WALIKOTA PAREPARE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
WALIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 31 TAHUN 2014 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA

PEMERINTAH KABUPATEN LUWU TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 9 TAHUN 2009 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN NOMOR 2 TAHUN 2009

WALIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 38 TAHUN 2014

PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 14 TAHUN 2013

PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 90 TAHUN 2012

WALIKOTA PAREPARE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 34 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA PAREPARE PROVINSI SULAWESI SELATAN

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 48 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 70 TAHUN 2011

WALIKOTA PAREPARE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI MADIUN PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA PROBOLINGGO

BUPATI LUWU TIMUR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI LUWU TIMUR NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN DANA KAPITASI DAN NON KAPITASI

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG SISTEM JAMINAN KESEHATAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

WALIKOTA PROBOLINGGO

WALIKOTA PAREPARE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG

=========================================================== PERATURAN WALIKOTA TANGERANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG BARAT,

BERITA DAERAH KOTA JAMBI TAHUN 2009 NOMOR 48 PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 48 TAHUN 2009

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG

WALIKOTA PONTIANAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 1.1 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG

WALIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 27 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 86 TAHUN 2008 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SULAWESI SELATAN

WALIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 22 TAHUN 2014

PEMERINTAH PROVINSI RIAU

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG JAMINAN KESEHATAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BENGKAYANG,

WALIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 36 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 43 TAHUN 2011 TENTANG

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN BANTUAN PERSALINAN DAERAH

BUPATI NGAWI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI NGAWI,

PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU

5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 72 TAHUN 2015

WALIKOTA DUMAI PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA DUMAI NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 14 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI HULU SUNGAI SELATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA TANGERANG SELATAN,

WALIKOTA TANGERANG SELATAN. Menimbang : a. bahwa pembangunan di bidang kesehatan pada. dasarnya ditujukan untuk peningkatan

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN ILIR NOMOR : 7 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI BADUNG NOMOR 42 TAHUN 2012 TENTANG TATA KELOLA PENGGUNAAN DANA PELAYANAN KESEHATAN PADA PUSKESMAS SE KABUPATEN BADUNG

BUPATI MAGELANG PERATURAN BUPATI MAGELANG NOMOR 29 TAHUN 2011 TENTANG

WALIKOTA SOLOK PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA SOLOK NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI KEPULAUAN MERANTI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : SERI : E LIPERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 34 TAHUN 2012

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG

PETUNJUK TEKNIS BANTUAN PENYELENGGARAAN UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL MADRASAH TSANAWIYAH DAN MADRASAH ALIYAH TAHUN PELAJARAN 2014/2015

GUBERNUR SULAWESI BARAT PERATURAN GUBERNUR SULAWESI BARAT NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 156 TAHUN : 2012 PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI PONTIANAK, NOMOR 19 TAHUN 2013 DI PUSKESMAS DAN RSUD DENGAN STATUS NON BLUD DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA. Republik Indonesia Nomor 1820);

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 36 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PROGRAM BANJAR CERDAS JENJANG PENDIDIKAN MENENGAH

WALIKOTA JAMBI PROVINSI JAMBI PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI MALUKU TENGGARA PERATURAN BUPATI MALUKU TENGGARA NOMOR 7.K TAHUN 2013 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

SISTEM JAMINAN KESEHATAN DAERAH

BERITA DAERAH KOTA CILEGON

WALIKOTA PAREPARE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG

MENTERI PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 04/PERMEN/M/2010 TENTANG KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT TAHUN 2010

Untuk menjamin akses penduduk Kabupaten Sinjai terhadap pelayanan kesehatan sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar 1945, maka

PERATURAN BUPATI BANTUL

PERATURAN DAERAH KABUPATEN NUNUKAN NOMOR 05 TAHUN 2009 TENTANG SISTEM JAMINAN KESEHATAN DAERAH KABUPATEN NUNUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 30 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 48 TAHUN 2012 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN BUPATI BATANG NOMOR 2 " TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 09 TAHUN 2011 TENTANG

TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

BUPATI BANDUNG BARAT

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 41 TAHUN 2008 T E N T A N G

NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN PROGRAM MULTIGUNA BIDANG KESEHATAN KOTA TANGERANG WALIKOTA TANGERANG,

