PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI NYERI PUNGGUNG BAWAH MYOGENIK DI RSUD SRAGEN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. mencapai hasil yang optimal. Upaya kesehatan yang semula dititikberatkan pada

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA LOW BACK PAIN MIOGENIK DI RST. Dr. SOEJONO MAGELANG

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA LOW BACK PAIN SPONDYLOSIS LUMBALIS 4-5 DENGAN MWD ULTRA SOUND DAN WILLIAM FLEXION EXERCISE DI RSUD SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. Nyeri punggung bawah atau Low Back Pain (LBP) merupakan. sehingga dengan demikian walaupun etiologi LBP dapat bervariasi dari yang

NASKAH PUBLIKASI PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI LOW BACK PAIN SUSPECT HERNIA NUCLEUS PULPOSUS DI RS PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI NYERI PUNGGUNG BAWAH MYOGENIK DI RSUD SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. Dunia globalisasi menuntut masyarakat untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah menyelenggarakan. bagian-bagian integral dari pembangunan nasional.

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI LOW BACK PAIN ET CAUSA MYOGENIK DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

PERBEDAAN PENGARUH PENAMBAHAN WILLIAM S FLEXION EXERCISES PADA INTERVENSI SHORT WAVE DIATHERMY DAN TRANSCUTANEUS ELECTRICAL NERVE STIMULATION PADA

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI PASKA OPERASI HERNIA NUCLEUS PULPOSUS DI VERTEBRA L5-S1 DI RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS LOW BACK PAIN MYOGENIC E.C. LUMBAR STRAIN DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian

BAB I. A. Latar Belakang Masalah. penelitian, ditemukan bahwa nyeri punggung bawah mengenai kira-kira %

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA SCOLIOSIS VETEBRA THORACAL 7 LUMBAL 1 DI RSAL DR.RAMELAN

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan termasuk salah satunya bidang kesehatan. Pembangunan di bidang

HUBUNGAN BERDIRI LAMA DENGAN KELUHAN NYERI PUNGGUNG BAWAH MIOGENIK PADA PEKERJA KASIR

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: AYUDIA SEKAR PUTRI J

BAB I PENDAHULUAN. sering terjadi di masyarakat. Nyeri punggung bawah sering dijumpai dalam

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Dalam studi kasus ini, seorang pasien perempuan dengan inisial Ny. NF

BAB I PENDAHULUAN. bidang semakin ketat. Persaingan yang semakin ketat tersebut menuntut kualitas

PENGARUH TERAPI TRANSCUTANEUS ELECTRICAL NERVE STIMULATION DAN ULTRASOUND PADA LOW BACK PAIN KINETIK

KARYA TULIS ILMIAH PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS NYERI PUNGGUNG BAWAH MIOGENIK

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas fungsional sehari-hari. Dimana kesehatan merupakan suatu keadaan bebas

BAB I. punggung bawah. Nyeri punggung bawah sering menjadi kronis, menetap atau. sehingga tidak boleh dpandang sebelah mata (Muheri, 2010).

BAB 1 PENDAHULUAN. seumur hidup sebanyak 60% (Demoulin 2012). Menurut World Health

BAB I PENDAHULUAN. merupakan penyebab 40% kunjungan pasien berobat jalan terkait gejala. setiap tahunnya. Hasil survei Word Health Organization / WHO

BAB I PENDAHULUAN. Dalam konsep paradigma sehat menuju Indonesia sehat 2010, tujuan

BAB 1 PENDAHULUAN. langsung dan tidak langsung, kesehatan masyarakat juga perlu. With Low Back Pain : A Randomized Controllled Trial Bukti juga

PENATALAKSANAAN INFRA RED DAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI PASCA GIPS FRAKTUR RADIUS 1/3 DISTAL SINISTRA DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

BAB I PENDAHULUAN. berdiri disetiap bekerja untuk melayani para konsumen. Akan tetapi posisi

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam keluhan dan gangguan. Hal ini terjadi karena kurangnya

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI NYERI PUNGGUNG BAWAH MIOGENIK DI RSUD SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. bahwa prevalensi LBP dalam 1 tahun, adalah dari 3,9% hingga 65% (Andersson,

