BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG MELALUI MEDIA GAMBAR BAGI ANAK KELOMPOK A DI BA AISYIYAH IV TEGAL SEPUR KLATEN TENGAH KLATEN TAHUN AJARAN

BAB I PENDAHULUAN. penting karena Pendidikan Anak Usia Dini merupakan fondasi dasar. Pendidikan Nasional, Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENERAPAN KONSEP PEMBELAJARAN HOLISTIK DI SEKOLAH DASAR ISLAM RAUDLATUL JANNAH WARU SIDOARJO PADA MATERI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya fitrah yang suci. Sebagaimana pendapat Chotib (2000: 9.2) bahwa

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah, melalui bimbingan, pengajaran dan latihan yang berlangsung di

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal, non formal dan informal. Taman Kanak-kanak adalah. pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal.

BAB I PENDAHULUAN. dan Kebudayaan No. 0486/U/1992 tentang Taman Kanak-kanak adalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dimana seorang anak akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang

BAB I PENDAHULUAN. oleh mutu pendidikan dari bangsa itu sendiri. Pendidikan yang tinggi akan

BAB I PENDAHULUAN. generasi muda dapat membuat teroboan-terobosan baru dalam dunia tekhnologi.

BAB I PENDAHULUAN. adalah mempersiapkan anak dengan memperkenalkan berbagai pengetahuan, sikap/prilaku,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tumbuh kembang anak pada usia dini akan berpengaruh secara nyata pada

BAB I PENDAHULUAN. fisik dan psikis yang siap merespon stimulasi yang diberikan oleh. anak perlu diberi stimulasi yang optimal melalui pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir

BAB I PENDAHULUAN. hendaknya dibangun dengan empat pilar, yaitu learning to know, learning

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia no. 20 tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN. pilar yaitu, learning to know, learning to do, learning to be, dan learning to live

BAB I PENDAHULUAN. komponen dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan. Indonesia telah mencanangkan pendidikan wajib belajar yang semula 6 tahun

BAB I PENDAHULUAN. dari berbagai pihak yaitu pemerintah, masyarakat, dan steakholder yang terdiri

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. untuk memajukan kesejahteraan bangsa. Pendidikan adalah proses pembinaan

BAB I PENDAHULUAN. depan, jika pondasi lemah maka akan susah berharap bangunannya berdiri kokoh

BAB I PENDAHULUAN. buruknya masa depan bangsa. Jika sejak usia dini anak dibekali dengan

BAB I PENDAHULUAN. interaksi positif antara anak didik dengan nilai-nilai yang akan

BAB I PENDAHULUAN. dan pertumbuhan anak karena merupakan masa peka dalam kehidupan anak. Masa

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai perencanaan yang sangat menentukan bagi perkembangan dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Astriana Rahma, 2014

BAB I PENDAHULUAN. dasar bagi perkembangan anak selanjutnya. dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. terhadap apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan. Anak seolah-olah tidak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan oleh pendidik atau pengasuh anak usia 0-6 tahun dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. (Kurnia; 2009). Mereka merupakan titipan dan amanat Allah SWT, yang mesti

BAB I PENDAHULUAN. seperangkat ajaran tentang kehidupan manusia; ajaran itu dirumuskan berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul merupakan aset yang paling berharga

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam UU RI NO.20 TH 2003 adalah:

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini. formal, non-formal dan informal. Pendidikan anak usia dini jalur pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini dalam Kerangka Besar. Pembangunan PAUD menyatakan :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak usia dini merupakan manusia yang memiliki karakteristik yang

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENGETAHUAN SOSIAL DI SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. khususnya orang tua juga merupakan faktor terpenting dalam mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. dan berlangsung seumur hidup. Oleh karena itu, pendidikan. sistem yang terdiri dari komponen-komponen yang saling berhubungan dan

BAB II KEMAMPUAN PEMAHAMAN BIDANG PENGEMBANGAN AGAMA ISLAM MELALUI GAMBAR MATI

BAB I PENDAHULUAN. karna masa ini merupakan masa emas bagi seorang anak. yang diselenggarakan dengan tujuan untuk menfasilitasi pertumbuhan dan

