BAB IV ANALISIS KOMPARATIF SANKSI TINDAK PIDANA PENCURIAN RINGAN DALAM FIFIH JINAYAH DENGAN PASAL 364 KUHP DAN PERMA NOMOR 2 TAHUN 2012

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV. A. Pandangan Hukum Pidana Islam Terhadap Sanksi Hukuman Kumulatif. Dari Seluruh Putusan yang dijatuhkan oleh Hakim, menunjukkan bahwa

BAB IV ANALISIS HUKUM PIDANA ISLAM TERHADAP HUKUMAN BAGI RESIDIVIS PENCURIAN YANG DILAKUKAN OLEH ANAK

A. Analisis Putusan Hakim No.193/PID.B/2013/PN.Sda tentang Tindak Pidana

BAB IV. Hakim adalah organ pengadilan yang memegang kekuasaan kehakiman, yaitu kekuasaan Negara yang merdeka untuk meyelenggarakan peradilan guna

BAB V PERSAMAAN DAN PERBEDAAN HUKUM DALAM HUKUM REKAYASA FOTO DENGAN UNSUR PENCEMARAN NAMA BAIK DI FACEBOOK, INSTAGRAM, TWETTER, BBM DAN WHATSAAP

BAB IV ANALISIS FIKIH MURAFA AT TERHADAP PUTUSAN PENGADILAN NEGERI SIDOARJO TENTANG PENCURIAN HELM TOD YANG DIKENAKAN PASAL 362

BAB IV PELANGGARAN KONSERVASI TAMAN HUTAN RAYA R.SOERJO DALAM PERSPEKTIF FIKIH JINAYAH

BAB III ANALISIS PERBANDINGAN PENGANIYAAN TERHADAP IBU HAMIL YANG MENGAKIBATKAN KEGUGURAN JANIN ANTARA HUKUM PIDANA ISLAM DAN HUKUM PIDANA POSITIF

Hukum dibagi menjadi dua yaitu hukum formil dan hukum. mempertahankan dan melaksanakan hukum materiil.

BAB IV ANALISIS YURIDIS TERHADAP TINDAK PIDANA PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR YANG DILAKUKAN OLEH ANAK DALAM PUTUSAN NOMOR 1/PID.SUS-ANAK/2016/PN.

BAB IV. Analisis Hukum Pidana Islam Terhadap Remisi Kepada Pelaku Tindak Pidana. Korupsi

BAB IV ANALISIS HUKUM PIDANA ISLAM TERHADAP PUTUSAN NO. 488/PID.B/2015/PN.SDA TENTANG PERCOBAAN PENCURIAN

BAB IV ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN NEGERI KLATEN NOMOR 54/Pid.B/2013/PN.Klt. TENTANG PENCURIAN KOTAK AMAL MASJID

BAB IV. A. Pertimbangan Hakim Pengadilan Negeri Meulaboh dalam Putusan No. 131/Pid.B/2013/PN.MBO tentang Tindak Pidana Pembakaran Lahan.

ANALISIS TENTANG PENYATUAN PENAHANAN ANAK DENGAN DEWASA MENURUT FIKIH JINAYAH DAN UU NO. 23 TAHUN 2002

UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 1983 TENTANG KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN [LN 1983/49, TLN 3262]

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TINDAK PIDANA MEMBUKA RAHASIA NEGARA SOAL UJIAN NASIONAL

I. PENDAHULUAN. Pasal 1 ayat (3) UUD 1945 Perubahan ke-4 Undang-Undang Dasar Hal ini. tindakan yang dilakukan oleh warga negara Indonesia.

crime dalam bentuk phising yang pernah terjadi di Indonesia ini cukup

Dalam memeriksa putusan pengadilan paling tidak harus berisikan. tentang isi dan sistematika putusan yang meliputi 4 (empat) hal, yaitu:

BAB IV ANALISIS HUKUM PIDANA ISLAM TERHADAP PEMENJARAAN BAGI PELAKU TINDAK PIDANA KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA PUTUSAN NO.203/PID.SUS/2011/PN.