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA NYERI PUNGGUNG BAWAH MYOGENIC DI PUSKESMAS II KARTASURA

BAB I PENDAHULUAN. dimana dijumpai beraneka ragam jenis keluhan antara lain gangguan neuromuskular,

BAB I PENDAHULUAN. Nyeri punggung bawah merupakan kasus yang banyak ditemui. dalam praktek sehari-hari, umumnya menyerang semua orang tanpa

KARYA TULIS ILMIAH PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI OSTEOARTHRITIS KNEE DEXTRA DI RSUD KOTA SRAGEN

BEDA PENGARUH LIFTING TECHNIC EXERCISE DENGAN BACK EXERCISE TERHADAP NYERI PUNGGUNG BAWAH PADA PEKERJA GILING PADI

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS LOW BACK PAIN MYOGENIC DI RSUD SUKOHARJO

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA ISCHIALGIA SINISTRA DENGAN MODALITAS INFRA RED DAN WILLIAM FLEXION EXERCISE DI RSAL RAMELAN SURABAYA

Karya Tulis Ilmiah Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Fisioterapi

PENATALAKSANAAN SHORT WAVE DIATHERMY DAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI OSTEOARTHRITIS GENU DEXTRA DI RSOP dr. SOEHARSO SURAKARTA

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI NYERI PUNGGUNG BAWAH MIOGENIK DI RSUD SRAGEN

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI OSTEOARTHRITIS LUTUT BILATERAL DI RSUD SUKOHARJO

ABSTRAK. Griadhi, 4 I Made Muliarta. Program Studi Fisioterapi, Bagian Ilmu FAAL 3 Bagian Ilmu FAAL 4 Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

BAB 1 PENDAHULUAN. peningkatan peran serta masyarakat untuk lebih aktif. Aktivitas manusia sangat

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai fungsi penting yaitusebagai stabilisasi serta mobilisasi tubuh.

BAB I PENDAHULUAN. Menurut International Association for Study of Pain (IASP) dalam Potter & Perry

Low back pain ( LBP) atau nyeri punggung bawah merupakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA SCOLIOSIS VERTEBRA THORACAL 7 LUMBAL 1 DI RSAL DR.RAMELAN

BAB I PENDAHULUAN. populasi pada usia>50 tahun dan sering terjadi pada usia didapatkan pada usia tahun. Di Amerika Serikat, kasusnyeri

BAB I PENDAHULUAN. sehingga manakala seseorang menderita sakit maka seseorang akan

Oleh: ANANG RAFIK SETIYANTO J

BAB I PENDAHULUAN. masalah kesehatan yang dapat mengganggu proses kerja sehingga menjadi kurang

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI CERVICAL ROOT SYNDROME DENGAN MODALITAS IR, & TERAPI LATIHAN DI RSAL Dr. RAMELAN SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa situasi dan kondisi pekerjaan, baik tata letak tempat kerja atau

BAB I PENDAHULUAN. Untuk itu peran serta masyarakat sangat diperlukan dalam rangka menciptakan. A. Latar Belakang Masalah

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI SPONDILOSIS LUMBAL DI RSUD MOEWARDI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dalam mencari pengobatan (Kambodji, 2002). menyebabkan sekitar 12,5% dari seluruh angka sakit.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Dengan tingkat kesehatan yang optimal maka akan dapat

PENGARUH WILLIAM FLEXION EXERCISE DAN CORE STABILIZATION EXERCISE TERHADAP NYERI PUNGGUNG BAWAH MIOGENIK

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI OSTEOARTHRITIS GENU SINISTRA. DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

ARTIKEL ILMIAH. D. Kata Kunci :LGS flexi & extensi, nyeri otot pinggang bawah, Mckenzie & William flexi.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. punggung antara lain aktifitas sehari-hari seperti, berolahraga, bekerja, dan

KARYA TULIS ILMIAH PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS ISCHIALGIA SINISTRA DENGAN MODALITAS INFRA RED DAN MC. KENZIE DI RSUD SUKOHARJO

NASKAH PUBLIKASI PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI LOW BACK PAIN ETCAUSA SPONDYLOLISTHESIS DI RSUP SARDJITO YOGYAKARTA

PELAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS TRISMUS TEMPOROMANDIBULA JOINT SINISTRA DI RSUD SALATIGA

BAB I PENDAHULUAN. macam motif, tetapi yang paling digemari serta merupakan motif yang khas pada

BAB I PENDAHULUAN. Tubuh terbentuk atas banyak jaringan dan organ yang masing-masing

LAPORAN KASUS: PENATALAKSANAAN LOW BACK PAIN e.c SPONDYLOSIS LUMBALIS DENGAN SWD DAN WILLIAM FLEXION EXERCISE

KARYA TULIS ILMIAH PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA ISCHIALGIA DEKSTRA DI RSAL DR RAMELAN SURABAYA

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI OSTEOARTHRITIS GENU BILATERAL DENGAN MODALITAS MICROWAVE DIATHERMI DAN TERAPI LATIHAN DI RSUD SRAGEN

BAB 1 PENDAHULUAN. lumbal atau lumbo-sakral dan sering disertai dengan penjalaran nyeri ke arah

BAB I PENDAHULUAN. Dari Jabir bin Abdullah radhiallahu anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Angka kejadian Ischialgia bawah hampir sama pada semua populasi

BAB I PENDAHULUAN. dimiliki. Saat menghadapi persaingan kerja, penampilan juga merupakan salah

PENATALAKSANAAN INFRA RED DAN TERAPI LATIHAN PADA KASUS POST OPERASI FRACTURE COLLES DISERTAI DISLOKASI ULNA DEXTRA DI RST Dr.

BAB I PENDAHULUAN. memberikan prioritas pada upaya promotif dan preventif tanpa

Naskah Publikasi. Diajukan guna melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat untuk menyelesaikan program Pendidikan Diploma III fisioterapi

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI PARAPLEGI

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS CERVICAL ROOT S SYNDROME DI RSU AISYIYAH PONOROGO

KARYA TULIS ILMIAH. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Fisioterapi. Disusun Oleh :

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA LOW BACK PAIN. MYOGENIC DI RST Dr. SOEJONO MAGELANG

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam era globalisasi sekarang ini aktivitas penduduk semakin meningkat, dalam

PENDAHULUAN. yang berkembang kian pesat sangat berpengaruh pula aktivitas yang terjadi pada

Di susun oleh : LUFHI TIARANITA J

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat (UU RI, NO 36 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. LBP sering dijumpai dalam praktek sehari-hari, terutama di negara-negara

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan di setiap negara. Di dunia, sedikitnya 50% dari semua petugas. mencapai 80% dari semua tenaga kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan kebutuhan hidup setiap manusia. Definisi sehat

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan peradaban manusia sudah semakin berkembang pesat di

BAB I PENDAHULUAN. pegal yang terjadi di daerah pinggang bawah. Nyeri pinggang bawah bukanlah

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA NYERI PUNGGUNG BAWAH MYOGENIC DI PUSKESMAS II KARTASURA

EFEKTIFITAS DAN KENYAMANAN TRANSCUTANEUS ELECTRICAL NERVE STIMULATION

BAB I. gejala utama nyeri di daerah tulang punggung bagian bawah. 1

Transkripsi:

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI NYERI PUNGGUNG BAWAH MYOGENIK DI RSUD SRAGEN Disusun oleh : KURNIA APRIYANTI J100 090 039 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Guna Melengkapi tugas-tugas dan memenuhi Syarat- Syarat Untuk Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Fisioterapi PROGRAM STUDI DIPLOMA III FISIOTERAPI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012

HALAMAN PENGESAHAN Dipertahankan di depan dosen Penguji Laporan Pelaksanaan Ujian Akhir Program Studi Fisioterapi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadyah Surakarta dan diterima untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi persyaratan untuk menyelesaikan program pendindikan Diploma III Fisioterapi.. Hari : Rabu Tanggal : 3 Agustus 2012 Tim Penguji Laporan Nama terang Tanda Tangan Penguji I Umi Budi Rahayu, SST.FT.,M.Kes ( ) Penguji II Agus Widodo, SST. FT., M.Fis ( ) Penguji III Sugiono, SST. FT ( ) Disahkan Oleh : Kaprodi Fisioterapi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadyah Surakarta (Arif Widodo, A. Kep.,M. Kes)

