Fungsi katup Katup masuk Katup buang

dokumen-dokumen yang mirip
Fungsi katup Katup masuk Katup buang

Fungsi katup Katup masuk Katup buang

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. mekanik berupa gerakan translasi piston (connecting rods) menjadi gerak rotasi

BAGIAN-BAGIAN UTAMA MOTOR Bagian-bagian utama motor dibagi menjadi dua bagian yaitu : A. Bagian-bagian Motor Utama yang Tidak Bergerak

BAB III PENGUKURAN DAN GAMBAR KOMPONEN UTAMA PADA MESIN MITSUBISHI L CC

ANALISIS SISTEM MEKANISME KATUP PADA TOYOTA KIJANG 5K

BAB II DASAR TEORI. Menurut Wiranto Arismunandar (1988) Energi diperoleh dengan proses

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

MEMELIHARA/SERVIS ENGINE DAN KOMPONEN-KOMPONENNYA

KONSENTRASI OTOMOTIF JURUSAN PENDIDIKAN TEKIK MOTOR

ANALISIS MEKANISME KATUP, TROUBLE SHOOTING DAN VARIASI CELAH KATUP MASUK TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR PADA ISUZU C190

Rencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berikut ini tabel hasil pemeriksaan dan pengukuran komponen cylinder. Tabel 4.1. Hasil Identifikasi Mekanisme Katup

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB III PENGUKURAN DAN GAMBAR KOMPONEN UTAMA PADA MESIN TOYOTA COROLA 1300 CC. Bagian utama pada motor terdapat komponen atau bagian utama yang

BAB III PENGUKURAN DAN GAMBAR KOMPONEN UTAMA PADA MESIN TOYOTA CORONA 2000 CC. Bagian utama pada motor terdapat komponen atau bagian utama yang

BAB II. LANDASAN TEORI

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

LAPORAN PRAKTIKUM 3 PEMERIKSAAN DAN PENYETELAN CELAH KATUP

BAB II TINJAUAN LITERATUR

PENGARUH CELAH KATUP TERHADAP DAYA DAN EFISIENSI PADA MOTOR MATIC ABSTRAK

PENGARUH VARIASI PENYETELAN CELAH KATUP MASUK TERHADAP EFISIENSI VOLUMETRIK RATA - RATA PADA MOTOR DIESEL ISUZU PANTHER C 223 T

JOB SHEET (LEMBAR KERJA) : Melaksanakan overhaul kepala silinder

Makalah PENGGERAK MULA Oleh :Derry Esaputra Junaedi FAKULTAS TEKNIK UNNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

PRINSIP KERJA MOTOR DAN PENGAPIAN

BAB 1 DASAR MOTOR BAKAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. berkaitan dengan judul yang diambil. Berikut beberapa referensi yang berkaitan

BAB II LANDASAN TEORI. empat langkah piston atau dua putaran poros engkol. Empat langkah tersebut adalah :

ECS (Engine Control System) TROOT024 B3B4B5

PERENCANAAN MOTOR BAKAR DIESEL PENGGERAK POMPA

contoh makalah teknik mesin

MOTOR OTTO 2 LANGKAH. Carburat or. Crank case MOTOR BAKAR. Ciri-ciri Motor Otto 2 langkah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Setelang melakukan proses overhoul cylinder head berdasarkan standar dan

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

Ring II mm. Ukuran standar Batas ukuran Hasil pengukuran Diameter journal

Seta Samsiana & Muhammad Ilyas sikki

LAPORAN PENELITIAN PENGARUH KETEBALAN RING (SHIM) PENYETEL TERHADAP TEKANAN PEMBUKAAN INJEKTOR PADA MOTOR DIESEL OLEH: AGUS SUDIBYO, M.T.

