PENGARUH SIKAP PETUGAS REKAM MEDIS TERHADAP KELENGKAPAN PENGISIAN FORMULIR PEMERIKSAAN PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM HERNA MEDAN TAHUN 2015

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH SIKAP PERAWAT DALAM KETERLAMBATAN BERKAS REKAM MEDIS TERHADAP PENGISIAN REKAPITULASI LAPORAN PELAYANAN RL 3.1 RAWAT INAP DI RSU HERNA MEDAN

TINJAUAN ANALISIS KUANTITATIF TERHADAP PENGISIAN BERKAS REKAM MEDIS DI RUANGAN BEDAH INSTALASI RAWAT INAP RSUD TOTO KABILA TRIWULAN I TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan. dalam mendukung penyelenggaraan upaya kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. sakit memegang peranan penting terhadap meningkatnya derajat kesehatan

TINJAUAN PELAKSANAAN PROSEDUR PEMINJAMAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI UNIT PENYIMPANAN RSUP H. ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2015 SUHERI PARULIAN GULTOM ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat

Keputusan Dirjen Pelayanan Medik No. 78 / Yanmed / RS Umdik / YMU / I / 91 Tentang Penyelenggaraan Rekam Medis di Rumah Sakit

TINJAUAN PROSEDUR PENYIMPANAN BERKAS REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI SUMATERA UTARA MEDAN TAHUN 2015 PARMEN ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. medis. Sistem pelayanan rekam medis adalah suatu sistem yang. pengendalian terhadap pengisian dokumen rekam medis.

PERATURAN YANG TERKAIT DENGAN RM

BAB I PENDAHULUAN. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 269/MENKES/PER/III/2008 tentang

PENGARUH WAKTU TUNGGU PETUGAS PELAYANAN REKAM MEDIS TERHADAP KEPUASAN PASIEN DI PENDAFTARAN RAWAT JALAN DI RSUD. DR. R. M. DJOELHAM BINJAI TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit adalah sebuah institusi pelayanan kesehatan yang. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

Buku 3: Bahan Ajar Pertemuan Ke - 4

Tinjauan Ketidaklengkapan Pengisian Resume Medis Di RS. X, Mei - Juni 2013

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan. fasilitas kesehatan padat teknologi dan padat pakar.

BAB I PENDAHULUAN. rumah sakit mampu melaksanakan fungsi yang profesional baik dibidang

BAB I PENDAHULUAN. aktif dalam mewujudkan derajat kesehatanyang optimal, dalam hal bidang

BAB I PENDAHULUAN. rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat. 1. keperawatan yang berkesinambungan, diagnosis serta pengobatan penyakit yang

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat. kesehatan (dokter, perawat, terapis, dan lain-lain) dan dilakukan sebagai

KARAKTERISTIK PASIEN RUJUKAN MASUK RAWAT INAP PADA TAHUN 2010 DAN 2011 DI RSUD SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan pemberian pelayanan kepada pasien di rumah sakit. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen pada hakekatnya adalah proses pengambilan keputusan dalam. kemampuan manajemen menggunakan informasi tersebut.

pendidikan dan penelitian yang erat hubungannya dengan kehidupan menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan tempat tidur pasien, pelayanan medis dan perawatan. lanjutan untuk diagnosis dan perawatan oleh tenaga medis yang

BAB I PENDAHULUAN. Sakit pasal 1 ayat 1 menyatakan rumah sakit adalah suatu institusi. pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan institusi yang memiliki fungsi utama memberikan

RIATI ANGGRIANI,SH,MARS,MHum ANGGOTA PERHUKI DKI

MANAJEMEN REKAM MEDIS DALAM STANDAR AKREDITASI VERSI 2012

BAB I PENDAHULUAN. satu faktor pendukung terpenting. Di dalam Permenkes RI Nomor

BAB I PENDAHULUAN. rangka pemberian pelayanan kesehatan. Dokumen berisi catatan dokter,

TINJAUAN PROSEDUR PELEPASAN INFORMASI MEDIS DALAM MENJAGA ASPEK KERAHASIAN REKAM MEDIS DI RSUD dr. DARSONO KABUPATEN PACITAN

