BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
AKTIVITAS LUAR KELAS MATERI POKOK KEMAH OLEH PRODI PJKR FIK UNY

Berkemah merupakan kegiatan yang dapat memberikan pengalaman baru di alam terbuka dan menambah rasa percaya diri Berkemah merupakan kegiatan yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Kode Kehormatan Pramuka

Kata pengantar. Tetap Memandu,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 200 TENTANG GERAKAN PRAMUKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PANDUAN TEKNIK PENYAJIAN MODUL KURSUS PEMBINA PRAMUKA MAHIR TINGKAT LANJUTAN (KML) GOLONGAN PENGGALANG

PETUNJUK PENYELENGGARAAN POLA DAN MEKANISME PEMBINAAN KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS PADJADJARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1 Alfitra Salam, APU, Makalah Simposium Satu Pramuka Untuk Satu Merah Putih,

BAB IV ANALISIS PENANAMAN KEDISIPLINAN SISWA MELALUI KEGIATAN PRAMUKA DI MA YMI WONOPRINGGO

RANCANGAN MENGAJAR ( RM )

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR : 029/KN/77 TAHUN 1977 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN GELADIAN PIMPINAN REGU PENGGALANG

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR : 031/KN/78 TAHUN 1978 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN GLADIAN PIMPINAN SATUAN PENEGAK

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR 43 TAHUN 1997 PETUNJUK PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAMUKA PENEGAK DAN PANDEGA

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Sisdiknas Nomor 2 Tahun Dalam Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan satu dari sekian banyak hal yang tidak dapat

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR: 220 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN POKOK-POKOK ORGANISASI GERAKAN PRAMUKA

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR : 055 TAHUN 1982 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN TANDA PENGENAL GERAKAN PRAMUKA

BAB VI PENUTUP. A. Kesimpulan. Dari beberapa data mengenai Implementasi Pendidikan Karakter

POLA DAN MEKANISME PEMBINAAN PRAMUKA PANDEGA

BAB I PENDAHULUAN. melatih. Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai. keterampilan-keterampilan pada siswa. 1

GUGUSDEPAN KOTA CIREBON PANGKALAN IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

- 1 - PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG GERAKAN PRAMUKA

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu kebutuhan yang penting bagi setiap bangsa.

Perlengkapan pribadi untuk pendakian antara lain:

KEGIATAN BERMUTU YANG MENGANDUNG UNSUR. harus mengarah pada sasaran pendidikan, yaitu pengembangan dan

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Kemandirian dan tanggung jawab merupakan pilar penting bagi terwujudnya

LAMPIRAN KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 104 Tahun 2004 TANGGAL : 18 Oktober 2004 ANGGARAN DASAR GERAKAN PRAMUKA PEMBUKAAN

REVITALISASI ASET GERAKAN PRAMUKA DALAM MENGANTISIPASI PROGRAM PEMERINTAHAN BARU : H.

ANGGARAN RUMAH TANGGA GERAKAN PRAMUKA HASIL MUNASLUB GERAKAN PRAMUKA TAHUN 2012

PETUNJUK PELAKSANAAN KURSUS PEMBINA PRAMUKA MAHIR TINGKAT DASAR (KMD) 2017

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. ini banyak membawa pengaruh positif maupun negatif bagi penggunanya. Apabila

PRAMUKA EKSTRAKULIKULER WAJIB DI SEKOLAH. Saipul Ambri Damanik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Dasar Kegiatan

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG GERAKAN PRAMUKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA RENUNGAN BADEN POWELL DAY

ANGGARAN RUMAH TANGGA GERAKAN PRAMUKA HASIL MUNASLUB GERAKAN PRAMUKA TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pengaruh kepramukaan dan bimbingan orang tua terhadap kepribadian siswa kelas I SMK Negeri 3 Surakarta tahun ajaran 2005/2006. Oleh : Rini Rahmawati