Diagram 2.1 Prinsip Kerja Motor Matic Narasumber : Kawan Pustaka

BAB III PROSES OVERHAUL ENGINE YAMAHA VIXION. Proses Overhoul Engine Yamaha Vixion ini dilakukan di Lab. Mesin,

ANALISIS DAYA BERKURANG PADA MOTOR BAKAR DIESEL DENGAN SUSUNAN SILINDER TIPE SEGARIS (IN-LINE)

BAB II KAJIAN TEORI. sumber pesan dengan penerima pesan, merangsang pikiran, perasaan, perhatian

TUGAS AKHIR MODIFIKASI MOTOR 4 LANGKAH YAMAHA JUPITER Z 110 CC MENJADI 200 CC. Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat

Kata Kunci: Mekanisme katup, VTEC, DOHC, VTEC, SOHC VTEC-E, 3-Stage VTEC, i-vtec, Advanced VTEC, VVT-i

FINONDANG JANUARIZKA L SIKLUS OTTO

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Mesin Diesel. Mesin Diesel

TUGAS AKHIR PERENCANAAN MOTOR BENSIN TYPE SOHC

Rencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM).

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Di unduh dari : Bukupaket.com

PENGARUH VARIASI TEBAL SHIM PEGAS KATUP TERHADAP TORSI DAN DAYA MOTOR PADA MOTOR 4 LANGKAH 4 SILINDER 1500 CC

Variabel terikat Variabel kontrol Pengumpulan Data Peralatan Bahan Penelitian

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS PENGARUH BENTUK PERMUKAAN PISTON TERHADAP KINERJA MOTOR BENSIN

REKONDISI MESIN CHEVROLET LUV 1982 (CYLINDER HEAD)

SILABUS KURIKULUM KEAHLIAN MOTOR

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORI. luar yang memungkinkan kendaraan dapat bergerak serta dapat mengatasi

BAB II LANDASAN TEORI. Sebelum bahan bakar ini terbakar didalam silinder terlebih dahulu dijadikan gas

BAB I PENDAHULUAN. tipe terbaru dengan teknologi terbaru dan keunggulan-keunggulan lainnya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH PENYETELAN CELAH KATUP DAN PENYETELAN TIMING INJECTION PUMP TERHADAP HASIL GAS BUANG PADA MOTOR DIESEL

Denny Haryadhi N Motor Bakar / Tugas 2. Karakteristik Motor 2 Langkah dan 4 Langkah, Motor Wankle, serta Siklus Otto dan Diesel

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah

MAKALAH DASAR-DASAR mesin

BAB I MOTOR DIESEL ( DIESEL ENGINE ) Motor diesel untuk perkapalan ( Marine Diesel Engine ) dikelompokan kepada :

BAB III METODOGI PENGUJIAN DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN

BAB II LANDASAN TEORI. Sebelum bahan bakar ini terbakar didalam silinder terlebih dahulu dijadikan gas

Pembakaran. Dibutuhkan 3 unsur atau kompoenen agar terjadi proses pembakaran pada tipe motor pembakaran didalam yaitu:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berkaitan dengan judul penelitian yaitu sebagai berikut: performa mesin menggunakan dynotest.pada camshaft standart

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 9 MENGIDENTIFIKASI MESIN PENGGERAK UTAMA

PRAKTEK II TUNE UP MOTOR DIESEL. A. Tujuan:

Ruko Jambusari No. 7A Yogyakarta Telp. : ; Fax. :

MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN BERBASIS KOMPETENSI

PEMELIHARAAN/SERVIS ENGINE DAN KOMPONEN-KOMPONENNYA

BAB IV PEMBAHASAN. Dalam proses pengambilan data pada media Engine Stand Toyota Great

Oleh sebab itu pembuatan silinder diperlukan ketelitian yang tinggi.

MOTOR BAKAR TORAK. 3. Langkah Usaha/kerja (power stroke)

BAB II DASAR TEORI. dipakai saat ini. Sedangkan mesin kalor adalah mesin yang menggunakan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Observasi terhadap analisis pengaruh jenis bahan bakar terhadap unjuk kerja

BAB. I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dunia otomotif di tanah air dari tahun ketahun

SMK MUHAMMADIYAH PAKEM JOBSHEET PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN PROGRAM KOMPETENSI JUDUL JAM. Perawatan&perbaikan KENDARAAN PMO

ANALISA PENGARUH DURASI CAMSHAFT TERHADAP UNJUK KERJA MOTOR BAKAR HONDA TIGER 200 CC TUNE UP DRAG BIKE

MOTOR BAKAR PENGERTIAN DASAR. Pendahuluan

JOB SHEET TEKNIK KENDARAAN RINGAN PEKERJAAN DASAR OTOMOTIF

BAB II LANDASAN TEORI

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR BAGAN DAFTAR NOTASI DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN

Sumber: Susanto, Lampiran 1 General arrangement Kapal PSP Tangki bahan bakar 10. Rumah ABK dan ruang kemudi

BAB II TEORI DASAR. Mesin diesel pertama kali ditemukan pada tahun 1893 oleh seorang berkebangsaan

Rencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM).

