sebagai berikut : a. Indonesia adalah negara yang berdasar atas Hukum (Rechtsstaat). b. Pemerintahan berdasar atas sistem konstitusi (hukum dasar), tidak bersifat absolutisme (kekuasaan yang tidak terbatas). c. Kekuasaan Negara yang tertinggi berada di tangan Majelis Permusyawarakatan Rakyat. d. Presiden ialah Penyelenggara Pemerintah Negara yang tertinggi di bawahnya Majelis. e. Presiden tidak bertanggung jawab kepada Dewan Perwakilan Rakyat. f. Menteri Negara ialah pembantu Presiden. Menteri Negara tidak bertanggung jawab kepada Dewan Perwakilan Rakyat. g. Kekuasaan Kepala Negara tidak tak terbatas.

6. Daftar Pustaka Darmodiharjo, Prof. Darji, SH., Pancasila Suatu Orientasi Singkat, Aries Lima, Jakarta, 1983.

STMIK AMIKOM Y O G Y A K A R T A