Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.1 No.1, April 2012 ISSN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA

PERBANDINGAN PENGARUH TAHANAN ROTOR TIDAK SEIMBANG DAN SATU FASA ROTOR TERBUKA : SUATU ANALISIS TERHADAP EFISIENSI MOTOR INDUKSI TIGA FASA

ANALISA PENGARUH SATU FASA ROTOR TERBUKA TERHADAP TORSI AWAL, TORSI MAKSIMUM, DAN EFISIENSI MOTOR INDUKSI TIGA FASA

MODUL 10 DASAR KONVERSI ENERGI LISTRIK. Motor induksi

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA

BAB I PENDAHULUAN. Pada suatu kondisi tertentu motor harus dapat dihentikan segera. Beberapa

BAB II DASAR TEORI. Motor asinkron atau motor induksi biasanya dikenal sebagai motor induksi

ANALISIS PENGARUH JATUH TEGANGAN TERHADAP KINERJA MOTOR INDUKSI TIGA FASA ROTOR BELITAN (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU)

BAB II MOTOR INDUKSI 3 FASA

BAB II MOTOR KAPASITOR START DAN MOTOR KAPASITOR RUN. Motor induksi adalah motor listrik arus bolak-balik (ac) yang putaran rotornya

BAB IV PENGUJIAN, ANALISA DAN PEMBAHASAN

Pemodelan Dinamik dan Simulasi dari Motor Induksi Tiga Fasa Berdaya Kecil

Teknik Tenaga Listrik(FTG2J2)

ANALISIS PERBANDINGAN TORSI START

ANALISIS PENGARUH JATUH TEGANGAN TERHADAP KINERJA MOTOR ARUS SEARAH KOMPON

Mesin Arus Bolak Balik

BAB III SISTEM KELISTRIKAN MOTOR INDUKSI 3 PHASA. 3.1 Rangkaian Ekivalen Motor Induksi Tiga Fasa

BAB I PENDAHULUAN. Motor listrik dewasa ini telah memiliki peranan penting dalam bidang industri.

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA

LABSHEET PRAKTIK MESIN LISTRIK MESIN ARUS BOLAK-BALIK

Yanti Kumala Dewi, Rancang Bangun Kumparan Stator Motor Induksi 1 Fasa 4 Kutub dengan Metode Kumparan Jerat

MAKALAH ANALISIS SISTEM KENDALI INDUSTRI Synchronous Motor Derives. Oleh PUSPITA AYU ARMI

GENERATOR SINKRON Gambar 1

MESIN ASINKRON. EFF1 adalah motor listrik yang paling efisien, paling sedikit memboroskan tenaga, sedangkan.

STUDI PENGARUH PERUBAHAN TEGANGAN INPUT TERHADAP KAPASITAS ANGKAT MOTOR HOISTING ( Aplikasi pada Workshop PT. Inalum )

PENGARUH POSISI SIKAT DAN PENAMBAHAN KUTUB BANTU TERHADAP EFISIENSI DAN TORSI MOTOR DC SHUNT

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA

PRINSIP KERJA MOTOR. Motor Listrik

MOTOR LISTRIK 1 & 3 FASA

BAB II MOTOR ARUS SEARAH. searah menjadi energi mekanis yang berupa putaran. Pada prinsip

FORMULIR RANCANGAN PERKULIAHAN PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK

9/10/2015. Motor Induksi

Karakteristik Kerja Paralel Generator Induksi dengan Generator Sinkron

Momentum, Vol. 10, No. 2, Oktober 2014, Hal ISSN

Hubungan Antara Tegangan dan RPM Pada Motor Listrik

menyelesaikan pendidikan sarjana (S-1) pada Departemen Teknik Elektro Oleh : ANTONIUS P. NAINGGOLAN NIM : DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO

BAB II MOTOR SINKRON. 2.1 Prinsip Kerja Motor Sinkron

BAB II MOTOR INDUKSI SATU PHASA. Motor induksi adalah motor listrik arus bolak-balik (ac) yang putaran