ANGGARAN DASAR GERAKAN PRAMUKA HASIL MUNASLUB GERAKAN PRAMUKA TAHUN 2012

PANDUAN Bimbingan Pramuka di Sekolah Dasar

BAB III GERAKAN PRAMUKA DAN TANDA JABATAN PRAMUKA

PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN SEBAGAI

BAB 1 PENDAHULUAN. Nasional yang tercantum dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional

BAB V PENUTUP. 1. Pelaksanaan kegiatan Kepramukaan di MAN Maliku.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. sebagai propinsi dengan jumlah penduduk tiga

BAB I PENDAHULUAN. peranan sekolah dalam mempersiapkan generasi muda sebelum masuk

LAMPIRAN I KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR: 176 TAHUN 2013 TENTANG POLA DAN MEKANISME PEMBINAAN PRAMUKA PENEGAK BAB I PENDAHULUAN

ISSN: PRAMUKA SEBAGAI WADAH PEMBENTUKAN PENDIDI- KAN BERKARAKTER

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Upaya mewujudkan pendidikan karakter di Indonesia yang telah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

MANAJEMEN PERJALANAN DI ALAM BEBAS

BUPATI BENGKALIS SAMBUTAN BUPATI BENGKALIS PADAPEMBUKAAN KEMAH SRI JUNJUNGAN GUGUSDEPAN STIE SYARIAH BENGKALIS

PETUNJUK PELAKSANAAN GUGUS DEPAN GERAKAN PRAMUKA YANG BERPANGKALAN DI KAMPUS PEGURUAN TINGGI

PETUNJUK PELAKSANAAN GALANG PRAMUKA BERPRESTASI 2018 KREASI MEMBANGUN GENERASI

Kegiatan Pramuka. Kegiatan yang dapat diikuti semua golongan Pramuka

Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG GERAKAN PRAMUKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KWARTIR DAERAH 11 JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. belakang dengan budaya Indonesia atau bahkan bertolak belakang juga dengan

PROGRAM KERJA GUGUS DEPAN XI /076 PANGKALAN SMP NEGERI 8 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014. Disusun Oleh. Dewan Kerja Penggalang

BAB I PENDAHULUAN. individu semakin berkembang serta dapat menggali potensi diri. Selain itu,

JADWAL KEGIATAN KURSUS PEMBINA PRAMUKA MAHIR TINGKAT DASAR (KMD) KWARTIR RANTING TUNGKAL ILIR TANGGAL 29 NOV S.D 04 DES 2013

BAB I PENDAHULUAN. siswa, Departemen Pendidikan Nasional yang tertuang dalam rencana srategis

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG GERAKAN PRAMUKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Pembinaan moral bagi siswa sangat penting untuk menunjang kreativitas. siswa dalam mengemban pendidikan di sekolah dan menumbuhkan

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 104 TAHUN 2004 TENTANG PENGESAHAN ANGGARAN DASAR GERAKAN PRAMUKA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ANGGARAN DASAR GERAKAN PRAMUKA PEMBUKAAN

PERAN GERAKAN PRAMUKA DALAM MENINGKATKAN PERILAKU HIDUP SEHAT DI MASYARAKAT

BAB I. A. Latar Belakang Penelitian. sistem yang lain guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan

I. PENDAHULUAN. yang mana didalamnya terdapat pembelajaran tentang tingkah laku, norma

BAB I PENDAHULUAN. tercapainya manusia dan masyarakat berkualitas yang memiliki kecerdasan

BAB I PENDAHULUAN. berubah dari tradisional menjadi modern. Perkembangan teknologi juga

GERAKAN PRAMUKA IKIP BANDUNG HINGGA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA TAHUN

I. PENDAHULUAN. disegala bidang. Salah satu dari pembangunan Nasional di Indonesia adalah di

BAB I PENDAHULUAN. pribadi dalam menciptakan budaya sekolah yang penuh makna. Undangundang