BAB 3 PROSES-PROSES MESIN KONVERSI ENERGI

BAB II DASAR TEORI 2.1 Motor Bensin Penjelasan Umum

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB I PENDAHULUAN. Motor bakar merupakan salah satu jenis penggerak mula. Prinsip kerja

Transkripsi:

MEKANISME KATUP

FUNGSI KATUP Fungsi katup Secara umum fungsi katup pada motor otto 4 langkah adalah untuk mengatur masuknya campuran bahan bakar dan udara dan mengatur keluarnya gas sisa pembakaran. Pada motor otto 4 langkah terdiri dari 2 macam katup yaitu: Katup masuk yang befungsi untuk mengatur masuknya campuran bahan bakar dan udara pada sat langkah hisap Katup buang yang berfungsi untuk mengatur keluarnya gas sisa pembakaran pada saat langkah buang.

JENIS KATUP I. BERDASARKAN FUNGSINYA Pada motor 4 langkah (Otto & Diesel) terdiri dari dua jenis katup, yaitu: Katup Masuk (intake valve) Katup Buang (exhaust valve)

II. BERDSARKAN SUSUNAN KATUP Berdasarkan konstruksi susunan katup hisap dan katup buang dapat diletakan dalam berbagai kedudukan pada kepala silinder atau pada blok silinder. Pada umumnya berdasarkan kedudukan katup terdiri dari susunan katup L, F, T dan I.

a. Susunan Katup L Motor otto dengan susunan katup L, ruang bakar berbentuk huruf L terbalik. Kedua katup diletakan berdampingan pada salah satu sisi silinder. Jenis ini sering dipakai pada motor silinder sebaris. Semua katup terletak dalam satu baris, sehingga dapat digerakan dengan menggunakan satu poros kam. Susunan katup jenis ini baik digunakan untuk motor dengan kompresi rendah. Susunan katup ini sekarang sudah tidak digunakan lagi.

b. Susunan Katup F Susunan katup jenis ini adalah gabungan antara susunan katup I dan L. katup isap berada pada kepala silinder dan katup buang pada blok silinder dan menggunakan satu poros kam. c. Susunan Katup T Jenis ini menempatkan katup pada kedua sisi silinder di blok silinder. Jarak kedua katup berjauhan maka diperlukan dua buah poros kam, untuk menggerakan katup masuk dan katup buang.

d. Sususnan Katup I Motor dengan susunan katup I kedua katup baik masuk dan buang berada pada kepala silinder. Jenis ini banyak digunakan karena perbandingan kompresinya tinggi sehingga efisiensi panasnya lebih besar, meskipun mempunyai kerugian bentuknya yang kompak.

III. BERDASARKAN MEKANISME KATUP Berdasarkan mekanisme katup jenis katup terdiri dari jenis OHV (over head valve) dan OHC (over head camshaft). OHV (over head valve) Motor yang menggunakan mekanisme katup jenis ini mempunyai ciri fisik yaitu poros cam berada pada blok silinder dan katup berada pada kepala silinder. Motor dengan mekanisme katup OHV mempunyai perbandingan kompresi yang tinggi dibandingkan dengan katup sisi. Penempatan katup di kepala silinder menyebabkan perbandingan kompresi tinggi sehingga meningkatkan torsi dan daya

OHC Pada jenis OHC poros kam dipasangkan di atas kepala silinder, yang mana rocker arm dan katup-katup digerakkan langsung oleh poros kam. Susunan ini di sebut over head camshaft system. Ohc mempunyai keuntungan dibanding ohv yaitu proses pembukaan dan penutupan katup lebih cepat, sehingga cocok digunakan oleh motor kecepatan tinggi.