PENGEREMAN DINAMIK PADA MOTOR INDUKSI TIGA FASA

BAB II MOTOR INDUKSI SEBAGAI GENERATOR (MISG)

Kata Kunci: motor DC, rugi-rugi. 1. Pendahuluan. 2. Rugi-Rugi Pada Motor Arus Searah Penguatan Seri Dan Shunt ABSTRAK

I. Maksud dan tujuan praktikum pengereman motor induksi

RANCANGAN BANGUN PENGUBAH SATU FASA KE TIGA FASA DENGAN MOTOR INDUKSI TIGA FASA

ANALISIS PERBANDINGAN EFEK PEMBEBANAN TERHADAP GGL BALIK DAN EFISIENSI PADA MOTOR DC PENGUATAN KOMPON PANJANG DAN MOTOR INDUKSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mekanis berupa tenaga putar. Dari konstruksinya, motor ini terdiri dari dua bagian

BAB 2II DASAR TEORI. Motor sinkron tiga fasa adalah motor listrik arus bolak-balik (AC) yang

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA. biasanya adalah tipe tiga phasa. Motor induksi tiga phasa banyak digunakan di

BAB II MOTOR INDUKSI SATU PHASA. Motor induksi adalah motor listrik arus bolak-balik (ac) yang putaran

ANALISA PERBANDINGAN PENGARUH HUBUNGAN SHORT-SHUNT DAN LONG-SHUNT TERHADAP REGULASI TEGANGAN DAN EFISIENSI GENERATOR INDUKSI PENGUATAN SENDIRI

BAB II MOTOR INDUKSI SATU FASA. Motor induksi adalah adalah motor listrik bolak-balik (ac) yang putaran

Analisis Pengaruh Perubahan Tegangan Terhadap Torsi Motor Induksi Tiga Fasa Menggunakan Simulasi Matlab

Bahan Kuliah Mesin-mesin Listrik II

BAB III 3 METODE PENELITIAN. Peralatan yang digunakan selama penelitian sebagai berikut : 1. Generator Sinkron tiga fasa Tipe 72SA

MESIN SINKRON ( MESIN SEREMPAK )

STUDI PENGGUNAAN SISTEM PENDINGIN UDARA TEKAN UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI TRANSFORMATOR PADA BEBAN LEBIH

Modul Kuliah Dasar-Dasar Kelistrikan Teknik Industri 1

ANALISA PENGARUH JATUH TEGANGAN TERHADAP KERJA MOTOR INDUKSI TIGA FASA MENGGUNAKAN MATLAB

BAB II LANDASAN TEORI

Dampak Perubahan Putaran Terhadap Unjuk Kerja Motor Induksi 3 Phasa Jenis Rotor Sangkar

MOTOR LISTRIK 1 FASA

MEDIA ELEKTRIK, Volume 4 Nomor 2, Desember 2009

MESIN LISTRIK. 2. JENIS MOTOR LISTRIK Motor berdasarkan bermacam-macam tinjauan dapat dibedakan atas beberapa jenis.

BAB II MOTOR ARUS SEARAH

DASAR-DASAR LISTRIK ARUS AC

METODE PERLAMBATAN (RETARDATION TEST) DALAM MENENTUKAN RUGI-RUGI DAN EFISIENSI MOTOR ARUS SEARAH

PENGGUNAAN MOTOR INDUKSI SEBAGAI GENERATOR ARUS BOLAK BALIK. Ferdinand Sekeroney * ABSTRAK

BAB II TRANSFORMATOR. magnet dan berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Studi Komparatif Arus Asut Motor Induksi Tiga Fasa Standar NEMA Berdasarkan Rangkaian Ekivalen Dan Kode Huruf

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA

UNIT I MOTOR ARUS SEARAH MEDAN TERPISAH. I-1. JUDUL PERCOBAAN : Pengujian Berbeban Motor Searah Medan Terpisah a. N = N (Ia) Pada U = k If = k

PENGARUH PEGATURAN KECEPATAN MENGGUNAKAN METODE PENGATURAN FLUKSI TERHADAP EFISIENSI PADA MOTOR ARUS SEARAH KOMPON

BAB II MESIN INDUKSI TIGA FASA. 2. Generator Induksi 3 fasa, yang pada umumnya disebut alternator.

