BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era globalisasi merupakan era ekonomi yang kompetitif. Perubahan

dokumen-dokumen yang mirip
UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era ekonomi modern seperti sekarang ini, perusahaan sangat membutuhkan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal dapat dijadikan salah satu alternatif bagi perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan tambahan modal ialah dengan menawarankan kepemilikan

BAB 1 PENDAHULUAN. Di dalam Undang-undang Pasar Modal no. 8 tahun 1995: Pasar Modal

BAB 1 PENDAHULUAN. yang pada akhir-akhir ini menarik minat para investor. Tujuan semua investasi

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal saat ini sudah marak diperbincangkan di kalangan masyarakat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan perekonomian suatu negara dapat diukur dengan berbagai

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berkembangnya suatu perusahaan tergantung pada kinerja keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Pergerakan harga saham industri farmasi di Bursa Efek Indonesia mulai

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha di Indonesia yang semakin ketat saat ini mendorong banyak

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu fungsi utama pasar modal adalah sebagai sarana untuk

BAB I PENDAHULUAN. (sekuritas), berupa surat utang (obligasi), saham, reksa dana, dan lain-lain.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. lembaga profesi yang berkaitan dengan efek. dividen atau Capital Gain. Dividen merupakan pembagian keuntungan yang

BAB I PENDAHULUAN. dana ke dalam lembaga investasi dan atau suatu benda dengan harapan

BAB I PENDAHULUAN. investor/pemilik modal. Media yang digunakan perusahaan dalam menjual

BAB I PENDAHULUAN. investasi yang produktif guna mengembangkan pertumbuhan jangka panjang.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. dimana pertumbuhan tersebut sejalan dengan era globalisasi ekonomi. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini perkembangan terasa begitu cepat, salah satunya

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan uraian-uraian teori, hasil penelitian, dan analisis baik secara

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalankan kegiatan operasionalnya akan membutuhkan struktur. modal yang kuat untuk meningkatkan laba agar tetap mampu

BAB 1 PENDAHULUAN. memaksimalkan hasil (return) yang diharapkan dalam batas risiko yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Dunia bisnis khususnya kegiatan pasar modal dalam era globalisasi ini telah

BAB I PENDAHULUAN. ketidakpastian yang seringkali sulit diprediksikan oleh para investor. Pesatnya perkembangan

ANALIS PENGARUH VARIABEL-VARIABEL FUNDAMENTAL YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Ketika Indonesia mengalami krisis ekonomi, naiknya suku bunga, dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya akuntansi keuangan dan laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi suatu negara. Hal ini dikarenakan pasar modal mempunyai fungsi

BAB I PENDAHULUAN. periode waktu yang tertentu. Terdapat dua jenis investasi yaitu investasi langsung

BAB I PENDAHULUAN. penawaran dan permintaan jangka panjang dalam bentuk efek. Pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam, baik sumber

BAB I PENDAHULUAN. tersebut melalui suatu analisis yang dapat dijadikan pedoman untuk menilai

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha, keputusan melakukan investasi sangat penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pasar modal pada hakekatnya adalah pasar yang tidak berbeda jauh

BAB 1 PENDAHULUAN. Indikator yang paling penting dalam menilai kemajuan perekonomian suatu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Selama 10 tahun terakhir pasar modal di Indonesia telah berkembang

BAB I PENDAHULUAN. Pelaporan keuangan merupakan sarana yang digunakan perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Semua perusahaan makanan di Indonesia dalam era globalisasi selayaknya

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan selalu membutuhkan dana untuk menunjang kelancaran

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. eksternal. Dorongan perusahaan untuk memberikan informasi karena terdapat

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal Indonesia mengalami perkembangan yang pesat dari periode ke

BAB I PENDAHULUAN. Saham adalah salah satu instrumen investasi yang dapat memberikan return UKDW

BAB 1. Pasar modal adalah bagian dari pasar financial dan tempat bertemunya investor dan

BAB 1 PENDAHULUAN. investor dan perusahaan yang telah go public (emiten). Bagi emiten, pasar modal

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan investasi adalah kegiatan untuk menanam modal pada satu asset

BAB I PENDAHULUAN. Sebelum pemodal melakukan transaksi di pasar modal, baik pasar perdana

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berdirinya sebuah perusahaan harus memiliki tujuan yang jelas. (Harjito

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan makin berkembangnya dunia bisnis yang didukung oleh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Aktvitas investasi yang dilakukan investor dihadapkan pada berbagai macam resiko

