PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

dokumen-dokumen yang mirip
PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

NILAI TUKAR PETANI PROVINSI SULAWESI TENGAH JULI 2009 SEBESAR PERSEN

NILAI TUKAR PETANI PROVINSI SULAWESI TENGAH NOVEMBER 2008 SEBESAR PERSEN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

NILAI TUKAR PETANI PROVINSI MALUKU MEI 2017 SEBESAR 100,69 NAIK 0,26 PERSEN

NILAI TUKAR PETANI JAWA TIMUR BULAN FEBRUARI 2012


NILAI TUKAR PETANI JAWA TIMUR BULAN MARET 2012

NILAI TUKAR PETANI JAWA TIMUR BULAN OKTOBER 2012

NILAI TUKAR PETANI DI PROVINSI RIAU BULAN JULI 2013 TURUN 1,84 PERSEN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

NILAI TUKAR PETANI JAWA TIMUR BULAN SEPTEMBER 2012

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI


BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI JULI 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DI JAWA TENGAH BULAN MEI 2009

NILAI TUKAR PETANI PROVINSI MALUKU JUNI 2017 SEBESAR 101,07 NAIK 0,38 PERSEN

BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

NILAI TUKAR PETANI PROVINSI MALUKU JULI 2017 SEBESAR 100,85, NAIK 0,22 PERSEN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI MEI 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI JAWA TENGAH BULAN DESEMBER 2010

BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI MALUKU UTARA BULAN JUNI 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI KEPRI FEBRUARI 2010

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DI JAWA TENGAH BULAN SEPTEMBER 2009

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI KEPULAUAN RIAU APRIL 2015

Nilai NTP (Nilai Tukar Petani) Provinsi Sulawesi Utara di bulan Desember sebesar 97.35

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI JANUARI 2017

NILAI TUKAR PETANI DI PROVINSI RIAU BULAN DESEMBER 2009 NAIK 0,41 PERSEN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

NILAI TUKAR PETANI DI PROVINSI RIAU BULAN JANUARI 2011 NAIK 0,20 PERSEN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI KEPULAUAN RIAU FEBRUARI 2015

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI KEPULAUAN RIAU FEBRUARI 2016

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI SULAWESI UTARA JULII 2015 SEBESAR 95,42 ATAU NAIK SEBESAR 0,76 PERSEN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

NILAI TUKAR PETANI DI PROVINSI RIAU BULAN OKTOBER 2011 TURUN 0,53 PERSEN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

BPS PROVINSI JAWA TENGAH

BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI MALUKU UTARA

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI SULAWESI UTARA DESEMBER 2015 SEBESAR 96,85 ATAU TURUN SEBESAR 0,09 PERSEN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI KEPULAUAN RIAU JUNI 2015

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI SULAWESI UTARA FEBRUARI 2016 SEBESAR 97,47 ATAU MENURUN SEBESAR 0,22 PERSEN

BPS PROVINSI JAWA TENGAH

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI SULAWESI UTARA AGUSTUS 2015 SEBESAR 95,11 ATAU TURUN SEBESAR 0,32 PERSEN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI SULAWESI UTARA NOVEMBER 2015 SEBESAR 96,93 ATAU NAIK SEBESAR 0,52 PERSEN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI JAWA TENGAH BULAN JANUARI 2011

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI SULAWESI UTARA OKTOBER 2015 SEBESAR 96,43 ATAU NAIK SEBESAR 0,57 PERSEN

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPULAUAN RIAU

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI KEPULAUAN RIAU DESEMBER 2015

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

BPS PROVINSI JAWA TENGAH NILAI TUKAR PETANI (NTP) JAWA TENGAH BULAN DESEMBER 2009

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI RIAU APRIL 2017 SEBESAR 103,10 ATAU TURUN 0,38 PERSEN

BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI JAWA TENGAH BULAN NOVEMBER 2010

NILAI TUKAR PETANI (NTP) SULAWESI UTARA JULI 2017

BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI RIAU AGUSTUS 2014 SEBESAR 96,41 ATAU TURUN 1,17 PERSEN

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI SULAWESI UTARA JANUARI 2016 SEBESAR 97,69 ATAU MENINGKAT SEBESAR 0,86 PERSEN