STUDI PENGATURAN KECEPATAN MOTOR DC SHUNT DENGAN METODE WARD LEONARD (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU)

ULANGAN AKHIR SEMESTER GANJIL 2015 KELAS XII. Medan Magnet

PENGARUH PENGATURAN TAHANAN SHUNT DAN SERI TERHADAP PUTARAN DAN EFISIENSI MOTOR ARUS SEARAH KOMPON

1BAB I PENDAHULUAN. contohnya adalah baterai. Baterai memberikan kita sumber energi listrik mobile yang

BAB II HARMONISA PADA GENERATOR. Generator sinkron disebut juga alternator dan merupakan mesin sinkron yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MENGUBAH KUMPARAN MOTOR TIGA PHASA SATU KECEPATAN MENJADI EMPAT KECEPATAN

PENGENALAN MOTOR INDUKSI 1-FASA

Dasar Teori Generator Sinkron Tiga Fasa

ANALISIS PERBANDINGAN REGULASI TEGANGAN GENERATOR INDUKSI PENGUATAN SENDIRI TANPA MENGGUNAKAN KAPASITOR KOMPENSASI DAN DENGAN MENGGUNAKAN KAPASITOR

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

PENGARUH BENTUK GELOMBANG SINUS TERMODIFIKASI (MODIFIED SINE WAVE) TERHADAP UNJUK KERJA MOTOR INDUKSI SATU FASA

Generator listrik adalah sebuah alat yang memproduksi energi listrik dari sumber energi mekanik, biasanya dengan menggunakan induksi elektromagnetik.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data yang diperoleh dari eksperimen yaitu berupa tegangan out put

Sudaryatno Sudirham. Analisis Keadaan Mantap Rangkaian Sistem Tenaga

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA

Penentuan Parameter dan Arus Asut Motor Induksi Tiga Fasa

MODUL 3 TEKNIK TENAGA LISTRIK PRODUKSI ENERGI LISTRIK (1)

ANALISIS PENINGKATAN FAKTOR KERJA MOTOR INDUKSI 3 PHASA

BAB II MOTOR INDUKSI 3 Ø

BAB II MOTOR ARUS SEARAH

ANALISA PENGARUH BESAR NILAI KAPASITOR EKSITASI TERHADAP KARAKTERISTIK BEBAN NOL DAN BERBEBAN PADA MOTOR INDUKSI SEBAGAI

PENGUJIAN PERFORMANCE MOTOR LISTRIK AC 3 FASA DENGAN DAYA 3 HP MENGGUNAKAN PEMBEBANAN GENERATOR LISTRIK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS GENERATOR DAN MOTOR = V. SINKRON IÐf SEBAGAI PEMBANGKIT DAYA REAKTIF SISTEM

GENERATOR DC HASBULLAH, MT, Mobile :

MAKALAH PRESENTASI MESIN MESIN LISTRIK KHUSUS MOTOR RELUKTANSI

Transkripsi:

ANALISIS NILAI EFISIENSI MOTOR INDUKSI DENGAN DIAGRAM LINGKARAN Jayadi Email:Jayadi@yahoo.com Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Musamus Merauke Jl. Kamizaun Mopah Lama Merauke ABSTRAK Penggunaan motor induksi sebagai tenaga penggerak semakin banyak dijumpai baik di industri maupun rumah tangga. Salah satu parameter motor listrik yang perlu diketahui dalam penggunaannya yaitu nilai efisiensi. Dalam perencanaan dan pemasangan motor listrik, nilai efisiensi berguna bagi penetuan kapasitas daya yang harus disediakan. Nilai efisiensi semestinya dinyatakan pada data tekniknya namun beberapa produk motor listrik tidak menyatakannya. Untuk mengetahui nilai efisiensi dimaksud dapat dilakukan analisis berdasarkan data teknik dan data hasil pengujian. Dalam penelitian ini dilakukan analisis nilai efisiensi dengan menggunakan diagram lingkaran yang didasarkan hasil pengujian beban nol dan hubung singkat. Pengujian beban nol dan hubung singkat akan menentukan garis daya keluaran dan titik pusat diagram lingkarannya. Analisis efisiensi dilakukan pada berbagai kondisi kerja motor dengan menentukan daya keluaran dan masukan melalui diagram lingkaran dimaksud. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai efisiensi pada beban (nominal motor induksi induksi rotor sangkar 3 fase; 50 Herz ;1380 rpm;1,9/11 A;220/380 ; 0,37 Kw mencapai 73,19 %. Kata kunci : Motor induksi, diagram lingkaran, nilai efisiensi PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Penggunaan mesin induksi sebagai tenaga penggerak semakin banyak dijumpai baik dalam peralatan rumah tangga maupun industri karena disamping harganya yang jauh lebih murah dari mesin lainnya, juga konstruksinya yang sangat efisien serta mudah dalam perawatannya. Hal ini mendorong penyediaan mesin induksi marak dikembangkan. Pengembangan produksi mesin induksi ini nampak pada banyaknya produk-produk dengan persaingan harga yang menyolok,antara perusahaan satu dengan lainnya. Dalam data teknik mesin induksi umumnya yang tercantum nilai nominal dari tegangan, arus, frekuensi dan daya keluarannya. Spesifikasi data tersebut bagi praktisi elektrik dirasa belum lengkap tanpa adanya data efisiensi penggunaan daya listrik yang harus ditanggung. Nilai efisiensi penggunaan daya ini perlu diketahui agar praktisi elektrik dapat lebih mudah dalam perencanaan pemasangan mesin induksi sesuai dengan kapasitas daya yang tersedia. Cara sederhana untuk melakukan analisis efisiensi penggunaan daya tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan diagram lingkaran mesin induksi yang bersangkutan. Hal ini dikarenakan data yang diperlukan hanya melalui pengujian beban nol dan pengujian hubung singkat(rotor diblok pada mesin induksi. Dengan analisis ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Disamping itu dengan analisis ini diharapkan nilai efisiensi yang diperoleh