BAB I PENDAHULUAN. melakukan investasinya selain di bank atau investasi berwujud seperti emas

BAB I PENDAHULUAN. suatu Negara dapat dilihat dan diukur melalui berbagai cara, salah satunya dengan

BAB I PENDAHULUAN. muncul berkaitan dengan efisiensi informasi. Hal ini dapat terjadi karena pasar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan yang memerlukan dana dalam jumlah

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang. Seiring dengan laju perekonomian Indonesia yang terus mengalami

BAB I PENDAHULUAN. memang mengalami perkembangan yang cukup signifikan. Hal ini ditandai

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam kegiatan ekonomi, terutama di negara yang menganut sistem

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi sekarang ini, pasar modal memiliki peran penting

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Model estimasi..., Andriyatno, FE UI, 2010.

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan suatu aktivitas pengerahan dana jangka panjang dari

I. PENDAHULUAN. suatu perusahaan, alat ukur yang utama digunakan adalah laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan property dan real estate semakin marak diberbagai penjuru

BAB I PENDAHULUAN. diukur dengan Current Ratio, Debt to Equity dan Return on Investment terhadap

BAB 1 PENDAHULUAN. khususnya bagi pemegang saham sebagai pemilik perusahaan, dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saham juga berarti sebagai tanda penyertaan atau pemilikan seorang

BAB I PENDAHULUAN. Pertimbangan investor dalam menentukan pilihannya terhadap saham yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Globalisasi yang terjadi saat ini memberikan dampak yang signifikan bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu cara bagi perusahaan untuk mendapatkan tambahan modal adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. sudah semakin berat baik dari segi kemajuan teknologi, perkembangan. perusahaan guna memenuhi kebutuhan informasi pengguna.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan maka kewajiban akan pendanaan juga semakin besar jumlahnya. Hal

BAB 1 PENDAHULUAN. berupa capital gain ataupun dividend yield. Capital gain dapat diperoleh jika

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan ekonomi adalah salah satu aspek penting di dalam suatu negara dalam

BAB I PENDAHULUAN. modal harus bersifat likuid dan efisien. Suatu pasar modal dikatakan likuid

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Berkembangnya kegiatan bisnis dalam bidang ekonomi saat ini

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan kebutuhan masing masing individu. Banyak keuntungan yang dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia atau go public pasti menerbitkan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal Indonesia saat ini telah mengalami perkembangan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan ekonomi Indonesia. Hal ini dimungkinkan karena pasar modal

PENGARUH INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP HARGA SAHAM SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peranan besar bagi perekonomian suatu negara,

BAB I PENDAHULUAN. ditanamkan oleh para pemilik modal. Investasi merupakan penempatan sejumlah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Tingkat kompetisi bisnis pada masa ini semakin ketat dikarenakan adanya

BAB 1 PENDAHULUAN. yang akan melakukan investasi pada perusahaan yang menurutnya baik dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Investor dalam menanamkan dananya di pasar modal tidak hanya. bertujuan dalam jangka pendek tetapi bertujuan untuk memperoleh

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. (subprime mortgage crisis) telah menimbulkan dampak yang signifikan secara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin berkembangnya kemajuan teknologi, informasi, dan komunikasi di era globalisasi saat ini tidak

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Esa Unggul

BAB I PENDAHULUAN. jangka pendeknya saja, tetapi juga harus memiliki ketersediaan modal yang cukup

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pasar modal merupakan suatu bidang usaha perdagangan surat-surat berharga

BAB I PENDAHULUAN. masa mendatang (Tandelilin, 2010:2).Secara umum, pemodal (investor) yang

BAB I PENDAHULUAN. Dunia usaha di Indonesia berkembang cukup baik, ini dapat dilihat dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi ini, keadaan perekonomian semakin tidak stabil. Dimana

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan pihak manajemen (juga pemegang saham) pada posisi yang

BAB I PENDAHULUAN. sumber dana yang tersedia secara efisien akan berkurang. Akibatnya

BAB I PENDAHULUAN. tetapi perusahaan juga memiliki tujuan utama yaitu meningkatkan. kekayaan pemegang saham. Melihat bahwa kekayaan pemegang saham