ANGGARAN DASAR GERAKAN PRAMUKA PEMBUKAAN

KONTRIBUSI KONSEP DIRI DAN PERSEPSI MENGAJAR GURU TERHADAP MOTIVASI BERPRESTASI DITINJAU DARI JENIS KELAMIN SISWA SMA GAMA YOGYAKARTA TAHUN 2009 TESIS

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

dilakukan secara suka rela dan terus menerus. Sesuai dengan keputusan mentri P dan K No 0323 / U/1978 tanggal 28 Oktober

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan wahana mengubah kepribadian dan pengembangan diri. Oleh

RENCANA KERJA GUGUSDEPAN GERAKAN PRAMUKA KABUPATEN MALANG AIRLANGGA GAYATRI PANGKALAN SMP NEGERI 1 TUMPANG TAHUN ANGGARAN

PETUNJUK TEKNIS LATIHAN GABUNGAN PRAMUKA PENEGAK DAN PRAMUKA PANDEGA KWARTIR CABANG KAPUAS TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN SEBAGAI MEDIA PEMBENTUKAN KEDISIPLINAN SISWA KELAS V SD NEGERI LENCOH SELO BOYOLALI TAHUN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. manusia untuk mewujudkan proses pembelajaran yang efektif dan efesien

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia tersebut adalah pendidikan. 31 ayat (1) menyebutkan bahwa Setiap warga Negara berhak mendapat

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

Nomor : 01/PH/BKO/PKS/IX/2013 Jember, 27 Syawal 1434 Lampiran : 1 Berkas 3 September 2013 : Undangan

Tata Upacara Pramuka Penegak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kemajuan suatu negara ditentukan oleh Sumber Daya Manusia (SDM)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan pendidik untuk

BAB I PENDAHULUAN. kuantitas hal tersebut dapat tercapai apabila peserta didik dapat. manusia indonesia seutuhnya melalui proses pendidikan.

SMP kelas 9 - EKONOMI BAB 10. Kebutuhan dan Alat Pemenuhan KebutuhanLatihan Soal 10.1

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang tepat bagi anak sejak masa usia dini. aspek perkembangan kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual mengalami

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah UU No 20 tahun 2003 tentang SISDIKNAS, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara seseorang dengan lingkungannya. Oleh karena itu, belajar dapat terjadi kapan saja dan dimana saja. Salah satunya dengan berkemah dapat menjadikan siswa lebih berkarakter, disiplin, tegas dan lugas. Kegiatan di alam terbuka, sebagai salah satu unsur metode kepramukaan, merupakan cara yang efektif dalam proses pembentukan watak dan kepribadian, pemantapan mental / moral / spiritual, pisik, intelektual, emosional dan sosial peserta didik sebagai individu dan sebagai anggota masyarakat. Karena itu kegiatan di alam terbuka dalam kepramukaan merupakan suatu kegiatan yang penting. Berkemah merupakan salah satu bentuk kegiatan penerapan metode kepramukaan yang mendorong peserta didik untuk introspeksi sehingga menyadari tentang diri pribadinya yang berkaitan dengan Pinsip Dasar Kepramukaan dan Kode Kehormatan Pramuka. Hidup dalam perkemahan di Alam Terbuka yang jauh dati tempat tinggal dan kota yang penuh kemudahan, kemewahan, ketergantungan, mendorong peserta didik/ kaum muda untuk menyadari tentang apa yang perlu dan nyata dalam hidup ini. Dewasa ini kaum muda dihadapkan pada dunia yang sukar untuk membedakan antara apa yang penting dan apa yang berkelebihan, apa yang perlu dan apa yang dapat 1

ditunda, apa yang asli dan apa yang palsu, apa yang riil dan apa yang ilusi. Dengan berkemah atau hidup dalam perkemahan peserta didik dapat menghargai kesederhanaan hidup dialam. Dengan cara ini mereka mampu menghindari hidup yang konsumtif, dapat memahami pentingnya hidup harmonis dengan alam dan memeliharanya. Dengan demikian berkemah adalah alat pendidikan. Berkemah, sebagai proses pendidikan di Alam Terbuka, perlu dilakukan secara reguler / periodik, karena dengan berkemah proses pemantapan mental / moral / spiritual, pisik, intelektual, emosional dan sosial terbina dan terkembang secara efisien dan efektif. 2