dapat menjadi bahan informasi yang berguna bagi praktisi elektrik dalam perencanaan dan pemasangannya, akhirnya dapat mendukung hasil kerja yang lebih baik bagi pengguna mesin induksi dalam peralatan rumah tangga maupun industri. Rumusan Masalah Penelitian ini akan mempelajari masalah analisis nilai efisiensi mesin induksi dengan menggunakan diagram lingkaran. Dalam hal ini diagram lingkaran dibuat dengan data hasil pengujian beban nol dan hubung singkat (rotor diblok. Tujuan Penelitian Dengan analisis nilai efisiensi mesin induksi menggunakan diagram lingkaran, maka penelitian ini bertujuan untuk menemukan nilai efisiensi mesin induksi yang berguna bagi praktisi elektrik dalam perencanaan dan pemasangannya. Batasan Masalah Permasalahan menyangkut analisis nilai efisiensi mesin induksi menggunakan diagram lingkaran pada motor induksi sangat luas sehingga perlu batasan dan asumsi yang menyangkut pembahasan dari penelitian sebagai berikut : 1. Penggambaran diagram lingkaran didasarkan pada data hasil pengujian beban nol dan hubung singkat (rotor diblok. 2. Analisis efisiensi maksimum motor induksi diperoleh dengan membandingkan efisiensi pada kondisi beban ¼ beban, ½ beban, ¾ beban dan beban. Manfaat Penelitian Dapat memberi masukan dalam pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya masalah analisis nilai efisiensi mesin induksi menggunakan diagram lingkaran, serta memberi masukan bagi praktisi elektrik dalam perencanaan dan pemasangan mesin induksi sebagai penggerak peralatan rumah tangga dan industri TINJAUAN PUSTAKA Sebagian besar analisis karakteristik motor induksi dengan metode grafis hal ini sudah dikembangkan sejak tahun 1894. Metode grafis dari analisis motor induksi yang lebih praktis adalah dengan diagram lingkaran, karena dari diagram lingkaran tersebut dapat langsung dibaca karakteristik motor. 1 Menurut Dr.A.S. Mc. Allister penurunan diagram lingkaran didasarkan pada rangkaian ekivalen motor induksi. Rangkaian ekivalen dimaksud yang digunakan dengan mengabaikan efek arus magnetisasi pada impedansi stator sehingga disebut rangkaian ekivalen pendekatan motor induksi. B.L Theraja (2002 memberikan langkah-langkah penggambaran diagram lingkaran dengan menggunakan data-data yang diperoleh berdasar pengujian beban nol, hubung singkat dan resistan stator. Berdasar diagram lingkaran yang diperoleh nilai dari daya masukan dan keluaran sehingga dapat dianalisis efisiensi motor induksi. Prinsip Kerja Motor Induksi Prinsip kerja motor induksi didasarkan pada prinsip induksi magnetik antara putaran medan magnetik yang dihasilkan oleh arus yang diberikan sumber daya kepada kumparan stator dan arus induksi dalam kumparan rotor ketika terpotong oleh putaran medan. Jadi prinsip kerja motor induksi secara fisik seperti pada transformator dimana stator dapat diasumsikan sebagai primer dan rotor sebagai sekunder, hanya saja dalam hal ini rotor dapat berputar dengan kecepatan nr,sedangkan kecepatan medan putar pada lilitan stator ns. Interaksi elektromagnetik antara dua bagian mesin induksi hanya terjadi ketika putaran medan (ns dan rotor (nr berbeda, yaitu pada kondisi ns nr. Karena pada saat ns = nr medan relatif tetap terhadap rotor dan tidak ada arus yang akan diinduksikan dalam lilitan rotor. 1. Mesin Induksi Beban Nol Apabila mesin induksi dihubungkan dengan sumber listrik dalam keadaan tanpa beban mekanik (beban nol, rangkaian ekivalen dapat ditunjukkan seperti gambar 2.2 berikut :

Q hs = 2 2 hs P hs S (2 I o Io x = Q hs / 3 (I hs 2 (3 o Xm Rm r 2 = (P hs /3 (I hs 2 r 1 (4 Gambar 1. Rangkaian ekivalen mesin induksi beban nol Nampak bahwa arus yang mengalir hanya diperlukan bagi rangkaian kemagnitan semata tanpa adanya daya keluaran yang dimanfaatkan, hingga daya yang terserap dalam keadaa ini disebut sebagai kerugian yang biasa disebut rugi inti. Daya rugi ini tetap nilainya, yang berarti pada saat mesin induksi dibebani daya ini harus disuplai sebagai dasar bekerjanya rangkaian magnetik pada rotor dan stator mesin induksi Mesin Induksi Hubung Singkat Dalam keadaan hubung singkat arus stator sangat besar mencapai enam kali arus nominalnya. Slip sama dengan satu, yang berarti r 2 /s = r 2 dimana r 2 adalah resistan rotor yang direfleksikan ke stator. Karena I 2 sangat besar dibandingkan dengan Io, cabang rangkaian magnetik dapat diabaikan. Rangkaian ekivalennya menjadi seperti gambar 2 berikut : Rangkaian Ekivalen Motor Induksi Rangkaian ekivalen yang digunakan untuk menggambarkan diagram lingkaran motor induksi didasarkan pada rangkaian ekivalen pendekatan seperti gambar 2.4 berikut : 1 I 2 ' R 1 R 2 X zz 1 X 2 I o 1 R o X o 1 I o I 2 ' R e1 X e1 R (1-s / s Gambar 3 Rangkaian ekivalen pendekatan Rangkaian ekivalen pendekatan ini dibuat untuk mempermudah perhitungan, dari gambar 3 tersebut Z 1 dan Z 2 dapat langsung dijumlahkan (seri, kemudian diparalellkan dengan Z o. Daya Motor Induksi I 2 ' I hs r1 x 1 2 I hs Dengan memperhatikan rangkaian ekivalen gambar 2.4 diketahui bahwa : hs r2 stator : 4 3 P 1 = 3 1 I 1 Cos (5 Gambar 2. Rangkaian ekivalen mesin induksi hubung singkat Nilai r 1, x dan r 2 ditentukan dengan mengukur tegangan,arus dan daya pada saat hubung singkat. S hs = hs. I hs. 3 (1 rotor ( tedapat pada celah udara : P 2 = 3 E 1 I 2 Cos = 3 (I 2 2 r 2 /s (6 Rugi tembaga rotor : P cu = 3 (I 2 2.r 2 (7

