TINGKAT PENGETAHUAN SISWA TENTANG TEKNIK MENCUCI TANGAN YANG BENAR TERHADAP KEJADIAN DIARE DI SDN 01 PONTIANAK UTARA

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN ANTARA PERILAKU CUCI TANGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA ANAK SD

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSI

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN MOTIVASI IBU DALAM MENINGKATKAN STATUS GIZI PADA BALITA DENGAN STATUS GIZI KURANG DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BARENG

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) SEKOLAH PADA SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI 112 MANADO

SKRIPSI HUBUNGAN CHILD ABUSE DENGAN PERILAKU AGRESIF ANAK USIA SEKOLAH DI SDN 10 SUNGAI SAPIH KOTA PADANG TAHUN Penelitian Keperawatan Anak

ABSTRAK. Kata Kunci: Karakteristik Umum Responden, Perilaku Mencuci Tangan, Diare, Balita

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) MASYARAKAT DI LINGKUNGAN VII KELURAHAN SEI SIKAMBING B MEDAN SUNGGAL

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan

PERBEDAAN CUCI TANGAN PAKAI SABUN SEBELUM DAN SESUDAH DIBERIKAN DEMONSTRASI PADA ANAK KELAS V SD DI SDN PAGU I KECAMATAN PAGU

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 8, No. 1, Februari 2012

SKRIPSI. Oleh Raditya Wahyu Hapsari NIM

Eka Muriani Limbanadi*, Joy A.M.Rattu*, Mariska Pitoi *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

PHBS yang Buruk Meningkatkan Kejadian Diare. Bad Hygienic and Healthy Behavior Increasing Occurrence of Diarrhea

Keywords: Attitude of mother, diarrhea, participation mother in posyandu

SKRIPSI. oleh Dita Dityas Hariyanto NIM

PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA.

Marieta K. S. Bai, SSiT, M.Kes. Abstract

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG PENCEGAHAN KARIES GIGI DENGAN KEJADIAN KARIES GIGI BALITA. Nawang Siwi Sayuti 1.

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan

ARTIKEL ILMIAH. Disusun Oleh : TERANG AYUDANI J

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PEKERJA SEKS DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI LOKALISASI SUNAN KUNING SEMARANG

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN KADER DENGAN SIKAP KADER TENTANG POSYANDU BALITA DI DESA PENGKOK KEDAWUNG SRAGEN

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP SUAMI TENTANG INISIASI MENYUSU DINI DI PUSKESMAS SIBELA SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG ALAT PERMAINAN EDUKATIF (APE) DENGAN PERKEMBANGANANAK USIA TODDLER DI KELURAHAN TLOGOMAS KECAMATAN LOWOKWARU MALANG

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

KARYA TULIS ILMIAH DESKRIPSI PHBS CUCI TANGAN DENGAN SABUN DAN AIR BERSIH DI MASYARAKAT. Di Desa Putat Kecamatan Geger Kabupaten Madiun

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Mencapai derajat Sarjana Kedokteran. Diajukan Oleh : JONATHAN EKO A J FAKULTAS KEDOKTERAN

Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Higienitas Pasien Skabies di Puskesmas Panti Tahun 2014

ANALISIS FAKTOR PERILAKU YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA KEPUTIHAN PADA SISWI SMK NEGERI 8 MEDAN. Oleh : RONAULI AGNES MARPAUNG

HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI SMP MUHAMMADIYAH 1 YOGYAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah descriptive correlation yaitu

HUBUNGAN PROMOSI SUSU FORMULA DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN KELUARGA DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ARJASA KABUPATEN JEMBER

RELATIONSHIP BETWEEN EDUCATION AND KNOWLEDGE WITH KADARZI BEHAVIOR IN RURAL AREAS REPRESENTED BY KEMBARAN I DISTRICT

SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU IBU DALAM PENANGANAN DIARE PADA ANAK USIA 0 5 TAHUN DI POSYANDU CERIA I KELURAHAN TAMBAKREJO SURABAYA

HUBUNGAN PENANGANAN SAMPAH DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS INGIN JAYA KABUPATEN ACEH BESAR

KARYA TULIS ILMIAH. HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN SIKAP DAN PERILAKU TERHADAP MINUMAN KERAS Studi Kasus di PT Esa Express Surabaya

