arti yang luas. Peranan guru bukan semata-mata memberikan informasi,

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. Bagian ini akan membahas beberapa hal yang berkaitan dengan latar belakang

I. PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi hak dasar warga negara. Pendidikan merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Akan tetapi pelanggaran terhadap peraturan yang berupa tata tertib sekolah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR PKN SISWA KELAS XI SEMESTER GANJIL PADA MATA PELAJARAN PKN

BAB I PENDAHULUAN. menuntut perhatian serius bagi orang tua yang tidak menginginkan anak-anaknya. tumbuh dan berkembang dengan pola asuh yang salah.

I. PENDAHULUAN. seorang guru itu belumlah terwujud dalam usaha mereka untuk. membelajarkan dengan pertimbangan-pertimbangan yang seksama.

I. PENDAHULUAN. nasional yaitu membangun kualitas manusia yang beriman dan bertaqwa

I. PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin modern pada era globalisasi menuntut adanya

I. PENDAHULUAN. Secara umum pada Bab I ini akan di bahas mengenai latar belakang masalah,

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan wahana dalam upaya meningkatkan kualitas sumber

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui

I. PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi. serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada siswa.

I. PENDAHULUAN. intelektual, spiritual, dan mandiri sehingga pada akhirnya diharapkan masyarakat kita

I. PENDAHULUAN. satu usaha pembangunan watak bangsa. Pendidikan ialah suatu usaha dari setiap diri

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi

I. PENDAHULUAN. kehidupan tersebut maka seseorang harus banyak belajar. Proses belajar yang

I. PENDAHULUAN. masyarakat dan pemerintah melalui kegiatan bimbingan, pembelajaran dan latihan

Tujuan pendidikan adalah membentuk seorang yang berkualitas dan

1. PENDAHULUAN. Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal yang merupakan salah satu jalan

I. PENDAHULUAN. dan berpartisipasi secara aktif dalam pembangunan.

I. PENDAHULUAN. masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian dan ruang lingkup dari penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan merupakan faktor penting dalam memajukan bangsa dan negara. Pada pembukaan UUD 1945 alinea ke empat, yaitu :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bangsa lain di dunia. Kualitas manusia Indonesia tersebut dihasilkan melalui

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya merupakan suatu proses untuk membantu. manusia dalam mengembangkan dirinya hingga mampu menghadapi setiap

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan perubahan di segala bidang kehidupan. Kemajuan ini tentu

BAB I PENDAHULUAN. menjadi manusia yang mandiri, bertanggung jawab, kreatif, berilmu, sehat,

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

I. PENDAHULUAN. Sekolah menyelenggarakan proses pembelajaran untuk membimbing, mendidik,

I. PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas manusia, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa

BAB I PENDAHULUAN. tata tertib, peraturan dengan penuh rasa tanggung jawab dan disiplin. Di

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya merupakan proses pengembangan sumber daya

I. PENDAHULUAN. Manfaat dari pendidikan di sekolah, antara lain adalah menambah wawasan dan

I. PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara yang memiliki sumber daya alam yang melimpah. Pada

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses pengembangan sumber daya manusia. Pendidikan

I. PENDAHULUAN. dan teknologi yang memadai. Untuk menuju pada kemajuan teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan di dalam negeri maupun di luar negeri. Tentunya perubahan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan merupakan kegiatan yang dilakukan dengan. sengaja agar peserta didik memiliki pengetahuan, sikap dan

BAB I PENDAHULUAN. Nasional sebagai mana yang tercantum dalam UU No. 20 tahun 2003,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. penelitian, kegunaan penelitian dan diakhiri dengan ruang lingkup penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana digariskan dalam Pasal 3 Undang-Undang Republik. RI No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas).

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, serta orang tua. Menurut Dimyati dan Mujiono (2006: 7),

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan, karena

I. PENDAHULUAN. identifikasi masalah, pembatasan masalah dan rumusan masalah. Untuk

I. PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam pelaksanaan proses belajar mengajar sangat dibutuhkan perhatian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu kebutuhan yang penting bagi setiap bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi peserta didik

I. PENDAHULUAN. Pembahasan beberapa hal tersebut secara rinci disajikan sebagai berikut.

memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

I. PENDAHULUAN. lain-lain. Perubahan itu merupakan kecakapan baru yang terjadi karena adanya

I. PENDAHULUAN. Pendidikan bagi manusia tidak mengenal batas umur, jenis kelamin ras dan agama.

A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. dilaksanakan secara tertib dan terencana yang bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dianggap belum mampu bersaing dengan dunia luar. hal yang memang seharusnya terjadi sejalan dengan perubahan budaya

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia tersebut adalah pendidikan.

