THE CORRELATION BETWEEN OBESITY AND PREDIABETES AMONG THE STUDENT OF LAMPUNG UNIVERSITY 2013

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. pria dan >25% pada wanita (Ganong W.F, 2005). Penyebabnya adalah

The Differences of hscrp Among Obese and Non Obese Students of Lampung University 2013

THE RELATION OF OBESITY WITH LDL AND HDL LEVEL AT PRECLINIC STUDENT OF MEDICAL FACULTY LAMPUNG UNIVERSITY 2013

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-analitik dengan desain

BAB I PENDAHULUAN. metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan

ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH DENGAN KADAR GLUKOSA DARAH PUASA DI PUSKESMAS JAGASATRU CIREBON

BAB I PENDAHULUAN. Pengukuran antropometri terdiri dari body mass index

HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN KADAR TRIGLISERIDA PADA DEWASA MUDA OBESITAS DI STIKES INDONESIA PADANG

Hubungan Nilai Antropometri dengan Kadar Glukosa Darah

BAB I PENDAHULUAN. Sindroma metabolik merupakan kumpulan kelainan metabolik komplek

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan bagian dari sindroma metabolik. Kondisi ini dapat menjadi faktor

ABSTRAK GAMBARAN KADAR GLUKOSA DARAH DAN FAKTOR RISIKO DIABETES MELITUS TIPE 2 PADA WANITA MENOPAUSE

Kedokteran Universitas Lampung

Gambaran Kadar Gula Darah pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Andalas yang Memiliki Berat Badan Berlebih dan Obesitas

BAB I PENDAHULUAN. Diabetes Melitus menurut American Diabetes Association (ADA) 2005 adalah

Hubungan Derajat Obesitas dengan Kadar Gula Darah Puasa pada Masyarakat di Kelurahan Batung Taba dan Kelurahan Korong Gadang, Kota Padang

BAB 1 PENDAHULUAN. Obesitas telah menjadi masalah kesehatan yang serius di seluruh dunia,

PERBEDAAN KADAR GLUKOSA DARAH PUASA ANTARA LAKI-LAKI DEWASA MUDA OBESITAS DAN NON OBESITAS

ABSTRAK PENGARUH DAN HUBUNGAN ANTARA BMI (BODY MASS INDEX) DENGAN KADAR GLUKOSA DARAH PUASA DAN KADAR GLUKOSA DARAH 2 JAM POST PRANDIAL

ABSTRAK GAMBARAN RERATA KADAR TRIGLISERIDA PADA PRIA DEWASA MUDA OBES DAN NON OBES

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

POLA DISLIPIDEMIA DAN HUBUNGANNYA DENGAN JENIS KELAMIN PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUP DR. KARIADI SEMARANG

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang American Diabetes Association (ADA) menyatakan bahwa Diabetes melitus

BAB 1 PENDAHULUAN. maupun sosial. Perubahan fisik pada masa remaja ditandai dengan pertambahan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

GAMBARAN KADAR GLUKOSA DARAH SEWAKTU PADA PETUGAS AVIATION SECURITY BANDARA JUWATA TARAKAN DENGAN INDEKS MASSA TUBUH kg/m 2

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Obesitas merupakan salah satu masalah kesehatan yang banyak terjadi di

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-analitik dengan pendekatan

III. METODE PENELITIAN. data sekaligus pada satu saat (Notoatmodjo, 2011). Penelitian ini dilaksanakan di Kantor Kelurahan Kecamatan Tanjung

ABSTRAK PREVALENSI DIABETES MELITUS TIPE 2 DENGAN HIPERTENSI DI RSUP SANGLAH DENPASAR TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

HUBUNGAN ANTARA UKURAN LINGKAR PINGGANG DENGAN KADAR GULA DARAH POSTPRANDIAL PADA ANGGOTA KEPOLISIAN RESOR KARANGANYAR

HUBUNGAN ANTARA POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI PADA ANAK MURID USIA 9-12 TAHUN DI SEKOLAH DASAR ADVENT 2 DI KECAMATAN MEDAN SELAYANG

