1 DR. Ir. LUKITA DINARSYAH TUWO, MA WAKIL MENTERI NEGARA PPN/ WAKIL KEPALA BAPPENAS Disampaikan dalam Seminar dan Diskusi Publik Indonesia dan Implementasi Agenda Pembangunan G20 Pasca KTT Seoul yang diselenggarakan oleh : INFID, Hotel Santika, 20 Desember 2010
OUTLINE 2 SITUASI GLOBAL PERKEMBANGAN G-20 HASIL-HASIL TINDAK LANJUT DAN KORELASI DENGAN PEMBANGUNAN NASIONAL
SITUASI GLOBAL 3 Munculnya krisis ekonomi dunia dan negara-negara emerging economies, mendorong terbentuknya G-20 pada tahun 2008. Perubahan status Indonesia menjadi middle income country, memerlukan perubahan paradigma terutama dalam hubungan dan kerjasama internasional untuk meningkatkan posisi Indonesia sesuai amanat RPJM 2010-2014. Penting untuk terus meningkatkan posisi Indonesia dalam Forum Kerjasama Pembangunan Ekonomi dengan keterlibatan t pada Kerjasama Selatan-Selatan dan forum regional/internasional lainnya seperti APEC dan G 20. Perlunya perubahan dan penguatan paradigma Indonesia dari negara penerima menuju negara yang berkontribusi dalam kerjasama pembangunan internasional.
LATAR BELAKANG 4 Pada tahun 2010, Korea Selatan sebagai chair mengusulkan beberapa isu tambahan diatarannya isu penguatan ekonomi pasca krisis, perdagangan, anti korupsi, energi, lingkungan hidup, dan pembangunan. Presiden RI fokus pada isu Development & Financial Inclusion Indonesia perlu memanfaatkan kedekatan dengan negara-negara, khususnya negara berkembang lainnya, untuk mensupport agenda/posisi Indonesia di G20 (kepentingan Indonesia dan negara berkembang) Posisi i Indonesia sebagai Chair ASEAN harus dimanfaatkan Indonesia akan menjadi chair APEC pada tahun 2013.
HASIL G-20 KOREA 2010 5 Leader s Declaration The Seoul Summit Document Dengan Lampiran : Seoul Development Consensus for Shared Growth; Multi Year Action Plan for Development; Anti-Corruption Action Plan ------------------------------------------------------------------- Dan dokumen pendukung lainnya: Policy Commitments by G20 Members ------------------------------------------------------------------- 5
WORKING GROUP ON DEVELOPMENT Dalam isu pembangunan dibentuk Working Group Development yang mendorong pencapaian 9 pilar pembangunan yakni: 6 Infrastruktur Ketahanan Pangan Growth with ihresilience Pembangunan Sumber Daya Manusia Perdagangan Investasi Swasta dan Penciptaan Pekerjaan Financial Inclusion Domestic Resource Mobilization Knowledge Sharing Struktur Kerja WG Development : Membership terbatas pada negara G20 mengikuti struktur Sherpa dengan melibatkan LICs melalui outreach program dan didukung oleh Technical Supporting Group (TSG) oleh IO s dengan sistem open ended untuk pendalaman isu isu pembangunan. Format WG 1+2
7 WORKING GROUP ON DEVELOPMENT Prinsip Pembangunan G-20: Focus on economic growth Global Development Partnership Global or Regional systemic issues Private sector participation Complementarity Outcome orientation economic growth oriented and consistent with G20 Framework for Strong, Sustainable, Balanced Growth engage developing countries, especially LIC as equal partners Engaging global and regional systemic issues Involving private sector in the development process complement to existing development effort focus on feasible, practical and accountable
ISU PENTING 8 Isu utama terkait dalam sektor pembangunan yang tercantum dalam Seoul Development Consensus: Upaya untuk mengurangi gap pembangunan dan mengurangi kemiskinan merupakan hal yang integral untuk mencapai kerangka utama strong, sustainable and balance growth melalui pembentukan kutub baru untuk menciptakan pertumbuhan dan berkontribusi terhadap global rebalancing. Upaya untuk meningkatkan secara cepat pembagian pertumbuhan pembangunan dan kesejahteraan kepada negara berkembang b dan miskin
9 PILAR DALAM MULTI YEAR ACTION PLAN Langkah-langkah dan target yang dilaksanakan untuk mencapai 9 pilar dalam Multi Year Action Plan: INFRASTRUKTUR 9 LANGKAH mengembangkan rencana aksi infrastruktur yang komprehensif bersama MDB, untuk meningkatkan investasi sektor publik, semi-publik, dan privat. membentuk High Level Panel Juni 2011 November 2011 Desember 2010 Internal practices melakukan information dan need assessment meningkatkan lingkungan investasi domestik untuk infrastruktur pengukuran spesifik untuk integrasi regional transparansi/keberlanjutanp j mengukur mobilisasi pendanaan infrastruktur dan mengkaji kerangka kebijakan k dari MDB