BAB I PENDAHULUAN. selanjutnya. Berdasarkan penelitian Benyamin S. Bloon (1992)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PEMANFAATAN MEDIA AUDIO VISUAL

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kurikulum Taman Kanak-Kanak (TK) dan Raudatul Athfal (RA)

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI KEGIATAN MENGURUTKAN POLA WARNA DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA BATANG ANAI.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. social sebagai pedoman hidup. Dapat disimpulkan bahwa pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. memasuki pendidikan lebih lanjut (UU No. 20 Tahun 2003, pasal 1 : 14).

BAB I PENDAHULUAN. termasuk pembangunan dibidang pendidikan. dalam satu program kegiatan belajar dalam rangka kegiatan belajar dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan keluarga, masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad Zuhaili, Pentingnya Pendidikan Islam Sejak Dini, A.H Ba adillah Press, Jakarta, 2002, hlm

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Neuneu Nur Alam, 2014

BAB I PENDAHULUAN. perbaikan dibidang pendidikan merupakan keniscayaan agar suatu bangsa dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini merupakan pendidikan yang. diselenggarakan untuk mengembangkan kepribadian, pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN. serta prinsip-prinsip, sehingga membantu memiliki makna bagi subjek didik.

Oleh : Badru Zaman, M.Pd PENDIDIKAN GURU ANAK USIA DINI FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. layanan pendidikan diperoleh setiap individu pada lembaga pendidikan secara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan anak usia dini adalah jenjang pendidikan sebelum memasuki

BAB I PENDAHULUAN. usia enam tahun menurut Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

MEDIA GAMBAR SEBAGAI ALAT BANTU PEMBELAJARAN APRESIASI PUISI PADA SISWA SEKOLAH DASAR Oleh: Arif Mustofa*

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG-PAUD

Langsat Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Sosial Vol. 4 No. 2 Juli-Desember 2017

BAB I PENDAHULUAN. memasuki pendidikan lebih lanjut (UU Sisdiknas, bab I pasal I butir 4).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak adalah Tunas harapan bangsa. Mereka ibarat bunga yang tengah

BAB I PENDAHULUAN. melalui pendidikan sekolah. Pendidikan sekolah merupakan kewajiban bagi seluruh. pendidikan Nasional pasal 3 yang menyatakan bahwa:

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

peningkatan kompetensi guru melalui penataran-penataran, perbaikan saranasarana pendidikan, dan lain-lain. Hal ini dilaksanakan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Nomor 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 14.

BAB I PENDAHULUAN. (Pasal 1 UU Sisdiknas No.20 Tahun 2003). Dari bagian-bagian itu tidak

PENDIDIKAN TPA & KB. Martha Christianti

BAB I PENDAHULUAN. (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan kegiatan universal dalam kegiatan manusia.

PERAN PEMERINTAH DALAM PENGEMBANGAN PAUD DI INDONESIA. Annisa Meitasari Wahyono

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Wina Sanjaya, Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi, Kencana, Jakarta, 2008, hlm. 17 2

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Artinya, pendidikan diharapkan dapat membuat manusia menyadari

BAB I PENDAHULUAN. A. Konteks Penelitian. Pada dasarnya pendidikan merupakan suatu proses membimbing

BAB 1 PENDAHULUAN. pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009), hlm 10. PT Rineka Cipta, 2008), hlm Sinar Grafis, 2009) hlm.3