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Berdirinya suatu perusahaan harus memiliki suatu tujuan yang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi merupakan era ekonomi yang kompetitif. Perubahan globalisasi yang sangat cepat, tidak hanya memberikan manfaat tetapi juga dapat memberikan kerugian bagi setiap perusahaan. Kerugian terburuk yang dapat dialami perusahaan adalah kesulitan keuangan atau pendanaan yang mungkin dapat menyebabkan kebangkrutan bagi perusahaan, hal ini membuat perusahaan untuk segera mengambil kebijakan dalam perbaikan tenaga kerja dan peningkatan kinerja keuangan perusahaannya. Kinerja keuangan adalah mengenai laporan atau suatu tampilan tentang keadaan keuangan perusahaan selama periode tertentu, alat yang digunakan untuk mengukur berhasilnya suatu perusahaan secara umum berfokus pada laporan keuangannya, disamping data-data non keuangan lain yang bersifat sebagai penunjang. Selain itu informasi kinerja bermanfaat untuk memprediksi kapasitas suatu perusahaan dalam menghasilkan arus kas dari sumber dana yang ada(murti,2011:48). Untuk mengukur kesehatan keuangan perusahaan dapat mengunakan analisis fundamental dan analisi teknikal, analisis fundamental menurut Widoatmojo (2011:66) yaitu analisis yang dilakukan dengan menghitug rasio-rasio keuangan yang diturunkan dari neraca, laporan laba/rugi dan laporan perubahan modal, sedangkan analisis teknikanl menurut Murhadi (2013:6) adalah

tindakan yang dilakuan dengan melihat tren harga dan volume perdagangan. Analisis teknikal biasanya menggunakan computer atau alat-alat komunikasi yang bisa digunakan untuk memantau keadaan pesaing dan memantau keadaan pasar dan saham. Untuk itu dilakukan analisis laporan keuangan diperusahaan dengan mengguakan data keuangan masa lalu agar dapat diperkirakan untuk tahun-tahun berikutnya. Dalam menganalisa laporan keuangan, perusahaan dapat menggunakan analisis rasio, karena dapat menunjukkan kekuatan ataupun kelemahan perusahaan. Analisis rasio keuangan adalah proses penentuan operasi yang penting dan karakteristik keuangan dari sebuah perusahaandari data akuntansi dan laporan keuangan. Tujuan dari analisis iniadalah untuk menentukan efisiensi kinerja dari manajer perusahaanyang diwujudkan dalam catatan keuangan dan laporan keuangan.dalam menggunakan analisis rasio keuangan pada dasarnya dapatmelakukannya dengan dua macam perbandingan, yaitu: (1)Membandingkan rasio sekarang (present ratio) dengan rasio-rasiodari waktu yang telah lalu (histories ratio) atau dengan rasio-rasioyang diperkirakan untuk waktu yang akan datang dari perusahaanyang sama. (2) Membandingkan rasiorasio dari suatu perusahaan dengan rasio-rasio sejenis dari perusahaan yang lain yang sejenis (Yunanto,2008:256). Analisis rasio merupakan cara yang tepat untuk merangkum sejumlah besar data dari laporan keuangan dan membandingkan kinerja keuangan agar dapat digunakan manajemen dalam meningkatkan kinerja perusahaan, dimana kinerja perusahaan yang baik, akan menciptakan suatu produk yang berkualitas sehingga banyak masyarakat yang akan tetap menggunakan produk tersebut, sehingga perusahaan dapat menciptakan nilai yang

baik perusahaannya, karena semakin baik kinerja keuangan suatu perusahaan, akan memberikan laporan keuangan yang baik pula, sehingga akan mendapat kepercayaan dikalangan masyarakat luas terutama para investor. Sebelum melakukan investasi, investor perlu melakukan seleksi terhadap perusahaan manakah yang tepat dijadikan pilihan untuk berinvestasi, yaitu dengan melihat laporan keuangan perusahaan. Informasi laporan keuangan diperlukan untuk mengetahui tingkat kesehatan keuangan perusahaan. Jika kondisi keuangan sehat, maka memiliki peluang besar untuk mencetak laba di masa-masa mendatang sehingga bisa diharapkan untuk membagi dividen atau membayar bunga obligasi dan harga saham atau obligasi juga bisa meningkat. Melaui efisiensi pasar bentuk kuat harga sekuritas sepenuhnya mencerminan semuanformasi, yaitu informasi masa lalu, informasi yang dipublikasikan kepada publik, maupun yang tidak dipublikasikan (sering disebut informasi privat). Pengujian dilakukan dengan prosedur pada pengujian efisiensi bentuk setengah kuat. Pengujian efisiensi pasar bentuk setengah kuat menggunakan beberapa metoda diantaranya studi peristiwa (event study), yang pada dasarnya dipakai untuk menguji signifikasi reaksi pasar terhadap sebuah peristiwa, yang tercermin pada hasil tidak normal (abnormal return) yang mampu diciptakan. Intinya, dilakukan perbandingan antara hasil yang diperkirakan akan didapat seandainya tidak ada peristiwa tertentu (expected return) dengan hasil yang senyatanya diperoleh (actual return) dengan adanya peristiwa tersebut (Marwan,2013:52-53). Dalam teori efisiensi pasar, dipakai asumsi bahwa Investor mempunyai ekspektasi rasional dan akan menyesuaikan ekspektasinya dengan cepat dan tepat