STUDI KOMPARASI PHBS WARGA SEKOLAH DASAR DI KOTA DAN DI DESA TAHUN 2015

HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA USIA TAHUN DI RW 08 KELURAHAN SUKUN KECAMATAN SUKUN KOTA MALANG

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG DIARE TERHADAP PERILAKU IBU DALAM PENCEGAHAN DIARE PADA BALITA DI PUSKESMAS GAMPING 1 SLEMAN YOGYAKARTA

ABSTRAK PERBEDAAN PENGETAHUAN, SIKAP, PERILAKU SISWA-SISWI SMA NEGERI X DENGAN SMA SWASTA X KOTA BANDUNG TERHADAP INFFEKSI MENULAR SEKSUAL

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ISPA DENGAN PENANGANAN BALITA ISPA

SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS MEROKOK DENGAN PROFIL TEKANAN DARAH. di RT 03 RW1 Dusun Semambu Desa Paringan Jenangan Ponorogo

ABSTRAK PERBANDINGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU MEROKOK PADA SISWA SMA SWASTA DAN SMA NEGERI DI PONTIANAK TAHUN 2014

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara variabel independent dan

ANALISIS PENGETAHUAN DENGAN POLA ASUH PADA IBU BALITA UMUR 4-5 TAHUN DI TK DHARMA WANITA DESA SAMBIROBYONG KECAMATAN KAYEN KIDUL KABUPATEN KEDIRI

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan membuktikan hubungan tingkat pengetahuan

BAB III METODE PENELITIAN

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSI YA II SURABAYA PROGRAM FAKULTAS SKRIPSI ANALISIS FAKTOR KEJADIAN DISMINORE...

ROY ANTONIUS TARIGAN NIM.

BAB III METODE PENELITIAN

ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA TERHADAP PENANGANAN DIARE PADA BALITA DI PUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

Hubungan Penyuluhan Bahaya Merokok dengan Pengetahuan dan Sikap Remaja Tentang Bahaya Merokok di SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Oleh : Januariska Dwi Yanottama Anggitasari J

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

INTISARI HUBUNGAN PENGETAHUAN MASYARAKAT RT 06 DAN 07 DUSUN II TERHADAP KEPATUHAN PENGGUNAAN ANTIBIOTIK DI DESA BUMI JAYA KECAMATAN PELAIHARI

TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PEMANFAATAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK BERDASARKAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL

ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN DAN PERILAKU ORANG TUA TERHADAP TINGKAT KEPARAHAN KARIES GIGI PADA ANAK KELAS 1 DI SDN X DAN Y

Perilaku Ibu Dengan Kejadian Gizi Kurang Pada Balita. Mother Relationship With Events Nutrition Behavior In Children

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP KADER DENGAN PELAYANAN POSYANDU DI DESA SIDOREJO GODEAN SLEMAN

Departemen Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku Kesehatan Masyarakat, Universitas Sumatera Utara, Medan 2013

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

UNIVERSITAS UDAYANA PENGETAHUAN DAN SIKAP PERSONAL HYGIENE ORGAN REPRODUKSI REMAJA PUTRI JALANAN DI KOTA DENPASAR TAHUN 2015 NI MADE SETIARI

HUBUNGAN MOTIVASI MENJADI PERAWAT DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DI PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI MALANG ABSTRAK

Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang 2)

Eskalila Suryati 1 ; Asfriyati 2 ; Maya Fitria 2 ABSTRACT

JUMAKiA Vol 3. No 1 Agustus 2106 ISSN

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Balita terhadap Tindakan Imunisasii Dasar Lengkap di Kelurahan Lambung Bukit Kota Padang Tahun 2014

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil tentang Proses Persalinan dengan Tingkat Kecemasan Menghadapi Persalinan

PENINGKATAN PERILAKU IBU DALAM PENGATURAN POLA MAKAN BALITA DI POSYANDU MELATI DESA BINTORO KECAMATAN PATRANG KABUPATEN JEMBER Susi Wahyuning Asih*

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG HYGIENE MAKANAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI DI WILAYAH KERJA POSYANDU MELATI KELURAHAN TLOGOMAS MALANG ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMILIHAN DAN PENYAJIAN MAKANAN DENGAN KECUKUPAN GIZI BALITA DI KELURAHAN DWIKORA HELVETIA MEDAN TAHUN 2014