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HUKUMAN DAN MACAM- MACAM HUKUMAN MENURUT HUKUM PIDANA ISLAM SERTA CUTI BERSYARAT

BAB IV ANALISIS HUKUM PIDANA ISLAM TERHADAP HUKUMAN MATI BAGI PENGEDAR NARKOTIKA. dalam Undang-undang Nomor 35 Tahun 2009.

Assalamu alaikum wr. wb.

BAB IV. A. Analisis Pertimbangan Hakim Terhadap Tindak Pidana Penipuan yang. Berkedok Lowongan Pekerjaan (Studi Direktori Putusan Pengadilan Negeri

BAB IV ANALISIS TENTANG SANKSI PENGGELAPAN PAJAK DALAM PERSPEKTIF HUKUM POSITIF DAN HUKUM ISLAM

BAB IV ANALISIS FIQH JINAYAH TERHADAP PIDANA CABUL KEPADA ANAK DI BAWAH UMUR

JURNAL PERBANDINGAN TINDAK PIDANA PENCURIAN MENURUT HUKUM PIDANA NASIONAL DAN HUKUM PIDANA ISLAM

Pasal RKUHP Analisis Permasalahan Rekomendasi Pengaturan Ancaman Pidana Berat dan Pidana Minimum dalam Perkara Pencurian

BAB V PENUTUP. dapat dijerat dengan pasal-pasal : (1) Pasal 285 Kitab Undang-undang Hukum

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Dactyloscopy Sebagai Ilmu Bantu Dalam Proses Penyidikan

KETUA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PENYESUAIAN BATASAN TINDAK PIDANA RINGAN DAN JUMLAH DENDA DALAM KUHP

BAB IV ANALISIS HUKUM PIDANA ISLAM TERHADAP SANKSI ABORSI YANG DILAKUKAN OLEH ANAK DIBAWAH UMUR

STUDI KRITIS TERHADAP PUTUSAN PENGADILAN NEGERI BANGKINANG PERKARA NO 01/PID.B/2013/PN.BKN TENTANG NARKOTIKA PERSPEKTIF HUKUM PIDANA ISLAM SKRIPSI

BAB IV. A. Analisis Pertimbangan Hakim pada Putusan Pengadilan Negeri Jombang No.23/Pid.B/2016/PN.JBG tentang Penggelapan dalam Jabatan

BAB IV ANALISIS HUKUM PIDANA ISLAM ATAS PUTUSAN HAKIM PENGADILAN NEGERI SIDOARJO TERHADAP TINDAK PIDANA PENGANIAYAAN YANG DILAKUKAN ANAK DIBAWAH UMUR

BAB IV ANALISIS TENTANG SANKSI PIDANA ATAS PENGEDARAN MAKANAN TIDAK LAYAK KONSUMSI

BAB IV ANALISIS HUKUM PIDANA ISLAM TERHADAP PUTUSAN PENGADILAN NEGERI PROBOLINGGO NO. 179/PID.B/PN.PBL TENTANG TINDAK PIDANA ILLEGAL LOGGING

BAB II PENGATURAN HUKUM TERHADAP TINDAK PIDANA PERAMPASAN PAKSA SEPEDA MOTOR

BAB IV ANALISIS HUKUM PIDANA ISLAM ATAS PUTUSAN PENGADILAN TINGGI MEDAN NOMOR : 67/PID.SUS/2015/PT.MDN DALAM PERKARA

BAB I PENDAHULUAN. yang baik dan yang buruk, yang akan membimbing, dan mengarahkan. jawab atas semua tindakan yang dilakukannya.