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bab VI bagian ke-7 tentang Pendidikan Anak Usia Dini Pasal 28 ayat (3) disebutkan bahwa Pendidikan Anak Usia Dini pada jalur formal berbentuk Taman Kanak-Kanak (TK), Raudlatul Athfal (RA) atau bentuk lain yang sederajat. Dalam Undang-undang yang sama pasal 1 angka 14 menyatakan bahwa PAUD adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan, pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut 1 Tujuan Pendidikan Taman Kanak-Kanak (TK)/ RA/ BA adalah membantu anak didik mengembangkan berbagai potensi baik psikis dan fisik yang meliputi moral dan nilai-nilai agama, sosial emosional, kognitif, bahasa, fisik motorik, kemandirian dan seni untuk siap memasuki pendidikan dasar. age) Pendidikan TK/RA/BA adalah tempat bagi anak-anak usia emas (golden untuk mengembangakan fondasi dasar, pendidikan anak usia dini di TK/RA/BA sangat besar pengaruhnya bagi perkembangan usia anak didik pada jenjang pendidikan selanjutnya, baik ditinjau dari aspek fisik, psikomotorik, intelektual, emosional maupun spiritual. 2 Kehidupan dan peradaban manusia diawal millennium ketiga ini mengalami banyak perubahan. Dalam merespon fenomena itu, manusia berpacu mengembangkan pendidikan baik dibidang ilmu sosial, ilmu alam, ilmu pasti 1 Depag RI Dirjend Pend. Islam, Kumpulan Undang-undang dan PP RI tentang PAUD, (Jakarta : 2010), hlm.1 2 Depdiknas, Kurikulum 2004 Standar kompetensi Taman Kanak-kanak dan Raudlatul Athfal, (Jakarta : 2004) 1

2 maupun ilmu terapan. Namun bersamaan dengan itu muncullah sejumlah krisis dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, misalnya krisis politik, ekonomi, sosial, hukum, etnis agama, golongan dan ras. Akibatnya, peran serta efektifitas pendidikan agama di sekolah sebagai pemberi nilai spiritual terhadap kesejahteraa masyarakat dipertanyakan. Dengan asumsi jika pendidikan agama dilakukan dengan baik, maka kehidupan masyarakatpun akan lebih baik. Memang tidak adil menimpakan tanggung jawab atas munculnya kesenjangan antara harapan dan kenyataan itu kepada pendidikan agama di sekolah, sebab pendidikan agama di sekolah bukanlah satu-satunya faktor yang menentukan dalam pembentukan watak dan kepribadian anak. Apabila dalam pelaksanaan pendidikan agama tersebut masih terdapat kelemahan-kelemahan yang mendorong dilakukannya penyempurnaan terus menerus. Kelemahan ini, materi pendidikan agama Islam, termasuk bahan ajar akhlak, lebih terfokus pada pengayaan pengetahuan (kognitif) dan minim dalam pembentukan sikap (afektif) serta pembiasaan (psikomotorik). Kendala lain adalah kurangnya keikutsertaan guru mata pelajaran lain dalam memberi motivasi kepada peserta didik untuk mempraktekkan nilai-nilai pendidikan agama dalam kehidupan sehari-hari, lalu lemahnya sumber daya guru dalam pengembangan pendekatan dan metode yang lebih variatif, minimnya berbagai sarana pelatihan dan pengembangan, serta rendahnya peran serta orang tua murid. 3 Dalam pelaksanaannya, pendidikan di TK/RA/BA harus dapat berlangsung dengan cara-cara yang menyenangkan, mengasyikkan, mencerdaskan dan menguatkan. Tidak banyak disadari oleh para pendidik di TK/RA/BA bahwa untuk dapat sampai pada hasil pendidikan yang optimal, dibutuhkan banyak prasyarat dalam proses belajar mengajar yang dlakukannya. 3 Departeman Agama RA Kurikulum 2004 Pendidikan Agama Islam Taman Kanak-Kanak, (Jakarta : 2004), hlm.2