HUBUNGAN RASIOLINGKAR PINGGANG TERHADAP TINGGI BADAN DENGAN GLUKOSA DARAHPUASA PADALANSIA

HUBUNGAN POLA ASUPAN MAKANAN PUASA RAMADHAN DENGAN KADAR KOLESTEROL PADA KARYAWAN DENGAN OBESITAS DI PT. TIGA SERANGKAI SKRIPSI

Nunung Sri Mulyani Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Kemenkes Aceh

ABSTRAK. PENGARUH DAN HUBUNGAN BMI (Body Mass Index) DENGAN TLK (TEBAL LIPATAN KULIT) TRICEPS DAN SUBSCAPULA

Nidya A. Rinto; Sunarto; Ika Fidianingsih. Abstrak. Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. terbesar di dunia. Menurut data dari International Diabetes Federation (IDF)

DAFTAR ISI Halaman SAMPUL DALAM... i LEMBAR PENGESAHAN... ii PENETAPAN PANITIA PENGUJI... iii KATA PENGANTAR... iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

BAB IV METODA PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah ilmu gizi. RSUP Dr. Kariadi Semarang

HUBUNGAN PERILAKU PASIEN DALAM PERAWATAN DIABETES MELITUS DENGAN ULKUS DIABETIKUM PADA PASIEN DIABETES MELITUS DI RUANG RINDU A1 DAN A2 RSUP H

BAB 1 PENDAHULUAN. penduduk dunia meninggal akibat diabetes mellitus. Selanjutnya pada tahun 2003

HUBUNGAN POLA MAKAN DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KEJADIAN DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH

HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KADAR GULA DARAH PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KARANGANYAR SKRIPSI

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan gizi saat ini cukup kompleks meliputi masalah gizi ganda. Gizi

NASKAH PUBLIKASI. HUBUNGAN ASUPAN SERAT TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH PASIEN RAWAT JALAN DIABETES MELLITUS TIPE II DI RSUD Dr.

HUBUNGAN FAKTOR MAKANAN DENGAN KADAR GULA DARAH PRA LANSIA DI DESA PESUDUKUH KECAMATAN BAGOR KABUPATEN NGANJUK

*Dosen Program Studi Keperawatan STIKES Muhamamdiyah Klaten

BAB I PENDAHULUAN. Diabetes Mellitus (DM) tipe 2 merupakan salah satu. penyakit tidak menular yang semakin meningkat di Indonesia.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini bersifat analitik dengan pendekatan cross sectional yaitu suatu

BAB I PENDAHULUAN. 30% dan angka kejadiannya lebih tinggi pada negara berkembang. 1 Menurut. diabetes tipe 2 dan penyakit kardiovaskular.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam beberapa dekade, terutama 10 tahun terakhir, prevalensi obesitas

BAB 1 PENDAHULUAN. DM tipe 1, DM tipe 2, DM tipe lain, dan DM gestasional. 2 Angka kejadian DM

BAB I PENDAHULUAN. penyakit kronis telah terjadi di Indonesia seiring dengan kemajuan teknologi dan

HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH (IMT) DENGAN KADAR GULA DARAH PENDERITA DIABETES MELITUS DI DESA BARENGKRAJAN KECAMATAN KRIAN KABUPATEN SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. insulin, kerja insulin, atau kedua-duanya. Hiperglikemia kronik pada diabetes

Efektifitas Edukasi Diabetes dalam Meningkatkan Kepatuhan Pengaturan Diet pada Diabetes Melitus Tipe 2

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DAFTAR ISI. Sampul Dalam... i. Lembar Persetujuan... ii. Penetapan Panitia Penguji... iii. Kata Pengantar... iv. Pernyataan Keaslian Penelitian...