I. PENDAHULUAN. Menjadi bangsa yang maju tentu merupakan cita-cita yang ingin dicapai oleh

BAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan

I. PENDAHULUAN. kehidupan karena pendidikan merupakan pengaruh, penentu, sekaligus

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan ditujukan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

I. PENDAHULUAN. didiknya. Sekolah sebagai lembaga pendidikan berusaha secara terus menerus dan

I. PENDAHULUAN. komprehensif, yakni pendidikan kemampuan mental, pikir, kepribadian. manusia seutuhnya. Tujuan pendidikan adalah menciptakan seseorang

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengikuti dan menaati peraturan-peraturan nilai-nilai dan hukum

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu sendi kehidupan. Melalui pendidikan,

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan tujuan pendidikan nasional tersebut, maka menjadi. pemerintah, masyarakat, maupun keluarga. Namun demikian, pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. kompleksitas zaman. Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu modal pembangunan karena sasarannya

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat penting dalam memajukan harkat dan martabat suatu bangsa yang

I. PENDAHULUAN. membuat negera kita aman, bahkan sampai saat ini ancaman dan gangguan

I. PENDAHULUAN. belajar dan proses belajar agar peserta didik secara aktif dapat. mengembangkan potensi pada dirinya untuk dapat memiliki kekuatan

PEMBINAAN KARAKTER KEWARGANEGARAAN MELALUI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

BAB I PENDAHULUAN. melalui pendidikan sekolah. Pendidikan sekolah merupakan kewajiban bagi seluruh. pendidikan Nasional pasal 3 yang menyatakan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berperan penting bagi pembangunan suatu bangsa, untuk itu diperlukan suatu

BAB I PENDAHULUAN. hidup manusia. Hal ini akan terus berubah seiring dengan perubahan yang

I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia merupakan suatu bangsa yang majemuk, yang terdiri dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan satu dari sekian banyak hal yang tidak dapat

I. PENDAHULUAN. penelitian. Adapun pembahasan secara lebih rinci ditunjukkan pada bagian-bagian

BAB I PENDAHULUAN. kewajibannya di dalam kehidupan, sesuai dengan hakikat asal- mula dan hakikat

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual. tertuang dalam sistem pendidikan yang dirumuskan dalam dasar-dasar

BAB I. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah lembaga pendidikan kejuruan. yang tujuan utamanya mempersiapkan siswa menjadi tenaga kerja andal dengan

I. PENDAHULUAN. timbul pada diri manusia. Menurut UU RI No. 20 Tahun 2003 Bab 1 Pasal 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. maupun Rohani semakin meningkat dalam usaha menyesuaikan diri dengan

BAB I PENDAHULUAN. (SISDIKNAS), UU RI No.20 Tahun 2003 beserta penjelasannya,(bandung: Nuansa Aulia, 2008), h.114

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan

BAB I PENDAHULUAN. seamkin baik pula kualitas sumber daya manusianya.

BAB I PENDAHULUAN. didik dapat mempertahankan hidupnya kearah yang lebih baik. Nasional pada Pasal 1 disebutkan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengikuti dan menaati peraturan-peraturan nilai-nilai dan hukum

BAB I PENDAHULUAN. jenjang pendidikan adalah SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) menuntut. meningkatkan minat belajar siswa yaitu SMK Bina Wisata Lembang.

I. PENDAHULUAN. Keberhasilan penyelenggaraan pembangunan juga tidak terlepas dari adanya

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE INKUIRI MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SD NEGERI KOTA TEBING TINGGI

I. PENDAHULUAN. manusia, karena melalui pendidikan manusia dapat berproses ke arah yang lebih

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian prasyarat Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Kewarganegaraan ROSY HANDAYANI A.