3 Salah satu hal yang mendukung adalah penggunaan media. Penggunaan suatu media dalam pelaksanaan pembelajaran bagaimanapun akan membantu kelancaran, efektifitas dan efisiensi pencapaian tujuan. Bahan pelajaran yang dimanipulasi dalam bentuk media pengajaran yang menjadikan anak seolah bermain, asyik dan bekerja dengan suatu pengajaran akan menjadi benar-benar bermakna (meaningfull). Media pendidikan merupakan suatu alat atau perantara yang berguna untuk memudahkan proses belajar dan mengajar, dalam rangka mengefektifkan komunikasi antara guru dalam mengajar dan memudahkan murid dalam menerima dan memahami pelajaran. Proses ini membutuhkan guru yang profesional dan mampu menyelaraskan antara media pendidikan dan metode pendidikan. 4 Dari berbagai jenis media yang ada, diantaranya adalah media visual yaitu yang dapat ditangkap dengan indera penglihatan. Jenis ini terdiri dari salah satu diantaranya adalah media gambar diam (still picture). Media gambar diam adalah gambar mati yaitu gambaran dari sesuatu yang berupa hasil lukisan, potret atau cetakan yang tidak dapat bergerak, dengan bentuk dua dimensi. Pembelajaran pengembangan agama Islam di RA. Masyithoh Drono I pada saat ini dirasakan masih kurang berhasil dalam penyampaiannya, indikator ini dapat dilihat pada hasil belajar siswa yang tampak dapat dilihat dari berbagai faktor dibawah ini : 1. Respon anak terhadap materi masih kurang yaitu hanya sekitar 9 anak yang merespon dengan baik terhadap penyampaian materi pengembangan agama Islam. 2. Motivasi anak untuk mengikuti kegiatan pembelajaran bidang pengembangan agama Islam masih kurang yaitu 9 anak dari 30 anak. 4 Fatah Syukur NC, M.Ag, Teknologi Pendidikan, (Semarang : Rasail, 2005), hlm. 123

4 3. Kemampuan anak dalam memahami dan menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru pada materi bidang pengembangan agama Islam masih kurang yaitu 8 anak dari 30 anak. Permasalahan yang terjadi tidak terlepas dari kurangnya wawasan guru dalam memilih dan menerapkan media yang tepat untuk digunakan dalam menyampaikan materi pengembangan agama Islam. Kondisi ini tidak dapat dibiarkan saja, karena jika penerapan proses awal salah, hal ini bisa dipastikan bahwa proses selanjutnya akan juga mengalami kegagalan. Dengan demikian perbaikan proses pembelajaran di tingkat lembaga formal RA. Masyithoh Drono I perlu dilakukan. Berdasarkan permasalahan tersebut diatas, sangatlah penting bagi peneliti untuk mencoba menerapkan penggunaan media gambar untuk meningkatkan pemahaman anak dalam menerima materi pengembangan agama Islam di RA. Masyithoh Drono I untuk Kelomok B yang berjumlah 30 anak. Media gambar ini merupakan salah satu media yang efektif sesuai kebutuhan anak dan kondisi sekolah serta kemampuan sumber daya manusia yang ada. Dapat disimpulkan bahwa akar permasalahan yang ada adalah penggunaan media yang tepat untuk meningkatkan pemahaman anak dalam menerima materi pengembangan agama Islam. Adapun media yang digunakan adalah media gambar yang mudah dibuat sendiri oleh guru dan pengadaannyapun tidak memerlukan biaya yang besar dan memudahkan guru dalam menyampaikan materi. Berdasarkan uraian tersebut diataas, peneliti mengangkat judul : PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN BIDANG PENGEMBANGAN AGAMA ISLAM PADA TEMA REKREASI MATERI POKOK AL AKHLAQ AL KARIMAH (Studi Tindakan Pada Siswa Kelompok B RA. Masyithoh Drono I Drono, Ngawen, Klaten Tahun 2010/ 2011).

