BAB II Kajian Pustaka 1.1.Studi Kelayakan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II LANDASAN TEORI

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II LANDASAN TEORI

Aspek Ekonomi dan Keuangan. Pertemuan 11

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penerapan kriteria optimasi yang digunakan untuk menganalisis kelayakan

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lokal (Bos sundaicus), sapi Zebu (Bos indicus) dan sapi Eropa (Bos taurus). Sapi

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Penentuan Narasumber

Bab V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V. Kesimpulan Dan Saran

ANALISIS INVESTASI USAHA PADA WARNET KHARISMA DOT NET. Nama : SUKMIATI NPM : Kelas : 3 EB 18

II. KERANGKA PENDEKATAN TEORI. Koperasi berasal dari kata ( co = bersama, operation = usaha) yang secara

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data

ASPEK KEUANGAN. Disiapkan oleh: Bambang Sutrisno, S.E., M.S.M.

ANALISIS KELAYAKAN USAHA SKIES CAFE DAN BILLIARD DI REVO TOWN BEKASI

Pertemuan 12 Investasi dan Penganggaran Modal

ANALISIS KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA JASA PENYEWAAN SOUND SYSTEM ECHO PRODUCTIONS DI RAWA LUMBU BEKASI

II. KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II LANDASAN TEORI

STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN NECIS LAUNDRY

Materi 7 Metode Penilaian Investasi

IV METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PENGEMBANGAN USAHA PT. ANEKA ANDALAN KARYA

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Daya Mandiri merencanakan investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang.

BAB II TINJAUAN TEORI

MANAJEMEN KEUANGAN LANJUTAN ANDRI HELMI M, S.E., M.M

III KERANGKA PEMIKIRAN

ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PENGEMBANGAN USAHA DISTRIBUSI PT. ANEKA ANDALAN KARYA

Manajemen Investasi. Febriyanto, SE, MM. LOGO

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Metode Penilaian Investasi yang digunakan untuk menganalisis kelayakan

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Ternak Sapi Potong

Aspek Keuangan. Dosen: ROSWATY,SE.M.Si

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Bergesernya pola hidup masyarakat secara global yang semakin hari

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA RUMAH MAKAN AYAM BAKAR TERASSAMBEL

IV. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian

Metode Penilaian Investasi Pada Aset Riil. Manajemen Investasi

Studi Kelayakan Bisnis Pembukaan Cabang Baru Pada Usaha Ayam Bakar dan Madu Sumber Jaya NINDYA KLARASINTA STEVIANUS, SE.

BAB XVI KEGIATAN AGRIBISNIS

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PADA USAHA KECIL WARNET WANGI JAYA

III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

DAFTAR ISI. Halaman ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xii

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 5 ANALISIS KEUANGAN

PEMILIHAN DAN PENILAIAN TERNAK SAPI POTONG CALON BIBIT Lambe Todingan*)

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA TOKO BIN AGIL DI JALAN RAYA CONDET, JAKARTA TIMUR : MUAMMAL IRZAD NPM :

BAB 3 METODE PENELITIAN. Table 3.1 Definisi Kelayakan Investasi. Aspek Studi Kelayakan Bisnis

BAB 3 METODE PENELITIAN

Metode Penilaian Investasi

IV. METODE PENELITIAN

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA RIADY AQUARIUM BEKASI. Nama : Aji Tri Sambodo NPM : Kelas : 3EA18

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS CASH FLOW SEBAGAI ALAT UNTUK MENILAI KELAYAKAN USAHA PADA PETERNAKAN AYAM PETELUR SUMBER REJEKI MAKMUR PONGGOK BLITAR

ABSTRAK. Kata Kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, dan Internal Rate of Return. Universitas Kristen Maranatha

ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU PADA USAHA JASA FOTOKOPI DAULAY JAYA

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data

III. KERANGKA PEMIKIRAN

ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU PADA USAHA JASA FOTOKOPI PRIMA JAYA

ANALISIS PENGEMBANGAN USAHA AYAM GORENG SABANA CABANG PERUMAHAN ANGKASA PURI JATI ASIH - BEKASI

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU EDIE SHOES. : Bayu Aji Prasetyo NPM : Jurusan : Manajemen Fakultas : Ekonomi