BAB IV ANALISIS HUKUM PIDANA ISLAM TERHADAP PUTUSAN HAKIM PENGADILAN NEGERI LAMONGAN DALAM PERKARA TINDAK PIDANA PEMERASAN YANG DILAKUKAN OLEH ANAK

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id

BAB IV ANALISIS KONSTITUSI DAN HUKUM ISLAM TERHADAP PASAL 504 DAN 505 KUHP TENTANG PERBUATAN MENGEMIS DI TEMPAT UMUM DAN PELANCONG YANG TIDAK

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG TINDAK PIDANA PENCURIAN

A. Analisis Terhadap Putusan Hakim Kekerasan seksual pada anak, yaitu dalam bentuk pencabulan

Bab XXI : Menyebabkan Mati Atau Luka-Luka Karena Kealpaan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP SANKSI PIDANA PELANGGARAN HAK PEMEGANG PATEN MENURUT UU NO. 14 TAHUN 2001 TENTANG PATEN

Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 Tentang Cagar Budaya

BAB IV ANALISIS HUKUM PIDANA ISLAM ATAS PUTUSAN HAKIM PENGADILAN NEGERI BANYUWANGI TERHADAP TINDAK PIDANA PENANGKAPAN IKAN DENGAN POTASIUM CIANIDA

BAB II PENGATURAN HAK RESTITUSI TERHADAP KORBAN TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORANG DI INDONESIA

P U T U S A N. Nomor : 201/Pid.B/2013/PN.BJ.- DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 31/PUU-XV/2017 Pidana bagi Pemakai/Pengguna Narkotika

BAB IV ANALISIS HUKUM TENTANG PENELANTARAN ORANG DALAM LINGKUP RUMAH TANGGA DALAM PERSPEKTIF FIQH JINAYAH DAN UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2004.

Penerapan Tindak Pidana Ringan (Studi Putusan Pengadilan Negeri Kisaran Nomor 456/Pid.B/2013/PN.Kis)

UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 1995 TENTANG C U K A I [LN 1995/76, TLN 3613]

II. TINJAUAN PUSTAKA. wajib untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Pertanggungjawaban

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP DELIK PENCURIAN DIKALANGAN KELUARGA DALAM KUHP PASAL 367 AYAT 2

BAB III PENUTUP. Berdasarkan analisa kasus diatas dapat disimpulkan bahwa ada. keterkaitan antara jumlah kerugian negara dengan berat ringannya pidana

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hak dan kewajiban merupakan sesuatu yang melekat dan menyatu pada

BAB III ANALISIS. hukum positif dan hukum Islam, dalam bab ini akan dianalisis pandangan dari kedua

UNDANG-UNDANG NOMOR 28 TAHUN

BAB IV ANALISIS. A. Batasan Usia dan Hukuman Penjara Bagi Anak Menurut Ulama NU. Khairuddin Tahmid., Moh Bahruddin, Yusuf Baihaqi, Ihya Ulumuddin,

II. TINJAUAN PUSTAKA. yang dilarang atau diharuskan dan diancam dengan pidana oleh undang-undang,

Kejahatan Terhadap Harta Kekayaan. Surastini Fitriasih

BAB V PENUTUP. 1. Bentuk perlindungan hukum terhadap pembeli yang beritikad baik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

TINJAUAN PUSTAKA. tengah-tengah masyarakat telah memberikan dampak negatif bagi

BAB I PENDAHULUAN. hampir pada setiap masyarakat termasuk Indonesia hal ini terutama disebabkan oleh

BAB IV ANALISIS HUKUM PIDANA ISLAM TERHADAP PEMBERIAN PEMBEBASAN BERSYARAT BAGI NARAPIDANA MENURUT PERMEN NO.M.2.PK.

BAB I PENDAHULUAN. atau terjepit maka sangat dimungkinkan niat dan kesempatan yang ada

I. PENDAHULUAN. Sejak tahun 1967, merek merupakan karya intelektual yang memiliki peranan

BAB IV ANALISIS KOMPARASI TINDAK PIDANA CARDING MENURUT HUKUM PIDANA ISLAM DAN KUHP

BAB IV. A. Sanksi hukum terhadap tindak pidana bagi orang tua atau wali dari. pecandu narkotika yang belum cukup umur menurut pasal 86 Undangundang

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, manusia memerlukan peraturan

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

P U T U S A N Nomor 322/Pid.B/2015/ PN BJ. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. : Stabat; : ELIEZER SIREGAR Als.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Sistem pertanggungjawaban pidana dalam hukum pidana positif saat ini

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id P U T U S A N. Nomor 201/Pid.B/2014/PN SBG. Pekerjaan : Wiraswasta

Robiul Awal 1433 H Cetakan 1 NISHOB ZAKAT UANG

Bab XXVIII : Kejahatan Jabatan

BAB I PENDAHULUAN. pencurian tersebut tidak segan-segan untuk melakukan kekerasan atau. aksinya dinilai semakin brutal dan tidak berperikemanusiaan.