9 PILAR DALAM MULTI YEAR ACTION PLAN Langkah-langkah dan target yang dilaksanakan untuk mencapai 9 pilar dalam Multi Year Action Plan: PEMBANGUNAN SUMBER DAYA MANUSIA 10 LANGKAH mengembangkan indikator international menyusun strategi nasional 2012 2012 perbandingan keahlian dan menyusun database meningkatkan keahlian pekerja PERDAGANGAN LANGKAH Memperkuat kapasitas perdagangan dan membuka akses pasar untuk negara-negara maju, berkembang, maupun negara miskin secara merata Juli 2011 Penguatan kapasitas perdagangan Terbukanya akses pasar
9 PILAR DALAM MULTI YEAR ACTION PLAN Langkah-langkah dan target yang dilaksanakan untuk mencapai 9 pilar dalam Multi Year Action Plan: INVESTASI SWASTA DAN PENCIPTAAN PEKERJAAN 11 LANGKAH mengidentifikasi, memperkuat, dan mempromosikan investasi swasta dalam keterkaitan nilai serta mengembangkan indikator untuk mengukur dan memaksimalkan ekonomi dan dampak ketenagakerjaaan dari investasi sektor swasta Juni 2012 Mendukung nilai-nilai bertanggung g jawab dalam investasi swasta dan penciptaan lapangan pekerjaan
9 PILAR DALAM MULTI YEAR ACTION PLAN Langkah-langkah dan target yang dilaksanakan untuk mencapai 9 pilar dalam Multi Year Action Plan: KETAHANAN PANGAN 12 Maret 2011 memperkuat kebijakan ketahanan pangan yang koheren dan koordinatif meningkatkan produktivitas pertanian serta ketersediaan pangan termasuk meningkatkan mekanisme inovatif yang mengedepankan hasil, mempromosikan investasi pertanian yang bertanggung jawab, memperkuat industri kecil pertanian, dan mengundang lembaga internasional untuk mengembangkan proposal untuk pengelolaan yang lebih baik, serta mitigasi resiko dari harga pangan dunia tanpa merusak pasar. GROWTH WITH RESILIENCE Maret 2011 November 2011 mendukung negara berkembang untuk memperkuat program perlindungan sosial memfasilitasi alur international remittance
9 PILAR DALAM MULTI YEAR ACTION PLAN FINANCIAL INCLUSION 13 November 2011 Membentuk Global Partnership untuk financial inclusion SME financial i challenge dan kerangka k finansial i untuk Financial i Inclusion mengimplementasikan rencana aksi untuk financial inclusion dan melaporkan perkembangannya DOMESTIC RESOURCE MOBILIZATION November 2011 mendukung pengembangan sistem perpajakan yang lebih efektif Mendukung aktifitas untuk mengurangi erosi pendapatan domestic pajak dan menyampaikan hasilnya KNOWLEDGE SHARING Juni 2011 memperkuat efektivitas dan pencapaian dari knowledge sharing
14 KETERKAITAN G-20 DAN AGENDA PEMBANGUNAN G 20 AGENDA PEMBANGUNAN Prioritas Indonesia: 1. Pilar Infrastruktur Penguatan Infrastruktur khusus dengan skema PPP 2. Pilar Knowledge Sharing South-South Cooperation 3. Pilar Growth With Resilience Social protection 4. Pilar Human Resources Penanganan sektor kesehatan (non Communicable desease) untuk meningkatkan produktifitas SDM Masing-masing negara mengusulkan 4 prioritas pilar. Prinsip utama dalam G20 adalah Exchange of knowledge melalui sharing dan learning proses antar negara anggota G20 dan dengan negara LIC dan MIC lainnya.
Relevansi G 20 terhadap 15 Agenda Pembangunan Nasional Komitmen mencapai pembangunan ekonomi global yang lebih inklusif sejalan dengan Triple Track Strategy Pro growth, Pro job, Pro poor poor sesuai RPJM 2010 2014. 2014 Pro Job Pro Poor Pro Growth Economic growth had accelerated and was accompanied by the improvement of the distribution of income (growth with equity) The acceleration of economic growth has created a greater number of employment opportunities A Larger number of Indonesian households have been freed from poverty and have been able to strengthen their hi economic ability to withstand economic shocks.
PENUTUP 16 Posisi Indonesia dalam G20 sangat strategis untuk memperjuangkan kepentingan nasional dan negara- negara berkembang lainnya, untuk menciptakan tatanan ekonomi dunia yang lebih adil Secara internal, harus terus berkoordinasi i dan membangun sinergi isu pembangunan nasional dengan isu pembangunan G20. Masukan berbagai pemangku kepentingan dalam meningkatkan posisi Indonesia dalam G20 dan kerjasama internasional lainnya a perlu semakin diperkuat dan terus dielaborasi.
17