HUBUNGAN STRES BELAJAR DENGAN GANGGUAN MENSTRUASI PADA MAHASISWI PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN

TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA-SISWI SMA TENTANG PENYAKIT MENULAR SEKSUAL DI SMA HARAPAN 1 MEDAN. Oleh: DONNY G PICAULY

Relation between Indoor Air Pollution with Acute Respiratory Infections in Children Aged Under 5 in Puskesmas Wirobrajan

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

BAB III METODE PENELITIAN. adalah analitik, dengan menggunakan rancangan penelitian cross sectional yaitu mengukur

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN GIGI DAN MULUT DENGAN TINDAKAN MENJAGA KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT PADA MURID SD SHAFIYYATUL AMALIYYAH PADA TAHUN

INTISARI. M. Fauzi Santoso 1 ; Yugo Susanto, S.Si., M.Pd., Apt 2 ; dr. Hotmar Syuhada 3

PENGARUH KOMPETENSI TERHADAP KINERJA PETUGAS PROMOSI KESEHATAN PUSKESMAS DI WILAYAH KERJA DINAS KESEHATAN KOTA PEMATANGSIANTAR TAHUN 2009 TESIS

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DIET PENURUNAN BERAT BADAN DENGAN PERILAKU DIET PENURUNAN BERAT BADAN PADA REMAJA PUTRI DI SMA N 7 SURAKARTA SKRIPSI

Pengaruh Penyuluhan PHBS tentang Cuci Tangan Pakai Sabun terhadap Pengetahuan, Sikap dan Praktik Siswa Kelas V SDN Taman Kota Serang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah deskriptif korelasi yang

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP PERILAKU CUCI TANGAN PAKAI SABUN PADA MASYARAKAT DI DESA SENURO TIMUR

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN PANDEGLANG

BAB III METODE PENELITIAN

SKRIPSI. PERAN PROMOSI KESEHATAN DI PUSKESMAS DALAM CAPAIAN PHBS RUMAH TANGGA DENGAN IBU NIFAS (Studi di Wilayah Kerja Puskesmas Porong)

HUBUNGAN KADAR HEMOGLOBIN DENGAN PRESTASI AKADEMIK SISWA-SISWI SD. NEGERI NO SUKA MAKMUR KECAMATAN SIBOLANGIT KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2011

HUBUNGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT TATANAN

BAB III METODE PENELITIAN

SKRIPSI FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DUKUNGAN SUAMI TERHADAP PELAKSANAAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDIRI I TABANAN

PENGARUH SARAPAN PAGI TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN (Hb) PADA MURID SEKOLAH DASAR ( Studi di SDN 1 Wates, Kecamatan Slahung, Kabupaten Ponorogo )

STUDI D IV KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NGUDI WALUYO UNGARAN

BAB 7 KESIMPULAN 7.1. Kesimpulan

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA

Transkripsi:

TINGKAT PENGETAHUAN SISWA TENTANG TEKNIK MENCUCI TANGAN YANG BENAR TERHADAP KEJADIAN DIARE DI SDN 01 PONTIANAK UTARA SYARIFAH FAZLIN NIM I 31109018 ARTIKEL PENELITIAN PROGRAM STUDI KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK 2013