P U T U S A N No. 215/PID/2012/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Perbedaan RUU Penghapusan Kekerasan Seksual dengan UU Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga

UNDANG-UNDANG NOMOR 35 TAHUN 2009 TENTANG NARKOTIKA [LN 2009/140, TLN 5059]

BAB I PENDAHULUAN. Allah pada nabi Muhammad sebagai nabi dan rasul terakhir. 1

BAB IV ANALISIS PUTUSAN HUKUM HAKIM DAN FIQIH JINAYAH DALAM PUTUSAN PENGADILAN NEGERI LAMONGAN NO:164/PID.B/ 2013/PN

UNDANG-UNDANG NOMOR 10 TAHUN 1995 TENTANG KEPABEANAN [LN 1995/64, TLN 3612]

BAB II PIDANA DALAM FIKIH JINAYAH

BAB IV ANALISIS HUKUM PIDANA ISLAM DALAM PASAL 55 KUHP TERHADAP MENYURUH LAKUKAN TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

BAB IV. Perbuatan tindak pidana yang dilakukan oleh terdakwa dipandang. sebagai tindak kejahatan yang melanggar norma hukum.

BAB IV PERSAMAAN DAN PERBEDAAN DELIK PEMBUNUHAN TIDAK DISENGAJA OLEH ANAK DI BAWAH UMUR MENURUT HUKUM POSITIF DAN HUKUM ISLAM

BAB IV ANALISIS HUKUM PIDANA ISLAM TERHADAP PERSYARATAN TEKNIS DAN SANKSI HUKUM MODIFIKASI KENDARAAN BERMOTOR YANG

BAB IV ANALISIS TERHADAP BATAS USIA DAN PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA ANAK DIBAWAH UMUR DALAM KASUS PIDANA PENCURIAN

TINJAUAN YURIDIS TENTANG PUTUSAN PENGADILAN MENGENAI BESARNYA UANG PENGGANTI DALAM PERKARA TINDAK PIDANA KORUPSI SUPRIYADI / D

P U T U S A N Nomor : 359/Pid.B/2013/PN.BJ. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

BAB IV STUDI KOMPARASI ANTARA HUKUM PIDANA DAN FIQH JINAYAH TERHADAP TINDAK KEJAHATAN PERDAGANGAN ORGAN TUBUH

BAB I PENDAHULUAN. sekali terjadi, bahkan berjumlah terbesar diantara jenis-jenis kejahatan terhadap

UNDANG-UNDANG NOMOR 21 TAHUN 2007 TENTANG PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORANG [LN 2007/58, TLN 4720 ]

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS KOMPARATIF SANKSI TINDAK PIDANA PENCURIAN RINGAN DALAM FIFIH JINAYAH DENGAN PASAL 364 KUHP DAN PERMA NOMOR 2 TAHUN 2012 A. Analisis Persamaan dan Perbedaan Uraian pada sub bab di atas telah mendeskripsikan mengenai tindak pidana pencurian menurut konsep sariqah dalam fikih jinayah dan menurut kitab undang undang hukum pidana pasal 364 beserta Perma nomor 2 tahun 2012. Keterkaitan dengan masalah ini akan menunjukkan komparasi (perbandingan) antara hukum pidana islam dengan hukum pidana di Indonesia tentang batas-batas minimal suatu perbuatan dinggap sebagai tindak pidana ringan dan sanksi pidana terhadap perbuatan tersebut. Komparasi ini dapat kita baca dalam tabel berikut :