terhadap informasi baru yang dinilainya relevan. Reaksi yang diberikan investor adalah reaksi terhadap kandungan informasi yang berkembang. Apabila kandungan informasinya cukup, maka pasar akan merespon bersama-sama karena semua anggota pasar mempunyai akses yang sama terhadap informasi (Marwan, 2013:53). Tujuan utama investor melakukan investasi adalah untuk mendapatkan return seperti yang mereka harapkan. Return dapat dibagi menjadi dua, yaitu dividen dan capital gain. Perusahaan perlu memperhatikan perilaku atau respon investor terhadap kinerja perusahaan nya, dikarenakan investor adalah pelaku pasar modal yang penting yang bisa membantu pembiayaan modal perusahaan tersebut, sehingga semakin banyak dividen dan capital gain yang di tawarkan pada investor, semakin banyak pula investor yang berinvestasi. Agar dapat melihat respons investor mengenai kinerja perusahaan terhadap dividen dapat dilihat dalam signaling theory,bahwa menurut Miller dan Rock mengenai dampak pengumuman dividen terhadap harga saham tidak sepenuhnya sama dengan dampak pengumuman laba yang cenderung selalu berhubungan positif terhadap perubahan harga saham. Apabila di umumkan bahwa laba perusahaan meningkat, investor menangkap sinyal yang positif dan dapat dipahami jka reaksi mereka juga positif sehingga harga saham meningkat. Dalam hal ini, respons yang diberikan oleh investor adalah respons terhadap kinerja perusahaan saat ini yang benar-benar sudah tampak jelas di hadapan mereka. Sedangkan respons terhadap kebijakan dividen, adalah sekali lagi adalah respons

terhadap sinyal akan prediksi kinerja perusahaan dimasa depan (Marwan, 2013:71-72). Setelah memahami bagaiman respons investor terhadap kinerja perusahaan dalam menginginkan return, maka pihak perusahaan harus meningkatkan profitabilitas perusahaan dan berusaha untuk membuat perusahaannya semakin likuid, sehingga akan mampu untuk menghasilkan laba netto yang siap dibagikan kepada para investor. Untuk menganalisis kinerja keuangan perusahaan, penulis menggunakan beberapa rasio keuangan yang diperkirakan memliki pengaruh signifikan terhadap return saham, diantaranya adalah Current Ratio (CR) yang dianggap akurat untuk menilai kemampuan perusahaan dalam pemenuhan liabilitas jangka pendeknya, karena jika perusahaan tersebut dari tahun ke tahun mengalami peningkatan, maka dapat disimpulkan bahwa perusahaan tersebut semakin likuid. Selanjutnya peneliti akan menggunakan Debt To Equity Ratio (DER) dimana dengan perhitugan tersebut, perusahaan dapat mengukur kemampuannya dalam memenuhi liabilitas jangka panjangnya, yang apabila kondisi ini menurun maka dapat disimpulkan bahwa risiko yang akan diterima perusahaan adalah rendah. Selanjutnya untuk melihat berapa besar return yang dihasilkan bagi pemegang saham atas setiap rupiah yang ditanamkannya, penulis akan menggunakan Return On Equity (ROE), dengan indikasi semakin tinggi ROE, maka semakin baik, setelah itu penulis menggunakan Earning Per Share (EPS) untuk melihat pendapatan perlembar saham, dimana EPS ini mencerminkan pendapatan tiap lembar saham yang akan diterima oleh para pemegang saham.