Kata kunci: diabetes melitus, diabetic kidney disease, end stage renal disease

ABSTRAK PENGARUH KURANG TIDUR TERHADAP PENINGKATAN RISIKO OBESITAS

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan masyarakat semakin meningkat. Salah satu efek samping

2 Penyakit asam urat diperkirakan terjadi pada 840 orang dari setiap orang. Prevalensi penyakit asam urat di Indonesia terjadi pada usia di ba

I. PENDAHULUAN. WHO (2006) menyatakan terdapat lebih dari 200 juta orang dengan Diabetes

HUBUNGAN PERSENTASE LEMAK TUBUH DENGAN TOTAL BODY WATER MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Indeks Massa Tubuh (IMT) adalah metode sederhana yang

Hubungan Antara Shift Kerja dengan Imt, Tekanan Darah dan Kadar Glukosa Darah

ABSTRAK GAMBARAN KADAR ASAM URAT SERUM PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2

ABSTRAK PERBANDINGAN KADAR GLUKOSA DARAH KAPILER DENGAN KADAR GLUKOSA DARAH VENA MENGGUNAKAN GLUKOMETER PADA PENDERITA DIABETES MELITUS

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan perolehan data Internatonal Diabetes Federatiaon (IDF) tingkat

PENGARUH KURANG TIDUR TERHADAP PENINGKATAN RISIKO OBESITAS

I. PENDAHULUAN. 2004). Penyakit ini timbul perlahan-lahan dan biasanya tidak disadari oleh

BAB I PENDAHULUAN UKDW. kasus terbanyak yaitu 91% dari seluruh kasus DM di dunia, meliputi individu

Kata kunci: Body Mass Index (BMI), Underweight, Overweight, Obesitas, Indeks DMF-T, Karies.

BAB I PENDAHULUAN. obesitas di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Saat ini diperkirakan

CIRI-CIRI KARAKTERISTIK PENDERITA DIABETES MELITUS DENGAN OBESITAS DI POLIKLINIK ENDOKRIN RSUP DR KARIADI SEMARANG LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah kesehatan merupakan masalah yang ada di setiap negara, baik di

SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DAN AKTIVITAS FISIK TERHADAP DAYA TAHAN KARDIOVASKULAR PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA

Nunung Sri Mulyani 1*, Novia Rita 2

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian belah lintang (Cross Sectional) dimana

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ABSTRAK HUBUNGAN OBESITAS YANG DINILAI BERDASARKAN BMI DAN WHR DENGAN KADAR KOLESTEROL TOTAL PADA PRIA DEWASA

HUBUNGAN TINGKAT KECUKUPAN ENERGI, PROTEIN, LEMAK DAN KARBOHIDRAT DENGAN KADAR GULA DARAH PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE II RAWAT JALAN DI RSUD

HUBUNGAN PERSENTASE LEMAK TUBUH DENGAN TOTAL BODY WATER MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG

Testosteron Deficiency Syndrome ( TDS ) & Metabolic Syndrome ( METS )

HUBUNGAN TINGKAT AKTIVITAS FISIK DENGAN STATUS GIZI PADA ANAK USIA PRASEKOLAH LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH

KARYA TULIS ILMIAH. Yunita Dwiningtyas R

GAMBARAN BERAT JENIS DAN GLUKOSA PADA URIN PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI RSUP H. ADAM MALIK MEDAN PERIODE SEPTEMBER NOVEMBER 2014

Hubungan Indeks Massa Tubuh (IMT) Dengan Kadar Gula Darah Penderita Diabetes Mellitus (DM) Tipe 2 Rawat Jalan Di RS Tugurejo Semarang

HUBUNGAN ANTARA KADAR HBA1C DENGAN KADAR TRIGLISERIDA PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 LAPORAN AKHIR HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. yang serius dan merupakan penyebab yang penting dari angka kesakitan,

