LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN TAHUN 2008 NOMOR 1 SERI C

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG RETRIBUSI IZIN USAHA PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PATI,

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 14 TAHUN 2009 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN TAHUN 2008 NOMOR 2 SERI C

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 12 TAHUN 2003 TENTANG RETRIBUSI SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN ( SIUP )

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK SERI C PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK NOMOR 06 TAHUN 2004 TENTANG RETRIBUSI IZIN USAHA INDUSTRI DAN PERDAGANGAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 5 TAHUN 2009 TENTANG RETRIBUSI SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MANOKWARI NOMOR 15 TAHUN 2006 TENTANG RETRIBUSI SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN (SIUP) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 17 TAHUN 2004 TENTANG RETRIBUSI SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN ( SIUP ) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN NOMOR 31 TAHUN 2007 TENTANG SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANGGAI,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BEKASI

PERATURAN DAERAH KOTA TANJUNGPINANG NOMOR 5 TAHUN 2006 TENTANG SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANJUNGPINANG,

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN TENTANG RETRIBUSI TANDA DAFTAR PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BALIKPAPAN,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 13 TAHUN TENTANG SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SLEMAN,

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN TENTANG RETRIBUSI IZIN USAHA PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 20 TAHUN 2009 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

WALIKOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG PENERBITAN SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 3 SERI C PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN CILACAP

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 24 TAHUN 2001 TENTANG SURAT IJIN USAHA PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TARAKAN,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTA KUPANG NOMOR 4 TAHUN 2001 TENTANG SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA KUPANG,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 12 TAHUN 2001 SERI B.6 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 11 TAHUN 2001 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG PENERBITAN SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

L E M B A R AN D A E R A H KABUPATEN BALANGAN NOMOR 07 TAHUN 2006 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 07 TAHUN 2006 T E N T A N G

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO UTARA NOMOR 04 TAHUN 2004 T E N T A N G SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN DI KABUPATEN BARITO UTARA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 9 TAHUN 2004 TENTANG SURAT IJIN USAHA PERDAGANGAN (SIUP) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 6 TAHUN 2002 T E N T A N G RETRIBUSI PELAYANAN IZIN USAHA PERDAGANGAN DAN INDUSTRI

BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI IZIN GANGGUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 7 TAHUN 2006 TENTANG RETRIBUSI IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 5 TAHUN 2009 TENTANG RETRIBUSI IZIN USAHA PERDAGANGAN

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU

BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT KHUSUS PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ACEH UTARA QANUN KABUPATEN ACEH UTARA NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN (SIUP)

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 5 TAHUN 2004 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 7 TAHUN 2009 TENTANG RETRIBUSI WAJIB DAFTAR PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PARKIR DI TEPI JALAN UMUM

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 03 TAHUN 2013 TENTANG RETRIBUSI RUMAH POTONG HEWAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURBALINGGA,

BUPATI POLEWALI MANDAR PROVINSI SULAWESI BARAT

RETRIBUSI SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN

PEMERINTAH KABUPATEN REJANG LEBONG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG Nomor : 3 Tahun 2009 PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN (SIUP)

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT KHUSUS PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TEMANGGUNG,

PEMERINTAH KABUPATEN CILACAP

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2009 NOMOR 2 SERI C

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 31 TAHUN 2003 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR : 75 TAHUN 2001 SERI B PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 38 TAHUN 2001 TENTANG IJIN USAHA PERDAGANGAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG Nomor : 14 Tahun 2008 PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 10 TAHUN 2001 SERI B NOMOR 8 PERATURAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 10 TAHUN 2001 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 21 TAHUN 2002 T E N T A N G

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN NOMOR 33 TAHUN 2007 TENTANG RETRIBUSI IZIN USAHA INDUSTRI

L E M B A R A N D A E R A H

LEMBARAN DAERAH KOTA PEKANBARU Nomor : 16 Tahun : 2002 Seri : B Nomor : 2

PEMERINTAH KABUPATEN PATI PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 21 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 8 TAHUN 2003 TENTANG RETRIBUSI IZIN USAHA PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BENGKAYANG

PEMERINTAH KABUPATEN BLORA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLORA NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Himpunan Peraturan Daerah Kabupaten Purbalingga Tahun

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PENDAFTARAN PENDUDUK DAN PENCATATAN SIPIL

L E M B A R A N D A E R A H

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI IZIN GANGGUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TEMANGGUNG,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

