PENGARUH PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Nasional yang tercantum dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan karena pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi hal yang sangat penting bagi suatu bangsa, dikatakan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu faktor yang menentukan kemajuan bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan harus berlangsung secara berkelanjutan. Dari sinilah kemudian muncul istilah

Marina Tri Handhani. Universitas Sebelas Maret Surakarta

BAB I PENDAHULUAN. output merupakan hasil dari proses yang dilaksanakan. Dari pelaksanaan. persaingan di era globalisasi dewasa ini.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan suatu bangsa dapat dilihat dari perkembangan

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. mencerdaskan kehidupan bangsa juga sekaligus meningkatkan harkat dan. peningkatan kehidupan manusia ke arah yang sempurna.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu bagian terpenting dalam suatu pembangunan,

JURNAL PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

Disusun Oleh : LINA FIRIKAWATI A

BAB 1 PENDAHULUAN. muncul persaingan dalam berbagai bidang kehidupan, diantaranya bidang

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu faktor yang menentukan berkembangnya suatu Negara ialah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan penting karena pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, nilai, dan sikap sehingga dapat berpikir lebih sistematis, rasional, dan

BAB I PENDAHULUAN. Seiring perkembangan masyarakat Indonesia di era globalisasi ini,

A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan suatu tempat dimana bagi peserta didik untuk

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3 yang menyatakan bahwa : Proses pembelajaran pada umumnya memiliki komponen-komponen

PENGARUH KREATIVITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATAKULIAH AKUNTANSI BIAYA II MAHASISWA FKIP AKUNTANSI UMS ANGKATAN 2012

memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi.

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari kehidupan seseorang, baik dalam keluarga, masyarakat dan

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi tersebut diperlukan sumber daya manusia yang

PENGEMBANGAN KARAKTER KEMANDIRIAN MELALUI PRORGAM BOARDING SCHOOL (Studi Kasus Pada Siswa Di MTs Negeri Surakarta 1 Tahun Pelajaran 2013/2014)

BAB I PENDAHULUAN. Undang Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003 Bab 2 Pasal

1. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan rekayasa mengendalikan belajar (learning) guna

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

1.1. Latar Belakang Masalah. Suatu bangsa memerlukan sumber daya manusia yang berkualitas untuk

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS VIII-U SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat. Hal ini menuntut adanya sumber daya manusia yang. berkualitas, dengan begitu perkembangan yang ada dapat dikuasai,

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran di sekolah dasar era globalisasi. menjadi agen pembaharuan. Pembelajaran di Sekolah Dasar diharapkan dapat

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana yang tertuang dalam Undang Undang Nomor 20 tahun negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

I. PENDAHULUAN. Pendidikan berdasarkan undang-undang RI Nomor 20 tahun 2003 tentang

SKRIPSI. Oleh: SUKARYATI NPM : P

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha membina kepribadian dan kemajuan manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. untuk memajukan kesejahteraan bangsa. Pendidikan adalah proses pembinaan

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat. Hal ini menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mengembangkan. kepribadian manusia melalui pemberian pengetahuan, pengajaran

Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. semata-mata untuk hari ini melainkan untuk masa depan.

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali bangsa Indonesia yang sedang membangun sehingga dapat. bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. melalui pendidikan sekolah. Pendidikan sekolah merupakan kewajiban bagi seluruh. pendidikan Nasional pasal 3 yang menyatakan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam. Indonesia. Di samping itu, pendidikan dapat mewujudkan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional pada Undang- Undang RI No. 20 tahun 2003, Triana, 2015:

Partono 1 Tri Minarni 2

PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pemakaian seragam sekolah terhadap siswa di dalam suatu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. antara lain pemerintah, guru, sarana prasarana, dan peserta didik itu sendiri.