BAB I PENDAHULUAN. segala bidang khususnya di dunia usaha sangat begitu ketat dan diikuti dengan

Transkripsi:

1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Pendidikan merupakan usaha sadar bertujuan untuk mengembangkan kualitas manusia. Sebagai suatu kegiatan yang sadar akan tujuan, maka dalam pelaksanaan berada dalam suatu proses yang berkesinambungan dalam setiap jenis dan jenjang pendidikan. Semuanya berkaitan dalam suatu sistem pendidikan yang integral. Masalah pendidikan tidak terlepas dari pembelajaran. Pembelajaran merupakan suatu proses penyampaian dalam kegiatan belajar pada siswa, dengan demikian anak menuntut adanya kompetensi pendidikan yang menjamin keberhasilan pendidikan yang pelaksanaannya diwujudkan dalam pembelajaran. Pembelajaran ialah membelajarkan siswa menggunakan asas pendidikan maupun teori belajar yang merupakan penentu utama keberhasilan pendidikan. Sering dikatakan mengajar adalah mengorganisasikan aktivitas siswa dalam arti yang luas. Peranan guru bukan semata-mata memberikan informasi, melainkan juga mengarahkan dan memberikan fasilitas belajar, agar proses belajar lebih memadai. Pembelajaran mengandung arti setiap kegiatan yang

2 dirancang untuk membantu seseorang mempelajari suatu kemampuan dan atau nilai yang baru Proses pembelajaran di sekolah merupakan proses pembudayaan yang formal dalam penyampaian suatu informasi baik dari guru kepada siswa ataupun siswa kepada guru. Proses pembelajaran pada awalnya meminta guru untuk mengetahui kemampuan dasar yang dimiliki oleh siswa meliputi kemampuan dasarnya, motivasinya, latar belakang akademisnya, latar belakang sosial ekonominya, dan lain sebagainya. Kesiapan guru untuk mengenal karakteristik siswa dalam pembelajaran merupakan modal utama penyampaian bahan belajar dan menjadi indikator suksesnya pelaksanaan pembelajaran. Pembelajaran PKn di sekolah tidak hanya proses penyampain informasi atau pentransferan ilmu semata dari guru kepada siswa. Namun lebih kepada penanaman sikap dan pembentukan jati diri seseorang. Fungsi PKn adalah sebagai berikut: 1. Melestarikan dan mengembangkan nilai moral Pancasila secara dinamis dan terbuka, yaitu nilai moral Pancasila yang dikembangkan itu mampu menjawab tantangan perkembangan yang terjadi dalam masyarakat, tanpa kehilangan jati diri bangsa Indonesia yang merdeka, bersatu dan berdaulat. 2. Mengembangkan dan membina siswa menuju manusia yang seutuhnya yang sadar politik, hukum dan konstitusi Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

3 3. Membina pemahaman dan kesadaran terhadap hubungan antar sesama warga negara, agar mengetahui dan mampu melaksanakan hak dan kewajibanya sebagai warga negara. 4. Membekali siswa dengan sikap dan prilaku berdasarkan nilai moral Pancasila dan UUD 1945 dalam kehidupan sehari-hari. Siswa belajar dan mengenal berbagai bentuk kecakapan dan pengetahuan baru yang sebelumnya belum pernah diketahui sekolah. Sekolah merupakan lembaga formal yang dilaksanakan berdasarkan peraturan, syarat, jenjang secara sistematis dan berkesinambungan dalam rangka membentuk anak didik berkepribadian seimbang, berjiwa kreatif dan menjadi manusia yang bertanggung jawab. Hasil dari pembelajaran yaitu adanya ketercapaian kompetensi dasar atau kemampuan siswa dalam memenuhi suatu tahapan pengalaman belajar. Hasil belajar ini berfungsi sebagai petunjuk tentang perubahan tingkah laku, pengetahuan dan keterampilan siswa. Guna meningkatkan kualitas pendidikan dan mencapai tujuan pendidikan diperlukan kesadaran dan aktivitas siswa di dalam kelas maupun di luar kelas. Dalam mewujudkan hasil belajar dibutuhkan kerjasama antar pihak sekolah dan wali murid. Salah satu keberhasilan pembelajaran dapat dilihat dari prestasi belajar siswa yang diperoleh setelah pembelajaran. Akan tetapi, tidak semua siswa dapat mencapai prestasi belajar yang memuaskan seperti yang diharapkan. Hal ini dapat dilihat dari penelitian yang dilakukan di SMK YAPEMA Gadingrejo pada mata pelajaran PKn kelas XI TKR (Teknik Kendaraan Ringan) dan TSM (Teknik Sepeda Motor) semester

