BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 22 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR

LEMBARAN BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG

2 6. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Le

PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 15 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 45 TAHUN 2010 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN DAN PEMANFAATAN INSENTIF PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 66 TAHUN 2010 TENTANG

WALIKOTA BLITAR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 31 TAHUN 2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMBERIAN DAN PEMANFAATAN INSENTIF PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH

SALINAN BUPATI BERAU,

2 6. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Le

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI SUKOHARJO TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMBERIAN DAN PEMANFAATAN INSENTIF PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

NOMOR : 8 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA PROBOLINGGO

BUPATI GARUT P E R A T U R A N B U P A T I G A R U T NOMOR 321 TAHUN 2011 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 22 TAHUN 2011 PERATURAN WALIKOTA SALATIGA NOMOR 22 TAHUN 2011

BUPATI SUKOHARJO TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMBERIAN DAN PEMANFAATAN INSENTIF PEMUNGUTAN RETRIBUSI DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 51 TAHUN 2011 TENTANG

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 35 TAHUN 2011 TENTANG PEMBERIAN DAN PEMANFAATAN INSENTIF PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH

NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG PEMBERIAN DAN PEMANFAATAN INSENTIF PEMUNGUTAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN DI KABUPATEN MAJALENGKA

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2012 NOMOR 14 SERI E

PERATURAN BUPATI SIMEULUE NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN DAN PEMANFAATAN INSENTIF PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 88 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA SAWAHLUNTO NOMOR 4 TAHUN 2011 T E N T A N G PEMBERIAN DAN PEMANFAATAN INSENTIF PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH

GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 12 Tahun : 2015

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 46 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 867 TAHUN 2010 TENTANG

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 37 TAHUN 2013 TENTANG PEMBERIAN DAN PEMANFAATAN INSENTIF PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 28 TAHUN 2010 T E N T A N G TATA CARA PEMBERIAN DAN PEMANFAATAN INSENTIF PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 22 TAHUN 2017 TENTANG PEMBERIAN DAN PEMANFAATAN INSENTIF PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 33 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENGELOLAAN INSENTIF PEMUNGUTAN RETRIBUSI DAERAH

PERATURAN BUPATI BREBES NOMOR 001 TAHUN 2018 TENTANG TENTANG TATA CARA PEMBERIAN INSENTIF PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH DI KABUPATEN BREBES

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI TANGERANG PERATURAN BUPATI TANGERANG. Nomor : 6 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN DAN PEMANFAATAN INSENTIF PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH

BUPATI SINJAI PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 28 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN INSENTIF PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH

BUPATI MADIUN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 10 TAHUN TAHUN 2014 TENTANG PEMBERIAN INSENTIF PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH DI PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN DAN PEMANFAATAN INSENTIF PAJAK DAERAH

WALIKOTA YOGYAKARTA, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 31 TAHUN 2017

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR TAHUN TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 148 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

..f6uaotaj~ PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 86 TAHUN 2014 TENTANG INSENTIF PEMUNGUTAN RETRIBUSI DAERAH

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2010 NOMOR 39 SERI B

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

69 TAHUN 2010 TATA CARA PEMBERIAN DAN PEMANFAATAN INSENTIF PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DA

GUBERNUR SUMATERA BARAT

BUPATI MADIUN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN LINPERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI DHARMASRAYA PERATURAN BUPATI DHARMASRAYA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG

4. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 1997 tentang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 42, Tambahan

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR : 56 TAHUN 2017 T E N T A N G

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG

Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 73 TAHUN 2010

PROVINSI RIAU PERATURAN BUPATI SIAK NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI MEMPAWAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 12 TAHUN 2007 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 12 TAHUN 2013 T E N T A N G

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 4 TAHUN 2018 TENTANG

GUBERNUR GORONTALO PERATURAN GUBERNUR GORONTALO NOMOR 05 TAHUN 2015

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 97 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 42 TAHUN 2017 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 103 TAHUN 2017 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 37 TAHUN 2017 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 52 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI CILACAP PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 74 TAHUN 2012 TENTANG

4. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan

BUPATI KAUR. PERATURAN BUPATI KAUR Nomor : TAHUN 2013 TENTANG

TINJAUAN TERHADAP TATA CARA PEMBERIAN DAN PEMANFAATAN INSENTIF PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 43 TAHUN 2016 T E N T A N G

TENTANG TATA CARA PEMBERIAN DAN PEMANFAATAN INSENTIF PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH GUBERNUR JAWA BARAT,

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI CILACAP PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 54 TAHUN 2013 TENTANG TARGET KINERJA PENERIMAAN PAJAK DAERAH DI KABUPATEN CILACAP TAHUN 2013

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 4 TAHUN 2012 T E N T A N G

BUPATI BANYUMAS PROVINSI JAWA TENGAH

LEMBARAN DAERAH KOTA TARAKAN TAHUN 2009 NOMOR 01 PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 01 TAHUN 2009 TENTANG

GUBERNURJAWATENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH. 27 T.A1i01l TENTANG PEMBERIAN INSENTIF PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH DI PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 38 TAHUN 2012 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 28 TAHUN 2010 TENT ANG TATA CARA PEMBERIAN INSENTIF PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH

BUPATI JEMBER SALINAN PERATURAN BUPATI JEMBER NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 14 TAHUN 2017 T E N T A N G

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 74 TAHUN 2006 TENTANG PENGATURAN DAN PEMBAGIAN BIAYA PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH WALIKOTA SURABAYA,

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 385.TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

Transkripsi:

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMBERIAN DAN PEMANFAATAN INSENTIF PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH BUPATI MADIUN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 2010 tentang Tata Cara Pemberian dan Pemanfaatan Insentif Pemungutan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, maka dipandang perlu mengatur petunjuk pelaksanaan pemberian dan pemanfaatan insentif pemungutan pajak daerah dan retribusi daerah; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a di atas, perlu ditetapkan dengan Peraturan Bupati; Mengingat : 1. Undang - Undang Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara; 2. Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang - Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah; 3. Undang - Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah;

2 4. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1988 tentang Koordinasi Kegiatan Instansi Vertikal di Daerah; 5. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; 6. Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 2010 tentang Tata Cara Pemberian Pemanfaatan Insentif Pemungutan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah; 7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 8. Peraturan Daerah Kabupaten Madiun Nomor 2 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan yang Menjadi Kewenangan Kabupaten Madiun; 9. Peraturan Daerah Kabupaten Madiun Nomor 12 Tahun 2010 tentang Pajak Daerah; 10. Peraturan Daerah Kabupaten Madiun Nomor 13 Tahun 2010 tentang Retribusi Jasa Umum; 11. Peraturan Daerah Kabupaten Madiun Nomor 14 Tahun 2010 tentang Retribusi Jasa Usaha; 12. Peraturan Daerah Kabupaten Madiun Nomor 15 Tahun 2010 tentang Retribusi Perijinan tertentu; 13. Peraturan Daerah Kabupaten Madiun Nomor 13 Tahun 2011 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Madiun. MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN BUPATI MADIUN TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMBERIAN DAN PEMANFAATAN INSENTIF PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH.

3 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan: 1. Bupati dan Wakil Bupati adalah Bupati dan Wakil Bupati Madiun. 2. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Madiun. 3. Dinas Pendapatan adalah Dinas Pendapatan Kabupaten Madiun. 4. Satuan Kerja Perangkat Daerah Penghasil, yang selanjutnya disebut SKPD Penghasil, adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Madiun yang mempunyai tugas pokok dan fungsinya melaksanakan pemungutan pajak daerah dan/atau retribusi daerah. 5. Pihak Lain adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah dan/atau instansi yang membantu Satuan Kerja Perangkat Daerah Penghasil dalam melaksanakan pemungutan pajak daerah / retribusi daerah. 6. Pajak Daerah yang selanjutnya disebut Pajak adalah Kontribusi Wajib kepada Daerah yang terutang oleh Orang Pribadi atau Badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan Daerah sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. 7. Retribusi Daerah yang selanjutnya disebut Retribusi adalah Pungutan Daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian ijin tertentu yang khusus disediakan dan/atau diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk kepentingan orang pribadi atau Badan.