IV. BERDASARKAN JUMLAH KATUP Berdasarkan jumlah katup, motor dapat diklasifikasikan menjadi motor konvensional dan motor multi katup. Motor konvensional hanya mempunyai satu katup masuk dan satu katup buang (dua katup) tiap silinder. Motor dengan multi katup yaitu suatu motor yang mempunyai jumlah katup lebih dari dua tiap silindernya. Biasanya, motor multi katup mempunyai tiga, empat dan lima katup tiap silinder. Penggunaan multi katup ini bertujuan untuk memperbaiki sistem pengisian dan mempertinggi efisiensi volumetris.

V. BERDASARKAN METODE PENGGERAK POROS KAM a. Timing Gear Poros kam digunakan untuk menggerakan valve lifter, push rod dan rocker arm. Gerakan rocker arm ini diteruskan untuk membuka dan menutup katup. Putaran poros kam ini adalah setengah putaran dari poros engkol. Putaran poros engkol diteruskan melalui roda gigi dengan perbandingan jumlah roda gigi 1 : 2. Mekanisme penggerak poros kam dengan roda gigi digunakan pada motor dengan susunan katup samping dan OHV dengan penempatan poros kam pada blok silinder. Keuntungan: - Tahan lama - Tidak perlu pengecekan dan penggantian berkala Kerugian: - Tidak bisa digunakan untuk OHC - Menimbulkan suara berisik akibat gesekan antar roda gigi - Memerlukan pelumasan

b.timing Chain Jenis penggerak poros kam ini memindahkan putaran dari poros engkol ke poros kam melalui mekanisme rantai. Pada poros engkol dipasangkan crangshaft sproket dan pada poros engkol dipasangkan camshaft sproket dengan jumlah giginya dua kali lebih banyak dari crankshaft sproket. Mekanisme penggerak ini digunakan untuk motor dengan susunan katup sisi, OHV dan OHC. Tetapi untuk susunan OHC jarak dari poros engkol cukup jauh. Karena jarak yang jauh tersebut maka rantai memerlukan chain guide dan tensioner. Chain guide dan tensioner berfungsi untuk menegangkan rantai agar rantai tetap berkaitan dengan sproket dan tidak menimbulkan bunyi. Keuntungan: - Daya mulur yang kecil dan tahan lama - Bisa digunakan untuk OHV dan OHC Kerugian: - Memerlukan pelumasan - Berisik

c. Timing Belt Mekanisme penggerak menggunakan timing belt (sabuk bergigi) digunakan untuk motor sengan susunan katup OHC. Pada saat sekarang, jenis ini paling banyak digunakan pada motor-motor kendaraan, karena mempunyai beberapa keuntungan yaitu harga sabuk yang relatif murah, ringan, getaran yang dihasilkan kecil tidak berisik dan tidak perlu pelumasan. Tetapi ada kerugian yaitu kekuatan bahan sabuk terbatas, maka timing belt memerlukan penggantian secara berkala untuk menghindari putus timing belt saat motor hidup.

Bagian-bagian utama mekanisme katup 1 katup Kelengkapan katup terdiri dari Katup (valve) berfungsi untuk membuka dan menutup saluran hidap dan saluran buang. Diameter atau penampang katup masuk lebih besar atau lebih banyak jumlahnya dari katup buang Dudukan katup (valve seat) berfungsi sebagai tempat dudukan kepala katup. Pegas katup (valve spring) berfungsi untuk mengembalikan dan merapatkan katup pada valve seat setelah katup terbuka. Selongsong katup (valver guide) berfungsi sebagai tempat turun naiknya batang katup. Valve guide ini terbuat dari bahan besi cor yang pemasangannya disatukan dengan kepala silinder dan yang terpisah sehingga bisa dibuka bila telah aus.