PENGARUH KEDISIPLINAN BELAJAR DAN BERFIKIR KRITIS SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 2 COLOMADU TAHUN AJARAN 2009/ 2010

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan, manusia dapat mengembangkan diri untuk menghadapi tantangan

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh pengetahuan dan keterampilan menjadi tanggung jawab satuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

JURNAL PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan pendidikan nasional yang ingin dicapai telah ditetapkan

BAB 1 PENDAHULUAN. kecerdasan, dan keterampialan proses yang diperlukan dalam kehidupan (Undangundang

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Kewarganegaraan. Diajukan Oleh: ERMAWATIK A

HUBUNGAN ANTARA KONDISI LINGKUNGAN SEKOLAH DENGAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 DONOROJO TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

ERFIANA RESTYA RAHMAWATI A

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan sebagai upaya dasar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sejarah dunia menunjukkan bahwa Sumber Daya Manusia (SDM)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. usaha di negara lain. Untuk menghadapi era globalisasi ini diperlukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bermatabat dan dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, dan bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. mendorong berbagai upaya dan perhatian seluruh lapisan masyarakat terhadap

UNIVERSITAS SEBELAS MARET NIM. K

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. Oleh karena itu, perlu adanya peningkatan mutu pendidikan di Indonesia. Berdasarkan Undang-undang No. 20 pasal ke-3 (2003)

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi berbagai tantangan dan hambatan. Salah satu tantangan yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. maju mundurnya suatu bangsa terletak pada baik tidaknya karakter dan akhlak

PENGARUH AKTIVITAS SISWA DALAM MENGIKUTI KEGIATAN EKSTRA KURIKULER DAN KEDISIPLINAN MENGIKUTI KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR TERHADAP KEMANDIRIAN BELAJAR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dapat memperoleh ilmu pengetahuan serta keterampilan yang berguna untuk masa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tercipta sumber daya manusia yang cerdas dan berkualitas. tertanam dalam diri pribadi sangatlah berperan penting.

BAB I PENDAHULUAN. berfikir lebih jauh mengenai pengetahuan yang dimilikinya. Dengan ilmu,

BAB I PENDAHULUAN. yang dihadapinya dan mampu untuk melakukan sesuatu yang baru. untuk menunjang kemajuan kehidupan, baik bagi diri dan bangsanya.

BAB I PENDAHULUAN. warganya belajar dengan potensi untuk menjadi insan insan yang beradab, dengan

Tujuan pendidikan nasional seperti disebutkan dalam Undang-Undang. Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal (3)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Indonesia memerlukan sumber daya manusia dalam jumlah dan mutu yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses pengembangan sumber daya manusia. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. teknologi. Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Bab II Pasal 3

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan dan perkembangan suatu negara. Pendidikan nasional berfungsi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan. mengemban fungsi tersebut pemerintah menyelenggarakan Sistem

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS MELALUI PENERAPAN PENGAJARAN REMEDIAL. Rahmatiah SMP Negeri 33 Makassar Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Oleh karena itu, pendidikan menuntut orang-orang yang terlibat di. pengetahuan dan teknologi yang berkembang saat ini.

Transkripsi:

Jurnal Ekonomi & Pendidikan, Volume 9 Nomor 1, April 2012 PENGARUH PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA Ahmad Najib Bety Nur Achadiyah Universitas Negeri Malang Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah pengaruh pendidikan karakter yang terdiri dari disiplin, percaya diri dan mandiri terhadap prestasi belajar siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Lawang. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Lawang sebanyak 76 siswa. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian deskriptif korelasional. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dan dokumentasi. Teknis analisis data menggunakan analisis deskriptif dan regresi berganda. Kata Kunci: Pendidikan Karakter, Prestasi Belajar Siswa. A. Pendahuluan Pengaruh globalisasi dan arus informasi membawa konsekuensi terhadap pembangunan manusia di dunia, termasuk Indonesia di dalamnya. Segala upaya telah dipersiapkan untuk menghadapi perubahan dan tantangan, diantaranya dengan meningkatkan potensi diri agar menjadi sumber daya manusia yang unggul dan mampu bersaing dengan bangsa lain. Sumber daya manusia yang unggul dan mampu bersaing bagi seorang siswa adalah siswa yang memiliki prestasi belajar yang baik. Prestasi belajar yang baik diperoleh melalui disiplin, percaya diri dan mandiri. Disiplin, percaya diri dan mandiri merupakan nilai pendidikan karakter yang perlu ditanamkan kepada siswa agar siswa memiliki karakter tersebut. Dengan pendidikan karakter tersebut siswa akan lebih berprestasi. Hal ini sesuai dengan pendapat Raka, dkk (2011: 204) pendidikan karakter yang dilakukan dengan benar akan meningkatkan prestasi akademik siswa. Siswa yang berprestasi dan memiliki karakter yang baik merupakan tujuan pendidikan nasional. Hal tersebut tertuang dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003 pasal 3 yang berbunyi: Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka 102

Pengaruh Pendidikan Karakter terhadap Prestasi Belajar Siswa Ahmad Najib dan Bety Nur Achadiyah mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, serta sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab. Tujuan pendidikan nasional di atas hanya bisa dicapai dengan menerapkan pendidikan karakter terhadap siswa. Keberhasilan pendidikan karakter yang diterapkan oleh guru terhadap siswa di ukur dari perubahan sikap siswa dari yang tidak baik menuju perilaku yang baik, yaitu perilaku yang disiplin, percaya diri dan mandiri. Perlunya pendidikan karakter ditanamkan kepada siswa juga disampaikan oleh Berkowitz dalam Asmani (2011: 44) sekolah-sekolah yang menerapkan pendidikan karakter, terjadi peningkatan motivasi siswa dalam meraih prestasi akademik. Hal ini berarti, dengan termotivasinya siswa dalam meraih prestasi akan mengakibatkan siswa akan belajar dengan rajin yang nantinya prestasi belajar siswa akan meningkat atau bertambah bagus. Sebagaimana yang telah diungkapkan oleh para tersebut bahwa pendidikan karakter ditanamkan oleh guru kepada siswa akan membuat siswa memiliki karakter yang baik, antara lain karakter disiplin, percaya diri dan mandiri. Karakter inilah yang membuat prestasi belajar siswa meningkat. SMA Negeri 1 Lawang telah menerapkan pendidikan karakter kepada siswa yang terlihat dalam perangkat pembelajaran seperti silabus dan RPP. Dengan adanya penerapan pendidikan karakter tersebut diharapkan siswa memiliki karakter yang baik, yaitu karakter disiplin, percaya diri dan mandiri. Tetapi dalam kenyataannya masih ada siswa SMA Negeri 1 Lawang yang memiliki karakter disiplin, percaya diri dan mandiri yang rendah. B. Metode Penelitian Jenis penelitian ini apabila ditinjau dari jenis data yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Menurut Arikunto (2006: 12) dalam penelitian kuantitatif dituntut untuk menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran atas data tersebut, serta penampilan dari hasilnya. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksplanasi (Explanatory Research) yaitu penelitian untuk menguji pengaruh antar variabel yang dihipotesiskan. 103