Daya keluar rotor (daya mekanik pada rotor termasuk rugi geser dan angin P m = P 2 - P cu (8 h Garis D-B merupakan rugi celah udara(angin dan gesek i Garis R-R merupakan daya keluaran maksimum j Garis M-T merupakan torsi maksimum 1. Diagram Lingkaran Mesin Induksi Rangkaian ekivalen gambar 2.4 menunjukkan bahwa perubahan beban akan mempengaruhi nilai slip, dengan demikian setiap perubahan beban akan mengalami perubahan nilai analisis rangkaian berdasarkan rangkaian ekivalen,hal ini kurang praktis. Untuk itu cara analisis mesin induksi yang telah dikembangkan kemudian yaitu dengan diagram lingkaran. Cara ini dikembangkan oleh Dr.A.S.Mc Allister, dengan berdasar pada rangkaian ekivalennya ( Hamzah Ibrahim,1999. Diagram lingkaran mesin induksi dapat ditunjukkan seperti gambar 2.5 berikut ini : O P E O F G L R R M T B S A H D U U C X' X k Garis U-U merupakan daya masukan maksimum 3. Analisis Efisiensi Berdasarkan diagram lingkaran diperoleh nilai daya masuk, rugi daya dan daya keluaran dengan demikian dapat diperoleh analisis efisensi motor induksi. METODOLOGI PENELITIAN Materi Penelitian Dalam penelitian ini digunakan mesin induksi rotor sangkar 3 fase; 50 Herz ;1380 rpm;1,9/11 A;220/380 ; 0,37 Kw. Adapun materi penelitian meliputi : 1 Pengujian mesin induksi beban nol. 2 Pengujian mesin induksi hubung singkat. 3 Pengujian resistansi kumparan stator mesin induksi. 4 Penggambaran diagram lingkaran motor induksi. 5 Analisis efisiensi motor induksi berdasar diagram lingkarannya. Gambar 2.5 Diagram lingkaran motor induksi Keterangan : a Garis O-O merupakan vektor arus beban nol b Garis O-A merupakan vektor arus hubung singkat pada tegangan nominal c Garis O -A merupakan garis daya keluaran. d Garis O -H merupakan garis torsi. e Garis A-D merupakan garis rugi daya total f Garis A-H merupakan rugi tembaga rotor g Garis H-D merupakan rugi tembaga stator Metode Analisis Data yang diamati dalam penelitian adalah data hasil penggambaran diagram lingkaran mesin induksi yang terdiri dari : a an total b Daya mekanik (keluaran c Rugi tembaga rotor d Rugi tembaga stator e Rugi angin dan gesek. Nilai efisiensi diperoleh dengan persamaan umum efisiensi :