4 ganjil tahun pelajaran 2011/2012, maka prestasi belajar siswa dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel.1. Pretasi Belajar PKn Kelas XI TSM dan TKR SMK YAPEMA Gadingrejo No. Kriteria nilai Jumlah siswa Presentase Keterangan kognitif (%) 1. 85-100 55 29,10% Di atas KKM 2. 70-84 76 40,21% Rata-rata KKM 3. 0-69 58 30,68% Di bawah KKM Jumlah 189 100% Sumber: Guru mata pelajaran PKn Kelas XI TSM dan TKR SMK YAPEMA Gadingrejo Tabel di atas menunjukkan bahwa tingkat hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKN di kelas XI telah cukup memuaskan. Dengan penjelasan yaitu 29,10 % atau 55 siswa rata-rata nilainya di atas KKM, 40,21 % atau 76 siswa nilainya hanya rata-rata KKM saja, dan yang mengkhawatirkan adalah masih ada 30,68 % atau 58 siswa masih mendapat nilai yang masih kurang baik, atau masih di bawah KKM. Faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah faktor yang dialami dan dihayati siswa seperti sikap belajar, motivasi, konsentrasi, rasa percaya diri, intelegensi, cita-cita belajar dan kebiasaan dalam belajar. Faktor tersebut merupakan faktor intern, sedangkan faktor ekstern yaitu faktor yang berpengaruh pada aktivitas belajar seperti guru, sarana dan prasarana, lingkungan dan kurikulum sekolah. Selain faktor di atas, prestasi belajar juga ditentukan oleh siswa itu sendiri. Siswa merupakan unsur penting dalam

5 pembelajaran, karena tanpa siswa maka proses pembelajaran tidaka akan dapat berjalan dengan baik. Dalam proses pembelajaran diharapkan siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan baik. Supaya siswa dapat melakukan proses belajar dengan baik, maka siswa memerlukan motivasi atau dorongan dalam belajar. Motivasi belajar merupakan faktor penting dalam kehidupan terutama dalam dunia pendidikan dan pembelajaran yang menentukan tingkatan kegiatan, intensitas, konsistensi, serta arah dari tingkah laku manusia. Motivasi belajar memegang peranan penting dalam memberikan gairah, pendorong, semangat dan rasa senang dalam belajar. Apabila siswa memiliki motivasi yang tinggi maka siswa akan menunjukkan minatnya untuk tetap mengikuti pelajaran yang diberikan dan disampaikan oleh guru. Motivasi siswa di SMK YAPEMA Gadingrejo menurut pandangan peneliti masih sangat kurang atau lemah. Hal ini disebabkan kurangnya perhatian dan dorongan dari guru yang ada di sekolah tersebut. Fakta di lapangan yang peneliti lihat, masih banyak siswa yang berada di luar lingkungan sekolah pada saat jam pelajaran berlangsung. Banyak siswa yang telat dalam mengumpulkan tugas, mengerjakan tugas tidak sepenuh hati. Ada pula beberapa siswa tidur ketika proses pembelajaran sedang berlangsung. Banyak siswa yang tidak memperhatikan ketika guru sedang menjelaskan. Hal lain yang mempengaruhi prestasi belajar yaitu disiplin belajar. Disiplin merupakan faktor penting dalam pembentukan kepribadian seseorang, dalam melakukan berbagai aktivitas sehari-hari diperlukan sikap disiplin, agar semua