Buku 3: Bahan Ajar Pertemuan Ke - 2

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang terus mengalami perkembangan adalah rumah sakit.rumah sakit

TINJAUAN PENGGUNAAN SISTEM PENJAJARAN DRM DENGAN METODE SNF (STRAIGHT NUMERICAL FILLING) DI FILLING RUMAH SAKIT ISLAM MUHAMMADIYAH KENDAL

BAB I PENDAHULUAN. bagi setiap penduduk, agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan fungsi profesional baik di bidang teknik medis maupun. dilaksanakan surat persetujuan tindakan kedokteran.

JURNAL PERMATA INDONESIA Halaman Volume 8, Nomor 2, November 2017 ISSN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia Nomor : 240/MENKES/PER/III/2010 merupakan intitusi. rawat jalan pasien lama dan gawat darurat.

FORM CHECKLIST KELENGKAPAN REKAM MEDIS RS. SIAGA RAYA- JAKARTA SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Djoyosoegito dalam Hatta (2010), rumah sakit merupakan satu

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. mencapai sebuah pelayanan yang baik bagi pasien. 1. standar profesi rekam medis dan informasi kesehatan. Standar profesi rekam

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang. menyelanggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT PRIMA HUSADA NOMOR : 224/RSPH/I-PER/DIR/VI/2017 TENTANG PEDOMAN REKAM MEDIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Undang-undang nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit, bahwa Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas, Puskesmas adalah

DASAR HUKUM PENYELENGGARAAN REKAM MEDIS

BAB I PENDAHULUAN. penyakit serta pemulihan kesehatan perseorangan, keluarga, kelompok. pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.

Risdian Nur Khayatur Rohman (Prodi D3 PMIK STIKes Buana Husada Ponorogo)

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. 1. pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit merupakan instansi penyedia layanan kesehatan untuk

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. berfungsi sebagai pusat rujukan dan merupakan pusat alih pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

EFISIENSI DAN EFEKTIFITAS PENGGUNAAN FOLDER REKAM MEDIS DI PELAYANAN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT GRIYA WALUYA KABUPATEN PONOROGO

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU PERAWAT TERHADAP KETEPATAN WAKTU PENGEMBALIAN REKAM MEDIS RAWAT INAP DI RSD KOTA TIDORE KEPULAUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Klasifikasi dan kodefikasi penyakit, Aspek hukum dan etika profesi, Manajemen rekam medis & informasi kesehatan, Menjaga mutu rekam

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai sebuah pelayanan yang baik bagi pasien. sesuai dengan klasifikasi yang diberlakukan di Indonesia (ICD-10) tentang

BAB I PENDAHULUAN. (IPTEK) yang ditemukan seperti berbagai peralatan canggih dibidang

BAB I PENDAHULUAN. Kementrian Kesehatan RI,Permenkes No.269/Menkes/Per/III/2008 tentang Rekam Medis,Jakarta: 2008

AP (ASESMEN PASIEN) AP.1

BAB I PENDAHULUAN. Sakit. Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang. menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.

BAB I PENDAHULUAN. sakit adalah data atau informasi dari rekam medik yang baik dan lengkap. Indikator

BAB I : PENDAHULUAN. setiap dokter atau dokter gigi dalam menjalankan praktek kedokteran wajib membuat

PENDAHULUAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KETIDAKLENGKAPANDOKUMENREKAM MEDIS RUANG PERINATOLOGIDI RUMAH SAKIT UMUM DARMAYU PONOROGO

BAB I PENDAHULUAN. rawat jalan, dan gawat darurat. Setiap rumah sakit dalam memberikan. KARS Oleh karena itu, untuk menunjang tercapainya tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Permenkes No : 269/Menkes/PER/III/2008 yang dimaksud rekam

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dikembangkan melalui rencana pembangunan kesehatan. Sehingga

BAB I PENDAHULUAN. pemberi pelayanan kesehatan harus meningkatkan pelayanannya dari berbagai. mampu memenuhi kebutuhan dan harapan masyarakat.