BUPATI BANGKA SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BLORA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLORA NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 12 TAHUN 2005

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI IZIN TRAYEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TEMANGGUNG,

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR : 4 TAHUN 2004 TENTANG IZIN USAHA INDUSTRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT

- 1 - PEMERINTAH KABUPATEN NGAWI PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGAWI NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 02 TAHUN 2006

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 9 TAHUN 2009 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PASAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PATI,

PEMERINTAH KABUPATEN MUARO JAMBI

BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PENJUALAN PRODUKSI USAHA DAERAH DI BIDANG PERIKANAN

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR : 16 TAHUN 2003 TENTANG RETRIBUSI IZIN BIDANG INDUSTRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BALIKPAPAN,

PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM RETRIBUSI IZIN USAHA PERINDUSTRIAN

PEMERINTAH KABUPATEN BARITO UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO UTARA NOMOR 9 TAHUN 2005 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR NOMOR 5 TAHUN 2009

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

RETRIBUSI TERMINAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH TAHUN 2007 NOMOR 8

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG RETRIBUSI IZIN GANGGUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

L E M B A R A N D A E R A H

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR : 74 TAHUN 2001 SERI B PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 37 TAHUN 2001 TENTANG WAJIB DAFTAR PERUSAHAAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUARA ENIM NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG PERIZINAN DI BIDANG PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MUARA ENIM,

PERATURAN DAERAH KOTA BANJAR NOMOR 13 TAHUN 2004 TENTANG KETENTUAN PENDAFTARAN GUDANG DENGAN RAKHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANJAR,

PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 02 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI IZIN TRAYEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURBALINGGA,

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA. Nomor : 28 A Tahun 2005 Lampiran : 1 (satu) berkas TENTANG

BUPATI MUSI RAWAS, 6. Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat

Transkripsi:

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN TAHUN 28 NOMOR 1 SERI C PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR 8 TAHUN 27 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR 2 TAHUN 25 TENTANG RETRIBUSI SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN (RETRIBUSI SIUP) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GROBOGAN, Menimbang : a. bahwa dengan diterbitkannya Peraturan Menteri Perdagangan Nomor : 36 / M-DAG / PER / 9 / 27 tentang Penerbitan Surat Izin Usaha Perdagangan, maka struktur dan besarnya tarif retribusi Surat Izin Usaha Perdagangan dipandang perlu ditinjau kembali dan disesuaikan dengan ketentuan dimaksud;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a di atas, maka pengaturannya perlu ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Grobogan tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Grobogan Nomor 2 Tahun 25 tentang Retribusi Surat Izin Usaha Perdagangan (Retribusi SIUP). Mengingat : 1. Bedrijfsreglementerings Ordonantie 1934 (Staatsblad 1938 : 86); 2. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 195 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah; 3. Undang-Undang Darurat Nomor 7 Tahun 1955 tentang Pengusutan, Penindakan dan Peradilan Tindak Pidana Ekonomi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1955 Nomor 27, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 81) sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 1964 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1964 Nomor 11, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2692); 4. Undang-Undang Nomor 73 Tahun 1958 tentang Menyatakan Berlakunya Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 Republik Indonesia tentang Peraturan Hukum Pidana Untuk Seluruh Wilayah Republik Indonesia dan Mengubah Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 127, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 166); 2

5. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1981 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 329); 6. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1982 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3214); 7. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 352); 8. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1995 tentang Usaha Kecil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3611); 9. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3685) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2 Nomor 246, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 448); 3

1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 23 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 11. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 24 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 12. Undang-undang Nomor 1 Tahun 24 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 24 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); 13. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 24 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 24 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 25 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 25 tentang Perubahan Atas Undang- Undang Nomor 32 Tahun 24 tentang Pemerintahan Daerah menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 25 Nomor 18, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548); 14. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 24 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 24 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 4

15. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1983 tentang Pelaksanaan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1983 Nomor 36, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3258); 16. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 21 tentang Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 21 Nomor 119, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4139); 17. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 25 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 25 Nomor 14, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 18. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 27 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten / Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 27 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 19. Keputusan Presiden Nomor 5 Tahun 1984 tentang Pedoman Penyederhanaan dan Pengendalian Perizinan di Bidang Usaha; 2. Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 27 tentang Pengesahan, Pengundangan dan Penyebarluasan Peraturan Perundang-undangan; 5

21. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Grobogan Nomor 1 Tahun 1987 tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Daerah Tingkat II Grobogan (Lembaran Daerah Kabupaten Grobogan Tahun 1988 Nomor 3 Seri D); 6 22. Peraturan Daerah Kabupaten Grobogan Nomor 14 Tahun 23 tentang Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP) (Lembaran Daerah Kabupaten Grobogan Tahun 23 Nomor 8 Seri E); 23. Peraturan Daerah Kabupaten Grobogan Nomor 2 Tahun 25 tentang Retribusi Surat Ijin Usaha Perdagangan (Retribusi SIUP) (Lembaran Daerah Tahun 25 Nomor 1 Seri C); Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN GROBOGAN dan BUPATI GROBOGAN MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR 2 TAHUN 25 TENTANG RETRIBUSI SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN (RETRIBUSI SIUP)

7 Pasal I Beberapa ketentuan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Grobogan Nomor 2 Tahun 25 tentang Retribusi Surat Ijin Usaha Perdagangan (Retribusi SIUP) (Lembaran Daerah Kabupaten Grobogan Tahun 25 Nomor 1 Seri C) diubah sebagai berikut : 1. Ketentuan Pasal 1 diubah, diantara angka 5 dan angka 6 disisipkan dua angka yaitu angka 5a dan 5b, serta ketentuan angka 21 dan angka 3 diubah, sehingga keseluruhan Pasal 1 berbunyi sebagai berikut : Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini, yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Grobogan. 2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah. 3. Bupati adalah Bupati Grobogan. 4. Dinas adalah Dinas yang membidangi perdagangan Kabupaten Grobogan. 5. Kepala Dinas adalah Kepala Perangkat Daerah yang bertanggungjawab menangani bidang perdagangan yang ditetapkan Bupati untuk menerbitkan dan menandatangani SIUP. 5a. Kepala Kantor adalah Kepala Kantor Pelayanan Terpadu dan Perijinan Kabupaten Grobogan.

5b. Pejabat Penerbit SIUP adalah Kepala Dinas yang bertanggung jawab di Bidang Perdagangan di wilayah Kabupaten Grobogan atau Kepala Kantor Pelayanan Terpadu dan Perijinan Kabupaten Grobogan. 6. Pejabat sementara adalah Pegawai Negeri Sipil setingkat lebih rendah dari Kepala Dinas yang ditetapkan untuk dan atas nama Kepala Dinas menerbitkan dan menandatangani SIUP ketika Kepala Dinas yang bersangkutan berhalangan selama 5 (lima) hari atau lebih secara berturut-turut. 7. Petugas adalah Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Dinas yang diberi tugas tertentu di bidang retribusi daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 8. Kas Daerah adalah Kantor Kas Daerah Kabupaten Grobogan. 9. Retribusi Surat Izin Usaha Perdagangan yang selanjutnya disebut Retribusi SIUP adalah pembayaran yang wajib dilaksanakan atas pemberian izin usaha atau jasa perdagangan kepada pemilik / penanggung jawab perusahaan. 1. Wajib retribusi adalah orang pribadi atau badan yang menurut peraturan perundang-undangan diwajibkan melaksanakan pembayaran retribusi Surat Ijin usaha Perdagangan. 11. Surat Ketetapan Retribusi Daerah selanjutnya disebut SKRD adalah surat ketetapan yang menentukan besarnya pokok retribusi. 12. Masa Retribusi adalah suatu jangka waktu tertentu yang merupakan batas waktu bagi wajib retribusi untuk melaksanakan pembayaran retribusi. 8

13. Tarif retribusi adalah penetapan besarnya retribusi lain-lain. 14. Surat Tagihan Retribusi Daerah yang selanjutnya disebut STRD adalah surat untuk melakukan tagihan retribusi dan atau sanksi administrasi berupa bunga dan atau denda. 15. Obyek Retribusi adalah berbagai jenis jasa tertentu yang disediakan oleh Pemerintah Daerah. 16. Perdagangan adalah kegiatan jual beli barang atau jasa yang dilakukan secara terus-menerus dengan tujuan pengalihan hak atas barang atau jasa disertai imbalan atau kompensasi yang didirikan, yang dikerjakan dan berkedudukan di daerah. 17. Perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang menjalankan setiap jenis usaha yang bersifat tetap dan terus menerus dan yang didirikan bekerja serta berkedudukan di daerah wilayah Kabupaten Grobogan untuk tujuan memperoleh keuntungan dan atau laba. 18. Perubahan Perusahaan adalah perubahan data perusahaan yang meliputi : perubahan nama perusahaan, bentuk perusahaan, alamat kantor perusahaan, nama pemilik / penanggung jawab, modal dan kekayaan bersih, kelembagaan, kegiatan usaha dan barang / jasa dagangan utama. 19. Cabang Perusahaan adalah Perusahaan yang merupakan unit atau bagian dari perusahaan induknya yang dapat berkedudukan ditempat yang berlainan dan bersifat berdiri sendiri atau bertugas untuk melaksanakan sebagian tugas dari perusahaan induknya. 9