6 pekerjaan menjadi lancar dan menghasilkan hasil yang baik dan maksimal. Penerapan disiplin belajar di sekolah berupaya mencegah timbulnya masalah dalam belajar dan menciptakan kondisi belajar yang baik, nayaman, dan menyenangkan. Dalam hal ini penting bagi seorang siswa untuk dapat berhasil dengan baik, maka siswa perlu menaati ketertiban atau prosedur yang telah dicanangkan oleh sekolah. Akan tetapi masih banyak siswa yang melakukan pelanggaran di sekolah. Pelanggaran kedisiplinan dapat berupa keterlambatan, keluar masuk kelas pada saat proses pembelajaran berlangsung, membolos, merokok di dalam kelas dan beberapa pelanggaran lainnya. Fakta di lapangan menunjukkan bahwa siswa sering datang terlambat ke sekolah, membolos pada saat pembelajaran sedang berlangsung. Sekolah sebagai tempat yang melaksanakan proses belajar mempunyai dorongan dan harapan yang tinggi untuk meningkatkan prestasi sekolah dan peserta didiknya. Hal tersebut tidak terlepas dari sarana pembelajaran di sekolah yang baik, karena hal tersebut merupakan sesuatu yang esensial dalam proses pembauran pendidikan. Pembelajaran dilakukan dengan mendaya gunakan bermacam-bermacam sarana belajar. Pendayagunaan sarana belajar memiliki arti penting selain melengkapi, memelihara dan memperkaya wawasan. Sarana belajar juga dapat meningkatkan motivasi dan disiplin belajar peserta didik. Proses belajar dan prestasi belajar para siswa bukan saja ditentukan oleh sekolah, motivasi dan disiplin belajar saja, akan tetapi ada faktor lain yang

7 mempengaruhi, yaitu kompetensi guru dalam mengajar, membimbing dan mendukung keberhasilan peserta didik. Guru adalah komponen penting dalam pembelajaran. Guru dalam konteks pembelajaran mempunyai peranan yang besar dan strategis. Hal ini disebabkan karena gurulah yang berada di barisan terdepan dalam pelaksanaan pembelajaran. Guru yang langsung berhadapan dengan peserta didik untuk mentransfer ilmu pengetahuan dan teknologi sekaligus mendidik dengan nilainilai positif melalui bimbingan dan keteladanan. Hasil wawancara yang peneliti lakukan pada siswa di SMK YAPEMA Sabtu, 17 Maret 2012, bahwa kurangnya motivasi dan disiplin belajar pada mata pelajaran PKn disebabkan karena guru yang mengajar kurang perhatian pada siswa, kurang pendalaman dalam materi, pembelajaran yang monoton dan hasil survey yang peneliti lakukan pada guru PKn yang bersangkutan, mengaku bahwa guru tersebut lulusan FISIP, selain itu kebanyakan siswa di SMK YAPEMA kurang memiliki disiplin belajar yang tinggi, hasil wawancara yang peneliti lakukan pada siswa, kebanyakan dari mereka belajar dengan menggunakan sisten kebut semalam(sks). Belajar pada dasarnya adalah kegiatan aktif dalam membangun makna atau pemahaman terhadap materi ajar. Guru dalam proses mengajar memberikan dorongan kepada siswa untuk menggunakan otoritasnya dalam membangun gagasan, ide dan sikap positif. Siswa memiliki tanggung jawab belajar dan guru menciptakan situasi yang memungkinkan siswa berprakarsa, termotivasi disiplin dan memiliki tanggung jawab untuk belajar seumur hidup dan

8 berkelanjutan. Sehingga guru dituntut untuk kreatif dalam melaksanakan pembelajaran kepada peserta didik. Selain faktor guru, lingkungan belajar siswa juga memegang peranan yang mendukung akan motivasi dan disiplin belajar siswa. Lingkungan belajar yang kondusif akan berdampak baik terhadap proses belajar peserta didik. Lingkungan pembelajaran yang tenang, nyaman dan menyenangkan yang menjadi harapan guru dan peserta didik. Berdasarkan uraian dan data serta hasil wawancara di atas, maka muncul keinginan peneliti untuk mengetahui bagaimanakah pengaruh motivasi dan disiplin belajar terhadap prestasi belajar PKn siswa kelas XI semester ganjil pada mata pelajaran PKn di SMK YAPEMA Gadingrejo Tahun Pelajaran 2011/2012. 1.2. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka hal-hal yang berkaitan dengan prestasi belajar, diidentifikasikan sebagai berikut: 1. Motivasi belajar siswa SMK YAPEMA Gadingrejo 2. Disiplin belajar siswa SMK YAPEMA Gadingrejo 3. Sarana pembelajaran di sekolah 4. Kompetensi guru dalam mengajar 5. Lingkungan belajar di luar sekolah 6. Metode pembelajaran.