BPS PROVINSI JAWA TENGAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI SULAWESI TENGGARA DESEMBER 2014

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI NOVEMBER 2016

BERITA RESMI PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI OKTOBER 2017 STATISTIK

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI JUNI 2017

No. 02/09/81/Th.VIII,1 September 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI FEBRUARI 2015

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

NTP Sulawesi Utara September 2017 Naik 0,79 Persen

BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

Transkripsi:

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DESEMBER 2010 NILAI TUKAR PETANI SEBESAR 97,63 PERSEN No. 04/01/Th. XIV, 3 Januari 2011 Pada bulan Desember 2010, NTP Provinsi Sulawesi Tengah masing-masing subsektor tercatat sebesar 84,20 persen untuk Subsektor Tanaman Pangan (NTP-P); 108,60 persen untuk Subsektor Hortikultura (NTP-H); 97,42 persen untuk Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTP-Pr); 97,26 persen untuk Subsektor Peternakan (NTP-Pt); dan 110,49 persen untuk Subsektor Perikanan (NTN). Apabila dibandingkan dengan bulan November 2010 maka NTP seluruh subsektor bulan ini mengalami penurunan. Penurunan tertinggi terjadi pada subsektor Tanaman Hortikultura (NTP-H) sebesar -0,92 persen. Selanjutnya berturut-turut subsektor Peternakan (NTP-Pt) sebesar -0,31 persen, subsektor Tanaman Pangan (NTP-P) sebesar -0,22 persen, subsektor Perikanan (NTN) sebesar -0,10 persen dan subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTP-Pr) sebesar -0,06 persen. Secara umum penurunan NTP disebabkan karena kenaikan angka Indeks yang dibayar petani (Ib) khususnya konsumsi rumah tangga melebihi kenaikan angka Indeks yang diterima petani (It). NTP Provinsi Sulawesi Tengah bulan Desember 2010 (NTP-gabungan) sebesar 97,63 persen, turun sebesar -0,25 persen dibandingkan NTP bulan November yang mencapai 97,88 persen. Pada tingkat nasional NTP bulan Desember tercatat sebesar 102,75 persen, menurun sebesar -0,13 persen dibandingkan NTP bulan sebelumnya sebesar 102,89 persen. Nilai Tukar Petani (NTP) adalah merupakan salah satu indikator yang dapat digunakan untuk melihat tingkat kesejahteraan petani dari waktu ke waktu. NTP di atas angka 100 dapat diartikan bahwa petani mengalami surplus (pendapatan melebihi pengeluaran), NTP sama dengan 100 berarti petani mengalami apa yang disebut dengan break even (pendapatan sama dengan pengeluaran) dan NTP di bawah 100 berarti petani mengalami defisit (pengeluaran melebihi pendapatan). Secara sederhana angka NTP diperoleh dari hasil perbandingan indeks harga yang diterima petani terhadap indeks harga yang dibayar petani (dalam persentase). Indeks harga yang diterima petani merupakan indikator kesejahteraan petani dari sisi pendapatan, sedangkan indeks harga yang dibayar petani menggambarkan tingkat kebutuhan petani yang terdiri dari kebutuhan pokok (konsumsi) dan kebutuhan untuk biaya produksi pertanian. Berita Resmi Statistik No. 04/01/Th. XIV, 3 Januari 2011 1

Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga pedesaan di sepuluh kabupaten di Sulawesi Tengah pada Desember 2010, diperoleh hasil bahwa Nilai Tukar Petani bulan Desember 2010 mengalami penurunan dibandingkan Nilai Tukar Petani bulan sebelumnya, penurunan tersebut tercatat sebesar -0,25 persen dari 97,88 persen pada bulan November 2010 menjadi 97,63 persen pada bulan Desember 2010. Tabel 1 Nilai Tukar Petani Gabungan Provinsi Sulawesi Tengah, Desember 2010 (2007=100) Rincian November Bulan Desember Persentase Perubahan (1) (2) (3) (4) 1. Indeks Diterima Petani 127.83 128.37 0.42 2. Indeks Dibayar Petani 130.60 131.48 0.67 2.1. Konsumsi Rumah Tangga 134.48 135.63 0.85 2.1.1. Bahan Makanan 142.29 144.46 1.52 2.1.2. Makanan Jadi 126.52 126.46-0.05 2.1.3. Perumahan 133.61 133.78 0.13 2.1.4. Sandang 129.37 129.16-0.16 2.1.5. Kesehatan 112.94 112.91-0.02 2.1.6. Pendidikan, Rekreasi dan 117.40 117.32-0.07 Olah Raga 2.1.7. Transportasi dan Komunikasi 124.11 124.39 0.22 2.2. Biaya Produksi dan Penambahan 119.06 119.03-0.02 Barang Modal (BPPBM) 2.2.1. Bibit 133.67 133.81 0.11 2.2.2. Obat-Obatan dan Pupuk 110.40 110.07-0.30 2.2.3. Sewa Lahan, Pajak dan 115.67 115.68 0.01 Lainnya 2.2.4. Transportasi 111.49 111.65 0.14 2.2.5. Penambahan Barang Modal 114.57 114.90 0.28 2.2.6. Upah Buruh Tani 126.10 126.10 0.00 3. Nilai Tukar Petani 97.88 97.63-0.25 Pada tabel 1 di atas terlihat bahwa penurunan NTP tersebut disebabkan oleh kenaikan indeks yang dibayar petani (Ib) lebih besar dibandingkan dengan kenaikan indeks yang diterima petani (It). Kenaikan indeks yang dibayar petani (Ib) sebesar 0,67 persen terutama disumbangkan oleh kenaikan indeks konsumsi rumah tangga yang cukup tinggi sebesar 0,85 persen, sementara indeks yang diterima petani (It) hanya mengalami kenaikan indeks sebesar 0,42 persen. Jika dilihat pada masingmasing subsektor, seluruh subsektor mengalami penurunan NTP yang bervariasi yaitu Subsektor Tanaman Pangan turun sebesar -0,22%, Subsektor Hortikultura turun sebesar -0,92%, Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat turun sebesar -0,06%, Subsektor Peternakan turun sebesar -0,31% dan Subsektor Perikanan turun sebesar -0,10%. Rincian lebih lanjut dapat dilihat pada tabel 2. Berita Resmi Statistik No. 04/01/Th. XIV, 3 Januari 2011 2

Tabel 2 Nilai Tukar Petani Provinsi Sulawesi Tengah per Subsektor, Desember 2010 (2007=100) Subsektor November Bulan Desember Persentase Perubahan (1) (2) (3) (4) 1. Tanaman Pangan a. Indeks yang Diterima (It) 113.34 113.96 0.55 b. Indeks yang Dibayar (Ib) 134.30 135.34 0.77 c. Nilai Tukar Petani (NTP-P) 84.39 84.20-0.22 2. Hortikultura a. Indeks yang Diterima (It) 144.62 144.29-0.23 b. Indeks yang Dibayar (Ib) 131.95 132.87 0.70 c. Nilai Tukar Petani (NTP-H) 109.60 108.60-0.92 3. Tanaman Perkebunan Rakyat a. Indeks yang Diterima (It) 127.86 128.66 0.63 b. Indeks yang Dibayar (Ib) 131.17 132.07 0.69 c. Nilai Tukar Petani (NTP-Pr) 97.47 97.42-0.06 4. Peternakan a. Indeks yang Diterima (It) 125.01 125.42 0.33 b. Indeks yang Dibayar (Ib) 128.12 128.95 0.65 c. Nilai Tukar Petani (NTP-Pt) 97.57 97.26-0.31 5. Perikanan a. Indeks yang Diterima (It) 138.31 138.87 0.41 b. Indeks yang Dibayar (Ib) 125.05 125.69 0.51 c. Nilai Tukar Petani (NTN) 110.60 110.49-0.10 A. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) Pergerakan angka indeks yang diterima petani (It) bulan Desember 2010 menunjukkan keseluruhan subsektor mengalami kenaikan indeks kecuali subsektor hortikultura. Kenaikan angka indeks tertinggi dicapai oleh Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat yang mengalami kenaikan It sebesar 0,63 persen, selanjutnya berturut-turut yaitu Subsektor Tanaman Pangan (sebesar 0,55 persen), Subsektor Perikanan (sebesar 0,41 persen) dan Subsektor Peternakan (sebesar 0,33 persen). Subsektor Hortikulturan menjadi satu-satunya yang mengalami penurunan indeks sebesar -0,23 persen. Kenaikan angka indeks yang diterima petani (It) dipicu oleh naiknya harga produsen sejumlah komoditas hasil pertanian seperti biji jambu mete, kelapa belum dikupas, cengkeh, jagung pipilan, ketela pohon, kacang tanah, kacang kedelai, ikan terbang, rumput laut, cakalang, ikan tembang, ayam, babi, telur, tomat sayur, cabe rawit, terung panjang, pisang dan ketimun. Penurunan angka indeks disebabkan menurunnya harga produsen sejumlah komoditi pertanian hortikultura seperti bawang merah, sawi, pepaya dan kacang panjang. Berita Resmi Statistik No. 04/01/Th. XIV, 3 Januari 2011 3

B. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) Pergerakan angka indeks yang dibayar petani pada bulan Desember 2010 menunjukkan adanya kenaikan angka indeks yang terjadi pada seluruh subsektor pertanian. Subsektor Tanaman Pangan tercatat mengalami kenaikan angka indeks tertinggi sebesar 0,77 persen, selanjutnya berturut-turut Subsektor Hortikultura naik sebesar 0,70 persen, Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat naik sebesar 0,69 persen, Subsektor Peternakan naik sebesar 0,65 persen dan Subsektor Perikanan naik sebesar 0,51 persen. Kenaikan indeks utamanya disebabkan naiknya beberapa komoditas konsumsi rumah tangga seperti kelapa tua, ekor kuning, selar, cakalang, jeruk, kacang tanah, cabe rawit, telur ayam, kaos oblong/polos, bandeng, tomat sayur, kacang merah dan bawang putih. C. NTP Subsektor C.1. Subsektor Tanaman Pangan (NTP-P) Pada bulan Desember 2010, Nilai Tukar Petani Subsektor Tanaman Pangan (NTP-P) mengalami penurunan dibandingkan bulan sebelumnya yaitu sebesar -0,22 persen. Penurunan NTP subsektor ini lebih disebabkan karena naiknya indeks yang dibayar petani (Ib) sebesar 0,77 persen yang melebihi kenaikan indeks yang diterima petani (It) sebesar 0,55 persen. Harga produsen beberapa komoditas pertanian tanaman pangan palawija yang mengalami kenaikan diantaranya adalah jagung pipilan/pocelan, ketela pohon, kacang tanah, kacang kedelai, kacang hijau dan ketela rambat. Sedangkan beberapa komoditas konsumsi rumah tangga yang mengalami kenaikan harga diantaranya seperti kelapa tua, ekor kuning, selar, cakalang, jeruk, kacang tanah, cabe rawit, telur ayam, kaos oblong/polos, bandeng, tomat sayur, kacang merah dan bawang putih. Petani subsektor tanaman pangan Sulawesi Tengah sampai bulan Desember 2010 masih defisit, NTPnya masih berada di bawah nilai standar yaitu 100. C.2. Subsektor Hortikultura (NTP-H) Nilai Tukar Petani Subsektor Hortikultura pada bulan ini mengalami penurunan nilai tertinggi dibandingkan subsektor lainnya sebesar -0,92 persen sehingga menjadi 108,60 persen. Penurunan ini disebabkan karena secara keseluruhan indeks yang diterima petani (It) mengalami penurunan sebesar -0,23 persen, sementara indeks yang dibayar petani (Ib) mengalami kenaikan sebesar 0,70 persen. Harga produsen beberapa komoditas yang mengalami penurunan diantaranya bawang merah, sawi, papaya dan kacang panjang. Sedangkan komoditas konsumsi rumah tangga mengalami kenaikan harga diantaranya seperti kelapa tua, ekor kuning, selar, cakalang, jeruk, kacang tanah, cabe rawit, telur ayam, kaos oblong/polos, bandeng, tomat sayur, kacang merah dan bawang putih. C.3. Subsektor Perkebunan Rakyat (NTP-Pr) NTP Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat bulan Desember 2010 juga mengalami penurunan sebesar -0,06 persen. Sama seperti subsektor lainnya bahwa hal ini juga disebabkan karena kenaikan indeks yang dibayar petani (Ib) sebesar 0,69 persen lebih tinggi dibandingkan kenaikan indeks yang diterima petani (It) hanya sebesar 0,63 persen. Sampai dengan bulan ini NTP Perkebunan Rakyat (NTP-Pr) masih di bawah 100 (defisit), artinya petani subsektor ini masih belum dikatakan sejahtera. Berita Resmi Statistik No. 04/01/Th. XIV, 3 Januari 2011 4