ABSTRAK PERBANDINGAN PROSENTASE FRAGMENTOSIT ANTARA PENDERITA DM TIPE 2 DENGAN ORANG NON-DM DI PUSKESMAS CIMAHI TENGAH

HUBUNGAN OBESITAS DENGAN PENINGKATAN KADAR GULA DARAH PADA GURU-GURU SMP NEGERI 3 MEDAN OLEH: NOVIARI LIARA JUSTITIA

PERBEDAAN KADAR GLUKOSA SERUM DAN PLASMA NATRIUM FLUORIDA DENGAN PENUNDAAN PEMERIKSAAN LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ABSTRAK FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI GANGGUAN MENSTRUASI PADA SISWI KELAS 2 SMA X KOTA BANDUNG TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. Obesitas merupakan salah satu faktor utama penyebab pencapaian

Transkripsi:

THE CORRELATION BETWEEN OBESITY AND PREDIABETES AMONG THE STUDENT OF LAMPUNG UNIVERSITY 2013 Putri RA, Tjiptaningrum A 1), Basuki W 1) 1) Medical Faculty of Lampung University Abstract Obesity is a condition in which the person has an excessive amount of body fat. The prevalence of teenager obesity also increases in the last decade. The aim of this research is to find out the correlation between obesity and prediabetes among the students of Lampung University 2013. The research design is descriptive-analitic with cross sectional. The research was done from October until November 2013. The number of this research sample are 108 persons who were taken using consecutive sampling technique then matching with inclusion and exclusion criterion. The result of the research showed that the average of fasting blood glucose level and oral glucose tolerance among students of Lampung University respectively are 86 mg/dl and 113 mg/dl. Percentage of prediabetes among the students of Lampung University 2013 are 17,4%. According to Chi-square test, it can be concluded there was no significant correlation between the obesity and prediabetes among students of Lampung university 2013. In addition, from Chi-square test the result showed that there was a significant difference between gender and prediabetes among students Lampung University 2013. The conclusion of this research is there was no significant correlation between obesity and prediabetes among students of Lampung University 2013 with p=0,800. Key Words: GDP, obesity, prediabetes, TTGO, students. HUBUNGAN OBESITAS DENGAN PREDIABETES PADA MAHASISWA UNIVERSITAS LAMPUNG TAHUN 2013 Abstrak Obesitas adalah kondisi kelebihan lemak, baik di seluruh tubuh atau terlokalisir pada bagian tertentu. Pada dekade akhir terdapat peningkatan prevalensi remaja dengan obesitas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara obesitas dengan prediabetes pada mahasiswa Universitas Lampung tahun 2013. Desain penelitian menggunakan metode deskriptif-analitik dengan pendekatan cross sectional. Waktu penelitian dilakukan dari bulan Oktober sampai November 2013. Sampel penelitian berjumlah 108 orang dengan teknik consecutive sampling kemudian disesuaikan dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Hasil penelitian ini adalah rerata kadar Gula Darah Puasa (GDP) dan Tes Toleransi Glukosa Oral (TTGO) pada mahasiswa obesitas sebesar 86 mg/dl dan 113 mg/dl sedangkan persentase prediabetes pada mahasiswa di Universitas Lampung sebesar 17,4%. Berdasarkan uji Chi-square didapatkan hasil bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara obesitas dengan prediabetes pada mahasiswa Universitas Lampung tahun 2013. Hasil uji Chi-square adalah terdapat hubungan yang bermakna antara jenis kelamin dengan pada mahasiswa Universitas Lampung tahun 2013. Simpulan pada penelitian ini adalah tidak terdapat hubungan yang bermakna antara obesitas dengan prediabetes pada mahasiswa Universitas Lampung tahun 2013 dengan p=0,800. Kata kunci: GDP, mahasiswa, obesitas, prediabetes, TTGO. 115