1 2. Perwakilan Perusahaan adalah perusahaan yang bertindak mewakili kantor pusat perusahaan untuk melakukan suatu kegiatan dan atau pengurusannya ditentukan sesuai dengan wewenang yang diberikan. 21. Surat Izin Usaha Perdagangan selanjutnya disebut SIUP adalah surat izin untuk dapat melakukan kegiatan usaha perdagangan. 22. Surat Permohonan Surat Izin Usaha Perdagangan selanjutnya disebut SP-SIUP adalah formulir permohonan izin yang harus diisi oleh perusahaan yang memuat data perusahaan untuk memperoleh SIUP Kecil / SIUP Menengah / SIUP Besar. 23. SIUP Kecil selanjutnya disebut SIUP-K adalah surat izin untuk kegiatan usaha perdagangan dengan modal disetor dan atau kekayaan bersih seluruhnya sampai dengan Rp 2..,- (dua ratus juta rupiah), tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. 24. SIUP Menengah selanjutnya disebut SIUP-M adalah surat izin untuk kegiatan usaha perdagangan dengan modal disetor dan atau kekayaan bersih seluruhnya di atas Rp 2..,- (dua ratus juta rupiah) sampai dengan Rp 5..,- (lima ratus juta rupiah), tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. 25. SIUP Besar selanjutnya disebut SIUP-B adalah surat izin untuk melakukan kegiatan usaha perdagangan dengan modal disetor atau kekayaan bersih seluruhnya di atas Rp 5..,- (lima ratus juta rupiah), tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.

26. Perubahan SIUP adalah penerbitan SIUP baru atas permintaan pemilik/penanggung jawab perusahaan kepada Kepala Dinas berkaitan dengan terjadinya perubahan perusahaan. 27. Penggantian SIUP adalah penerbitan SIUP baru atas permintaan pemilik/penanggung jawab perusahaan kepada Kepala Dinas berkenaan dengan SIUP yang telah diperoleh perusahaan hilang atau rusak. 28. Pembekuan SIUP adalah tindakan Kepala Dinas untuk melarang perusahaan yang bersangkutan melakukan kegiatan usaha perdagangan. 29. Pencabutan SIUP adalah tindakan Kepala Dinas untuk menarik SIUP yang telah diperoleh perusahaan. 3. Daftar ulang SIUP adalah penerbitan SIUP baru oleh Pejabat Penerbit SIUP atas permohonan pemilik/penanggung jawab perusahaan sebagai Daftar ulang 31. Kedaluwarsa adalah jangka waktu tertentu yang sudah lewat atau habis temponya yang menyatakan bahwa piutang yang ditanggung tidak dapat ditagih lagi. 32. Penyidikan Tindak Pidana adalah serangkaian tindakan penyidik dalam hal dan menurut cara yang diatur dalam undang-undang untuk mencari serta mengumpulkan bukti yang dengan bukti itu membuat terang tentang tindak pidana yang terjadi dan guna menemukan tersangkanya. 11

33. Penyidik adalah Pejabat Polisi Negara Republik Indonesia atau pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu yang diberi wewenang khusus oleh undang-undang untuk melakukan penyidikan. 34. Penyidik Pegawai Negeri Sipil ( PPNS ) adalah Penyidik Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud Peraturan Daerah Tingkat II Kabupaten Grobogan Nomor 1 Tahun 1987 tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Grobogan. 12 2. Ketentuan Pasal 4 ayat (2) diubah, sehingga keseluruhan Pasal 4 berbunyi sebagai berikut : Pasal 4 (1) Obyek retribusi SIUP adalah jasa pelayanan penerbitan SIUP. (2) Jasa pelayanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi : a. Penerbitan SIUP; b. Perubahan SIUP; c. Penggantian SIUP; dan d. Daftar Ulang SIUP. 3. Pasal 13 diubah, sehingga Pasal 13 berbunyi sebagai berikut : Pasal 13 (1) Struktur tarip retribusi digolongkan berdasarkan klasifikasi SIUP, kondisi perusahaan dan jenis pelayanan SIUP.