5 B. Rumusan Masalah Agar terfokus dalam pembahasannya, peneliti perlu menetapkan rumusan permasalahan, adapun rumusan permasalahan dalam penelitian ini adalah : Apakah melalui media gambar dapat meningkatkan pemahaman anak pada bidang pengembangan agama Islam Pada Tema Rekreasi Materi Pokok Al Akhlaq Al Karimah di RA. Masyithoh Drono I kelompok B Tahun Ajaran 2010/ 2011? C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian merupakan arah dalam mengadakan pembahasan setiap kegiatan. Adapun tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui apakah ada peningkatan pemahaman bidang pengembangan agama Islam pada tema rekreasi materi pokok al aklaq al karimah melalui penggunaan media gambar di RA. Masyithoh Drono I Drono, Ngawen, Klaten Kelompok B Tahun Ajaran 2010/2011. D. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini diantaranya adalah sebagai berikut : 1. Manfaat bagi siswa a. Dapat menjadikan anak lebih tertarik atau meningkatkan respon serta membangun motivasi anak dalam belajar b. Dapat meningkatkan pemahaman anak pada aspek pengembangan agama Islam pada tema rekreasi materi pokok al akhlaq al karimah. 2. Manfaat bagi guru a. Dapat meningkatkan ketrampilan dalam menggunaan media pada proses kegiatan pembelajaran khususnya pengembangan agama Islam. b. Dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan kualitas profesional guru dalam melaksanakan pembelajaran. c. Dapat meningkatkan minat untuk melakukan penelitian.

6 3. Manfaat bagi guru lain a. Dapat meningkatkan pemahaman tentang penelitian. b. Dapat meningkatkan makna kerjasama dengan guru lain. E. Penegasan Istilah Untuk menghindari perbedaan pemahaman beberapa istilah yang digunakan dalam judul dan pernyataan penelitian, perlu diberikan penjelasan sebagai berikut: 1. Media Gambar Salah satu jenis media adalah media visual yaitu media yang hanya mengandalkan indera penglihatan. Media ini ada yang menampilkan gambar diam seperti film strip, slides, foto, gambar atau lukisan, dan cetakan. Ada pula yang menampilkan gambar atau simbol yang bergerak seperti film bisu, dan film kartun. Media gambar merupakan salah satu jenis media visual yaitu yang dapat ditangkap dengan indera penglihatan dimana jenis media visual ini salah satunya adalah media gambar diam (still picture) yang merupakan hasil potretan dari berbagai peristiwa atau kejadian, obyek yang dituangkan dalam bentuk gambar, garis, kata, simbol maupun gambaran. Gambar atau foto merupakan salah satu media grafis paling umum digunakan dalam proses pembelajaran. 5 Diantara media pendidikan, foto atau gambar adalah media yang paling umum dipakai, dia merupakan bahasa yang umum, yang dapat dimengerti dan dinikmati dimana-mana. Oleh karena itu, pepatah Cina mengatakan bahwa sebuah gambar berbicara lebih banyak daripada seribu kata. 6 Gambar yang dimaksud disini termasuk foto, lukisan/ gambar, dan sketsa (gambar garis). Tujuan utama penampilan berbagai jenis gambar ini 5 Usman, M. Basyirudin, Asnawir, Media Pembelajaran, (Jakarta : Ciputat Pers, 2002), Cet. I, hlm.13 6 Sadiman, Arief S,et. al, Media Pendidikan : Pengetian, Pengembangan dan Pemanfaatannya, (Jakarta : Rajawali Pers, 2009), ed. I, Cet. 13, hlm. 29

siswa. 7 Materi pelajaran yang memerlukan visualisasi dalam bentuk ilustrasi 7 adalah untuk memvisualisasikan konsep yang ingin disampaikan kepada yang dapat diperoleh dari sumber yang ada. Gambar-gambar dari majalah, booklet, brosur, selebaran, dan lain-lain mungkin dapat memenuhi kebutuhan kita. Jika pada saat ini belum memiliki clippig gambar, sebaiknya kita mulai mengumpulkan gambar dari berbagai disiplin ilmu. Gambar yang dikumpulkan dan dipilih untuk digunakan dalam penyampaian materi pelajaran sebaiknya difotokopi. Gambar-gambar itu kemudian digabung dengan label judul dengan huruf-huruf lekat (misalnya, rugos). Hasilnya dapat difotokopi atau difoto kemudian dicetak diatas kertas fotokopi yang baik dengan ukuran yang diinginkan. 8 Gambar yang digunakan hendaklah menunjukkan hal yang sedang dibicarakan atau yang sedang dilakukan. Anak biasanya lebih tretarik untuk memahami sesuatu gambar yang kelihatannya sedang bergerak. 9 2. Pemahaman Pemahaman berasal dari kata paham 1 n pengertian : pengetahuan banyak, 4 v mengerti benar (akan); tahu benar (akan); 5 a pandan dan mengerti benar (tt suatu hal) 10 Pemahaman menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia artinya proses, cara, perbuatan memahami atau memahamkan. 11 7 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2003), Ed. 1, Cet. 5, hlm.111 8 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2003), Ed. 1, Cet. 5, hlm.112. 9 Usman, M. Basyirudin, Asnawir, Media Pembelajaran, (Jakarta : Ciputat Pers, 2002), Cet. I, hlm. 49 10 Tim Redaksi Kamus Besar Bahasa Indonesia, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Balai Pustaka, 2005), ed. 3. cet. 3, hlm. 811 11 Tim Redaksi Kamus Besar Bahasa Indonesia, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Balai Pustaka, 2005), ed. 3. cet. 3, hlm. 811