Dayakeluaran. = x100% Dayamasuk. Dayakeluaran. = x100% Dayakeluaran. Daya. Rugi rugi (3.1 Dalam penelitian ini dianalisis efisiensi motor induksi pada berbagai kondisi beban yang didasarkan pada hasil penggambaran diagram lingkarannya. Langkah Penelitian Langkah-langkah penelitian yang dilakukan adalah : 1. Pengujian beban nol motor induksi. 2. Pengujian hubung singkat motor induksi. 3. Penggambaran diagran lingkaran motor induksi. 4. Analisis efisiensi berdasarkan diagram lingkaran yang digambarkan. HASIL DAN PEMBAHASAN Pengujian motor induksi Pengujian yang diperlukan untuk menggambarkan diagram lingkaran motor induksi yaitu dengan pengujian beban nol dan hubung singkat(rotor dikunci. Data hasil penelitian dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut : Tabel 4.1 Pengujian beban nol dan hubung singkat Cos 0 = 0,15; 0 = Cos 1 (0,15 = 81,37 o Hubung Singkat : Cos HS = 0,70; HS = Cos 1 (0,70=45,57 o Arus hubung singkat pada tegangan nominal = (380/120x 1,1A = 3,48 A Skala arus : 1 in = 1 Amper 1. ektor arus beban nol = 0,75 in (O-O dengan sudut ( 0 = 81,37 o terhadap sumbu vertical 2. ektor arus hubung singkat pada tegangan nominal = 3,48 in (O-A dengan sudut 45,57 o terhadap sumbu vertikal ( 3. Tarik garis dari titik O menghubungkan titik A sebagai garis daya keluaran. 4. Buat garis dari O sejajar OX 5. Buat garis sumbu untuk garis daya keluaran memotong di C sebagai titik pusat diagram lingkaran motor induksi. 6. Tarik garis dari titik A tegak lurus memotong sumbu X di titik B sebagai daya masukan total pada kondisi hubung singkat. 7. Ukur panjang garis AB untuk menentukan skala daya, terukur vektor daya masukan kondisi hubung singkat AB = 2,43 in. Mengingat daya masukan pada kondisi ini adalah : 3 x 380 x 3,48 x 0,7 = 1603 Watt, maka : Pengujia n (olt I (Amper P (Watt f (Herz Cos Skala daya: 1 in = 1603/2,43 = 659,67 Watt Diagram lingkaran dapat diperlihatkan seperti gambar Beban Nol 380 0,75 300 50 0,1 5 Hubung Singkat 120 1,1 180 39 0,7 0 A Penggambaran Diagram Lingkaran Diagram lingkaran motor induksi dapat digambarkan dengan langkah-langkah sebagai berikut : O O B C X Beban Nol : Dengan diagram ini dapat ditentukan efisiensi motor induksi dalam berbagai kondisi.