TINGKAT PENGETAHUAN SISWA TENTANG TEKNIK MENCUCI TANGAN YANG BENAR TERHADAP KEJADIAN DIARE DI SDN 01 PONTIANAK UTARA Syarifah Fazlin* Dr.Suriadi, MSN, AWCS** Riduan Novaris Sianturi, Skep, Ners*** Abstrak : Penyakit diare masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di negara berkembang seperti di Indonesia, karena morbiditas dan mortalitas-nya yang masih tinggi. Data dari Dinas Kesehatan Kota Pontianak angka kejadian diare pada tahun 2012 di Siantan Hilir Pontianak Utara yaitu 1593 jiwa. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui hubungan Tingkat Pengetahuan Siswa Tentang Teknik Mencuci Tangan Yang Benar Dengan Kejadian Diare di SDN 01 Pontianak Utara pada bulan Mei 2013. Metode penelitian ini adalah kuantitatif dengan rancangan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah semua siswa-siswi kelas 4 dan 5 di SDN 01 Pontianak Utara. Sampel dalam penelitian ini sebesar 74 responden diambil secara probability sampling. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner, analisa data dilakukan menggunakan uji rank of spearman dengan tingkat kemaknaan <0,1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (39,2%) responden memiliki pengetahuan kurang tentang teknik mencuci tangan yang benar dan yang mengalami kejadian diare tinggi yaitu (51,4%) responden. Hasil uji statistik menunjukkan nilai rho spearman yaitu -310** dengan pvalue = 0,007, artinya ada hubungan yang signifikan (bermakna) dengan korelasi yang lemah dan negatif maksudnya hubungan yang berlawanan arah antara tingkat tangan yang benar dengan kejadian diare di SDN 01 pontianak utara. Simpulan penelitian ini adalah semakin kurang tingkat pengetahuan siswa tentang teknik mencuci tangan yang benar maka kejadian diare semakin tinggi. Untuk itu diharapkan siswa-siswi untuk menerapkan perilaku hidup sehat dengan selalu disiplin melakukan praktek mencuci tangan yang benar guna meghindari terjadinya resiko diare. Kata Kunci : Pengetahuan, mencuci tangan, kejadian diare. TINGKAT PENGETAHUAN SISWA TENTANG TEKNIK MENCUCI TANGAN YANG BENAR TERHADAP KEJADIAN DIARE DI SDN 01 PONTIANAK UTARA Abstrack Diarrheal is one of the mayor public health problem in developing countries such as Indonesia since its morbidity and mortality are still considerably high. Data the latest from Pontianak Health Office showed that 1593 people in Siantan Hilir North Pontianak experinced diarrhea in 2012. The purpose of this research was to identify the relationship between students knowledge on proper hand washing techniques and the incidence of diarrhea of elementary school children in May 2013. The research was quantitative method by generating design cross sectional. Data were collected by using questionnaires, that was distributed to 74 school children SDN 01 Nort Pontianak. Data were analysed by using spearman rank test with significance level <0,1. The results showed that 39.2% respondents had lack of knowledge about proper hand washing techniques and 51,4% respondents had experiences on diarrhea. Statistical test results showed that the value of Spearman's rho was -0,310 (p value = 0.007). It means that there was a significant relationship but a weak correlation. Also, there was an opposite relationship between students' knowledge about proper hand washing techniques and the incidence of diarrhea in SDN 01 north Pontianak. It can be concluded that the students who had lack of knowledge on hand washing technique, may have an increase of diarrhea case. By this finding, students are expected to implement healthy behavior regularly and to always wash their hand properly in order to prevent the risk of diarrhea. Keyword : Knowledge, hand washing, the incidence of diarrhea