8 Pemahaman juga merupakan salah satu domain atau wilayah atau ranah psikologis manusia yang meliputi setiap perilaku mental yang berhubungan dengan pemahaman, pertimbangan, pengolahan informasi, pemecahan masalah, kesengajaan dan keyakinan. 12 3. Pengembangan Agama Islam Pengembangan agama Islam adalah proses meletakkan dasar kearah pengembangan, akhlak, sikap perilaku, pengetahuan, ketrampilan dan daya cipta yang diperlukan anak didik agar menjadi muslim yang menghayati dan mengamalkan agama serta sanggup menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan kepentingan pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya. 13 Kegiatan pembelajaran pengembangan agama Islam dilakukan berdasarkan rencana yang terorganisir secara sistematis yang mencakup tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, metode dan media pembelajaran, evaluasi pembelajaran serta umpan balik evaluasi pembelajaran. Suatu rencana pembelajaran dan pelaksanaannya perlu memperhatikan hal-hal yang terkait dengan belajar, bagamana belajar (how to learn), bagaimana berfikir (how to think), belajar bagaimana melakukan (how to do) dan belajar bagaimana bekerjasama dan hidup bersama (how to live together). 14 Adapun tujuan pelaksanaan pengembangan agama Islam yang efektif dalam berbagai bidang paling tidak akan mengantarkan peserta didik memiliki al akhlak al karimah inilah yang diharapkan akan membentuk peserta didik 12 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2008), Cet. 14, hlm. 66 13 Sri Harti, dkk, Petubjuk Teknis Belajar Mengajar di Raudlatul Athfal ( Jakarta : Direktorat Jendral Pembinaan dan Kelembagaan Departemen Agama RI, 2001), hlm. 1 14 Martini Jamanis, Perkembangan dan Pengembangan Anak Usia Taman Kanak-Kanak, (Jakarta : Gramedia, 2006), hlm. 125

9 menjadi anak yang sholeh dalam kehidupannya, baik disekolah, keluarga, maupun dalam lingkungan masyarakat. 15 Tujuan pengembangan agama Islam di Raudlatul Athfal (RA) adalah mengembangkan benih-benih keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT sedini mungkin dalam kepribadian anak didik yang terwujud dalam perkembangan kehidupan jasmaniah dan rohaniah sesuai dengan tingkat perkembanan serta anak didik mengenal, memahami dan mengamalkan Rukun Islam dan Rukun Iman secara sederhana. 16 Adapun maksud pengembangan agama Islam pada penelitian ini adalah tema rekreasi materi al akhlaq al karimah yang dapat disampaikan melalui media gambar di RA. Masyithoh Drono I kelompok B tahun Ajaran 2010/2011 15 Hery Noer Ali, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta : Logus, 1999), cet.i, hlm.69 16 Depareman Agama RI Direktorat Jendral Pembinaan Kelembagaan Agama Islam, Petunjuk Teknis Belajar Mengajar di Raudlatul Athfal, (Jakarta : Direktorat Jendral Pembinaan Agama Islam Depag RI, 2001), hlm. 1