Jurnal Ekonomi & Pendidikan, Volume 9 Nomor 1, April 2012 Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Lawang yang berjumlah 76 siswa pada semester genap tahun ajaran 2011/2012. Instrumen dalam penelitian ini adalah kuesioner/angket dan dokumentasi. Kuesioner/angket digunakan untuk mengumpulkan data tentang karakter disiplin, percaya diri dan mandiri yang dimiliki oleh siswa sebagai akibat dari penanaman pendidikan karakter disiplin, percaya diri dan mandiri. Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan skala likert, dengan alternatif jawaban 1-4. Sedangkan dokumentasi untuk mengumpulkan data prestasi belajar siswa (UTS) dan perangkat pembelajaran (silabus dan RPP). C. Hasil dan Pembahasan 1. Pendididikan Karakter Disiplin Pendidikan karakter disiplin yang diterapkan terhadap siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Lawang mengakibatkan siswa memiliki karakter disiplin. Hasil deskrptif menunjukkan karakter disiplin siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Lawang yaitu; 1) sebanyak 34 siswa (44,74%) memiliki klasifikasi karakter disiplin sangat tinggi, 2) sebanyak 31 siswa (40,79%) memiliki klasifikasi karakter disiplin tinggi, 3) sebanyak 6 (7,89%) siswa memiliki klasifikasi karakter disiplin sedang, 4) sebanyak 5 (6,58%) memiliki klasifikasi karakter disiplin rendah. Dari perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Lawang memiliki karakter disiplin dengan kriteria klasifikasi sangat tinggi. Karakter disiplin yang tinggi di SMA Negeri 1 Lawang dikarenakan pendidikan karakter disiplin yang dilakukan oleh guru dalam mendidik siswa untuk selalu disiplin dalam kegiatan pembelajaran di kelas maupun di luar kelas. Jika siswa melanggar peraturan maka akan dikenakan sanksi yang tegas agar siswa sadar dan tidak mengulangi perbuatannya. Hasil regresi menunjukkan karakter disiplin yang dimiliki oleh siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Lawang dengan signifikansi sebesar 0,014. Hal ini berarti karakter disiplin yang dimiliki oleh siswa berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Tu u (2004: 15) mengatakan bahwa disiplin siswa di sekolah merupakan faktor yang dominan yang mempengaruhi prestasi belajar siswa. Siswa yang memiliki karakter disiplin akan selalu mentaati peraturan sekolah, selalu mengikuti pelajaran di kelas, tidak suka membolos saat masih ada jam pelajaran dan tidak membuat kegaduhan di kelas. 104

Pengaruh Pendidikan Karakter terhadap Prestasi Belajar Siswa Ahmad Najib dan Bety Nur Achadiyah Siswa yang memiliki karakter disiplin tersebut akan lebih berprestasi daripada siswa yang tidak memiliki karakter disiplin. Hal ini dikarenakan siswa tersebut selalu mengikuti pelajaran, yang artinya tidak ada materi pelajaran yang ia lewatkan untuk dipelajari. Selain itu, selalu mendengarkan pelajaran di kelas dengan tenang, yang membuatnya lebih berkonsentrasi dan mempermudah dalam memahami pelajaran yang dia terima dari guru. Hal tersebut menjadikan siswa mudah dalam mengerjakan tugas/ujian yang diberikan oleh guru. Hal ini dikarenakan dia sudah mendapatkan materi yang dipelajarinya dari guru setiap pembelajaran di kelas, sehingga saat ujian dia sudah mempunyai pengetahuan yang cukup untuk mengerjakan tugas/ujian yang diberikan guru, yang nantinya akan memudahkannya dalam mengerjakan tugas/ujian dan pada akhirnya akan mendapat hasil atau prestasi belajar yang memuaskan. Siswa yang tidak memiliki karakter disiplin akan selalu membolos, tidak mengikuti pelajaran di kelas dan sering membuat kegaduhan di kelas. Siswa tersebut akan kesulitan dalam mengerjakan ujian/tugas yang diberikan oleh guru. Hal ini dikarenakan dia sedikit sekali mendapat materi yang diberikan oleh guru, karena siswa tersebut jarang mengikuti pelajaran di kelas. Yang nantinya pada saat mengerjakan ujian akan kesulitan. Sehingga nilai ujiannya akan jelek atau prestasi belajarnya akan menurun. Berdasarkan uraian tersebut bahwa pendidikan karakter disiplin berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Hal ini sesuai dengan pendapat Raka, dkk (2011: 204) pendidikan karakter yang dilakukan dengan benar akan meningkatkan prestasi akademik siswa. Pendidikan karakter yang dikemukakan oleh Raka, dkk juga menyangkut pendidikan karakter disiplin. Selain itu, menurut Berkowitz dalam Asmani (2011: 44) mengatakan bahwa sekolah-sekolah yang menerapkan pendidikan karakter, terjadi peningkatan motivasi siswa dalam meraih prestasi akademik. Hal ini berarti dengan meningkatnya motivasi siswa dalam meraih akademik maka prestasi belajarnya juga akan bertambah bagus. 2. Pendidikan Karakter Percaya diri Pendidikan karakter percaya diri yang diterapkan terhadap siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Lawang mengakibatkan siswa memiliki karakter percaya diri. bahwa karakter percaya diri siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Lawang yaitu; 1) sebanyak 57 siswa (75%) memiliki klasifikasi nilai karakter percaya diri sangat tinggi, 2) sebanyak 11 siswa (14,47%) memiliki klasifikasi karakter percaya diri 105