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Penetapan kriteria optimasi yang digunakan untuk menganalisis kelayakan

ANALISA PEMBUKAAN CABANG BARU PADA CV. BU DENA CATERING. Nama : Mamih Mayangsari Npm : Kelas : 3EA24

III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN

12/23/2016. Studi Kelayakan Bisnis/ RZ / UNIRA

III. KERANGKA PEMIKIRAN

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL KATA PENGANTAR ABSTRAK DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR PUSTAKA BAB I PENDAHULUAN 1

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. yang akan didirikan oleh PT. Pertama Adhi Karya atau ANTARTIKA MANAGEMENT ini adalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha yang semakin berkembang saat ini, di mana ditunjukkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

III KERANGKA PEMIKIRAN

Oleh : Ani Hidayati. Penggunaan Informasi Akuntansi Diferensial Dalam Pengambilan Keputusan Investasi

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan di dunia bisnis di zaman globalisasi ini kian hari semakin ketat.

III. KERANGKA PEMIKIRAN. Menurut Kadariah (2001), tujuan dari analisis proyek adalah :

ANALISIS KELAYAKAN PEMBUKAAN CABANG BARU TOKO ELEKTRONIK CAHAYA BANTEN

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN

STUDI KELAYAKAN PROYEK PENGEMBANGAN PERKEBUNAN PISANG ABACA DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS PERANGGARAN MODAL

VII ANALISIS ASPEK FINANSIAL

Bab 6 Teknik Penganggaran Modal (Bagian 1)

III. KERANGKA PEMIKIRAN

ANALISIS KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PADA RUMAH KOST WISMA YULIA. Irma Yulia Dewi

BAB I PENDAHULUAN. teknologi berkembang dengan pesat. Dunia bisnis pun terpengaruh dengan

II. TINJAUAN PUSTAKA

IV. METODE PENELITIAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

IV. METODE PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. AsiA Day Madiun-Malang, penelitian menggunakan metode-metode penilaian

Transkripsi:

BAB II Kajian Pustaka 1.1.Studi Kelayakan 1. Pengertian Studi Kelayakan Usaha Studi kelayakan usaha perlu dilaksanakan sebelum memulai usaha, namun tidak menutup kemungkinan jika studi ini dilakukan terhadap usaha yang telah berjalan. Menurut Kasmir dan Jakfar Studi kelayakan bisnis/usaha adalah suatu penelitian tentang layak atau tidaknya suatu proyek bisnis yang biasanya merupakan proyek investasi itu dilaksanakan 1. Sejalan dengan Kamir dan Jakfar, Yacob Ibrahim juga mengemukakan Studi kelayakan bisnis adalah bahan pertimbangan dalam mengambil suatu keputusan, apakah menerima atau menolak suatu gagasan usaha atau proyek yang direncanakan 2. Husein Umar pun tidak jauh berbeda berpendapat bahawa Studi kelayakan bisnis merupakan penelitian terhadap rencana bisnis yang tidak hanya menganalisis layak atau tidak layak bisnis dibangun, tetapi juga pada saat dioperasionalkan secara rutin dalam rangka pencapaian keuntungan yang maksimal untuk waktu yang tidak ditentukan 3. Berdasarkan ketiga definisi tersebut, maka studi kelayakan usaha dapat diartikan sebagai suatu penelitian tentang kelayakan investasi suatu proyek yang digunakan sebagai dasar untuk pengambilan keputusan untuk menjalankan atau tidak menjalankan suatu proyek. 1 Kasmir dan Jakfar, 2007, Studi Kelayakan BisnisEdisi 2, Kencana, Jakarta, hal. 4. 2 Yacob Ibrahim, 1998, Studi Kelayakan Bisnis, Rineka Cipta, Jakarta, hal.1. 3 Husein Umar, 2005, Studi Kelayakan BisnisEdisi 3, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, hal.8. 8