No. Jenis Pelayanan Klasifikasi SIUP (2) Besarnya tarif retribusi ditetapkan sebagai berikut : Biaya Penelitian (Rp) Biaya Administrasi (Rp) Total Biaya (Rp) 13 I. SIUP Baru SIUP K SIUP M SIUP B II. Perubahan SIUP : 1. Mempengaruhi perubahan klasifikasi SIUP SIUP K SIUP M SIUP B 2. Tidak mempengaruhi perubahan klasifikasi SIUP SIUP K SIUP M SIUP B III. Penggantian SIUP SIUP K SIUP M SIUP B IV. Daftar Ulang SIUP SIUP K SIUP M SIUP B 25. 5. 1. 25. 5. 1. 5. 1. 2. (3) Permohonan SIUP untuk Pedagang Keliling, Pedagang Asongan, Pedagang Pinggir jalan atau Pedagang Kaki Lima dibebaskan dari retribusi. Pasal II Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Grobogan. 14 Ditetapkan di Purwodadi pada tanggal 1 September 27 BUPATI GROBOGAN, Cap ttd. BAMBANG PUDJIONO Diundangkan di Purwodadi pada tanggal 5 Pebruari 28 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN GROBOGAN, Cap ttd. SUTOMO HERU PRIANTO LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN TAHUN 28 NOMOR 1 SERI C

15 PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR 8 TAHUN 27 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR 2 TAHUN 25 TENTANG RETRIBUSI SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN (RETRIBUSI SIUP) I. PENJELASAN UMUM Berdasarkan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2 dan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 21 tentang Retribusi Daerah, maka Daerah diberikan kewenangan untuk memungut retribusi daerah sebagai salah satu sumber pendapatan asli daerah, yang digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan di Kabupaten Grobogan. Sehubungan dengan hal tersebut Pemerintah Kabupaten Grobogan telah menyelenggarakan pelayanan penerbitan Surat Izin Usaha Perdagangan, sebagaimana telah diatur dalam Peraturan Daerah Kabupaten Grobogan Nomor 2 Tahun 25 tentang Retribusi Surat Izin Usaha Perdagangan. Dalam hal ini setiap perusahaan yang melakukan kegiatan usaha perdagangan di wilayah Kabupaten Grobogan wajib memperoleh Surat Izin Usaha Perdagangan sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah

Kabupaten Grobogan Nomor 14 Tahun 23 tentang Surat Izin Usaha Perdagangan. Agar dalam pengelolaan pendapatan dari Retribusi Surat Izin Usaha Perdagangan tersebut dapat berdaya guna, efektif dan efisien, maka perlu dilakukan dengan berpedoman pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 26 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. Dalam rangka menciptakan iklim usaha yang kondusif guna mendorong peningkatan investasi di daerah, sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor : 36 / M-DAG / PER / 9 / 27 tentang Penerbitan Surat Izin Usaha Perdagangan dan Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor : 784/MPP/Kep/3/21 tentang Pedoman Standar Minimal Pelayanan di Bidang Perindustrian dan Perdagangan, serta untuk memberdayakan usaha industri kecil dan usaha dagang kecil sebagaimana dimaksud dalam Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor : 254/MPP/Kep/7/1997 tentang Kriteria Industri Kecil di Lingkungan Departemen Perindustrian dan Perdagangan, maka struktur dan besarnya tarip Retribusi Surat Izin Usaha Perdagangan yang diatur dalam Peraturan Daerah di atas dipandang perlu untuk ditinjau kembali. Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka perlu menetapkan Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 27 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Grobogan Nomor 2 Tahun 25 tentang Retribusi Surat Izin Usaha Perdagangan yang disusun sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 15 Tahun 26 tentang Jenis dan Bentuk Produk Hukum Daerah. 16 II. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL Pasal I : Angka 1 : Cukup jelas

17 Angka 2 : Angka 3 : Cukup jelas Perubahan struktur dan besarnya tarip retribusi sebagai tindak lanjut Peraturan Menteri Perdagangan Nomor : 36 / M-DAG / PER / 9 / 27 tentang Penerbitan Surat Izin Usaha Perdagangan, dalam rangka menciptakan iklim usaha yang kodusif dan untuk memberdayakan usaha industri kecil dan usaha dagang kecil. Pasal II : Cukup jelas