Tabel: Tindak pidana pencurian ringan dalam fikih jinayah (tidak dikenakan hukuman had/ potong tangan) dan KUHP pasal 364 dan Perma no 2 ahun 2012 Unsur-unsur pencurian Barang yang dicuri tempat melakukan pencurian Pencurian yang di hukum ta zir (tidak dihukuman Had) - nilai kurang dari ¼ dinar (emas 1,62 gram) - Barang haram meskipun bernilai Tidak dilakukan di tempat penyimpanannya Pasal 364 KUHP dan Perma nomor 2 tahun 2012 Nilai krang dari 250 rupiah menurut KUHP kemudian diganti dengan Perma sebesar 2,5 juta - Tidak dilakukan dirumah - Tidak dilakukan dalam pekarangan tertutup. Adanya syubhat (harta Tidak ada kreteria khusus tetapi Hak milik bersama dan masih ada pencuriang yang dilakukan oleh keluarga barang hubungan keluarga) diatur oleh pasal tersendiri (pasal 367) Sanksi pidana Ta zir dan denda dua kali lipat terhadap harga barang yang di curi tersebut Dalam pasal 364 KUHP penjara paling lama 3 bulan denda 900 rupiah dan diperbarui dalam Perma nomor 2 tahun 2012 sebanyak 1000kali lipat yakni rp. 900.000 Sebab-sebab Karena keterpaksaan Tidak ada kreteria khusus Tabel tersebut menggambarkan perbandingan antara konsep sariqah dalam hukum pidana islam dengan hukum positif (KUHP) pasal 364 dan Perma nomor 2 tahun 2012 tentang tindak pidana pencurian ringan beserta sanksinya. 1. Persamaan Hukum Pidana Islam dengan KUHP dan Perma No 2 tahun 2012.

a. Jika dilihat secara umum tentang konsep sariqah dalam hukum pidana islam dengan hukum positif (KUHP) pasal 364 dan Perma nomor 2 tahun 2012, keduanya memiliki konsep keadilan yang proposional, yakni membuat klasifikasi dan kategori tentang perbuatan pencurian yang dilakukan beserta hukuman yang berbeda-beda sesuai klasifikasi yang telah ditentukan, salah satu klasifikasi yang digunakan adalah nilai barang yang dicuri, sehingga kerugian yang dialami oleh orang yang dicuri barangnya dengan akibat perbuatan yang dilakukan oleh pencuri benar-benar diperhatikan, dalam hal ini supaya sipencuri dihukum sesuai dengan perbuatan yang dilakukan dan hukumannya tidak melebihi batas. b. Keduanya sama-sama memperhitungkannya penjagaan barang. Dalam Islam Nabi Muhammad saw. menggugurkan hukum potong tangan dari pencuri buah-buahan yang masih ada di pohonnya tapi beliau mewajibkan hukum ini kepada orang yang mencurinya dari al-jarin. Menurut Abu Hanifah, hal itu karena kekurangan hartanya akibat dari mempercepat kerusakan menimpa harta itu, dan dia menjadikan hal ini sebagai dalil dalam semua kejadian yang hartanya berkurang dengan mempercepat kerusakan menimpa harta itu. Tapi pendapat mayoritas ulama lebih tepat karena beliau Shallallahu 'Alaihi Wasallam menjadikan harta itu mempunyai tiga keadaan: (1) Keadaan yang tidak ada apa-apa padanya, yaitu jika dia makan buah itu (di pohonnya) langsung dengan mulutnya. (2) Keadaan yang dia harus diganti dua kali lipat