Tabel 3 Nilai Tukar Petani Per Subsektor dan Perubahannya, Desember 2010 (2007=100) Bulan Persentase Kelompok dan Sub kelompok November Desember Perubahan -1-2 -3-4 1. Tanaman Pangan a. Indeks Diterima Petani 113.34 113.96 0.55 - Padi 100.62 100.62 0.00 - Palawija 161.39 164.36 1.84 b. Indeks Dibayar Petani 134.30 135.34 0.77 - Indeks Konsumsi Rumah Tangga 136.05 137.36 0.96 - Indeks BPPBM 127.59 127.58 0.00 2. Hortikultura a. Indeks Diterima Petani 144.62 144.29-0.23 - Sayur-sayuran 147.37 146.75-0.42 - Buah-buahan 140.71 140.79 0.06 b. Indeks Dibayar Petani 131.95 132.87 0.70 - Indeks Konsumsi Rumah Tangga 134.70 135.84 0.84 - Indeks BPPBM 119.31 119.22-0.07 3. Tanaman Perkebunan Rakyat a. Indeks Diterima Petani 127.86 128.66 0.63 - Tanaman Perkebunan Rakyat (TPR) 127.86 128.66 0.63 b. Indeks Dibayar Petani 131.17 132.07 0.69 - Indeks Konsumsi Rumah Tangga 134.50 135.65 0.85 - Indeks BPPBM 117.16 117.02-0.12 4. Peternakan a. Indeks Diterima Petani 125.01 125.42 0.33 - Ternak Besar 122.63 122.54-0.07 - Ternak Kecil 127.54 127.93 0.30 - Unggas 133.22 135.03 1.36 - Hasil Ternak 112.05 113.63 1.41 b. Indeks Dibayar Petani 128.12 128.95 0.65 - Indeks Konsumsi Rumah Tangga 133.70 134.91 0.90 - Indeks BPPBM 117.03 117.13 0.09 5. Perikanan a. Indeks Diterima Petani 138.31 138.87 0.41 - Penangkapan 149.36 149.92 0.38 - Budidaya 108.63 109.20 0.53 b. Indeks Dibayar Petani 125.05 125.69 0.51 - Indeks Konsumsi Rumah Tangga 132.61 133.54 0.70 - Indeks BPPBM 111.61 111.73 0.10 Berita Resmi Statistik No. 04/01/Th. XIV, 3 Januari 2011 5

C.4. Subsektor Peternakan (NTP-Pt) Nilai tukar petani Subsektor Peternakan hingga bulan Desember 2010 masih tetap dibawah angka 100 persen, hal tersebut memberi gambaran bahwa kondisi peternak di Sulawesi Tengah relatif belum mencapai kesejahteraan. Pergerakan NTP Subsektor Peternakan bulan Desember 2010 menunjukan adanya penurunan dibandingkan dengan periode sebelumnya, besarnya penurunan NTP tersebut mencapai -0,31 persen. Hal ini utamanya disebabkan oleh naiknya harga komoditas konsumsi rumah tangga yang memicu naiknya indeks yang dibayar petani (Ib) sebesar 0,65 persen, lebih tinggi dibandingkan dengan indeks yang diterima petani (It) sebesar 0,33 persen. C.5. Subsektor Perikanan (NTN) NTP subsektor perikanan pada bulan ini tercatat sebesar 110,49 persen atau mengalami penurunan sebesar -0,10 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Naiknya harga komoditas konsumsi rumah tangga yang cukup tinggi dibandingkan dengan naiknya harga produsen komoditas perikanan menyebabkan penurunan NTP subsektor ini. Indeks yang dibayar petani (Ib) tercatat naik sebesar 0,51 persen dibandingkan bulan sebelumnya, sedangkan indeks yang diterima petani (It) hanya mengalami kenaikan sebesar 0,41 persen dibandingkan bulan November 2010. Komoditas perikanan yang mengalami kenaikan harga produsen diantaranya adalah ikan terbang, rumput laut, cakalang, ikan tembang, ikan merah, ikan kakap, ikan selar dan ikan tongkol. Berita Resmi Statistik No. 04/01/Th. XIV, 3 Januari 2011 6