Analisis efisiensi Analisis nilai efisiensi motor induksi dapat dilakukan dengan menentukan titik operasi pada diagram lingkarannya. Dalam hal ditentukan dengan cara mengukur vector yang mewakili nilai daya keluaran dan daya masukan pada masing-masing kondisi, sesuai dengan skala daya yang bersangkutan. 1. Kondisi daya keluaran ¼ beban Perpanjang garis A sepanjang beban ¼ beban (AS 1 = 0,1402 in, tarik garis dari S 1 sejajar daris daya keluaran O A. Daya keluaran ¼ beban adalah : Q O = 0,1475 in = 0,1475x659,67=97,30133 Watt Q-L 1/4 = 0,2475 in =0,2475x 659,67 = 163,2683 Watt Efisiensi = 97,30133 x 100% 59,596 % 163,2683 2. Kondisi daya keluaran ½ beban Perpanjang garis A sepanjang beban ½ beban (AS 2 = 0,2804 in, tarik garis dari S 2 sejajar daris daya keluaran O A. Daya keluaran ½ beban adalah : S-S = 0,32 in = 0,32x659,67=211,0944 Watt S L 1/2 = 0,42 in Efisiensi = =0,42x 659,67 = 277,0614 Watt 211,0944 x 100% 76,1905 % 277,0614 3. Kondisi daya keluaran ¾ beban Perpanjang garis A sepanjang beban ¾ beban (AS 3 = 0,4207 in, tarik garis dari S 3 sejajar daris daya keluaran O A. Daya keluaran ¾ beban adalah : T-T = 0,4788 in = 0,4788x659,67=315,85Watt T- L 3/4 = 0,58 in Efisiensi = =0,58x 659,67 = 382,6086 Watt 315,85 382,6086 x 100% 82,5517 % 4. Kondisi daya keluaran beban Perpanjang garis A sepanjang beban (AS 4 = 0,561 in, tarik garis dari S 4 sejajar daris daya keluaran O A. Daya keluaran beban adalah : P - Q = 0,6075 in = 0,6075x659,67= 400,7495 Watt P L = 0.83 in =0,83x 659,67 = 547,5261 Watt Efisiensi = 400,7495 x 100% 73,1928 % 547,5261 5. Kondisi daya keluaran maksimum Tarik garis sejajar garis daya keluaran O A menyinggung garis setengah lingkaran di R. Daya keluaran maksimum adalah : R-R = 0,85 in = 0,85x659,67= 560.7195 Watt R - L = 1,55 in =1,55x 659,67 = 1022.489 Watt Efisiensi = 560,7195 x 100% 54,8387 % 1022,449 Gambar analisis ini ditunjukkan sebagai berikut :

S 4 S 3 S 2 S 1 A PENUTUP O S Q O T P P S L 1/4 L L 3/4 L 1/2 T R L R Gambar analisis efisiensi berdasar diagram lingkaran motor induksi Pembahasan Berdasarkan analisis efisiensi motor induksi dengan menggunakan diagram lingkarannya diperoleh hasil seperti tabel 4.2 berikut: Tabel 4.2 Hasil analisis efisiensi B C X Kesimpulan Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Analisis nilai efisiensi motor induksi dapat dilakukan dengan pendekatan diagram lingkaran yang diperoleh dengan pengujian beban nol dan hubung singkat. 2. Nilai efisiensi yang diperoleh sebagai berikut : a Maksimum 82,5517 % pada ¾ beban b Minimum 54,8387 % pada beban maksimum. c Nominal 73,1928 % pada beban 3. Spesifikasi efisiensi sebagai kelengkapan data teknik motor induksi dapat diperoleh dengan melalui diagram lingkarannya. No 1 2 Kondisi beban ¼ beban ½ beban Efisiensi (% 59,596 76,1905 Keterangan Saran Mengingat pentingnya informasi nilai efisiensi bagi praktisi elektrik maka perlu penelitian lebih lanjut dalam penentuan nilai efisiensi motor induksi sehingga berguna dalam perencanaan dan pemasangannya. 3 ¾ beban 82,5517 efisiensi maksimum DAFTAR PUSTAKA 4 5 beban beban maksimum 73,1928 54,8387 efisiensi minimum Dengan demikian nampak bahwa efisiensi maksimum terjadi pada kondisi motor memikul ¾ beban sedangkan efisiensi minimum terjadi pada kondisi motor beban memikul beban maksimum. Pada kondisi beban motor yang bersangkutan mencapai efisiensi 73,1928 %.jaringan distribusi lebih besar dari pada tahanannya. 1. Berahim,H,1999, Mesin Tak Serempak, Jurusan Teknik Elektro Fak.Teknik UGM, Yogyakarta. 2. Kostenko, M, 1962, Electrical Machine, oleme II, Alternating Current Machiner,Translate from Russian by A. Chernukliem, Mir Publisher, Moskow 3. Langsdrof,A.S,1974. Theory of Alternating Current Machinery,Second Edition,Mc.Graw Hill Book Company, Inc.,New York 4. Mc.Pherson,G.,1981, An Introduction to Electrical Machines and transformers, JohnWilly & Son,Inc., USA. 5. Wildi,T,2002, Electrical Machines,Drives and Power System, Pearson Education,Inc.,New Jersey