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI NYERI PUNGGUNG BAWAH MYOGENIK DI RSUD SRAGEN (Kurnia Apriyanti, 2009, 53 halaman) ABSTRAK Latar belakang : Nyeri punggung myogenik berhubungan dengan strain otot-otot punggung bawah, tendon dan ligament yang bisa timbul bila melakukan aktifitas sehari-hari secara berlebihan, seperti duduk, berdiri terlalu lama atau mengangkat beban yang berat dengan cara yang salah, nyeri bersifat tumpul, tidak menjalar (Magee, 1999). Tujuan : (1) Untuk mengetahui manfaat IR dan terapi latihan dengan William Flexi Exercise terhadap pengurangan nyeri punggung bawah miogenik, (2) Untuk mengetahui manfaat IR dan terapi latihan dengan William Flexion Exercise terhadap peningkatan lingkup gerak sendi, (3) Untuk mengetahui manfaat IR dan terapi latihan dengan William Flexion Exercise terhadap peningkatan kekuatan otot. Hasil : Setelah dilaksanakan terapi selama enam kali didapatkan hasil adalah penurunan derajat nyeri, adanya peningkatan LGS dan peningkatan kekuatan otot fleksor dan ekstensor trunk sebagai berikut: nyeri gerak dari T 1 60 mm menjadi T 6 40 mm, nyeri tekan T 1 50 mm menjadi T 6 30 mm, nyeri diam T 1 30 mm menjadi T 6 0 mm, kekuatan otot pada punggung bawah dari T 1 fleksi trunk 3, ekstensi trunk 3 menjadi T 6 fleksi trunk 4, ekstensor trunk 4, slide fleksi kanan T 1 3 menjadi T 6 4 dan slide fleksi kiri T 1 3 menjadi T 6 4 dan LGS pada trunk, fleksi T 1 3 cm hingga T 6 8 cm, ekstensi trunk T 1 2 cm menjadi T 6 6 cm, slidefleksi kanan T 1 12 cm hingga T 6 tetap 12 cm, slife fleksi kiri T 1 10 hingga T 6 12 cm. Kesimpulan : Dalam mengurangi masalah-masalah yang timbul, fisioterapi dengan modalitas Terapi IR dan William flexion exercise dapat mengurangi nyeri,meningkatkan LGS dan meningkatkan kekuatan otot sehingga pasien dapat kembali beraktifitas seperti sebelumnya. Kata kunci : NPB Myogenik, IR, terapi latihan William flexion exercise.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi diseluruh aspek kehidupan masyarakat terutama dalam bidang kesehatan, diikuti pula dengan bertambahnya masalah kesehatan dikalangan masyarakat yang berupa gangguan gerak fungsional yang mengakibatkan aktifitas fungsional dalam kehidupan sehari-hari menjadi terganggu. Terganggunya aktifitas fungsional itu di karenakan otot-otot didaerah punggung bagian bawah nyeri dan spasme. Nyeri punggung bawah (NPB) myogenik adalah suatu sindroma nyeri yang terjadi pada regio punggung bawah dengan penyebab yang bervariasi antara lain degenerasi, inflmasi, infeksi, metabolisme, neoplasma, trauma, konginetal, musculoskeletal, myogenik, viscerogenik, vaskuler dan psikogenik serta pasca operasi (Sinarki dan Mokri, 1996). Nyeri dan spame otot-otot pinggang bawah yang berlangsung lama akan menyebabkan Luas Gerak Sendi lumbal terbatas. Gangguan yang semacam ini disebut dengan Nyeri Pinggang Bawah (NPB). Myogenik yang artinya mengalami gangguan pada otot daerah pinggang bawah dan sekitarnya. Dimana nyeri pinggang bawah myogenik ini disebabkan oleh gangguan atau kelainan pada unsur muskuloskeletal tanpa disertai gangguan neurologis antara vertebra thorakal 12 sampai dengan bawah pinggul atau anus (Paliyama, 2003). Dalam kehidupan masyarakat keluhan nyeri pinggang bawah tidak mengenal umur, jenis kelamin ataupun status sosial. Gangguan yang terjadi