LATAR BELAKANG Diare merupakan penyakit yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di negara berkembang termasuk di Indonesia, itu disebabkan karena morbiditas dan mortalitas-nya yang masih tinggi. Survei morbiditas yang dilakukan oleh Subdit Diare, Departemen Kesehatan dari tahun 2000 sampai tahun 2010 kecenderungan insiden meningkat. Pada tahun 2000 insiden Diare yaitu 301 per 1000 penduduk, pada tahun 2003 insiden Diare naik menjadi 374 per 1000 penduduk, kemudian pada tahun 2006 insiden Diare naik menjadi 423 per 1000 penduduk dan pada tahun 2010 insiden Diare naik lagi menjadi 411 per 1000 penduduk. Dari Hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga ( SKRT) pada tahun 2004, menunjukkan angka kematian akibat Diare adalah 23 per 100.000 penduduk dan pada balita kematian akibat Diare adalah 75 per 100.000 balita (Depkes RI, 2005). Menurut Depkes RI 2009, seluruh insiden diare di Indonesia, 60-70% di antaranya anakanak di bawah umur 5 tahun. Setiap anak mengalami diare rata-rata 1 sampai 2 kali setahun dan secara keseluruhan, rata-rata mengalami 3 kali episode diare per tahun (Bela, 2009). Prevalensi diare klinis adalah 9,0% (rentang: 4,2% - 18,9%), tertinggi di Provinsi NAD (18,9%) dan terendah di DI Yogyakarta (4,2%). Data dari Dinas Kesehatan Kota Pontianak angka kejadian diare pada tahun 2012 yaitu 11486 jiwa dengan angka kesakitan 20,87 %. Untuk wilayah Pontianak Utara angka kejadian diare berjumlah 3094 jiwa, yang terdiri dari Siantan Hilir 1593 jiwa, Siantan Tengah 510 jiwa, Siantan Hulu 521 jiwa, Telaga Biru 212 jiwa, dan Khatulistiwa 258 jiwa. Kemudian Data dari Dinas Kesehatan Pontianak Utara angka kejadian diare berdasarkan umur pada maret yaitu untuk umur dibawah 1 tahun angka kejadian diare berkisar 35 jiwa yang terdiri atas : Siantan Hilir 9, Batu Layang 4, Siantan Hulu 6, SiantanTengah 9 dan Khatulistiwa 7. angka kejadian diare usia 1-4 tahun berkisar 48 jiwa yang terdiri atas : Siantan Hilir 16, Batu Layang 7, Siantan Hulu 7, Siantan Tengah 14, dan Katulistiwa 4. dan untuk angka kejadian diare usia diatas 5 tahun yaitu berkisar 68 jiwa yang terdiri atas : Siantan Hilir 30 Batu Layang 13, Siantan Hulu 9, Siantan Tengah 9, dan Khatulistiwa 7. Faktor-faktor yang meningkatkan resiko diare yaitu : sanitasi yang buruk, fasilitas kebersihan yang kurang, kebersihan pribadi buruk (tidak mencuci tangan sebelum, sesudah makan, dan setelah buang air (Ramaiah 2000). METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan dengan metode kuantitatif dengan rancangan cross sectional.pemilihan sampel melalui metode non probability sampling dengan sample berjumlah 74 orang. Kriteria sampel adalah siswa-siswi kelas 4 dan 5 SDN 01 Pontianak Utara, hadir pada saat penelitian, bersedia mengisi kuesiioner yang telah disiapkan. Variabel independen adalah tingkat tangan yang benar. Variabel dependen adalah kejadian diare. Instrumen penelitian ini adalah menggunakan 3 jenis kuesioner, yaitu kuesioner tingkat pengetahuan siswa tentang teknik mencuci tangan yang benar, kuesioner kejadian diare, dan kuesiner confounding factor. Uji validitas dan reliabilitas dilakukan pada 20 responden. Uji validitas menggunakan korelasi Pearson Product Moment dan uji reliabilitas menggunakan Alpha cronbach dengan keseluruhan instrumen bernilai > 0,7 yang berarti reliabel. Pengambilan data dilakukan kepada siswasiswi kelas 4 dan 5 SDN 01 Pontianak Utara. Etika penelitian menggunakan prinsip prinsip yang menghormati harkat martabat responden dimana responden memperoleh penjelasan tentang penelitian dan tiap responden mengisi informed consent atas kesediaan untuk terlibat dalam penelitian. Peneliti tidak mencantumkan nama responden melainkan hanya menggunakan kode. Penelitian ini juga menjunjung prinsip kerahasiaan identitas dan data responden serta kemanfaatan bagi responden. HASIL PENELITIAN Hasil uji statistik menunjukkan ada hubungan signifikan antara tingkt pengetahuan siswa tentang teknik mencuci tangan yang benar dengan kejadian diare (p < 0,01). Uji korelasi