Jurnal Ekonomi & Pendidikan, Volume 9 Nomor 1, April 2012 tinggi, 3) sebanyak 5 siswa (6,58%) memiliki klasifikasi karakter percaya diri sedang, 4) sebanyak 3 siswa (3,95%) memiliki klasifikasi percaya diri rendah. Dari perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Lawang memiliki karakter percaya diri dengan kriteria klasifikasi sangat tinggi. Karakter percaya diri yang sangat tinggi tersebut dikarenakan penanaman pendidikan karakter percaya diri yang dilakukan oleh guru agar siswa selalu percaya akan kemampuannya sendiri, dan menyakinkan dirinya sendiri bahwa dia bisa mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru serta dalam setiap pembelajaran guru selalu menyuruh siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas untuk melatih siswa lebih berani dan percaya diri dalam menyampaikan pendapat atau hasil diskusi. Hasil regresi menunjukkan karakter percaya diri yang dimiliki oleh siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Lawang berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa yang ditunjukkan dengan signifikansi sebesar 0,029. Hal ini berarti karakter percaya diri yang dimiliki oleh siswa berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Hal tersebut juga sesuai dengan Zins dalam Asmani (2011: 44) mengatakan bahwa ada sederet faktor-faktor risiko penyebab kegagalan anak di sekolah. Faktor-faktor risiko yang disebutkan ternyata bukan terletak pada kecerdasan otak, tetapi pada karakter, yaitu rasa percaya diri, kemampuan bekerja sama, kemampuan bergaul, kemampuan berkonsentrasi, rasa empati dan kemampuan berkomunikasi. Kegagalan di sekolah yang dimaksud Zins berarti tidak berprestasi dalam belajar. Siswa yang memiliki karakter percaya diri akan selalu tenang dalam menghadapi berbagai situasi apapun, baik pada saat ujian maupun pada saat presentasi hasil diskusinya. Siswa yang memiliki karakter percaya diri akan tenang dalam mengerjakan tugas/ujian, sehingga materi pelajaran yang dipelajarinya tidak hilang pada saat ujian. Dengan begitu dia lebih mudah dalam mengerjakan tugas/ujian dan pada akhirnya hasil ujian/tugasnya akan baik serta prestasi belajarnya juga memuaskan. Siswa yang tidak memiliki karakter percaya diri akan gemetar saat mengerjakan ujian/tugas dari guru. Materi pelajaran yang telah dipelajari, baik di rumah maupun di sekolah akan hilang dan dalam mengerjakan ujian/tugas tersebut dia tidak bisa berfikir dengan tenang. Oleh karena itu siswa yang tidak memiliki karakter percaya diri akan kesulitan dalam mengerjakan ujian/tugas yang diberikan oleh guru sehingga nilai/prestasi belajarnya tidak akan memuaskan. 106