4 8. Pemungutan adalah suatu rangkaian kegiatan mulai dari penghimpunan data Obyek dan Subyek Pajak atau Retribusi, penentuan besarnya Pajak atau Retribusi yang terutang sampai kegiatan penagihan Pajak atau Retribusi kepada Wajib Pajak atau Retribusi serta pengawasan penyetorannya. 9. Insentif Pemungutan adalah Insentif yang diberikan kepada aparat pelaksana pemungutan Pajak Daerah atau Retribusi Daerah yang ditujukan untuk peningkatan kesejahteraan aparat pemungut Pajak Daerah atau Retribusi Daerah dalam rangka meningkatkan penerimaan Pajak dan Retribusi. 10. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, selanjutnya disingkat APBD adalah rencana keuangan tahunan Pemerintah Daerah yang dibahas dan disetujui bersama oleh Pemerintah Daerah dan DPRD, dan ditetapkan dengan Peraturan Daerah. 11. Dokumen Pelaksanaan Anggaran SKPD yang selanjutnya disingkat DPA-SKPD adalah dokumen yang memuat pendapatan, belanja dan pembiayaan yang digunakan sebagai dasar pelaksanaan anggaran oleh pengguna anggaran. 12. Anggaran Kas adalah dokumen perkiraan arus kas masuk yang bersumber dari penerimaan dan perkiraan arus kas keluar untuk mengatur ketersediaan dana yang cukup guna mendanai pelaksanaan kegiatan dalam setiap periode. BAB II ALOKASI INSENTIF PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH Pasal 2 (1) Dalam rangka melaksanakan kegiatan pemungutan Pajak dan Retribusi diberikan insentif Pemungutan Pajak dan Retribusi.

5 (2) Insentif Pemungutan dihitung dari rencana penerimaan tiap jenis Pajak dan Retribusi yang ditetapkan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran berkenaan. BAB III PENERIMA INSENTIF Pasal 3 Penerima insentif pemungutan pajak dan retribusi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) adalah sebagai berikut : a. Bupati dan Wakil Bupati selaku Penanggung jawab Pengelolaan Keuangan Daerah. b. Sekretaris Daerah selaku Koordinator Pengelolaan Keuangan Daerah. c. Pejabat dan pegawai pada SKPD Penghasil atau Unit Pelaksana Pemungutan sesuai dengan tanggung jawabnya. d. Pemungut Pajak Bumi dan Bangunan pada tingkat desa/ kelurahan dan kecamatan, kepala desa/lurah atau sebutan lain dan camat, dan tenaga lainnya yang ditugaskan oleh Instansi Pelaksana Pemungut Pajak. e. Pihak-pihak lain yang membantu pelaksanaan pemungutan Pajak dan Retribusi Pasal 4 Pemberian insentif sebagaimana dimaksud pada Pasal 3 ditetapkan dengan Keputusan Bupati. BAB IV PEMANFAATAN DAN BESARAN INSENTIF Pasal 5 Insentif Pemungutan Pajak dan Retribusi diberikan kepada penerima insentif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3