akibat nyeri pinggnag bawah myogenik yaitu adanya nyeri tekan pada regio lumbal, spasme otot, potensial keterbatasan gerak sehingga dapat menimbulkan keterbatasan fungsi yaitu gangguan saat bangun dari keadaan duduk, saat membungkuk, saat duduk atau berdiri lama dan berjalan (Sidharta, 1994). Dengan latar belakang masalah seperti diatas maka fisioterapi sebagai salah satu tim medis yang dapat berperan dalam meningkatkan Lingkup Gerak Sendi lumbal pada pasien NPB Myogenik, dengan pemberian terapi latihan, berupa latihan yaitu William flexi. Hal diatas menunjukkan bahwa nyeri pinggang bawah dapat diberikan teknologi fisioterapi infra red dan terapi latihan antara lain William Flexion Exercise. Dalam Karya Tulis Ilmiah kali ini di batasi modalitas yang digunakan adalah infra red dan terapi latihan (William Flexion Exercise) untuk mengatasi masalah nyeri pinggang bawah karena Myogenik. B. Tujuan penulisan. Tujuan yang ingin dicapai penulis pada kasus nyeri punggung bawah Myogenik sebagai berikut : (1) Untuk mengetahui manfaat IR dan terapi latihan dengan William Flexi Exercise terhadap pengurangan nyeri pada nyeri punggung bawah miogenik, (2) Untuk mengetahui manfaat IR dan terapi latihan dengan William Flexion Exercise terhadap peningkatan lingkup gerak sendi, (3) Untuk mengetahui manfaat IR dan terapi latihan dengan William Flexion Exercise terhadap peningkatan kekuatan otot.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Nyeri punggung bawah myogenik adalah nyeri punggung bawah yang disebabkan oleh gangguan atau kelainan pada unsur muskuloskeletal tanpa disertai dengan gangguan neurologist antara vetebra thorak 12 sampai dengan bagian bawah pinggul atau anus (Paliyama, 2003). NPB Myogenik berhubungan dengan strain otot-otot punggung bawah, tendon dan ligament yang bisa timbul bila melakukan aktifitas sehari-hari secara berlebihan, seperti duduk, berdiri terlalu lama atau mengangkat beban yang berat dengan cara yang salah, nyeri bersifat tumpul, tidak menjalar (Magee, 1999). Gangguan yang dapat terjadi pada NPB myogenik, yaitu nyeri tekan pada region lumbal, spasme pada otot-otot punggung bawah, sehingga potensial adanya keterbatasan saat gerak. Sehingga terjadi penurunan mobilitas lumbal akibat adanya nyeri dan spasme, akibat itu terjadi gangguan sehari-harian pasien terganggu terutama aktivitas yang gerakan membungkuk dan memutar badanyang (Meliala & Pinzon, 2004). Penyebab yang paling ditemukan yang dapat mengakibatkan LBP Myogenik adalah kekakuan dan spasme otot pinggang bawah oleh karena aktivitas tubuh yang kurang baik, overstreth/gerak berlebih saat beraktivitas serta tegangnya postur tubuh. Gerakan bagian pinggang belakang bawah yang kurang baik saat beraktivitas karena overtstrecth/gerak berlebihan seperti saat mengangkat beban yang berat dapat menyebabkan kekakuan dan spasme yang