Katup dengan Pendinginan Sodium Katup masuk mempunyai suhu relatif lebih dingin dibandingkan dengan katup buang sebab yang mengalir melalui katup masuk campuran udara dan bahan bakar baru yang mempunyai suhu yang relatif dingin. Sedangkan yang melalui katup buang adalah gas sisa pembakaran dengan suhu diatas 1600oF (871oC) (Automotive Mechanic, 1995,165). Pendinginan untuk katup buang yaitu dengan cara menambahkan Sodium pada tengah-tengah batang katup.

2. Poros kam (cam Shaft) Poros kam adalah sebuah poros yang mempunyai sejumlah nok atau kam. Kam tersebut disusun sedemikian rupa pada porosnya yang berfungsi untuk mengatur pembukaan dan penutupan katup sesuai dengan firing order yang telah ditentukan. Selain untuk mengatur pembukaan dan penutupan katup, poros kam juga berfungsi untuk menggerakan distributor dan pompa bahan bakar mekanik.

3. Pengangkat katup (Valve Lifter) Pengangkat katup (Valve Lifter) adalah komponen yang berbentuk silinder yang meneruskan tekanan angkat dari poros kam.valve lifter ini digunakan pada mekanisme katup OHV. Pengangkat katup bergerak naik turun pada penghantarnya di blok silinder. Motor dengan pengangkat konvensional celah katupnya harus dilakukan penyetelan secara berkala untuk mengantisipasi pemuaian yang terjadi pada komponen mekanisme katup. Pada motor sekarang supaya tidak dilakukan lagi penyetelan maka dibuatkan penyetelan otomatis yang bekerjanya oleh tekanan hidraulis yang dinamakan hydraulic last adjuster. Komponen ini membuat celah katup tidak perlu disetel, celah akan terbentuk sendiri secara otomatis apabila motor hidup. Komponen tersebut bisa digunakan untuk mekanisme katup OHV maupun OHC. Pada OHV hydraulik last adjuster ini pengganti valve lifter

4. Batang penekan (Push Rod) Batang penekan (Push rod) meneruskan tekanan dari valve lifter ke rocker arm. Batang penekan ini digunakan hanya pada mekanisme katup OHV.

Diagram Katup Idealnya katup masuk terbuka mulai dari titik mati atas (TMA) sampai titik mati bawah (TMB) pada langkah isap dan katup buang terbuka mulai dari TMB sampai TMA pada langkah buang. Namun pada kenyataannya pembukaan dan penutupan katup tidak seperti diatas tetapi ada yang dinamakan pembukaan awalan dan pembukaan susulan. Pembukaan awalan dan pembukaan susulan tersebut berlaku untuk katup masuk dan katup buang. Pembukaan awalan katup hisap terjadi beberapa derajat sebelum TMA pada akhir langkah buang. Fungsinya adalah untuk mencegah terjadinya kevakuman pada saat langkah isap dan supaya katup sudah terbuka lebar pada saat dimulainya langkah hisap. Pembukaan awalan pada katup buang terjadi beberapa derajat pada akhir langkah usaha yang berfungsi untuk menyamakan tekanan antara ruang silinder yang bertekanan tinggi dengan udara luar, sehingga ketika langkah buang piston tidak memerlukan tenaga yang besar untuk mengeluarkan sisa gas buang. Pembukaan susulan pada katup isap terjadi pada awal langkah kompresi. Hal ini bertujuan untuk memperbanyak campuran udara dan bahan bakar yang masuk ke ruang silinder sehingga efisiensi volumetrisnya menjadi besar. Pembukaan susulan pada katup buang terjadi pada awal langkah hisap yang berfungsi untuk mengeluarkan gas sisa pembakaran sebanyak-banyaknya.

Hal-hal yang harus diperhatikan yaitu : Saat katup terbuka Lamanya katup terbuka Saat katup tertutup Lamanya katup tertutup

Contoh Diagram katup Contoh : Katup isap mulai terbuka 50 sebelum TMA Katup isap tertutup 450 setelah TMB Katup buang terbuka 450 sebelum TMB Katup buang tertutup 50 setelah TMA. Gambar diagramnya adalah sebagai berikut :

VARIABLE VALVE Yang dimaksud dengan variable valve adalah derajat pembukaan awalan dan akhiran katup berubah sesuai dengan putaran engine dan beban engine baik katup masuk maupun katup buang.