spearman rank digunakan untuk mengetahui hubungan masing-masing variabel independen dan variabel dependen. Hasil penelitian tingkat pengetahuan siswa tentang teknik mencuci tangan yang benar di dapatkan dari pengisian kuesioner di mana hasilnya di bagi dalam 3 kategori nilai yaitu : baik (76-100 %), cukup (56-75%), dan Kurang (40-55%). Dimana kategori yang terbanyak adalah kategori kurang yaitu sebanyak 39,2%. Hasil penelitian mengenai kejadian diare hasilnya dibagi dalam 2 kategori nilai yaitu : rendah (6-12) dan tinggi (13-24). Dan kategori yang terbanyak adalah kategori tinggi yaitu sebanyak 51,4%. Hasil analisis dengan menggunakan uji korelasi spearman rank menunjukkan bahwa nilai rho spearman yaitu -310** dengan pvalue = 0,007, artinya ada hubungan yang signifikan (bermakna) dengan korelasi yang lemah dan negatif maksudnya hubungan yang berlawanan arah antara tingkat pengetahuan siswa tentang teknik mencuci tangan yang benar dengan kejadian diare di SDN 01 pontianak utara. Tabel 1 Tingkat pengetahuan siswa tentang teknik mencuci tangan yang benar Kategori N (%) Kurang Cukup Baik 29 (39,2%) 26 (35,1%) 19 (25,7%) Tabel 2 Kejadian diare Kategori N (%) Rendah 36 (48,6%) Tinggi 38 (51,4%) Tabel 3 Hubungan antara tingkat pengetahuan tentang teknik mencuci tangan yang benar dengan kejadian diare Pengetahuan Kejadian diare Pengetahuan -.310** Kejadian -.310** diare **Correlation is significant at the 0,01 level (2- tailed) PEMBAHASAN Dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa siswa-siswa masih banyak yang belum memiliki pengetahuan yang baik tentang teknik mencuci tangan yang benar sesuai dengan tabel 4.2 yaitu 39,2% siswa memiliki pengetahuan yang kurang tentang teknik mencuci tangan yang benar, 35,1% siswa memiliki pengetahuan yang cukup tentang teknik mencuci tangan yang benar, dan 25,7% siswa memiliki pengetahuan yang baik tentang teknik mencuci tangan yang benar. Menurut Maufur tahun 2008, pengetahuan adalah sesuatu atau semua yang diketahui atau dipahami atas dasar kemampuan kita berpikir, merasa, maupun mengindera, baik diperoleh secara sengaja maupu tidak sengaja. Seperti dijelaskan dalam penelitian oleh Kristiandy 2012 bahwa Sebelum orang mengadopsi perilaku (berperilaku baru), ia harus tahu terlebih dahulu tahu apa arti atau manfaat perilaku tersebut bagi dirinya dan keluarganya. Hasil menunjukan dari 74 responden siswasiswi masih banyak yang mengalami kejadian diare yang tinggi sesuai dengan tabel 4.3 yaitu siswa yang mengalami kejadian diare rendah adalah 48,6%, dan yang mengalami kejadian diare tinggi yaitu 51,4%. Hal ini dapat dikarenakan tingkat pengetahuan siswa-siswi masih banyak yang dalam kategori kurang yaitu 39,2%. Penyakit diare masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di negara berkembang seperti di Indonesia. Dalam penelitian Hoque 2003 dijelaskan bahwa tingginya angka kejadian penyakit diare dan penyakit menular lainnya di kalangan anak-anak sekolah mungkin karena kurangnya pengetahuan dan praktek kebersihan pribadi dan kebersihan lingkungan, maka dari itu pentingnya pengetahuan yang baik tentang mencuci tangan yang benar sehingga anak-anak dapat menerapkan praktek mencuci tangan yang benar agar dapat mengurangi angka kejadian diare. Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan uji korelasi spearman rank