PANDUAN REKAM MEDIK PUSKESMAS KARANGLEWAS. No Dokumen :PD/C.VII/UKP/ /IV/2016 Tanggal Terbi:4 April No Revisi : -

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Upaya perbaikan kesehatan masyarakat dikembangkan melalui Sistem

BAB I PENDAHULUAN. Rekam medis harus memuat informasi yang cukup dan akurat tentang identitas

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, bahwa rumah. sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan di berbagai instansi kesehatan dengan dukungan dari

BAB I PENDAHULUAN. dengan sistem pengelolahan Rekam Medis yang baik dan benar. 1

BAB 1 PENDAHULUAN. Rekam medis mempunyai peran yang dominan dalam proses pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat bagi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Rekam medis merupakan berkas yang berisikan informasi tentang

BAB I PENDAHULUAN. Sarana pelayanan kesehatan menurut Permenkes RI. No.269/Menkes/Per/III/2008 adalah tempat penyelenggaraan upaya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

DAFTAR ISI. Kata Pengantar Daftar Isi... 2 BAB I PENDAHULUAN Latar belakang Tujuan... 4 BAB II PEMBAHASAN..

ANALISIS KELENGKAPAN PENGISIAN DAN PENGEMBALIAN REKAM MEDIS RAWAT INAP RUMAH SAKIT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. yang bermutu dan memperoleh penghasilan yang cukup untuk dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. (1)

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM PERMATA MEDIKA KEBUMEN NOMOR / 2015 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Nasional) yang diselenggarakan oleh BPJS (Badan Pelaksanan Jaminan

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan dan pusat penelitian medik, dan dapat berguna sebagai alat. kesehatan di rumah sakit untuk perencanaan masa depan.

BAB I PENDAHULUAN. derajat kesehatan masayrakat setinggi-tingginya diwilayah kerjanya.

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN

BAB I PENDAHULUAN. harus dipelihara kerena bermanfaaat bagi pasien, dokter dan rumah sakit. pengobatan dan perawatan kepada pasien.

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan sehingga di rumah sakit diharapkan mampu untuk. puas dan nyaman, sesuai dengan peraturan-peraturan yang ada seperti

5. HAKEKAT PERMENKES 269/MENKES/PER/III/2008 TENTANG RM dan PERTAURAN TERKAIT LAINNYA LILY WIDJAYA,SKM.,MM D-III REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN

Buku 3: Bahan Ajar Pertemuan Ke - 14

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi, sarana pelayanan kesehatan merupakan elemen

HUBUNGAN PERILAKU DOKTER TERHADAP KELENGKAPAN RESUME MEDIS PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM DR. SOEGIRI LAMONGAN TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. 269/Menkes/Per/III/2008 adalah tempat penyelenggaraan upaya pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. penting yang tidak dapat dipisahkan dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan.

Transkripsi:

PENGARUH SIKAP PETUGAS REKAM MEDIS TERHADAP KELENGKAPAN PENGISIAN FORMULIR PEMERIKSAAN PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM HERNA MEDAN TAHUN 2015 FITRIYANI LUBIS ABSTRAK Kelengkapan rawat inap adalah masalah yang sering menimbulkan keluhan di beberapa rumah sakit. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sikap petugas rekam medis terhadap kelengkapan rawat inap. Populasi sejumlah 10 orang dan sampel 10 orang dengan metode penelitian menggunakan metode deskriptif. Data diperoleh dengan membagikan kuisioner kepada petugas rekam medis. Dari hasil penelitian menunjukan bahwa yang sangat mempengaruhi sikap adalah pendidikan, Mayoritas kelengkapan rawat inap yang baik pendidikan S1 ada 3 responden (30%), dan minoritas yang cukup pendidikan D3 ada 2 responden (20%). Lama Kerja yang cukup mempengaruhi kelengkapan pengisian pemeriksaan formulir pasien rawat inap, mayoritas kelengkapan rawat inap yang baik lama kerjanya 5-9 tahun ada 3 responden (30%), dan minoritas cukup lama kerjanya >= 10 tahun ada 1 responden (10 %). Yang terendah dalam pengaruh kelengkapan pengisian yaitu Umur, adapun mayoritas kelengkapan rawat inap yang baik pada umur 25-29 tahun ada 3 responden (30%), dan minoritas cukup pada umur >30 tahun ada 1 responden (10%). berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh sikap petugas terhadap kelengkapan formulir pemeriksaan pasien rawat inap. Semakin baik sikap petugas maka semakin baik pula kelengkapan rawat inap. Diharapkan kepada Rumah Sakit Umum Herna Medan untuk meningkatkan kelengkapan rawat inap agar lebih baik. Kata Kunci : Sikap, Kelengkapan Inap. PENDAHULUAN Rumah sakit adalah sarana kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat (Permenkes, 2010). Menurut WHO (Word Health Organization) Rumah sakit merupakan bagian dari sistem pelayanan kesehatan secara keseluruhan yang memberikan pelayanan kuratif maupun preventif serta menyelenggarakan rawat jalan dan rawat inap juga perawatan dirumah. Disamping itu rumah sakit berfungsi sebagai tempat pendidikan tenaga kesehatan dan tempat penelitian (savitri, 2011). Rekam Medis adalah keterangan baik tertulis maupun yang terekam tentang identitas, anamneses penentuan fisik laboratorium, diagnose segala pelayanan dan tindakan medic yang diberikan kepada pasien dan pengobatan baik yang di rawat inap, rawat jalan maupun yang 30

mendapatkan pelayanan gawat darurat (Rustiyanto, 2009). Permenkes 269/MenKes/Per/III/2008 tentang rekam medis, setiap dokter atau dokter gigi dalam menjalankan praktik kedokteran wajib membuat rekam medis pelayanan kesehatan termasuk rumah sakit diwajibkan untuk menyelenggarakan rekam medis. Rekam Medis harus dibuat segera dan dilengkapi setelah pasien menerima pelayanan. setiap pencatatan ke dalam rekam medis harus dibubuhi nama, waktu dan tanda tangan dokter, dokter gigi atau tenaga keehatan tertentu yang memberikan pelayanan kesehatan secara langsung. Formulir pemeriksaan adalah fomulir yang digunakan untuk memeriksa pasien yang hasilnya akan ditulis dalam formulir tersebut. Formulir pemeriksaan pada Rumah Sakit Umum Herna meliputi : catatan perkembangan ( catatan kemajuan), catatan perawat, lembar pemberian obat (lembar pengobatan), laporan konsultasi, laporan laboratorium, dan ringkasan pemulangan (resume medis). Banyak macam bentuk formulir rekam medis yang dipakai oleh berbagai rumah sakit, namun semuanya harus memenuhi keperluan-keperluan yang mendasar. Formulir- formulir rekam medis sendiri tidak memberikan jaminan pencatatan data medis yang tepat dan baik. apabila para dokter dan staf medisnya tidak secara seksama melengkapi informasi yang diperlukan pada setiap lembaran rekam medis dengan baik dan benar. Isi rekam medis rawat inap sekurang-kurangnya : a. Identitas pasien b. Anamnesis c. Riwayat penyakit d. Hasil pemeriksaan laboratorium e. Diagnosis f. Persetujuan tindakan Medis g. Tindakan, pengobatan h. Usaha keperawatan i. Catatan observasi klinis dan hasil pengobatan j. Resume akhir dan evaluasi pengobatan. Jadi Rekam medis harus segera dibuat dan dilengkapi seluruhnya setelah pasien menerima dengan ketentuan sebagai berikut : a. Setiap tindakan konsultasi yang dilakukan terhadap pasien, selambatlambatnya dalam waktu 1x24jam harus ditulis dalam lembaran rekam medis. b. Semua pencatatan harus ditanda tangani oleh dokter/tenaga kesehatan lainnya sesuai dengan kewenangannya dan ditulis nama terangnya serta diberi tanggal. c. Pencatatan yang dibuat oleh mahasiswa kedokteran atau mahasiswa lainnya ditanda tangani dan menjadi tanggung jawab dokter yang merawat. d. Catatan yang dibuat oleh residen harus diketahui oleh dokter yang membimbingnya. e. Dokter yang merawat dapat memperbaiki kesalahan penulisan dan melakukannya pada saat itu juga serta dibubuhi paraf. f. Penghapusan tulisan dengan cara apapun juga tidak diperbolehkan. Pengisian formulir pemeriksaan dilakukan oleh seorang dokter yang memeriksa pasien. Dalam pengisian formulir pemeriksaan data yang ditulis harus lengkap dan dapat dipahami oleh orang lain. Dalam ketentuan pengisian formulir pemeriksaan rekam medis dibuat dan segera dilengkapi seluruhnya setelah pasien menerima pelayanan. Pengisian Rekam Medis langsung ditulis dalam lembar rekam medis, jika tidak lengkap dilengkapi oleh waktu 1 x 24 jam. Berbagai macam bentuk formulir rekam medis yang dipakai oleh rumah sakit, namun semuanya harus memenuhi 31