tiba-tiba pada otot pinggang bawah. Kekakuan otot menyebabkan trauma pinggang hingga menimbulkan nyeri. Selain itu berbagai penyakit juga dapat menyebabkan LBP seperti osteoarthritis, scoliosis, rematik, dan lain-lain (Rice (2002). Tanda dan gejala nyeri pinggang bawah akibat myogenik adalah di temukan nyeri myofasial, yang khas di tandai dengan nyeri dan nyeri tekan seluruh daerah yang bersangkutan (trigger point), kehilangan ruang gerak kelompok otot yang bersangkutan (loss of range of motion), spasme otot pinggang bawah. Keluhan nyeri sering hilang bila kelompok otot tersebut diregangkan, adanya spasme otot daerah lumbosakral, lingkup gerak sendi lumbosakral terbatas (Soedomo, 2002). Tanda dan gejala pada umunya adalah nyeri, (1) Nyeri pada daerah lumbal, kadang-kadang disertai nyeri tekan lokal, (2) Spasme otot dan gerakan terbatas, (3) Nyeri biasanya bertambah dengan gerakan dan menghilang bila istirahat (Ovedoff, 2002). Secara keseluruhan, NPB merupakan keluhan yang paling banyak dijumpai (49%). Pada negara maju prevalensi orang terkena NPB adalah sekitar 70-80%. Pada buruh di Amerika, kelelahan NPB meningkat sebanyak 68% antara thn 1971-1981. Sekitar 80-90% pasien NPB menyatakan bahwa mereka tidak melakukan usaha apapun untuk mengobati penyakitnya jadi dapat disimpulkan bahwa NPB meskipun mempunyai prevalensi yang tinggi namun penyakit ini dapat sembuh dengan sendirinya (Samuel Sinaga, 2011). Prognosis NPB

tergantung pada derajat berat penyakit awal, perkembangan menjadi kronik dan tetap. Prognosis bertambah baik (Soedomo, 2002). Teknologi Fisioterapi yang digunakan ialah Infra Red (IR) terapi dan latihan dengan metode William Fexion Exercise. Infra merah merupakan pancaran gelombang elektromagnetik. Infra merah mempunyai frekuensi 7 x 10 14-400 x 10 14 Hz dan panjang gelombang 700-15.000 nm (Sujatno, dkk, 2002). Efek terapeutik yang ditimbulkan dari pemberian infra merah adalah mengurangi menghilangkan rasa nyeri, rilaksasi otot, meningkatkan suplai darah, menghilangkan sisa-sisa metabolisme (Sujatno, dkk, 2002). Terapi latihan adalah gerak dari tubuh atau bagian dari tubuh untuk mengurangi gejala-gejala atau meningkatkan fungsi (Shidarta, 1984). Oleh karena letak gangguan mekanik dan nyeri pada punggung bawah terdapat di daerah lumbosacral, maka latihan yang diberikan adalah terutama ditujukan untuk daerah ini. Tujuan dari latihan ini adalah untuk memperkuat otot-otot fleksor pada sendi lumbosacral dan untuk meregangkan otot ekstensor punggung (Basmajian, 1978). Pada saat latihan ini otot-otot ekstensor trunk bergerak memanjang dan otot-otot flexi trunk memendek berulang-ulang sehingga elastisitas otot akan bertambah. Dengan peningkatan elastisitas otot tersebut maka LGS akan semakin bertambah (Basmajian, 1978).

BAB III PROSES FISIOTERAPI Berdasarkan anamnesis yang dilakukan pada 15 februari 2012, pasien dengan inisial Ny. S berumur 56 tahun dengan diangnosa nyeri pinggang bawah myogenik mengeluh nyeri pada pinggang bawah rasa nyeri akan bertambah saat pasien duduk terlalu lama, apabila jalan jauh dan berkurang saat pasien istirahat dengan tiduran, kemudian pasian datang kepoli syaraf di RSUD Sragen dan kemudian pasien dirujuk oleh dokter poli fisioterapi untuk dilakukan terapi. Sebelumya pasien belum pernah berobat kemana pun, dan belum pernah melakukan pijat dan pengobatan lainya. Dalam pemeriksaan didapatkan hasil postur tubuh sedikit lordosis, ekspresi wajah nampak menahan sakit, berjalan tampak ekstensi trunk dan tampak menahan sakit, adanya spasme otot-otot lumbal, adanya nyeri tekan pada daerah lumbal dan suhu lokal normal. Permasalahan fisioterapi pada kasus ini adalah nyeri pada punggung bagian bawah, spasme otot-otot paravertebra, keterbatasan LGS trunk, penurunan kekuatan otot. Intervensi yang digunakan pada kasus ini adalah IR dan terapi latihan dengan William fleksi exercise. Tindakan fisioterapi dilakukan sebanyak 6 kali.