Tujuan dari pengaplikasian kelayakan usaha pada sebuah usaha/proyek adalah untuk menghindari penanaman modal pada kegiatan yang tidak menguntungkan. Studi kelayakan yang dilakukan pada sebuah usaha memiliki beberapa tujuan, yaitu: 1.Menghindari risiko kerugian, 2. Memudahkan perencanaan, 3. Memudahkan pelaksanaan pekerja, 4. Memudahkan pengawasan,dan 5. Memudahkan pengendalian 4. Studi kelayakan pada sebuah proyek akan dirasakan manfaatnya bagi pihakpihak terkait dengan proyek tersebut. Manfaat-manfaat yang timbul akibat dilakukannya kelayakan usaha akan berbeda-beda pada tiap-tiap pihak. Manfaatmanfaat studi kelayakan usaha pada umumnya, antara lain: 1) Pihak Investor. Calon investor memiliki kepentingan langsung terhadap keuntungan yang akan diperoleh, serta jaminan keselamatan atas modal yang ditanamkannya. 2) Pihak Kreditor. Pihak bank sebagai pemberi pinjaman perlu mengkaji ulang studi kelayakan bisnis yang telah dibuat, misalnya mengenai bonafiditas dan tersedianya agunan yang dimiliki perusahaan. 3) Pihak Manajemen. Pihak manajemen perlu mempelajari studi kelayakan bisnis yang dibuat, misalnya dalam hal pendanaan, berapa yang dialokasikan dari modal sendiri, serta rencana pendanaan dari investor dan kreditor. 4) Pihak Pemerintah dan Masyarakat. Penyusunan studi kelayakan bisnis yang memperhatikan dan membantu kebijakan pemerintah akan diprioritaskan untuk dibantu, misalnya dengan subsidi dan keringanan lain. 5) Bagi Tujuan Pembangunan Ekonomi. Dalam menyusun studi kelayakan bisnis perlu juga dianalisis manfaat yang akan didapat dan biaya yang akan ditimbulkan terhadap perekonomian nasional 5. 4 Kasmir dan Jakfar, op.cit, hal.12-13. 5 Umar, op.cit. hal. 24-25. 9

Manfaat-manfaat tersebut merupakan dampak positif yang akan dirasakan oleh masing-masing pihak. Disamping itu, manfaat-manfaat tersebut akan menjadi motivasi yang mendorong seseorang hendak melakukan kelayakan usaha pada suatu usaha atau proyek. Jika suatu proyek dilakukan analisis kelayakan usaha, maka dapat direncanakan atau akan mendapat gambaran jika proyek dijalankan. Disamping itu, hasil dari analisis tersebut dapat dijadikan sumber informasi untuk menjalan atau tidak menjalankan suatu usaha/proyek. 1. Aspek-aspek Studi Kelayakan Usaha Analisis studi kelayakan dalam praktiknya dapat dilihat dari berbagai aspek yang menjadi latar belakang suatu analisis kelayakan. Aspek-aspek tersebut akan mempengaruhi proses analisis dan hasil yang akan dicapai. Studi kelayakan terbagi menjadi beberapa aspek, yaitu: a. Aspek pasar dan pemasaran Aspek pasar dan pemasaran merupakan aspek yang berkaitan dengan proses penyaluran barang atau jasa yang hendak dijajakan. Dalam melakukan penelitian terhadap aspek pasar dan pemasaran, perlu diadakan penelitian terhadap beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu permintaan, penawaran, proyeksi permintaan dan penawaran, proyeksi penjualan, produk, segmentasi pasar, strategi dan implementasi pemasaran 6. b. Aspek Teknis Produksi dan Teknologis Aspek teknis produksi dan teknologis yaitu aspek yang menganalisis kegiatan teknis memproduksi atau mengelola barang atau jasa yang mnjadi output. Disamping itu berkaitan dengan teknologi yang hendak digunakan dalam proses produksi. Ada beberapa tujuan aspek teknis dan teknologi, yaitu: 1) Agar perusahaan dapat menentukan lokasi yang tepat. Jakarta, hal 65. 6 Ahmad Subagyo, 2008, Studi Kelayakan Teori dan Aplikasi, Elex Media Komputindo, 10