Pengaruh Pendidikan Karakter terhadap Prestasi Belajar Siswa Ahmad Najib dan Bety Nur Achadiyah Berdasarkan uraian tersebut bahwa pendidikan karakter percaya diri berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Hal ini sesuai dengan pendapat Raka, dkk (2011: 204) pendidikan karakter yang dilakukan dengan benar akan meningkatkan prestasi akademik siswa. Pendidikan karakter yang dikemukakan oleh Raka, dkk juga menyangkut pendidikan karakter percaya diri. Selain itu, menurut Berkowitz dalam Asmani (2011: 44) mengatakan bahwa sekolah-sekolah yang menerapkan pendidikan karakter, terjadi peningkatan motivasi siswa dalam meraih prestasi akademik. Hal ini berarti dengan meningkatnya motivasi siswa dalam meraih akademik maka prestasi belajarnya juga akan bertambah bagus. 3. Pendidikan Karakter Mandiri Pendidikan karakter percaya diri yang diterapkan terhadap siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Lawang mengakibatkan siswa memiliki karakter mandiri. karakter mandiri siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Lawang yaitu; 1) sebanyak 16 siswa (21,06%) memiliki karakter klasifikasi mandiri sangat tinggi, 2) sebanyak 51 siswa (67,10%) memiliki klasifikasi karakter mandiri tinggi, 3) sebanyak 9 siswa (11,84%) memiliki klasifikasi karakter mandiri sedang, 4) sebanyak 0 siswa (0%) memiliki klasifikasi karakter mandiri rendah. Dari perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Lawang memiliki karakter mandiri dengan kriteria klasifikasi tinggi. Karakter mandiri yang tinggi tersebut dikarenakan pendidikan karakter mandiri yang ditanamkam oleh guru agar siswa itu sendiri selalu mengerjakan tugas/ujian secara mandiri tanpa bantuan orang lain. Begitu juga dalam mengatasi permasalahan terutama masalah belajar akan dilakukan atau diselesaikan sendiri jika masih bisa dilakukan sendiri. Hasil regresi menunjukkan karakter mandiri yang dimiliki oleh siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Lawang berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa yang ditunjukkan dengan signifikansi sebesar 0,023. Hal ini sesuai dengan pendapat Tahar dan Enceng (2004: 100) mengatakan bahwa ada hubungan positif kemandirian belajar terhadap hasil belajar siswa. Hasil belajar di sini sama artinya juga dengan prestasi belajar. Yang artinya jika siswa memiliki karakter mandiri maka prestasi belajarnya akan meningkat, sedangkan siswa yang tidak memiliki karakter mandiri maka prestasi belajarnya akan menurun. Siswa yang memiliki karakter mandiri tidak selalu mengandalkan guru sebagai sumber belajar utama tetapi akan mencari sumber lain selain guru, hal ini 107