keperluan-keperluan yang mendasar. formulir-formulir rekam medis sendiri tidak memberikan jaminan pencatatan data medis yang tepat dan baik. METODE PENELITIAN Penelitian dalam studi ini menggunakan metode penelitian deskriptif, penelitian bertempat di Rumah Sakit Herna Medan. Penelitian dilakukan pada bulan Mei Juni 2015. Populasi dalam penelitian ini adalah semua petugas rekam medis di Rumah Sakit Herna Medan yang berjumlah 10 Orang. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini antara lain : Metode Angket. Angket adalah teknik pengumpulan data melalui formulir yang berisikan pertanyaan dan diajukan secara tertulis pada sekumpulan orang untuk mendapatkan keterangan tentang masalah yang akan ditelitinya (Fajar, dkk, 2009). Instrumen yang digunakan adalah kuesioner seperti daftar pertanyaan yang sudah tersusun dengan baik, dimana responden tinggal memberi jawaban atau dengan memberikan tandatanda tertentu. Pada penelitian ini kuesioner yang di susun merupakan kuesioner tertutup yang diberikan kepada petugas rekam medis. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Univariat Tabel Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin F % Laki-laki 1 10 Perempuan 9 90 Pada table 1 hasil pengolahan data menunjukkan bahwa responden dengan jenis kelamin laki-laki sebanyak 1 responden (10%) dan perempuan 9 responden (90%). Tabel Distribusi Responden Umur Frekuensi Berdasarkan Umur F % 3. 20-24 3 30 25-29 5 50 >30 2 20 Berdasarkan hasil olahan data pada table 2 di atas diperoleh bahwa responden berusia 20-24 tahun ada 3 responden (30%), berusia 25-29 tahun ada 5 responden (50%) dan berusia diatas 30 tahun ada 2 responden (20%). Tabel 3. Distribusi Responden Pendidikan Frekuensi Berdasarkan Pendidikan F % 3. SMA D3 S1 0 3 7 0 30 70 Berdasarkan tabel 3 diperoleh bahwa responden berlatar belakang pendidikan SMA tidak ada (0%), pendidikan Diploma ada 3 responden (30%), dan pendidikan Sarjana (S1) ada 7 responden (70%). Tabel 4. Disrtibusi Responden Lama Kerja Frekuensi Berdasarkan Lama Kerja F % 3. 1-4 5-9 > =10 3 5 2 30 50 20 Pada table 4. terlihat bahwa responden yang memiliki lama kerja 1-4 tahun ada 3 responden (30%), responden yang memiliki lama kerja 5-9 tahun ada 5 responden (50%), dan lama kerja.>= 10 tahun ada 2 responden (20%). 32