dan pencurinya dipukul tanpa memotong tangannya, yaitu jika dia mengambil dan memetiknya dari pohon itu. (3) Keadaan yang tangannya dipotong karenanya, yaitu jika dia mencurinya dari baidar (tempat penyimpanan) nya, baik dia sudah kering sempurna maupun belum, karena yang menjadi patokan adalah tempat dan penjagaan, bukan kering atau masih basahnya dia. Ini ditunjukkan oleh perbuatan beliau r yang menggugurkan hukum potong tangan dari orang yang mencuri kambing dari pengembalaannya, dan beliau mewajibkan potong tangan kepada orang yang mencurinya dari kandangnya, karena itu adalah tempat penjagaannya. Sedangkan dalam KUHP dalam KUHP cara-yang dilakukan diatur secara rinci, yakni tidak dilakukan didalam rumah dan dilakukan didalam pekarangan yang tertutup, maka apabila dilakukan didalam rumah dan atau didalam pekaranga tersebut dapat dikenai pasal yang lain semisal pencurian dengan pemberatan. c. Dilihat dari kepemilikan barang maka kedua memiliki pertimbangan yang sama, didalam hukum pidana islam apabila barang tersebut merupakan barang bersama antara sipencuri dan korban atau ada hubungan kerabat semimal anak yang mencuri harta ayahnya maka dianggap pencurian bentuk hukuman ringan, sedang dalam hukum positif (KUHP) diatur oleh pasal tersendiri dengan kreteria kreteria tertentu. 2. Perbedaan Hukum Pidana Islam dengan KUHP dan Perma No 2 tahun 2012.

Dalam hukum pidana islam apabila perbuatan memenuhi salah satu unsur diatas maka perbuatannya dapat dikenakan hukuman ta zir karena hukuman asal pencurian adalah potong tangan dan apabila salah satu unsur perncurian tidak terpenuhi maka tidak dapat dikenaka hukuman tersebut, sedang dalam KUHP terklasifikasi lebih detail dalam bentuk rumusan pasal-pasal, maka unsur-unsur tersebut menjadi syarat yang harus ada. Adapun perbedaan secara lebih jelas adalah sebagai berikut : a. Dilihat dari unsur barang yang dicuri perbedaanya adalah mengenai penilaian terhadap barang yang dicuri, dalam konsep hukup pidana islam penentuan barang yang dicuri adalah senilai 3 ¼ dinar (1,62 gram emas) apabila dirupiahkan dengan asumsi harga emas 425.000/ gram maka senilai Rp. 668. 500 sedangkan KUHP dan Perma senilai Rp.2.500.000, pemahaman barang yang bernilai menurut hukum pidna islam adalah bukan barang yang diharamkan oleh agama semisal pencurian anjing, babi, minuman keras, dll. meskipun nilainya mahal atau lebih dari nisab yang ditentukan, sedangkan dalam KUHP dan Perma tidak demikian. b. Dilihat dari aspek korban dalam hukum pidana islam memberikan konpensasi atas barang yang dicuri untuk dikembalikan dua kali lipat sedangkan dalam hukum positif (KUHP) dan Perma tidak ada kewajiban bagi pencuri untuk mengganti barang yang dicuri, sedangkan dilihat dari hukumannya didalam hukum pidana islam hukuman tersebut termasuk kategorisasi ta zir yang

menjadi kewenangan pengusa (Ulil Amri) sedangkan hukum positif (KUHP dan Perma) diatur secara rinci bentuk hukumannya yakni kurungan maksimal 3 bulan. c. Dilihat dari aspek sebab-sebab melakukan kejahatan, dalam hukum pidana islam unsur-unsur sebab dilakukannya suatu kejahatan menjadi salah satu pertimbangan terhadap hukuman atau penjatuhan sanksi kepada pelaku, apabila perbuatan pencurian tersebut dilvkukan karena keterpaksaan maka hukuman pun menjadi diperingan sedangkan KUHP dan Perma tidak menjadi salah satu rumusan unsur-unsur dalam norma hukumnya sebab dalam hukum positif unsur tersebut tetap dijerat dengan pasal yang dikenakan dan hanya menjadi pertimbangan hakim dalam memutuskan berat atau ringan hukumannya. Contohnya hukuman asal pencurian dalam hukum pidana islam adalah potong tangan maka apabila pencurian dilakukan karena keterpaksaan maka dikenai hukuman ta zir, sedangkan dalam KHUP adalah penjara 5 tahun maka hakim dapat mempertimbangkan dengan mengurangi hukumannya. B. Analisis Kelebihan dan Kelemahan 1. Kelebihan dan Kelemahan Hukum Pidana Islam a. Kelebihan dari hukum pidana islam adalah terletak pada ketegasan dalam memandang hukuman bagi si pelaku, terkait dengan pencurian