2) Agar perusahaan bisa menentukan layout yang sesuai dengan proses produksi yang dipilih. 3) Agar perusahaan bisa menentukan teknologi yang paling tepat dalam menjalankan produksinya. 4) Agar perusahaan dapat menentukan metode persediaan yang paling baik untuk dijalankan sesuai dengan bidang usahanya. 5) Agar perusahaan bisa menentukan kualitas tenaga kerja yang dibutuhkan sekarang dan dimasa yang akan datang 7. c. Aspek Sumber Daya Manusia Aspek sumber daya manusia bertujuan untuk mengetahui apakah dalam pembangunan dan implementasi bisnis diperkirakan layak dari ketersediaan SDM 8. Analisis kelayakan usaha pada aspek sumber daya manusia merupakan analisis yang berkaitan dengan jumlah karyawan yang dibutuhkan, penentuan deskripsi pekerjaan, produktivitas kerja, program pelatihan dan pengembangan, penentuan prestasi kerja dan konpensasi, perencanaan karier, keselamatan dan kesehatan kerja dan mekanisme Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). d. Aspek Hukum dan Legalitas Suatu usaha dikatakan legal jika telah mendapatkan izin usaha dari pemerintah daerah setempat melalui instansi atau lembaga atau departemen atau dinas terkait. Tujuan dari aspek hukum adalah untuk meneliti keabsahan, kesempurnaan, dan keaslian dari dokumen-dokumen yang dimiliki 9. e. Aspek Keuangan dan Ekonomi Aspek keuangan dan ekonomi terdapat lima kriteria yang biasa digunakan untuk menentukan kelayakan suatu usaha atau investasi, yaitu: 7 Kasmir dan Jakfar, op.cit. hal. 146. 8 Umar, op.cit. hal. 78. 9 Afandi, 2010, Analisis Studi Kelayakan Investasi Pengembangan Usaha Distribusi PT. Aneka Andalan Karya, Jurnal Penelitian Fakultas Ekonomi Universitas Gunadharma, Jogjakarta, hal. 8. 11

1. Payback period (PP), 2. Net Present Value (NPV), 3. Average Rate of Return (ARR), 4. Internal Rate of Return (IRR), 5. Profibility Index (PI). 1.1.1. Aspek Keuangan dan Ekonomi Berkaitan dengan sumber dana yang akan di peroleh dan proyeksi pengembaliannya dengan tingkat biaya modal dan sumber dana yang bersangkutan 10 Pada aspek ini, terdapat lima kriteria yang menjadi alat analisis dalam menentukan suatu usaha/proyek layak atau tidak untuk dijalankan. Alat analisis yang digunakan dalam aspek ini mempunyai fungsi yang berbeda dan menghasilkan informasi penting dalam pengambilan keputusan, sehingga keputusan yang diambil merupakan keputusan yang tepat. a. Payback Period (PP) Payback period disebut juga dengan periode jangka pengembalian. Analisis ini merupakan analisis yang dilakukan untuk mengukur sejauh mana dana yang yang telah dikeluarkan untuk berinvestasi dapat kembali. Periode jangka pengembalian merupakan jumlah tahun yang diperlukan untuk menutup kembali pengeluaran investasi awal dari proyek 11. Analisis dengan metode ini dapat dilakukan dengan cara membandingkan masa pengembalian dari beberapa alternatif proyek. Metode ini akan secara mudah diketahui hasilnya dengan membandingkan proyek yang ada. Disamping kemudahan 10 Id.m.wikipedia.org 11 J.wetson,Manajemen Keuangan Edisi Kedelapan,,,hal.151. 12

dalam menaganalisis, metode ini memiliki kesulitan yang akan ditemui dalam menganalisis. Kesulitan metode jangka pengembalian adalah bahwa metode tersebut tidak mempertimbangkan seluruh arus kas dan tidak melakukan diskonto terhadap arus kasnya 12. b. Net Present Value (NPV) Net Present Value disebut juga dengan nilai sekarang bersih merupakan perbaikan dari paybackperiod yang mempertimbangkan bahwa uang sebaiknya diterima saat ini dari pada masa yang akan datang. Nilai sekarang bersih (NPV) dari suatu proyek adalah tepat sama dengan kenaikan kekayaan pemegang saham 13. NPV dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Atau Perkiraan Benefit Yang Di Dapat : Total Biaya+Investasi Berdasarkan rumus diatas,maka akan diperoleh hasil NPV positif atau negatif. Hasil dari analisis tersebut dapat dijadikan sumber informasi dalam menjalan suatu usha/proyek. Jika nilai sekarang bersihnya positif, maka sebaiknya proyek dijalankan; jika nilai sekarang bersihnya negatif, maka sebaiknay proyek ditolak 14 12...J.Fred Weston loc.cit, hal. 151. 13 J.Fred Weston ibid, hal. 154. 14 J.Fred Weston ibid, hal. 153. 13