BUPATI JEMBER PROVINSI JAWA TIMUR

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

PEMERINTAH KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG KARTU SEHAT DAN PINTAR

BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 48.A 2012 SERI : E A BEKPERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 48.A TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI MADIUN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 1 A TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 24 TAHUN 2013 TENTANG TATA KELOLA PENGGUNAAN DANA PELAYANAN KESEHATAN PADA PUSKESMAS SE-KABUPATEN BADUNG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2012 NOMOR 27 SERI E

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BUPATI ALOR PERATURAN BUPATI ALOR NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BONE NOMOR 02 TAHUN 2009

Transkripsi:

WALIKOTA PAREPARE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN GRATIS PADA PUSKESMAS DAN RS KUSTA LAULENG KOTA PAREPARE DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, WALIKOTA PAREPARE Menimbang : a. bahwa sebagai tindak lanjut Peraturan Gubernur Nomor 13 Tahun 2008 tentang Pedoman Pelaksanaan Program Pelayanan Kesehatan Gratis di Provinsi Sulawesi Selatan, maka perlu diatur Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan Gratis pada Puskesmas dan Rs Kusta Lauleng Kota Parepare; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, perlu ditetapkan Peraturan Walikota tentang Tata Cara Pelaksanaan Pelayanan Gratis pada Puskesmas dan RS Kusta Lauleng Kota Parepare. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat II DI Sulawesi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1822); 2. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4456); 3. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587); 5. Peraturan..

-2-5. Peraturan Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 13 Tahun 2008 tentang Pedoman Pelaksanaan Program Pelayanan Kesehatan Gratis di Provinsi Sulawesi Selatan. 6. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 2 Tahun 2009 tentang Kerjasama Penyelenggaraan Pelayanan Gratis (Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2009 Nomor 2); 7. Peraturan Daerah Kota Parepare Nomor 9 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah (Lembaran Daerah Kota Parepare Tahun 2008 Nomor 9, Tambahan Lembaran Daerah Kota Parepare Nomor 59); sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Daerah Kota Parepare Nomor 4 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah (Lembaran Daerah Kota Parepare Tahun 2011 Nomor 3); 8. Peraturan Daerah Kota Parepare Nomor 2 Tahun 2012 tentang Retribusi Jasa Umum (Lembaran Daerah Kota Parepare Tahun 2012 Nomor 2). MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA TENTANG CARA PELAKSANAAN PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN GRATIS PADA PUSKESMAS DAN RUMAH SAKIT KUSTA LAULENG KOTA PAREPARE BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Walikota ini, yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kota Parepare. 2. Pemerintah Daerah adalah Walikota dan Perangkat sebagai unsur Penyelenggara Pemerintahan Daerah. 3. Walikota adalah Walikota Parepare. 4. Dinas adalah Dinas Kesehatan Kota Parepare 5. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Kesehatah Kota

-3-6. Pelayanan Kesehatan Gratis adalah semua pelayanan kesehatan dasar, termasuk pemberian obat yang menggunakan obat generic di Puskesmas dan Rumah Sakit Kusta Lauleng Kota Parepare. 7. Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disingkat Puskesmas adalah Puskesmas Kota Parepare dan Rumah Sakit Kusta Lauleng yang disingkat RS. Kusta Lauleng adalah RS. Kusta Lauleng Kota Parepare. 8. Peserta Program Pelayanan Kesehatan Gratis di Puskesmas dan Rumah Sakit Kusta Lauleng adalah seluruh penduduk Kota Parepare yang terdaftar, belum mempunyai jaminan kesehatan yang berasal dari program lain dan memiliki kartu identitas untuk memperoleh hak mendapatkan pelayanan kesehatan. 9. Verifikasi adalah kegiatan penilaian administrasi klaim dari Tim Pengendali yang diajukan oleh unit Pelayanan kesehatan dengan mengacu kepada standar penilaian klaim. BAB II TUJUAN DAN SASARAN Bagian Kesatu Tujuan Pasal 2 Tujuan Umum Pelayanan Kesehatan Gratis di Puskesmas dan Rumah Sakit Kusta Lauleng adalah untuk meningkatkan akses, pemerataan dan mutu pelayanan kesehatan terhadap seluruh penduduk dalam wilayah kerja puskesmas guna tercapainya derajat kesehatan masyarakat Kota Parepare secara efektif dan efesien. Pasal 3 Tujuan khusus pelaksanaan pelayanan kesehatan gratis di Puskesmas dan Rumah Sakit Kusta Lauleng adalah : a. Membantu dan meringankan beban masyarakat dalam pembiayaan pelayanan kesehatan; b. Meningkatnya cakupan masyarakat yang mendapatkan pelayanan kesehatan di Puskesmas dan Rumah Sakit Kusta Lauleng; c. Meningkatnya kualitas dan pemerataan pelayanan kesehatan bagi masyarakat Kota Parepare; d. Terselenggaranya pembiayaan pelayanan kesehatan masyarakat dengan pola jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat di Kota Parepare. Bagian Kedua Sasaran Pasal 4 Sasarn program pelayanan kesehatan gratis di Puskesmas dan Rumah Sakit Kusta Lauleng adalah seluruh penduduk Kota Parepare yang mempunyai identitas (KTP/Kartu Keluarga), tidak termasuk penduduk yang telah memiliki jaminan kesehatan lainnya.