Kemudian untuk melihat perbandingan antara harga pasar dengan pendapatan perlembar saham,penulis akan mengunakan Price Earnig Ratio (PER), dimana PER berfungsi sebagai informasi terhadap harga pasar saham, yakni apabila PER yang terlalu tinggi, mengindikasi bahwa pasar saham perusahaan tersebut telah mahal.setelah ditentukan beberapa rasio keuangan yang akan digunakan dalam penelitian ini, kemudian peneliti akan memilih perusahaan yang akan dijadikan sebagai tempat riset untuk pengujian hipotesis atas ke lima rasio keuangan tersebut. Dan peneliti memilih perusahaan rokok yang go public dikarenakan, peneliti memeiliki anggapan bahwa rokok merupakan suatu produk yang banyak laku dipasaran, sehingga hal ini akan membuat perusahaan rokok dapat mencetak laba yang tinggi. Selain bisa mecetak laba yang tinggi, alasan go public dipilih, dikarenakan banyak investor yang telah mengenal saham perusahaan tersebut, dikarenakan kemampulabaan yang tinggi dan sahamnya banyak dijual di masyarakat. Dari penjelasan di atas, maka judul yang telah ditentukan peneliti adalah Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham pada Perusahaan Rokok yang go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah: 1. Apakah Curret Ratio (CR) berpengaruh signifikan terhadap return saham pada perusahaan rokok yang go public yang terdaftar di BEI? 2. Apakah Debt To Equity Ratio (DER) berpengaruh signifikan terhadap return saham pada perusahaan rokok yang go public yang terdaftar di BEI? 3. Apakah Return On Equity (ROE) berpengaruh signifikan terhadap return saham pada perusahaan rokok yang go public yang terdaftar di BEI? 4. Apakah Earning Per Share (EPS) berpengaruh signifikan terhadap return saham pada perusahaan rokok yang go public yang terdaftar di BEI? 5. Apakah Price Earning Rario (PER) berpengaruh signifikan terhadap return saham pada perusahaan rokok yang go public yang terdaftar di BEI? 6. Manakah diantara Current Ratio (CR), Debt To Equity Ratio (DER), Return On Equity (ROE), Earning Per Share (EPS) dan Price Earning Ratio (PER) yang berpengaruh dominan?

1.3 Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui pengaruhcurrent Ratio (CR) terhadap return saham pada perusahaan rokok yang go public yang terdaftar di BEI. 2. Untuk mengetahui pengaruh Debt To Equity Ratio (DER) terhadap return saham pada perusahaan rokok yang go public yang terdaftar di BEI. 3. Untuk mengetahui pengaruhreturn On Equity (ROE) terhadap return saham pada perusahaan rokok yang go public yang terdaftar di BEI. 4. Untuk mengetahui pengaruh Earning Per Share (EPS) terhadap return saham pada perusahaan rokok yang go public yang terdaftar di BEI. 5. Untuk mengetahui pengaruh Price Earning Ratio (PER) terhadap returnsaham pada perusahaan rokok yang go public yang terdaftar di BEI. 6. Manakah diantara rasio keuangan yang meliputi,current Ratio (CR), Debt To Equity Ratio (DER), Return On Equity (ROE) Earning Per Share (EPS) dan Price Earning Ratio (PER) yang berpengaruh dominan terhadap return saham pada perusahaan rokok yang go public yang terdaftar di BEI. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini menjelaskan kontribusi atau manfaat yang diharapkan dari penelitian, dengan mengkategorikan menjadi 3 bagian yaitu : 1. Kontribusi Praktis Bagi berbagai pihak, penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi mengenai peranan rasio keuangan ROE, DER, CR, EPS dan PER dalam

mempengaruhi return saham dan berguna sebagai bahan pertimbangan untuk pengambilan keputusan investasi. 2. Kontribusi Teoretis Hasil penulisan ini diharapkan dapat memberikan informasi dan wawasan bagi penulis mengenai laporan keuangan, dan penerapan pasar modal di Indonesia, serta kemampuan dalam melakukan analisis, khususnya mengenai return saham serta menjadi masukan yang berguna sebagai informasi yang digunakan sebagai acuan penelitian lebih lanjut ataupun penelitian sejenis nantinya. 1.5 Ruang Lingkup Penelitian Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka penulis menentukan batas permasalahan sebagai berikut : 1. Menjelaskan tentang faktor fundamental mengenai prospek perusahaan dimana laporan keuangan memiliki peranan penting dalam hal tersebut. Dan menjelaskan tentang faktor eksternal perusahaan yang digunakan pendekatan teknikal dimana perusahaan bisa menggunakan alat seperti komputer untuk memantau tren harga, volume perdagangan, harga saham dan lain sebagainya. 2. Namun dalam penelitian ini penulis menggunakan rasiocurrent Ratio(CR), Debt To Equity Ratio (DER),Return On Equity (ROE),

Earning Per Share (EPS) dan Price Earning Ratio (PER) dalam menilai kinerja perusahaan. 3. Banyak perhitungan dalam menenukan return saham, namun dalam penelitian ini penulis mengukur return saham berdasarkan harga saham periode sebelumnya dan harga saham periode saat ini