Pendahuluan Obesitas adalah kondisi kelebihan lemak, baik di seluruh tubuh atau terlokalisasi pada bagian bagian tertentu. Obesitas merupakan peningkatan total lemak tubuh, yaitu apabila ditemukan kelebihan berat badan >20% pada pria dan >25% pada wanita ( Ganong W.F, 2005). Penyebabnya adalah peningkatan konsumsi makanan padat energi yang banyak mengandung lemak, karbohidrat, dan kurangnya aktivitas fisik (WHO, 2003). Terdapat berbagai metode pengukuran antropometri tubuh yang dapat digunakan sebagai skrining obesitas yaitu antara lain pengukuran indeks massa tubuh (IMT), lingkar pinggang, lingkar panggul, lingkar leher, serta perbandingan lingkar pinggang dan lingkar panggul (Bell dkk., 2001). Masa remaja merupakan salah satu periode tumbuh kembang yang penting dan menentukan pada periode perkembangan berikutnya, sehingga pada masa remaja rentan mengalami obesitas dan berlanjut pada masa dewasa. Prevalensi remaja obesitas dalam dekade terakhir meningkat dari 10,9% menjadi 22,1% (Sargowo D dkk., 2011). Peningkatan prevalensi obesitas bersamaan dengan prevalensi diabetes melitus tipe 2 (DMT2) dan diperikirakan akan terus berlanjut (Soegondo S, 2005). Menurut prediksi terjadi peningkatan jumlah diabetisi di Indonesia dari 8,4 juta pada tahun 2000 menjadi sekitar 21,3 juta diabetisi pada tahun 2030. Sekitar 80% -90% individu dengan diabetes melitus tipe 2 (DMT2) mengalami obesitas dan obesitas dapat secara langsung menyebabkan berbagai derajat resistensi insulin (Rolefes dkk., 2006). Penyakit diabetes melitus merupakan termin akhir setelah sesorang mengalami resistensi insulin yang cukup lama dalam bentuk Toleransi Glukosa Terganggu (TGT) dan/atau Gula Darah Puasa Terganggu (GDPT) yang disebut keadaan prediabetes. Berdasarkan perjalanan alamiah dari penyakit, sekitar 25% prediabetes akan berkembang menjadi diabetes melitus tipe 2 dalam kurun waktu 10 tahun, 25% akan menjadi normal dan 50% tetap pada keadaan prediabetes dalam kurun waktu dua sampai lima tahun (Yunir dkk., 2009). Dalam suatu penelitian dikatakan bahwa pemeriksaan gula darah puasa (GDP) dengan tes toleransi glukosa oral (TTGO) adalah strategi yang efektif sebagai upaya 116

screening dalam pencegahan prediabetes tipe 2 di kemudian hari (Zhang dkk., 2003). yang berujung pada diabetes melitus Metode Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-analitik dengan desain penelitian Cross Sectional, dimana data antara variabel independen dan dependen akan dikumpulkan dalam waktu yang bersamaan (Da hlan, 2008). Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Lampung dan Laboratorium Patologi Klinik RS Abdul Moelek Bandar Lampung. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Oktober November 2013. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Lampung dengan total sampel sebanyak 108 orang terdiri dari 48 laki-laki dan 60 perempuan dikumpulkan dengan menggunakan teknik consecutive sampling. Analisis statistik yang digunakan meliputi uji korelasi pearson, uji chi-square dan uji t. Hasil Analisis Univariat a. Rerata Usia, IMT, GDP dan TTGO Tabel 1. Rerata Usia, IMT, GDP dan TTGO pada mahasiswa di Universitas Lampung. Variabel Jumlah Sampel Nilai rerata Standart Deviasi Usia 108 19 1,39 IMT 108 24,42 1,43 Kadar GDP 108 86,14 6,83 Kadar TTGO 108 113,50 25,31 Total 108 b. Persentase pada Mahasiswa Universitas Lampung tahun 2013 Tabel 2. Persentase pada mahasiswa Universitas Lampung tahun 2013. Variabel Jumlah Persentase (% ) Tidak 89 82,4 19 17,6 Total 108 100 117