9 1.3. Pembatasan Masalah Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah maka penulis penulis membatasi masalah pada: 1. Motivasi belajar siswa 2. Disiplin belajar siswa 3. Prestasi belajar siswa kelas XI pada mata pelajaran PKn di SMK YAPEMA Gadingrejo. 1.4. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang, identifikasi, dan pembatasan masalah di atas, maka penelitian ini dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: 1. Apakah terdapat Pengaruh Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas XI Semester Ganjil Pada Mata Pelajaran Pkn Di SMK YAPEMA Gadingrejo? 2. Apakah terdapat Pengaruh Disiplin Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas XI Semester Ganjil Pada Mata Pelajaran Pkn Di SMK YAPEMA Gadingrejo? 3. Apakah terdapat Pengaruh Motivasi Dan Disiplin Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas XI Semester Ganjil Pada Mata Pelajaran Pkn Di SMK YAPEMA Gadingrejo?

10 1.5. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1.5.1. Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan: 1. Pengaruh Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas XI Semester Ganjil Pada Mata Pelajaran Pkn Di SMK YAPEMA Gadingrejo 2. Pengaruh Disiplin Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas XI Semester Ganjil Pada Mata Pelajaran Pkn Di SMK YAPEMA Gadingrejo 3. Pengaruh Motivasi Dan Disiplin Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas XI Semester Ganjil Pada Mata Pelajaran Pkn Di SMK YAPEMA Gadingrejo. 1.5.2 Kegunaan Penelitian 1.5.2.1 Kegunaan Teoritis Secara teoritik penelitian ini berguna untuk mengembangkan konsepkonsep ilmu pendidikan, khususnya Pendidikan Kewarganegaraan, dengan wilayah kajian Pendidikan dan Kewarganegaraan sebagai pendidikan nilai moral pancasila, supaya peserta didik memiliki pengetahuan, keterampilan, sikap, nilai dan perilaku nyata dalam masyarakat baik di sekolah maupun keluarga dan pematangan pada unsur pedagogik guru dalam perbaikan pembelajaran.

11 1.5.2.2 Kegunaan Praktis Secara praktis,kegunaan penelitian ini adalah: 1. Siswa, sebagai bahan pengetahuan dan menumbuhkan motivasi dan disiplin belajar supaya prestasi belajarnya membaik 2. Guru PKn, supaya lebih mampu menjadi motivator dan fasilitator kepada siswa khususnya dalam proses pembelajaran agar siswa termotivasi dan disiplin dalam belajar, sehingga prestasi belajar siswa memuaskan 3. Sekolah, supaya dapat meningkatkan peran sebagai wadah pendidikan dan proses belajar mengajar bagi anak, sehingga anak memiliki motivasi dan disiplin belajar yang diharapkan. 1.6 Ruang Lingkup Penelitian 1.6.1. Ruang Lingkup Ilmu Penelitian ini termasuk dalam ruang lingkup ilmu pendidikan, khususnya Pendidikan Kewarganegaraan dengan wilayah kajian PKn sebagai Pendidikan Moral Pancasila, karena tinjauan dari aspek pembelajaran maupun pendidikan kemasyarakatan, di sekolah maupun di luar sekolah. 1.6.2 Ruang Lingkup Objek Ruang lingkup objek dalam penelitian ini adalah pengaruh antara motivasi dan disiplin belajar terhadap prestasi belajar PKN siswa kelas XI semester ganjil pada mata pelajaran PKn di SMK YAPEMA Gadingrejo Tahun Pelajaran 2011/2012.

12 1.6.3 Ruang Lingkup Subjek Ruang lingkup subjek penelitian ini adalah siswa siswa kelas XI semester ganjil SMK YAPEMA Gadingrejo Tahun Pelajaran 2011/2012. 1.6.4 Ruang Lingkup wilayah Ruang lingkup wilayah dalam penelitian ini adalah SMK YAPEMA Gadingrejo Kabupaten Pringsewu. 1.6.5 Ruang Lingkup Waktu Waktu dalam pelaksanaan penelitian ini adalah sejak dikeluarkannya surat izin penelitian pendahuluan oleh Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung sampai dengan selesainya penelitian ini.