B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan beberapa rumusan masalah sebagai berikut: 1. Apa pengertian berkemah sebagai alat pendidikan? 2. Apa tujuan dan sasaran berkemah dalam kepramukaan? 3. Apa manfaat dari berkemah? 4. Apa ketentuan umum perindukan siaga dalam berkemah? 5. Apa kriteria dalam pemilihan tempat berkemah? 6. Apa saja peralatan yang diperlukan dalam berkemah? 7. Bagaimana pelaksanaan dalam perkemahan? C. Tujuan Penulisan Makalah Adapun tujuan penulisan dalam makalah ini, diantaranya adalah: 1. Untuk mengetahui apa pengertian berkemah sebagai alat pendidikan. 2. Untuk mengetahui tujuan dan sasaran berkemah dalam kepramukaan. 3. Untuk mengetahui manfaat dari berkemah. 4. Untuk mengetahui ketentuan umum perindukan siaga dalam berkemah. 5. Untuk mengetahui kriteria dalam pemilihan tempat berkemah. 6. Untuk mengetahui peralatan yang diperlukan dalam berkemah. 7. Untuk mengetahui pelaksanaan dalam perkemahan. 3

BAB II PEMBAHASAN 1. Pengertian Berkemah Sebagai Alat Pendidikan Berkemah dalam kepramukaan adalah suatu rekreasi yang bersifat edukatif yang dilaksanakan di alam terbuka dengan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan serta Sistem Among, dimana terjadi proses pendidikan dalam bentuk pembelajaran interaktif, untuk mencapai tujuan dan sasaran pendidikan. Berkemah, sebagai bagian yang sangat esensial/sangat perlu dalam proses pendidikan seorang Pramuka, merupakan titik kulminasi/puncak semua yang dipelajari peserta didik dalam pertemuan pelantikan yang diikutinya. Kepramukaan adalah kegiatan di alam terbuka, Pramuka bukanlah sekedar nama, tidaklah patut menamakan dirinya Pramuka kalau dia tidak pernah berkemah. Satuan Pramuka yang baik dan efektif bukanlah Satuan Pramuka yang bergerak dilokasi pelatihan rutin yang kegiatannya agar anggotanya memperoleh Tanda Kecakapan, tetapi Satuan Pramuka yang dinamis dan bergerak dialam terbuka (hutan, pegunungan, laut) dan membina, mengembangkan serta menerapkan keterampilan kepramukaan di lingkungan yang tepat. Indikator Satuan pramuka yang efisien dan efektif dinilai antar dasar pengalaman dan keberhasilan satuan tersebut mengadakan kegiatan berkemah. 4

2. Tujuan dan Sasaran Berkemah Dalam Kepramukaan Tujuan berkemah adalah membina dan mengembangkan, melalui kepramukaan, ketahanan mental / moral / spiritual, pisik, intelektual, emosional dan sosial peserta didik sebagai individu dan anggota masyarakat. Sasaran berkemah dan kepramukaan adalah peserta didik mampu : a) meningkatkan keyakinan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. b) membina mental dan kepercayaan kepada diri sendiri c) meningkatkan kesehatan dan daya tahan tubuh d) meningkatkan daya kreasi, ketangkasan dan keterampilan e) membina kerjasama, gotong royong dan kerukunan f) melatih hidup prasahaja dan berswadaya (mandiri) g) menambah pengetahuan dan pengalaman h) meningkatkan rasa kecintaan pada tanah air i) menumbuhkan kesadaran untuk meningkatkan pengabdian dan baktinya pada tanah air dan bangsa 3. Manfaat Bekemah Banyak manfaat yang dapat dimaknai dari kegiatan kemah, diantaranya: Bagi Peserta Didik a) Melatih kemandirian, tanggung jawab, kerja sama, empati, disiplin. b) Berani dipimpin dan memimpin. c) Membiasakan diri mendahulukan kepentingan bersama daripada individu. d) Melatih mengendalikan emosi. e) Melatih diri menahan hawa sombong, congkak, iri, pamer. f) Latihan hidup sederhana. 5