6 berdasarkan azas kepatutan, kewajaran dan rasionalitas sesuai dengan besarnya tanggung jawab masing-masing dalam mendukung dan melaksanakan pemungutan Pajak dan Retribusi. Pasal 6 Pemberian insentif bertujuan untuk meningkatkan: a. kinerja SKPD; b. semangat kerja bagi pejabat atau pegawai SKPD; c. pendapatan daerah; d. pelayanan kepada masyarakat. Pasal 7 (1) Insentif Pemungutan Pajak dan Retribusi sebagaimana dimaksud pada Pasal 2 ayat (1) ditetapkan sebesar 5% (lima persen) dari rencana penerimaan Pajak dan Retribusi dalam Tahun Anggaran berkenaan untuk tiap jenis Pajak dan Retribusi; (2) Besaran insentif Pemungutan Pajak dan Retribusi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 untuk setiap bulannya ditetapkan paling tinggi 6 (enam) kali gaji pokok dan tunjangan yang melekat. (3) Penerima dan besaran insentif Pemungutan Pajak dan Retribusi untuk setiap SKPD Pemungut sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf c dan Ayat ( 2 ) Pasal ini diatur dengan Keputusan Kepala SKPD penerima insentif pemungutan pajak dan retribusi. (4) Besaran insentif Pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf d ditetapkan paling tinggi 5% (lima persen) dari besarnya insentif sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) Pasal ini. (5) Besaran insentif Pemungutan Pajak dan Retribusi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf e ditetapkan paling tinggi 10% (sepuluh persen) dari

7 besarnya insentif sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) Pasal ini. (6) Apabila dalam realisasi pemberian insentif sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) terdapat sisa lebih, harus disetor ke Kas Umum Daerah sebagai penerimaan Daerah. BAB V PENGANGGARAN, PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN Pasal 8 (1) Kepala Dinas Pendapatan menyusun penganggaran Insentif Pemungutan Pajak dan Retribusi. (2) Penganggaran Insentif Pemungutan Pajak dan Retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikelompokkan kedalam Belanja Tidak Langsung yang diuraikan berdasarkan jenis Belanja Pegawai, Obyek Belanja Insentif Pemungutan Pajak atau Retribusi serta rincian Obyek Belanja Pajak dan Belanja Retribusi. Pasal 9 (1) Insentif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, diberikan kepada Aparat Pemungut sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 apabila mencapai target penerimaan Pajak dan/atau Retribusi yang telah ditetapkan dalam APBD dan dijabarkan secara triwulanan. (2) Pencapaian target penerimaan pajak/retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 ) ditetapkan berdasarkan DPA SKPD dan dijabarkan secara triwulanan dalam anggaran kas SKPD. (3) Insentif pemungutan pajak dan insentif pemungutan retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 ) dibayarkan secara triwulanan dengan ketentuan sebagai berikut :

8 a. Apabila target kinerja triwulan I tercapai, insentif pemungutan dibayarkan pada awal triwulan II; b. Apabila target kinerja triwulan II tercapai, insentif pemungutan dibayarkan pada awal triwulan III; c. Apabila target kinerja triwulan III tercapai, insentif pemungutan dibayarkan pada awal triwulan IV; d. Apabila target kinerja triwulan IV tercapai, insentif pemungutan dibayarkan pada akhir triwulan IV atau apabila belum dapat dibayarkan pada tahun berkenaan, maka insentif dibayarkan pada awal tahun berikutnya yang pelaksanaannya sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan. (4) Dalam hal target kinerja triwulan I tidak tercapai, insentif untuk triwulan I dibayarkan pada awal triwulan III, apabila triwulan I telah mencapai target kinerja sebagaimana ditetapkan dalam Pasal 2 ayat ( 2 ). (5) Dalam hal target kinerja triwulan II tidak tercapai, insentif untuk triwulan II dibayarkan pada awal triwulan IV, apabila triwulan II telah mencapai target kinerja sebagaimana ditetapkan dalam Pasal 2 ayat ( 2 ). (6) Dalam hal target kinerja triwulan III tidak tercapai, insentif untuk triwulan III dibayarkan pada akhir triwulan IV, apabila triwulan III telah mencapai target kinerja sebagaimana ditetapkan dalam Pasal 2 ayat ( 2 ). (7) Dalam hal target kinerja triwulan IV tidak tercapai maka insentif untuk triwulan IV tidak dapat direalisasi, insentif diberikan untuk triwulan III dan triwulan sebelumnya yang belum dibayarkan apabila telah mencapai target kinerja sebagaimana ditetapkan dalam Pasal 2 ayat ( 2 ). (8) Dalam hal target kinerja pada akhir tahun anggaran penerimaan tidak tercapai, tidak membatalkan insentif yang sudah dibayarkan untuk triwulan sebelumnya.