BAB III AZAS DAN PRINSIP PELAKSANAAN Bagian Kesatu Aza Pelaksanaan Pasal 5 Penyelenggaraan pelayanan kesehatan gratis di Puskesmas dan Rumah Sakit Lauleng di laksanakan berdasarkan azas: a. Transparansi; b. Akuntabilitas public; c. Team work; d. Inovatif; e. Cepat, cermat dan akurat; f. Pelayanan terstruktur dan berjenjang; g. Kendali mutu dan kendali biaya. Bagian Kedua Prinsip Pelaksanaan Pasal 6 (1) Penyelenggaraan pelayanan kesehatan gratis dilaksanakan berdasarkan prinsip subsidi silang dalam rangka mewujudkan pelayanan kesehatan yang menyeluruh bagi masyarakat Kota Parepare. (2) Prinsip subsidi silang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan perwujudan hakikat pelayanan kesehatan terhadap masyarakat yang menjadi tanggung jawab bersama Pemerintah, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Daerah. BAB IV KEPESERTAAN Pasal 7 (1) Jumlah sasaran peserta program pelayanan kesehatan gratis adalah selisih dari jumlah penduduk dengan masyarakat yang telah mendapatkan jaminan pemeliharaan kesehatan dari program lain. (2) Peserta program pelayanan kesehatan gratis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan Walikota dalam satuan jiwa berisi nomor, nama dan alamat peserta secara lengkap. Pasal 8 (1) Setiap penduduk yang menjadi peserta pelayanan kesehatan gratis mendapatkan kartu peserta yang diterbitkan oleh Pemerintah Provinsi dan didistribusikan oleh Pemerintah Daerah. (2) Kartu peserta sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku antar Kabupaten/Kota dalam wilayah Provinsi Sulawesi Selatan. BAB V