dalam hukum pidana islam, hukuman atas perbuatan mencuri adalah had (potong tangan dan mengganti barang) dan hukuman ta zir karena unsurunsur hukuman potong tangan tidak terpenuhi. Disatu sisi hukuman yang sangat berat bagi pelaku yakni potong tangan membuat sipelaku tidak dapat melakukan perbuatan (mencuri) lebih parah untuk keduakali dikarenakan tangan sudah terpotong, dan menjaga keamanan masyarakat dengan memberikan peringatan dan pembelajaran dengan hukuman yang berat tersebut supaya masyarakat tidak melakukan perbuatan tersebut, disisi yang lain hukuman ta zir dapat dikenakan apabila salah satu unsur pencurian tidak terpenuhi guna menjaga hak pelaku dalam hal keadilan atas hukuman yang diberikan sesuai atau tidak lebih berat atas perbuatan yang dilakukan, sedangkan untuk korban mempunyai hak untuk dikembalikan barang yang telah dicuri dengan ketentuan dua kali lipat dari nilai barang yang dicuri. b. Hampir tidak ada kelemahan dalam rumusan aturan terkait hukuman pencurian dalam hukum pidana islam, dalam hal hukuman ta zir tidak ada hukuman yang pasti agar hakim/ qodhi dapat menjatuhkan hukuman yang seadil-adilnya dengan menimbang situasi dan kondisi pelaku, karena itu hakim dituntut cerdas, cermat dan hampir mendekati sempurna (perfeck), selain itu keputusan hakim bersifat mutlak (hakim sentris) tentunya dapat menjadi bomerang karena manusia dengan

kreteria seperti itu sangat langka maka diperlukan aturan-aturan yang lebih rinci sebagai pedoman atau rujukan bagi hakim, dan keputusan yang diambil oleh hakim dapat di pantau oleh masyarakat untuk mengantisipasi kekhilafan yang dilakukan oleh hakim. 2. Kelemahan dan kelebihan KUHP Pasal 364 dan Perma nomor 2 tahun 2012 a. Kelemahan ari KUHP pasal 364 berkaitan dengan penerapan unsurunsur tindak pidana ringan ini ada unsur yang terasa janggal, yaitu unsur sebagaimana tersebut dalam poin c apabila sesorang mencuri dengan cara membongkar, merusak atau memanjat atau menggunakan anak kunci palsu, perintah palsu atau seragam palsu, yang berkontradiksi dengan unsur yang lain yaitu tidak dilakukan didalam rumah dan di pekarangan yang tertutup, hal ini membutuhkan rumusan yang lebih jelas lagi. Dari aspek korban apabila barang yang dicuri telah rusak atau hilang sebagian tidak ada jaminan untuk diganti sehingga dapat dikatakan bahwa sikorban tetap dirugikanan sehingga menyebabkan kurangnya mempertimbangkan keadilan bagi korban. b. Kelebihan dari KUHP dan Perma Dalam KUHP ada kategorisasi tentang tindak pidana pencurian sehingga terjaminnya kepastian hukum, permasalahan yang ditimbulkan akibat batas minimal pencurian ringan dalam KUHP yang ketinggalan zaman yakni 250 rupiah dapat di cover dengan adanya perma nomor 2 tahun

2012 yang diganti menjadi 2.500.000 rupiah merupakan terobosan yang maju bagi perkembangan hukum pidana di Indonesia, kelebihan dari Perma ttersebut adalah mampu menjawab kebutuhan rasa keadilan masyarakat yang ditimbulkan oleh kasus-kasus yang belakangan terjadi di Indonesia, selain itu juga dapat mengefektifkan lembaga peradilan dengan adanya acara pemeriksaan cepat yang dilakukan oleh hakim tunggal mengingat hukumannya yang relatif singkat yakni 3 bulan penjara.