Analisis Bivariat a. Hubungan antara Obesitas dengan GDP Tabel 3. Analisis Hubungan Antara Obesitas dengan Kadar GDP Spearman correlation Nilai p Total 0,08 0,35 108 b. Hubungan antara Obesitas dengan TTGO Tabel 4. Analisis Hubungan Antara Obesitas dengan TTGO Pearson correlation Nilai p Total 0,259 0,110 108 c. Hubungan antara Status Gizi dengan kejadian Tabel 5. Analisis Hubungan Status Gizi dengan Kejadian Keadaan Status Tidak Gizi Nilai p Obesitas 44 10 0,800 Tidak Obesitas 45 9 Total 89 19 d. Hubungan antara Jenis Kelamin dengan Kejadian Tabel 6. Analisis Hubungan Jenis Kelamin dengan Kejadian Keadaan Status Tidak Gizi Nilai p Laki-Laki 34 14 0,005 Perempuan 55 5 Total 89 19 Pembahasan Analisis Univariat a. Rerata Usia, IMT, GDP dan TTGO Berdasarkan Tabel 1, didapatkan rerata umur responden 19 tahun yang termasuk kedalam kategori remaja dan dari total IMT responden didapatkan rerata sebesar 24,42 kg/m 2. Setelah dilakukan pemeriksaan kadar GDP dan TTGO didapatkan rerata sebesar 86,14 mg/dl dan 113,50 mg/dl, dengan arti dari rerata GDP dan TTGO responden masih dalam batasan normal dan belum mengalami keadaan prediabetes. 118

b. Persentase pada Mahasiswa Universitas Lampung tahun 2013 Berdasarkan Tabel 2, persentase mahasiswa yang mengalami prediabetes sebesar 17,4% atau 19 orang terdiri dari 9,26% mahasiswa obesitas dan 8,33% mahasiswa non obesitas. Penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Sinha dimana besarnya proporsi remaja yang mengalami obesitas yaitu 21%, perbedaan terjadi akibat jumlah sampel yang digunakan berbeda antara penelitian ini dan penelitian yang dilakukan oleh Sinha (Sinha dkk., 2002) Analisis Bivariat a. Hubungan Antara Obesitas dengan kadar GDP Berdasarkan uji Spearman yang dilakukan pada Tabel 3, didapatkan hasil tidak terdapatnya hubungan yang bermakna antara obesitas dengan kadar gula darah puasa dengan p=0,35. Didalam penelitian ini rerata dari GDP responden yaitu sebesar 86 mg/dl dimungkinkan menjadi penyebab tidak adanya hubungan yang bermakna dalam penelitian ini. Hasil ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Widuri dimana tidak terdapat nya hubungan yang bermakna antara indeks massa tubuh dengan kadar gula darah puasa, dijelaskan pula mengenai jumlah dan distribusi lemak tubuh tidak dapat menggambarkan metabolisme dalam tubuh (Widuri, 2007). b. Hubungan Antara Obesitas dengan Kadar TTGO Berdasarkan uji Pearson yang telah dilakukan didapatkan hasil pada Tabel 4, dimana tidak terdapatnya hubungan yang bermakna antara obesitas dengan test toleransi glukosa oral (TTGO) dengan nilai p=0, 110. Hasil ini disebabkan karena nilai rerata responden total yang tergolong normal. Meskipun memang TTGO memiliki nilai yang lebih sensitive dalam menentukan suatu keadaan prediabetes diabndingkan dengan kadar GDP (Manaf, 2011). c. Hubungan Status Gizi dengan Kejadian Berdasarkan uji chi-square didapatkan hasil tidak terdapatnya hubungan yang bermakna antara status gizi dengan kejadian prediabetes dengan p=0,800. Hasil 119

ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Mexitalia dan Widuri. Selain derajat obesitas, lamanya seseorang mengalami obesitas juga mempengaruhi terjadinya diabetes melitus tipe 2 ( Soegondo, 2010). Penjelasan tersebut menjelaskan mengapa tidak terjadi hubungan yang bermakna dalam penelitian ini, disebabkan karna responden yang diteliti dalam penelitian ini kemungkinan belum lama mengalami obesitas. d. Hubungan Jenis Kelamin dengan Kejadian Berdasarkan uji chi-square didapatkan hasil bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara jenis kelamin dengan kejadian prediabetes dengan p=0,005. Dalam penelitian ini didapatkan laki-laki yang mengalami prediabetes lebih banyak dibandingakan dengan perempuan yang mengalami obesitas. Hasil yang sama juga didapatkan oleh Jeon dkk dimana prevalensi laki laki yang mengalami prediabetes lebih banyak yaitu 14,4% sedangkan perempuan 10,4% (Jeon, 2013). Didukung pula oleh penelitian yang dilakukan oleh Soegondo mengenai faktor-faktor yang prediksi prediabetes salah satunya jenis kelamin laki-laki, usia dan merokok (Soegondo, 2010) Simpulan Simpulan dari penelitian ini yaitu didapatkan rerata usia responden adalah 19 tahun dengan rerata IMT 22,42 kg/m 2 serta rerata GDP dan TTGO sebesar 86,14 mg/dl dan 113,50 mg/dl masih dalam batas normal. Berdasarkan uji Chi-Square didapatkan tidak terdapat hubungan yang bermakna antara obesitas dengan prediabetes pada mahasiswa Universitas Lampung tahun 2013 (p=0,800). Daftar Pustaka Attallah H., dkk. 2006. Visceral obesity, impaired glukose tolerance, metabolic syndrome, and growth hormon therapy. Pubmed. USA. Bell, Ge K., Popkin B.M. 2001. Weight gain and its predictors in chinese adults. Int jnationed metabolism disorder. 25:1079-1086. Dahlan, M. Sopiyudin. 2008. Statistik untuk kedokteran kesehatan. Salemba Medika. Jakarta. Djanggan Sargowo, Sri Andirini. 2011. Pengaruh komposisi asupan makanan terhadap komponen sindrom metabolik pada remaja. Jurnal kardiologi 120

indonesia. Malang. Intan Widuri., dkk. 2007. Hubungan nilai antropometri dengan kadar gula darah. Universitas Andalas. Padang. Jeon YJ., dkk. 2013. Prevalence of diabetes and prediabetes according to fasting plasma glukose and HBA1C. DMJ. Korea. Manaf Asman. 2009. Insulin: mekanisme sekresi dan aspek metabolisme. Buku ajar ilmu penyakit dalam edisi ke-5 jilid 3. FKUI. Jakarta. M Mexitalia., dkk. 2009. Sindroma metabolik pada remaja obesitas. Undip. Jawa Tengah. Ranjana Sinha., dkk. 2002. The new englan journal of medicine. Prevalence of impaired glucose tolerance among children and adolescents with marked obesity. United States. Rolfes SR, Pinna K, Whitney E. Nutriton and diabetes mellitus. 2006. In: Howe E, Feldman E (editor). Understanding normal and clinical nutrition. 7nd ed. United State of America: Thomson Wadsworth. 791-4. Sidartawan Sugondo. 2005. Perjalanan obesitas menuju diabetes dan penyakit kardiovaskuler. Jakarta: Pt. Abbot Indonesia. 58-60. William F. Ganong,MD. 2008. Buku ajar fisiologi kedokteran Ed. 22. EGC. Jakarta. Yunir E, Waspadji S, Rahajeng E. 2009. The pre-diabetic epidemiological study in Depok, West Java. Acta Med Indones- Indones. J Intern Med. 41(4):170-4. Zhang. 2004. Trends in the association betwen obesity sosioeconomic status in us adults. Obesity Research. 12:1622-1632. 121