-5- BAB V TATA CARA PELAKSANAAN PELAYANAN Pasal 9 Setiap penduduk Daerah peserta mempunyai kartu peserta berhak mendapatkan pelayanan kesehatan di Puskesmas dan Rumah Sakit Kusta Lauleng, yang meliputi : a. Rawat jalan tingkat pertama; b. Rawat inap tingkat pertama; c. Persalinan; d. Pelayanan gawat darurat; e. Transport untuk rujukan (ambulance). Pasal 10 (1) Setiap penduduk Daerah yang akan mendapatkan pelayanan kesehatan gratis di Puskesmas dan Rumah Sakit Kusta Lauleng wajib mengikuti prosedur pemberian pelayanan, sebagai berikut : a. Menunjukkan kartu peserta atau kartu identitas yang berlaku; b. Mendapatkan pelayanan kesehatan dasar baik untuk rawat jalan tingkat pertama, rawat inap tingkat pertama, pelayanan gawat darurat dan atau pelayanan ambulance untuk rujukan; c. Pelayanan kesehatan rujukan diberikan sesuai identitas medis, disertai surat rujukan dan kartu identitas yang ditunjukkan sejak awal sebelum mendapatkan pelayanan kesehatan. (2) Apabila peserta tidak dapat menunjukkan kartu peserta atau identitas (KTP/Kartu Keluarga) sejak awal sebelum mendapatkan pelayanan kesehatan, maka yang bersangkutan diberi waktu paling lama 2 x 24 jam untuk menunjukkan kartu identitas di maksud. Pasal 11 (1) Pada keadaan gawat darurat (emergency) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 huruf d, seluruh unit pelayanan kesehatan milik ppemerintah yang telah ditunjuk wajib memberikan pelayanan kepada seluruh penduduk Provinsi Sulawesi Selatan. (2) Dalam keadaan gawat darurat (emergency) untuk mendapatkan pelayanan di instalasi gawat darurat sebagaimana dimaksud pada ayat (1), peserta tidak perlu membawa dan atau menunjukkan surat rujukan. (3) Bagi pasien yang rawat inap, prosesnya sama dengan proses rawat jalan, bagi yang dinyatakan rawat inap prosesnya sama dengan proses rawat inap tingkat pertama. Pasal 12 Pelayana obat di Puskesmas dan Rumah Sakit Kusta Lauleng menggunakan obat generik, yang pengadaan dan pendistribusiannya dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota Parepare. BAB VI..

-6- BAB VI JENIS PELAYANAN KESEHATAN Pasal 13 (1) Pada dasarnya jenis pelayanan kesehatan gratis yang disediakan untuk masyarakat di Puskesmas dan Rumah Sakit Kusta lauleng bersifat komprhensif. (2) Pelayanan Komprehensif sebagaimana dimaksud ayat (1), terdiri atas : a. Rawat jalan tingkat pertama; b. Rawat inap tingkat pertama; c. Gawat darurat (emergency); d. Persalinan; e. Transportasi rujukan (ambulans) f. Pelayanan kesehatan luar gedung. (3) Pelayanan kesehatan luar gedung sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf e, selain pelayanan rawat jalan melalui Puskesmas Keliling dan pelayanan kesehatan melalui kunjungan rumah, diintegrasikan dengan program kesehatan yang lain. BAB VII TATA LAKSANA PENDANAAN Bagian Kesatu Sumber dan Alokasi Dana Pasal 14 (1) Sumber dana berasal dari bantuan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan melalui APBD Provinsi dan Pemerintah Daerah melalui APBD Kota Parepare. (2) Pemerintah Provinsi mengalokasikan dana bantuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepada Pemerintah Kota Parepare melalui Rekening/Kas Daerah. (3) Pemerintah Daerah mengalokasikan dana bantuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berdasarkan aturan perundangundangan yang berlaku, dan dicantumkan dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran Dinas Kesehatan Kota Parepare. Bagian Kedua Penyaluran Dana Pasal 15 (1) Dana untuk Pelayanan Kesehatan Gratis disalurkan langsung dari Kas Daerah ke rekening Puskesmas dan Rumah Sakit Kusta lauleng. (2) Penyaluran dana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan secara bertahap dengan periode triwulanan. Bagian Ketiga.