c. Average Rate of Return (ARR) Tingkat pengembalian investasi yang di hitung dengan mengambil arus kas masuk total selama kehidupan investasi dan membaginya dengan jumlah tahun dalam kehidupan investasi 15 ARR dapat di hitung dengan menggunakan rumus: Rata-rata EAT:Rata-rata Investasi x 100% d. Internal Rate of Return (IRR) Average Rate of Return(IRR) juga disebut dengan tingkat hasil pengembalian internal yang dalam proses analisisnya dicari dengan cara dicoba-coba. Proses coba-coba tersebut yaitu pada suku bunga yang dikenakan dan dilakukan terus menerus hingga arus kas sama dengan biaya investasi. Analisis ini sering digunakan untuk proyek dengan skala yang berbeda. Tingkat hasil pengembalian internal (internal rate of return, IRR) didefinisikan sebagai suku bunga yang menyamakan nilai sekarang dari arus kas yang diharapkan dimasa yang akan datang, atau penerimaan kas, dengan pengeluaran investasi awal 16 Proyek yang hendak dipilih jika proyek independen yakni berdasarkan ketentuan dalam yaitu memilih proyek IRR yang lebih besar dari biasa kesempatan. Jika kita menggunakan kriteria IRR untuk memulai proyek-proyek yang independen, maka yang dipilih adalah proyek dengan IRR lebih besar daripada biaya kesempatan atas modal (opportunity cos of capital) yang besarnya adalah 10 persen 17 15 Easylearn2010.blogspot.com sads 16 J.Fred Weston loc.cit, hal.154. 17 J.Fred Weston ibid, hal. 156. 14

e. Profibility Index (PI) Prosedur analisis kelayakan profibility index merupakan suatu solusi untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan modal satu periode. PI menununjukkan profitabilitas relatif dari setiap proyek, atau PV dari pendapatan untuk setiap rupiah biaya 18 PI dapat dihitung dan dianalisis dengan cara, sebagai berikut: 1.2. Peternakan Sapi Rakyat Menurut SK Menteri Pertanian Nomor 404 Tahun 2002 dijelaskan bahwa usaha peternakan rakyat adalah usaha peternakan sapi yang diselenggarakan sebagai usaha sampingan yang tidak memerlukan ijin usaha dari instansi atau pejabat berwenang. Batasan peternakan rakyat untuk usaha sapi pedaging adalah kepemilikan sapi laktasi kurang dari 10 ekor atau memiliki jumlah sapi kurang dari 20 ekor sapi perah campuran. 1.2.1. Sapi Pedaging Pertambahan jumlah sapi yang dimiliki oleh peternak dinilai menjadi salah satu indikator semakin meningkatnya kontribusi usaha peternakan sapi pedaging 18 J.Fred Weston ibid, hal 172. 15