menunjukkan bahwa nilai rho spearman yaitu -0,310** dengan pvalue = 0,007, artinya ada hubungan yang signifikan (bermakna) dengan korelasi yang lemah dan negatif maksudnya hubungan yang berlawanan arah antara tingkat tangan yang benar dengan kejadian diare di SDN 01 Pontianak Utara. Artinya semakin kurang tingkat tangan yang benar maka kejadian diare semakin tinggi dan sebaliknya semakin baik tingkat tangan yang benar maka kejadian diare semakin rendah. Hal ini di dukung dengan hasil penelitian oleh Permana 2011 bahwa semakin tinggi pengetahuan tentang cuci tangan maka kejadian diare akan semakin rendah. Dalam penelitian Asiedu, et.al., 2011 menyatakan bahwa kebersihan pribadi dan sanitasi yang buruk tetap menjadi perhatian dalam kesehatan masyarakat di sebagian besar negara. Untuk mengatasi masalah tersebut, perlunya pemahaman tentang pengetahuan dan praktek tentang menjaga kesehatan seperti mencuci tangan yang benar dibutuhkan agar dapat menjadi perilaku atau kebiasaan yang baik dalam menjaga kesehatan pribadi. Pengetahuan merupakan salah satu pendorong seseorang merubah perilaku. Pengetahuan tentang teknik mencuci tangan yang benar dalam pencegahan diare pada siswa merupakan faktor yang menentukan siswa tersebut dapat merubah perilaku yang tidak sehat menjadi perilaku sehat. Sehingga semakin baik tingkat pengetahuan siswa tentang perilaku teknik mencuci tangan yang benar maka semakin baik juga dipraktekan mencuci tangan yang benar pada diri sendiri, sehingga mencegah terjadinya diare. Pentingnya petugas kesehatan untuk dapat mengkaji pengetahuan siswa tentang teknik mencuci tangan yang benar dan mengkaji kejadian diare pada siswa di SDN 01 Pontianak Utara. Petugas kesehatan juga dapat memberikan penyuluhan kesehatan tentang teknik mencuci tangan yang benar pada siswa agar siswa dapat mempraktekan teknik cuci tangan yang benar, sehingga dapat mengurangi kejadian diare di SDN 01 Pontianak Utara. KESIMPULAN Tingkat pengetahuan siswa tentang teknik mencuci tangan yang benar dengan kejadian diare di SDN 01 Pontianak Utara mempunyai hubungan yang signifikan (bermakna) dengan korelasi yang lemah dan negatif maksudnya hubungan yang berlawanan arah antara tingkat tangan yang benar dengan kejadian diare di SDN 01 pontianak utara, Artinya semakin kurang tingkat pengetahuan siswa tentang teknik mencuci tangan yang benar maka kejadian diare semakin tinggi dan sebaliknya semakin baik tingkat pengetahuan siswa tentang teknik mencuci tangan yang benar maka kejadian diare semakin rendah. Peneliti menyarankan perlunya petugas kesehatan untuk melakukan penyuluhan kesehatan kepada siswa SD untuk meningkatkan pengetahuan mereka tentang teknik mencuci tangan yang benar sehingga dapat mengurangi kejadian diare. *Staf Prodi Keperawatan, Fakultas Kedokteran, Universitas Tanjungpura Pontianak KEPUSTAKAAN Asiedu, MS., 2011, Hand Washing Practices among School Children in Ghana. 3(4): 293-300 Bela., 2009, Upaya Pencegahan Diare, Jurnal Kesehatan. Depkes RI 2005 dalam Manalu, M., 2012, Hubungan Tingkat Kepadatan Lalat (Musca DOMESTICA) Dengan Kejadian Diare Pada Anak Balita Di Pemukiman Sekitar Tempat Pembuangan Akhir Sampah Namo Bintang Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara (Skripsi).

Depkes RI., 2009, Insiden Diare di Indonesia, Jurnal Kesehatan. Hoque, B.A., 2003, Handwashing practices and challenges in Bangladesh, S81-S87. Simalingkar Medan, Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara, Medan,(Skripsi). Kemenkes RI., 2010, Buku Saku Lintas Diare untuk Petugas Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI, Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Jakarta : Vol.2 No.1. Kristiandy, M., 2012, Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Puskesmas Dinoyo Malang, Fakultas Kedokteran Universitas Brawijawa, Malang (Skripsi). Machfoedz., 2009, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif Bidang Kesehatan, Keperawatan, Kebidanan, Kedokteran, Fitrayama, Yogyakarta. Maufur., 2008, dalam Susanto, A., 2011, Filsafat Ilmu, Bumi Aksara, Jakarta. Notoatmodjo, S., 2010, Metode Penelitian Kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta. Permana, SR., 2011, Hubungan Pengetahuan Keluarga Tentang Cuci Tangan Dengan Kejadian Diare Di Rt 06 Rw 01 Menur Pumpungan Surabaya, Stikes Yarsis,Surabaya (Skripsi). Ramaiah, S., 2000, All You Wanted To Know About Diare,Bhuana Ilmu Populer, Jakarta Sugiyono., 2012, Metode penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif dan R & D, Penerbit Alfabeta, Bandung. Tjokronegoro, A. & Sudarsono, S., 2001, Metodologi Penelitian Bidang Kedokteran. Jakarta: Gaya Baru. Wiryo, 2001, dalam Nainggolan, M., 2009, Pengetahuan Ibu Primigravida Mengenai Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas dan Kuantitas ASI di Puskesmas