LGS Deraja t Nyeri BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penuruna Nyeri Grafik 4. 1 Hasil Evaluasi Penurunan Nyeri 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 T1 T2 T3 T4 T5 T6 Waktu terapi Nyeri tekan Nyeri gerak Nyeri diam Dari grafik di atas, dapat diketahui bahwa setelah dilakukan terapi selama 6 kali, diperoleh hasil pengurangan rasa nyeri baik nyeri tekan, nyeri diam, dan nyeri gerak. B. Lingkup gerak sendi Grafik 4. 2 Hasil evaluasi peningkatan LGS 19 17 15 13 11 9 7 5 3 1 fleksi trunk ekstensi trunk slide lateral fleksi kiri slide lateral fleksi kanan T1 T2 T3 T4 T5 T6 Waktu terapi

Nilai otot Dari hasil terapi selama 6x, didapatkan hasil adanya peningkatan LGS trunk baik fleksi, ekstensi, side fleksi kanan, kecuali side fleksi kiri tidak ada peningkatan. C. Kekuatan otot lumbal Grafik 4. 3 Hasil evaluasi MMT 6 5 4 3 2 1 0 T1 T2 T3 T4 T5 T6 Waktu terapi fleksor ekstensor lateral fleksor kiri lateral fleksor kanan Dari hasil terapi selama 6x, didapatkan hasil adanya peningkatan kekuatan otot lumbal baik fleksor, ekstensor, side fleksor kanan, dan slide fleksor kiri.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Dari uraian bab-bab sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa nyeri punggung bawah Myogenik yang mengakibatkan beberapa problem fisioterapi di antaranya nyeri pada punggung bagian bawah, spasme otototot paravetebra, keterbatasan LGS trunk, penurunan kekuatan otot. Sesuai dengan problematika di atas, maka fisioterapi memberikan modalitas IR dan terapi latihan dengan william fleksi exercise. Setelah dilakukan terapi sebanyak enam kali didapat hasil berupa penuruana nyeri, peningkatan LGS, dan peningkatan kekuatan otot. B. Saran Saran yang di berikan pada pasien nyeri pinggang bawah adalah : menganjurkan untuk melakukan sendiri bentuk-bentuk latihan yang telah diberikan secara rutin dan teratur setiap hari, melakukan kompres hangat, harus selalu memakai korset lumbal saat beraktifitas kecuali saat istirahat guna memperbaiki postur serta mengurangi gerakan yang berlebihan, mengangkat benda dengan benar yaitu dengan menempatkan kaki agak berjauhan dan lutut ditekuk, kemudian benda harus dekat dengan badan dan punggung harus lurus.

Daftar Pustaka Basmajian. J. U. 1978. Therapeutic Exercise; Third Edition, Rehabilitation median. Jakarta. Meliala L,Pinzon R. 2004. Patofisiologi dan Penatalaksanaan nyeri punggung bawah; Dalam: Meliala L, Rusdi I, Gofir A, editor. Pain Symposium: Towards Mechanism Based Treatment, Jogjakarta, Hal. 109-116. Magee DJ. 1999. Ortthopaedics condition and treatment; fourth edition, WB saunders company, Philadelphia, hal.209-230. Paliyama. J. M. Perbandingan Efek Terapi Arus Interferensial dengan TENS dalam Pengurangan Nyeri Punggung Bawah Muskuloskeletal ; FK Undip Semarang, Semarang. 2003. Rice, C.A. 2002. Back Pain. Health In Hints Journal.Texas University. Ovedoff. D. 2002. Kapita selekta kedokteran. Jakarta barat : Binura Aksara. Sidharta, Priguna, 1984; Tata Pemeriksaan Klinis Dalam Neurologi ; Dian Rakyat, Jakarta Sinarki M, Mokri B. 1996. Low Back Pain and Sisorder of The Lumbar Spain in Braddon RL (ed) Physical Medicine and Rehabilitation. Philadelpia : WB Saunders Company. Soedomo. 2002. Aspek Klinis Nyeri Punggung Bawah; Simposium Pelantikan Dokter 142, Surakarta, 21 Desember.