Tabel 5. Distribusi Responden Berdasarkan Sikap Petugas Rekam Medis Sikap F % Baik 4 40 Cukup 6 60 3. Kurang 0 0 Total 10 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa mayoritas sikap responden, dimana diperoleh data bahwa dari 10 responden ada 4 responden yang bersikap baik (40%), dan minoritas adalah responden yng bersikap cukup ada 6 responden (60%). Tabel 6. Distribusi Responden Berdasarkan Kelengkapan Inap Kelengkapan Pengisian Formulir Pemeriksaan Pasien Rawat Inap F % Baik 4 40 Cukup 6 60 3. Kurang 0 0 Total 10 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa mayoritas, Kelengkapan Pengisian Formulir Inap dimana diperoleh data bahwa dari 10 responden ada 4 responden yang kelengkapan baik (40%), dan minoritas adalah kelengkapan cukup ada 6 responden (60%). Analisis Bivariat Hasil analisa data yang diperoleh bahwa besar pengaruh sikap petugas rekam medis terhadap kelengkapan Dari table di bawah dapat diketahui bahwa tabulasi silang antara kelengkapan dengan umur mayoritas adalah kelengkapan rawat inap yang baik pada umur 25-29 tahun ada 3 responden (30 %), dan minoritas yang kelengkapan pengisian yang cukup pada umur >30 tahun ada 1 responden (10 %). Tabel 7. Distribusi Kelengkapan Inap Berdasarkan Umur Umur Kelengkapan Inap 20-24 0 0 3 3 0 0 3 30 25-29 3 30 2 20 0 0 5 50 3. >30 1 10 1 10 0 0 2 20 Total 4 40 6 60 0 0 10 100 Hasil table dibawah dapat diketahui bahwa tabulasi silang antara kelengkapan dengan pendidikan mayoritas adalah baik pendidikan S1 ada 3 responden (30 %), dan minoritas kelengkapan pengisian yang cukup pendidikan D3 ada 2 responden (20 %). Tabel 8. Distribusi Kelengkapan Inap Berdasarkan Pendidikan Pendidikan Kelengkapan Inap SMA 0 0 0 0 0 0 0 0 D3 1 10 2 20 0 0 3 30 3. S1 3 30 4 40 0 0 7 70 Total 4 40 6 60 0 0 10 100 Hasil table dibawah dapat diketahui bahwa tabulasi silang antara kelengkapan dengan lama kerja mayoritas adalah baik lama kerjanya 5-9 tahun ada 3 responden (30 %), dan minoritas kelengkapan rawat inap yang cukup lama kerjanya >= 10 tahun ada 1 responden (10 %). 33

Tabel 9. Distribusi Kelengkapan Inap Berdasarkan Lama Kerja Lama Kerja Kelengkapan Inap 1-4 0 0 3 30 0 0 3 30 5-9 3 30 2 20 0 0 5 50 3. >= 10 1 10 1 10 0 0 0 20 Total 4 40 6 60 0 0 0 100 Hasil table dibawah dapat diketahui bahwa tabulasi silang antara sikap dengan kelengkapan mayoritas adalah sikap dan kelengkapan pengisian yang baik ada 4 responden (40 %), dan minoritas sikap dan kelengkapan rawat inap yang cukup ada 6 responden (60 %). Tabel 10. Distribusi Tabulasi Silang Antara Pengaruh Sikap Petugas Rekam Medis Terhadap Kelengkapan Inap Sikap Petugas Rekam Medis Kelengkapan Inap Baik 0 0 6 60 0 0 6 60 Cukup 4 0 0 0 0 0 4 40 3. Kurang 0 0 0 0 0 0 0 0 Total 4 40 6 60 0 0 10 100 PEMBAHASAN Dari hasil yang telah dilakukan peneliti tentang pengaruh sikap petugas rekam medis terhadap kelengkapan rawat inap tahun 2015 di rumah Sakit Umum Herna Medan maka reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek tertentu. Adapun dari hasil yang diketahui maka nilai sikap responden yang baik ada 4 responden (40%), dan sikapnya cukup ada 6 responden (60%). Sikap diperoleh petugas rekam medis dengan menggunakan kuisioner. Dari hasil yang ditemukan peneliti bahwa responden yang memeriksa kelengkapan formulir pemeriksaan pasien rawat inap dengan baik ada 4 responden (40%), dan mengisi kelengkapan formulir pemeriksaan pasien pasien rawat inap yang cukup ada 6 responden (60%). KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan tentang Sikap Petugas Rekam Medis terhadap Kelengkapan Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Herna Medan tahun 2015 dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : Berdasarkan hasil data yang dilakukan oleh peneliti yang sangat mempengaruhi kelengkapan pengisian pemeriksaan formulir pasien rawat inap yaitu Pendidikan. Pendidikan mayoritas adalah kelengkapan rawat inap yang baik pendidikan S1 ada 3 responden (30 %), dan minoritas yang Kelengkapan pengisian formulir cukup pendidikan D3 ada 2 responden (20 %). Berdasarkan hasil data yang dilakukan oleh peneliti yang cukup mempengaruhi kelengkapan pengisian pemeriksaan formulir pasien rawat inap yaitu Lama Kerja, mayoritas baik lama kerjanya 5-9 tahun ada 3 responden (30 %), dan minoritas cukup lama kerjanya >= 10 tahun ada 1 responden (10 %). 34