-7- Bagian Ketiga Pencairan dan Pemanfaatan Dana Pasal 16 Setiap pengambilan dana dari rekening sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15, harus mendapatkan persetujuan dari Kepala Dinas atau pejabat yang ditunjuk setelah diverifikasi sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Pasal 17 (1) Dana yang diterima Puskesmas dan Rumah Sakit Kusta Lauleng sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 dimanfaatkan untuk membiayai: a. Rawat jalan tingkat pertama; b. Rawat inap tingkat pertama; c. Persalinan; d. Pelayanan gawat darurat; dan e. Pelayanan rujukan. (2) Pembayaran ke Puskesmas dan Rumah Sakit Kusta lauleng untuk pemberian pelayanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan berdasarkan klaim. Pasal 18 (1) Dana yang diterima Puskesmas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (2), selanjutnya dipergunakan untuk membayar jasa pelayanan kesehatan, biaya makan minum pasien dan jasa sarana. (2) Besarnya jasa pelayanan kesehatan, biaya makan minum pasien dan jasa sarana mengacu pada Peraturan Daerah Kota Parepare tentang Retribusi Jasa Umum. Pasal 19 (1) Jasa sarana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 ayat (1) disetor kembali sebagai pendapatan daerah. (2) Jasa Pelayanan Kesehatan, diatur dengan ketentuan sebagai berikut: a. Jasa pelayanan kesehatan dibayarkan untuk jasa pelayanan dan jasa manajemen dan operasional; b. Jasa manajemen dan operasional sebesar 10% (sepuluh persen) dari keseluruhan jasa pelayanan kesehatan, dibayarkan secara proporsional untuk penanggungjawab Pelayanan (Kepala Puskesmas dan Kepala Rumah Sakit Kusta Lauleng), bendahara dan pengelola administrasi; c. Jasa pelayanan dibayarkan menurut ketentuan untuk masingmasing jenis pelayanan setelah dikurangi 105 (sepuluh persen) jasa manajemen dan operasional Puskkesmas; d. Biaya makan minum pasien rawat inap dan persalinan dibayarkan sesuai dengan perda yang berlaku. (3) Ketentuan lebih lanjut mengenai pembayaran jasa pelayanan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan dengan Keputusan Walikota Parepare. Bagian Keempat

-8- Bagian Keempat Pertanggungjawaban Dana Pasal 20 (1) Pembayaran ke Puskkesmas dan Rumah Sakit Kusta Lauleng sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (2) harus dipertanggungjawabkan sesuai aturan perundang-undangan yang berlaku. (2) Pertanggungjawaban sebagaiman dimaksud pada ayat (1) diverifikasi oleh Tim Pengendali Tingkat Kota untuk kemudian mendapatkan persetujuan dari Kepala Dinas Kesehatan. Bagian Kelima Verifikasi Pasal 21 (1) Tujuan dilaksanakannya verifikasi adalah diperolehnya hasil pelaksanaan program pelayanan kesehatan gratis yang menerapkan prinsip kendali biaya dan kendali mutu. (2) Verifikasi terdiri atas : a. Verifikasi administrasi dan kepesertaan; b. Administrasi pelayanan; c. Administrasi keuangan. BAB VIII PENGORGANISASIAN Pasal 22 (1) Untuk menjamin terselenggaranya program pelayanan kesehatan gratis secara merata, bermutu dan berkesinambungan sesuai dengan tujuan dan sasaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 dan Pasal 3, dibentuk Tim Pengendali Tingkat Kota. (2) Tim Pengendali sebagaimana dimaksud pada ayat (1), terdiri atas : a Koordinator Pengendali, yang terdiri dari : 1. Pelindung; 2. Pengarah; 3. Penanggung jawab; 4. koordinator; dan 5. anggota. b. Pelaksana pengendali, yang terdiri dari : 1. Koordinator; 2. sekretaris; dan 3. anggota (3) Tim Pengendali sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan dengan Keputusan Walikota Pasal 23 Untuk menjamin pelaksanaan tugas dari pelaksana tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22, ditetapkan tugas dan tanggungjawab sebagai berikut :