dalam memberikan pendapatan bagi peternak di Desa Getasan. Bedasarkan iklimnya, sapi dapat dibedakan menjadi dua kelompok yaitu sapi tropis dan subtropis, setiap kelompok sapi berbeda satu dengan yang lainnya kelompok sapi tropis secara umum memiliki ciri-ciri mencolok yang sangat mudah dibedakan dengan kelompok sapi yang lain. Adapun ciri-ciri dari bangsa sapi tropis sebagai berikut : 1) Pada umumnya sapi memiliki ponok. 2) Pada bagian ujung telinga meruncing. 3) Kepalanya longgar dan tipis, kurang lebih 5-6 mm. 4) Timbunan lemak terdapat di bawah maupun dalam kulitnya dan otot-ototnya rendah. 5) Garis punggung pada bagian tengah berbentuk cekung. 6) Bahunya pendek, halus, dan rata. 7) Kakinya panjang sehingga gerakannya lincah. 8) Pertumbuhannya lambat sehingga pada umur 5 tahun baru bisa dicapai berat maksimal. 9) Bentuk tubuh sempit & kecil serta berat timbangan sekitar 250-650 kg. 10) Ambingnya kecil sehingga produksi susu rendah. 11) Tahan terhadap suhu tinggi dan kehausan. 12) Pada umumnya badannya tahan terhadap gigitan nyamuk dan serangga lainnya 19. Bangsa sapi tropis memiliki ciri-ciri yang sangat berbeda dengan sapi subtropis hal tersebut disebabkan karena adanya pengaruh genetik. Adapun ciri-ciri dari bangsa sapi subtropis adalah sebagai berikut : 1) Sapi subtropis tidak memiliki ponok. 2) Ujung telinga berbentuk tumpul atau bulat. 3) Kepala pendek dan berdahi lebar. 4) Kulit tebal yang rata-ratanya 7-8 mm. 5) Garis punggung lurus dan rata. 6) Tulang pinggang lebar dan menonjol keluar, serta rongga dada berkembang baik. 7) Memiliki bulu panjang dan kasar. 8) Kaki pendek sehingga gerakannya lambat. 19 Id.wikipedia.org 16

9) Sapi ini cepat tumbuh dewasa kerena umur 4 tahun bisa dicapai pertumbuhan maksimal. 10) Tidak tahan terhadap suhu tinggi, relatif banyak minum, dan kotorannya basah. 11) Sapi dewasa bisa mencapai 800-900 kg 20. Tujuan utama pemeliharaan sapi pedaging adalah untuk menghasilkan daging. Sapi dipelihara dengan baik, setelah tumbuh besar dan gemuk dapat langsung dijual atau disembelih terlebih dahulu kemudian dijual dalam bentuk daging. Oleh karena itu, keberhasilan pemeliharaan sapi ini sangat ditentukan oleh kualitas sapi bakalan yang dipilih. Beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam memilih sapi bakalan untuk sapi pedaging adalah : 1) Jenis Sapi. Sapi bakalan lokal yang cocok untuk sapi potong adalah sapi Bali, PO ( peranakan Ongole ), Brahman, Simental, dan Brangus. Karena pemeliharaanya mudah, tidak mudah terserang penyakit, penggemukannya relative cepat, dan hasil dagingnya per ekor bisa mencapai titik maksimal yang cukup tinggi. 2) Jenis Kelamin. Untuk sapi potong sebaiknya dipilih sapi jantan, karena pertumbuhannya lebih cepat dibandingkan sapi betina. Alasan lainnya adalah untuk menghindari penyusutan populasi sapi betina produktif. 3) Keadaan Fisik. Untuk sapi potong sebaiknya dipilih sapi yang sehat dan tidak terlalu kurus. 4) Umur. Dipilih sapi yang berumur antara 1-4 tahun. Sapi yang terlalu muda atau sudah tua kurang menguntugkan kerena pertumbuhan atau penambahan berat dagingnya relatif lambat. 5) Postur Tubuh. Postur tubuh sapi bakalan yang baik memiliki ciri-ciri sebagai berikut : a. Badannya panjang, bulat silindris, dan bila dilihat dari samping tampak membentuk segi empat. 20 ibid 17

b. Dada depan lebar, dalam, dan menonjol. c. Kepala pendek dan dahinya relatif lebar. d. Kulit hallus, bersih, supel, tidak kering, dan tidak kendor. e. Kaki relatif besar dan kuat. f. Tinggi badan, panjang, dan proporsi bagian-bagian tubuh lainnya serasi serta seimbang. 18

1.3.Kerangka Berpikir Usaha Peternakan Sapi di Desa Getasan Usaha Peternakan Sapi Perah Usaha Peternakan Sapi Pedaging Studi Kelayakan Usaha PP ARR Usaha Sapi Pedaging Layak atau Usaha Sapi Pedaging Tidak Layak Gambar 2.1. Kerangka Teoritis 19