3. Berdasarkan hasil data yang dilakukan oleh peneliti yang terendah dalam pengaruh kelengkapan pengisian yaituumur, adapun mayoritas. Pemeriksaan pasien rawat inap yang baik pada umur 25-29 tahun ada 3 responden (30 %), dan minoritas yang cukup pada umur >30 tahun ada 1 responden (10 %). SARAN Pada penelitian ini diharapkan agar dapat meningkatkan program kerja dan meningkatkan kinerja serta tenaga kesehatan agar dapat memberikan data yang akurat tentang pentingnya pemeriksaan pasien rawat inap. Peneliti juga mengharapkan agar petugas rekam medis dapat mengaplikasikan ilmu yang telah di dapatkan selama perkuliahan khususnya di bidang rekam medis dan informasi kesehatan serta menambah wawasan pengetahuan dan pengalaman bagi peneliti dalam hal melakukan suatu penelitian selanjutnya. Dan kepada peneliti sejenis dapat dilakukan oleh tenaga perekam medis dan informasi lainya dengan skala penelitian yang lebih dalam untuk mendapatkan hasil penelitian yang lebiha kurat. DAFTAR PUSTAKA Budi, Citra, savitri, 201 Manajemen unit kerja rekam medis. Yogyakarta: Quantum Sinergis Media. Departemen Kesehatan RI, 2006. Pedoman Penyelenggaraan Dan Prosedur Rekam Medis Rumah Sakit. Jakarta: Dirjen Yanmed. Edy, Agung, 201 Aplikasi Praktis SPSS Dalam Penelitian. Yogyakarta: Grava Media. Fajar, dkk, 2009. Statistika Praktisi Untuk Kesehatan. Yogyakarta. Graha Ilmu. Hatta, Gemala, 201 Pedoman Manajemen Informasi Kesehatan Di Sarana Pelayanan Kesehatan. Jakarta: Universitas Indonesia(UI- Press). toadmodjo, 201 Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. toatmodjo, 201 Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia 269/MenKes/PER/III/2008 tentang Rekam Medis. Priyo, Susanto,2008. Statistik Kesehatan. Jakarta: RajaGrafindo Persada. Rustiyanto, Ery, 2009. Etika Profesi Perekam Medis & Informasi Kesehatan. Yogyakarta: Graha Ilmu. Soewadji, Jusuf, 201 Pengantar Metodologi Peneliti. Jakarta: Mitra Wacana Media. Pengertian rawat inap, http://id.wikipedia.org/wiki/rawat inap. Diaskes oleh : Egia Rizky Teffany Br. Ginting. 18 mei 2014. 18.00 wib. Permenkes, 2010. Pengertian Rumah Sakit. Dari http:// kimdieyesung.blogspot.com.penge rtian-rumah-sakit-menurutkeputusan-menteri-kesehatan-ri/ html. Diaskes oleh : Egia Rizky Teffany Br. Ginting. 16 April 2014. 18.15 wib. 35