9 Pasal 10 Dalam hal target penerimaan pajak dan retribusi pada akhir tahun anggaran terlampaui atau penerimaan pajak dan retribusi lebih dari 100 % ( seratus persen ), maka pelampauan target dimaksud diberikan insentif sebagai bentuk apresiasi dengan ketentuan sebagai berikut : a. Apabila realisasi penerimaan pajak dan retribusi tercapai minimal 110 % ( Seratus Sepuluh Persen ) atau lebih dari target yang sudah ditetapkan, maka atas pelampauan realisasi penerimaan tersebut diberikan insentif sebesar 5 % ( lima persen ), dihitung dari pelampauan realisasi penerimaan pajak dan retribusi. b. Pembayaran insentif pelampauan realisasi penerimaan pajak dan retribusi dimaksud pada huruf a, dibayarkan pada awal tahun anggaran berikutnya. c. Apresiasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10, diberikan kepada penerima insentif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3. d. Apabila realisasi penerimaan pajak dan retribusi kurang dari 110 % ( seratus sepuluh persen ), maka pelampauan realisasi penerimaan pajak dan retribusi tersebut tidak diberikan insentif. Pasal 11 (1) Proses pencairan insentif pemungutan pajak dan retribusi dilakukan apabila realisasi penerimaan pajak dan retribusi telah memenuhi target kinerja yang telah ditetapkan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat ( 2 ). (2) Bukti pertanggungjawaban pembayaran insentif pemungutan pajak dan retribusi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf a s/d d, adalah daftar nominatif penerima insentif pemungutan pajak dan retribusi atau kuitansi penerimaan insentif pemungutan pajak dan retribusi dan surat setoran pajak penghasilan ( PPh.21).

10 BAB VI KETENTUAN KHUSUS Pasal 12 (1) Pemungutan reribusi yang dikerjasamakan dengan pihak ketiga, pemberian insentif didasarkan pada perhitungan pendapatan setelah dikurangi jumlah bagi hasil untuk pihak ketiga. (2) Pihak ketiga dalam pemungutan retribusi tidak diberikan insentif. BAB VII KETENTUAN PERALIHAN Pasal 13 Penerimaan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah yang sudah dipungut mulai tanggal 1 Januari 2014 sampai dengan diundangkannya Peraturan Bupati ini, pemberian dan pemanfaatan insentif pemungutan diperhitungkan sesuai dengan Peraturan Bupati ini. BAB VIII KETENTUAN PENUTUP Pasal 14 Dengan berlakunya Peraturan ini maka Peraturan Bupati Madiun Nomor 22 Tahun 2012 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pemberian dan Pemanfaatan Insentif Pemungutan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

11 Pasal 15 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Madiun. Ditetapkan di Madiun pada tanggal 3 Juni 2014 BUPATI MADIUN, Diundangkan di Madiun pada tanggal 3 Juni 2014 SEKRETARIS DAERAH ttd MUHTAROM ttd. Drs. SOEKARDI, M.Si Pembina Utama Muda NIP. 19551111 197703 1 005 BERITA DAERAH KABUPATEN MADIUN TAHUN 2014 NOMOR 20 SALINAN Sesuai dengan aslinya KEPALA BAGIAN HUKUM ttd. WIDODO, SH. M.Si Pembina Tingkat I NIP. 19611215 198903 1 006

12 BERITA DAERAH KABUPATEN MADIUN TAHUN 2011 NOMOR 16 /... Sesuai dengan aslinya SEKRETARIS DAERAH Ir. SUKIMAN, M.Si. Pembina Utama Madya NIP. 19571022 198311 1 001