Bagi Sangga Kerja : a) Melatih keterampilan memimpin b) Melatih mengatasi masalah, konflik c) Melatih mengelola dan mengatur orang lain d) Bertanggung jawab terhadap jadwal yang sudah direncanakan e) Berlatih berkomunikasi dengan masyarakat, mempraktikkan ilmu administrasi, tata tulis, logika Sebagai seorang pembina pramuka kita juga dapat menilai seperti apa sebenarnya kepribadian anak/peserta didik. Karena pada saat berkemah akan tampak seperti apa sejatinya seseorang itu. 4. Ketentuan Umum Perindukan Siaga Dalam Berkemah Berkemah adalah kegiatan untuk Pramuka Penggalang, Pramuka Penegak, dan Pramuka Pandega bahkan dapat juga dilakukan oleh anggota dewasa (Pembina, Pelatih, Pamong dan Instruktur Saka). Pramuka Siaga Perindukan dapat melakukan kegiatan berkemah, dengan ketentuan, sebagai berikut : a) Berkemah dilaksanakan pada siang hari saja (tidak bermalam), biasanya disebut PERSARI (perkemahan satu hari). b) Tenda sudah didirikan oleh Pembina dan Pembantu Pembina Siaga dapat menerima bantuan Pramuka Penggalang, Penegak, Pandega sebaiknya melibatkan dan mengikut sertakan para orang tua Pramuka Siaga yang bersangkutan. c) Tidak memasak, makanan mereka bawa dari rumah. d) Acara kegiatan disusun sedemikian rupa oleh Pembina Pramuka Siaga sehingga menjadi kegiatan bermain yang menggembirakan dan mengesankan. e) Setelah Persari selesai tenda dan peralatan perkemahan lainnya dibongkar dan disimpan oleh Regu Kerja / Sangga Kerja. 6

5. Kriteria Dalam Pemilihan Tempat Berkemah a) Tanahnya rata atau sedikit miring dan berumput. b) Terdapat pohon pelindung. c) Terdapat saluran pembuangan air. d) Dekat dengan sumber air. e) Pemandangan alam yang menarik. f) Terdapat arena untuk bertualang. g) Keamanan terjamin. h) Tidak terlalu dekat dengan perkampungan dan jalan raya i) Tidak terlalu jauh dari pasar, pos kesehatan dan pos keamanan 6. Peralatan yang Diperlukan Dalam Berkemah a) Ransel, gunakan ransel yang ringan dan anti air. b) Pakaian perjalanan; pakaian dengan bahan yang kuat dan mempunyai banyak kantong. c) Pakaian tidur; selain training pack, sarung untuk penahan dingin. d) Jaket tebal. e) Kantong tidur (sleeping bag) dan alas tidur (matras). f) Pakaian cadangan; masukan dalam plastik. g) Peralatan makan; piring, sendok, garpu, gelas/mug, tempat air. h) Peralatan mandi; gayung, sabun, sikat gigi, pasta gigi, sandal, handuk. i) Peralatan masak; kompor spiritus, ompor paraffin. j) Sepatu; gunakan sepatu yang menutupi mata kaki. k) Kaos kaki; membawa cadangan kaos kaki dan simpan dalam plastik. l) Sarung tangan, senter, peluit, korek api, obat-obatan pribadi. 7