-9- a. Koordinator pengendali : 1. menyusun arah kebijakan program pelayanan kesehatan dengan prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi, dan sinergisme; 2. memantau dan menindaklanjuti perkembangan penyelesaian penanganan pengaduan masyarakat; 3. melakukan pembinaan, pengawasan dan pengendalian program pelayanan kesehatan. b. Pelaksana pengendali : 1. melakukan pendataan sasaran; 2. menyusun system data base pelayanan kesehatan; 3. merencanakan besaran alokasi dana dan sasaran; 4. melaksanakan monitoring dan evaluasi; 5. memberikan pelayanan dan penanganan pengaduan masyarakat; 6. menyusun dan menyampaikan laporan pelaksanaan kegiatan secara berkala kepada Walikota Parepare dan Tim Pengendali Provinsi. BAB IX MONITORING, SUPERVISI DAN PELAPORAN Bagian Kesatu Monitoring dan Supervisi Pasal 24 (1) Monitoring dan supervise bertujuan agar dana program pelayanan kesehatan gratis diterima oleh yang berhak dalam jumlah, waktu, cara dan penggunaan yang tepat. (2) Monitoring dan supervise dilakukan dalam bentuk pemantauan, pembinaan, dan penyelesaian masalah terhadap pelaksanaan program pelayanan kesehatan gratis. (3) Monitoring dan supervisi dilakukan terhadap komponen utama yang terdiri atas: a. Alokasi penyaluran, dan penggunaan dana; b. Pelaksanaan pelayanan kesehatan gratis; c. Administrasi kepesertaan. Pasal 25 Pelaksanaan kegiatan monitoring yang dilakukan oleh Tim Pengendali Tingkat Kota Parepare, meliputi : a. Monitoring pelaksanaan program, terdiri atas: 1. Monitoring ditujukan untuk memantau pengelolaan dana pada tingkat unit pelayanan; 2. Monitoring dilaksanakan pada sat penyaluran dana dan pasca penyaluran dana. b. Monitoring kasus pengaduan dan dugaan penyelewengan dana,terdiri atas: 1. Monitoring kasus pengaduan ditujukan untuk menemukan dan menyelesaikan masalah yang muncul di unit pelayanan; 2. Kerjasama dengan lembaga terkait dalam menangani pengaduan dan dugaan penyimpangan.

-10- Bagian Kedua Pelaporan Pasal 26 (1) Tim pengendali wajib memberikan laporan atas hasil kegiatannya kepada pihak terkait. (2) Tim pengendali wajib melaporkan semua kegiatan yang berkaitan dengan perencanaan dan pelaksanaan program pelayanan kesehatan (3) Pelaksana program memberikan laporan yang berkaitan dengan statistik penerima bantuan, penyaluran, penyerapan dan pemanfaatan dana, hasil monitoring evaluasi dan pengaduan masalah. (4) Pelaksana pelaporan dan penggunaan dana program pelayanan kesehatan mengikuti mekanisme pelaporan yang ada. BAB X PENGAWASAN Pasal 27 (1) Pengawasan terhadap pelaksanaan program pelayanan kesehatan dilaksanakan secara berjenjang. (2) Pengawasan dilakukan dengan tujuan untuk memastikan bahwa dana yang disalurkan sesuai maksud dan tujuan penggunaannya serta untuk menghindarkan penyalahgunaan wewenang, kebocoran, pemborosan keuangan daerah, pungutan liar dan bentuk penyelewengan lainnya. (3) Pengawasan pelaksanaan program pelayanan kesehatan gratis terdiri atas : a. Pengawasan melekat; b. Pengawasan fungsional; dan c. Pengawasan masyarakat. Pasal 28 Pengawasan melekat sebagaimana dimaksud dalam pasal 27 ayat (3) huruf a, dilakukan oleh Kepala Dinas Kesehatan kepada bawahannya secara berjenjang. Pasal 29 Pengawasan fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat (3) huruf b, dilakukan oleh instansi pengawas fungsional terhadap pelaksanaan program pelayanan kesehatan gratis yaitu Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP),Inspektorat Provinsi dan inspektorat Kota Parepare. Pasal 30 (1) Pengawasan masyarakat sebagaimana dimaksud dalam pasal 27 ayat (3) huruf c, dilakukan oleh masyarakat dalam rangka efektifitas dan transparansi penggunaan dana program pelayanan kesehatan gratis.

-11- (2) Masyarakat dapat melaporkan kepada Tim Pengendali atau Instansi pengawas fungsional dan/atau lembaga yang berwenang lainnya apabila terdapat indikasi penyimpangan terhadap pelaksanaan program pelayanan kesehatan gratis. BAB XVII KETENTUAN PENUTUP Pasal 31 Peraturan Walikota ini mulai berlaku pada tanggal diundang kan dan apabila terdapat kekeliruan didalamnya, maka akan dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Walikota ini dengan Penempatannya dalam Berita Daerah Kota Parepare. Ditetapkan di Parepare Pada tanggal 24 Maret 2015 WALIKOTA PAREPARE, TAUFAN PAWE Diundangkan di Parepare Pada tanggal 24 Maret 2015 SEKRETARIS DAERAH KOTA PAREPARE, MUSTAFA MAPPANGARA BERITA DAERAH KOTA PAREPARE TAHUN 2015 NOMOR 35