Jurnal Ekonomi & Pendidikan, Volume 9 Nomor 1, April 2012 digunakan untuk menambah pengetahuannya tentang materi tersebut dan mempermudah dalam memahami materi tersebut. Sehingga pada saat mengerjakan ujian, siswa tersebut tidak mengalami kesulitan. Hal ini dikarenakan siswa tersebut pengetahuan sudah banyak dan mengerti tentang materi yang diujikan. Sehingga nantinya hasil ujiannya akan bagus dan pada akhirnya prestasi belajarnya juga bagus. Selain itu, siswa tersebut akan belajar secara mandiri setiap hari tanpa perintah dari orang tua maupun guru. Karena belajarnya dilakukan atas inisiatif sendiri maka akan cepat memahami tentang materi tersebut. Dengan demikian, dia akan mudah mengerjakan ujian/tugas dengan hasil yang bagus dan prestasi belajar yang bagus juga. Siswa yang tidak memiliki karakter mandiri akan selalu mengandalkan guru sebagai sumber pembelajaran utama, tanpa ada usaha untuk mencari sumber lain atau buku untuk menambah pengetahuannya tentang materi tersebut dan juga untuk mempermudahnya dalam memahami materi tersebut. Sehingga siswa tersebut akan kesulitan dalam mengerjakan ujian. Hal ini dikarenakan sedikitnya materi yang diperoleh, sehingga nantinya akan mendapatkan hasil yang tidak memuaskan atau prestasi belajarnya akan turun. Berdasarkan uraian tersebut bahwa pendidikan karakter mandiri berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Hal ini sesuai dengan pendapat Raka, dkk (2011: 204) pendidikan karakter yang dilakukan dengan benar akan meningkatkan prestasi akademik siswa. Pendidikan karakter yang dikemukakan oleh Raka, dkk juga menyangkut pendidikan karakter mandiri. Selain itu, menurut Berkowitz dalam Asmani (2011: 44) mengatakan bahwa sekolah-sekolah yang menerapkan pendidikan karakter, terjadi peningkatan motivasi siswa dalam meraih prestasi akademik. Hal ini berarti dengan meningkatnya motivasi siswa dalam meraih akademik maka prestasi belajarnya juga akan bertambah bagus. D. Simpulan Berdasarkan hasil dan pembahasan tersebut dapat disimpulkan yaitu: (1) pendidikan karakter disiplin yang ditanamkan kepada siswa mempunyai peranan di dalam meningkatkan prestasi belajar siswa, hal ini dikarenakan pendidikan karakter disiplin yang ditanamkan tersebut membuat siswa memiliki karakter disiplin yang tinggi sehingga dengan karakter disiplin yang tinggi tersebut membuat prestasi belajar siswa bagus, (2) pendidikan karakter percaya diri yang ditanamkan kepada siswa mempunyai peranan didalam meningkatkan prestasi 108

Pengaruh Pendidikan Karakter terhadap Prestasi Belajar Siswa Ahmad Najib dan Bety Nur Achadiyah belajar, hal ini dikarenakan pendidikan karakter percaya diri yang ditanamkan tersebut membuat siswa memiliki karakter percaya diri yang tinggi sehingga dengan karakter percaya diri yang tinggi tersebut membuat prestasi belajar siswa bagus, dan (3) pendidikan karakter mandiri yang ditanamkan kepada siswa mempunyai peranan di dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini dikarenakan pendidikan karakter mandiri yang ditanamkan tersebut membuat siswa memiliki karakter mandiri yang tinggi sehingga dengan karakter mandiri yang tinggi tersebut membuat prestasi belajar siswa bagus. Adapun saran yang dapat diberikan berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan adalah sebagai berikut: (1) Bagi siswa hendaknya untuk dapat meningkatkan karakter disiplin, percaya diri dan mandiri untuk meningkatkan prestasi belajarnya. Karena semakin tinggi karakter disiplin, percaya diri dan mandiri makin semakin tinggi pula prestasi belajarnya, sebaliknya, semakin rendah karakter disiplin, percaya diri dan mandiri makin semakin pula pula prestasi belajarnya, (2) Bagi guru hendaknya tidak hanya menanamkan disiplin, percaya diri dan mandiri pada setiap pembelajaran melalui ucapan tetapi juga disertai dengan tindakan atau teladan yang baik, agar penerapan pendidikan karakter bisa berjalan dengan maksimal. Daftar Pustaka Asmani, Jamal Makmur. 2011. Buku Panduan Internalisasi Pendidikan Karakter Di Sekolah. Jogjakarta: Diva Press. Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta. Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Tu u, Tulus. 2004. Peran Disiplin Pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta: Grasindo. Tahar dan Enceng. 2003. Hubungan Kemandirian Belajar dan Hasil Belajar pada Pendidikan Jarak Jauh. Jakarta: Universitas Terbuka Jakarta. (online). Vol (2): 91-101, (http://www.jakarta.ut.ac.id), diakses 14 maret 2012. Raka, Gede dkk. 2011. Pendidikan Karakter di Sekolah; dari Gagasan ke Tindakan. Jakarta: Elek Media Komputindo. 109