7. Pelaksanaan Dalam Perkemahan Persiapan kegiatan berkemah harus merupakan putusan dewan satuan (perindukan, pasukan, ambalan, racana). a) penentuan waktu, tempat, tujuan dan biaya. b) pengadaan peralatan dan perbekalan. c) peninjauan tempat berkemah. d) izin orang tua peserta didik dan izin pada penguasa setempat. e) pembentukan panitia pelaksana. f) penyusunan acara perkemahan. Pelaksanaan a) kegiatan hendaknya diusahakan menurut rencana yang telah disiapkan sesuai dengan tujuan perkemahan. b) pelaksanaan acara harus disesuaikan dengan kemampuan peserta didik c) acara dimungkinkan untuk diubah sesuai dengan perkembangan keadaan. d) tersedianya acara pengganti dan tambahan untuk memberi kesibukan pada waktu luang. e) setiap kegiatan yang dilakukan hendaknya selalu memperhatikan faktor pengamanan dan keselamatan peserta. f) setelah perkemahan usai, lokasi perkemahan harus bersih dan tidak terkesan baru saja digunakan perkemahan. g) Perlengkapan Pribadi regu, sangga, reka supaya sesuai dengan situasi dan kondisi perkemahan khususnya, waktu, lokasi, musim, tujuan dan sasaran, lingkungan acara dll. h) Kegiatan berkemah untuk Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega dapat dilakukan oleh seorang atau oleh sangga atau reka, namun harus tetap memperhatikan ketentuan dan prosedur yang berlaku. 8

Evaluasi Evaluasi pelaksanaan perkemahan diperlukan sebagai bahan pertimbangan untuk menyusun perencanaan perkemahan di masa mendatang. Yang perlu dievaluasi : a) prestasi peserta didik selama berkemah b) apakah terjadi adanya perubahan sikap pada peserta perkemahan c) tentang kesehatan peserta d) tentang kemungkinan kekurangan yang dapat ditemukan selama berkemah 9

BAB III PENUTUP A. SIMPULAN Perkemahan adalah sarana yang baik sebagai media pendidikan dalam kegiatan kepramukaan. Melalui perkemahan Pembina akan dapat menerapkan sistem among dengan sebaik-baiknya dan menyajikan aneka kegiatan yang menarik dan menantang yang mengandung pendidikan, serta dapat menambah pemahamannya terhadap kepribadian masingmasing peserta didik yang sangat berguna pada masa proses pendidikan yang ada. Peserta didik akan banyak mengalami perubahan karakter secara langsung maupun tidak langsung setelah mengikuti perkemahan, mereka akan lebih mandiri, tegas dalam mengambil keputusan, dan berani mengambil resiko dengan konsekuensi yang telah diperhitungkan. B. SARAN Pemerintah sebaiknya lebih ikut andil dalam terciptanya karakter peserta didik yang sesungguhnya dengan menyediakan fasilitas yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan diri, misalnya lahan perkemahan yang diperbaiki, MCK bagi peserta didik, sarana prasarana lainnya yang menunjang bagi peserta didik. 10

DAFTAR PUSTAKA Dedi Scout.2013.Berkemah sebagai alat pendidikan http://dediscout882gmail.blogspot.com/2013/06/berkemah-sebagai-alatpendidikan.html (diunduh 12 Juni 2014 pukul 21:05-21:25) Kudonichi.2012.Perkemahan sebagai alat pendidikan. http://kudonichi.blogspot.com/2012/06/perkemahan-sebagai-alatpendidikan.html (diunduh 12 Juni 2014 pukul 21:30-21:45) Sri Winarti.2012.Mengapa Pramuka Berkemah http://goens.edublogs.org/artikel/mengapa-pramuka-berkemah/ (diunduh 12 Juni 2014 pukul 21:50-22:00) http://www.scribd.com/doc/93915759/berkemah-sebagai-alat-pendidikan (diunduh 12 Juni 2014 pukul 22:10-22:20) 11